BAB I
PENDAHULUAN
Dalam era yang serba modern ini, khususnya dibidang kesehatan,
sangat dibutuhkan sistem kesehatan nasional yang baik agar tercapai
kemampuan untuk hidup sehat bagi segenap masyarakat Indonesia sehingga
dapat terwujud derajat kesehatan yang optimal. Untuk mencapai tujuan
tersebut, harus diadakan peningkatan mutu lingkungan, perubahan tingkah
laku masyarakat dan pelayanan kesehatan masyarakat yang merata,
menyeluruh dan terpadu.
Sehingga dalam Kebutuhan dan tuntutan kesehatan masyarakat akan
mutu
pelayanan
semakin
meningkat
sejalan
dengan
meningkatnya
diharapkan setelah terjun ke dunia kerja lebih tanggap terhadap fenomenafenomena yang terjadi khususnya pada rumah sakit.
2. TUJUAN PKL
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di Rumah Sakit Umum
Daerah Tidar Magelang mempunyai maksud dan tujuan antara lain :
1. Tujuan Umum
Agar Mahasiswa dapat menambah wawasan tentang teknik
elektromedik di rumah sakit, memahami peralatan medik dan mampu
merawat dan memperbaiki kerusakan-kerusakan pada peralatan medik
baik ringan maupun berat.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan antara lain :
a. Mengerti sistem manajemen rumah sakit terutama Bagian Instalasi
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana RSUD Tidar Kota Magelang.
METODE PENELITIAN
Dalam pembuatan laporan Praktek Kerja Lapangan di Rumah Sakit
Umum Daerah Tidar Kota Magelang yang dilaksanakan dari tanggal 3 Januari
2014 sampai dengan 28 Februari 2014, penyusun menggunakan metodologi
penyusunan sebagai berikut :
a. Metodologi Praktik
Melakukan perawatan dan perbaikan secara langsung terhadap
peralatan-peralatan medik yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar
Kota Magelang yaitu dengan melaksanakan praktek harian secara
langsung selama kurang lebih dua bulan.
b. Metodologi Literatur
Yaitu dengan melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan
sumber referensi dari buku yang berhubungan dengan alat-alat medis
sebagai penunjang pembuatan laporan.
c. Metodologi Bimbingan
Yaitu dengan berkonsultasi mengenai laporan dengan
dosen
4. SISTEMATIKA PENULISAN
Langkah-langkah pembuatan laporan Praktek Kerja Lapangan
mempunyai sistematika sebagai berikut :
i. BAB I
: PENDAHULUAN
a.
b.
c.
Metode Penelitian
d.
Sistematika Penulisan
ii.
a.
b.
c.
d.
a.
BAB III
Alat Medik
iv.
BAB IV
: PEMBAHASAN ALAT
a. Pengertian
b. Prinsip Kerja Alat
c. Data Alat
d. Blok Diagram
e. Cara Kerja
f. Pengoperasian
g. Pemeliharaan
v.
BAB V
a.
Kesimpulan
b.
Saran
c.
Lampiran
: PENUTUP
BAB II
TINJAUAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TIDAR
KOTA MAGELANG
A. PROFIL RSUD TIDAR KOTA MAGELANG
1.
SEJARAH
RSUD Tidar Kota Magelang terletak pada jalur yang sangat strategis yaitu
ditambah
agar
dapat
memenuhi
standar
pelayanan
yang
dipersyaratkan. Dari sisi mutu pelayanan RSUD Tidar Kota Magelang telah lulus
akreditasi 16 pelayanan tingkat lengkap sejak tanggal 6 Maret 2012.
Visi, Misi dan Motto
Visi, Misi dan Motto RSUD Tidar Kota Magelang tertuang dalam Surat
Keputusan Direktur RSUD Tidar Kota Magelang tanggal 25 Oktober 2010
Nomor 1723 / 05.011 / 700 / 2010.
VISI
Visi RSUD Tidar Kota Magelang : Terwujudnya rumah sakit yang
unggul, profesional, beretika, dan berkeadilan.
10
untuk melayani pasien kelas I unit umum. Pelayanan rawat inap terbagi
atas kelas perawatan VIP, utama, kelas I, kelas II, dan kelas III.
pembangunan
gedung pelayanan
rawat
intensif
untuk
serta
sudah
mendapatkan
pelatihan
di
bidang
PPGD
11
12
13
kegiatan
sub
bagian
Umum
dan
Rumah
Tangga,
14
pengkajian
masalah
hukum,
kesehatan,
dan
15
kerja
yang
16
2)
3)
c.
Struktur Organisasi
Struktur Organisasi IPSRS RSUD Tidar Kota Magelang
disajikan dalam Gambar 1.1 berikut ini :
Wakil Direktur
Pelayanan
17
Uraian Tugas
1) Kepala IPSRS
Kepala
IPSRS
mempunyai
tugas
memimpin,
tugas-tugas
serta meng-koordinasikan
18
Sakit
bertugas
membantu
Kepala
IPSRS
dalam
Kendaraan
Rumah
Sakit
(Ambulance
dan
Operasional).
5) Koordinator Pemeliharaan Peralatan Rumah Sakit
Sebagai
seorang
pelaksana
dibidang
pemeliharaan
Sakit
bertugas
membantu
Kepala
IPSRS
dalam
19
dan
20
2)
BAB III
KEGIATAN PERBAIKAN ALAT
A. ALAT MEDIK
1. Nama Alat
: Tensimeter / Spygmomanometer
Merk / Type
: Riester
Ruangan
: ICU
Keluhan
: Susah di pompa
Analisa Kerusakan
2. Nama Alat
: Baik
: EEG
Merk / Tipe
: Nihon Kohden
Ruangan
: EEG
Keluhan
Analisa Kerusakan
3. Nama Alat
: Baik
: USG
Merk / Type
: Medision SonoAce X4
Ruangan
: VK
Keluhan
Analisa Kerusakan
Tindakan
Hasil
4. Nama Alat
: Baik
: Dental Unit
Merk / Type
: ADEC 200
Ruangan
: Poli Gigi
Keluhan
Analisa Kerusakan
Tindakan Perbaikan : Cek oli, mengisi oli, cek kebocoran tabung oli
22
Hasil
5. Nama Alat
: Baik
: Suction Pump
Merk / Type
: Cami / askir
Ruangan
: VK
Keluhan
Analisa Kerusakan
6. Nama Alat
: Baik
: ECG
Merk / Type
: Cardiorapid
Ruangan
: VK
Keluhan
: Hasil keriting
Analisa Kerusakan
23
Tindakan Perbaikan : Uji fungsi alat di ruang VK, cek soket elektroda,
membersihkan elektroda dan kalibrasi
Hasil
7. Nama Alat
: Baik
: Lampu tidakan
Merk / Type
: Hanaulux
Ruangan
: IGD
Keluhan
Analisa Kerusakan
8. Nama Alat
: Baik
: Doppler
Merk / Type
: Toitu
Ruangan
: VK
Keluhan
: Tidak menyala
Analisa Kerusakan
: Baterai Drop
24
9. Nama Alat
: Baik
Merk / Type
: Philips
Ruangan
: Fisiotheraphy
Keluhan
Analisa Kerusakan
: Baik
: TENS
Merk / Type
:-
Ruangan
: Fisiotheraphy
Keluhan
Analisa Kerusakan
25
: Baik
26
BAB IV
PEMBAHASAN ALAT
A. INFANT INCUBATOR TS - 87
1. Pengertian
Infant Incubator adalah alat yang berfungsi untuk merawat bayi
premature atau mempunyai berat badan lahir rendah ( BBLR ), dengan
cara memberikan suhu dan kelembaban yang stabil dan kebutuhan oksigen
sesuai dengan kondisi dalam kandungan ibu.
2. Prinsip Kerja Infant Incubator
Prinsip kerja alat ini adalah dengan mengatur serta menstabilkan
suhu dalam ruangan incubator agar sesuai dengan suhu yang dibutuhkan
oleh bayi prematur. Alat ini menggunakan pemanasan elemen ( heater )
yang dikontrol oleh suatu rangkaian kontrol suhu agar suhu tetap stabil.
Heater akan bekerja pada saat suhu hood kurang dari setting suhu yang
telah ditentukan, dan sebaliknya apabila suhu hood lebih besar dari setting
suhu, secara otomatis heater akan mati. Bayi berada di atas kasur di dalam
hood plastik tembus pandang. Lubang akses selain berfungsi untuk
penanganan bayi juga sebagai akses pengenalan terhadap udara luar.
Pemanas dan sistem kelembaban terletak di bawah hood bayi. Kelembaban
berupa reservoir air yang diberi fan untuk menghembuskan udara yang
telah difilter kedalam hood.
27
BB <1500 gram
Umur 1-10 hari
: 35C
b.
c.
d.
Umur 3-5minggu
: 33C
Umur >5minggu
: 32C
BB 1500-2000 gram
Umur 1-10 hari
: 34C
Umur 11-4minggu
: 33C
: 32C
BB 2100-2500 gram
Umur 1-2 hari
: 34C
Umur 3hari-3minggu
: 33C
: 32C
BB >2500 gram
Umur 1-2 hari
: 33C
Umur >2hari
: 32C
28
4. Data Alat
Nama Alat
: Infant incubator
Merk
: TESENA
Model
: TS - 87
Power
: AC 220 V
Temperatur
: 30 oC 40 oC
Heating Power
: 350 Watt
5. Volt Meter
6. Temperature Alarm
7. Temperature Control
8. Pengaturan Suhu
9. Power Switch ON / OFF
10. Kabel Power
6. Gambar Power Pack Infant Incubator TS 87
30
7. Blok Diagram
INDI
KAT
OR
POWER SUPPLY
A
C
TRA
220V
FO
STEP
DOW
N
KONTROL
UNIT
DRI
VER
HEA
TER
HEA
TER
FAN
31
SET
TIN
G
SUH
U
SENS
OR
8. Cara Kerja
Pada saat pesawat di ON kan, maka tegangan jala-jala pln
masuk ke power supply dan memberikan supply pada semua
rangkaian. Control unit berfungsi sebagai pengontrol utama dari kerja
seluruh rangkaian. Pertama dilakukan setting suhu yang diinginkan
untuk mengatur output panas yang dikeluarkan oleh heater. Tampilan
setting suhu ditampilkan pada display indikator Lampu Kuning dan
Merah. Pada saat setting suhu ditentukan control unit akan mengontrol
kerja heater sesuai dengan suhu yang telah diatur. Dan diterima Sensor
untuk mendeteksi panas yang dihasilkan oleh heater dan heater akan
berhenti bekerja pada saat suhu setting telah terpenuhi dan akan
kembali bekerja secara otomatis ketika suhu turun. Fan digunakan
untuk meratakan suhu panas dan kelembaban di dalam hood. Trafo
step down digunakan untuk menurunkan tegangan 220 volt menjadi
170 volt untuk mensupply fan.
B. PENGOPERASIAN INFANT INCUBATOR
1.
2.
32
8.
Bila suhu dalam Hood sudah stabil, buka Hood atau sungkup bayi,
yaitu dengan cara mengangkat handle ke atas sampai terdengar bunyi
klik yang berarti telah terkunci hingga Hood tidak mungkin
menutup dengan sendirinya.
9.
33
Unit
Lepaskan kabel dari soket listrik terlebih dahulu.
Buka dan keluarkan unit ini dari tempatnya, dan tempatkan pada
tangki yang steril.
4. Power pack
34
8. Hood
35
9. Filter udara
D. PELAKSANAAN PEMELIHARAAN
a. Pemeliharaan yang dilakukan oleh user
1. Membersihkan seluruh unit
2. Membersihkan ruang hood
3. Membersihkan matras
4. Mengisi atau menambah air diwater reservoir
b. Pemeliharaan yang dilakukan oleh Teknik
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Kegiatan Pemeliharaan
Cek dan bersihkan seluruh bagian alat
Cek dan bersihkan tombol switch
Cek dan bersihkan penampung aquades
Cek filter udara
Cek fungsi selungkup alat
Cek fungsi roda
Cek sistem catu daya
Cek fungsi thermometer dan Volt Meter
Cek fungsi pengaturan kelembaban
Cek fungsi sistem pengaman
Cek fungsi kipas
Cek fungsi display indikator Lampu
Lakukan pengukuran arus bocor
36
Periode
3 bulan
3 bulan
3 bulan
3 bulan
3 bulan
3 bulan
3 bulan
3 bulan
3 bulan
3 bulan
6 bulan
6 bulan
1 tahun
14
15
1 tahun
3 bulan
37
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Rumah Sakit
Umum Daerah Tidar Kota Magelang, selama kurang lebih dua bulan
penyusun dapat menarik beberapa kesimpulan antara lain :
1. PKL yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang
dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang diperoleh
dari perkuliahan ke dalam pekerjaan lapangan.
2. PKL yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang
menambah pengetahuan tidak hanya di bidang elektromedik tetapi juga
bidang yang lainnya karena bagian IPS Rumah Sakit Umum Daerah Tidar
Kota Magelang menangani semua bidang teknik yang menyangkut
kebutuhan Rumah Sakit.
3. Bahwa untuk bekerja di lapangan sangat membutuhkan pengetahuan dan
skill yang seringkali tidak didapatkan di dalam perkuliahan.
38
2. SARAN
Dengan selesainya program Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) di
Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang, penyusun memberikan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Dalam penanganan alat-alat elektromedik, harus disertai dengan
pengetahuan dan ketrampilan yang memadai baik itu dari segi teori
maupun dari segi praktik dan juga harus dilengkapi dengan berbagai
referensi berupa buku-buku panduan pemakaian dan servis manual, hal
tersebut sangat membantu dalam penanganan alat-alat Elektromedik yang
membutuhkan perawatan maupun perbaikan.
2. Kegiatan pemeliharaan alat-alat elektromedik sebaiknya dilaksanakan
secara rutin agar kualitas dan usia pakai alat-alat elektromedis terjaga
dengan baik dan selalu dalam kondisi siap pakai.
Dengan laporan PKL yang penulis buat, penulis berharap semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis menyadari bahwa laporan
yang dibuat masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun.
39
DAFTAR PUSTAKA
40
LAMPIRAN
41