PENDAHULUAN
untuk perorangan dengan bentuk pelayanan rawat jalan, rawat inap dan unit
gawat darurat. Pada masa dewasa ini perkembangan dan pertumbuhan rumah
sakit semakin kearah fungsi ekonomi dengan mengacu pada keuntungan hal
Pai, (2013) pemberian pelayanan kesehatan yang dapat dinilai mutu tinggi
dengan efisiensi waktu dan beresiko minimal untuk seluruh pengguna jasa
(Bed Occupancy Rate) atau angka penggunaa tempat tidur yang idealnya
adalah 60-85%, 2) TOI (Turn Over Interval) istilah tersebut digunakan untuk
tenggang perputaran tempat tidur yang idealnya dalam rentang 1-3 hari, 3)
LOS (Length Of Stay) istilah yang digunakan untuk menyebut lama rawat
pasien nilai standartnya adalah 6-9 hari, 4) NDR (Net Death Rate) adalah
angka kematian dalam 48 jam untuk 1000 pasien yang keluar, 5) BTO (Bed
Turn Over) merupakan angka perputaran tempat tidur dalam satu tahun yang
idealnyadalam satu tempat tidur dipakai dalam satu taunyaitu 40-50 kali
1
2
lama waktu rawat seorang pasien dimulai sejak tercatatnya pasien saat masuk
pasien, data ini merpakan bagian penting dalam rekam medis untuk
pengeluaran anggaran negara terbesar, maka jumlah hari rawat pasien atau
Sedangkan menurut Weiss, 2014 pada tahun 2012 dari 36,5 juta kasus rawat
menjalani perawatan di rumah sakit dan pada hari tersebut keluar dari rumah
sakit dapat mengakibatkan kembali dirawat kembali atau jatuh sakit lagi.
metode yang dapat digunakan untuk memisahkan pasien rawat inap dalam
3
kategori yang sesuai dengan kebutuhan pasien yang dapat dinilai dari
pasien dapat diketahui bahwa pasien dengan kategori moderate care akan
dengan kategori yang lain, pada penelitian yang telah dilakukan tersebut
ditemukan hasil bahwa pasien dengan moderate care memiliki lama rawat
rumah sakit pusat rujukan orthopedi dan memiliki enam subspesialis yang
diantaranya: 1) dengan tipe rumah sakit tipe A dan merupakan salah satu
rumah sakit negri dengan akriditasi KARS Paripurna. Dengan tersedianya unit
rawat inap dengan fasilitas kelas III sebanyak 48 tempat tidur, kelas II
sebanyak 16 tempat tidur , kelas VVIP sebanyak 12 tempat tidur dengan total
jumlah pasien satu tahun terakhir pada 2016 adalah 5.067 pasien rawat inap
(Rekam medis Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta, 2017).
bahwa pasien rawat inap pada kelas I dan kelas II dengan klasifikasi moderate
care merupakan pasien dengan kasus medical bedah memiliki lama hari rawat
beberapa pasien yang menolak ketika sudah diijinkan pulang pada hari selasa
maupun sabtu.
klasifikasi yang sama membuthkan lama hari rawat yang sama. Sedangkan
diagnosa, jenis tindakan dan perencanaan tindakan terapi, tenaga yang terlibat
personal pasien dengan lama rawat pasien pada pasien dengan klasifikasi
moderate care.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
dengan lama rawat pasien moderate care di Rumah Sakit Ortopedi Prof.
2. Tujuan Khusus
Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Peneliti
kesehatan yang bermutu dapat dilakukan oleh semua tenaga kesehatan dan
4. Peneliti lain
5. Profesi
E. Keaslian Penelitian
1. Tewuh ( 2014 ) dengan judul “ Hubungan Skor Sofa Dengan Lama Rawat
seluruh pasien ICU dan sampel pasien sepsis post laparotomi pada periode
05).
7
aplikasi SPSS 19.0 dan melakukan uji uniariat, uji bivariatdenan uji
statistik chi square dan uji multivariat. Hasilnya adalah 450 kasus dengue
yang dirawat inap di RSUP Persahabatan 165 orang di rawat selama 1-5
hari (36,7%) dan 285 orang dirawat lebih dari 5 hari (63,3%).