PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Praktik belajar lapangan (PBL) merupakan suatu kegiatan yang bertujuan
untuk mencari dan menambah wawasan serta pengalaman kerja bagi
mahasiswa semester V sebelum melakukan PKL disemester VII dan juga
sebagai bekal sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya. Oleh karena
itu mahasiswa perlu mengplikasikan pengethuannya di dunia kerja yang
sesungguhnya. Hal inilah yang menjadi latar belakang diadakannya Praktik
Belajar Lapangan (PBL).
Pelayanan laboratorium kesehatan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Laboratorium
kesehatan sebagai salah satu unit pelayanan kesehatan, diharapkan dapat
memberikan informasi yang teliti dan akurat tentang aspek laboratorium
terhadap spesimen yang diuji. Masyarakat menghendaki mutu hasil pengujian
laboratorium untuk terus ditingkatkan seiring dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta perkembangan penyakit. Untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang semakin
meningkat, baik jumlah maupun mutunya, maka peranan laboratorium
kesehatan baik dalam bentuk rujukan kesehatan maupun bentuk lainnya perlu
dikembangkan dan ditingkatkan.
Sementara itu, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin meningkat dengan peralatan yang canggih khususnya di bidang
laboratorium kesehatan memerlukan pengelolaan atau manajemen dan
penanganan operasional yang memadai. Untuk itu seyogianya perlu
disediakan tenaga yang memiliki dasar ilmu pengetahuan dan keterampilan
yang sesuai dengan masalah yang dihadapi.
Dengan meningkatkan kebutuhan masyarakat dengan diiringi teknologi di
era globalisasi terhadap pelayanan yang profesional di bidang kesehatan
khususnya pelayanan laboratorium perlu diantisipasi dengan tersedianya
sumber daya manusia. Dengan adanya program praktik kerja lapangan ini,
1.3.Manfaat
a. Bagi mahasiswa
Meningkatkan pengetahuan tentang pemeriksaan yang ada di
laboratorium dan menambah ilmu yang belum pernah didapat di
kampus.
b. Bagi dosen
Meningkatkan kemampuan dosen dalam merancang model
pembelajaran terbaru sesuai perkembangan IPTEK. Dan dapat
menggunakan metode yang telah diajarkan di lapangan selama PBL.
c. Bagi kampus
Laporan ini dapat memberikan masukan bagi kampus sehingga dapat
meningkatkan kualitas kampus sebagai lembaga pendidikan.
Falsafah
Visi
Misi
Motto
DIREKTUR
KOMITE MEDIK
RUMAH SAKIT SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN
UMUM dan REKAM KEPEGAWAIAN PROGRAM dan
MEDIK EVALUASI
KOMITE MUTU
RUMAH SAKIT
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
INSTALASI -
INSTALASI
DIREKTUR
Dr. Laksomono Pragtignio SE. M. Kes
Kepala Instalasi
Dr. Niko Sukmawan f.Sp.PK
Kepala Ruang
Erwani. Amd.Kes
Administrasi Analis
a. Sampel darah
1) Alat dan Bahan :
a) Spuit
b) Torniquet
c) Alkohol swab
d) Darah vena
e) Tabung vakum
f) Plester
2) Prosedur :
a) Disiapkan alat dan bahan.
b) Beri identitas pada tabung vakum sesuai pengantar laborat.
1) Pra Analitik
a) Tujuan
Untuk mengetahui nilai dari komponen darah secara
lengkap dengan hasil cepat dan akurat.
b) Prinsip
Pemeriksaan darah lengkap dengan cara menghitung dan
mengukur sel darah secraa otomatis erdasarkan impedansi
aliran listrik atau bekas cahaya terhadap sel- sel yang
dilewatkan.
c) Alat dan bahan
Alat yang digunakan pada pemeriksaan ini adalah
Hemalology analyzer Medonic, dan tabung vakum tutup
ungu.
d) Metode
Automatic.
2) Analitik
a) Prosedur
1. Pastikan alat sudash siap untuk digunakan.
2. Klik new sampel.
3. Ketik nama pasien.
L-aspartat+2-OxogIutarat—• L- Glutamat +
Oxalasetat Oxalatase = NADH+H° —•L-Malat
+ NAD” .
(2) SGPT :
L-Alanin = 2- Oxoglutarat—•L—Glutamat
+Piruvat Piruvat + NADH+H’—• D
Laktat+NAD’
(3) Total Protein
~ SGOT
UV-VIS IFCC
~ SGPT
UV FIS IFCC
~ Total protein
~ Albumin
~ Bilirubin
a) Prosedur
l) Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OF pada belakang
alat Selectra Pro.
2) Hidupkan CPU dengan menekan tombol power.
3) CPU melakukan booting hingga muncul tampilan WINDOWS
LOGIN.
4) Klik userANALYZER" untuk login ke windows.
5) Klik icon ELITech CLINICAL SYSTEMuntuk mengaktifkan
software Instrument.
6) Instrument akan melakukan RESETTING, menunggu sampai
status pada alatSTAND BY".
7) Instrument siap digunakan.
8) Siapkan sampel (dapat berupa serum atau plasma yang sudah
dipindahkan pada cup sampel).
9) Klik F8 (Request sample) kemudian memasukkan ID/Data
sarnpel.
10) Pilih parameter yang akan diperiksa.
11) Klik F9 (Sample Handling) Kemudian klik ENTER untuk
menempatkan posisi sampel pada Sample Tray.
12) Letakkan sampel sesuai posisi yang tertera pada layar.
13) Klik F3 (start Measurement) untuk melakukan pemeriksaan.
14) Klik F7 (Evaluate Result ) untuk melihat hasil pemeriksaan.
3) Pasca analitik
a) Nilai rujukan
b) Prinsip
(1) Kreatinin
(2) Urea :
c) Metode
(1) Kreatinin
Jaffe method
(2) Urea
Enzimatic UV test Urease GLDH
(3) Asam urat
TBHBA
2) Analitik
a) Prosedur pemeriksaan
l) Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OF pada
belakang alat Selectra Pro.
2) Hidupkan CPU dengan menekan tombol power.
3) CPU melakukan booting hingga muncul tampilan
WINDOWS LOGIN.
4) Klik userANALYZER" untuk login ke windows.
5) Klik icon ELITech CLINICAL SYSTEMuntuk
mengaktifkan software Instrument.
6) Instrument akan melakukan RESETTING, menunggu
sampai status pada alatSTAND BY".
7) Instrument siap digunakan.
8) Siapkan sampel (dapat berupa serum atau plasma yang
sudah dipindahkan pada cup sampel).
9) Klik F8 (Request sample) kemudian memasukkan
ID/Data sarnpel.
10) Pilih parameter yang akan diperiksa.
11) Klik F9 (Sample Handling) Kemudian klik ENTER
untuk menempatkan posisi sampel pada Sample Tray.
12) Letakkan sampel sesuai posisi yang tertera pada layar.
3) Pasca Analitik
a) Nilai rujukan
~ Kreatinin : P = 0.9 – 1.3 mg/dl W = 0.6 – 1.1 mg/dl
~ Urea : P = 18 – 55 mg/dl W = 15 – 43 mg/dl
~ Asam urat : P = 2.6 – 8.2 mg/dl W = 2.3 – 6.1 mg/dl
c. Profil lipid
1) Pra analitik
a) Tujuan
Untuk mengetahui kadar profil lipid ( HDL. LDL, CHOL,
TG) dalam darah pasien secara cepat dan akurat.
b) Prinsip
(1) Kolesterol
(2) Trigliserida
Penentuan trigliserida setelah pemisahan enzimatik
dengan lipoprotein lipase. lndikatornya adalah
quinoneimine yang dihasilkan dari 4-aminoantipyrine
(3) HDL
Chylomikron, VLDL dan LDL diendapkan dengan
menambahkan asam dan ion magnesium untuk
sampel. Centrifugasi hanya meninggalkan HDL di
supernatannya. Kadar cholesterol nya ditentukan
secara enzimatis.
(4) LDL
LDL, HDL dan VLDL tetap berada dalam supernata
setelah dilakukan centrifugasi dan diukur secara
enzimatic dengan metode CHOD – PAP.
c) Metode pemeriksaan
(1) Cholesterol
GOD – PAP
(2) Trigliserida
GOD – PAP
(3) HDL
GOD – PAP
(4) LDL
GOD – PAP
2) Analitik
a) Prosedur pemeriksaan
l) Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OF pada belakang
alat Selectra Pro.
2) Hidupkan CPU dengan menekan tombol power.
3) CPU melakukan booting hingga muncul tampilan WINDOWS
LOGIN.
4) Klik userANALYZER" untuk login ke windows.
3) Pasca Analitik
a) Nilai rujukan
d. Glukosa
1) Pra Analitik
a) Tujuan
Untuk mengetahui kadar glukosa dalam darah pasien secara
cepat dan akurat.
b) Prinsip
c) Metode pemeriksaan
GOD – PAP
2) Analitik
a) Prosedur
l) Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OF pada belakang
alat Selectra Pro.
2) Hidupkan CPU dengan menekan tombol power.
3) CPU melakukan booting hingga muncul tampilan
WINDOWS LOGIN.
4) Klik userANALYZER" untuk login ke windows.
5) Klik icon ELITech CLINICAL SYSTEMuntuk mengaktifkan
software Instrument.
6) Instrument akan melakukan RESETTING, menunggu sampai
status pada alatSTAND BY".
7) Instrument siap digunakan.
8) Siapkan sampel (dapat berupa serum atau plasma yang sudah
dipindahkan pada cup sampel).
9) Klik F8 (Request sample) kemudian memasukkan ID/Data
sarnpel.
10) Pilih parameter yang akan diperiksa.
11) Klik F9 (Sample Handling) Kemudian klik ENTER untuk
menempatkan posisi sampel pada Sample Tray.
12) Letakkan sampel sesuai posisi yang tertera pada layar.
13) Klik F3 (start Measurement) untuk melakukan pemeriksaan.
14) Klik F7 (Evaluate Result ) untuk melihat hasil pemeriksaan.
e. Elektrolit
1) Pra analitik
a) Tujuan
Untuk mengetahui kadar elektrolit (Na, K, Cl) pada
tubuh.
b) Prinsip
Sampel akan ditarik oleh elektroda yang sensitif terhadap
ion- ion tersebut. Kemudian digunakan elektroda
reference untuk membandingkan naik turunnya
potensial.
c) Alat dan bahan
Alat yang digunakan dalam pemeriksaan ini yaitu
elektrilyte analyzer roche diagnostik, cup sampel,
mikropipet dan centrifuge.
d) Metode
Metode yang digunakan dalam pemeriksaan ini yaitu
automatic.
2) Analitik
a) Prosedur
1) Patikan alat dalam keadaan ready.
2) Siapkan sampel serum yang telah diletakkan pada cup
sampel.
3) Buka penutup penghisap sampel.
4) Masukkan sampel pada alat penghisap sampai
terdengar bunyi “beep” tarik sampel.
5) Dibersihakan alat penghisap sampel dan tutup kembali
penutup.
3) Pasca Analitik
a) Nilai rujukan
Na : 135 – 145 mmol/L
K : 3.45 – 5.1 mmol/L
Cl : 97 – 111 mmol/L
f. BGA
1) Pra analitik
a) Tujuan
Untuk mengetahui kadar gas darah secara kuantitatif
meliputi pH, PO2, PCO2, SO2, PO3, BE, TCO3 pada
sampel pasien.
b) Prinsip
Menggunakan metode ISE (Ion Selective Elektroda)
dimana menggunakan electrode untuk pembacaan hasil
pada sampel.
c) Alat dan bahan
Alat yang digunakan dalam pemeriksaan ini yaitu BGA
analyzer Cobas B 121, tabung vakum tutup hijau, spuit
khusus BGA. Bahan yang digunakan yaitu, darah arteri.
d) Metode
Metode yang digunakan pada pemeriksaan ini yaitu ISE.
2) Analitik
a) Prosedur
1) Pastikan alat dalam keadaan ready.
2) Siapkan sampel darah arteri pada tabung hijau dengan
antikoagulant heparin/ pada spuit khusus BGA.
3) Klik arterial pada alat.
4) Masukkan nomor ID pasien pada bagian sampel ID.
3) Pasca Analitik
a) Nilai rujukan
1) Ph : 7.350 – 7.450
2) PO2 : 83.0 – 108.0 mmHg
3) PCO2 : 35.0 – 35.0 mmHg
4) SO2 : 94 – 98 %
5) BE : -2 - +3 mmol/L
6) PO3 : 23 – 28 mmol/L
7) TCO2 : 23 – 27 mmol/L
a. NS1 Dengue
1) Pra analitik
a) Tujuan
2) Analitik
a) Prosedur
3) Pasca Analitik
a) Nilai rujukan
1) Pra analitik
2) Analitik
a) Prosedur
3) Pasca Analitik
a) Nilai rujukan
Negatif
Hanya terlihat garis kontrol “C” pada tes. Tidak
terdeteksi adanya antibodi IgG atau IgM. Ulangi tes 3-5
hari kemudian jika diduga ada infeksi.
IgM Positif
IgG Positif
Terlihat garis Kontrol “C” dan garis IgG (“G”) pada tes.
Positif antibodi IgG terhadap virus dengue
mengindikasikan infeksi dengue sekunder ataupun
infeksi dengue masa lalu.
Invalid
1) Pra analitik
a) Tujuan
d) Metode
Metode yang digunakan pada pemeriksaan ini secara
imunokromatografi.
2) Analitik
a) Prosedur
3) Pasca Analitik
a) Nilai rujukan
Negatif
Hanya terdapat garis pada control line saja.
IgM Positif
Terdapat garis kontrol line (C) dan IgM line (M). Ini
berarti positif pada IgM antibodi IgM antibodi virus
dengue dan mengindikasikan infeksi primer dengue.
IgG Positif
Terdapat garis pada Kontrol line “C” dan IgG line
(“G”) pada tes. Ini berarti positif pada IgG antibodi
virus dengue dan mengindikasikan infeksi sekunder
dengue.
IgG dan IgM Posirif
Terdapat garis Kontrol line “C”, dan IgG line (G), dan
IgM line (M). Ini berarti positif pada IgG dan IgM
antibodi virus dengue dan mengindikasikan
infeksiprimer dan sekunder dengue.
Invalid
Tidak terdapat garis Kontrol atau hanya ada garis pada
test line saja.
d.Widal
1) Pra analitik
a) Tujuan
Untuk mengetahui ada tidaknya antibody terhadap antigen
somatic, flagella salmonella thypi dan parathypi dalam
b) Prinsip
Reaksi imunologi dengan bentuk aglutinasi antara antibody
dalam serum dengan antigen kuman dalam reagen widal.
Reaksi aglutinasi yang terjadi bila serum penderita dicampur
dengan suspensi antigen salmonella typhosa. Pemeriksaan
yang positif ialah bila terjadi reaksi aglutinasi antara antigen
dan antibodi (agglutinin). Antigen yang digunakan pada tes
widal ini berasal dari suspense salmonella yang sudah
dimatikan dan diolah dalam laboratorium. Dengan jalan
mengencerkan serum, maka kadar anti dapat ditentukan.
Pengenceran tertinggi yang masih menimbulkan reaksi
aglutinai menunjukkan titer antibodi dalam serum.
d) Metode
Metode yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah metode
aglutinasi.
2) Analitik
a) Prosedur
1. Diteteskan 20ul serum pada 4 posisi slide.
2. Ditambahkan 1 tetes reagen widal pada tiap posisi serum.
e.Golongan darah
1) Pra analitik
a) Tujuan
Untuk mengetahui golongan darah dan golongan rhesus
pada seseorang.
b) Prinsip
Antigen (Aglutinogen) direaksikan dengan antibodi
(Aglutinin) yang senama maka akan terbentuk aglutinasi.
c) Alat dan bahan
Alat yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah object
glass, pengaduk disposible, pipet tetes. Sedangkan bahan yang
digunakan adalah antisera A, antisera B, antisera D, darah
vena tanpa antikoagulan.
d) Metode
2) Analitik
a) Prosedur
1. Disiapkan slide yang bersih.
2. Diambil masing-masing 1 tetes reagen golongan darah pada
posisi yang terpisah.
3. Ditambahkan 1 tetes darah pada msing-masing reagen.
4. Dihomogenkan dan dilihat adanya aglutinasi.
3) Pasca Analitik
a) Nilai rujukan
Aglutinasi Golongan
Darah
ANTISERA A ANTISERA B ANTISERA D
+ - - A Rhesus –
- + - B rhesus –
+ + - AB rhesus –
- - - O rhesus –
+ - + A rhesus +
- + + B rhesus +
+ + + AB rhesus +
- - + O rhesus +
f. HbsAg
1) Pra analitik
2) Analitik
a) Prosedur:
1.Buka kantong strip test
2.Ambil sampel yang sudah di centrifuge menggunakan
micropipet.
3.Masukkan ujung strip test kedalam cup sampel
4.Tunggu 10-15 detik sampai tampak garis merah
3) Pasca Analitik
a) Nilai rujukan
1) Positif :bila tampak 2 garis merah
2) Negatif : bila tampak hanya 1 garis merah
3) Invalid : bila tidak ada garis merah
c) Metode:
Metode yang di gunakan pada pemeriksaan ini secara
imunokromatografi.
2) Analitik
a) Prosedur
3) Pasca Analitik
a) Nilai rujukan
1).Negatif : hanya muncul garis pada control
2).Positif HIV 1 :Jika muncul 2 garispada control dan test 1
3).Positif HIV 2 : Muncul dua garis pada control dan test 2
4) Invalid : tidak muncul garis sama sekali
h. Narkoba
1) Pra analitik
a) Tujuan
Untuk mengetahui ada tidaknya zat narkoba pada pasien
b) Prinsip
2) Analitik
a) Prosedur :
1) Di siapkan urine pasien.
2) Siapkan stip test narkoba.
3) Di tetesi 3-4 tetes urine ke dalam sumuran.
4) Di tunggu beberapa menit dan di baca hasilnya.
3) Pasca Analitik
a) Nilai rujukan
1).Positif : Terbentuk satu garis berwarna merah
2) Negatif : Terbentuk dua garis berwarna merah
1) Pra analitik
a) Tujuan
Untuk mengetahui ada tidaknya HCG dan kadar HCG dalam
urine.
e) Alat dan bahan
Alat dan bahan yang di gunakan dalam pemeriksaan ini
adalah penampung urine, pipet tetes strip test HCG. Bahan
yang di gunakan urine.
3) Pasca Analitik
a) Nilai rujukan :
1) Negatif : terbentuk satu garis merah
2) Positif : terbentuk dua garis merah
a. Feses lengkap
1) Pra analitik
a) Tujuan
2) Analitik
3) Pasca Analitik
1) Makroskopis
Warna : Negatif
Konsistensi : Negatif
Darah : Negatif
Lendir : Negatif
2) Mikroskopis
Eritrosit : Negatif
Leukosit : Negatif
Amoeba : Negatif
Kista : Negatif
Telur Cacing : Negatif
Lain- lain : Negatif
a. BTA
1) Pra analitik
a) Tujuan
e) Prinsip
Bakteri Tuberculosis akan luntur oleh asam sehingga tetap
merah pada saat diamati dibawah mikroskop.
f) Alat dan bahan
Alat yang digunakan pada pemeriksaan ini yaitu, object
glass, lidi, inkas, korek api, spirtus, dan mikroskop. Bahan
yang digunakan yaitu cat carbol fuchsin, alkohol, methylen
blue dan sputum.
3) Pasca Analitik
a) Nilai rujukan
a. Urine lengkap
1) Pra analitik
a)Tujuan
Untuk megetahui makroskopis dan mikroskopis dalam urine
pasien.
b) Alat dan bahan
Alat yang di gunakan dalam pemeriksaan ini yaitu tabung
urine, rak tabung, alat fus2000. Bahan yang digunakan yaitu
urine.
c) Metode
Metode yang digunakan dalam pemeriksaan ini yaitu
automatic.
2) Analitik
a) Prosedur:
3) Pasca Analitik
a) Nilai rujukan :
1.Makroskopis urine :
a).Blood : Negatif
b).Bilirubin : Negatif
c.)Urobilinogen : Negatif
d).Keton : Negatif
e).Protein :Negatif
f).Nitrit : Negatif
g).Glukosa : Negatif
h).pH : Negatif
2. Mikroskopis urine
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kesimpulan akhir Praktek Belajar Lapangan (PBL) di Instalasi
Laboratorium RSUD Kertosono yang dilaksanakan pada tanggal 2
desember – 28 desember 2019, yaitu :
1. Dalam kegiatan PBL ini kita mendapatkan banyak pengalaman dan
pengetahuan yang belum pernah didapatkan di kampus.
2. Praktek Belajar Lapangan merupakan pengaplikasian teori yang telah
didapatkan di kampus dalam dunia kerja.
4.2. Saran
Kami sadar dalam melaksankaan kegiatan PBL ini masih banyak
kekurangan. Namun, kami telah berusaha melaksanakannya secara
maksimal. Selain itu, laporan akhir PBL ini juga masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, saran yang membangun sangat kami
butuhkan guna memperbaiki laporan yang masih jauh dari sempurna
ini.