Kementerian Kesehatan RI
Badan PPSDM Kesehatan
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan
Tahun 2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia-Nya maka Dengan disusunnya Standar Laboratorium Diploma III Teknik Elektromedik (Tem) ini,
Standar Laboratorium Teknik Elektromedik (Tem) Pendidikan Tenaga Kesehatan diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan bagi penyelenggara Pendidikan D.III
dapat tersusun dan diterbitkan. Teknik Elektromedik (Tem) Seluruh Indonesia dalam mengembangkan dan
merencanakan laboratorium.
Derasnya arus globalisasi membawa konsekuensi bahwa tiap institusi pendidikan
tenaga kesehatan harus memperkuat laboratorium. Kondisi laboratorium pada Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan menyampaikan penghargaan dan ucapan
masing-masing institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan berbeda-beda. Perbedaan ini terima kasih kepada semua pihak atas bantuan dan kerjasama yang baik dalam
penyusunan Standar Laboratorium Pendidikan Tenaga Kesehatan ini.
adalah suatu institusi tertentu sudah mempunyai peralatan laboratorium yang
lengkap, namun di sisi lain sangat minim. Kondisi ini akan mempengaruhi kualitas
proses pembelajaran, khususnya pembelajaran praktik di laboratorium. Hal ini akan
Jakarta, Desember 2010
membawa dampak pada kualitas lulusan dengan variasi yang sangat besar.
Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan
Kesenjangan yang terjadi ini akibat tidak adanya standar laboratorium Teknik
Elektromedik (Tem).
Pada sistem pendidikan tinggi para lulusan dituntut mempunyai kemampuan untuk Saya menyambut baik terbitnya Standar Laboratorium Pendidikan Tenaga
menerapkan materi yang sudah dipelajari di kelas. Tuntutan kompetensi ini dapat Kesehatan, dan saya berharap standar ini mampu memberi inspirasi kepada para
diwujudkan apabila peserta didik melakukan pengalaman belajar di laboratorium. pengelola institusi tentang persyaratan dan disain laboratorium sesuai dengan
Laboratorium merupakan tempat melakukan aktifitas yang berbentuk pengembangan
peralatan yang digunakan untuk menunjang proses pembelajaran, yaitu analisis, standar dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, sehingga menimbulkan upaya
diskusi ilmiah, pengembangan ilmu pengetahuan baru melalui serangkaian debat pengembangan daya saing laboratorium.
ilmiah yang ditunjang oleh tersedianya referensi muktahir, serta pengembangan
metode, perangkat lunak, peraturan, dan prosedur praktikum. Atas bantuan dan masukan dari tim penyusun, sehingga standar ini dapat diterbitkan,
saya menyampaikan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 1. Contoh Kartu/Buku Pencatatan Alat dan Bahan
LAMPIRAN 2.1 Contoh Manual Prosedur Prosedur Peminjaman Alat dan Bahan
LAMPIRAN 2.2 Contoh Manual Prosedur Pemeliharaan di Laboratorium /Klinik
LAMPIRAN 3 Daftar Alat Laboratorium/Klinik dengan Kalibrasi
A. LATAR BELAKANG
usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, instalasi
Tuntutan global akan mutu pendidikan membawa konsekuensi untuk daya dan jasa, tempat berolah raga, tempat beribadah dan tempat ruang lain
memperkuat penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
khususnya pembelajaran praktik di laboratorium, hal ini dikarenakan sistem berkelanjutan.
pendidikan tinggi para lulusan diharuskan mempunyai kemampuan untuk
menerapkan materi yang sudah dipelajari di kelas. Tuntutan kompetensi ini Pendidikan tenaga kesehatan merupakan pendidikan yang diharapkan
dapat diwujudkan apabila peserta didik melakukan pengalaman belajar di menghasilkan keterampilan khusus/spesifik, untuk itu kurikulum pendidikan
laboratorium. Laboratorium merupakan tempat melakukan aktifitas untuk tenaga kesehatan memuat kurikulum inti maksimal 80% dan kurikulum institusi
menunjang proses pembelajaran, yaitu analisis, diskusi ilmiah, penelitian, minimal 20%. Struktur program pendidikan tenaga kesehatan memuat 40%
pengabdian masyarakat, pengembangan ilmu pengetahuan baru melalui kandungan materi teori dan 60% materi praktik, sehingga laboratorium
serangkaian debat ilmiah yang ditunjang oleh tersedianya referensi muktahir, memegang peranan penting dalam pencapaian kompetensi yang disyaratkan
serta pengembangan metode, perangkat lunak, peraturan, dan prosedur dalam kurikulum.
praktikum.
Kondisi sarana prasarana laboratorium pada masing-masing institusi berbeda-
Peraturan Pemerintah RI No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional beda. Dimana ada Institusi yang memiliki kondisi laboratorium yang lengkap,
Pendidikan, pasal 42 menyatakan bahwa setiap institusi pendidikan wajib namun ada Institusi lain yang memiliki kondisi laboratorium sangat minim. Hal
memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media ini akan mempengaruhi kualitas proses pembelajaran praktik di laboratorium.
pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, serta perlengkapan lain yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan Kesenjangan yang terjadi ini akibat tidak adanya standar laboratorium
berkelanjutan, dan juga setiap institusi pendidikan wajib memiliki prasarana pendidikan tenaga kesehatan. Oleh karena itu perlu disusun standar
yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, ruang pendidik, ruang tata
A. PENGERTIAN LABORATORIUM
Visi mengandung pengertian bahwa laboratorium merupakan pusat
Laboratorium adalah ruangan yang dirancang sesuai dengan kebutuhan untuk penelusuran kembali konsep-konsep ilmu pengetahuan, pengembangan ilmu
melakukan aktifitas yang berkaitan dengan fungsi-fungsi pendidikan, pengetahuan, dan atau ditemukannya ilmu pengetahuan baru dan aplikasi ilmu
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. pengetahuan. Oleh karena itu laboratorium diharapkan bermanfaat bagi
pendidikan.
Laboratorium yang dimaksud dalam standar ini adalah untuk pembelajaran di
laboratorium klinik, bengkel kerja, workshop. Misi laboratorium seharusnya mencakup beberapa hal sebagai berikut :
1. Menciptakan laboratorium sebagai pusat penemuan dan pengembangan
Kegiatan laboratorium akan membawa peserta didik kepada pembentukan ilmu pengetahuan dan teknologi.
sikap, ketrampilan, kemampuan bekerja sama, dan kreatifitas dalam menerima 2. Memahami, menguji dan menggunakan konsep/teori untuk diterapkan
pengetahuan. Dengan melaksanakan kegiatan laboratorium yang baik, sesuai pada saat praktik.
dengan prosedur dan tata tertib laboratorium, maka hal tersebut secara tidak 3. Menciptakan keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium.
langsung dapat menunjang pelaksanaan Kurikulum. Pembelajaran teori yang 4. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
dipelajari melalui perkuliahan dan studi pustaka bersifat abstrak, dapat
diaktualisasikan dengan nyata melalui kegiatan laboratorium.
C. TUJUAN LABORATORIUM
D. MANFAAT
A. PERSYARATAN LABORATORIUM
d. Alat-alat atau benda-benda yang dipasang di dinding tidak boleh
Suatu laboratorium dapat berfungsi dengan efektif dan efisien harus menonjol sampai ke bagian ruang tempat peserta didik berjalan dan
memperhatikan hal-hal terkait persyaratan minimal sebagai berikut sebagai sirkulasi alat.
berikut: e. Tersedianya buku referensi penunjang praktik.
1. Jenis dan jumlah peralatan, serta bahan habis pakai berdasarkan pada f. Tersedianya air mengalir (kran).
kompetensi yang akan dicapai yang dinyatakan dalam rasio antara alat g. Meja praktikum harus tidak tembus air,tahan asam dan basa(Terbuat
dengan peserta didik dari porselin)
2. Bentuk/desain laboratorium harus memperhatikan aspek keselamatan h. Tersedia ruang dosen/instruktur
atau keamanan. i. Tersedianya kebutuhan listrik seperti stopkontak (mains socket)
3. Laboratorium agar aman dan nyaman bagi peserta didik dan 4. Adanya Prosedur Operasional Standar (Standard Operating Prosedures =
dosen/instruktur harus: SOP) atau instruksi kerja. Prosedur ini bersifat operasional dan mengikat
a. Keadaan ruang harus memungkinkan dosen/instruktur dapat melihat bagi semua pengguna laboratorium.
semua peserta didik yang bekerja di dalam laboratorium itu tanpa Jenis SOP/instruksi kerja yang perlu adalah :
terhalang oleh perabot atau benda-benda lain yang ada di dalam a. Pedoman pelaksanaan praktikum
laboratorium tersebut. b. Prosedur Tetap (Protap) pelaksanaan praktikum masing-masing
b. Peserta didik harus dapat mengamati demonstrasi/simulasi dari jarak mata kuliah terkait
maksimal 2 m dari meja demonstrasi. c. Dokumentasi berupa absensi peserta didik, absensi kehadiran
c. Lantai laboratorium tidak boleh licin, harus mudah dibersihkan. dan dosen/instruktur, objek/materi praktikum.
tahan terhadap tumpahan bahan-bahan kimia. d. Keamanan dan keselamatan kerja
e. Penggunaan alat laboratorium yang menggunakan arus listrik.(Alat
pecah belah tdak memerlukan SOP)
2. Bentuk Ruang Pelaksanaan suatu aktifitas laboratorium membutuhkan suatu aturan atau
Bentuk ruang laboratorium sebaiknya bujur sangkar atau mendekati bujur ketentuan agar aktifitas dapat berjalan dengan lancar, sehingga tujuan aktifitas
sangkar atau bisa juga berbentuk persegi panjang. Bentuk bujur sangkar pembelajaran dapat tercapai. Aturan atau ketentuan operasional perlu disusun
memungkinkan jarak antara dosen dan peserta didik dapat lebih dekat dengan jelas. Hal ini karena laboratorium merupakan suatu sistem yang terdiri
sehingga memudahkan kontak antara dosen/instruktur dan peserta didik. atas prasarana dan sarana penunjang kegiatan, baik berupa peralatan
laboratorium maupun sumber daya manusia. Oleh karena itu, laboratorium
3. Luas Ruang perlu diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku di masing-masing institusi.
a. Luas ruang praktik laboratorium harus memenuhi persyaratan, yaitu :
1) 1 orang peserta didik memerlukan ruang kerja minimal 2,5 m² Mengingat banyaknya peralatan dan beban kerja yang ada di suatu
laboratorium, maka diperlukan sistem manajemen yang memadai untuk
mengelola prasana dan sarana serta kegiatan yang ada di laboratorium
Kegiatan yang dilaksanakan pengelola di laboratorium Suatu laboratorium tidak akan dapat melaksanakan fungsinya dengan baik,
1. Memberikan pelayanan laboratorium bagi pengguna; jika tidak memiliki dana yang cukup, baik untuk operasional maupun untuk
2. Mengadakan pertemuan periodik untuk komunikasi antar dosen; pengembangan laboratorium tersebut. Kegiatan operasional laboratorium
3. Menjadwalkan penggunaan laboratorium; bergantung pada ketersediaan bahan dan alat. Semua bahan yang diperlukan
4. Membuat jadwal pemeliharaan alat laboratorium; harus disediakan, dan untuk itu diperlukan dana. Diperlukan juga dana untuk
5. Melakukan pemeliharaan keadaan laboratorium secara keseluruhan; biaya operasional laboratorium lainnya, seperti pemeliharaan rutin, perbaikan
6. Melakukan pemeliharaan preventif alat dan bahan; terhadap alat yang rusak, serta pembelian perangkat laboratorium yang tak
7. Melakukan Kalibrasi terhadap peralatan laboratorium sesuai dengan terduga.
spesifikasi.
8. Melakukan perbaikan alat rusak yang masih dapat diperbaiki di Dana yang digunakan untuk kegiatan di laboratorium dapat bersumber dari
laboratorium; pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat atau peserta didik dan
9. Melakukan inventarisasi alat dan bahan untuk mengetahui jumlah alat sumber lain yang sah dan tidak mengikat. Beberapa kegiatan yang dapat
yang ada, yang masih baik, dan yang rusak; menghasilkan dana bagi laboratorium meliputi penyediaan layanan (jasa)
Standar Laboratorium D.III Teknik Elektromedik (TEM) terdiri dari : Dalam implementasinya sesuai fungsi laboratorium, maka ruang laboratorium
1. Laboratorium Radiologi tersebut dapat sebagai berikut :
2. Laboratorium Elektromedik 1. Laboratorium Radiologi
3. Laboratorium Alat Laboratorium Klinik 2. Laboratrium Elektromedik
4. Laboratorium Elektronika 3. Laboratorium Alat Laboratorium Klinik
5. Laboratorium Teknik Digital 4. Laboratorium Elektronika, Laboratorium Teknik Digital, Laboratorium
6. Laboratorium Mikroprosessor Mikroprosessor dapat digabung menjadi Laboratorium Elektronika
7. Laboratorium Mekanik, Instalasi dan Teknik Tenaga Listrik Teknik Digital & Mikroprosessor
8. Laboratorium Alat Ukur & Pengukuran Listrik 5. Laboratorium Mekanik, Instalasi dan Teknik Tenaga Listrik dan
9. Laboratorium Komputer Elektromedik Laboratorium Alat Ukur dan Pengukuran Listrik dapat digabung
menjadi Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi
9 Oscillocope Storage Frek 20 MHz, Two Mengukur, 1:5 Push button 20 buah
channel Frekuensi,dan NO
Amplitudo
10 Tang Ampere 600 A Mengukur arus 1:5 Push button 20 buah
NC
14 Automatic processing standar Pencucian film x-ray 1:5 amper meter 4 buah
Film secara otomatis
2 Mampu melakukan 2.1 Pengamatan Sistem Radiologi III dan 1 Pesawat Rontgen 500 mA / 150 KV Melakukan 1:15
perbaikan alat Lanjut IV frekuensi tinggi general penyinaran dengan
Radiologi purpose dilengkapi x-ray
CCTV
7 Litotrepsi* 1:15
27 Tensimeter Digital Semi Digital dan Pengukur Tekanan 1:1 mata bor PCB 12 buah
Full Digital dengan Darah
pengklasifikasian
28 Baby Incubator Baby Incubator Penjaga Suhu Bayi 1:5 Kawat jumper 2 roll
Transport
29 Infant Warmer Radiant Infant Penjaga Suhu Bayi 1:3 resistor 400 buah
Warmer
31 ECG 3 channel stylus Pengukur Sinyal 1:3 diode 0,5 A 100 buah
Jantung
32 Non Stres Test(Fetal Pengukur 1:3 induktor 100 buah
Dopler) Ketegangan Otot Ibu
Hamil
33 Ultra sound terapi Terapi dg Ultrasound 1:3 Transistor 100 buah
13 Deffibrillator/external 1:3
Analyser
14 Electrical Safety Analyser 1:3
5 Mampu memodifikasi 1 Pengamatan Sistem Elektromedik V 1 Baby Incubator Baby Incubator 1:3
alat Elektromedik I,III dan DIV Standar
2 Penentuan spesifikasi 2 Infant Warmer Standar 1:3
bagian yang akan
dimodifikasi
22 Avometer Digital 1000 VAC, 1000 VDC, 2 Penunjang, praktek. 1:5 Heater 20
M, 500 mA
23 Regulator Power DC 5V,9 V,12 V ,-5V,- Penunjang, praktek. 1:5 IC 741 100
Suply DC 12V
24 Tool Set Elektronik Tang Moncong Panjang, Penunjang, praktek. 1:5 IC 741 2 roll
Tang Potong, Obeng
Plus & Minus, Obeng
Trim, Solder, Sedotan
Timah, Pinset
larutan buffer 10 20
2 Mampu melakukan 2.1 Pengamatan Sistem Alat V 1 Analitic balance 0-100 mg Menimbang sample. 1:3 kit pembersih 1 set
perbaikan alat Laboratorium
laboratorium klinik 2.2 Penelusuran / Trace Klinik Lanjut 2 Centrifuge 1000-12.000 rpm motor Memisahkan suspensi 1:3 Tissue 2 pak
Kerusakan AC yang berbeda berat pembersih
partikel2nya.
2.3 Penyetelan Sistem 3 Stirer 30-150 rpm motor DC Mengaduk beberapa 1:3 preparat 1 pak
larutan/
2.4 Penggantian Suku 4 Waterbath suhu :25 - 40o C Menginkubasi/menyim 1:3 sample 12 bh
Cadang pan sample dg suhu
stabil.
2.5 Pengujian Sistem 5 Bacteriologi Incubator suhu : 2 - 40o C Menyimpan/inkubasi 1:3 Termostat 3 bh
bakteri.
3.3 Penganalisaan hasil 9 Microscope Monokuler, Binokuler, + Melihat bakteri, 1:3 Minimum 2
pengukuran kamera senyawa, sel. Sistem
3.4 Pelaporan Hasil 10 Sterilisator Sterilisator basah dan Mensterilkan bahan 1:3 Minimum 2
pengukuran kering Sistem
11 Calorimeter with 1:3 Minimum 2
sample cell Sistem
25 Haemoglobinometer 1:7
4 Mampu memodifikasi 4.1 Pengamataan Sistem Alat V& 1 Centrifuge 1000-12.000 rpm motor Memisahkan suspensi 1:3
alat laboratorium klinik' Laboratorium DIV AC yang berbeda berat
Klinik Lanjut partikel2nya.
4.2 Penentuan spesifikasi 2 Stirer 30-150 rpm motor DC Mengaduk beberapa 1:3
bagian yang akan larutan
dimodifikasi
4.3 Perencanaan 3 Waterbath suhu :25 - 40o C Menginkubasi/menyim 1:3
Modifikasi pan sample dg suhu
stabil.
4.4 Pengujian bagian 4 Bacteriologi Incubator suhu : 2 - 40o C Menyimpan/inkubasi 1:3
yang telah bakteri.
dimodifikasi
4.5 Pengujian Sistem dan 5 Sterilisator Sterilisator basah dan Mensterilkan bahan 1:3
kalibrasi kering
2 Mampu melakukan 2.1 Penggunaan Data Elektronika II 6 Transistor Ceker NPN & PNP Cek Kondisi Transistor 1:3 kapasitor 100 bh
Analisis Rangkaian sheet Op-Amp Lanjut
Elektronka Linier
dengan komponen 2.2 Prosedur Analisis 7 Regulator Power Suply DC 5V,9 V,12 V ,-5V,- Penyedia daya 1:1 diode 0,5 A 100 bh
analog terpadu/Op-Amp Rangkaian Detektor DC 12V
(Detektor/Komparator, dan Komparator
Penguat, Filter dan
2.3 Prosedur Analisis 8 Tool Set Elektronik Tang Moncong Perkakas 1:1 diode brige 1 100 bh
Pembangkit
Rangkaian Penguat Panjang, Tang A
Gelombang)
dengan Op-Amp Potong, Obeng Plus &
Minus, Obeng Trim,
Solder, Sedotan
Timah, Pinset
2.4 Prosedur Analisis 9 Soldering Iron 30 Watt menyolder 1:1 diode zener 100 bh
rangkaian Pembangkit
Gelombang
2.5 Prosedur Analisis 10 Bread Board Single Single Papan rangkaian 1:1 Transistor 100 bh
rangkaian Filter NPN
11 Mini Bor PCB 12 V DC Membuat hole pd PCB 1:1 Transistor 100 bh
PNP
3.3 Prosedur 14 Suction De Soldering Tube 20 mm Menyedot Timah solder 1:1 triac 50 bh
Perancangan sistem
elektronika berbasis
digital mikroprosessor.
15 Training Kit Komponen Dapat membentuk Simulasi Rangkaian 1:1 PCB 40 bh
elektronika analog rangkaian Elektronika Elektronika Dasar
diskrit dan rangkaian dasar
dasarnya
4 Mampu melakukan 4.1 Konsep Besaran Rangkaian I 16 Training Kit Rangkaian Dapat membentuk Simulasi Rangkaian Ferry Clorite 2 kg
Analisis Rangkaian Listrik Listrik Elektronika Linier rangkaian Elektronika Elektronika Lanjut
Listrik R,L,C dengan denganOp-Amp Lanjut
sumber DC dan AC (Detektor/Komparator,
Penguat, Filter dan
pembagnkit
Gelombang)
4.2 .Penggunaan hukum- 17 Training Kit Sistim Dapat membentuk Simulasi Rangkaian 1:1 mata bor PCB 12 bh
hukum dasar Elektronika Analog rangkaian Elektronika Filter
Rangkaian Listrik dan sistim elektronika Terapan
Digital
4.3 .Penggunaan Teknik- 18 Probe Digital Deteksi kondisi logika Alat pencari kesalahan 1:1 Kawat jumper 2 rol
teknik analisis high/low
Rangkaian Listrik
4.4 Konsep komponen 19 Digital Trainer Kit Dapat membentuk Simulasi Rangkaian 1:1 resistor 400 bh
listrik penyimpan rangkaian logika logika kombinasional
energi kombinasional dan dan sekuensial
sekuensial
PTC 50 bh
Heater / 25 bh
pemanas
Opto Coupler 50 bh
InfraRed
IC FVC 25 bh
IC 100 bh
REGULATOR
PTC 50 bh
Heater / 25 bh
pemanas
Opto Coupler 50 bh
InfraRed
IC FVC 25 bh
IC 100 bh
REGULATOR
resistor 400 buah
1.3 Penggunaan data 3 Frequency Counter Frek 40 MHZ Pencacah frekuensi 1:01 IC ADC 7107 100 bh
sheet untuk
implementasi
rangkaian logika
kombinasional dan
sekuensial
1.4 Analisis Rangkaian 4 Digital Storage Frek 40 MHz, Two channel MengukurTeg, 1:05 Display seven 120 bh
logika kombinasional Oscilloscope Freg,dan Amplitudo segment
1.5 Analisis Rangkaian 5 Digital Analyzer 4 Channel Menganalisa sinyal 1:01 Trafo, 4 diode 10 bh
logika Sekuensial digital perata, zener,
Transistor
daya
6 Regulated DC Power DC 5V,9 V,12 V Penyedia daya 1:01 resistor 220, 400 bh
Supply 1K
7 Tool Set Elektronik Tang Moncong Panjang, Perkakas 1:01 capasitor 100 bh
Tang Potong, Obeng Plus
& Minus, Obeng Trim,
Solder, Sedotan Timah,
Pinset
8 Soldering Iron 30 Watt menyolder 1:01 Motor Stepper 20 bh
9 Projectboard Single Papan rangkai 1:01 Keypad atau 20 bh
10 push button
10 Logic probe Deteksi kondisi logika Alat pencari kesalahan 1:03 switch spst 20 bh
high/low
11 Training Kit R. Dapat membentuk Simulasi Rangkaian 1:05 Ferry Clorite 2 Kg
Logika dan rangkaian logika logika kombinasional
sekuensial kombinasional dan dan sekuensial
sekuensial
PCB 40x40 40 bh
mata bor PCB 12 bh
2 Mampu Merancang 2.1 Interfacing dengan 2 Osciloscope 40 MHz, Dual Channel Mengukur frekuensi 1:1 PCB 2 m2
teknik interfacing dasar port Parallel Storage dan amplitudo
berbasis PC dengan gelombang
Interface Parallel dan
Serial
3 Mampu Menerapkan 3.1 Interfacing dengan 3 Fungtion Sinus, Triangle, Square Membangkitkan 1:1 FeCl2 5 kg
Interfacing berbasis PC input dan output Generator frekuensi
di bidang Teknik
Elektromedik
3.2 Interfacing ADC 4 Personal Core 2 Duo, Webcam, Pemrograman dan 1:1 Kabel 20 m
Computer RW, Seagate 180 G, RAM interfacing Parallel
2G, Printer Epson
3.3 Interfacing DAC 5 Power Supply PC Power Supply Memberikan Catu 1:1
Daya
3.4 Interfacing Motor DC 6 AVO Meter Digital Pengukuran tegangan 1:1
dan arus DC
4 Mampu Merancang 4.1 Membuat Mikrokontroller IV 1 Mikrokontroller Microcontroller Trainer Praktek dasar 1:1 IC 89s51, 20 bh
pemrograman assembly pemrograman Trainer Kit 89s51, aplikasi LED, SW, mikrokontroller 89s51 74LS244,
8051 Assembly Keypad 4x4, Seven 0804, 0808,
segmen, LCD Karakter MAX232, 741,
2x16, Komunikasi Serial 74LS138,
RS232, ADC0804,
DAC0808, Programmer
Serial
5 Mampu merancang 5.2 Membuat LED, SW 40 bh
teknik pemrograman pemrograman dasar
dasar mikrookontroller input-output
mikrokontroller
6 Mampu menerapkan 6.1 Interfacing ADC, LCD 20 bh
mikrokontroller dibidang DAC, Keypad 4x4, Karakter 2x16
Teknik Elektromedik Serial RS232
7 Segmen 80 bh
1.3 penggrendaan 3 Grinding Machine standar Untuk menghaluskan 1:3 besi pejal 2,5 16 buah
besi cm
1.4 Penghalusan 4 Welding Machine standar Menyambung 1:5 besi bulat D 16 buah
12 mm
1.5 Pengecatan 5 Hack Saw Machine standar Memotong 1:5 berbegai 16 buah
kawat email
1.6 Perbaikan peralatan 6 Hand Saw standar Memotong 1:1 berbegai 16 buah
Rumah Tangga, kawat NYA
Radio,TV, AC,
Refrigrator 7 Hamer 1kg; 2kg; 3kg; 5kg Untuk pembuatan 1:1 besi pejal 16 buah
pemasangan pada kotak 1 inch
saat pemasangan
instalasi
8 Ragum 0760 - 633 Untuk Penjepit besi 1:1 besi bulat D 16 buah
pada saat besi mau 12 mm
dipotong
9 Sliding Caliper standar alat bantu pelipat 1:3 Plat besi 2 mm 32 buah
12 Las Listrik 220 V - 1800 Wath untuk melaksanakan 1:3 besi siku 4 cm 16 buah
praktek pada saat x 4cm
pembuatan tralis
jendela
Papan 20 bh
instalasi
2 Mampu Membuat 2.1 Pemasangan Saklar Instalasi I 30 Training Kit standar training kit 1:1 saklar tunggal 40 buah
Instalasi Listrik Listrik Instalasi Listrik:
3 Mampu menjelaskan 3.1 Pengukuran dan TTL II 38 Trainin kit standar pembelajaran training kit 1:5 saklar tunggal 20 buah
dan menggunakan pengujian parameter Transformator (1
transformator, generator Transformator Phase-3 phase)
dan motor Listrik
3.2 Pengukuran dan 39 Training kit standar pembelajaran training kit 1:3 saklar seri 20 buah
pengujian parameter generator AC/DC
generator
3.3 Pengukuran dan 40 Training kit motor standar pembelajaran training kit 1:5 saklar 3 phase 20 buah
Pengujian parameter AC/DC
Motor listrik AC dan
DC
41 autotransformator 20 A training kit 1:3 push button 12 buah
2 Mampu menjelaskan 2.1 Memahami Prinsip 3 Tang Ampere 600 Ampre mengukur arus ac 1:1 baterai 5 dos
Prinsip Kerja alat ukur kerja alat ukur listrik
listrik dan elektronik dan elektronik
4 Oscilopscope 40 MHz Untuk mengukur 1:1 kabel prof 10 buah
tengangan AC dan DC
dengan menampilkan
bentuk gelombangnya
5 Mager standar mengukur resistansi 1:1 trafo,kabel,IC 20 Buah
ground ON/OF
1.3 Penyusunan 3 LCD Projector 1200 lumens 1:15 Soket RJ 45 120 buah
program modular
2 Mampu melakukan 2.1 Pembahasan Organisasi II 6 Webcam Resolusi Tinggi Pengambilan Gambar 1:1
Setting Sistem Operasi organisasi dan dan arsitektur
arsitektur komputer serta Aplikasi
Komputer
2.2 Pembahasan sistem 7 Kamera Digital Resolusi Tinggi Pengambilan Gambar 1:1
operasi komputer
Standar Laboratorium Teknik Elektromedik (Tem) Diknakes ditetapkan oleh Kepala Tenaga Kesehatan khususnya jurusan Teknik Elektromedik (Tem) dan juga guna
Badan PPSDM Kesehatan sebagai acuan laboratorium Pendidikan Tenaga menghasilkan lulusan yang bermutu Untuk itu diharapkan dukungan dari berbagai
Kesehatan jurusan Teknik Elektromedik (Tem). pihak dalam penerapan Standar Laboratorium Teknik Elektromedik (Tem) Diknakes
ini.
Diharapkan dengan adanya Standar Laboratorium Teknik Elektromedik (Tem)
Diknakes ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan rujukan untuk mengevaluasi, Demikian Standar Laboratorium Teknik Elektromedik (Tem) Pendidikan Tenaga
mengembangkan dan membuat suatu laboratorium di jurusan Teknik Elektromedik Kesehatan ini dibuat, mohon masukan dalam upaya membangun demi kemajuan
(Tem) Pendidikan Tenaga Kesehatan yang berguna bagi kemajuan Pendidikan dan peningkatan Pendidikan Tenaga Kesehatan milik kita bersama.
Departemen Pendidikan Nasional RI Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 2004. Perpustakaan Perguruan Tinggi Buku Pedoman .
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan akademik & Kegiatan Mahasiswa, 2005.Prosedur Operasi Standar (SOP, Standard
Operating Procedures) Laboratorium.Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Akademik dan Kemahasiswaan, 2005. Standar Minimum Laboratorium
Matematika.Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. (2006). Kurikulum 19 Jenis Inti Pendidikan Tenaga kesehatan.Jakarta.
Depkes BPPSDM. (2008). Pedoman Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Jakarta.
Tabel 1
CONTOH KARTU/BUKU PENCATATAN ALAT/BAHAN
Nama Alat :
Spesifikasi :
Nama Pabrik/Perusahaan :
Kode Pabrik/Perusahaan :
1. TUJUAN
Manual prosedur ini menerangkan prosedur peminjaman alat untuk 3. PROSEDUR PEMINJAMAN ALAT
Mahasiswa
Mulai :
Mahasiswa mengisi
1. Blanko peminjaman alat
2. KLASIFIKASI ALAT 2. Meninggalkan KTM
.................................. 3. ……………………….
.................................. 4. ……………………….
.................................
Pemakaian Alat:
● Mahasiswa memakai alat dengan baik
● Apabila diketahui menyalahgunakan alat
untuk
keperluan bukan belajar mahasiswa akan
diberikan sangsi
..................................................................
..................................................................
KETERANGAN:
No Kegiatan Tanggungjawab
2.1 Mulai Mahasiswa
Mahasiswa mengisi Laboran Alat
1. Blanko peminjaman alat ......................
2. Meninggalkan KTM/KTP/SIM (tanda ......................
pengenal)
3. ...................................
4. ...................................
4. CATATAN
Dalam manual procedure peminjaman alat ini ........................
..................................................................
Mengetahui
Penanggungjawab Laboratorium/Klinik
( )
Buku ini berhasil disusun atas partisipasi aktif dan kontribusi positif dari berbagai pihak, antara lain :
Tingkat Pusat :
dr. Setiawan Soeparan, MPH; dr. Asjikin Iman H.Dachlan; drg. Rosita Gusfourni, MM, Dra. Trini Nurwati, Mkes; drs. Suherman, M.Kes; Ellya Netty, SKp, M.Kes; Erlina Yoselin Sena, SKM,
Msi; Ns. I Ratnah, Skep; Dewa Made Angga Wisnawa, SKM, MScPH; drg. Helmawaty Wahid, MPd; Asih Luh Gati, SKM, MSc; Sugiharto, SKM, MM; Verdhany Puspitasari, Skep; Dora
Handyka, SST; Eric Irawati, S.Si.T.
Tingkat Daerah :
DR. Ir.H.Bambang Guruh Irianto, AIM, MM; Hendra Mawarzi, ST, MT; Syaifudin, ST, MT; Yeti Resnayeti, SKp, M.Kes; Taty Nurti, S.Pd, M.Kes; Drg. Ngena Ria; Dra. Diah Titik Mutiarawati,
M.Kes; Satino, SKM, MSCN; Edy Rumhadi, M.Kes; Drg. Supriyatna, M.Pd; RH. Kristina, SKM, M.Kes; Wahyu Widagdo, SKp, M.Kes, Sp.Kom; Dra. Hj. Euis Nurhayati, M.Kes; Hj. Betty
Suprapti, M.Kes; Abidillah Mursyid, SKM, M.Kes; Budi Susatia, SKP, M.Kes; AA Gde Raka Kanayana, SST, M.Kes; Dra. Kosma Haryati, M.Kes; Yasril, SKM, M.Kes; H. Muhammad Muslim,
S.Pd, M.Kes; Indro Subagyo, SKM, M.Kes; Drs. Zulkifli, S.Kep, M.Kes; Drs. Meildy E.Pascoal, M.Kes; Agustiansyah, SKM, M.Kes; Anita Puri, SKp, MM; Edy Susanto, SKM, M.Kes.
Dan semua individu/pihak yang telah membantu penyusunan Standar Laboratorium Pendidikan Tenaga kesehatan ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Mohon Maaf Bila Ada Kesalahan dalam Penulisan Nama dan Gelar