Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Rumah sakit merupakan sarana penyelenggara pelayanan kesehatan

untuk perorangan dengan bentuk pelayanan rawat jalan, rawat inap dan unit

gawat darurat. Pada masa dewasa ini perkembangan dan pertumbuhan rumah

sakit semakin kearah fungsi ekonomi dengan mengacu pada keuntungan hal

tersebut mengakibatkan ketertarikan masyarakat umum semakin berlomba

berinvestasi pada bisnis rumah sakit (Hartono, 2010). Sedangkan menurut

Pai, (2013) pemberian pelayanan kesehatan yang dapat dinilai mutu tinggi

adalah penyampaian perawatan sesuai kebutuhan (needed care) yang berdasar

kompetensi serta telah tersetandar dengan tujuan tercapainya kepuasan,

dengan efisiensi waktu dan beresiko minimal untuk seluruh pengguna jasa

pelayanan kesehatan dan profesi tenaga kesehatan yang terlibat.

Mutu pelayanan dapat dinilai dengan beberapa indikator yaitu; 1) BOR

(Bed Occupancy Rate) atau angka penggunaa tempat tidur yang idealnya

adalah 60-85%, 2) TOI (Turn Over Interval) istilah tersebut digunakan untuk

tenggang perputaran tempat tidur yang idealnya dalam rentang 1-3 hari, 3)

LOS (Length Of Stay) istilah yang digunakan untuk menyebut lama rawat

pasien nilai standartnya adalah 6-9 hari, 4) NDR (Net Death Rate) adalah

angka kematian dalam 48 jam untuk 1000 pasien yang keluar, 5) BTO (Bed

Turn Over) merupakan angka perputaran tempat tidur dalam satu tahun yang

idealnyadalam satu tempat tidur dipakai dalam satu taunyaitu 40-50 kali

(Kementrian Kesehatan RI, 2009).

1
2

Lenght Of Stay merupakan istilah yang diberikan untuk menyebut

lama waktu rawat seorang pasien dimulai sejak tercatatnya pasien saat masuk

hingga rumah sakit menerbitkan discharge planing atau rencana pulang

pasien, data ini merpakan bagian penting dalam rekam medis untuk

memperhitungkan pembiayaan pasien (Sudra dan Rano,2010).

Anggaran pengeluaran rumah sakit merupakan penyumbang

pengeluaran anggaran negara terbesar, maka jumlah hari rawat pasien atau

Lenght Of Stay (LOS) perlu dipertimbangkan guna memperkirakan

pengelolaan pengeluaran dan pembiayaan rumah sakit (Costa, 2012).

Sedangkan menurut Weiss, 2014 pada tahun 2012 dari 36,5 juta kasus rawat

inap di Amerika Serikat memiliki nilai toltal pembiayaan sebanyak

$3.775.000.000, dan rata-rata pembayaran dalam satu hari tinggal adalah

$10,40, namun menurut Wibisono, (2010) faktor budaya di daerah Rembang

mengakibatkan perpanjangan lama rawat pasien hal tersebut dikarenakan

sebagian masyarakat mempercayai bahwa, pada hari sabtu seseorang yang

menjalani perawatan di rumah sakit dan pada hari tersebut keluar dari rumah

sakit dapat mengakibatkan kembali dirawat kembali atau jatuh sakit lagi.

Pemberian pelayanan kesehatan medis yang berkualitas tinggi rumah

sakit harus dapat menunjang kenyamanan pasien dengan fasilitas perawatan

dan pemberian asuhan perawatan yang efisien, untuk menunjang efisiensi

perawatan sangat penting dilakukan penerapan metode sistem klasifikasi

pasien (Kementrian Kesehatan RI, 2012). Sistem klasifikasi pasien merupakan

metode yang dapat digunakan untuk memisahkan pasien rawat inap dalam
3

kategori yang sesuai dengan kebutuhan pasien yang dapat dinilai dari

kompleksifitas yang dialami pasien (Arwani & Heru, 2004).

Menurut Pinasti, (2016) dengan melakukan metode sistem klasifikasi

pasien dapat diketahui bahwa pasien dengan kategori moderate care akan

memiliki kecenderungan lama rawat yang lebih besar jika dibandingkan

dengan kategori yang lain, pada penelitian yang telah dilakukan tersebut

ditemukan hasil bahwa pasien dengan moderate care memiliki lama rawat

inap dalam rentang ≥ 6 hari.

Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta merupakan

rumah sakit pusat rujukan orthopedi dan memiliki enam subspesialis yang

diantaranya: 1) dengan tipe rumah sakit tipe A dan merupakan salah satu

rumah sakit negri dengan akriditasi KARS Paripurna. Dengan tersedianya unit

rawat inap dengan fasilitas kelas III sebanyak 48 tempat tidur, kelas II

sebanyak 38 tempat tidur, kelas I sebanyak 36 tempat tidur, kelas VIP

sebanyak 16 tempat tidur , kelas VVIP sebanyak 12 tempat tidur dengan total

jumlah pasien satu tahun terakhir pada 2016 adalah 5.067 pasien rawat inap

(Rekam medis Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta, 2017).

Sesuai dengan pengamatan yang dilakukan peneliti pada saat menjalani

praktik klinik di Rumah Sakit Orthopedi Dr. R. Soeharso Surakarta selama

dua minggu periode 26 Desember 2016 hingga 7 Januari 2017 mendapati

bahwa pasien rawat inap pada kelas I dan kelas II dengan klasifikasi moderate

care merupakan pasien dengan kasus medical bedah memiliki lama hari rawat

yang berbeda-beda dalam rentang 5 hari hingga 10 hari, namun terdapat


4

beberapa pasien yang menolak ketika sudah diijinkan pulang pada hari selasa

maupun sabtu.

Menurut Huber, (2011) seharusnya lama rawat pasien dengan

klasifikasi yang sama membuthkan lama hari rawat yang sama. Sedangkan

Wartawan (2012) menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi lama rawat

pasien di rumah sakit antara lain : keadaan medis pasien, sosioekonomi,

diagnosa, jenis tindakan dan perencanaan tindakan terapi, tenaga yang terlibat

dalam proses perawatan dan kebijakan administrasi rumah sakit. Sehingga

penting untuk dilakukan penelitian mengenai hubungan antara karakteristik

personal pasien dengan lama rawat pasien pada pasien dengan klasifikasi

moderate care.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, peneliti dapat

merumuskan masalah sebagai berikut; “Apakah ada hubungan antara

karakteristik personal pasien dengan lama rawat pasien moderate care di

Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta?”.


5

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian bagi peneliti:

1. Tujuan Umum

Untuk menganalisa hubungan antara karakteristik personal pasien

dengan lama rawat pasien moderate care di Rumah Sakit Ortopedi Prof.

Dr. R. Soeharso Surakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui karateristik personal pasien.

b. Untuk mengetahui rata-rata lama rawat pasien moderate care di

Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

c. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan lama rawat

pasien moderate care di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta.

d. Untuk mengetahui distribusi dari uji tendensi karakteristik personal

pasien yang mempengaruhi lama rawat pasien moderate care di

Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitaian ini dapat memiliki manfaat bagi ;

1. Peneliti

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan untuk dikembangkan

dalam penelitian selanjutnya.

2. Instansi pelayanan kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan

masukan kepada pihak rumah sakit supaya dalam pemberian pelayanan


6

kesehatan yang bermutu dapat dilakukan oleh semua tenaga kesehatan dan

tenaga yang terkait lainnya sesuai dengan pembagian ruangan yang

dikelola dengan memperhatikan efisiensi pelayanan.

3. Institusi pendidikan keperawatan

Hasil dari penelitian ini diharapkan agar menambah body of

knowlage ilmu keperawatan.

4. Peneliti lain

Menjadi bahan rujukan yang dapat dikembangkan dan digunakan

untuk penelitian yang akan datang.

5. Profesi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi profesi

keperawatan sebagai acuan dalam memberikan perawatan dan pelayanan

kepada pasien sesuai dengan dasar keilmuan yang semakin berkembang

dan berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.

E. Keaslian Penelitian

1. Tewuh ( 2014 ) dengan judul “ Hubungan Skor Sofa Dengan Lama Rawat

Pasien Sepsis Laparatomi Di ICU RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Periode

Juli 2012 – September 2013” penelitian ini merupakan penelitian analitik

retrospektif dengan analisa data spearman crelation. Dengan populasi

seluruh pasien ICU dan sampel pasien sepsis post laparotomi pada periode

bulan Juli 2012- September 2013. Dengan hasil sinifikasi p = 0,557 (p = 0,

05).
7

2. Perwira (2011) debgan judul “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Lama

Rawat Inap Pada Pasien Yang Terinfeksi Virus Dengue di RSUP

Persahabatan Jakarta Timur” penelitian ini menggunakan populasi

seluruh pasien yang terinfeksi dengue menggunakan kelompok kontrol

dalam penelitianya dan analisa datanya menggnakan program Epidata

aplikasi SPSS 19.0 dan melakukan uji uniariat, uji bivariatdenan uji

statistik chi square dan uji multivariat. Hasilnya adalah 450 kasus dengue

yang dirawat inap di RSUP Persahabatan 165 orang di rawat selama 1-5

hari (36,7%) dan 285 orang dirawat lebih dari 5 hari (63,3%).

Anda mungkin juga menyukai