TINJAUAN LAHAN
1
2
d. Tahun 1995
Tarif RS berdasar Perda Kotamadya Dati II No.1 tahun 1995
tanggal 10 Maret 1995. Jumlah tenaga 197 orang terdiri dari 9 dokter
spesialis, 2 apoteker, 50 tenaga perawat, 36 tenaga non perawat, 36
tenaga teknis dan administrasi, 46 tenaga pegawai harian lepas.
e. Tahun 1996
Berdasarkan SK Menkes Nomor 536/Menkes/SK/VI/1996 menjadi
kelas C
f. Tahun 1997
Pembangunan instalasi pembuangan air limbah atas bantuan
Austria
g. Tahun 1998
Akreditasi 5 pelayanan diperoleh pada tanggal 30 April 1998
h. Tahun 2002
Pada tanggal 14 Agustus 2002 berhasil mendapatkan akreditasi 12
pelayanan.
i. Tahun 2003
Peningkatan status Kelas C menjadi Kelas B berdasarkan SK
Menkes Nomor 194/Menkes/SK/II/2003.
j. Tahun 2006
Penataan pengelolaan SOTK yang tertuang dalam perda Nomor 3
tahun 2006 tentang pembentukan SOTK RS Kelas.
k. Tahun 2007
Menjadi badan layanan public berdasarkan SK Walikota Nomor
445/0174/2007 tanggal 18 Juni 2007. Dengan status tersebut, RS dituntut
semakin mengedepankan pelayanan kepada masyarakat. Pengembangan
IBS dari 2 OK menjadi 6 OK.Peningkatan kapasitas rawat inap dari 150
tempat tidur menjadi 230 tempat tidur.
l. Tahun 2013
Berhasil menyelesaikan pengembangan Gedung Instalasi
Laboratorium.
m. Tahun 2014
Meresmikan Gedung Instalasi Rawat Inap 4 lantai, yang
selanjutnya dinamakan Ruang Nakula 1, Nakula 2, Nakula 3, dan Nakula
3
3) Kejujuran
a) Senantiasa menjunjung tinggi kejujuran.
b) Berani menyatakan kebenaran dan kesalahan berdasarkan data dan
fakta denggan cara bertanggung jawab.
c) Transparan dan Akuntabilitas dalam menjalankan sistem.
4) Keterbukaan
a) Terbuka dalam mengemukakan dan menerima pendapat secara
bertanggung jawab.
b) Saling menghargai dan menghormati pendapat orang lain.
5) Disiplin
a) Selalu menegakan disiplin terhadap diri sendiri dan lingkungan
kerja.
b) Memiliki kesungguhan kerja dalam melaksanakan tugas.
c) Wajib mematuhi peraturan yang berlaku.
b. Motto
Melayani dengan Ikhlas
c. Visi
Rumah Sakit Umum Daerah K.R.M.T. Wongsonegoro menjadi
Rumah Sakit kepercayaan publik di Jawa Tengah dalam perawat
pelayanan, pendidikan dan penelitian.
d. Misi
1) Memberikan pelayanan kesehatan paripurna sesuai kebutuhan pasien
dan keluarga secara professional yang berorientasi pada keselamatan
pasien.
2) Mengembangkan secara kreatif dan inovatif dalam rangka
peningkatan kinerja organisasi.
3) Menyelenggarakan pendidikan yang menunjang penelitian dalam
pengembangan ilmu pengetahuan di perawatg kesehatan untuk
meningkatkan mutu pelayanan.
e. Tujuan
1) Timbulnya kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan yang
diberikan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang.
2) Menghilangkan Image masyarakat bahwa rumah sakit pemerintah
dalam memberikan layanan kesehatan selalu lambat, berbelit-belit dan
kotor.
5
B. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan oleh kelompok pada tanggal 13-20
Januari 2020, meliputi data M1 (Man), M2 (Materials), M3 (Method), M4
(Money), dan M5 (Mutu). Data yang didapat dianalisis menggunakan analisis
7
Gambar 2.1
Struktur Organisasi Ruang Arjuna 2 RSUD K.R.M.T Wongsonegoro
Kota Semarang
KEPALA RUANG
Rumiyatiningsih, S.Kep., Ns
ASISTEN APOTEKER
= 4,12 = 4 perawat
= 19,61 = 20 (20-18 = 2
orang)
10
Tabel 2.1
Rasio Perawat Dan Ketergantungan Pasien Bulan Desember 2019
Jml Tempat Jml Perawat (hari) Pasien (hari) Ketergantungan Pasien
Tgl Jml Tenaga Rasio Petugas : pasien
Tidur P S M P S M SC PC IC TC
25 tempat
1. 6 3 3 10 12 13 1 3 7 0 12 35 1:2
tidur
2. 6 3 3 13 14 14 3 7 4 0 12 41 1:3
3. 6 3 3 12 13 14 2 8 3 1 12 39 1:5
4. 6 3 3 15 17 17 2 15 5 0 12 49 1:7
5. 6 3 3 11 14 14 2 7 5 0 12 39 1:5
6. 6 3 3 10 11 13 0 7 5 1 12 34 1:4
7. 6 3 3 11 12 13 1 8 4 0 12 36 1:4
8. 6 3 3 12 14 15 3 6 4 2 12 41 1:5
9. 7 3 3 12 14 14 2 7 3 2 1 40 1:5
10. 6 3 3 10 12 13 1 8 4 0 13 35 1:5
11. 7 3 3 10 12 13 0 10 3 0 12 35 1:6
Jml Tempat Jml Perawat (hari) Pasien (hari) Ketergantungan Pasien
Tgl Jml Tenaga Rasio Petugas : pasien
Tidur P S M P S M SC PC IC TC
12. 6 3 3 11 13 15 0 12 2 1 17 39 1:4
13. 6 3 3 15 17 19 3 8 7 1 15 51 1:5
14. 6 3 3 13 17 17 3 7 7 0 15 47 1:5
15. 6 3 3 16 20 21 2 10 9 0 14 57 1:6
16. 6 3 3 20 21 21 1 10 10 0 15 62 1:5
17. 7 3 3 16 18 19 1 8 9 1 14 53 1:4
18. 6 3 3 14 15 17 0 9 9 1 9 46 1:7
20
19. 7 3 3 20 21 21 1 11 9 0 12 62 1:5
20. 6 3 3 16 17 22 0 8 9 0 9 55 1:6
21. 6 3 3 12 14 16 0 9 7 0 13 42 1:4
22. 7 3 3 18 20 25 1 13 11 0 14 63 1:4
23. 6 3 3 17 17 18 2 11 5 0 13 52 1:5
24. 6 3 3 14 17 18 1 10 7 0 13 49 1:5
25. 7 3 3 18 21 23 0 14 9 0 11 62 1:5
26. 6 3 3 16 16 20 2 12 6 0 14 52 1:4
Jml Tempat
Tgl Jml Tenaga Jml Perawat (hari) Pasien (hari) Ketergantungan Pasien Rasio Petugas : pasien
Tidur
27. 6 3 3 10 11 19 1 14 4 0 15 40 1:2
28. 7 3 3 10 12 13 0 10 3 0 15 35 1:2
29. 6 3 3 9 11 13 1 9 3 0 15 33 1:2
30. 6 3 3 9 14 16 1 10 5 0 15 39 1:3
31. 6 3 3 13 16 18 2 11 6 0 12 47 1: 3
JUMLAH 187 90 90 403 461 511 38 289 177 10 380 1375 1:4
CATATAN:
Tabel 2.2
Jumlah Diagnosa Medis terbanyak di Ruang Arjuna 2 RSUD K.R.M.T
Wongsonegoro pada Bulan Oktober-Desember 2019
3 Bronchopneumonia, 26 13,40%
unspecified
4 Dyspepsia 16 8,24%
Tabel 2.3
Nilai Parameter BOR di Ruang Arjuna 2 RSUD K.R.M.T
Wongsonegoro Kota Semarang Tahun 2019
No Bulan BOR
1 Oktober 60,65%
2 November 62,80%
3 Desember 66,19%
Total 63,21%
Gambar 2.2
Denah Ruang Arjuna 2 RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang
11
17 18 19 20 2 3 4 6
5
1
16
161
14 13 10 8
9 7
12
2) Fasilitas
a) Bed Pasien
Jumlah kapasitas bed pasien di Ruang Arjuna 2 RSUD
KRMT Wongsonegoro Semarang berdasarkan hasil pengkajian
bulan Januri 2019, didapatkan sebagai berikut:
i. Kelas 2: terdapat 4 ruangan, 2 ruangan terdapat 3 bed
untuk pasien, kapasitas ruangan adalah 6 pasien. 2 ruangan
terdapat 2 bed kapasitas ruangan 4 pasien.
ii. Kelas 3: terdapat 2 ruangan, yang terbagi ruang laki-laki
dan perempuan. Untuk kamar laki-laki berjumlah 8 bed
dan perempuan 7 bed, kapasitas ruangan adalah 15 pasien.
Tabel 2.5
Perbandingan Jumlah Tempat Tidur, Toilet dan Kamar Mandi Kemenkes No
1204/Menkes/SK/X/2010 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Di
Rumah Sakit.
No Jumlah Tempat Tidur Jumlah Toilet Jumlah KM
1 1 s/d 10 1 1
2 11 s/d 20 2 2
3 21 s/d 30 3 3
4 31 s/d 40 4 4
Tabel 2.6
Indeks Perbandingan Jumlah Karyawan dengan Jumlah Toilet dan
Jumlah Kamar Mandi
No Jumlah karyawan Jumlah toilet Jumlah KM
1 1 s/d 20 1 1
2 21 s/d 40 2 2
3 41 s/d 60 3 3
4 61 s/d 80 4 4
5 81 s/d 100 5 5
b) Sarana Kesehatan
Tabel 2.7
29
Jumlah
Jumlah
No Nama barang yang Kondisi Usulan
Ideal
tersedia
Jumlah
N
Jenis alat yang Jumlah ideal Kondisi Usulan
o
tersedia
26 AC 10 Secukupnya Baik -
emergensi
harinya, yaitu saat pagi hari atau siang hari untuk diberikan pada
sore dan malam. Untuk perhitungan obat emergency dilakukan oleh
perawat setiap selesai digunakan akan dicatat dan dilaporkan ke
bagian farmasi.
Di bawah ini tabel stok obat emergency di ruang Arjuna 2
RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang.
36
Tabel 2.9.
Stok Obat Emergency di ruang Arjuna 2 RSUD KRMT wongsonegoro
3 Ambubag 1 1 Baik -
Ditamaba
h1
Ditambah
1
Nasofaringeal 1 1 Baik -
5
tube no 7
37
DC shock 0 1 - Ditambah
6
1
Orofaringeal 80 1 1 Baik -
mm
7 2 1 Baik Dikurangi
Orofaringeal 100 1
mm
Intubasi Set
5 Gunting 1 1 Baik -
Consumable
NGT 6 0 2 - Ditambah
1
2
NGT 8 0 2 - Ditambah
2
2
NGT 10 0 2 - Ditamaba
3
h2
NGT 12 0 2 - Ditambah
4
2
38
5 NGT 14 2 2 Baik -
6 NGT 16 2 2 Baik -
IV canula 20 0 2 - Ditambah
7
2
IV canula 22 0 2 - Ditambah
8
2
IV canula 24 0 2 - Ditambah
9
2
17 Spuit 10 ml 5 5 Baik -
Cairan
Emergency -
Drugs
2 Amiodaron 2 2 Baik -
Aminophlyline 2 2 Baik -
3
inj
4 Epineprin 2 2 Baik -
6 Lidocain 2 2 Baik -
7 Diazepam 2 2 Baik -
8 Dopamine 2 2 Baik -
9 Dobutamine 2 2 Baik -
10 Harbizer 2 2 Baik -
11 Phenobarbital 2 2 Baik -
40
12 Phenytoin 2 5 Baik -
13 Midazolam 2 2 Baik -
14 Cedocard 2 2 Baik -
15 Epidrin 2 2 Baik -
c. Metode (M3-Methode)
1. MAKP
Model asuhan keperawatan yang diterapkan di Ruang
Arjuna 2 menerapkan model tim, 2-3 tenaga keperawatan bisa
bekerjasama dalam tim, serta diberi tanggung jawab penuh untuk
mengelola maksimal 25 pasien dengan pembagian 2 tim yaitu tim I
dan tim II, model MAKP yang diterapkan sesuai dengan visi misi
ruangan. Setelah dilakukan diskusi dengan PJ dan observasi Januari
2020 didapatkan data bahwa memang benar di Ruang Arjuna 2
RSUD K.R.M.T Wongsonegoro telah diterapkan Model Asuhan
Keperawatan Profesional atau MAKP Tim dengan susunan
ketenagakerjaan S1 Keperawatan 5 Orang dan D3 Keperawatan 13
Orang.
2) Timbang Terima
Timbang terima dilaksanakan 3 kali sehari yaitu pada
pergantian shift pagi ke shift siang (pukul 14.00), shift siang ke shift
malam (21.00), dan shift malam ke shift pagi (pukul 07.00).
Timbang terima dilakukan di ruang timbang terima, dihadiri oleh
43
seluruh perawat yang bertugas hal ini sesuai dengan hasil angket
terhadap 12 perawat yaitu dihadiri perawat yang berkepentingan.
Perawat menyatakan timbang terima dilaksanakan kurang tepat
waktu dikarenakan masih adanya kesibukan sehingga timbang
terima dilakukan sedikit mundur dari jadwal seharusnya. Perawat
menyatakan tidak ada kesulitan dalam pendokumentasian laporan
saat timbang terima dan pada saat validasi pasien, perawat
menyatakan waktu untuk validasi tidak lebih dari 5-10 menit.
Perawat menyatakan ada interaksi dengan pasien saat timbang
terima di depan pasien. Semua perawat menyatakan telah
mengetahui hal-hal yang harus disampaikan saat timbang terima.
3) Ronde Keperawatan
Arjuna 2 belum optimal, ronde jarang dilakukan di ruangan
dan yang dilakukan selama ini adalah bentuk mini ronde yang
dilakukan oleh perawat dan dokter pada pasien ketika ada visit
dokter. Ronde Keperawatan jarang dilakukan karena jarang ada
kasus pada klien yang kompleks, ronde keperawatan tidak
dilakukan tiap bulan, keluarga pasien mengerti tentang adanya
ronde keperawatan. Berdasarkan klarifikasi ronde keperawatan di
ruang Arjuna 2 dilakukan oleh mahasiswa profesi namun selama ini
45
4) Supervisi
Supervisi dilakukan minimal 1 kali setiap bulan. Supervisi
yang dilakukan sesuai alur supervisi yang ada di ruangan, supervisi
sudah sesuai dengan standar keperawatan. Alat/instrumen untuk
supervisi stersedia. Hasil supervisi disampaikan kepada perawat dan
ada feedback dari supervisor untuk setiap tindakan.
5) Angket Dokumentasi
Sudah ada format baku pendokumentasian dari RS yang
digunakan di ruang Arjuna 2 RSUD K.R.M.T. Wongsonegoro.
Format dokumentasi dapat membantu perawat dalam melakukan
pengkajian pada pasien. Pendokumentasian dilaksanakan tepat
waktu (segera setelah melakukan tindakan) namun pada hasil
observasi di ruang Arjuna 2 dikerjakan saat perawat telah selesai
memberikan pelayanan. Model dokumentasi yang digunakan
menambah sedikit beban kerja perawat, tetapi perawat masih
mampu memberikan pelayanan. Jenis pendokumentasian
menggunakan paperless dimana data akan diinput langsung dan
disimpan dikomputer, dapat mempermudah perawat melakukan
SOAP sehingga lebih efektif dan efisien.
d. Keuangan (M4-Money)
Berdasarkan hasil wawancara tentang sistem keuangan di Ruang
Arjuna 2 RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang didapatkan data
sebagai berikut :
1) Sumber Dana
Sebagian besar pembiayaan ruangan dan pelatihan pegawai
ruangan berasal dari rumah sakit yang diperoleh dari APBD
47
c) Sarana Prasarana
Pemeliharaan sarana dan prasarana diruang Arjuna 2 apabila alat
medis ada yang rusak atau tidak berfungsi, maka perawat ruangan
akan melaporkan ke bagian IPSRS Alkes, nanti pada IPSRS akan
melakukan perbaikan apabila bisa diperbaiki, jika tidak bisa diperbaiki
maka bagian IPSRS akan mengembalikan kepada ruangan dengan
menyertakan surat rekomendasi untuk penambahan alat yang rusak
tersebut. Sedangkan alat non medis ke bagian aset.
e. Pemasaran (M5-Marketing)
Pemasaran RSUD KRMT Wongsonegoro dikelola oleh bagian PI.
Salah satu contoh pemasaran yang dilakukan yaitu melalui web RSUD
KRMT Wongsonegoro kemudian poster-poster fasilitas di RSUD
KRMT Wongsonegoro yang di tempel di lift dan standing banner yang
terpasang di beberapa ruangan.
5) Standar Kinerja
Standar asuhan dan kinerja dalam ruangan Arjuna 2 sudah
Administrasi Farmasi Klinik
dibuatKds
yang terdiriSani
Abede dari Nanda dan Nicnoc. Anne Kartikasari, S. Farm
b. Fungsi Pengorganisasian
KATIM
1) Struktur I
Organisasi KATIM II
Tuti Ismiyati Sri Handayani
Gambar 2.3
Struktur Organisasi Arjuna 2
TIM I TIM II
Naviana F. Dita Floranita
Tedy H Eli Susiyanti
Agus Listiyanti Okvita Rizkia
Retno Dwi S Puspita Dewi
Agus Wahyu Widy Widayanti
Habib Himsa Nurul
Taufik Anassyafitri
Siska yuliana Istiyah
53
2) Uraian Tugas
a) Kepala Ruangan (Karu)
(1) Uraian Tugas Pokok
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan
keperawatan
(2) Uraian Tugas Umum
(a) Melaksanakan Fungsi Perencanaan
1) Menyusun program kerja tahunan di wilayah tanggung
jawabnya
2) Menyusun rencana kebutuhan SDM perawatan dan
tenaga lainnya
3) Menyusun kebutuhan alat keperawatan meliputi jumlah
dan jenisnya
4) Menyusun usulan perbaikan dan pemeliharaan alat medis
dan keperawatan serta sarana dan prasarana diruang
perawatan
c. Fungsi Pengarahan
1) Operan
Operan jaga pada pagi hari dipimpin oleh kepala ruang
membahas informasi terbaru yang berkaitan dengan ruangan
Arjuna 2 seperti pergantian sistim pelaporan menu pasien ke
instalasi Gizi atau informasi lainnya yang berkaitan dengan sistim
manajemen di ruang tersebut, kemudian salah satu anggota tim
membacakan SPO ruangan Arjuna 2 yang berbeda judul setiap
harinya, selain dibacakan, kepala ruangan memimpin diskusi
apabila ada pertanyaan dari SPO tersebut terkait teknis pelaksanaan
ataupun isi dari SPO tersebut. Operan jaga pada siang dan malam
hari tidak dilakukan pembacaan SPO, operan dilakukan langsung
dengan pembacaan status pasien.
Operan jaga dilaksanakan diawal waktu pergantian jadwal
jaga perawat. Operan jaga dilakukan oleh petugas shift sebelumnya
dan diketik dalam bentuk print out dari aplikasi. Print out tersebut
D’MASIVE (Daftar Monitoring Pasien dan Visite) pasien yang
berisi (Nomor Kamar, Dokter Penanggung Jawab Pasien, Nama
Pasien, Diagnosa, Terapi yang diberikan pada pasien, EWS atau
Early Warning System, dan Keterangan).
63
e. Evaluasi keuangan
Dalam rumah sakit perlu tiga unsur lain yang penting yaitu :
a. Pelayanan
b. Professional, reputasi dokter, paramedic
c. Mutu
= Pelayanan = Mutu
S, P, O, merupakan kekhususan tersendiri dirumah sakit yang
merupakan :
a. Ciri yang mebedakan dengan industri jenis lain
b. Penilaian tersendiri
c. Dukungan ilmu dan tekhnologi tersendiri.
5M merupakan merupakan bahan yang diolah oleh fungsi manajemen
untuk mencapai tujuan. Adapun fungsi manajemen sendiri adalah POACE :
Unsur proses
Tabel 2.11
Analisa Strength, Weakness, Oportunity, Treath, (SWOT)
D. Identifikasi Masalah
Setelah dilakukan analisis situasi, dengan menggunakan pendekatan
SWOT, maka kelompok dapat merumuskan masalah yang ditemukan adalah:
1. Sumber Daya Manusia (M1)
Masalah :
a. Belum semua perawat pernah mengikuti seminar dan/atau pelatihan
yang sesuai dengan kebutuhan ruangan seperti ACLS, interpretasi
EKG, dan perhitungan pemberian terapi cairan.
b. Pembagian kebutuhan tenaga keperawatann belum merata antara
TIM sehingga masih ada perawat yang harus bekerja tidak sesuai
dengan timnya
Penyebab :
a. Perawat di ruangan sebagian adalah perawat kontrak yang hasil
rolling dari ruang lain. Ada syarat wajib minimal pelatihan yang
dimiliki yaitu pelatihan BTCLS.
b. Belum tersedianya pelatihan dari RS sebagai pembekalan untuk
disesuaikan dengan penempatan ruangan sehingga sesuai kebutuhan.
c. Pengiriman beasiswa pendidikan dipilih bukan berdasarkan
kebutuhan SDM di ruangan.
d. Perubahan jadwal perawat yang berbenturan sehingga pembagian
tim tidak merata.
1. Materials (M2)
Masalah :
a. Handscub di bed pasien banyak yang kosong
Penyebab:
a. Kurangnya monitoring barang habis pakai di ruangan pasien
3. Method (M3)
a.MAKP
Masalah:
76
5. Mutu (M5)
Masalah
1) Tidak semua hand scrub yang ada di bed
pasien terisi
2) Tidak semua perawat menggunakan sarung
tangan steril ketika melakukan tindakan yang berprinsip steril
3) Tidak adanya SPO screening plebitis
Penyebab :
1) Beban kerja perawat sehingga kurang memonitor ketersediaan
barang habis pakai di ruanagn pasien
2) Kurangnya kesadaran dan pengetahuan perawat dalam menerapkan
prinsip steril pada tindakan-tindakan yang berprinsip steril.
E. Prioritas Masalah
Menurut penyusun masalah yang paling prioritas adalah masalah pre
post conference karena itu merupakan kegiatan dasar sebelum melaksanakan
rencana tindakan.
Tabel 2.12
Prioritas Masalah berdasarkan Metode CARL
No. Masalah Capability Accessibility Relevancy Legality Total Ranked
1. M1 (Man) 2 2 2 2 16 10
M2
2. 3 3 2 3 54 8
(Material)
Metode
3. 4 2 4 2 64 6
MAKP
Timbang
4. 3 5 4 3 180 3
Terima
Penerimaan
5. 3 4 3 4 144 4
Pasien Baru
Sentralisasi
6. 2 1 2 1 4 11
Obat
Ronde
7. 4 3 3 2 72 5
Keperawatan
79
8. Supervisi 3 3 3 2 54 7
Dischard
9. 4 5 5 4 400 1
Planning
10. Dokumentasi 3 2 3 2 36 9
F. Rencana Strategis
81
Tabel 2.13
Komponen POA
No Komponen Penjelasan
1. Nama Dalam hal ini rencana apa. Seperti : POA
latihan perawat kamar bedah
2. Tujuan Jelaskan tujuan yang jelas dan dapat diukur.
Dalam pengertian ini tujuan khusus saja.
Contoh :
1. Meluluskan perawat terlatih kamar
bedah
2. Kurikulum dapat terpenuhi
3. Kegiatan Rangkaian kegiatan apa yang dilakukan
Contoh : kuliah, praktek
4. Sasaran Siapa yang menjadi sasaran atau obyek
kegiatan.
Contoh : Calon perawat kamar bedah RS
sewilayah
5. Jadwal Alokasi waktu, mulai persiapan sampai
pelaporan.
Contoh :
1. Penyusunan kurikulum 1 bulan
2. Pendaftaran peserta 1 bulan
Biasanya disusun dalam bar chat
6. Petugas Biasanya disebut panitia, atau yang
bertanggung jawab.
7. Organisasi Tentu susunan panitia dengan tugas-
tugasnya.
8. Bahan dan alat Bahan dan alat yang diperlukan.
9. Informasi Informasi apa, kapan diperlukan agar
lancarnya kegiatan.
10. Keuangan Gambaran beberapa biaya yang
dipergunakan dan penerimaan yang didapat
No Komponen Penjelasan
11. Tolak ukur Penentuan seberapa besar tujuan ditetapkan
keberhasilan sebagai patokan berhasil.
Cntoh : 90% peserta lulus. Termasuk pula
83
cara evaluasinya.
12. Pelaporan Cara melaporkan dan kapan harus selesai
Tabel 2.14
Penjelasan POA
No Komponen Penjelasan Sudah Belum Ket
1. Nama Nama POA atau
kegiatan yang jelas.
2. Tujuan Tujuan yang jelas dan
dapat diukur.
3. Kegiatan Jenis kegiatan yang
dapat dilaksanakan.
4. Sasaran Sasaran yang jelas.
5. Jadwal susunan jadwal dari
persiapan sampai
pelaporan.
6. Petugas Siapa yang
bertanggungjawab
dan terkait.
7. Organisasi Susunan organisasi
dan uraian tugas.
8. Bahan dan alat Bahan dan alat yang
diperlukan.
9. Informasi Informasi apa yang
diperlukan.
No Komponen Penjelasan Sudah Belum Ket
10. Keuangan Sebutkan biaya dan
penerimaan yang
diterima.
11. Tolak ukur Tentukan target
keberhasilan keberhasilan dan cara
evaluasi.
12. Pelaporan Cara dan kapan
dilaporkan.
84