Anda di halaman 1dari 99

PEDOMAN

PENGORGANISASIAN

RS VINA ESTETICA
Jl.Sultan
Sultan Iskandar Muda No. 119 Medan
TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN

PEDOMAN PENGORGANISASIAN
RS VINA ESTETICA

Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam Undang Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang harus diwujudkan dengan upaya peningkatan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan bagi masyarakat dengan karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan
ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat
yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh
masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Kedudukan rumah sakit merupakan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Departemen
Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Bina
Pelayanan Medis. Selain itu rumah sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan
paripurna, pendidikan dan pelatihan, dapat juga melakukan penelitian, pengembangan serta
penapisan teknologi bidang kesehatan. Dalam melaksanakan tugas, rumah sakit berfungsi
memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan
paripurna tingkat sekunder dan tersier;melaksanakan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan
dalam rangka meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam pemberian pelayanan
kesehatan;melaksanakan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang
kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan; dan pelaksanaan administrasi rumah
sakit.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM RS VINA ESTETICA
A. SEJARAH RUMAH SAKIT VINA ESTETICA MEDAN
Rumah sakit Umum Vina Estetica Medan (RSUVE), terletak di Jl. Sultan Iskandar Muda No. 119
Medan. RSUVE dikelola oleh Yayasan Rumah Sakit Cory Medan.

Sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang selalu meningkat dan jumlah penduduk juga bertambah
maka dirasakan ada kekurangan sarana pelayanan kesehatan di kota Medan pada umumnya. Kebutuhan
pelayanan tersebut terutama kebutuhan pelayanan bedah plastic (untuk kecantikan baik akibat cacat
bawaan atau karena kecelakan) yang oleh sebahagian masyarakat Sumatera Utara / Medan dicari
bahkan sampai ke luar negeri seperti Penang dan singapura.

Berdasarkan keadaan ini maka pada tanggal 21 april 1993 didirikan sebuah yayasan yang diberi
nama “Yayasan Rumah Sakit Cory” Yayasan ini kemudian menjadi induk dari Rumah Sakit Khusus Kulit
dan Bedah Plastik Vina Estetica. RSU Vina Estetica Medan terletak di suatu lokasi yang bernilai strategis
karena mudah dicapai dari segala penjuru kota. Sebagai landasan hukum beroperasinya rumah sakit ini
adalah surat izin dar Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara No.
440.441/10373/xi/1995.

Sistem operasionil rumah sakit ini dimulai dengan masa uji coba sejak Januari 1996 berbarengan
dengan penyelesaiaan pembangunan sarana fisik berupa gedung, peralatan kesehatan secara umum dan
peralatan khusus bedah plastik dll. Pada 17 Maret 1996 diresmikan oleh Bapak Walikotamadya Medan
dengan penanda tanganan prasasti di rumah sakit ini.

Pada awalnya ketika rumah sakit ini diresmikan, fasilitas yang tersedia antara lain : (a) Poliklinik
Bedah Plastik; (b) Kamar bedah untuk operasi kecil; (c) Kamar bedah untuk operasi besar; (d) Ruang
perawatan untuk rawat inap sebanyak 20 tempat tidur (VIP, Kelas I dan II) serta (e) ruang penunjang
untuk staff, Laboratorium, EKG, dapur dll.

Didalam pengembangan-nya sampai dengan 1997 ditemukan bahwa pihak rumah sakit
memerlukan pengembangan strategis kearah pelayanan kesehatan rumah sakit umum. Pengembangan
ini memerlukan penambahan fasilitas peralatan kesehatan khusus dan alat – alat bedah umum lainnya
yaitu khusus bedah tumor dan THT.

Pada tahun 1998 diadakan penambahan / peningkatan sarana dan prasarana khusus bedah
dengan : (a) Penambahan poliklinik; (b) Penambahan kamar bedah (3 kamar); (c) Penambahan ruang
penunjang seperti ‘kamar bersalin’, ruang Rontgen, ruang Laboratorium, apotik, ruang pimpinan dan staf
dan fasilitas – fasilitas penunjang lainnya.

Peningkatan pelayanan terus berlangsung sampai denga tahun 2001 dimana semua persyaratan
fisik suatu rumah sakit umum terselesaikan. Sesuai dengan pemenuhan persyaratan tersebut pihak
rumah sakit kemudian mengajukan permohonan surat izin RSU Vina Estetica kepada pihak pemerintah.

4
Pada 14 Agustus 2001 telah dikeluarkan surat izin RSU Vina Estetica No. RA.01.03.8.4048 tanggal 14
agustus 2001 oleh Kanwil Depkes Prop. Sumatera Utara di Medan. Surat ijin ini juga diikuti oleh
terjadinya perbaikan akte notaris Andreas Ngikut Meliala SH tertanggal 24 oktober 2002 yang
menabalkan nama Rumah Sakit Umum Vina Estetica sebagai rumah sakit umum.

Peningkatan kegiatan pelayanan terus berlangsung meliputi bidang – bidang pelayanan lain yang
terkait seperti pelayayan apotik, parkir dan pelayanan administratif rumah sakit secara umum.
Penambahan personel dengan sendirinya tetap dilaksanakan baik secara kuantitas maupun kualitas.
Semua peningkatan tersebut ditujukan untuk memberikan kepuasaan pada pasien dengan pelayanan
yang efektif dan efisien.

RSU Vina Estetica dari waktu ke waktu terus membenahi diri baik secara fisik, Sumber Daya
Manusia, peralatan medis disertai perbaikan mutu pelayanan berpedoman pada :

a. Kemajuan ilmu manajemen perusahaan serta petunjuk / peraturan dari Departemen Kesehatan
Republik Indonesia d/a Direktorat Jenderal Pembinaan Rumah Sakit Umum pemerintah dan
Swasta.
b. Kebijakan yang dibuat oleh Pimpinan Yayasan Rumah Sakit Cory Medan bersama CEO dan para
staff Medis serta Staf Administratif.

5
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, TUJUAN, MOTTO, NILAI DAN PERAN
RS VINA ESTETICA

Visi
Menjadi salah satu rumah sakit yang mampu menyelenggarakan pelayanan kesehatan terbaik
dengan keunggulan dalam pelayanan radiotherapy pada tahun 2023.
Misi
- Membeikan pelayanan terbaik kepada semua golongan masyarakat.
- Mengutamakan keselamatan pasien.
- Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dalam rangka peningkatan kualitas dan
pengembangan Sumber Daya Manusia.
- Menjamin tersedianya dan pemanfaatan sarana prasarana yang berkualitas secara
berkesinambungan.

Falsafah
RS Vina Estetica adalah rumah sakit swasta yang bekerjasama dengan pemerintah dalam upaya
meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat dan dilakukan tanpa membedakan suku,
bangsa, agama dan tingkat sosial ekonomi.

Tujuan
Tercapainya kualitas pelayanan yang prima melalui pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan
penyediaan fasilitas yang memadai.

Motto : melayani seperti melayani diri sendiri

Nilai
- Kejujuran
- Komitmen (satu kata dengan perbuatan)
- Konsisten (tetap pada pendirian)
- Kualitas (Disiplin)
- Akuntabilitas (tanggung jawab)

Peran :
1. Menyelenggarakan Pelayanan Asuhan Keperawatan.

6
2. Menyelenggarakan Pelayanan Medis.
3. Menyelenggarakan Pelayanan Penunjang Medis.
4. Menyelenggarakan Pelayanan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS).
5. Menyelenggarakan Pelayanan Rehabilitasi Medis.
6. Menyelenggarakan Pelayanan Administrasi dan Keuangan Rumah Sakit.
7. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial bekerjasama dengan beberapa Yayasan Sosial.

BAB IV

7
,
I •
=-
>
;l I
:,

"


g
"
:,

:,
"


!
I'
'

PT BINTAGA BINA SUKSES
Jl.Sultan Iskandar Muda No. 119 Medan

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMAPT BINTAGA BINA SUKSES


NOMOR: 1 / I / 2018

TENTANG

STRUKTUR ORGANISASI RS VINA ESTETICA


DIREKTUR UTAMAPT BINTAGA BINA SUKSES,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah


sakit agar sesuai dengan arah pembinaan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan pelayanan terstandar,
dibutuhkan penempatan pelayanan anestesi dalam unit rawat intensif;
b. bahwa dibutuhkan pembaharuan terhadap Struktur Organisasi RS
Vina Estetica tahun 2018;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam butira
dan b maka dipandang perlu untuk menetapkan Struktur Organisasi
RS Vina Estetica tahun 2018dengan Keputusan Direktur Utama PT
BINTAGA BINA SUKSES

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tertanggal


13 Oktober 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tertanggal
28 Oktober 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2018 tertanggal
17 Oktober 2018 tentang Tenaga Kesehatan;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 tahun 2015
tertanggal 3 Juli 2015 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 755 / Menkes / PER / IV / 2011
tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 012 tahun
2012 tertanggal 15 Maret 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 tahun
2018 tertanggal 18 Agustus 2018 tentangKlasifikasi dan Perizinan
Rumah Sakit;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 33tahun
2015 tertanggal 13 April 2015 tentangPedoman Penyusunan
Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan;
9. Keputusan Direktur Utama PT Bintaga Bina Sukses Nomor 1 / V /
2012 tertanggal7 Mei 2012 tentang Pengangkatan Direktur RS Vina
Estetica;

9
'
lHOi'. 1.11111uur 1effffu11 11p,,1
uup�f'l !P uu,idni;,l!G
erunscm uuvwpi8vq:)i
UU)j111q.J:id uu1111p1np uc:,c 1u1 un111nd;i't wciep u1111J1p11;i11 11!d11p,;i1 n1e>\m:,1
ueq umpnwa11 !P U[!qudll uup UAUUUJ[lh11011p 1d:lum )jllf� "111[J� IUI UllSntnd:,� .
ruittµ:iq )jllplt UBJ\lllll>lmp uup 1nq11J1p 11.'.l!).>I> :J BLILA Sl! 15l!Slul!SJQ
,n1l[ru1s 8uviu�810i'. !Jll'l"luvr Li'. 1-e88uuuo1 8\0i I r 1 1 mwoN sas11ns tu1u
uli"mu1s J.d ernmn 1m11:»1a uwmndJ::i qcw lU! uu,;n1nd:11 nfou�1d11J;tJJp 1mSu;a ·
Jlllwt�I 1µ:id:;,s 11:llP:S� tUIA S}l l�"tSnra8JQ lnllflUIS ·
V;JJ.L3.LS3 V""A sa ISV!ilNV�llO llll.DfllH.I S :'JNV .LN:t.L
S'.fS,tJlS V.',118 V�V.LNIH td VJ\IV.Lfl 1:lflDl'.UIIO .lroVSJUJ}dDI.
NV)(Srl.Lfll\l'.H\I

BAB V
URAIAN JABATAN

URAIAN TUGAS DIREKTUR RUMAH SAKIT

I. Nama Jabatan : Direktur RS Vina Estetica


II. Pengertian
Pejabat yang berfungsi sebagai pimpinan tertinggi RS Vina Estetica.
III. Atasan Langsung : Direktur Utama PT Bintaga Bina Sukses
IV. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terselenggaranya manajemen RS Vina Estetica secara berhasil guna, berdaya guna dan
mempertahankan mutu pelayanan.
2. Tujuan Khusus
a. Menjabarkan kebijakan Direktur Utama PT Bintaga Bina Sukses dan Misi
kedalam kebijakan operasional RS Vina Estetica
b. Melakukan koordinasi pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang meliputi
perencanaan,koordinasi,pengorganisasian,penggerakan,pengawasan, budgeting
dan evaluasi kinerja/kegiatan oleh para Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian yang
langsung di bawah pembinaannya.
V. Persyaratan
1. Dokter umum berpendidikan Magister Administrasi dan Manajemen Rumah Sakit
2. Warga negara Indonesia
3. Berkemampuan memimpin
4. Sehat jasmani dan rohani
VI. Fungsi
Agar tercapainya kualitas pelayanan yang prima melalui pemberdayaan Sumber Daya
Manusia dan penyediaan fasilitas yang memadai.
VII. Tanggung Jawab
Terselenggaranya manajemen RS Vina Estetica secara berhasil guna dan berdaya guna dan
terjaganya mutu pelayanan.
VIII. Wewenang
a. Menetapkan keputusan akhir dengan menerapkan prinsip musyawarah dan mufakat.
b. Melakukan hubungan dengan pihak lain, pemerintah dan non pemerintah dalam maupun
luar negeri.
c. Memberi otorisasi pembelian barang dengan harga tertentu dan pengeluaran uang.
IX. Uraian Tugas

12
Tugas dan Tanggung Jawab Khusus :
1. Bertanggung jawab langsung pada pemilik Rumah Sakit ( Direktur PT).
2. Diangkat dan dipekerjakan langsung oleh Rumah Sakit ( Direktur PT).
3. Bersama pemilik Rumah Sakit, Direktur mengangkat Kepala Bidang.
4. Direktur merupakan penanggung jawab penuh terhadap kemajuan atau kemunduran
manajemen Rumah Sakit.
5. Membuat RPK (Rencana Pelaksanaan Kegiatan).
6. Pelayanan, administrasi, keuangan, evaluasi, dan pelaporan meliputi pelaksanaan
visi, misi, dan strategi kepada seluruh jajaran manajemen.
7. Membawahi langsung dan memiliki wewenang penuh untuk memerintah dan
mengarahkan Bidang-bidang yang ada di Rumah Sakit.
8. Bertanggung jawab terhadap pembuatan rencana kegiatan semesteran dan tahunan
dan pengawasan terhadap pelaksanaannya.
9. Menetapkan usulan strategis untuk pengembangan Rumah Sakit sesuai dengan ilmu
pengetahuan, merancang sumber pendapatan dan belanja Rumah Sakit dibantu
jajaran manajemen.
10. Bertanggung jawab terhadap kinerja, laporan-laporan pertanggung jawaban kerja
terhadap bagian-bagian pelayanan di Rumah Sakit.
11. Bertanggung jawab terhadap kemajuan, kelangsungan, keuangan, dan operasional
Rumah Sakit secara menyeluruh.
12. Bertanggung jawab sebagai pengambil keputusan-keputusan strategis dalam Rumah
Sakit (Decision Maker).
13. Siap dan mampu menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah besar yang
timbul dalam manajemen Rumah Sakit (Problem Solving).
14. Mampu memimpin, memerintah, dan mempunyai wewenang, memberikan teguran
serta mendelegasikan dan membagi tugas-tugas pokok dan penting pada wakil-
wakilnya.
15. Bertanggung jawab terhadap evaluasi kerja wakil-wakilnya, mampu membuat
inovasi dan perubahan-perubahan serta ide-ide baru yang mampu membawa Rumah
Sakit ke arah yang lebih baik.
16. Mampu menjalankan, menterjemahkan keinginan dan perintah dari pemilik Rumah
Sakit serta mampu memadukan ide-ide pribadi yang akan menjadi operasional
Rumah Sakit ke depan.
17. Membuat laporan-laporan rutin pada pemilik dan membuat laporan pertanggung
jawaban setiap periode, yang periodenya ditentukan oleh Rumah Sakit.

Tugas dan Tanggung Jawab Umum dan Harian

13
1. Menjalin komunikasi dan informasi dengan Kepala Bidang maupun Kepala Unit,
tentang perkembangan operasional Rumah Sakit setiap hari/minggu/bulan.
2. Memantau kondisi operasional Rumah Sakit setiap hari berdasarkan laporan-laporan
harian.
3. Bertanggung jawab sebagai pengambil keputusan strategis harian atau
mendelegasikan wewenang tersebut saat tidak ada di tempat.
4. Memimpin rapat bulanan dan rapat-rapat penting rutin jajaran direksi.
5. Direktur juga bertugas sebagai dokter, dan melaksanakan tugas dan tanggung jawab
sebagai dokter.

14
URAIAN TUGAS
KETUA PANITIA MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
I. Nama Jabatan : Ketua Panitia Mutu Dan Keselamatan Pasien
II. Pengertian
Seorang profesional yang diberi tugas dan wewenang untuk dapat memimpin dalam
menjalankan program PMKP.
III. Atasan Langsung : Direktur

IV. Tujuan

V. Persyaratan
1. Dokter (yang ikut pelatihan mutu dan patient safety(KPRS))
2. Berkemampuan memimpin
3. Sehat jasmani dan rohani
VI. Fungsi
Melaksanakan urusan penjaminan mutu dan keselamatan pasien.
VII. Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program penjaminan mutu dan keselamatan
pasien rumah sakit
2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan inovasi
mutu dan keselamatan pasien.
3. Bertanggung jawab untuk melaporkan hasil pelaksanaan program penjaminan mutu
dan keselamatan pasien serta kegiatan-kegiatan mutu lainnya kepada Karumkit.
4. Bertanggung jawab terhadap ketersediaan data dan informasi yang berhubungan
dengan mutu dan keselamatan pasien rumah sakit.
5. Bertanggung jawab dalam pemberian informasi yang berhubungan dengan kegiatan
inovasi mutu dan keselamatan pasien rumah sakit
6. Bertanggung jawab terhadap disiplin dan performa kerja staf di Komite Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien.
VIII. Wewenang

15
1. Memerintahkan dan menugaskan staf dalam melaksanakan program penjaminan
mutu dan keselamatan pasien
2. Meminta laporan pelaksanaan program penjaminan mutu dari unit kerja terkait
3. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan mutu rumah sakit dari unit-
unit kerja di lingkungan RS Vina Estetica.
4. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkunganRS Vina Estetica terkait
pelaksanaan program penjaminan mutu dan hal-hal lainnya yang berhubungan
dengan mutu rumah sakit
5. Memberikan pengarahan dalam hal penyusunan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak
lanjut rekomendasi dari setiap program-program penjaminan mutu.
IX. Uraian Tugas
1. Memahami dan menghayati konsep dasar dan prinsip mutu pelayanan rumah sakit
sehingga dapat menyusun langkah langkah upaya peningkatan mutu rumah sakit.
2. Mengembangkan sistem informasi pencatatan dan pelaporan internal tentang insiden
di rumah sakit.
3. Menciptakan budaya mutu di rumah sakit, termasuk didalamnya menyusun program
mutu rumah sakit, menyusun tema yang akan dipakai sebagai pedoman, memilih
pendekatan yang akan dipakai dalam penggunaan standar prosedur serta menetapkan
mekanisme monitoring dan evaluasi.
4. Memenuhi standar keselamatan pasien rumah sakit dan menerapkan tujuh langkah
menuju keselamatan pasien rumah sakit.
5. Menganalisis akar penyebab masalah semua kejadian yang dilaporkan oleh unit /
instalasi kerja rumah sakit.
6. Merekomendasikan solusi pemecahan dan mengirimkan hasil solusi pemecahan
masalah kepada Direktur berdasarkan hasil analisa akar masalah.

16
URAIAN TUGAS
KETUA PANITIA ETIK DAN DISIPLIN RUMAH SAKIT

I. Nama Jabatan : Ketua Panitia Etik Dan Disiplin Rumah Sakit


II. Pengertian
Menangani hal-hal yang berkaitan dengan masalah etik dalam bidang lain di RS Vina
Estetica.
III. Atasan Langsung: Direktur rumah sakit

IV. Tujuan

V. Persyaratan
1. Dokter senior
2. Berkemampuan memimpin
3. Sehat jasmani dan rohani
VI. Fungsi

VII. Tanggung jawab


1. Bertanggung jawab atas masalah Etik (norma-norma akhlak atau moral yang berlaku
dalam kehidupan manusia bermasyarakat)
2. Bertanggung jawab atas masalah Kode Etik (rangkuman norma-norma akhlak yang
dikodifikasikan oleh kelompok profesi tertentu dan diberlakukan secara khusus
dikalangan para anggota kelompok tersebut).
VIII. Wewenang

17
Memberi saran, nasihat dan pertimbangan kepada Direktur RS Vina Estetica agar setiap
langkah kebijakan dan keputusannya tidak menyimpang dari nilai-nilai KODERSI.
IX. Uraian Tugas
1. Membantu para dokter, perawat dan tenaga kesehatan lain di rumah sakit dalam
menghadapi masalah-masalah pelanggaran etik maupun pemantapan pengalaman
kode etik masing-masing profesi.
2. Sebagai sumber informasi yang relevan untuk menyelesaikan masalah etik di rumah
sakit.
3. Mengidentifikasi masalah pelanggaran etik di rumah sakit dan memberikan pendapat
untuk penyelesaian.
4. Memberikan nasihat kepada Direktur untuk meneruskan atau tidak, perkara
pelanggaran etik ke MKEK.
5. Memberikan tuntunan agar aktifitas dan proses manajemen RS Vina Estetica selalu
berada dalam batas-batas rambu moral sebagaimana yang telah disepakati, sehingga
dapat menampilkan RS Estetica sebagai suatu lembaga “ sosio- ekonomi “ yang
berkepribadian baik dan mapan.
6. Memberikan pembinaan terhadap insan-insan di RS Vina Estetica secara
komprehensif dan berkelanjutan, agar setiap insan di RS Vina Estetica mampu
menghayati dan mengamalkan KODERSI sesuai dengan peran dan tanggung jawab
masing-masing di rumah sakit.

URAIAN TUGAS
KETUA PANITIA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

I. Nama Jabatan : Ketua Panitia Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)


II. Pengertian
Seorang profesional yang diberi tugas dan wewenang untuk dapat memimpin dalam
menjalankan program K3.
III. Atasan Langsung: Direktur

IV. Tujuan

18
V. Persyaratan
1. Dokter
2. Berkemampuan memimpin
3. Sehat jasmani dan rohani
VI. Fungsi
VII. Tanggung jawab
VIII. Wewenang
IX. Uraian tugas
1. Emergency Response Plan (Rencana Tanggap Darurat) pelatihan evakuasi dan
tanggap darurat secara periodik.
2. Fire safety (Keamanan dari ancaman bahaya kebakaran) pasif diinstal pada
bangunan sebagai insulator dan aktif seperti sprinkel, APAR, Hydran, alat
komunikasi, perangkat security.
3. Patient Safety (Jaminan keamanan pasien: no INOS, no worry, easy access, system
friendly).
4. Workers Health(Kesehatan Pekerja dengan menjamin lingkungan-peralatan-metode-
perilaku kerja sehat dan aman).
5. Pengelolaan bahan berbahaya.
6. Sanitasi lingkungan.
7. Pengendalian dan penangananan limbah.
8. Pendidikan, pelatihan dan promosi.
9. Pencatatan dan pelaporan.

URAIAN TUGAS
KETUA PANITIA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH
SAKIT (PPI RS VINA ESTETICA)

I. Nama Jabatan : Ketua Panitia Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPI
RS)
II. Pengertian

19
III. Atasan langsung: Direktur

IV. Tujuan

V. Persyaratan
1. Dokter Spesialis Patologi Klinik
2. Berkemampuan memimpin
3. Sehat jasmani dan rohani
VI. Fungsi
VII. Tanggung jawab
VIII. Wewenang
IX. Uraian tugas
1. Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakan PPI.
2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPIRS, agar kebijakan dapat dipahami dan
dilaksanakan oleh petugas kesehatan rumah sakit.
3. Membuat SPO PPI.
4. Menyusun program PPI di rumah sakit dan mengevaluasi pelaksanaan program
tersebut.
5. Bekerjasama dengan Tim PPI dalam melakukan investigasi masalah atau KLB
infeksi nosokomial.
6. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara pencegahan dan
pengendalian infeksi.
7. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya dalam PPI.
8. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI dan aman
bagi yang menggunakan.
9. Mengidentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan untuk
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) rumah sakit dalam PPI.
10. Melakukan pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan.
11. Menerima laporan dari Tim PPI di rumah sakit dan membuat laporan kepada
Direktur.
12. Berkoordinasi dengan Unit/ Instalasi terkait lain di rumah sakit.

20
13. Memberikan usulan kepada Direktur untuk pemakaian antibiotika yang rasional
di rumah sakit berdasarkan hasil pantauan kuman dan resistensinya terhadap
antibiotika dan menyebar-luaskan data resistensi antibiotika.
14. Turut menyusun kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
15. Turut menyusun kebijakan clinical governance dan patient safety.
16. Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodik mengkaji kembali
rencana manajemen PPI apakah telah sesuai kebijakan manajemen rumah sakit.
17. Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan dan pengadaan
alat dan bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara pemrosesan alat, penyimpanan
alat dan linen sesuai dengan prinsip PPI.
18. Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila diperlukan karena potensial
menyebarkan infeksi.
19. Melakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan yang menyimpang dari
standar prosedur / monitoring surveilans proses.
20. Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan penanggulangan infeksi
bila ada KLB di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

URAIAN TUGAS
KETUA PANITIA HIV &DOTS TB

I. Nama Jabatan : Ketua Panitia Dots TB


II. Pengertian

21
III. Atasan Langsung: Direktur
IV. Tujuan
V. Persyaratan
1. Dokter Spesialis Paru
2. Berkemampuan memimpin
3. Sehat jasmani dan rohani
VI. Fungsi
VII. Tanggung jawab
VIII. Wewenang
IX. UraianTugas
1. Sebagai tempat penanganan seluruh pasien tuberkulosis rumah sakit dan pusat
informasi tentang tuberkulosis. Kegiatan meliputi konseling, penentuan klasifikasi
dan tipe, kategori pengobatan, pemberian OAT, penentuan PMO, follow up hasil
pengobatan dan pencacatan.
2. UGD dan poli spesialislain berfungsi menjaring tersangka pasien tuberkulosis,
menegakkan diagnosisi dan mengirim pasien ke Dokter Spesialis Paru.
3. Unit Rawat Inap berfungsi sebagai pendukung dalam melakukan penjaringan
tersangka serta perawatan dan pengobatan.
4. Unit Laboratorium dan Unit Radiologi berfungsi sebagai sarana penunjang diagnostik.
5. Unit Farmasi berfungsi sebagai Unit yang bertanggung jawab terhadap ketersediaan
OAT.
6. Rekam Medis berfungsi sebagai pendukung dalam pencatatan dan pelaporan.
7. PKMRS berfungsi sebagai pendukung dalam kegiatan penyuluhan.

URAIAN TUGAS

22
KETUA PANITIA PONEK

I. Nama Jabatan : Ketua Panitia Ponek


II. Pengertian
III. Atasan langsung: Direktur
IV. Tujuan
V. Persyaratan
1. Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan
2. Berkemampuan memimpin
3. Sehat jasmani dan rohani
VI. Fungsi
VII. Tanggung jawab
VIII. Wewenang
IX. Uraian tugas
1. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Fisiologis
2. Pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal dengan risiko tinggi
3. Pelayanan Kesehatan Neonatal
4. Pelayanan Ginekologis
5. PerawatanIntensif Neonatal
URAIAN TUGAS
KETUA PANITIA REKAM MEDIS

I. Nama Jabatan : Ketua Panitia Rekam Medis


II. Pengertian
III. Atasan langsung: Direktur
IV. Tujuan
V. Persyaratan
1. Dokter Senior
2. Berpengalaman di Rumah Sakit min. 5 tahun
3. Berkemampuan memimpin
4. Sehat jasmani dan rohani
VI. Fungs
VII. Tanggung jawab

23
1. Bertanggung jawab atas masuk dan keluarnya berkasrekam medis.
2. Bertanggung jawab atas kerapian berkas rekam medis dan pengontrolan out guide (
tanda petunjuk keluar ) yang dipasang.
3. Menjaga keselamatan berkas rekam medis darikemungkinan hilang, rusak, terbakar,
kebanjiran danlainnya.
4. Bekerjasama dengan pelaksana kelompok kerja lain di
lingkungan rekam medis.
5. Menjalin kerjasama yang baik dengan unit-unit lain.
6. Menjaga kerahasian isi rekam medis.

VIII. Wewenang
1. Mempergunakan dokumen rekam medis untuk kepentingan audit.
2. Memberikan rekomendasi kepada SMF lewat Komite Medis dalam hal yang
menyangkut kelengkapan pengisian rekam medis.
IX. Uraian Tugas
1. Memberikan saran-saran dan pertimbangan-pertimbangan dalam hal penyimpanan
Rekam Medis dan menjamin bahwa semua informasi di catat sebaik-baiknya dan
menjamin tersedianya data yang diperlukan untuk menilai pelayanan yang diberikan
kepada seorang pasien.
2. Menjamin telah dijalankannya dengan baik filing Berkas , pembuatan indeks ,
penyimpanan Rekam Medis dan tersedianya Rekam Medis dari semua pasien.
3. Mengajukan usul-usul kepada Direktur Rumah Sakit tentang perubahan dalam isi
ukuran Rekam Medis.
4. Melakukan pelatihan dan sosialisasi yang berhubungan dengan penyelenggaraan
Rekam Medis.

24
URAIAN TUGAS
KETUA PANITIA FARMASI DAN TERAPI

I. Nama Jabatan : Ketua Panitia Farmasi Dan Terapi


II. Pengertian

III. Atasan langsung: Direktur


IV. Tujuan
V. Persyaratan
1. Dokter Senior
2. Berpengalaman di Rumah Sakit min. 5 tahun
3. Berkemampuan memimpin
4. Sehat jasmani dan rohani
VI. Fungsi

VII. Tanggung jawab


VIII. Wewenang
IX. Uraian tugas
1. Memberikan rekomendasi dalam pemilihan penggunaan obat obatan.
2. Menyusun Formularium yang menjadi dasar dalam penggunaan obat-obatan di RS
dan apabila perlu dapat diadakan perubahan secara berkala.
3. Menyusun Standar Terapi bersama sama dengan staf medis.
4. Melaksanakan evaluasi penulisan resep dan penggunaan obat generik bersama sama
dengan Unit Farmasi Rumah Sakit.

25
URAIAN TUGAS
KETUA PANITIA AKREDITASI

I. Nama Jabatan : Ketua Panitia Akreditasi


II. Pengertian

III. Atasan Langsung: Direktur


IV. Tujuan
V. Persyaratan
1. Dokter Senior
2. Berpengalaman di Rumah Sakit min. 5 tahun
3. Berkemampuan memimpin
4. Sehat jasmani dan rohani
5. Berpengalaman di Rumah Sakit minimal 5 (lima) tahun
6. Berkemampuan memimpin
7. Sehat jasmani dan rohani
VI. Fungsi

VII. Tanggung jawab


VIII. Wewenang
IX. Uraian tugas
1. Membuat rencana kerja dengan koordinasi antar kelompok kerja
2. Menjamin tersedianya ruangan yang dapat digunakan untuk bekerja.
3. Mensosialisasikan pada setiap kesempatan pentingnya akreditasi
4. Melakukan kajian mandiri dengan memberi skor yang sesuai pada kegiatan pelayanan
yang dinilai
5. Mempelajari dan memahami setiap standar dan definisi operasional dari setiap
parameter, sistem skoring, data pelengkap yang ada untuk setiap parameter sebagai
cara pembuktian
6. Selalu melakukan pengecekan antar kelompok kerja secara proaktif.

26
URAIAN TUGAS
KETUA PANITIA PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

I. Nama Jabatan : Ketua Panitia Promosi Kesehatan Rumah Sakit


II. Pengertian
III. Atasan langsung: Direktur
IV. Tujuan
V. Persyaratan
1. Dokter Senior
2. Berpengalaman di Rumah Sakit minimal 5 (lima) tahun
3. Berkemampuan memimpin
4. Sehat jasmani dan rohani
VI. Fungsi
VII. Tanggung jawab
VIII. Wewenang
IX. Uraian tugas
1. Mengkoordinasikan Panitia Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)agar selalu
dalam keadaan siap untuk penyelenggaraan pelayanan dengan lancar dan bermutu.
2. Merencanakan keperluan pengembangan program baik berupa kegiatan, sarana,
peralatan dan bahan-bahan guna penyelenggaraan pelayanan penyuluhan.
3. Dalam menjaga kesiapan untuk penyelenggaraan pelayanan penyuluhan, Ketua
Panitia PKRS berkoordinasi dengan SMF, Kepala Unit/ Instalasi kerja lainnya.
4. Ketua Panitia PKRS memantau pelaksanaan pendidikan sampai ke pasien.
5. Ketua Panitia PKRS berkoordinasi dengan seluruh Unit melakukan penyuluhan di
dalam dan di luar rumah sakit.
6. Melaporkan kegiatan PKRS kepada Direktur.
7. Menulis berita kegiatan PKRS untuk disampaikan kepada media jika diperlukan.
8. Melakukan evaluasi kegiatan PKRS.

27
URAIAN TUGAS

KETUA PANITIA PENYELENGGARA PENGENDALIAN RESISTENSI


ANTIMIKROBA RSVINA ESTETICA

I. Nama Jabatan : Ketua Panitia PRA RS


II. Pengertian : Seorang tenaga klinisi yang profesional yang dipercayakan dapat
melaksanakan program pengendalian resistensi antimikroba rs
III. Atasan langsung: Direktur
IV. Tujuan : Untuk melaksanakan program pemerintah dalam pengendalian resistensi
antimikroba di rs
V. Persyaratan
1. Dokter Senior
2. Memiliki Sertifikat PPRA
3. Berminat di bidang infeksi
4. Berpengalaman di Rumah Sakit minimal 5 (lima) tahun
5. Berkemampuan memimpin
6. Sehat jasmani dan rohani
VI. Fungsi : Sebagai Pemimpin dalam melancarkan terlaksananya pengendalian resistensi
antimikroba di rs
VII. Tanggung jawab
• Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan PRA
• Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program dan evaluasi PRA
• Bertanggung jawab memberikan laporan pelaksanaan kepada Direktur RS
VIII. Wewenang
• Meminta informasi dan petunjuk dari Direktur Rumah Sakit
• Mengorganisasi, mengendalikan penggunaan fasilitas, saran dan Sumber Daya
Manusia
• Memberikan pembinaan kepada anggota.
• Memeriksa hasil kegiatan PRA
• Memberikan saran dan pertimbangan kepada Direktur Rumah Sakit
IX. Uraian Tugas
• Melaksanakan terselenggaranya program Pengendalian Resistensi Antimikroba
dengan benar
• Melaksanakan koordinasi dengan Panitia Farmasi & Terapi, Panitia PPI, KSM,
Bidang Keperawatan, Unit Farmasi, Laboratorium, Mikrobiologi klinik (bila ada
maupun rujukan) dalam melaksanakan kegiatan PRA RS Vina Estetica
• Mengendalikan dan mengevaluasi pelayanan PRA

28
URAIAN TUGAS
KETUA KOMITE MEDIS

I. Nama Jabatan : Ketua Komite Medis


II. Pengertian
Seseorang yang memimpin suatu Organisasi non struktural yang bukan merupakan
wadah perwakilan dari staf medis dibentuk di rumah sakit oleh Direktur.
III. Atasan Langsung: Direktur
IV. Tujuan
V. Persyaratan
1. Dokter Spesialis
2. Berpraktek lebih dari 5 (lima) tahun
3. Berkemampuan memimpin
4. Sehat jasmani dan rohani
VI. Fungsi
VII. Tanggung jawab
Mengatur tata kelola klinis (clinical governance) yang baik dalam rangka peningkatan
profesionalisme staf medis.
VIII. Wewenang
Menyelenggarakan tata kelola klinis (clinical governance) yang baik agar mutu
pelayanan medis dan keselamatan pasien lebih terjamin dan terlindungi.
IX. Uraian Tugas
1. Melakukan kredensial bagi seluruh staf medis yang akan melakukan pelayanan medis
di rumah sakit;
2. Memelihara mutu profesi staf medis; dan
3. Menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi staf medis.

29
URAIAN TUGAS
KETUA KOMITE KEPERAWATAN

I. Nama Jabatan : Ketua Komite Keperawatan


II. Pengertian
Seseorang yang memimpin suatu Organisasi non struktural yang dibentuk di rumah sakit
yang keanggotaannya terdiri dari tenaga keperawatan.
III. Atasan Langsung: Direktur
IV. Tujuan
V. Persyaratan
1. Perawat senior
2. Pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun
3. Berkemampuan memimpin
4. Sehat jasmani dan rohani
VI. Fungsi

VII. Tanggung jawa


Peningkatan profesionalisme tenaga keperawatan serta mengatur tata kelola klinis yang
baik agar mutu pelayanan keperawatan dan pelayanan kebidanan yang berorientasi pada
keselamatan pasien di Rumah Sakit lebih terjamin dan terlindungi.
VIII. WEWENANG
a. memberikan rekomendasi rincian Kewenangan Klinis;
b. memberikan rekomendasi perubahan rincian Kewenangan Klinis;
c. memberikan rekomendasi penolakan Kewenangan Klinis tertentu;
d. memberikan rekomendasi surat Penugasan Klinis;
e. memberikan rekomendasi tindak lanjut audit keperawatan dan kebidanan;
f. memberikan rekomendasi pendidikan keperawatan dan pendidikan kebidanan
berkelanjutan; dan
g. memberikan rekomendasi pendampingan dan memberikan rekomendasi pemberian
tindakan disiplin.

30
IX. URAIAN TUGAS
1. Melakukan kredensial bagi seluruh tenaga keperawatan yang akan melakukan
pelayanan keperawatan dan kebidanan di rumah sakit;
2. Memelihara mutu profesi tenaga keperawatan; dan
3. Menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi perawat dan bidan.

31
URAIAN TUGAS
KEPALA SATUAN PEMERIKSAAN INTERNAL

I. Nama Jabatan : Kepala Satuan Pemeriksaan Internal


II. Pengertian
Pejabat yang memiliki kemampuan memimpin suatu bagian di Rumah Sakit yang
berfungsi melakukan penilaian yang bebas guna menelaah atau mempelajari dan menilai
kegiatan-kegiatan perusahaan guna memberi saran-saran kepada Direktur
III. Atasan Langsung: Direktur
IV. Tujuan
a. Tujuan Umum :
Terselenggaranya proses pengawasan intern dari semua lingkup kerja di RS Vina
Estetica secara berdaya guna dan berhasil guna.
b. Tujuan Khusus :
Melakukan pengawasan penjabaran kebijakan Direktur RS Vina Estetica dalam
operasional.
V. Persyaratan
1. Dokter senior
2. Pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun
3. Berkemampuan memimpin
4. Sehat jasmani dan rohani
VI. Fungsi
VII. Tanggung jawab
1. Terselenggaranya pengelolaan bagian SPI secara berdaya guna.
2. Terselenggaranya pembinaan pengembangan dan peningkatan mutu bagian SPI
3. Bertanggung jawab atas pengembangan mutu SDM di lingkungan SPI.
VIII. Wewenang
1. Mengambil keputusan yang berhubungan dengan tujuan SPI
2. Memberikan rekomendasi perbaikan kepada Direktur bila terjadi penyimpangan.
IX. Uraian Tugas
1. Menggerakkan, mengkoordinasikan, mengevaluasi proses pengelolaan tugas dari
bagian SPI.

32
2. Melaksanakan fungsi manajemen meliputi :
• Perencanaan
• Pengorganisasian
• Penganggaran
• Pengawasan
• Evaluasi
3. Melakukan koordinasi dengan bagian / unit-unit terkait
4. Membantu manajemen dalam mengawasi pengelolaan perusahaan dan memberikan
rekomendasi perbaikan bila terjadi penyimpangan.

33
URAIAN TUGAS
KEPALA BIDANG KEPERAWATAN

I. Nama Jabatan : Kepala Bidang Keperawatan


II. Pengertian
Seseorang tenaga perawatan yang melaksanakan tugas, tanggung jawab dan wewenang
dalam pembinaan :
(1) Mutu SDM,
(2) Logistik Keperawatan, dan
(3) Etika Mutu Keperawatan.
III. Atasan Langsung: Direktur
IV. Tujuan
V. Persyaratan
1. S 1 Keperawatan yang telah memiliki Ijazah.
2. Kursus / pelatihan secara teknis Menajemen Bidang Keperawatan
3. Berpengalaman dalam bidangnya.
4. Berkepribadian dan berakhlak baik.
5. Berkemampuan memimpin.
6. Sehat jasmani dan rohani.
VI. Fungsi
VII. Tanggung jawab
a. Terselenggaranya pelayanan keperawatan yang profesional dan bermutu.
b. Penjagaan dan peningkatan mutu pelayanan keperawatan.
c. Pembinaan dan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan SDM untuk pelayanan
keperawatan.
d. Administrasi dan pelaporan.
e. Koordinasi dan kerjasama yang baik dengan unit-unit terkait.
VIII. Wewenang
a. Memberikan usulan kebijaksanaan operasional pelayanan keperawatan.
b. Mengusulkan pengadaan tenaga keperawatan.
c. Administrasi dan pelaporan.

34
IX. Uraian Tugas
I. Melaksanakan Fungsi Perencanaan meliputi :
1. Menyusun falsafah keperawatan dan tujuan sesuai dengan falsafah dan tujuan
rumah sakit.
2. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan secara keseluruhan baik
dalam jumlah maupun kualifikasi (secara makro).
3. Menyusun program pengembangan staf keperawatan sesuai kebutuhan
pelayanan di rumah sakit.
4. Menyusun program orientasi bagi tenaga keperawatan yang baru yang akan
bekerja di rumah sakit.
5. Menyusun jadwal rapat / pertemuan berkala dengan kepala perawatan, kepala
ruangan unit rawat inap.
6. Menyusun rencana penempatan tenaga keperawatan sesuai kebutuhan.
7. Menyusun rencana kebutuhan peralatan keperawatan sesuai kebutuhan
pelayanan baik jumlah dan jenis alat, koordinasi dengan Kepala unit terkait
(alat tenun, alat rumah tangga dan alat keperawatan lainnya).
8. Menyusun rencana pengembangan sistem pencatatan dan pelaporan Asuhan
Keperawatan (Askep) yang tepat sesuai kondisi rumah sakit.
9. Berperan serta menyusun rencana pengembangan pelayanan rumah sakit.
10. Menyusun program pengendalian mutu pelayanan / asuhan keperawatan di
rumah sakit dan berperan serta menyusun peraturan / tata tertib pelayanan
rumah sakit.
11. Menyusun standar, Protap / SPO pelayanan mutu meliputi SPO ketenagaan,
peralatan dan lain-lain, koordinasi dengan Kasubbid Keperawatan/ Kepala unit
terkait. Penyusunan ini bekerjasama dengan Tim Keperawatan.
II. Melaksanakan fungsi penggerakan dan Pelaksanaan meliputi :
1. Memberi bimbingan kepada Kepala Ruangan untuk terlaksananya asuhan
keperawatan paripurna, dalam mempertahankan serta meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan di rumah sakit.
2. Melaksanakan program orientasi bagi tenaga perawat yang baru yang akan
bekerja di rumah sakit.
3. Menganalisa dan mengkaji usulan kebutuhan tenaga keperawatan dan
peralatan yang diajukan oleh Kepala Perawatan / Kepala Ruangan terkait.

35
4. Mengatur jadwal dinas, pengawas hari libur, sore dan malam hari sebagai
pengganti Kepala Bidang Keperawatan.
5. Mendelegasikan tugas kepada Kasubbid Keperawatan bila berhalangan hadir.
6. Mengumpulkan dan menyimpan berkas kepegawaian tenaga keperawatan
untuk kepentingan penilaian dalam rangka promosi.
7. Bekerjasama dengan Bagian Diklat Rumah Sakit untuk menyelenggarakan
kegiatan program pengembangan staf.
8. Melaksanakan penempatan tenaga keperawatan melalui Kasubbid
Keperawatan atas dasar usulan Kepala Ruangan / Kepala Perawatan unit
terkait.
9. Melaksanakan bimbingan kepada tenaga keperawatan terhadap penerapan
Protap / SPO dan tata tertib pelayanan keperawatan.
10. Memantau dan memberi rekomendasi pelaksanaan cuti tenaga keperawatan
yang ada di unit kerja.
11. Membuat laporan berkala dan laporan khusus bidang keperawatan dengan
menganalisa data pelaksanaan informasi, dokumen / laporan yang dibuat oleh
Kasubbid Keperawatan / Kepala Unit terkait untuk disampaikan kepada
Direktur.
12. Memberi saran dan bantuan pertimbangan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pelayanan keperawatan kepada Direktur rumah sakit.
13. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direktur rumah sakit, dalam
rangka kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan.
14. Membimbing tenaga keperawatan dalam hal pendayagunaan dan pemeliharaan
alat.
III. Melaksanakan Fungsi Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian meliputi :
1. Mengawasi, mengendalikan dan dan menilai pelaksanaan kebijakan dan
peraturan / tata tertib pelayanan keperawatan yang berlaku.
2. Mengawasi, mengendalikan dan dan menilai pendayagunaan tenaga perawatan
dan peralatan secara efektif dan efisien.
3. Melakukan penilaian kinerja staf tenaga keperawatan.
4. Berperan serta dalam melaksanakan penilaian mutu pelayanan / asuhan
keperawatan bersama dengan Komite Keperawatan di rumah sakit.
5. Melaksanakan supervisi secara berkala / sewaktu waktu ke ruang rawat agar
pelayanan keperawatan yang diinginkan dapat tercapai. Supervisi ini dilakukan

36
secara mandiri atau bersama dengan Kasubbid Keperawatan, Kepala
Perawatan / Kepala ruangan unit terkait.
IV. Melaksanakan Fungsi Administrasi meliputi :
1. Menyusun laporan mutu asuhan keperawatan.
2. Menyusun laporan berkala dan laporan khusus bidang keperawatan.
3. Menyusun laporan patient safety.

37
URAIAN TUGAS
KEPALA BIDANG PELAYANAN MEDIK

I. Nama Jabatan : Kepala Bidang Pelayanan Medis


II. Pengertian
Seseorang yang melaksanakan perumusan kebijakan teknis dan manajerial di bidang
pelayanan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan, pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan tugas di bidang pelayanan medis.
III. Atasan Langsung: Direktur
IV. Tujuan
V. Persyaratan
1. Dokter senior
2. Pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun
3. Berkemampuan memimpin
4. Sehat jasmani dan rohani
VI. Fungsi

VII. Tanggung jawab


a. Menjamin terlaksananya pelayanan medis yang profesional dan bermutu.
b. Meningkatkan dan mengembangkan kompetensi sumber daya manusia
berkesinambungan.
VIII. Wewenang
a. Menyelenggarakan pelayanan medis
b. Menyelenggarakan kerjasama lintas program dalam rangka terlaksananya pelayanan
medis yang bermutu.
IX. Uraian Tugas
1. Penyusunan rencana operasional dan program kerja kegiatan pelayanan medis;
2. Pengkoordinasian penyusunan prosedur tetap standar pelayanan medis;
3. Pengkoordinasian kegiatan penjagaan mutu pelayanan medis;
4. Pengkoordinasian kegiatan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan tenaga medis
baik melalui pendidikan dan pelatihan maupun diskusi yang diselenggarakan di
dalam/luar rumah sakit
5. Pengkoordinasian pemantauan mobilisasi dan distribusi peralatan medis;

38
6. Penyusunan kebutuhan sarana medis dan pengadaan peralatan medis, pengumpulan
dan pengolahan data peralatan medis sebagai bahan rencana pengadaan peralatan
medis serta penyusunan laporan;
7. Penganalisaan kebutuhan tenaga medis berdasarkan perkembangan pelayanan,
sebagai masukan dalam perencanaan kebutuhan pegawai;
8. Pemantauan dan evaluasi kegiatan pelayanan medis;
9. Pengkoordinasian penyusunan prosedur tetap tentang pendayagunaan sarana /
peralatan medis;
10. Pelaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
11. Pelaksanaan koordinasi pelayanan medis dengan unit kerja lain di lingkungan RS
Vina Estetica;
12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direktur.

URAIAN TUGAS
KEPALA UNIT GAWAT DARURAT

I. Nama Jabatan : Kepala Unit Gawat Darurat


II. Pengertian
Seorang tenaga medis profesional yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam
mengatur serta mengendalikan kegiatan pelayanan medis di Unit Gawat Darurat.
III. Atasan Langsung: Kepala Bidang Pelayanan Medik
IV. Tujuan
V. Persyaratan
1. Berijazah pendidikan formal S1 profesi kedokteran.
2. Berkemampuan memimpin.
3. Mampu mengatur serta mengendalikan kegiatan pelayanan medis di Unit Gawat
Darurat.
4. Dapat berkomunikasi dengan baik.
5. Memiliki ketrampilan melakukan bantuan hidup dasar.
6. Memiliki sertifikat khusus :
• PPGD
• ATLS atau ACLS

39
7. Pengalaman sebagai dokter jaga di Unit Gawat Darurat selama 3-5 tahun.
8. Memiliki sikap dan perilaku yang bertanggung jawab, berorientasi pada kepuasan
pasien, memiliki komitmen terhadap kualitas, mampu bekerjasama dan
melaksanakan perbaikan yang berkelanjutan.
9. Sehat jasmani, rohani dan psikososial.
VI. Fungsi

VII. Tanggung jawab


Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Unit Gawat Darurat bertanggung jawab kepada
Direktur terhadap hal-hal :
1. Kebenaran dan ketepatan rencana kerja Kepala Unit Gawat Darurat.
2. Kelancaran pelaksanaan tugas tenaga medis dan tenaga keperawatan di Unit Gawat
Darurat.
3. Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga medis dan tenaga keperawatan
di Unit Gawat Darurat.
4. Kebenaran dan ketepatan telaahan staf.
5. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala / laporan khusus dalam hal pendayagunaan
tenaga medis dan tenaga keperawatan di Unit Gawat Darurat.
6. Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga medis dan tenaga keperawatan
di Unit Gawat Darurat.
7. Kebenaran dalam pendayagunaan tenaga medis dan tenaga keperawatan di Unit
Gawat Darurat.
8. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala / khusus pendayagunaan dan pemeliharaan
alat di Unit Gawat Darurat.
9. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala / khusus pelaksanaan Standar Prosedur
Operasional.
VIII. Wewenang
Dalam melaksanakan tugasnya sebagai Kepala Unit Gawat Darurat mempunyai
wewenang sebagai berikut :
a. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan yang dalam hal ini adalah Direktur.
b. Memberi petunjuk dan bimbingan dalam pendayagunaan tenaga medis, tenaga
keperawatan, alat dan fasilitas penunjang pelayanan medis.

40
c. Mengkoordinasikan, mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan
tenaga medis dan tenaga keperawatan, peralatan dan fasilitas penunjang pelayanan
medis.
d. Memberikan bimbingan penerapan Etika Profesi dan Standar Prosedur Operasional
sesuai SDM.
e. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang Kepala
Unit Gawat Darurat.
f. Menghadiri rapat berkala dengan Kepala Bidang Keperawatan dan Kepala
Perawatan Unit Gawat Darurat untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan medis.
IX. Uraian Tugas
a. Melaksanakan fungsi perencanaan ( P1 ) meliputi :
1. Membimbing penyusunan falsafah dan tujuan pelayanan medis di Unit Gawat
Darurat ( mengacu kepada falsafah dan tujuan Bidang Keperawatan ).
2. Membimbing penyusunan rencana kebutuhan tenaga medis dan tenaga
keperawatan dari segi jumlah maupun kualifikasi tenaga untuk di Unit Gawat
Darurat.
3. Membimbing penyusunan program pengembangan tenaga keperawatan sesuai
kebutuhan pelayanan di Unit Gawat Darurat.
4. Memantau usulan mutasi tenaga keperawatan dari Unit Gawat Darurat.
b. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan ( P2 ) meliputi :
1. Melaksanakan sebagian tugas yang dilimpahkan dari Kepala Bidang Pelayanan
Medis.
2. Mewakili tugas dan wewenang Kepala Bidang Pelayanan Medis atas
persetujuan Direktur Rumah Sakit.
3. Menyampaikan dan menjelaskan kebijaksanaan bidang pelayanan medis atas
persetujuan Direktur Rumah Sakit.
4. Memberikan bimbingan kepada dokter jaga dan perawat pelaksana di Unit
dalam hal pelaksanaan Standar Prosedur Operasional.
5. Memberikan bimbingan kepada dokter jaga dan Kepala Perawatan Unit yang
berada dibawah tanggung jawabnya untuk melaksanakan program kesehatan
terpadu.
6. Memberikan bimbingan dan motivasi kepada dokter jaga dan Kepala Perawatan
Unit Gawat Darurat untuk berperan serta dalam penelitian.

41
7. Mengadakan pertemuan dengan dokter jaga, kepala perawatan dan perawat
pelaksana Unit Gawat Darurat secara berkala atau sewaktu-waktu bila
diperlukan.
8. Menghadiri pertemuan yang diadakan oleh Kepala Bidang Keperawatan /
Direktur Rumah Sakit.
9. Menerima, menyusun dan meneruskan laporan hasil rapat staf serta hasil
kegiatan pelayanan medis di wilayah tanggung jawabnya kepada Kepala Bidang
Pelayanan Medis.
10. Menampung dan menanggulangi usul dan keluhan tentang masalah ketenagaan
maupun pelayanan medis serta menyampaikannya kepada Kepala Bidang
Pelayanan Medis.
11. Membantu menyelesaikan masalah yang timbul di Unit Gawat Darurat.
12. Melakukan koordinasi yang baik dengan institusi pendidikan keperawatan untuk
menunjang kelancaran program pendidikan, khususnya yang menggunakan
rumah sakit sebagai lahan praktek.
13. Meneliti dan mempertimbangkan syarat permohonan kenaikan pangkat, cuti,
pindah, berhenti dan lain-lain dari tenaga medis dan tenaga keperawatan di Unit
Gawat Darurat.
c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian ( P3 ) meliputi:
1. Mengendalikan pelaksanaan peraturan / tata tertib, protap / SPO pelayanan medis
yang berlaku.
2. Mengendalikan pendayagunaan tenaga medis dan tenaga keperawatan Unit
Gawat Darurat.
3. Mengendalikan pendayagunaan peralatan medis dan keperawatan secara efektif
dan efisien di Unit Gawat Darurat.
4. Melaksanakan kunjungan keliling (supervisi) secara berkala / sewaktu-waktu ke
Unit Rawat Inap agar tujuan pelayanan keperawatan yang ingin dicapai tetap
terjamin. Supervisi tersebut dilakukan secara mandiri atau bersama Kepala
Perawatan Unit Gawat Darurat.
5. Menilai mutu pelayanan medis di Unit Gawat Darurat. Koordinasi dengan Tim
Pengendalian Mutu Rumah Sakit.
6. Menilai penampilan kinerja tenaga medis dan tenaga keperawatan di Unit Gawat
Darurat.

42
URAIAN TUGAS
KEPALA UNIT RAWAT JALAN

I. Nama Jabatan : Kepala Unit Rawat Jalan


II. Pengertian
Seorang tenaga medis yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam mengatur serta
mengendalikan kegiatan pelayanan medis di Unit Rawat Jalan.
III. Atasan Langsung: Kepala Bidang Pelayanan Medik
IV. Tujuan
V. Persyaratan
1. Pendidikan formal S1 profesi kedokteran.
2. Berkemampuan memimpin.
3. Dapat berkomunikasi dengan baik.
4. Memiliki ketrampilan dalam melakukan bantuan hidup dasar.
5. Memiliki sertifikat kursus BLS.
6. Memiliki sikap dan perilaku yang bertanggung jawab, berorientasi pada kepuasan
pasien, memiliki komitmen terhadap kualitas, mampu bekerjasama dan
melaksanakan perbaikan yang berkelanjutan.
7. Sehat jasmani, rohani dan psikososial.
VI. Fungsi

VII. Tanggung jawab


Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Unit Rawat Jalan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Pelayanan Medis terhadap hal-hal sebagai berikut :
1. Kebenaran dan ketepatan rencana kerja Kepala Perawatan Unit Rawat Jalan.
2. Kelancaran pelaksanaan tenaga medis dan keperawatan di Unit Rawat Jalan.
3. Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga medis dan keperawatan di
Unit Rawat Jalan.
4. Kebenaran dan ketepatan telaahan staf.
5. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala / laporan khusus dalam hal
pendayagunaan
tenaga medis dan keperawatan di Unit Rawat Jalan.

43
6. Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga medis dan keperawatan di Unit
Rawat Jalan.
7. Kebenaran dalam pendayagunaan tenaga medis dan keperawatan di Unit Rawat
Jalan.
8. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala / khusus pendayagunaan dan
pemeliharaan alat di Unit Rawat Jalan.
9. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala / khusus pelaksanaan asuhan Standar
Prosedur Operasional (SPO).
VIII. Wewenang
Dalam melaksanakan tugasnya sebagai Kepala Unit Rawat Jalan mempunyai
wewenang sebagai berikut :
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan yang dalam hal ini adalah Kepala
Bidang Pelayanan Medis.
2. Memberi petunjuk dan bimbingan dalam pendayagunaan tenaga medis dan
keperawatan, alat dan fasilitas penunjang pelayanan medis.
3. Mengkoordinasikan, mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan
tenaga medis dan keperawatan, peralatan dan fasilitas penunjang pelayanan medis.
4. Memberikan bimbingan penerapan Etika Profesi dan Standar Prosedur Operasional
sesuai SDM.
5. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang Kepala
Unit Rawat Jalan.
IX. Uraian Tugas
a. Melaksanakan fungsi perencanaan ( P1 ) meliputi :
1. Membimbing penyusunan falsafah dan tujuan pelayanan medis di Unit Rawat
Jalan (mengacu kepada falsafah dan tujuan Bidang Keperawatan).
2. Membimbing penyusunan rencana kebutuhan tenaga medis dan keperawatan
dari segi jumlah maupun kualifikasi tenaga untuk di Unit Rawat Jalan.
3. Membimbing penyusunan program pengembangan staf keperawatan sesuai
kebutuhan pelayanan di Unit Rawat Jalan.
4. Memantau usulan mutasi tenaga keperawatan dari Unit Rawat Jalan.
b. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan ( P2 ) meliputi :
1. Melaksanakan sebagian tugas yang dilimpahkan dari Kepala Bidang Pelayanan
Medis.

44
2. Mewakili tugas dan wewenang Kepala Bidang Pelayanan Medis atas
persetujuan Direktur Rumah Sakit.
3. Menyampaikan dan menjelaskan kebijaksanaan bidang pelayanan medis atas
persetujuan Direktur Rumah Sakit.
4. Memberikan bimbingan kepada dokter jaga dan perawat pelaksana di Unit
Rawat Jalan dalam hal pelaksanaan Standar Prosedur Operasional.
5. Memberikan bimbingan kepada dokter jaga dan Kepala Perawatan Unit yang
berada dibawah tanggung jawabnya untuk melaksanakan program kesehatan
terpadu.
6. Memberikan bimbingan dan motivasi kepada dokter jaga, kepala perawatan dan
perawat pelaksana Unit Rawat Jalan untuk berperan serta dalam penelitian.
7. Mengadakan pertemuan dengan dokter jaga, kepala perawatan dan perawat
pelaksana Unit Rawat Jalan secara berkala atau sewaktu-waktu bila diperlukan.
8. Menghadiri pertemuan yang diadakan oleh Kepala Bidang Keperawatan /
Direktur Rumah Sakit.
9. Menerima, menyusun dan meneruskan laporan hasil rapat staf serta hasil
kegiatan pelayanan medis di wilayah tanggung jawabnya kepada Kepala Bidang
Pelayanan Medis.
10. Menampung dan menanggulangi usul dan keluhan tentang masalah ketenagaan
maupun pelayanan medis serta menyampaikannya kepada Kepala Bidang
Pelayanan Medis.
11. Membantu menyelesaikan masalah yang timbul di Unit Rawat Jalan.
12. Melakukan koordinasi yang baik dengan institusi pendidikan keperawatan untuk
menunjang kelancaran program pendidikan, khususnya yang menggunakan
rumah sakit sebagai lahan praktek.
13. Meneliti dan mempertimbangkan syarat permohonan kenaikan pangkat, cuti,
pindah, berhenti dan lain-lain dari tenaga medis dan keperawatan di Unit Rawat
Jalan
c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian ( P3 ) meliputi :
1. Mengendalikan pelaksanaan peraturan / tata tertib, protap / SPO pelayanan
medis yang berlaku.
2. Mengendalikan pendayagunaan tenaga medis dan keperawatan di Unit Rawat
Jalan.

45
3. Mengendalikan pendayagunaan peralatan medis dan keperawatan secara efektif
dan efisien di Unit Rawat Jalan.
4. Melaksanakan kunjungan keliling ( supervisi ) secara berkala / sewaktu-waktu
ke Unit Rawat Inap agar tujuan pelayanan keperawatan yang ingin dicapai tetap
terjamin. Supervisi tersebut dilakukan secara mandiri atau bersama Kepala
Perawatan Unit Rawat Jalan.
5. Menilai mutu pelayanan medis di Unit Gawat Darurat. Koordinasi dengan Tim
Pengendalian Mutu Rumah Sakit.
6. Menilai penampilan kinerja tenaga medis dan keperawatan di Unit Rawat Jalan.

URAIAN TUGAS
KEPALA UNIT RAWAT INAP

I. Nama Jabatan :Kepala Unit Rawat Inap


II. Pengertian
Seorang yang memiliki kemampuan dan memenuhi persyaratan untuk memimpin unit
rawat inap.
III. Atasan Langsung : Kepala Bidang Pelayanan Medik
IV. Tujuan
V. Persyaratan
1. Pendidikan DIII Keperawatan.
2. Mengetahui prosedur Unit Rawat Inap.
3. Pengalaman kerja 5 (lima) tahun.
VI. Fungsi
VII. Tanggung jawab
1. Kelancaran pelayanan rawat inap.
2. Penjagaan dan peningkatan mutu pelayanan diruang rawat inap.
3. Kelancaran koordinasi kegiatan administrasi diruang rawat inap.
4. Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen unit rawat inap, sehingga menghasilkan
pelayanan yang profesional dan bermutu.
5. Koordinasi dan kerjasama yang baik dengan unit-unit terkait.
VIII. Wewenang

46
1. Menentukan kebijaksanaan profesional pelayanan dan keperawatan.
2. Menentukan dan mengusulkan pengadaan tenaga / SDM.
3. Administrasi dan pelaporan.
IX. Uraian Tugas
1. Pengelolaan bidang pelayanan medis yang meliputi ruang rawat inap.
2. Administrasi dan pelaporan.
3. Perencanaan :
a. Menyusun rencana program, pendaftaran anggaran dan belanja rawat inap
sebagai bagian dari RAPB RS Vina Estetica.
b. Merencanakan pengendalian mutu.
c. Merencanakan pengembangan dan peningkatan keterampilan SDM.

URAIAN TUGAS
KEPALA UNIT KAMAR BERSALIN

I. Nama Jabatan : Kepala Unit Kamar Bersalin


II. Pengertian
Pejabat yang memiliki kemampuan dan memenuhi persyaratan untuk diberi tugas dan
wewenang mengelola Unit Kamar Bersalin.
III. Atasan Langsung : Kepala Bidang Pelayanan Medik
IV. Tujuan
V. Persyaratan
• Pendidikan Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan.
• Mempunyai ketrampilan dalam bidangnya.
• Berkepribadian dan berakhlak baik.
• Berkemampuan memimpin.
VI. Fungsi
VII. Tanggung jawab
Terselenggaranya pelayanan kamar bersalin yang profesional dan bermutu.
VIII. Wewenang
Mengatur kelancaran pelayanan pasien atau memecahkan masalah dilapangan.
IX. Uraian Tugas

47
Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen sehingga menghasilkan pelayanan yang
berhasil guna dan berdaya guna.
1. Perencanaan :
Menyusun standar prosedur operasional yang diperlukan.
2. Pengorganisasian dan staffing
a. Melakukan pembagian staf yang jelas
b. Mengisi staf dalam kualifikasi sesuai kebutuhan
3. Koordinasi, Pembinaan dan pengawasan.
a. Melakukan koordinasi dan integrasi dilingkungan Unit Kamar Bersalin.
b. Melakukan koordinasi dengan unit pelayanan lain dilingkungan Bidang
PelayananMedis.
c. Melakukan koordinasi dengan bagian-bagian lain yang terkait dengan Unit
Kamar Bersalin dilingkungan RS Vina Estetica
d. Mengawasi ketertiban pelaksanaan tugas :
- Staf
- Pemakaian dan pemeliharaan peralatan
- Pelaksanaan prosedur kerja di Unit Kamar Bersalin
4. Evaluasi dan pengendalian mutu
a. Melakukan evaluasi terhadap efektifitas dan efisiensi pelayanan dan pengelolaan.
b. Mengusulkan perbaikan atau penyempurnaan sistem
c. Mengusulkan peningkatan kemampuan SDM dilingkungan pelayanan kamar
bersalin.

URAIAN TUGAS
KEPALA UNIT RAWAT INTENSIF DAN ANESTESI

I. Nama : Kepala Unit Rawat Intensif dan Anestesi


II. Pengertian
Salah seorang KSM yang ditunjuk oleh Direktur Rumah Sakit untuk mengatur serta
menyelenggarakan pelayanan medis di Unit Rawat Intensif / Kamar ICU.
III. Atasan Langsung : Kepala Bidang Pelayanan Medik
IV. Tujuan
V. Persyaratan

48
• Pendidikan dokter spesialis anestesi
• Mempunyai ketrampilan dalam bidangnya
• Berkepribadian dan berakhlak baik
• Berkemampuan memimpin.
VI. Fungsi
VII. Tanggung jawab
Menyelenggarakan pelayanan perawatan intensif terhadap pasien dengan kualitas yang
tinggi dilaksanakan dengan tertib, lancar dan sesuai dengan syarat-syarat dan peraturan
yang telah ditentukan.
VIII. Wewenang
a. Menyelenggarakan pelayanan medis terhadap pasien yang memerlukan perawatan
intensif sesuai dengan kebutuhan.
b. Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pelayanan asuhan perawatan terhadap
pasien yang memerlukan perawatan intensif.
c. Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pelayanan penunjang medis untuk
membantu memperlancar terselenggaranya pelayanan medis diruangan rawat
intensif.
d. Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan seluruh pelayanan administrasi umum
dilingkungan unit kerja Unit Rawat Intensif.
IX. Uraian Tugas
1. Menyiapkan dan mamberikan data serta informasi kepada Direktur / Kepala
Bidang Pelayanan Medis tentang segala sesuatu yang menyangkut kegiatan
pelayanan perawatan intensif.
2. Memberikan saran baik diminta maupun tidak diminta kepada Direktur / Kepala
Bidang Pelayanan Medis tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan bidang
tugasnya dan pengembangan perawatan intensif.
3. Menyiapkan dan memberi data serta saran kepada Direktur /Kepala Bidang
Pelayanan Medis dalam rangka menyusun program kerja Unit Rawat Intensif untuk
menunjang kegiatan pelayanan perawatan intensif di Unit Rawat Intensif untuk
tahun anggaran berikutnya.
4. Mengadakan koordinasi dengan unit kerja lain yang terkait dilingkungan Unit
Rawat Intensif dalam rangka menyusun program kerja Unit Rawat Intensif sebagai
bahan penyusunan program kerja Rumah Sakit.

49
5. Mengajukan kebutuhan pegawai, peralatan dan anggaran biaya-biaya untuk
menunjang kegiatan dan pelaksanaan tugas serta pengembangan Unit Rawat
Intensifkepada Direktur / Kepala Bidang Pelayanan Medis sesuai dengan
kebutuhan dan peraturan yang berlaku.
6. Mengawasi dan bertanggung jawab terhadap tata tertib, disiplin, kebersihan,
keamanan, dan kelancaran tugas dilingkungan Unit Rawat Intensif.
7. Menyelenggarakan pembinaan pegawai dilingkungan Unit Rawat Intensif dengan
cara :
a. Meningkatkan kualitas pegawai agar kemampuan dan ketrampilannya sesuai
dengan tugasnya masing-masing sehingga setiap pegawai dapat dimanfaatkan
secara optimal dan efektif.
b. Kualitas pegawai dijaga supaya dapat dicapai efisiensi dan efektifitas yang
optimal.
8. Membuat uraian tugas semua pegawai yang berada di bawah tanggung jawabnya
sesuai dengan bidang tugasnya.
9. Melaksanakan pengusulan kenaikan jabatan / mutasi / pendidikan dan hukuman
bagi seluruh pegawai yang berada diunit kerjanya sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
10. Mengatur dan mengawasi serta bertanggung jawab terhadap semua peralatan dan
sarana yang ada dilingkungan unit kerjanya, agar selalu dalam keadaan baik,
lengkap, aman serta siap pakai.
11. Menyimpan dan membina daftar barang inventaris yang berada dilingkungan Unit
Rawat Intensif, agar dilaksanakan sesuai dengan program kerja.
12. Mengadakan pengawasan terhadap semua kegiatan dilingkungan Unit Rawat
Intensif, agar dilaksanakan sesuai dengan program kerja.
13. Menyiapkan dan meneliti surat serta dokumen lainnya yang berhubungan dengan
bidang tugasnya sebelum disampaikan dan ditanda tangani oleh Direktur / Kepala
Bidang Pelayanan Medis.
14. Menjalankan serta menjabarkan kebijaksanaan Direktur / Kepala Bidang Pelayanan
Medis untuk disampaikan dan dilaksanakan dilingkungan unit kerjanya.
15. Mengadakan koordinasi dengan unit kerja lain yang terkait baik didalam maupun
diluar Unit Rawat Intensif dalam rangka penyusunan prosedur kerja Unit Rawat
Intensif.

50
16. Mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan unit kerja lain yang terkait seperti
Instansi untuk menyelenggarakan usaha-usaha yang bertujuan meningkatkan
pelayanan perawatan intensif sesuai dengan dengan tuntutan dan kemampuan
Rumah Sakit agar tugas pokok dan fungsi Unit Rawat Intensif dapat dilaksanakan
secara optimal.
17. Mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan Bidang Keperawatan untuk
kelancaran tugas serta pembinaan dan pengembangan asuhan keperawatan di Unit
Rawat Intensif.
18. Mengkoodinasikan, membina dan mengawasi dokter ahli,tenaga medis, paramedis
perawatan,para medis non perawatan dan tenaga pelaksana lainnya yang berdinas
di Unit Rawat Intensif untuk membantu melaksanakan tindakan pelayanan
perawatan intensif di Rumah sakit.
19. Mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan kepala unit yang terkait dalam
bidang perawatan intensif untuk menyusun dan menetapkan Petunjuk dan
pelaksanaan tugas bagi tenaga medis, para medis perawatan, para medis non
perawatan dan tenaga non medis lainnya dari masing-masing lingkungannya.
20. Membantu Direktur / Kepala Bidang Pelayanan Medis untuk merencanakan
kebutuhan bahan, obat serta alat pendukung lainnya untuk menunjang kelancaran
tindakan pelayanan perawatan intensif terhadap pasien.
21. Membantu Direktur / Kepala Bidang Pelayanan Medis untuk menyusun :
b. Ketentuan yang akan dipakai sebagai pedoman kerja dilingkunganUnit Rawat
Intensif.
c. Standarisasi obat, instrumen , alat tenun / linen dan standar prosedur tindakan
perawatan intensif dilingkungan Unit Rawat Intensif.
22. Mengawasi dan melakukan pemeriksaan atas instalasi air, instalasi listrik, instalasi
gas medis, sistem komunikasi dan bangunan agar selalu siap digunakan untuk
menunjang pelaksanaan pelayanan perawatan intensif terhadap pasien yang dirawat
di Unit Rawat Intensif.
23. Melaporkan semua kejadian yang terjadi di lingkungan Unit Rawat Intensif baik
secara lisan maupun secara tertulis yang ditujukan langsung kepada Direktur atau
melalui Kepala Bidang Pelayanan Medis.
24. Membuat laporan berkala yang meliputi :
a. Pemakaian obat-obatan , alat kesehatan dan cairan / infus
b. Laporan inventarisasi tenaga

51
c. Laporan inventarisasi alat kedokteran / kesehatan.
25. Menyiapkan dan membuat laporan tahunan mengenai seluruh kegiatan Unit Rawat
Intensif, sebagai bahan penyusunan laporan tahunan Rumah Sakit.
26. Mengadakan evaluasi terhadap semua kegiatan dilingkungan Unit Rawat Intensif,
dan bila perlu memberikan saran untuk mengadakan perbaikan-perbaikan sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan rumah sakit, disampaikan secara langsung
kepada Direktur atau melalui Kepala Bidang Pelayanan Medis.
27. Melaksanakan kegiatan / tugas lain sesuai dengan pengarahan Direktur / Kepala
Bidang Pelayanan Medis.

URAIAN TUGAS
KEPALA UNIT KAMAR OPERASI

I. Nama Jabatan : Kepala Unit Kamar Operasi


II. Pengertian
Salah seorang KSM yang ditunjuk oleh Direktur Rumah Sakit untuk mengatur serta
menyelenggarakan pelayanan operasi di kamar operasi.
III. Atasan Langsung: Kepala Bidang Pelayanan Medik
IV. Tujuan
V. Persyaratan
1. Pendidikan dokter spesialis bedah
2. Sehat jasmani dan rohani
3. Dapat berkomunikasi dengan baik
4. Berkemampuan memimpin
5. Memiliki sikap dan perilaku yang bertanggung jawab, berorientasi pada kepuasan
pasien, memiliki komitmen terhadap kualitas, mampu bekerjasama dan
melaksanakan perbaikan yang berkelanjutan.
6. Sehat jasmani, rohani dan psikososial.
VI. Fungsi
VII. Tanggung jawab

52
Melaksanakan pelayanan dan menyediakan semua sarana yang dibutuhkan untuk
tindakan pembedahan terhadap pasien dengan kualitas yang tinggi sesuai dengan yang
berlaku.
VIII. Wewenang
a. Menyelenggarakan pelayanan medis terhadap tindakan pembedahan pasien sesuai
dengan kebutuhan.
b. Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pelayanan asuhan perawatan terhadap
tindakan pembedahan.
c. Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pelayanan penunjang medis yang
meliputi pelayanan farmasi, sterilisasi, laboratorium, inventarisasi dan pemeliharaan
sarana untuk menunjang terselenggaranya tindakan pembedahan pasien.
d. Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan seluruh pelayanan administarsi umum
dilingkungan unit kerja kamar operasi yang meliputi ketatausahaan & kepegawaian,
pencatatan medis & keuangan serta kerumah tanggaan.

IX. Uraian Tugas


1. Menyiapkan dan memberikan data serta informasi kepada Direktur / Kepala
Bidang Pelayanan Medis tentang segala sesuatu yang menyangkut kegiatan
pelayanan pembedahan pasien di kamar operasi.
2. Memberikan saran baik diminta maupun tidak diminta kepada Direktur / Kepala
Bidang Pelayanan Medis tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan bidang
tugasnya dan pengembangan kamar operasi.
3. Menyiapkan dan memberikan data serta saran kepada Direktur / Kepala Bidang
Pelayanan Medis dalam rangka menyusun program kerja kamar operasi untuk
menunjang kegiatan pelayanan pembedahan pada tahun anggaran berikutnya.
4. Mengadakan koordinasi dengan unit kerja lain yang terkait dilingkungan unit kerja
kamar operasi sebagai bahan penyusunan program kerja Rumah Sakit.
5. Mengajukan kebutuhan pegawai, peralatan dan anggaran biaya-biaya untuk
menunjang kegiatan dan pelaksanaan tugas serta pengembangan kamar operasi
kepada Direktur / Kepala Bidang Pelayanan Medis sesuai dengan kebutuhan dan
peraturan yang berlaku.
6. Mengawasi dan bertanggung jawab terhadap tata tertib, disiplin, kebersihan,
keamanan dan kelancaran tugas dilingkungan kerja kamar operasi.

53
7. Menyelenggarakan pembinaan pegawai dilingkungan unit kerja kamar operasi
dengan cara :
b. Meningkatkan kualitas pegawai agar kemampuan dan ketrampilan sesuai
dengan tugasnya masing-masing sehingga setiap pegawai dapat dimanfaatkan
secara optimal dan efektif.
c. Kualitas pegawai dijaga supaya dapat dicapai efisiensi dan efektifitas yang
optimal.
8. Membuat uraian tugas semua pegawai yang berada dibawah tanggung jawabnya
sesuai dengan bidang tugasnya.
9. Melaksanakan pengusulan kenaikan jabatan / mutasi / pendidikan dan hukuman
bagi seluruh pegawai yang berada diunit kerjanya sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
10. Menyimpan dan membina daftar barang inventaris yang berada dilingkungan Unit
kamar operasi.
11. Mengadakan pengawasan terhadap semua kegiatan di lingkungan unit kerja kamar
operasi , agar dilaksanakan sesuai dengan program kerja.
12. Menyiapkan dan meneliti surat serta dokumen lainnya yang berhubungan dengan
bidang tugasnya sebelum disampaikan dan ditanda tangani oleh Direktur / Kepala
Bidang Pelayanan Medis.
13. Menjalankan serta menjabarkan kebijaksanaan Direktur/Kepala Bidang Pelayanan
Medis untuk disampaikan dan dilaksanakan dilingkungan unit kerjanya.
14. Mengadakan koordinasi dengan unit kerja lain yang terkait baik didalam maupun
diluar unit kerja Kamar Operasi dalam rangka penyusunan prosedur kerja Kamar
Operasi.
15. Mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan unit kerja lain yang terkait seperti
instansi untuk menyelenggarakan usaha-usaha yang bertujuan meningkatkan
pelayanan perawatan bedah sesuai dengan tuntutan dan kemampuan Rumah Sakit
agar tugas pokok dan fungsi kamar operasi dapat dilaksanakan secara optimal.
16. Mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan Kepala Bidang Keperawatan untuk
kelancaran tugas serta pembinaan dan pengembangan asuhan keperawatan diunit
kerja kamar operasi.
17. Menyusun jadwal operasi / pembedahan pasien yang direncanakan oleh masing-
masing ruangan dari Unit Pelayanan.

54
18. Mengkoordinasikan, membina, dan mengawasi dokter, ahli tenaga medis,
paramedis perawatan dan non perawatan dan tenaga pelaksana lainnya yang
berdinas diunit kerja kamar operasi untuk membantu melaksanakan tindakan
pembedahan di rumah sakit.
19. Mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan Kepala Unit untuk menyusun dan
menetapkan petunjuk pelaksanaan tugas bagi tenaga medis, paramedis non
perawatan dan tenaga non medis lainnya dari masing-masing lingkungannya.
20. Mengadakan koordinasi dalam pelaksanaan persiapan pengaturan dan pengawasan
semua sarana (hardware & software) dan tenaga yang dibutuhkan untuk
melakukan pembedahan pasien.
21. Membantu merencanakan kebutuhan bahan, obat serta alat pendukung lainnya
untuk menunjang kelancaran tindakan pembedahan pasien yang akan dilaksanakan.
22. Merencanakan, mengawasi, dan membina serta menyimpan dan menyediakan
farmasi, barang tenun dan instrumen yang selalu siap pakai.
23. Membantu penyusunan ketentuan yang akan dipakai sebagai pedoman kerja
dilingkungan unit kerja Kamar Operasi.
24. Standarisasi obat, instrumen, alat tenun / linen dan standar prosedur anesthesia dan
tindakan operasi dilingkungan unit kerja kamar operasi.
25. Melaporkan semua kejadian yang terjadi dilingkungan unit kerja Kamar Operasi
baik secara lisan maupun secara tertulis yang ditujukan langsung kepada Direktur
atau melalui Kepala Bidang Pelayanan Medis.
26. Membuat laporan berkala yang meliputi :
d. Laporan operasi efektif mengenai :
• Daftar nama-nama yang dilakukan operasi dan pembatalan operasi
• Rincian tagihan biaya operasi.
b. Laporan pemakaian obat-obatan , alat kesehatan dan cairan / infus.
c. Laporan pemakaian obat bius.
d. Laporan Inventarisasi tenaga.
e. Laporan Inventarisasi alat-alat kedokteran / kesehatan.
f. Laporan Inventarisasi potensi.
27. Menyiapkan dan membuat laporan tahunan mengenai seluruh kegiatan kamar
operasi , sebagai bahan penyusunan laporan tahunan rumah sakit.

55
28. Mengawasi dan melakukan pemeriksaan atas Unit air, Unit listrik, Unit gas medis,
sistem komunikasi dan bangunan agar selalu siap digunakan untuk menunjang
pelaksanaan tindakan pembedahan pasien.
29. Mengadakan evaluasi terhadap semua kegiatan dilingkungan unit kerja kamar
operasi dan bila perlu memberikan saran untuk mengadakan perbaikan– perbaikan
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan rumah sakit, disampaikan secara
langsung kepada Direktur atau melalui Kepala Bidang Pelayanan Medis.
30. Melaksanakan kegiatan / tugas lain sesuai dengan pengawasan Direktur / Kepala
Bidang Pelayanan Medis.

URAIAN TUGAS
KEPALA BIDANG PENUNJANG MEDIK DAN NON MEDIK

I. Nama Jabatan : Kepala Bidang Penunjang Medik Dan Non Medik


II. Pengertian
Seseorang yang mampu memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan,
mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan tugas-tugas di bidang penunjang
medik dan non medik.
III. Atasan Langsung : Direktur
IV. Tujuan
V. Persyaratan
1. Dokter senior
2. Pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun
3. Berkemampuan memimpin
4. Sehat jasmani dan rohani
VI. Fungsi
VII. Tanggung jawab
a. Menjamin terlaksananya penunjang medik dan non medik yang professional dan
bermutu.
b. Meningkatkan dan mengembangkan kompetensi sumber daya manusia
berkesinambungan.
VIII. Wewenang
a. Menyelenggarakan penunjang medik dan non medik.

56
b. Menyelenggarakan kerjasama lintas program dalam rangka terlaksananya penunjang
medik dan non medik yang bermutu.
IX. Uraian Tugas
1. Penyusunan rencana operasional dan program kerja kegiatan penunjang medik dan
non medik;
2. Pengkoordinasian penyusunan prosedur tetap standar penunjang medik dan non
medik;
3. Pengkoordinasian kegiatan penjagaan mutu penunjang medik dan non medik;
4. Pengkoordinasian kegiatan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan tenaga
penunjang medik dan non medik baik melalui pendidikan dan pelatihan maupun
diskusi yang diselenggarakan di dalam/luar rumah sakit;
5. Pengkoordinasian pemeliharaan perawatan kalibrasi peralatan medis, penunjang
medik dan non medik;
6. Pengkoordinasian pemantauan mobilisasi dan distribusi peralatan penunjang medik
dan non medik;
7. Pelaksanaan program dan kegiatan pengendalian kebutuhan disetiap Unit;
8. Penyusunan kebutuhan sarana, prasarana dan logistik penunjang medik dan non
medik dan pengadaannya, pengumpulan dan pengolahan data peralatan penunjang
medik dan non medik sebagai bahan rencana pengadaan peralatan penunjang
medik dan non medik serta penyusunan laporan;
9. Penganalisaan kebutuhan tenaga penunjang medik dan non medik berdasarkan
perkembangan pelayanan, sebagai masukan dalam perencanaan kebutuhan
pegawai;
10. Pemantauan dan evaluasi kegiatan pelayanan penunjang medik dan non medik;
11. Pengkoordinasian penyusunan prosedur tetap pendayagunaan sarana / peralatan
penunjang medik dan non medik;
12. Pelaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
13. Pelaksanaan koordinasi penunjang medik dan non medik dengan unit kerja lain di
lingkungan RS Vina Estetica;
14. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direktur.

57
URAIAN TUGAS
KEPALA UNIT RADIOLOGI

I. Nama Jabatan : Kepala Unit Radiologi


II. Pengertian
Seorang pejabat yang memenuhi syarat dan memiliki kemampuan untuk diberi tugas,
wewenang dan tanggung jawab mengelola Unit Radiologi.
III. Atasan Langsung: Kepala Bidang Penunjang Medik dan Non Medik
IV. Tujuan
V. Persyaratan
1. Berpendidikan Dokter Spesialis Radiologi
2. Berpengalaman dibidangnya
3. Berkepribadian dan berakhlak baik
4. Mempunyai kemampuan memimpin.
VI. Fungsi
VII. Tanggung jawab
1. Terselenggaranya kelancaran pelayanan Radiologi yang maksimal dengan sumber
daya yang ada sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.
2. Hasil diagnosa pemeriksaan Radiologi / Imaging bagi setiap pemeriksaan pasien.
3. Penilaian akhir terhadap kualitas foto sesuai dengan standar kualitas.
4. Penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana yang dimiliki Unit Radiologi
secara efektif dan efisien.
5. Pengembangan dan penyempurnaan Radiologi.
6. Pembinaan staf Unit Radiologi.
7. Pengendalian mutu Unit Radiologi.
VIII. Wewenang
• Menentukan sistem pengelolaan Radiologi sesuai dengan kebijaksanaan yang telah
ditetapkan Direktur.
• Menentukan/mengusulkan posisi jabatan dan jumlah tenaga dilingkungan Unit
Radiologi.
• Menentukan anggaran kebutuhan Unit Radiologi sesuai dengan RAPB RS Vina
Estetica
• Menggunakan sarana dan prasarana di Unit Radiologi

58
IX. Uraian Tugas
1. Melaksanakan fungsi manajemen pengelolaan Radiologi meliputi :
a. Perencanaan :
Bersama-sama dengan stafnya :
• Merencanakan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana untuk operasional
pelayanan Radiologi sesuai dengan RAPB RS Vina Estetica
• Merencanakan program pendidikan bagi petugas di Radiologi untuk
meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan.
• Merencanakan penyempurnaan sistem pelayanan Unit Radiologi yang efektif
dan efisien.
• Merencanakan program pengendalian mutu di Unit Radiologi.
• Merencanakan komputerisasi dalam administrasi pelayanan pasien dan hasil
akhir diagnosa Radiologi.
• Merencanakan pengembangan prosedur operasional baku yang diperlukan di
Unit Radiologi.
b. Organisasi dan penggerak :
Bersama dengan stafnya :
• Mengorganisir penyelenggaraan Radiologi yang efektif dan efisien sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
• Melaksanakan KEI dengan seluruh staf dan pelaksanaan lingkungan
Radiologi secara berkala maupun insidentil sesuai dengan kebutuhan.
• Memotivasi semua petugas dilingkungan Unit Radiologi kearah produktifitas
dan pengembangan diri.
c. Koordinasi dan Integrasi
• Melakukan koordinasi dan integrasi di lingkungan UnitRadiologi.
• Mengadakan koordinasi dengan unit-unit terkait di lingkungan RS Vina
Estetica.
d. Pengawasan
• Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan pelayanan Radiologi yang
sesuai dengan prosedur operasional baku yang telah ditetapkan.
• Mengawasi disiplin kerja dilingkungan Unit Radiologi.
• Mengawasi dan mengendalikan penggunaan peralatan dan pemeliharaannya.

59
• Mengawasi kelengkapan film, bahan, obat-obatan yang diperlukan dan
kebersihan peralatan dan ruangan yang ada dilingkungan Radiologi.
e. Evaluasi dan Pengendalian Mutu
• Melakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem pelayanan Radiologi.
• Melakukan evaluasi terhadap laporan bulanan,triwulan dan tahunan.
• Melakukan evaluasi terhadap disiplin dan produktifitas kerja tenaga Unit
Radiologi.
• Mengevalusi berkala prosedur operasional baku yang berlaku.
• Mengevaluasi secara berkala terhadap kelengkapan kerja dan perawatan
peralatan Radiologi.
• Melaksanakan program penjagaan mutu hasil foto rontgen sebagai bagian
dari program penjagaan mutu dari RS Vina Estetica.

URAIAN TUGAS
KEPALA UNIT LABORATORIUM

I. Nama Jabatan : Kepala Unit Laboratorium


II. Pengertian
Seorang pejabat yang memenuhi syarat dan memiliki kemampuan untuk diberi tugas,
wewenang dan tanggung jawab mengelola Unit Laboratorium.
III. Atasan Langsung:Kepala Bidang Penunjang Medik dan Non Medik
IV. Tujuan
V. Persyaratan
1. Pendidikan Sarjana Kedokteran (Ahli Patologi Klinik / Ahli Patologi Anatomi).
2. Berpengalaman dalam bidangnya.
3. kemampuan memimpin.
VI. Fungsi
VII. Tanggung jawab
1. Adanya hasil pemeriksaan Laboratorium yang terpercaya
2. Pengorganisasian kerja Unit Laboratorium dan SOP dan pedoman kerja yang telah
ditetapkan.
3. Penggunaan sarana dan prasarana Unit Laboratorium secara efektif dan efisien

60
4. Pengembangan dan penyempurnaan standar prosedur operasional baku yang berlaku
di Unit Laboratorium.
5. Pembinaan staf di Unit Laboratorium.
6. Pengendalian mutu proses dan pengawasan hasil laboratorium.
VIII. Wewenang
1. Menentukan kebijaksanaan operasional pengelolaan Unit Laboratorium sesuai
dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Direktur.
2. Mengusulkan penempatan jabatan / tenaga di Unit Laboratorium
3. Menentukan Anggaran di Unit Laboratorium
4. Memecahkan masalah lapangan dan mengajukan masalah yang tidak dapat diatasi
sendiri ke Bidang Pelayanan Medis.
IX. Uraian Tugas
Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang meliputi :
a. Perencanaan
1. Merencanakan kebutuhan tenaga.
2. Merencanakan program pendidikan.
3. Merencanakan pengembangan kemampuan Unit Laboratorium.
4. Merencanakan pemakaian reagens /alat.
b. Organisasi dan Pembinaan :
1. Mengorganisir Pelaksanaan pelayanan di Unit Laboratorium.
2. Melaksanakan KEI untuk staf pelaksana Laboratorium untuk koordinasi dan
pemecahan masalah.
3. Mengkoordinir KEI yang diadakan oleh Direktur tentang Laboratorium.
4. Memotivasi semua petugas dilingkungan Unit Laboratorium agar bekerja dan
mengembangkan diri lebih baik.
c. Koordinasi dan Integrasi :
1. Melakukan koordinasi dan integrasi segenap kegiatan dilingkungan Unit
laboratorium.
2. Mengadakan koordinasi dengan instalasi terkait.
d. Pengawasan :
1. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan Unit
Laboratorium.
2. Mengawasi disiplin kerja staf UnitLaboratorium.

61
3. Mengawasi dan mengendalikan penggunaan dan pemeliharaan peralatan
Laboratorium.
e. Evaluasi dan Pengendalian Mutu :
1. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap hasil pemeriksaan laboratorium.
2. Evaluasi terhadap disiplin kerja.
3. Melaksanakan program pengendalian dan peningkatan mutu hasil Laboratorium.
4. Membuat laporan berkala kepada Bidang Pelayanan Medis.

URAIAN TUGAS
KEPALA UNIT FARMASI

I. Nama Jabatan : Kepala Unit Farmasi


II. Pejabat yang Pengertian
memiliki kemampuan dan memenuhi persyaratan untuk diberi tugas dan wewenang
mengelola Unit Farmasi.
III. Atasan Langsung:Kepala Bidang Penunjang Medik dan Non Medik
IV. Tujuan
V. Persyaratan
• Sarjana (S1) Apoteker.
• Berpengalaman dalam bidangnya
• Memiliki surat bebas wajib kerja sarjana, surat izin kerja apoteker (SIK) dan surat
izin pengelola apotik (SIPA).
• Telah mengikuti pelatihan bidang Farmasi Rumah Sakit.
• Berkepribadian dan berakhlak baik.
• Berkemampuan memimpin.

62
VI. Fungsi
VII. Tanggung jawab
1. Kelancaran, kecepatan dan ketepatan teknis kefarmasian.
2. Peningkatan dan kedekatan pelayanan farmasi kepada konsumen.
3. Tersedianya obat dengan mutu yang baik.
4. Penjagaan mutu obat dan alat kesehatan di rumah sakit.
5. Penjagaan keamanan kuantitas obat dan alat kesehatan di Unit Farmasi.
6. Mutu penggunaan obat.
7. Pembinaan dan pengembangan kemampuan staf.
VIII. Wewenang
- Menentukan pengelolaan Unit Farmasi sesuai dengan kebijakan yang telah
ditetapkan Direktur.
- Menentukan / mengusulkan posisi jabatan dan jumlah tenaga di lingkungan Unit
Farmasi.
- Menentukan anggaran kebutuhan Unit Farmasi sesuai RAPB RS Vina Estetica.
- Penggunaan sarana dan prasarana di Unit Farmasi.
- Membuat Surat Peringatan jika ada kesalahan petugas pelaksana.
- Mengadakan rapat bulanan dengan petugas pelaksana.
- Mengambil peran dalam Komite Farmasi dan Terapi sebagai sekretaris.
IX. Uraian Tugas
1. Perencanaan
a. Merencanakan pengembangan SDM Farmasi.
b. Merencanakan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana untuk operasional
penyelenggaraan Unit Farmasi sesuai dengan RAPB RS Vina Estetica.
c. Merencanakan pengembangan prosedur operasional baku yang diperlukan di Unit
Farmasi.
d. Merencanakan progrm pengendalian mutu di Unit Farmasi.
2. Organisasi dan Penggerak
a. Mengorganisir penyelenggaraan pengelolaan farmasi rumah sakit yang efektif
dan efisien sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Melaksanakan KIE dengan seluruh staf dan pelaksana dilingkungan Unit Farmasi
secara berkala maupun insidentil sesuai kebutuhan.
c. Menghadiri KIE yang diadakan oleh Direktur

63
d. Memotivasi semua petugas dilingkungan Unit Farmasi kearah produktivitas kerja
dan pengembangan diri.
3. Koordinasi dan Integrasi
a. Melakukan koordinasi dan integrasi dilingkungan Unit Farmasi.
b. Mengadakan koordinasi dengan unit terkait dilingkungan RS Vina Estetica.
c. Mengadakan koordinasi dengan bagian pengadaan barang.
4. Pengawasan
a. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan pengelolaan pelayanan Unit Farmasi
sesuai prosedur operasional baku yang telah ditentukan.
b. Mengawasi disiplin kerja pegawai dilingkungan Unit Farmasi.
c. Mengawasi dan mengendalikan penggunaan peralatan dan pemeliharaannya.
d. Mengawasi distribusi obat di Unit Farmasi.
e. Membuat laporan penggunaan psikotropika per 3 bulanan dan penggunaan
narkotika per bulan untuk dikirim ke Dinas Kesehatan Pemko Medan dan BPOM.
5. Evaluasi dan Pengendalian Mutu
a. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem penyelenggaraan pengelolaan
Farmasi rumah sakit.
b. Melakukan evaluasi terhadap prosedur operasional baku yang berlaku.
c. Melaksanakan program penjagaan mutu Unit Farmasi.

64
URAIAN TUGAS
INSTALASI REKAM MEDIS

I. Nama Jabatan : Kepala Instalasi Rekam Medis


II. Pengertian
Seseorang yang memiliki kemampuan dan memenuhi persyaratan dalam melaksanakan
kegiatan Rekam Medis dengan cara bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan dan
memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahannya.
III. Atasan Langsung:Kepala Bidang Penunjang Medik dan Non Medik
IV. Tujuan
V. Persyaratan
a. Pendidikan formal : D III Perekam Informasi dan Kesehatan.
b. Mempunyai pengetahuan dan keterampilan mengenai rekam medis.
c. Dapat berkomunikasi dengan baik.
d. Memiliki sikap dan perilaku yang baik, menampilkan integritas, memiliki komitmen
terhadap kualitas, memiliki kemampuan memimpin dan mengkoordinasi
bawahannya dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan di RS Vina Estetica.
e. Sehat jasmani, rohani dan psikososial.
VI. Fungsi
VII. Tanggung jawab
Secara struktural, Kepala Instalasi Rekam Medis bertanggung jawab kepada direktur
terhadap hal-hal:
1. Kebenaran program pengembangan staf / petugas instalasi rekam medis.
2. Kebenaran dan ketetapan rencana kebutuhan tenaga instalasi rekam medis.
3. Keobjektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga instalasi rekam medis.
4. Kesesuaian rencana kegiatan pelatihan dan pertemuan resmi lainnya.
5. Kelancaran kegiatan orientasi tenaga Rekam Medis yang baru.
6. Kebenaran dan ketetapan Rekam Medis yang lengkap bagi setiap pasien baik rawat
jalan maupun rawat inap.
7. Kebenaran dan ketetapan pengembangan, penyempurnaan dan pelaksanaan SPO
(Standar Prosedur Operasional) yang berlaku.
8. Kebenaran dan ketetapan pengawasan kelengkapan rekam medis.

65
9. Kebenaran dan ketetapan penyimpanan berkas yang rapi dan aman dalam rangka
menjamin kerahasiaan isi rekam medis dan atau kehilangan berkas maupun
kemudahan pengambilan kembali bila diperlukan.
10. Kebenaran dan ketetapan menilai berkas menilai berkas inaktif, cara pemisahannya
dan pemusnahannya.
11. Kebenaran dan ketetapan laporan berkala pelaksanaan pelayanan rekam medis.
12. Kebenaran dan ketetapan saran dan bahan pertimbangan kepada direktur rumah
sakit sebagai atasan.
13. Kebenaran dan ketetapan kebutuhan peralatan rekam medis.
VIII. Wewenang
Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Instalasi Rekam Medis mempunyai wewenang
antara lain sebagai berikut :
1. Memberikan pengarahan dan bimbingan pelaksanaan tugas rekam medis.
2. Melakukan penilaian kinerja tenaga rekam medis sesuai kebijakan rumah sakit.
3. Mengkoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan dan penggunaan
peralatan Instalasi Rekam Medis.
4. Meminta informasi dan pengarahan kepada direktur.
5. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang Kepala
Instalasi Rekam Medis.
6. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan, khususnya yang berkaitan dengan
pelayananan rekam medis.
IX. Uraian Tugas
1. Menyusun falsafah dan tujuan rekam medis sesuai dengan falsafah dan tujuan
rumah sakit.
2. Menyusun, menganalisa dan mengkaji rencana kebutuhan tenaga rekam medis
secara keseluruhan baik dalam jumlah maupun kualifikasi berkoordinasi dengan
Bagian personalia.
3. Menyusun dan menyelenggarakan program pengembangan staf / tenaga rekam
medis sesuai kebutuhan pelayanan di rumah sakit bekerja sama dengan Tim Diklat
rumah sakit.
4. Menyusun program orientasi bagi tenaga rekam medis yang baru yang akan
bekerja di rumah sakit.
5. Menyusun jadwal rapat berkoordinasi dengan petugas Instalasi Rekam Medis.

66
6. Menyusun rencana kebutuhan peralatan di Instalasi Rekam Medis baik kebutuhan
peralatan / fasilitas kerja maupun lembar-lembar berkas rekam medis koordinasi
dengan bagian-bagian lain yang terkait.
7. Berperan serta menyusun rencana pengembangan pelayanan rumah sakit.
8. Menyusun, mengembangkan dan penyempurnaan Standar Procedure Operating
(SPO) Rekam Medis rumah sakit.
9. Membimbing petugas Instalasi Rekam Medis untuk terselenggaranya Rekam
Medis yang baik dalam mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan di
rumah sakit.
10. Melaksanakan program orientasi bagi tenaga rekam medis baru yang akan bekerja
di rumah sakit.
11. Melaksanakan rapat rutin / koordinasi dengan petugas Instalasi Rekam Medis
secara berkala atau sewaktu-waktu diperlukan.
12. Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Unit lain apabila diperlukan untuk
kelancaran pelaksanaan pelayanan di rumah sakit.
13. Mengatur jadwal dinas Petugas Instalasi Rekam Medis.
14. Berperan serta dalam kegiatan ilmiah dan penelitian yang dilakukan di rumah
sakit.
15. Mendelegasikan tugas kepada salah satu Petugas Instalasi Rekam Medis bila
berhalangan tugas.
16. Melaksanakan bimbingan kepada Petugas Instalasi Rekam Medis terhadap
penerapan Protap / SPO ( Standar Procedure Operating ).
17. Memantau dan memberi rekomendasi pelaksanaan cuti Petugas Instalasi Rekam
Medis.
18. Menilai dan mengevaluasi berkas rekam medis yang in-aktif, cara pemisahannya
dan pemusnahannya sesuai ketentuan yang berlaku.
19. Membuat laporan berkala dan laporan khusus rekam medis dengan menganalisa
data pelaksanaan informasi dokumen / laporan yang dibuat oleh Petugas Bidang
Pengolah Data dan Laporan Rekam Medis untuk disampaikan kepada Direktur.
20. Membuat laporan tahunan dalam bentuk Grafik Barber Johnson beserta analisa
datanya untuk disampaikan kepada Direktur.
21. Memberi saran dan bantuan pertimbangan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pelayanan rekam medis.

67
22. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direktur Rumah Sakit dalam rangka
kelancaran pelaksanaan pelayanan rekam medis.
23. Membimbing, mengawasi dan menilai Petugas Instalasi Rekam Medis dalam hal
pendayagunaan dan pemeliharaan alat.
24. Melaksanakan penilaian kinerja Petugas Instalasi Rekam Medis koordinasi dengan
Bagian Personalia.
25. Berperan serta dalam melaksanakan penilaian mutu pelayanan rekam medis,
koordinasi dengan Panitia Rekam Medis di rumah sakit.

68
URAIAN TUGAS
KEPALA UNIT FISIOTERAPI

I. Nama Jabatan : Kepala Unit Fisioterapi


II. Pengertian :
Seorang pejabat yang memenuhi syarat dan memiliki kemampuan untuk diberi tugas ,
wewenang dan tanggung jawab mengelola Unit Fisioterapi.
III. Atasan Langsung:Kepala Bidang Penunjang Medik dan Non Medik
IV. Tujuan
V. Persyaratan
1. Berpendidikan D III Fisioterapi
2. Berpengalaman dibidangnya.
3. Mempunyai kemampuan memimpin
4. Berakhlak baik.
VI. Fungsi
VII. Tanggung Jawab
1. Terselenggaranya kelancaran pelayanan fisioterapi yang maksimal dengan sumber
daya yang ada sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.
2. Hasil diagnosa pemeriksaan fisioterapi bagi setiap pemeriksaan pasien.
3. Penilaian akhir terhadap kwalitas pelayanan fisioterapi sesuai dengan standar
kualitas.
4. Penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana yang dimiliki Unit Fisioterapi
secara efektif dan efisien.
5. Pengembangan dan penyempurnaan fisioterapi.
6. Pembinaan staf Unit Fisioterapi.
7. Pengendalian mutu Unit Fisioterapi.
VIII. Wewenang
2. Menentukan sistem pengelolaan fisioterapi sesuai dengan kebijaksanaan yang telah
ditetapkan Direktur.
3. Menentukan / mengusulkan posisi jabatan dan jumlah tenaga dilingkungan Instalasi
Pelayanan Fisioterapi.
4. Menentukan anggaran kebutuhan Unit Fisioterapi sesuai dengan RAPB RS Vina
Estetica.

69
5. Menggunakan sarana dan prasarana di Unit Fisioterapi.
IX. Uraian Tugas
Melaksanakan fungsi manajemen pengelolaan fisioterapi, meliputi :
a. Perencanaan :
Bersama-sama dengan stafnya :
1. Merencanakan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana untuk operasional
pelayanan fisioterapi.
2. Merencanakan program pendidikan bagi petugas di fisioterapi untuk
meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan.
3. Merencanakan penyempurnaan sistem pelayanan fisioterapi yang efektif dan
efisien.
4. Merencanakan program pengendalian mutu di Unit Fisioterapi.
5. Merencanakan pengembangan prosedur operasional baku yang diperlukan di Unit
Fisioterapi.
b. Organisasi dan Penggerak :
Bersama dengan stafnya :
1. Mengorganisir penyelenggaraan yang efektif dan efisien sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
2. Melaksanakan KEI dengan seluruh staf dan pelaksana lingkungan Fisioterapi
secara berkala maupun insidentil sesuai dengan kebutuhan.
3. Memotivasi semua petugas dilingkungan Unit Fisioterapi kearah produktifitas
dan pengembangan diri.
c. Koordinasi dan Integrasi
1. Melakukan koordinasi dan integrasi dilingkungan Unit Fisioterapi.
2. Mengadakan koordinasi dengan unit terkait dilingkungan RS Vina Estetica.
d. Pengawasan
1. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan pelayanan fisioterapi yang sesuai
dengan prosedur operasional baku yang telah ditetapkan.
2. Mengawasi disiplin kerja dilingkungan Unit Fisioterapi.
3. Mengawasi dan mengendalikan peggunaan peralatan dan pemeliharaannya.
4. Mengawasi penggunaan bahan-bahan Fisioterapi yang diperlukan dan mengawasi
kebersihan peralatan dan ruangan dilingkungan Unit Fisioterapi.
e. Evaluasi dan Pengendalian Mutu :
1. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem pelayanan fisioterapi.

70
2. Melakukan evaluasi terhadap laporan bulanan, triwulan dan tahunan.
3. Melakukan evaluasi terhadap disiplin dan produktifitas kerja tenaga Unit
Fisioterapi.
4. Mengevaluasi berkala prosedur operasional baku yang berlaku.
5. Mengevaluasi secara berkala terhadap kelengkapan kerja dan perawatan peralatan
fisioterapi.
6. Melaksanakan program penjagaan mutu pelayanan fisioterapi di RS Vina
Estetica.

71
URAIAN TUGAS
KEPALA UNIT GIZI DAN DAPUIR

I. Nama Jabatan : Kepala Unit Gizi dan Dapur


II. Pengertian :
Seorang pejabat yang memenuhi syarat dan memiliki kemampuan untuk diberikan tugas ,
wewenang dan tanggung jawab mengelola Unit Gizi dan Dapur.
III. Atasan Langsung :Kepala Bidang Penunjang Medik dan Non Medik
IV. Persyaratan
1. Berpendidikan SI GIZI
2. Berpengalaman dibidangnya.
3. Mempunyai kemampuan memimpin
4. Berakhlak baik.
V. Fungsi
VI. Tanggung jawab
1. Penyelenggaraan makanan bagi pasien yang memenuhi kecukupan gizi dan sanitasi
hygiene.
2. Pengorganisasian dan pengelolaan dapur gizi yang maksimal dengan sumber daya
yang ada dan sesuai dengan SOP yang telah ditentukan.
3. Pemberian makanann yang tepat dan benar serta memenuhi gizi sesuai dengan
kebijakan dan peraturan yang telah ditetapkan.
4. Terlaksananya pengadaan makanan, pelayanan gizi rawat inap dan
penyuluhan/konsultasi gizi yang tepat dan baik.
5. Penggunaan sarana dan prasarana yang dimiliki dapur gizi secara efektif dan efisien.
6. Penilaian terhadap mutu makanan dan konsultasi gizi sesuai standar.
7. Pengendalian mutru makanan.
8. Tersedianya formulir-formulir untuk kebutuhan pelayanan gizi rawat inap.
VII. Wewenang
1. Menentukan kebijaksanaan operasional dapur gizi sesuai dengan kebijaksanaan yang
telah ditetapkan.
2. Mengevaluasi kinerja staf instalasi gizi.
3. Mengusulkan posisi jabatan dan jumlah tenaga di lingkungan instalasi gizi.
4. Mengajukan usulan anggaran kebutuhan instalasi gizi.

72
5. Menentukan penggunaan sarana dan prasarana di dapur gizi.
6. Mendata, memesan leaflet diet dan formulir yang diperlukan.
X. Uraian Tugas
a. Perencanaan
1. Merencanakan program kerja termasuk kebutuhan tenaga dan prasarana untuk
operasional penyelenggaraan pengelolaan makanan dapur gizi termasuk
anggarannya.
2. Merencanakan rancangan sistema pelayanan gizi yang efektif.
3. Merencanakan pengembangan prosedur operasional yang diperlukan di dapur
gizi.
4. Merencanakan program pengendalian mutu di dapur gizi.
5. Merencanakan kebutuhan pemakaian leaflet diet untuk konsultasi gizi.
b. Organisasi dan Penggerak
1. Mengorganisir penyelenggaraan kegiatan di dapur gizi sesuai ketentuan yang
berlaku.
c. Koordinasi dan Integrasi
1. Melakukan koordinasi dan integrasi di lingkungan dapur gizi.
2. Mengadakan koordinasi dengan unit-unit terkait di lingkungan RS Vina Estetica.
3. Melakukan koordinasi di bagian produksi, distribusi, perencanaan dan logistik.
d. Pengawasan
1. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan penyelenggaraan pengolahan
makanan dapur gizi sesuai prosedur operasional yang telah ditetapkan.
2. Mengawasi disiplin kerja di lingkungan dapur gizi.
3. Mengawasi dan mengendalikan penggunaan peralatan dan penggunaannya.
4. Mengawasi mutu pelayanan gizi yang dihasilkan.
5. Melaksanakan kegiatan monitoring distribusi makanan.
6. Melakukan survei kepuasan pasien terhadap pelayanan instalasi gizi.
e. Evaluasi dan Pengendalian Mutu
1. Membuat spesifikasi bahan makanan.
2. Membuat pedoman menú.
3. Membuat standar porsi makanan, standar resep, dan standar bumbu di instalasi
gizi.
4. Melaksanakan asuhan gizi pasien rawat inap.
5. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem penyelenggaraan di dapur gizi.

73
6. Melakukan evaluasi terhadap disiplin dan produktivitas kerja karyawan di dapur
gizi.
7. Mengevaluasi secara berkala prosedur operasional yang berlaku.
8. Melakukan program penjagaan mutu di RS Vina estetica.
9. Membuat laporan harian, bulanan dan tahunan.
10. Melakukan evaluasi sistem pelayanan dan konsultasi gizi di rawat inap.
11. Melakukan evaluasi terhadap jenis diet yang diberikan konsultasi gizi.

URAIAN TUGAS
KEPALA UNIT LINEN DAN LAUNDRY

I. Nama Jabatan : Kepala Unit Linen dan Laundry


II. Pengertian :
Seorang pejabat yang memenuhi syarat dan memiliki kemampuan untuk diberi tugas,
wewenang dan tanggung jawab mengelola Unit Linen dan Laundry.
III. Atasan Langsung:Kepala Bidang Penunjang Medik dan Non Medik
IV. Tujuan
V. Persyaratan
1. Ahli Madya
2. SMA
3. Sehat Jasmani dan Rohani
VI. Tanggung jawab
VII. Wewenang
VIII. Uraian Tugas

74
URAIAN TUGAS
KEPALA UNIT PSP2RS

I. Nama Jabatan : Kepala Unit PSP2RS


II. Pengertian :
Seorang pejabat yang memenuhi syarat dan memiliki kemampuan untuk diberi tugas ,
wewenang dan tanggung jawab mengelola PSP2RS.
III. Atasan Langsung :Kepala Bidang Penunjang Medik dan Non Medik
IV. Tujuan
V. Persyaratan
a. Ahli Madya
b. SMA
c. Sehat jasmani dan rohani
VI. Tanggung jawab
VII. Wewenang
VIII. Uraian Tugas

75
URAIAN TUGAS
KEPALA UNIT SANITASI

I. Nama Jabatan : Kepala Unit Sanitasi


II. Pengertian :
Seorang pejabat yang memenuhi syarat dan memiliki kemampuan untuk diberi tugas ,
wewenang dan tanggung jawab mengelola Sanitasi.
III. Atasan Langsung : Kepala Bidang Penunjang Medik dan Non Medik
IV. Tujuan
V. Persyaratan
1. Ahli Madya
2. SMA
3. Sehat jasmani dan rohani
VI. Tanggung jawab
VII. Wewenang
VIII. Uraian Tugas
URAIAN TUGAS
KEPALA UNIT KAMAR JENAZAH

I. Nama Jabatan : Kepala Unit Sanitasi


II. Pengertian :
Seorang pejabat yang memenuhi syarat dan memiliki kemampuan untuk diberi tugas ,
wewenang dan tanggung jawab mengelola Kamar Jenazah.
III. Atasan Langsung :Kepala Bidang Penunjang Medik dan Non Medik
IV. Tujuan
V. Persyaratan
1. Ahli Madya
2. SMA
3. Sehat jasmani dan rohani
VI. Tanggung jawab
VII. Wewenang
VIII. Uraian Tugas
IX.

76
URAIAN TUGAS
KEPALA UNIT AMBULANCE

I. Nama Jabatan : Kepala Unit Ambulance


II. Pengertian :
Seorang pejabat yang memenuhi syarat dan memiliki kemampuan untuk diberi tugas ,
wewenang dan tanggung jawab mengelola Ambulance.
III. Atasan Langsung :Kepala Bidang Penunjang Medik dan Non Medik
IV. Tujuan
V. Persyaratan
a. Ahli Madya
b. SMA
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Memiliki SIM A
VI. Tanggung jawab
VII. Wewenang
VIII. Uraian Tugas

URAIAN TUGAS
KEPALA UNIT SATPAM

I. Nama Jabatan : Kepala Unit Satpam


II. Pengertian :
Seorang pejabat yang memenuhi syarat dan memiliki kemampuan untuk diberi tugas ,
wewenang dan tanggung jawab mengelola Unit Satpam.
III. Atasan Langsung :Kepala Bidang Penunjang Medik dan Non Medik
IV. Tujuan
V. Persyaratan
1. Ahli Madya
2. SMA
3. Sehat jasmani dan rohani
4. Memiliki SIM A

77
VI. Tanggung jawab
VII. Wewenang
VIII. Uraian Tugas

URAIAN TUGAS
KEPALA BAGIAN UMUM DAN KEUANGAN

I. Nama Jabatan : Kepala Bagian Umum dan Keuangan


II. Pengertian
Seseorang melakukan pengelolaan keuangan rumah sakit yang meliputi penyusunan
dan evaluasi anggaran, perbendaharaan dan mobilisasi dana serta akuntansi dan
verifikasi juga mengelola layanan umum serta perencanaan dan evaluasi kegiatan
rumah sakit.
III. Atasan Langsung: Direktur
IV. Tujuan
V. Persyaratan
1. S1 Ekonomi
2. Berkepribadian dan berakhlak baik.
3. Berkemampuan memimpin.
4. Sehat jasmani dan rohani
VI. Fungsi
VII. Tanggung jawab
a. Terselenggaranya pengelolaan bagian umum dan keuangan rumah sakit.
b. Terselenggaranya pembinaan pengembangan dan peningkatan mutu bagian umum
dan keuangan.
c. Bertanggung jawab atas pengembangan mutu SDM di lingkungan bagian umum dan
keuangan.
VIII. Wewenang
a. Mengambil keputusan yang berhubungan dengan administrasi, manajemen, umum
dan keuangan.
b. Membuat usulan yang menyangkut pengembangan Rumah Sakit.

78
c. Membuat keputusan yang bersifat darurat di bidang administrasi, manajemen dan
keuangan.
IX. Uraian Tugas
a. Merumuskan Rencana Strategis (Renstra) di bidang umum rumah sakit.
b. Merumuskan program rumah sakit sebagai bahan penyusunan Rencana Kerja
Anggaran.
c. Merumuskan kebijakan dan prosedur dalam bidang layanan umum rumah sakit.
d. Merumuskan rancangan Rencana Kerja Anggaran rumah sakit.
e. Merumuskan rancangan tarif pelayanan RS Vina Estetica.
f. Merumuskan rancangan kebijakan dalam bidang keuangan dan akuntansi.
g. Merumuskan rancangan laporan keuangan dan analisis biaya rumah sakit.
h. Merumuskan rencana kegiatan teknis sesuai Renstra rumah sakit.
i. Melakukan koordinasi kegiatan layanan umum, perencanaan dan evaluasi kegiatan
rumah sakit.
j. Merumuskan laporan kegiatan pelaksanaan tugas Sub Bidang Keuangan dan
Akuntansi.
k. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada direktur mengenai langkah
atautindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya.
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas RS Vina Estetica.

URAIAN TUGAS
KEPALA SUB BAGIAN PERSONALIA DAN DIKLAT

I. Nama Jabatan : Kepala Sub Bagian Personalia Dan Diklat


II. Pengertian
Staf/pegawai yang mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) pada hal-hal yang terkait
administratif yang mengatur hubungan antara perusahaan dan karyawannya.
III. Atasan Langsung : Kabag. Umum dan Keuangan
IV. Atasan Tidak Langsung : Direktur Rumah Sakit
V. Tujuan
1. Tujuan Umum :

79
• Melaksanakan fungsi manajemen khususnya dibidang perencanaan sumber daya
manusia (pengadaan-seleksi-orientasi-penempatan) pegawai yang telah memenuhi
persyaratan untuk diterima bekerja di RS Vina Estetica
• Membuat analisa pekerjaan.
2. Tujuan Khusus :
Bergerak dalam fungsi operasional manajemen kepegawaian yang meliputi:
• Mempersiapkan segala sesuatu dalam hal pengangkatan pegawai baru.
• Mengatur dan mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah
kedisiplinan pegawai.
• Mengusulkan penyusunan jabatan, training, pengembangan karier / promosi,
mutasi dan demosi kepada pimpinan.
• Bertanggung Jawab atas absensi pegawai secara keseluruhan.
• Mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah pensiunan dan
pemberhentian menurut peraturan yang berlaku sesuai dengan petunjuk pimpinan.
VI. Persyaratan
1. Sarjana (S1) / Diploma III
2. Berpengalaman dalam bidangnya
3. Berkepribadian dan berkelakuan baik
4. Berkemampuan memimpin.
VII. Fungsi
Membantu Bagian Umum & Keuangan Rumah Sakit dalam mengelola Sumber Daya
Manusia (SDM)di RS Vina Estetica
VIII. Tanggung Jawab
a. Pembuatan laporan Absensi pegawai RS Vina Estetica
b. Mengeluarkan surat teguran / peringatan sesuai instruksi pimpinan rumah sakit.
c. Melakukan pemutahiran dan pemeliharaan data (file kepegawaian) staf/pegawai
(tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kesehatan professional lain, dan tenaga
non kesehatan) rumah sakit dengan memantau izin, ijasah, STR, sertifikat pelatihan,
dan lain sebagainya.
d. Bertanggung jawab di dalam pengelolaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia,
yaitu dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan sumber daya
manusia, termasuk pengembangan kualitasnya dengan berpedoman pada
kebijaksanaan dan prosedur yang berlaku di rumah sakit.

80
e. Merencanakan dan merancang program kerja dan diklat rumah sakit sesuai standar
yang sudah ditetapkan.
f. Mengevaluasi kegiatan kerja harian dan bulanan, apakah itu untuk data rumah sakit
ataupun persyaratan berkas untuk akreditasi, untuk memastikan tercapainya kualitas
target kerja yang dipersyaratkan dan sebagai bahan informasi kepada Direktur rumah
sakit.
IX. Wewenang
• Menentukan dan mengusulkan jumlah kekurangan/kelebihan staf/pegawai
dilingkungkungan rumah sakit
• Melakukan penilaian (evaluasi kinerja) prestasi kerja para staf/pegawai 1 (satu) kali
dalam setahun bekerja sama dengan kepala komite/ bidang/bagian/unit/instalasi rumah
sakit.
X. Uraian Tugas
1. Melakukan pemutahiran / pemeliharaan data (file kepegawaian) staf / pegawai
rumah sakit dengan memantau izin, ijasah, STR, sertifikat pelatihan, dan lain
sebagainya.
2. Membuat program perencanaan sumber daya manusia (SDM) rumah sakit
berdasarkan laporan dari masing-masing kepala komite/
bidang/bagian/unit/instalasi rumah sakit.
3. Menyusun prosedur seleksi rekruitmen staf/pegawai baru.
4. Melakukan koordinasi ke instalasi/unit lain untuk mengumpulkan rencana
permintaan staf/pegawai setiap tahun dan membuat status data staf / pegawai setiap
bulan dari masing-masing instalasi/unit.
5. Memasang informasi lowongan kerja di papan pengumuman rumah sakit.
6. Melakukan sortir lamaran, melakukan tes psikologi dan interview, serta
menginstruksikan kepada calon staf/pegawai untuk melakukan test kesehatan
sebelum diterima bekerja di rumah sakit.
7. Membuat laporan rekapitulasi mutasi, promosi, demosi serta surat kebijakan
pengangkatan staf/pegawai baru.
8. Mengecek surat masuk dan surat keluar rumah sakit.
9. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan, pinjaman dan pengembalian buku
perpustakaan.
10. Membuat surat pengangkatan staf/pegawai rumah sakit setelah lewat masa

81
percobaan (training) sesuai dengan supervisi direktur rumah sakit.
11. Meng-update Surat Keputusan Direktur dan staf/pegawai rumah sakit.
12. Melaksanankan akan adanya kebutuhan dan pengadaan alat tulis kantor, peralatan
kantor, peralatan kebersihan dan keamanan kantor serta layanan photocopy dan
penjilidan.
13. Membuat dan mengeluarkan daftar dinas setiap tanggal 20 ke setiap unit/instalasi.
14. Mengecek dan membuat laporan perjanjian kerja sama RS Vina Estetica dengan
pihak luar.
15. Membantu pengerjaan dokumen standar akreditasi sesuai dengan pembagian
standar yang sudah ditetapkan oleh staf ahli manajemen rumah sakit.
16. Memelihara dokumen standar akreditasi rumah sakit.

URAIAN TUGAS
KEPALA SUB BAGIAN URT/LOGISTIK

I. Nama Jabatan : Kepala Sub Bagian URT/Logistik


II. Pengertian
Pejabat yang memiliki kemampuan dan memenuhi persyaratan untuk diberi tugas dan
wewenang mengelola Urusan Rumah Tangga dan Logistik.
III. Atasan Langsung
Ka. Bagian Umum dan Keuangan
IV. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melaksanakan fungsi manajemen yaitu merencanakan, memimpin, mengawasi,
mengkoordinasikan serta mengevaluasi bagian Urusan Rumah Tangga dan Logistik
dalam rangka memenuhi kebutuhan RS Vina Estetica.
2. Tujuan Khusus
a. Melaksanakan perencanaan dan pengadaan Rumah Tangga dan Logistik sesuai
dengan kebutuhan RS Vina Estetica.
b. Menyimpan dan mendistribusikan Urusan Rumah Tangga dan Logistik RS Vina
Estetica.
c. Mengelola dan menyelenggarakan inventarisasi di RS Vina Estetica.

82
V. Persyaratan
1. SMA
2. Berpengalaman dalam bidangnya
3. Berkepribadian dan berkelakuan baik
4. Berkemampuan memimpin.
5. Sehat jasmani dan rohani
VI. Fungsi
Memonitor ketersediaan/ kesiapan pakaian semua fasilitas/ bahan/ alat yang di butuhkan.
VII. Tanggung Jawab
1. Penyediaan rumah tangga dan logistik yang diusulkan dari setiap Unit di RS .
2. Menyimpan barang dengan aman sehingga mutu tetap terjamin.
3. Pengembangan penyempurnaan SPO yang baku sesuai dengan kebijaksanaan yang
berlaku di bagian rumah tangga dan logistik.
4. Pengendalian dan pengawasan mutu barang bekerjasama dengan bagian-bagian yang
lain.
VIII. Wewenang
1. Menentukan kebijakan operasional pengelolaan bagian Urusan Rumah Tangga dan
Logistik sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Direktur.
2. Menentukan dan mengusulkan jumlah tenaga di lingkungan Urusan Rumah Tangga
dan Logistik.
3. Penggunaan sarana dan prasarana di bagian Urusan Rumah Tangga dan Logistik.
IX. Uraian Tugas
1. Mengusulkan dan menyediakan kebutuhan bahan, alat/ fasilitas yang dibutuhkan
setiap unit.
2. Melaksanakan tata administrasi penerimaan dan pengeluaran barang-barang dari dan
ke gudang sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang ditetapkan.
3. Mengatur penempatan alat/ bahan sesuai kebutuhan rumah sakit.
4. Membuat laporan logistik.
5. Melaksanakan tata penyimpanan barang di gudang, menjaga keamanan, kebersihan
dan ketertiban gudang serta melakukan pengecekan ketersediaan barang rumah sakit.
6. Mengajukan permintaan penambahan stock kepada direktur rumah sakit.
7. Membeli barang logistik / rumah tangga RS Vina Estetica dan menyediakan amprahan
keperluan di setiap unit.

83
URAIAN TUGAS
KEPALA SUB BAGIAN KEUANGAN DAN AKUNTANSI

I. Nama Jabatan : Kepala Sub Bagian Keuangan Dan Akuntansi


II. Pengertian
Pejabat yang memiliki kemampuan dan memenuhi persyaratan untuk diberi tugas dan
wewenang mengelola bagian Keuangan dan Akuntansi rumah sakit.
III. Atasan Langsung
Bagian Umum dan Keuangan
IV. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Melaksanakan fungsi manajemen seperti merencanakan, memimpin, mengawasi,
mengkoordinasi, serta mengevaluasi Bagian Keuangan Dan Akuntansi rumah sakit.
2. Tujuan Khusus :
- Mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyajikan data keuangan sebagai
bahan informasi yang akurat untuk perencanaan dan pengambilan keputusan
manajemen.
- Menyampaikan dan menjelaskan kebijaksanaan Direktur dibidang Administrasi
dan Keuangan.
- Mengkoordinasi pelaksanaan Sistem Akuntansi RS Vina Estetica.
- Mengkoordinir penyusunan laporan keuangan RS Vina Estetica.
- Meneliti tugas Staf Akuntansi mengenai pembuatan daftar Pembagian Jasa Medis.
V. Persyaratan
a. S1 Akuntansi
b. Berpengalaman dibidangnya
c. Telah mengikuti pelatihan dibidang Akuntansi
d. Berkepribadian baik
e. Berkemampuan Memimpin
VI. Fungsi
Membantu Kepala Bagian Umum dan Keuangan Rumah Sakit dalam pengelolahan
keuangan dan akuntansi RS Vina Estetica.
VII. Tanggung Jawab
1. Dalam penyusunan laporan keuangan pada akhir tahun yang terdiri dari :

84
a. Neraca dan Perhitungan Rugi-Laba
b. Daftar Perubahan Modal dan Laba Usaha yang di tahan
c. Daftar Penerimaan dan Pengeluaran Kas (Cash Flow)
d. Uraian mengenai kebijakan Akuntansi dan penjelasan lebih lanjut mengenai pos-
pos neraca dan perhitungan Laba-Rugi
2. Penyimpanan berkas Akuntansi yang rapi dan aman sehingga menjamin
kerahasiannya.
3. Penggunaan sarana dan prasarana yang dimiliki Bagian Akuntansi secara efektif dan
efisien.
4. Pengembangan dan penyempurnaan SPO (Standar Prosedur Operasional) baku dan
kebijakan yang berlaku di Bagian Keuangan dan Akuntansi.
5. Penilaian terhadap berkas in-aktif, cara pemisahan dan pemusnahannya sesuai
peraturan yang sudah ditetapkan.
6. Pembinaan staf dibagian Keuangan dan Akuntansi rumah sakit.
7. Pengendalian dan pengawasan mutu dibagian Keuangan dan Akuntansi rumah sakit.
VIII. Wewenang
- Menentukan kebijakan operasional pengelolaan di bagian Keuangan dan Akuntansi
rumah sakit sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Direktur.
- Menentukan dan mengusulkan posisi jabatan dan jumlah tenaga dilingkungan Bagian
Keuangan dan Akuntansi rumah sakit.
- Penggunaan sarana dan prasarana di Bagian Keuangan dan Akuntansi rumah sakit.
- Melakukan penilaian prestasi kerja para staf sesuai dengan ketentuan yang sudah
ditetapkan.
IX. Uraian Tugas
1. Menyelenggarakan penatausahaan keuangan.
2. Menyelenggarakan pengendalian anggaran.
3. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada Kepala Bidang Umum dan
Keuangan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya.
4. Menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan
permasalahan sesuai bidang tugasnya.
5. Melakukan kegiatan verifikasi sumber-sumber pendapatan fungsional Rumah Sakit.
6. Umum Deli sebelum ditetapkan menjadi pendapatan rumah sakit, berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7. Memeriksa hasil kerja kasir.

85
8. Membuat slip gaji staf rumah sakit.
9. Melakukan pembayaran gaji kepada pegawai dan staf rumah sakit.
10. Mengontrol arus kas masuk dan keluar.
11. Membuat anggaran penerimaan dan belanja rumah sakit.
12. Menyiapkan data rancangan awal kebijakan di Sub Bidang Keuangan dan
Akuntansi.
13. Menyiapkan data rancangan awal laporan keuangan rumah sakit.
14. Menyiapkan data rancangan awal usulan Rencana Kerja Anggaran di Sub Bidang
Keuangan dan Akuntansi.
15. Menyiapkan data laporan kegiatan pelaksanaan tugas di Sub Bidang Keuangan dan
Akuntansi.

86
BAB VI
TATA HUBUNGAN KERJA

PANITIA-
PANITIA

KOMITE
BIDANG

MEDIK
UMUM &
KEUANGAN

BIDANG KOMITE
PENUNJANG DIREKTUR KEPERAWA
MEDIK & NON
MEDIK
TAN

SPI (Satuan
BIDANG
Pemeriksaan
YANMED Internal)

BIDANG
KEPERAWA
TAN

Keterangan :
1. Orang-orang yang ditunjuk oleh direktur sebagai penanggung jawab sesuai bidang
dan kualifikasi masing-masing untuk panitia-panitia rumah sakit.
2. Menyusun prosedur pelayanan kerja dan tata kelola klinis (clinical governance)
yang baik dalam rangka peningkatan profesionalisme staf medis sesuai standar
pemerintah dan persetujuan direktur rumah sakit.
3. Menyusun prosedur pelayanan kerja dan tata kelola klinis (clinical governance)
yang baik dalam rangka peningkatan mutu pelayanan keperawatan dan pelayanan
kebidanan yang berorientasi pada keselamatan pasien di Rumah Sakit lebih
terjamin dan terlindungi sesuai standar pemerintah dan persetujuan direktur rumah
sakit.
4. Membantu manajemen dalam mengawasi pengelolaan perusahaan dan
memberikan rekomendasi perbaikan bila terjadi penyimpangan kepada direktur.

87
5. Memberikan laporan langsung kepadakepala bidang pelayanan medis rumah sakit
yang bersifat administratif dan koordinatif, dan diketahui oleh direktur rumah
sakit.
6. Melaksanakan Perumusan kebijakan teknis di bidang
pelayanan.Pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan, pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan tugas di bidang pelayanan medis dan keperawatan.
7. Melaksanakan Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan penunjang medis
dan non medis.
8. Melakukan pengelolaan keuangan rumah sakit yang meliputi penyusunan dan
evaluasi anggaran, perbendaharaan dan mobilisasi dana serta akuntansi dan
verifikasi juga mengelola layanan umum serta perencanaan dan evaluasi kegiatan
rumah sakit.

88
BAB VII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI SDM RSU VINA ESTETICA

Kualifikasi Jumlah
No Nama Jabatan Masa Kebutu
Pendidikan Sertifikat
Kerja han
- Workshop akreditasi program khusus untuk kelas pratama, kelas D, dan kelas C
non sub spesialis tanggal 12-13 Desember 2018 yang diadakan oleh Komisi
dr.Vanny Akreditasi Rumah Sakit (KARS).
Magister
1 M Direktur - - Pertemuan ilmiah dan semiloka nasional tahunan akreditasi rumah sakit 2015. 1
Kesehatan
Sembiring Thema : Mencapai, mempertahankan, meningkatkan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien rumah sakit dalam era jaminan kesehatan nasional. From
Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS).
Dewan
2 -
Pengawas
- Pelatihan dokter praktik umum Partnership for diabetes control in
Indonesia, Mei 2016
- Pertemuan ilmiah dan semiloka tahunan akreditasi rumah sakit 2015, Tema
: “Mencapai, mempertahankan, meningkatkan mutu pelayanan dan
Ketua Panitia keselamatan pasien rumah sakit dalam era jaminan kesehatan nasional”
± 11
dr.Neta Mutu & - Bantuan hidup dasar (BHD) 2015 di RSUD
3 Dokter Tahun 1
Sembiring Keselamatan - Manajemen luka bakar 2015 di RSUD
Pasien - Alat pemadam api ringan (APAR) 2015 di RSUD
- Komunikasi efektif, 2015 di RSUD
- Effective communication, Maret 2015 from Kalbe
- Workshop akreditasi Progsus untuk rumah sakit kelas Pratama, Kelas D,
dan Kelas C non sub spesialis

89
Kualifikasi Jumlah
No Nama Jabatan Masa Kebutu
Pendidikan Sertifikat
Kerja han

- 21st CenturyChallenge to Improve Professionalism and Quality of


Anesthesia Services in Indonesia. The 10th International Annual Meeting of
Indonesian Society of Obstetric Anesthesia. Indonesian Society of Regional
Anesthesia and Pain Medicine. The 2nd Indonesian Society of Critical Care
Anesthesiologist 2016.
- The 13th International Annual Meeting of Indonesian Society of Obstetric
Anesthesia. Indonesian Society of Regional Anesthesia and Pain Medicine.
dr.Muslish The3rd Indonesian Society of Critical Care Anesthesiologist 2018
Perangina Ketua Panitia Etik Spesialis - The 13th International Annual Meeting of Indonesian Society of Obstetric
4 1
ngin, & Disiplin RS Kebidanan Anesthesia. Indonesian Society of Regional Anesthesia and Pain Medicine.
SpOG The 5th Indonesian Society of Critical Care Anesthesiologist 2016.
- Clinical Rotation Pada Pendidikan Dokter Tahap Profesi 2015.
- Recent Advances in The Management of Critically Ill Patients 2018.
- The 7th Symposium on Critical Care and Emergency Medicine 2018.
- 10th National Congress Indonesian Society of Anesthesiologist and
Intensive Care “Unity in Diversity” 2013.
- 11th Congress of Asian Society of Pediatric Anesthesiologist 2013.

- Bantuan hidup dasar (BHD) 2015, di RSUD


- Manajemen luka bakar 2015, di RSUD
- Alat pemadam api ringan (APAR) 2015, di RSUD
dr.Darmari
S1 Profesi ± 22 - Komunikasi efektif 2015, di RSUD
5 naSimanju Ketua Panitia K3 1
Dokter Tahun - Sumut GP Update 2018
ntak
- Acrediation of the Indonesian medical association, November 2018
- Seminar “Update on Rules and Newest Trend in Primary Care
Management” tahun 2018

90
Kualifikasi Jumlah
No Nama Jabatan Masa Kebutu
Pendidikan Sertifikat
Kerja han
- Seminar “The Newest Concept on Prevention and Management in GP’s
Clinical Practice” tahun 2018

dr.
Ketua Panitia PPI Spesialis ±6
6 Jerahim -
RS Patologi Klinik Tahun
SpPD
Ketua Panitia ± 10
7 dr. Spesialis Paru -
DOTS TB Tahun
Spesialis
dr.
Ketua Panitia Obstetri dan ±9
8 Syamsul -
PONEK Ginekologi Tahun
SpOG
- Pelatihan dokter praktik umum Partnership for diabetes control in
Indonesia, Mei 2016
- Pertemuan ilmiah dan semiloka tahunan akreditasi rumah sakit 2015, Tema
: “Mencapai, mempertahankan, meningkatkan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien rumah sakit dalam era jaminan kesehatan nasional”
± 11 - Bantuan hidup dasar (BHD) 2015 di RSUD
Ketua Panitia Magister
9 dr.Eliceva Tahun - Manajemen luka bakar 2015 di RSUD
Rekam Medis Kesehatan
- Alat pemadam api ringan (APAR) 2015 di RSUD
- Komunikasi efektif, 2015 di RSUD
- Effective communication, Maret 2015 from Kalbe
- Workshop akreditasi Progsus untuk rumah sakit kelas Pratama, Kelas D,
dan Kelas C non sub spesialis

Ketua Panitia ± 20 - Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) 2015 di RSUD


dr.Darmari S1 Profesi
10 Farmasi dan Tahun - Pelatihan Manajemen Luka Bakar 2015 di RSUD
na Dokter
Terapi - Effective Communication 2015 from Kalbe

91
Kualifikasi Jumlah
No Nama Jabatan Masa Kebutu
Pendidikan Sertifikat
Kerja han
- Pelatihan Komunikasi Efektif oleh RSUD,
- Medical skill upgrade (medskup) in gastroenterology-hepatology from PAPDI, 5 April
2018
- Workshop on Neuropathy 19 April 2018 from PERDOSSI Cabang Medan
- CME “Diagnosis dan manajemen fibromyalgia 2018” from PB-IDI
- CME “Kolestasis Intrahepatik 2013” from PB-IDI
- Alat pemadam api ringan (APAR) 2015 di RSUD
- Bantuan hidup dasar (BHD) 2015 di RSUD
- Manajemen luka bakar 2015 di RSUD
±1
dr.Jerahim Kepala Panitia S1 Profesi - Alat pemadam api ringan (APAR) 2015 di RSUD
11 Tahun
SpPD Akreditasi Dokter - Advanced cardiac life support (ACLS) 2018
- Customer Service dalam Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit” tahun 2016

Kepala Panitia
± 13
drJasura Promosi Magister
12 Tahun -
Pinem. Kesehatan Rumah Biomed
Sakit
Spesialis
dr. Utama Kepala Komite ± 13
13 Kebidanan dan 1
SpBP Medik Tahun
Kandungan
- Efektive communication in RSUD from Kalbe. 2015
- Bantuan Hidup Dasar (BHD) 2015 di RSUD
- Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 2015 di RSUD
Henrida Kepala Komite D3 ± 10
14 - Seminar sehari akreditasi Rumah Sakit Diselenggarakan oleh panitia hari ulang 1
Tamba Keperawatan Keperawatan Tahun
tahun RSUP H. Adam Malik ke XXII, 19 Agustus 2015
- Workshop PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi rumah sakit), Juni 2015
- Prefention of chateter relative infection. November 2018

92
Kualifikasi Jumlah
No Nama Jabatan Masa Kebutu
Pendidikan Sertifikat
Kerja han
- Workshop patient safety teknik terapi cairan intravena perifer. 2012
15 SPI SPI -
- CME “The way to heal acute and chronic wound”, 23 Maret 2017
- Aplikasi customer service dalam pelayanan keperawatan bagi perawat
pelaksana di rumah sakit. 26 November 2016
- Seminar nasional membangun pendidikan NERS Kompetitif di Era masyarakat
ekonomi Asean (MEA). 8 November 2016.
- Workshop membangun pendidikan NERS Kompetitif di Era masyarakat
ekonomi Asean (MEA). 9 November 2016.
- Seminar & Workshop Nusing Care Quality on Oftalmology 2016
Jumidah Kepala Bidang D-III ± 30 - Akreditasi Rumah Sakit di Era Mea From PPNI, Oktober 2016
16 1
Sembiring Keperawatan Keperawatan Tahun
- Workshop “Pelatihan Customer Service dalam pelayanan Keperawatan di
Rumah Sakit, Medan 30 Juli 2016 Oleh FK. Keperawatan USU.
- Seminar & Discuss “Nursing is caring and continuing professional
development” May 2016
- Efektive communication in RSUD from Kalbe. 2015
- Bantuan Hidup Dasar (BHD) 2015 di RSUD
- Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 2015 di RSUD
- Prefention of chateter related infection. November 2018
- Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) 2015 di RSUD
dr. - Pelatihan Manajemen Luka Bakar 2015 di RSUD
Darmarina Kepala Bidang ± 19 - Effective Communication 2015 from Kalbe
17 S1 Kedokteran 1
Simanjunt Pelayanan Medik Tahun
ak - Pelatihan Komunikasi Efektif oleh RSUD,
- Medical skill upgrade (medskup) in gastroenterology-hepatology from PAPDI,

93
Kualifikasi Jumlah
No Nama Jabatan Masa Kebutu
Pendidikan Sertifikat
Kerja han
5 April 2018
- Workshop on Neuropathy 19 April 2018from PERDOSSI Cabang Medan
- CME “Diagnosis dan manajemen fibromyalgia 2018” from PB-IDI
- CME “Kolestasis Intrahepatik 2013” from PB-IDI
- Advanced Trauma Life Support (ATLS) 2013
- Advanced Cardiac Life Support (ACLS) 2013
- Pelatihan dokter praktik umum Partnership for diabetes control in Indonesia,
Mei 2016
- Pertemuan ilmiah dan semiloka tahunan akreditasi rumah sakit 2015, Tema :
“Mencapai, mempertahankan, meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien rumah sakit dalam era jaminan kesehatan nasional”
- Bantuan hidup dasar (BHD) 2015 di RSUD
Kepala Bidang - Manajemen luka bakar 2015 di RSUD
S2 Ilmu ±9
18 dr. Eliceva Penunjang Medik 1
Kesehatan Tahun - Alat pemadam api ringan (APAR) 2015 di RSUD
& Non Medik
- Komunikasi efektif, 2015 di RSUD
- Effective communication, Maret 2015 from Kalbe
- Workshop akreditasi Progsus untuk rumah sakit kelas Pratama, Kelas D, dan
Kelas C non sub spesialis
- Advanced cardiac life support(ACLS) 2013
- Advanced trauma life support (ATLS) 2013
- CME “Nyeri dan Endometriosis : Prinsip Penanganan Berbasis Patofisiologis
Kepala Bagian Praktis“SK PB IDI No. 277 / PB / A.4 / 05 / 2013
Dr. ± 19
19 Umum & S1 Kedokteran 1
Jerahim Tahun - CME “Tatalaksana Terkini Demam Tifoid” SK PB IDI No. 1683 / PB / A.4 /
Keuangan
05 / 2018

94
Kualifikasi Jumlah
No Nama Jabatan Masa Kebutu
Pendidikan Sertifikat
Kerja han
- CME “Skrining, Diagnosis & Aspek Klinis Defisiensi Glukosa-6- Fosfat
Dehidrogenase (G6PD)” SK PB IDI No. 1131 / PB / A.4 / 05 / 2018
- CME “Mild Cognitive Impairment (MCI) : Transisi dari Penuaan Normal
menjadi Alzheimer” SK PB IDI No. 1562 / PB / A.4 / 01 / 2015
- CME “Evaluasi dan Manajemen Status Epileptikus” SK PB IDI No. 1903 / PB
/ A.4 / 07 / 2015
- CME “Ensefalopati Hepatikum Minimal” SK PB IDI No. 2165 / PB / A.4 / 10 /
2015
- Bantuan Hidup Dasar (BHD) 2015 di RSUD
- Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 2015 di RSUD
- Komunikasi efektif di RSUD 2015

95
kepada direktur mengenai langkah atau
o tindakan yang diambil sesuai bidang B
tugasnya.
o Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh B
atasan dalam rangka kelancaran pelaksanaan
tugas RS Vina Estetica.
3. MUTU PELAYANAN
Ketidakpuasan pelanggan ≤ 2 % B
Angka kesalahan dalam menginput data rumah B
sakit 0 %
Kepatuhan cuci tangan (five moment) di B
ruangan > 60%
Jumlah Nilai
KETERANGAN : *CATATAN
Sangat Baik/Istimewa (SB) : > 91
Baik (B) : 76 - 90
Cukup ( C ) : 61 - 75
Kurang (K) : 51 s/d 60
Sangat Kurang (SK) : < 50

Medan,
Staf / Pegawai yang dinilai, Direktur RS Vina Estetica

(RimabaninaPinem………………… ( dr. Vanny M.


….) Sembiring…………………….)

*Berisirekomendasitentangkarir, pelatihan, penghargaan, bentukpengembanganlain,


atau punishment untukperbaikandiri.

97
PENILAIAN KINERJA
KEPALA BIDANG KEPERAWATAN
RS VINA ESTETICA

KEPALA BIDANG KEPERAWATAN YANG DINILAI


Nama : Jumidah
Jabatan :
NP :
Unit Kerja :
KOMPONEN PENILAIAN KINERJA SK K C B SB
3. SIKAP KERJA
Kehadiaran / Absensi
Disiplin
Dedikasi
Kerja sama
Komunikasi
4. KINERJA PELAYANAN
• Menganalisa dan mengkaji usulan kebutuhan
tenaga keperawatan dan peralatan yang
diusulkan oleh kepala perawatan / kepala
ruangan.
• Melaksanakan penempatan tenaga keperawatan
melalui kepala sub bidang keperawatan.
• Menyusun program orientasi bagi tenaga
keperawatan yang baru.
• Bekerja sama dengan tim diklat rumah sakit
untuk menyelenggarakan kegiatan program
pengembangan staf.
• Memberi bimbingan kepada tenaga
keperawatan tentang penetapan Standar
Prosedur Operasional.
• Memberi bimbingan kepada tenaga
keperawatan dalam penyelenggaraan dan
pemeliharaan alat-alat medis.
• Mengawasi, mengendalikan dan menilai
penerapan kebijakan pelayanan asuhan
keperawatan.
• Melakukan penilaian kinerja staf keperawatan.
• Melaksanakan suvervisi secara berkala /
sewaktu-waktu keruang rawat inap.
• Menginvestigasi semua keluhan-keluhan
terkait asuhan keperawatan, personal dan
melaporkan kepada direktur rumah sakit untuk
tindakan selanjutnya.
3. MUTU PELAYANAN
kepuasan pelanggan > 90 %
Kepatuhan cuci tangan (five moment) di
ruangan > 60%
Kejadian pasien jatuh 0%
Kesalahan pemberian obat (7 benar) 0 %

98
Jumlah Nilai

KETERANGAN : *CATATAN
Sangat Baik/Istimewa (SB) : > 95
Baik (B) : 86 s/d 95
Cukup ( C ) : 66 s/d 85
Kurang (K) : 51 s/d 65
Sangat Kurang (SK) : < 50

Medan,
Staf /pegawai yang dinilai, Direktur rumah sakit,

( …………………….) (……………………………. )

* Berisi rekomendasi tentang karir, pelatihan, penghargaan, bentuk pengembangan lain,


atau punishment untuk perbaikan diri.

99
8 uaro,<;111 u1111118roi lSIJUll)JOO:, irqnl(t[;W •
111res qllUITIJ ru1�uJ}I
8 nmsss S!Ul(.)J U1Qtl6i�l( l!Ulr.Xl:>J UIIJtbTIWIU:)W

"lD[l!S uaunu BAB,q_ Ml>l[IIUll Ul!p
e 111!8utm:)'[ U11Jodtlj um!uu:,Ul)J UO'[SnWtUJI"/

!�tr8lllnlfl! Ul!j) mt.!U1111=>'[ S'UU('!q
s W11[11p u11:,u(!q.ll( uml11!1Jm:u Ul!Jl�TIW,U:,w •
11�1\.11�iJ llll!A
a SM usuoA111;,d .l!ll!l ulllJutr.iuw U11'11>1>wru=iw •
1111.11!> lfllUIIU U1Jl!3iiuy
' ,r,:i)I
u 11011:,u:iw UuiiUl�l!J uo,�nwtu;VI,'

' "\!� 411wn.i wnwn u11u11h111 S'11Bp1q
urer11p Jll�OJd ui,p Ulllj11ffq:ll[ Ulll(SllWIU:)V,,: •
' l.lllft'lllluy 11f1:,x 'l!\ll!':)ua� 011un;n.(u.Jd U'1f(lq
R J-e8vq::>1, 1p111s 411w11J w11ll'rud u�,snurtu=iw •
ll'IW qaunu wnwn Bmip1q
!P (IU)SU.lM) s1ll:.>11u1s e,JIJ:)U:;J� UV)ISllWllJ:;JW

" NVNVAVl:ld V{}r.JNDI z
l!UlllSlfJ:1)1
a• U!Jd)lll(!
lr.tll(!1JlllUO)I
" TRJ[!p:IQ
•• 11iu:wxf1p ttdup uep mfnr
e ll"ellll(:):) 11111) )111:).l
e lSIJJSqy / UllJlpt'l,P)I
Vl11:l)I dV)!lS I
NVON
V14)1
v
J Vl'H'.H.1. 1'1 NVIV11N3d N3J1t.OdWO>I
• 1Vd1!.)I "s
"' llf.Q}f )!UJ)
dN
UeJ11<tl?f
_, ""!U �LA 2 l!W�N
IY'II.NICI �NY A NV�.\:VflDI NVO wnwn NVl�\!11
V:lll'USJ: VNIA SH
NV!JNVflDI NV(J 1\'lll\lrl 11.'Vl!)Vff
vr1:1J.ND1 NVIV"ll.'113:d
· Vfll3,",[l)I ."1VIY'IIN:'.ld
IDAHVH

" '
/J//>IIV-f1l!q,:Jd.¥111w1 IU"WlfWmd tlQII)
UIQ/Ur!&, vqu,:,Su.7'btn /UJ'{ ·urmS,m/luxf 'Ur)'{ I /Q/x/ ·,, QJ!{SIIDJU ;J 1/ 1 llfU ;JIUO !{JJ/ 11, �H O
l" .. ,.,.-tW:1�"'xwumqw:,s
(t>.,�L/ld )
I �1\
k�A·P) �lll!';i
'
\ � ,1,,! , ·�
ll�!�IS"',:l'fll!�
;t;J\:.lJ!(] 're11u1p !!uuA !11Mlil80d / J01S
�1, 1ryG,f, 'UfPJW
OS:>: ()IS) l!urun)t il!Suus
09p;.-1s: ()l) fiuum)I
�L- 19 ( J) dnJ[n:)
06 • 9L (e) l\!�a
16 < : (8SJ 11M�Wt1Sffll1U8 relhres
NVJ.V,LV:J• : NV�NYlll.1'3>1
tenv ljl!IWnj'
%()9 < irn11urn.i
,p (naumw ,�!}) umilll!:l !:lll� ul!qflllldJ)I
• % 0 lfJtlt;
l(llWn.J l'Jl!Jl 1nd1nl!U:)lll llll?ll!P U111j11[VS;J\ ll)l!!uy

0 % z s um!SU!il;x,I uu1mdl[l'Jl•l�)I
NVNYAV13d f1.!ilW. c
8011;1�'] TIHA SM bl!:lm
ut11111U'i:>t_11[;id Ul!ll!OUU].>'l l!Jl!!uru Wl!fl'P !11!Sl)t
'1�10 Ull1U�)P l!ue( UIU] n8111 Ull�IJU11S)(1110W 0
' e.\usvSm
8 l!ucp1q rnn�;i,; pqw111p lluv� Ull)llipu!l o
nme q�11eu;iZu�w rruxaup cpl!d;:'f
8 u1!Suuqwp.1xl mnu Ut1p uru,rs mll!J::>qw�v,_ •
LSUJljUTI1V ucp ult.i<rnn;,;1 5U11p!8 qns Sllllm
8 t11!1!uesv1:,d um111!!;:,_ uu.1odu1 U11)[Sl1WnJ;JW •
"lDII!� q11U111J
Ul!ll!iJ;�" 1s-enJ11A:> uep UWll1!:lll:l1:rl 'umum
'

'

8 lOl µm1u11r 1rl!S111J.L 111>11,1
Ullp::01,'1 Ip Ul!l(t.lllµl!U
"(llJ1'.)
ptuNU:JJ /IM1md) u:>1nd vped::01 STI)IOJJ:lq iluuA Ul!Ul!'Altl� runw Ul!Jl!UllljUJJ.dw:>w l(MJUn
uunfnuoq Sue.{ UTil,(l!l:H IUll[cp fll!l( {n1us) [ du� IBW!UIW uAmlliljllM\"! J11pul,(J;,J 1ll'.ijUPI
uu,1111u;,,.I !�Vll[Wl:l uqu:iqw::>w 1s111111su1num c11?\1::ol( d-e� 'Ul!Jl!)lfal( uewuS){l!pd 11�1�1,;,
l!UIA !, ):I 'P Ul!Ulli:Rpd ueucqrusd lUll11!P u;,!sud Ullj1!Wl1[$:)l( 1111p n1nw L/1]J\]IDJ8U!U:IIU
'lnlun uU;,Jt wrulloill 11nsnA"u::,w uq, 8111uw-8u1s11w ms1111�U1fl!Un 1p uU::o't unullS)IU/xl
dt'pf'lµ::>l uestw.e3u:xl uep 8UIJ0)1U01U dtlpl!ljl;IJ q111t111f llunlffiuJnQq TSCJVlSUl/llUfl P1M�'I
d11u::os "w.l!i::>l'l'd '�'!A S"M mq:u!a u115n1nd::o)I 1runs 11Auuqi1111p'l•P unS11::>p u11�m�11p
uup l�l![UJ�Ul(llUO dl!)�' 'P "'!Cl� llua\ JnpJWJd uellu:>p lll!l�� Ulll(llUl!IJ[l!]IP rndq,
uup Ullluqtlf cenos seam uaram IIUl!lu;,1 d11J[V:iu;iw 1JJ1);)�3 llll!A S):I u111,e,1ucff10llu:>J
JJlJ.fl.\.3d
XI HVH

Anda mungkin juga menyukai