Anda di halaman 1dari 42

i

BAB I
PENDAHULUAN
Dalam era yang serba modern ini, khususnya dibidang kesehatan,
sangat dibutuhkan sistem kesehatan nasional yang baik agar tercapai
kemampuan untuk hidup sehat bagi segenap masyarakat Indonesia sehingga
dapat terwujud derajat kesehatan yang optimal. Untuk mencapai tujuan
tersebut, harus diadakan peningkatan mutu lingkungan, perubahan tingkah
laku masyarakat dan pelayanan kesehatan masyarakat yang merata,
menyeluruh dan terpadu.
Sehingga dalam Kebutuhan dan tuntutan kesehatan masyarakat akan
mutu

pelayanan

semakin

meningkat

sejalan

dengan

meningkatnya

pengetahuan masyarakat tentang kesehatan serta pengembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan. Dengan demikian kebutuhan
bidang pelayanan kesehatan di rumah sakit tidak lepas dari peran alat
penunjang, baik untuk diagnostik maupun terapi yang siap pakai.
1. LATAR BELAKANG
Kemajuan teknologi yang sedemikian pesatnya khususnya di bidang
kedokteran membuat peralatan di dalam dunia medis menjadi lebih modern.
Walaupun demikian canggihnya, tentu dapat saja mengalami kegagalan
fungsi, untuk itu pemeliharaan dan perbaikan peralatan tersebut tentu saja
sangat diperlukan.

Akademi Teknik Elektromedik (ATEM) adalah suatu lembaga


pendidikan yang diharapkan dapat mencetak teknisi-teknisi yang terampil dan
profesional dalam menangani peralatan baik pemeliharaan maupun perbaikan
dan juga kalibrasi alat. Maka dalam upaya untuk menghasilkan lulusan yang
terampil tersebut, setiap mahasiswa Akademi Teknik Elektromedik ( ATEM )
yang telah menempuh persyaratan diwajibkan mengikuti Praktek Kerja
Lapangan ( PKL ) agar mahasiswa memperoleh informasi baru sebagai bahan
referensi untuk mendalami masalah-masalah teknis

lebih lanjut, agar

diharapkan setelah terjun ke dunia kerja lebih tanggap terhadap fenomenafenomena yang terjadi khususnya pada rumah sakit.
2. TUJUAN PKL
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di Rumah Sakit Umum
Daerah Tidar Magelang mempunyai maksud dan tujuan antara lain :
1. Tujuan Umum
Agar Mahasiswa dapat menambah wawasan tentang teknik
elektromedik di rumah sakit, memahami peralatan medik dan mampu
merawat dan memperbaiki kerusakan-kerusakan pada peralatan medik
baik ringan maupun berat.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan antara lain :
a. Mengerti sistem manajemen rumah sakit terutama Bagian Instalasi
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana RSUD Tidar Kota Magelang.

b. Agar benar benar memahami pekerjaan bidang teknik elektromedik


di RSUD Tidar Kota Magelang terutama yang berkaitan dengan
keselamatan kerja.
c. Membantu dan belajar melakukan pekerjaan teknisi elektromedik di
lingkungan RSUD Tidar Kota Magelang.
d. Belajar melakukan kegiatan maintenance ( pemeliharaan ) serta
menangani kerusakan ringan maupun berat pada peralatan medik yang
ada di RSUD Tidar Kota Magelang.
e. Mengenal dan memahami sistem kerja dari beberapa peralatan, sarana,
prasarana yang ada di RSUD Tidar Kota Magelang.
f. Menyusun laporan kegiatan dan pembahasan peralatan medik lengkap
dengan cara perawatannya dan penanganan perbaikan ringan maupun
berat.
3.

METODE PENELITIAN
Dalam pembuatan laporan Praktek Kerja Lapangan di Rumah Sakit
Umum Daerah Tidar Kota Magelang yang dilaksanakan dari tanggal 3 Januari
2014 sampai dengan 28 Februari 2014, penyusun menggunakan metodologi
penyusunan sebagai berikut :
a. Metodologi Praktik
Melakukan perawatan dan perbaikan secara langsung terhadap
peralatan-peralatan medik yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar
Kota Magelang yaitu dengan melaksanakan praktek harian secara
langsung selama kurang lebih dua bulan.

b. Metodologi Literatur
Yaitu dengan melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan
sumber referensi dari buku yang berhubungan dengan alat-alat medis
sebagai penunjang pembuatan laporan.
c. Metodologi Bimbingan
Yaitu dengan berkonsultasi mengenai laporan dengan

dosen

pengampu dan instruktur Praktik Kerja Lapangan.

4. SISTEMATIKA PENULISAN
Langkah-langkah pembuatan laporan Praktek Kerja Lapangan
mempunyai sistematika sebagai berikut :
i. BAB I

: PENDAHULUAN

a.

Latar belakang Masalah

b.

Tujuan Praktek Kerja Lapangan

c.

Metode Penelitian

d.

Sistematika Penulisan
ii.

BAB II: PANDANGAN UMUM RUMAH SAKIT

a.

Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang

b.

Fungsi dan Kegiatan Rumah Sakit

c.

Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota


Magelang

d.

Struktur Organisasi Sub Bagian Umum dan Rumah Tangga


Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Magelang
iii.

a.

BAB III

: KEGIATAN PERBAIKAN ALAT

Alat Medik
iv.

BAB IV

: PEMBAHASAN ALAT

a. Pengertian
b. Prinsip Kerja Alat
c. Data Alat
d. Blok Diagram
e. Cara Kerja
f. Pengoperasian
g. Pemeliharaan
v.

BAB V

a.

Kesimpulan

b.

Saran

c.

Lampiran

: PENUTUP

BAB II
TINJAUAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TIDAR
KOTA MAGELANG
A. PROFIL RSUD TIDAR KOTA MAGELANG
1.

SEJARAH
RSUD Tidar Kota Magelang terletak pada jalur yang sangat strategis yaitu

dikelilingi oleh Wilayah Kabupaten Magelang dan terletak di jalur persimpangan


yang menghubungkan tiga kota besar yaitu Semarang, Yogyakarta dan Purworejo.
RSUD Tidar Kota Magelang semula adalah milik Yayasan Zending pada masa
Kolonial Belanda (Zendingziekenhuis), yang kemudian diresmikan menjadi
Rumah Sakit Umum pada tanggal 25 Mei 1932, dipimpin oleh dr. G.J.
Dreckmeiers. Pada masa pendudukan jepang di Indonesia, RSUD Tidar Kota
Magelang diambil alih oleh Pemerintah Jepang selama 1 tahun, dan sesudah
Proklamasi Kemerdekaan R.I. (Th.1945), RSUD Tidar Kota Magelang menjadi
milik Pemerintah Kotapraja Magelang.
Pada tahun 1983 menjadi Rumah Sakit type C, dan pada tanggal 30
Januari 1995 meningkat kelasnya menjadi Rumah Sakit Type B non pendidikan
berdasarkan SK Menkes No.108/Menkes/SK/I/1995.

Dalam perkembangannya, RSUD Tidar Kota Magelang pernah menjadi


Rumah Sakit Umum Daerah Swadana, dan pada saat ini menjadi RSUD dengan
Pola Pengelolaan Keuangan (PPK) BLUD sejak 31 Desember 2008 berdasarkan
Surat Keputusan Walikota Magelang No. 445/39/112/ Tahun 2008. Dari sisi
organisasi, sampai saat ini sudah mengalami pergantian direktur sebanyak 14 kali
dan saat ini direktur RSUD Tidar Kota Magelang dijabat oleh dr. Sri Harso,
M.Kes, Sp.S.
Sejalan dengan perkembangan rumah sakit dan tuntutan masyarakat akan
pelayanan kesehatan, maka sarana dan prasarana gedung, sumber daya manusia
dan fasilitas peralatan kodokteran untuk menunjang operasional rumah sakit terus
diupayakan

ditambah

agar

dapat

memenuhi

standar

pelayanan

yang

dipersyaratkan. Dari sisi mutu pelayanan RSUD Tidar Kota Magelang telah lulus
akreditasi 16 pelayanan tingkat lengkap sejak tanggal 6 Maret 2012.
Visi, Misi dan Motto
Visi, Misi dan Motto RSUD Tidar Kota Magelang tertuang dalam Surat
Keputusan Direktur RSUD Tidar Kota Magelang tanggal 25 Oktober 2010
Nomor 1723 / 05.011 / 700 / 2010.
VISI
Visi RSUD Tidar Kota Magelang : Terwujudnya rumah sakit yang
unggul, profesional, beretika, dan berkeadilan.

1. Unggul, bahwa dalam perspektif regional, Rumah Sakit Umum Daerah


Tidar Kota Magelang kedepan akan mampu menjadi rumah sakit yang
unggul di wilayah Jawa Tengah.
2. Profesional, bahwa penyelenggaraan dan pengelolaan rumah sakit
dilakukan oleh tenaga kesehatan, penunjang medik, dan tenaga
administrasi yang memiliki kompetensi, memahami etika profesi, dan
bersikap profesional serta mematuhi kode etik rumah sakit.
3. Beretika, bahwa dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan rujukan
kepada pelanggan/pasien dilaksanakan sesuai etika rumah sakit yang
meliputi etika administrasi dan etika biomedis sedangkan dalam
melaksanakan fungsi bisnis yang mengandung nilai ekonomi, tidak
meninggalkan dan mengabaikan misi sosial yang diembannya.
4. Berkeadilan, bahwa penyelenggaraan rumah sakit mampu memberikan
pelayanan kepada masyarakat tanpa membedakan golongan baik secara
individu maupun kelompok dengan biaya yang terjangkau dan tetap
memperhatikan mutu pelayanan.
MISI
Misi RSUD Tidar Kota Magelang adalah sebagai berikut.
1. Memberikan pelayanan kesehatan dan rujukan secara profesional,
bermutu, terjangkau, dan adil kepada segala lapisan masyarakat.
2. Mengembangkan dan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia
rumah sakit.

3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pelayanan


secara memadai dan berkesinambungan.
4. Menyelenggarakan pengelolaan rumah sakit secara akuntabel.
5. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat, suasana kerja yang nyaman dan
harmonis.
6. Melaksanakan pendidikan dan penelitian di bidang kesehatan. Untuk
mencapai visi dan misi tersebut maka nilai nilai yang dianut oleh RSUD
Tidar Kota Magelang adalah sebagai berikut :
1. Transparansi
Setiap kebijakan, program, dan kegiatan atau tindakan baik dalam
manajemen, pelayanan medik maupun pelayanan umum dilaksanakan
secara transparan dengan alasan yang rasional dan di informasikan kepada
mereka yang berhak mendapatkan informasi tersebut sesuai dengan
kewenangan yang dimiliki.
2. Bebas korupsi, Kolusi dan Nepotisme
Setiap kebijakan, program dan kegiatan atau tindakan maupun kerjasama
dibuat secara adil dengan mempertimbangkan kepentingan masyarakat dan
institusi rumah sakit dan bukan untuk kepentingan individu atau
kepentingan kelompok tertentu yang dampaknya merugikan masyarakat.
3. Pelayanan Prima
Setiap kebijakan, program dan kegiatan atau tindakan baik dalam
manajemen, pelayanan medik maupun pelayanan umum dilakukan dengan

tujuan memberikan pelayanan yang bermutu, memenuhi standar dan


kepuasan pelanggan.
MOTTO
Motto RSUD Tidar Kota Magelang adalah Mitra Menuju Sehat
2. FASILITAS PELAYANAN
Fasilitas pelayanan di RSUD Tidar Kota Magelang sudah meliputi
fasilitas rawat inap, rawat jalan, penunjang, dan administrasi. Fasilitas
fasilitas tersebut digunakan untuk mendukung pelayanan kepada pasien.
Secara rinci fasilitas fasilitas yang ada di RSUD Tidar Kota Magelang
adalah sebagai berikut :
1. Fasilitas pelayanan rawat jalan
Pelayanan rawat jalan terdiri atas poliklinik spesialis penyakit dalam,
Bedah Umum, Bedah Orthopedi, Anak, Kebidanan dan Kandungan,
Syaraf, THT, Mata, Gigi, Kesehatan Jiwa ( Psikiatri ), serta Poliklinik
Anggrek ( Poli Klinik VIP ).
2. Fasilitas pelayanan rawat inap
Pelayanan rawat inap terdiri atas 10 bangsal perawatan yaitu Bangsal Aster
dan Anyelir untuk unit umum, Bangsal B dan Bangsal F untuk penyakit
bedah, Bangsal C dan Bangsal G untuk penyakit dalam, Bangsal D untuk
penyakit anak, Bangsal E untuk penyakit dalam dan syaraf, Bangsal
Perinatal dan Bangsal Kebidanan dan Kandungan. Untuk Bangsal C,
setelah dilakukan pembongkaran dan pembangunan sejak bulan Agustus
2011 maka mulai bulan November 2012 sudah dioperasionalkan kembali

10

untuk melayani pasien kelas I unit umum. Pelayanan rawat inap terbagi
atas kelas perawatan VIP, utama, kelas I, kelas II, dan kelas III.

3. Fasilitas pelayanan rawat intensif


Pelayanan rawat intensif didukung oleh tenaga yang terampil untuk pasien
pasien yang memerlukan penanganan intensif. Pada bulan Agustus 2011
dilakukan

pembangunan

gedung pelayanan

rawat

intensif

untuk

meningkatkan pelayanan pasien rawat intensif dan mulai bulan November


2012 gedung baru sudah dioperasionalkan.
4. Fasilitas pelayanan penunjang
Fasilitas pelayanan penunjang meliputi Radiologi, Laboratorium Klinik,
Laboratorium Patologi Anatomi, Hemodealisa, Rehabilitasi Medik dan
Akupuntur.
5. Fasilitas pelayanan gawat darurat
Merupakan pelayanan gawat darurat yang melayani 24 jam bagi
masyarakat yang membutuhkan, dan dilayani oleh tenaga tenaga yang
terampil

serta

sudah

mendapatkan

pelatihan

di

bidang

PPGD

(Penanggulangan Pasien Gawat Darurat) baik dokter maupun paramedis.


6. Fasilitas pelayanan farmasi
Melayani pelayanan obat selama 24 jam baik pasien umum, askes sosial
(PNS) maupun peserta jamkesmas yang berobat di RSUD Tidar Kota
Magelang.

11

7. Fasilitas pelayanan gizi rumah sakit


Pelayanan yang ada disamping melayani kebutuhan gizi rumah sakit juga
melayani konsultasi gizi bagi pasien rawat jalan maupun rawat inap.

8. Fasilitas pelayanan ambulance


Pelayanan mobil ambulance ada 2 buah untuk pasien yang membutuhkan
transportasi dan 1 buah mobil jenazah.
9. Fasilitas peralatan medik rumah saikit
Fasilitas peralatan medik rumah sakit pada tahun 2012 sejumlah 765 buah.
Rincian peralatan medik rumah sakit dapat dilihat pada Lampiran.
10. Pelayanan administrasi
Pelayanan administrasi Visum et Repertum , Asuransi Jasa Raharja dan
lain lain.
Dari fasilitas fasilitas kesehatan yang ada di rumah sakit di RSUD Tidar
Kota Magelang, yang menjadi pelayanan unggulan pada tahun 2012 adalah :
1. Pelayanan bedah dengan fasilitas : Laparoskopi, Arthoskopi, Arthopaedi (
Total kneeneplacement ), AMP ( Austic Move Phrotesis ).
2. Rawat Jalan dengan fasilitas : EEG Elektro Enchepalograph, Threadmil,
Poliklinik VIP, Hemodialisa.
3. Rontgen dengan fasilitas CT Scan, Panaromic.

12

3. STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT


Berdasarkan keputusan Walikota Magelang No.15 Tahun 2001 tentang
tugas pokok dan fungsi badan pelayanan kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah
Tidar Kota Magelang, masing masing jabatan struktural di Rumah Sakit Umum
Daerah Tidar Magelang mempunyai tugas pokok sebagai berikut :
Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang (terlampir).
1. Jabatan Kepala Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang.
Mempunyai tugas pokok sebagai berikut :
a. Kebijakan teknis operasional tertulis Kepala RSUD Tidar Kota
Magelang.
b. Program kerja Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota
Magelang.
c. Rencana jangka panjang, menengah, dan pendek sebagai
peningkatan mutu pelayanan RSUD Tidar Kota Magelang.
d. Menetapkan DRK Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota
Magelang.
e. Pedoman kerja Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota
Magelang.

13

f. Laporan kerja berkala kepada Walikota tentang situasi, kondisi,


dan perkembangan Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota
Magelang.
g. Koordinasi dengan DKK Kota Magelang yang bersifat tukar
program dan membantu program dibidang pelayanan Kota
Magelang.
2. Jabatan sekretariat
Bagian sekretariat adalah bagian struktural yang mempunyai tugas
membantu merumuskan kebijakan Kepala Rumah Sakit dan mengawasi
pelaksanaan

kegiatan

sub

bagian

Umum

dan

Rumah

Tangga,

Kepegawaian, Diklat, dan Pelatihan hubungan masyarakat serta hukum.


3. Jabatan Kepala Sub Bagian Umum dan Rumah Tangga
Melaksanakan kegiatan tata usaha dan sekretariat Rumah Sakit, serta
mengkoordinir kegiatan kegiatan rumah tangga, keamanan, pemulasaran
jenazah, administrasi kantor dan semua unit kerja.
4. Jabatan Kepala Sub Bagian Kepegawaian
Bagian kepegawaian melakukan inventarisasi tugas, analisa jabatan, job
descrition, dan kebutuhan pegawai. Kredensial pegawai untuk menduduki
jabatan dan layanan umum kepegawaian di lingkup Rumah Sakit dengan
skala prioritas, asas tepat waktu dan tepat guna.
5. Jabatan Kepala Sub Bagian Diklat dan Penelitian
Melaksanakan pengembangan Rumah sakit sebagai tempat pendidikan dan
pelatihan bagi pegawai Rumah sakit sebagai salah satu usaha untuk

14

meningkatkan SDM, serta mengembangkan Rumah Sakit sebagai tempat


penelitian bagi pegawai atau peneliti lainnya.

6. Jabatan Kepala Sub Bagian Hukum dan Humas


Menyelenggarakan

pengkajian

masalah

hukum,

kesehatan,

dan

menyelenggarakan kehumasan sebagai usaha Rumah Sakit untuk membina


hubungan yang harmonis dengan masyarakat.
7. Jabatan Kepala Sub Bagian Pelayanan Medik
Pada bidang pelayanan medik adalah bagian struktural yang mempunyai
tugas membantu Kepala Rumah Sakit merumuskan kebijaksanaan dan
mengawasi pelaksanaan pelayanan pada sub bagian perawatan, UGD, IBS,
sanitasi Rumah Sakit, dan pengendalian infeksi Nosokomial.
8. Jabatan Kepala Bidang Penunjang Medik
Bidang penunjang medik adalah bagian struktural yang mempunyai tugas
membantu Kepala Rumah Sakit merumuskan kebijakan dan mengawasi
pelaksanaan kegiatan dan pelayanan pada sub bagian pelayanan Radiologi,
Patologi, Gizi dan pelayanan Farmasi.
9. Jabatan Kepala Bidang Program dan Informasi
Kepala bagian program dan informasi bertugas membantu Kepala Rumah
Sakit merumuskan kebijaksanaan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan
pelayanan pada sub bagian rekam medik dan penyusunan program
perencanaan dan evaluasi pusat informasi terpadu.

15

10. Jabatan Kepala Bidang Keuangan


Bagian keuangan merupakan bagian struktural yang bertugas membantu
Kepala Rumah Sakit merumuskan kebijaksanaan dan pengawasan
pelaksanaan kegiatan pelayanan pada sub bagian anggaran belanja rutin,
analisis, infestasi anggaran, pengawasan dan verifikasi keuangan.
4. INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA RUMAH SAKIT
1. Pengertian
Instalasi Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit
(IPSRS) RSUD Tidar Kota Magelang adalah suatu Unit

kerja

yang

merupakan unsur pelaksana dalam organisasi Rumah Sakit yang bertugas


melaksanakan : penyediaan, pengelolaan, pemeliharaan dan perbaikan
terhadap sarana, prasarana dan peralatan serta kendaraan rumah sakit.
vi. Organisasi
Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja IPSRS Rumah Sakit Umum
Daerah Tidar Kota Magelang, bahwa IPSRS berada dibawah koordinasi
Seksi Penunjang Medik :
a.

Tugas Pokok IPSRS


IPSRS mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kegiatan
pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana dan peralatan Rumah

16

Sakit serta perencanaan dan penelitian penggantian sarana prasarana


Rumah Sakit sebelum habis masa pakai dengan memanfaatkan sumber
daya yang ada secara efektif dan efisien.
b.

Lingkup Kerja IPSRS


1)

Merencanaan kebutuhan pemeliharaan dan perbaikan


sarana, prasarana dan peralatan rumah sakit.

2)

Melakukan pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana


dan peralatan rumah sakit.

3)

Menyediakan dan mengelola tenaga listrik, gas medis


dan kendaraan rumah sakit.

c.

Struktur Organisasi
Struktur Organisasi IPSRS RSUD Tidar Kota Magelang
disajikan dalam Gambar 1.1 berikut ini :

Direktur RSUD Tidar


Kota Magelang

Wakil Direktur
Pelayanan

Instalasi Sarana dan


Prasarana Rumah Sakit
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit

17

Uraian Tugas
1) Kepala IPSRS
Kepala

IPSRS

mempunyai

tugas

memimpin,

merencanakan, mengawasi dan mengkoordinasi

tugas-tugas

IPSRS sebagaimana peraturan yang berlaku. Dalam melaksanakan


tugas-tugasnya, Kepala IPSRS dibantu oleh 4 (empat) orang
koordinator.
2) Koordinator Administrasi Teknik.
Sebagai seorang pelaksana di bidang administrasi teknik,
Koordinator Administrasi Teknik bertugas membantu Kepala
IPSRS dalam menyelenggarakan kegiatan peng-administrasian,
penyusunan program dan pelaporan

serta meng-koordinasikan

petugas piket jaga 24 jam.


3) Koordinator Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit.
Sebagai Seorang Pelaksana di bidang Pemeliharaan Sarana
Rumah Sakit, Koordinator Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
bertugas membantu Kepala IPSRS dalam menyelenggarakan
kegiatan pengumpulan data, perencanaan, pemeliharaan, perbaikan,

18

evaluasi dan pelaporan di bidang sarana rumah sakit meliputi ;


bangunan gedung, selasar, dan pagar termasuk halaman serta
pertukangan kayu dan peralatan mebelair.

4) Koordinator Pemeliharaan Prasarana Rumah Sakit.


Sebagai Seorang Pelaksana di bidang Pemeliharaan
Prasarana Rumah Sakit, Koordinator Pemeliharaan Prasarana
Rumah

Sakit

bertugas

membantu

Kepala

IPSRS

dalam

menyelenggarakan kegiatan perencanaan, pemeliharaan, perbaikan,


evaluasi dan pelaporan dibidang prasarana dan pengelolaan
kendaraan rumah sakit yang meliputi : Penyediaan sumber daya
listrik ( PLN / Genset), Instalasi listik, penerangan, perbengkelan
las, Mesin Pemanas/Pendingin, penyediaan Gas Medis dan
penyediaan

Kendaraan

Rumah

Sakit

(Ambulance

dan

Operasional).
5) Koordinator Pemeliharaan Peralatan Rumah Sakit
Sebagai

seorang

pelaksana

dibidang

pemeliharaan

Peralatan Rumah Sakit, Koordinator Pemeliharaan Peralatan


Rumah

Sakit

bertugas

membantu

Kepala

IPSRS

dalam

menyelenggarakan perencanaan, pemeliharaan, perbaikan, evaluasi


dan pelaporan dibidang peralatan rumah sakit, yang meliputi :

19

Peralatan Kedokteran, Peralatan Listrik Rumah Tangga,

dan

Peralatan Komunikasi Audio Visual.

vii. Tata Laksana Pekerjaan


Dalam Melaksanakan Tugasnya, IPSRS Menetapkan Mekanisme
pelayanan sebagai berikut :
a. Mekanisme 1 :
Pada Mekanisme ini, Petugas IPSRS mempunyai kemampuan
untuk melaksanakan pekerjaan tanpa harus mengganti suku cadang atau
bantuan pihak lain, pelayanan ini adalah merupakan bentuk pelayanan
cepat IPSRS.
b. Mekanisme 2 :
Apabila Mekanisme-1 mengalami hambatan dan atau memerlukan pertimbangan yang lebih besar, atau membutuhkan suku cadang,
maka dibutuhkan peran serta Kepala IPSRS.
c. Mekanisme 3 :
Mekanisme ini dilaksanakan apabila :
1) Memerlukan suku cadang yang harganya relatif mahal dan susah
dicari.

20

2)

Memerlukan bantuan pihak ke-3.

BAB III
KEGIATAN PERBAIKAN ALAT
A. ALAT MEDIK
1. Nama Alat

: Tensimeter / Spygmomanometer

Merk / Type

: Riester

Ruangan

: ICU

Keluhan

: Susah di pompa

Analisa Kerusakan

: Bulb / manset rusak / Tabung kotor

Tindakan Perbaikan : Pembersihan tabung dan air raksa


Hasil

2. Nama Alat

: Baik

: EEG

Merk / Tipe

: Nihon Kohden

Ruangan

: EEG

Keluhan

: Hasil Print tidak sesuai dengan warna yang ada


21

Analisa Kerusakan

: Tinta Printer Habis

Tindakan Perbaikan : Cek tinta, Mengisi tinta printer


Hasil

3. Nama Alat

: Baik

: USG

Merk / Type

: Medision SonoAce X4

Ruangan

: VK

Keluhan

: Hasil print tidak jelas

Analisa Kerusakan

: Koneksi kabel printer jelek, Monitor Rusak

Tindakan

: Cek mainboard, cek kabel, cek monitor, mencoba


dengan monitor Televisi

Hasil

4. Nama Alat

: Baik

: Dental Unit

Merk / Type

: ADEC 200

Ruangan

: Poli Gigi

Keluhan

: Dental unit bagian bawah berbunyi

Analisa Kerusakan

: Oli pompa motor hidrolik habis, tabung oli bocor

Tindakan Perbaikan : Cek oli, mengisi oli, cek kebocoran tabung oli

22

Hasil

5. Nama Alat

: Baik

: Suction Pump

Merk / Type

: Cami / askir

Ruangan

: VK

Keluhan

: Alat nyala tapi tidak menghisap

Analisa Kerusakan

: Penutup tabung kendor / pemasangan miring

Tindakan Perbaikan : Mengencangkan / merapatkan tutup tabung


Hasil

6. Nama Alat

: Baik

: ECG

Merk / Type

: Cardiorapid

Ruangan

: VK

Keluhan

: Hasil keriting

Analisa Kerusakan

: Interferensi elektromagnetik dari jalur daya listrik,


soket elektroda longgar, elektroda kotor

23

Tindakan Perbaikan : Uji fungsi alat di ruang VK, cek soket elektroda,
membersihkan elektroda dan kalibrasi
Hasil

7. Nama Alat

: Baik

: Lampu tidakan

Merk / Type

: Hanaulux

Ruangan

: IGD

Keluhan

: Lampu tidak nyala

Analisa Kerusakan

: Lampu putus, kabel putus, konektor lampu jelek

Tindakan Perbaikan : Cek lampu, cek kabel, membersihkan konektor dan


menyolder ulang konektor lampu
Hasil

8. Nama Alat

: Baik

: Doppler

Merk / Type

: Toitu

Ruangan

: VK

Keluhan

: Tidak menyala

Analisa Kerusakan

: Baterai Drop

24

Tindakan Perbaikan : Mengukur voltage pada baterai


Hasil

9. Nama Alat

: Baik

: Infra Red Theraphy

Merk / Type

: Philips

Ruangan

: Fisiotheraphy

Keluhan

: Lampu tidak menyala

Analisa Kerusakan

: Cek kabel power, cek kondisi saklar, cek lampu


dengan Ohm meter lampu tidak bagus/mati.

Tindakan Perbaikan : Mengganti lampu IR


Hasil

10. Nama Alat

: Baik

: TENS

Merk / Type

:-

Ruangan

: Fisiotheraphy

Keluhan

: Apabila dinyalakan 5 menit mati

Analisa Kerusakan

: Cek koneksi kabel dan solderan pada rangkaian

25

Tindakan Perbaikan : Menyolder kembali pada koneksi kabel yang


kendor
Hasil

: Baik

26

BAB IV
PEMBAHASAN ALAT
A. INFANT INCUBATOR TS - 87
1. Pengertian
Infant Incubator adalah alat yang berfungsi untuk merawat bayi
premature atau mempunyai berat badan lahir rendah ( BBLR ), dengan
cara memberikan suhu dan kelembaban yang stabil dan kebutuhan oksigen
sesuai dengan kondisi dalam kandungan ibu.
2. Prinsip Kerja Infant Incubator
Prinsip kerja alat ini adalah dengan mengatur serta menstabilkan
suhu dalam ruangan incubator agar sesuai dengan suhu yang dibutuhkan
oleh bayi prematur. Alat ini menggunakan pemanasan elemen ( heater )
yang dikontrol oleh suatu rangkaian kontrol suhu agar suhu tetap stabil.
Heater akan bekerja pada saat suhu hood kurang dari setting suhu yang
telah ditentukan, dan sebaliknya apabila suhu hood lebih besar dari setting
suhu, secara otomatis heater akan mati. Bayi berada di atas kasur di dalam
hood plastik tembus pandang. Lubang akses selain berfungsi untuk
penanganan bayi juga sebagai akses pengenalan terhadap udara luar.
Pemanas dan sistem kelembaban terletak di bawah hood bayi. Kelembaban
berupa reservoir air yang diberi fan untuk menghembuskan udara yang
telah difilter kedalam hood.

27

3. Pengaturan Suhu Infant Incubator


Atur suhu inkubator sesuai umur dan berat bayi :
a.

BB <1500 gram
Umur 1-10 hari

: 35C

Umur 11 hari-3 minggu : 34C

b.

c.

d.

Umur 3-5minggu

: 33C

Umur >5minggu

: 32C

BB 1500-2000 gram
Umur 1-10 hari

: 34C

Umur 11-4minggu

: 33C

Umur >4 minggu

: 32C

BB 2100-2500 gram
Umur 1-2 hari

: 34C

Umur 3hari-3minggu

: 33C

Umur > 3 minggu

: 32C

BB >2500 gram
Umur 1-2 hari

: 33C

Umur >2hari

: 32C

Apabila suhu kamar 28-29C hendaknya diturunkan 1C setiap


minggu dan apabila berat badan bayi sudah mencapai 2000 gram bayi
boleh di rawat diluar incubator dengan suhu 27C.

28

4. Data Alat
Nama Alat

: Infant incubator

Merk

: TESENA

Model

: TS - 87

Power

: AC 220 V

Temperatur

: 30 oC 40 oC

Heating Power

: 350 Watt

5. Gambar Infant Incubator TS 87


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Gambar 1.2 Pesawat Infant Incubator TS 87


Keterangan Gambar :
1. Hood
2. Pintu Hood
3. Pengunci Pintu Tindakan
4. Mattress Deck
29

5. Volt Meter
6. Temperature Alarm
7. Temperature Control
8. Pengaturan Suhu
9. Power Switch ON / OFF
10. Kabel Power
6. Gambar Power Pack Infant Incubator TS 87

Gambar 1.3 Power Pack Tampak Depan

Gambar 1.4 Power Pack Tampak Atas

30

7. Blok Diagram

INDI
KAT
OR

POWER SUPPLY

A
C
TRA
220V
FO
STEP
DOW
N

KONTROL
UNIT

DRI
VER
HEA
TER

HEA
TER

FAN

Gambar 1.5 Blok diagram

31

SET
TIN
G
SUH
U
SENS
OR

8. Cara Kerja
Pada saat pesawat di ON kan, maka tegangan jala-jala pln
masuk ke power supply dan memberikan supply pada semua
rangkaian. Control unit berfungsi sebagai pengontrol utama dari kerja
seluruh rangkaian. Pertama dilakukan setting suhu yang diinginkan
untuk mengatur output panas yang dikeluarkan oleh heater. Tampilan
setting suhu ditampilkan pada display indikator Lampu Kuning dan
Merah. Pada saat setting suhu ditentukan control unit akan mengontrol
kerja heater sesuai dengan suhu yang telah diatur. Dan diterima Sensor
untuk mendeteksi panas yang dihasilkan oleh heater dan heater akan
berhenti bekerja pada saat suhu setting telah terpenuhi dan akan
kembali bekerja secara otomatis ketika suhu turun. Fan digunakan
untuk meratakan suhu panas dan kelembaban di dalam hood. Trafo
step down digunakan untuk menurunkan tegangan 220 volt menjadi
170 volt untuk mensupply fan.
B. PENGOPERASIAN INFANT INCUBATOR
1.

Persiapkan pesawat infant incubator, perhatikan pula suhu ruangan


sekitar, jangan letakkan pesawat pada tempat yang terkena sinar
matahari langsung.

2.

Periksa water reservoir, apabila kurang tambahkan dengan air


aquades.

32

3. Masukkan steker pesawat ke dalam stop kontak listrik. Pastikan bahwa


pemasangan kuat dan tidak mudah lepas.
4. Tekan tombol power pada posisi ON dan pastikan lampu indikator
menyala.
5. Atur temperatur (suhu) sesuai kebutuhan.
6. Tata cara pengaturan suhu adalah sebagai berikut:
a. Putar Temperatur Kontrol maka akan pada display indikator lampu
akan menyala.
b. Atur suhu yang dikehendaki, untuk menambah suhu putar
temperatur kontrol ke kanan. Sedangkan untuk mengurangi suhu
putar temperatur kontrol sampai tanda suhu yang dikehendaki.
7.

Biarkan pesawat incubator menyala dalam keadaan kosong 30 menit

8.

Bila suhu dalam Hood sudah stabil, buka Hood atau sungkup bayi,
yaitu dengan cara mengangkat handle ke atas sampai terdengar bunyi
klik yang berarti telah terkunci hingga Hood tidak mungkin
menutup dengan sendirinya.

9.

Setelah terbuka pastikan bahwa bagian dalam sungkup bayi dalam


keadaan bersih.

10. Masukkan bayi yang akan dirawat.


11. Tutup kembali Hood atau sungkup yaitu dengan menekan pengunci ke
arah bawah sambil memegang handle dan sungkup diturunkan pelanpelan.
12. Jaga dan awasi secara intensif bayi yang dirawat.

33

C. PROSEDUR PEMELIHARAAN INFANT INCUBATOR


1.

Unit
Lepaskan kabel dari soket listrik terlebih dahulu.

2. Matras dan Gasket dudukan Hood

Buka dan bersihkan seluruh permukaan matras Gasket dudukan


Hood dengan cairan pembersih, tempatkan pada bagian yang
bersih.

3. Humidity reservoir dan Baffle

Buka dan keluarkan unit ini dari tempatnya, dan tempatkan pada
tangki yang steril.

Isi tangki tersebut dengan cairan pen-steril yang diinginkan seperti


cidex, sampai unit terendam seluruhnya.

Biarkan seluruh unit terendam selama lebih dari 10 menit.

4. Power pack

Lepaskan 4 buah sekrup penahan power pack di bagian depan panel


pengontrol.

Tarik seluruh permukaannya dengan kain lembut yang dibasahi


oleh cairan pembersih misalnya Germicidal Cleanser.

Bersihkan seluruh permukaan dengan kain lembut yang dibasahi


dengan cairan pembersih Germicidal Cleanser.

34

5. Tabung pemasukan udara

Buka tabung pemasukan udara dengan cara menarik ke depan.

Bersihkan bagian dalam dan luar tabung tersebut dengan cairan


pembersih.

Letakkan pada tempat yang bersih.

6. Permukaan Humidity Reservoir

Buang air yang ada dalam Humidity Reservoir.

Lap seluruh permukaannya dengan kain halus yang dibasahi


dengan cairan pembersih misalnya Germicidal Cleanser.

Yakinkan bahwa seluruh permukaannya telah dibersihkan. Jika


perlu dapat digunakan sikat halus untuk menggosok bagian
permukaan yang kasar.

7. Plat pengatur kelembapan

Buka plat pengatur kelembapan pada bagian dalam Hood sebelah


kiri dengan cara membuka dua buah sekrup penahannya.

Cucilah menggunakan cairan pembersih.

8. Hood

Cuci dan bersihkan seluruh permukaan bagian dalam Hood


menggunakan kain halus yang bersih dan dibasahi oleh cairan
pembersih misal Germicidal Cleanser atau menggunakan sabun dan
air hangat.

35

Bersihkanlah dengan teliti seluruh bagian dalam Hood termasuk


bagian-bagian yang terbuka dan berpintu.

Lap seluruh bagian luar Hood.

9. Filter udara

Lepaskan filter udara dari dudukannya.

Cuci dengan menggunakan cairan pembersih atau sabun dengan air


hangat.

Lap sampai kering dan pasang kembali.

D. PELAKSANAAN PEMELIHARAAN
a. Pemeliharaan yang dilakukan oleh user
1. Membersihkan seluruh unit
2. Membersihkan ruang hood
3. Membersihkan matras
4. Mengisi atau menambah air diwater reservoir
b. Pemeliharaan yang dilakukan oleh Teknik
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Kegiatan Pemeliharaan
Cek dan bersihkan seluruh bagian alat
Cek dan bersihkan tombol switch
Cek dan bersihkan penampung aquades
Cek filter udara
Cek fungsi selungkup alat
Cek fungsi roda
Cek sistem catu daya
Cek fungsi thermometer dan Volt Meter
Cek fungsi pengaturan kelembaban
Cek fungsi sistem pengaman
Cek fungsi kipas
Cek fungsi display indikator Lampu
Lakukan pengukuran arus bocor

36

Periode
3 bulan
3 bulan
3 bulan
3 bulan
3 bulan
3 bulan
3 bulan
3 bulan
3 bulan
3 bulan
6 bulan
6 bulan
1 tahun

14
15

Lakukan pengukuran tahanan kabel


Lakukan uji kinerja alat

1 tahun
3 bulan

E. URUTAN PEMASANGAN KEMBALI SETELAH DI BERSIHKAN


1. Pasang Humidity Reservoir Dan Baffle
2. Pasang Power Pack
3. Pasang Plat Pengatur Kelembaban
4. Pasang Gasket Dudukan Hood
5. Pasang Deck ( Nampan Dudukan Matras )
6. Tempatkan Deck Tepat Dihumidity Reservoir
7. Pasang Matras
8. Pasang Tutup Hood

37

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setelah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Rumah Sakit
Umum Daerah Tidar Kota Magelang, selama kurang lebih dua bulan
penyusun dapat menarik beberapa kesimpulan antara lain :
1. PKL yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang
dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang diperoleh
dari perkuliahan ke dalam pekerjaan lapangan.
2. PKL yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang
menambah pengetahuan tidak hanya di bidang elektromedik tetapi juga
bidang yang lainnya karena bagian IPS Rumah Sakit Umum Daerah Tidar
Kota Magelang menangani semua bidang teknik yang menyangkut
kebutuhan Rumah Sakit.
3. Bahwa untuk bekerja di lapangan sangat membutuhkan pengetahuan dan
skill yang seringkali tidak didapatkan di dalam perkuliahan.

38

2. SARAN
Dengan selesainya program Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) di
Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang, penyusun memberikan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Dalam penanganan alat-alat elektromedik, harus disertai dengan
pengetahuan dan ketrampilan yang memadai baik itu dari segi teori
maupun dari segi praktik dan juga harus dilengkapi dengan berbagai
referensi berupa buku-buku panduan pemakaian dan servis manual, hal
tersebut sangat membantu dalam penanganan alat-alat Elektromedik yang
membutuhkan perawatan maupun perbaikan.
2. Kegiatan pemeliharaan alat-alat elektromedik sebaiknya dilaksanakan
secara rutin agar kualitas dan usia pakai alat-alat elektromedis terjaga
dengan baik dan selalu dalam kondisi siap pakai.
Dengan laporan PKL yang penulis buat, penulis berharap semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis menyadari bahwa laporan
yang dibuat masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun.

39

DAFTAR PUSTAKA

5. Brosur Profil RSUD Tidar Kota Magelang.


6. SOP Infant Incubator TS 87.
7. SOT IPS RSUD Tidar Kota Magelang.

40

LAMPIRAN

41

Anda mungkin juga menyukai