BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Unit pelayanan intensif adalah unit pelayanan di rumah sakit bagi pasien dengan
kondisi stabil dari respirasi , hemodinamik dan kesadaran namunmasih memerlukan
pengobatan , perawatan dan pemantauan secara ketat.Tujuannya adalah agar bias diketahui
secara dini perubahan yang membahayakan , sehingga bisa dengan segeradipindahkan ke
HCU untuk dikelola lebih baik.
Pasien dimaksud adalah pasien yang memerlukan tingkat pelayanan yang berada di
antara HCU dan ruang rawat inap biasa yang artinya belum memerlukan perawatan HCU
tapitidak dapat dirawatpada ruang rawat inap biasakarena masih memerlukan pemantauan
ketat.
Waktu enyelenggaraan pelayanan HCU berlangsung 24 jam sehari selama 7 hari
per minggu .Rumah Sakit sebagai salah satu penyedia pelayanan kesehatan yang
mempunyai fungsi rujukan harus dapat memberikan pelayanan HCU yang profesional dan
berkualitas dengan mengedepankan keselamatan pasien. Pada unit perawatan High Care
Unit (HCU), perawatan untuk pasien dilaksanakan dengan melibatkan berbagai tenaga
profesional yang terdiri dari multidisiplin ilmu yang bekerja sama dalam tim. Pengembangan
tim multidisiplin yang kuat sangat penting dalam meningkatkan keselamatan pasien. Selain
itu dukungan sarana, prasarana serta peralatan juga diperlukan dalam rangka meningkatkan
pelayanan HCU. Oleh karena itu, mengingat diperlukannya tenaga-tenaga khusus,
terbatasnya sarana dan prasarana, serta mahalnya peralatan, maka demi efisiensi,
keberadaan HCU perlu dikonsentrasikan.
1
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan
zaman, tuntutan pasien dan masyarakat akan peningkatan mutu pelayanan kesehatan juga
semakin meningkat. Hal ini mengharuskan pelayanan kesehatan senantiasa meningkatkan
kualitas SDM dan mutu pelayanan dalam rangka memberikan pelayanan prima. Untuk
menjamin tercapainya pelayanan prima, maka perlu disusun suatu Pedoman Organisasi
High Care Unit ( HCU )Rumah Sakit Mary Cileungsi Hijau.
B. Tujuan Umum
Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam memberikan pelayanan
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Mary Cileungsi Hiaju.
C. Tujuan Khusus
1. Memudahkan bagi pemberi jasa pelayanan keperawatan dalam memberikan
pelayanan yang bermutu dan profesional.
2. Setiap pemberi jasa pelayanan Keperawatan dapat bekerja berdasarkan Visi, Misi,
Falsafah dan Tujuan Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit Mary Cileungsi Hijau.
D. Landasan Hukum
1. Pelayanan keperawatan terselenggara dengan mengacu kepada Undang – Undang
Republik Indonesia No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan
3. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 983 / Kes /SK / IV / 1992 tentang
Pedoman Organisasi Rumah Sakit.
4. Undang – Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1333 tahun 1999 tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 436 / MENKES/ SK / VI / 1993 Tentang
Berlakunya Standar Pelayanan
7. Rumah Sakit Dan Standar Pelayanan Medis di Rumah Sakit
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1239 / Menkes / SK / XI / 2001 tentang
Registrasi dan Praktek Keperawatan.
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 920 / Menkes / Per / XII / 86 tentang Upaya
2
Pelayanan Kesehatan Swasta di Bidang Medik
10 Keputusan Munas VI PPNI No. 09 / MUNAS VI / PPNI /2000 tentang Kode Etik
11.Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NOMOR 834/MENKES/SK/VII/2010
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan High Care Unit ( HCU ) di Rumah Sakit.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM
RUMAH SAKIT MARY CILEUNGSI HIJAU
Rumah Sakit Mary Cileungsi Hijau memiliki badan hukum yayasan bernama Yayasan
Annisa. Yayasan ini dibentuk pada tanggal 17 Juli 1998. Sesuai dengan akta notaris Diah
Anggraeni, SH nomor 14 dan disahkan pada tanggal 04 Agustus 1998 oleh pengadilan
negeri bogor. Pada tanggal 02 November 1998, yayasan mulai mengelola Rumah
Bersalin Mary MPC ( Maternity dan Pediatric Clinic ) di Jalan Narogong Raya km.21,
Cileungsi Kabupaten Bogor dengan luas bangunan 810m 2 dengan kapasitas 10 tempat
tidur. Pertengahan tahun 2000, yayasan mulai mendirikan Rumah Sakit Ibu dan Anak
Mary Cileungsi dengan luas bangunan 3.842 m 2 dengan kapasitas 50 tempat tidur diluar
tempat tidur bayi, termasuk dua kamar operasi. Rumah sakit ini mulai beroperasi pada
awal tahun 2002.
Pada tahun 2003, Yayasan Annisa mengajukan perubahan status ijin dari Rumah Sakit
Ibu dan Anak menjadi Rumah Sakit Umum dan telah disetujui oleh seluruh instansi
terkait, sehingga pada tahun 2005 untuk memenuhi persyaratan standar Rumah Sakit
melalui fisik bangunan perluasan kembali dilakukan hingga menjadi 7000m 2 untuk
menjadi Rumah Sakit Umum dengan nama “Rumah Sakit Mary Cileungsi” dengan
kapasitas 140. tempat tidur
4
BAB III
VISI, MISI, TUJUAN, MOTTO , NILAI–NILAI DAN FILOSOFI
2. Memberikan imbal hasil yang layak bagi pekerja,dokter dan pemegang saham
c. Menyediakan tenaga keperawatan yang berkualitas dan dalam jumlah yang cukup
untuk mempertahankan pencapaian yang tinggi terhadap pemenuhan standar praktek
keperawatan.
e. Memelihara hubungan kerjasama yang efektif dengan seluruh anggota tim kesehatan
lain.
f. Melibatkan pasien dan keluarga dalam menyusun rencana perawatan dan persalinan.
5
h. Mendukung program pendidikan di semua bidang untuk meningkatkan
pengembangan diri dan pertumbuhan profesi.
D. Motto
CEPAT ( Cerdas, Efektif, Peduli, Aman, Tepat )
F. Filosofi
a. Manusia yang paling mulia di sisi Tuhan adalah yang paling banyak manfaatnya
untuk orang lain
c. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan besok harus lebih baik daripada hari ini.
6
internal .
7
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN FALSAFAH KEPERAWATAN
i. Visi Keperawatan
Menjadi pelayanan keperawatan profesional dan bermutu yang dapat di andalkan oleh
komunitas di sekitar rumah sakit ,tempat di mana pertolongan yang di butuhkan pasien
selalu tersedia para perawat profesional dengan sepenuh hati memberikan asuhan
keperawatan secara komprehensif dan berkesinambungan.
8
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melaksanakan pelayanan keperawatan profesional berdasarkan pengetahuan,
ketrampilan, sikap yang tercermin dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien
untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.
2. Tujuan Khusus
penugasan keperawatan.
9
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
10
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA RS MARY CILEUNGSI HIJAU
Lampiran :
11
VII
URAIAN JABATAN
Pengertian
Seorang Tenaga Dokter atau Perawat yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam
kelancaran kegiatan pelayanan di High Care Unit (HCU) di Rumah Sakit Mary Cileungsi Hijau.
Persyaratan
1. Dokter/ Perawat minimal DIII
2. Berpengalaman sebagai pelaksana minimal 2 tahun
3. Memiliki kemampuan kepemimpinan
4. Berdedikasi tinggi
5. Memiliki Surat Tanda Registrasi dan Surat Izin Prektek/ Kerja.
6. Memiliki sertifikat pelatihan ACLS/ATLS/ PPGD/ BTCLS/DASAR ICU/MAHIR ICU
7. Sehat jasmani dan rohani
Wewenang
1. Membuat perencanaan kerja, peralatan, jadwal dinas, kebutuhan SDM di unit nya.
2. Mengatur SDM pelaksana di bawahnya dalam kelancaran kegiatan di unit nya
3. Memberi instruksi kerja, arahan dan bimbingan sesuai dengan standar prosedur dan
peraturan yang berlaku.
4. Mensupervisi kegiatan pengambilan data oleh PIC data unit.
5. Memberikan masukan mengenai manajemen resiko dan manajemen pelayanan di
unit nya.
Tanggung Jawab
Bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan pelayanan di High Care Unit (HCU).
12
Tugas Pokok
1. Memimpin, mengatur dan mengkoordinasikan pelaksana medis dan paramedis
untuk kegiatan di High Care Unit (HCU )..
2. Membantu mengelola kegiatan pelayanan di High Care Unit (HCU ).
Uraian Tugas
1. Menjamin terselenggaranya kesiapan fasilitas dan lingkungan High Care Unit(HCU )
untuk kelancaran pelayanan serta, mempermudah pasien dalam menerima
pelayanan, meliputi:
Mengawasi kebersihan ruangan dan kerapihan.
Mengontrol kesiapan obat, alat medis dan alat kesehatan yang akan
digunakan dalam pemeriksaan.
Mengontrol kesiapan semua formulir yang dibutuhkan dalam pelayanan
pasien, seperti : resep, surat keterangan sakit, surat kontol, form lab, from
RO dan EKG, form rujukan.
2. Membuat perencanaan kegiatan harian dan bulanan kepala ruangan yang telah
dibuatnya dan melaksanakannya, termasuk jadwal supervisi.
3. Menyusun rencana permintaan rutin meliputi kebutuhan alat bahan habis pakai,
dan alkes, alked serta obat dan bahan yang diperlukan di High Care Unit (HCU).
4. Membuat rancangan jadwal shift bulanan di High Care Unit (HCU ).
5. Melakukan identifikasi dan mengajukan kebutuhan SDM unit
6. Melakukan identifikasi dan mengajukan kebutuhan Diklat unit
7. Membantu memberikan orientasi khusus, kepada dokter dan karyawan baru di
Unitnya.
8. Mengawasi dan memotivasi bawahanya dalam kepatuhan melaksanakan tindakan
sesuai SPO.
9. Mengawasi dan mengendalikan pendayagunaan peralatan dan obat-obatan secara
efisien dan efektif.
10. Memimpin dan menghadiri pertemuan bulanan yang dilaksanakan di High Care Unit
(HCU).
11. Menjaga hubungan baik dengan tim medis dan non medis lainnya
12. Mengambil keputusan terhadap permasalahan di unitnya.
13. Menampung masukan dan saran dari bawahannya untuk ditindaklanjuti bersama
Kepala Bidang nya.
14. Melakukan pembuatan dan grading insiden keselamatan pasien apabila terjadi
insiden. Serta menjalankan investigasi sederhana terhadap laporan IKP.
15. Mengkoordinasi pengganti perawat Unit HCU apabila yang bersangkutan
berhalangan hadir.
16. Memberikan ijin, cuti kepada bawahan yang mengajukan yang selanjutnya sebagai
persyaratan untuk diteruskan kepada atasannya.
17. Memberikan teguran/ peringatan/ pujian/ penghargaan kepada bawahan
18. Membantu memberikan penilaian dan pembinaan kepada bawahan
19. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan sesuai dengan kebutuhan yang
berlaku, seperti :
Membuat laporan mingguan kunjungan pasien dan permasalahan unit.
Membuat laporan bulanan (SPM dan kegiatan)
13
20. Memeriksa dan memastikan kelengkapan pengisian formulir-formulir, buku registe
yang tersedia di Unit HCU.
21. Senin – Jum’at,
a. Jam 07.00 – 09.00 WIB memimpin operan dinas dari petugas sebelumya ke
petugas berikut, memimpin do’a, membacakan minimal 2 SPO unit.
b. Jam 09.00 – 10.00 WIB menghadiri rapat bersama Kepala Bidang
Keperawatan dan Penunjang Klinis, menyampaikan kegiatan dan
permasalahan hari sebelumnya, dan membuat perencanaan kerja hari
berjalan.
c. Jam 10.00 – 16.00 WIB melakukan supervisi pelayanan di unit nya.
d. Jam 14.00 WIB memimpin operan dinas dari petugas sebelumya ke petugas
berikut, memimpin do’a, membacakan minimal 2 SPO unit.
22. Sabtu/ Minggu : Piket sebagai Duty Manager.
a. Dilakukan piket secara terjadwal, sebagai Duty Manager, dengan jadwal satu
kali sebulan di hari Sabtu jam 08.00 – 13.00 WIB, atau Sabtu jam 12.00 –
17.00 WIB atau Minggu jam 09.00 – 14.00 WIB.
b. Duty Manager berperan sebagai supervisi pelayanan di RS Mary Cileungsi
Hijau, memiliki kewenangan dalam memberikan kebijakan dalam pengelolaan
pelayanan pasien, konsultasi, pengarahan, distribusi SDM dan handling
complain.
c. Apabila bertugas piket sebagai Duty Manager, maka jam kerja kehadiran
pada minggu tersebut (Senin – Jum’at) menjadi jam 07.00 – 15.00 WIB.
Hubungan Kerja
1. Kepala Bidang Keperawatan dan Penunjang Klinis dalam konsultasi dan pelaporan
2. Seluruh Dokter dan Perawat di High Care Unit (HCU).
Kondisi Kerja
1. Tempat kerja pada ruang tertutup dan ramai.
2. Berisiko menghadapi kemungkinan infeksi nosocomial
Perangkat Kerja
1. Kebijakan dan penetapan Kepala RS Mary Cileungsi Hijau
2. Peraturan-peraturan Rumah Sakit Mary Cileungsi Hijau.
3. Fasilitas High Care Unit (HCU).
Bahan Kerja
1. Perencanaan Kerja High Care Unit (HCU).
2. Peraturan Kepegawaian RS Mary Cileungsi Hijau.
3. Pedoman Pengorganisasian Unit RS Mary Cileungsi Hijau
Jam Kerja
Waktu Kehadiran : Senin – Jum’at, jam 07.00 – 16.00 WIB
Monitoring, Pengarahan dan Konsultasi : 7x24 jam
14
URAIAN TUGAS JABATAN ( JOB DESCRIPTION )
RUMAH SAKIT MARY CILEUNGSI HIJAU
Identitas Jabatan
Nama Karyawan : Zuliawati, A.Md.Kep
Nama Jabatan : Perawat HCU
Unit : Bidang Pelayanan Medis
NIK : 14.05.0601
Atasan : Kepala Unit Perawatan Khusus ( ICU/HCU/VIP )
Langsung
Pengertian
Seorang Tenaga Perawat Profesional yang diberi tanggung jawab dalam kegiatan pelayanan
keperawatan High Care di Ruang HCU RS Mary Cileungsi Hijau .
Persyaratan
1. Minimal lulusan D3 Keperawatan
1. Memiliki sertifikat pelatihan ICU.
2. Berpengalaman sebagai pelaksana Keperawatan di Ruang ICU minimal 2 tahun
3. Jujur dan bertanggung jawab.
4. Berdisiplin tinggi , mau belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan profesionalisme .
5. Mau terus belajar untuk mengembangkan skill dan knowledge khususnyaruangan ICU
6. Berwibawa , mampu membimbing rekan sejawat memberi contoh baik bagi rekan
sejawat
7. Terampil , terlatih secara internal Rumah sakit .
8. Sehat jasmani dan rohani
9. Perawat mampu menangani pasien dalam keadaan kegawatan
Wewenang Pelaksana
1. Bertanggung jawab terhadap pemberian asuhan keperawatan langsung pada pasien
2. Bertanggung jawab terhadap pemakaian pemeliharaan dan kelengkapan alat medis /
umum keperawatan .
3. Bertanggung jawab terhadap penerimaan , pemindahan dan pemulangan pasien
Uraian Tugas
1. Membaca laporan yang dibuat oleh shift sebelumnya .
2. Menerima pasien baru dari ruang rawat sesuai SOP
3. Mengkaji masalah kesehatan pasien sesuai batas kemampuan dengan cara
15
mengamati keadaan pasien ( tanda vital ,kesadaran ,keadaan mental dan keluhan
utama pasien )
4. Melaksanakan prosedur tindakan ruangan perawatan sesuai dengan SOP yang
sudah ditetapkan.
5. Mengkomunikasikan data hasil pengamatan pasien yang abnormal kepada DPJP dan
dokter ruangan .
6. Bekomunikasi dengan bagian lain , dokter dan kepala ruangan .
7. Mengetahui hasil pemeriksaan penunjang dan diagnisa yang abnormal dari tiap
pasien di ruang perawatan yang dilaporkan kepada DPJP dan dokter ruangan dan
melaksanakan observasi tentang keadaan umum pasien terutama tanda – tanda vital
pasien .
8. Melaksanakan dinas sesuai dengan jadwal dinas yang telah di tentukan oleh kepala
ruangan ICU.
9. Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan kelengkapan peralatan ruangan dan
inventaris yang ada di ruangan .
10. Berpartisipasi dalam kegiatan peningkatan pelayanan unitnya misal mengadiri Diklat
setiap bulannya .
11. Menyusun rencana keperawatan pasien sesuai dengan kemampuan.
12. Mampu melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan darurat
secara tepat dan benar sesuai kebutuhan serta protap yang berlaku .
13. Mampu melaporkan tindakan yang telah dilakukan kepada dokter ruangan atau DPJP
atau dokter anastesi(penanggung jawab ruangan ICU )
14. Mampu mengoperasikan alat ventilator
15. Mampu berkoordinasi dengan DPJP atau Dokter penanggung jawab ICU pada saat
tdak ada dokter ruangan
16. Memelihara alat – alat dengan baik agar dalam keadaan siap pakai
17. Melaporkan permasalahan yang ada di ruangan ICU
18. Melaksanakan tugas kebersihan pasien ( personal hygiene ) pasien setiap shift.
19. Memberikan informasi secara tepat dan benar sebatas tanggung jawab .
20. Memandikan pasien dengan pasien terpasang ventilator
21. Melakukan suction pada pasien yang terpasang ETT
22. Mampu melakukan pemberian obat premedikasi sedasi dan hipnotis
23. Mampu memberikan nutrisi pada pasien dengan Gastrostomy
Hubungan Kerja
1. Kepala Ruangan ICU dalam konsultasi dan pelaporan
2. Pelaksana ICU dalam pelaksanaan tugas .
Kondisi Kerja
1. Tempat kerja pada ruang tertutup
2. berisiko bahaya stress
3. Menghadapi kemungkinan infeksi nosokomial
Perangkat Kerja
16
1. Kebijakan dan penetapan Kepala RS Mary Cileungsi Hijau
2. Peraturan pemerintah bidang kesehatan di Rumah sakit .
3. Fasilitas Ruang Rawat inap
Bahan Kerja
1. Perencanaan Rawat ICU
2. Pedoman kerja
3. peraturan Keperawatan
4. laporan kegiatan
BAB VIII
17
TATA HUBUNGAN KERJA
Logistik Farmasi
Instalasi
Farmasi
Admission HCU
Umum/Tehnisi Umum/Supir
18
TATA HUBUNGAN KERJA INSTALASI UNIT hCU DENGAN UNIT LAIN
1. PENDAFTARAN
Setiap pasien yang akan dirawat di High Care Unit (HCU), pendaftaran dilakukan di bagian
admission rawat inap, bagian admission akan menghubungi petugas/perawat HCU untuk
menyiapkan ruangan HCU.
2. IGD
Pasien IGD yang memerlukan perawatan, maka Petugas IGD akan menghubungi perawat
HCU untuk memberitahukan akan ada pasien baru dari IGD yang akan dirawat / memerlukan
perawatan Intensive. Pasien dari IGD akan diantar ke Unit HCU oleh perawat IGD
3. Kamar Operasi
Pasien HCU yang memerlukan tindakan operasi akan dibuatkan surat pengantar operasi oleh
dokter, kemudian penanggung jawab / keluarga pasien dianjurkan kebagian admission untuk
penjelasan tentang biaya operasi, Perawat menginformasikan ke Kamar operasi tentang
rencana tindakan pembedahan cito mengenai jam Operasi, jenis Tindakan dan Dokter yang
mengirim.
4. Rekam Medis
Semua pasien baru yang masuk ke ruang HCU harus di buatkan berkas rekam medis dan
dilengkapi pengisian catatan medisnya oleh dokter ruangan, perawat dan atau bidan. Data
Rekam Medis pasien selama pasien di HCU menjadi tanggung jawab perawat dalam
kerahasiannya. Pasien HCU yang acc pindah ruangan maka berkas rekam medis pasien
akan dibawa oeh perawat ruangan .
5. Instalasi Gizi
Semua pasien HCU kebutuhan gizi selama dirawat dilayanai dari instalsi gizi RS Mary. Setiap
pasien baru masuk ruang HCU , akan dilaporkan ke Instalasi gizi untuk kebutuhan diet pasien
melalui telpon, petugas gizi akan mengambil form permintaan makan atau diet pasien ke
HCU.
19
6. Instalasi Laboratorium
Pasien HCU yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan dibuatkan formulir
permintaan pemeriksaan laboratorium oleh dokter dan formulir akan diinput oleh petugas
administrasi Laboratorium setelah formulir dikirim ke Laboratorium.
Untuk pemeriksaan laboratorium cito,perawat HCU konfirmasi ke laboratorium bahwa ada
pemeriksaan cito dan sample segera diambil oleh petugas analis dan setelah hasil segera
dilaporkan ke perawat di ruang HCU.
7. Instalasi Radiologi
Pasien HCU memerlukan pemeriksaan radiologi, dibuatkan formulir permintaan RO oleh
dokter, perawat HCU akan menginformasikan bagian radiologi tentang permintaan
pemeriksaan radiologi dan petugas radiologi akan menghubungi perawat bahwa pasien sudah
bisa diantar ke bagian radiologi
8. Kasir
Pasien HCU yang akan menyelesaikan administrasi, pembayaran biaya perawatan, tindakan
keluar rumah sakit dan biaya operasi maka perawat maupun petugas pendaftaran
menghubungi kasir rawat inap, dan meminta keluarga pasien untuk ke kasir guna
menyelesaikan administrasi.
9. Instalasi Farmasi
Untuk keperluan / pengadaan obat dan alkes pasien HCU, dokter jaga / dokter Penanggung
jawab pasien akan membuatkan resep 1 hari (daily dose) dan diserahkan ke farmasi, setelah
obat dan alkes tersedia petugas farmasi akan menghubungi perawat HCU untuk
pengambilan obat dan alkes. Untuk obat dan alkes cito dapat diambil pada saat itu.
20
floorstock / barang baru) dan menyerahkan formulir permintaan ke bagian logistic farmasi
dan bila barang sudah siap, akan diambil oleh petugas HCU ke logistik farmasi. Untuk
emergency stock, petugas Rawat Inap akan langsung mengambil penggantian barang
yang telah diresepkan oleh DPJP ke logistic farmasi.
12. Laundry
Pendistribusian alat tenun kotor dan bersih dilakukan di bagian laundry. Pagi, alat tenun kotor
akan dihitung petugas laundry bersama asper dan akan dibawa petugas laundry untuk dicuci.
Siang, alat tenun bersih akan diserahkan petugas laundry kepada asper.
14. Keuangan
Apabila pasien Rawat Inap memerlukan kasbon untuk tindakan medis ke luar RS dimana
fasilitas tersebut tidak ada di RS, maka perawat akan menghubungi bagian keuangan untuk
keperluan kasbon tersebut dan bila ada pasien Rawat Inap yang tunggakan biaya rawat
inapnya sudah besar / uang muka belum ada / tidak mencukupi, maka perawat akan
mengingatkan bagian keuangan untuk penagihan.
21
rujukan ke rumah sakit lain, serta pasien Rawat Inap yang akan pulang, dapat menggunakan
ambulance RS, bila keadaan memungkinkan. Untuk permintaan Ambulan, petugas rawat inap
akan menghubungi security atau petugas ambulan, kemudian security akan menghubungi
supir ambulans untuk mengantar pasien.
17. ICU
Pasien dari ruang HCU yang memerlukan perawatan lebih intensif, akan dibuatkan surat
pengantar rawat ICU oleh dokter penanggung jawab Pasien atau. Keluarga pasien dianjurkan
kebagian pendaftaran untuk mendapatkan penjelasan mengenai tarif kamar perawatan ICU,
apabila pasien HCU akan dipindah rawat ke ruang HCU sesuai permintaan dokter
penanggung jawab, maka keluarga diminta untuk mengurus kamar kebagian admission.
22
BAB IX
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI
23
B. Dasar Penghitungan Ketenagaan Rawat Inap adalah sbb :
1. Penghitungan kebutuhan tenaga perawat di ruang Rawat Inap berdasarkan Rumus
Gillies,1982
Jumlah hari dalam 1 thn = 365 hari
Jumlah hari kerja non efektif dalam 1 tahun :
Jumlah hari minggu = 52 hari
Jumlah libur nasional =12 hari
Jumlah cuti tahunan = 12 hari
Cuti sakit = 2 hari
Pengembangan = 2 hari
= 80 hari
Jumlah hari kerja efektif dalam 1 tahun = 365-80 = 285 hari
Jam kerja efektif / shift = 7 jam
BOR Ruang rawat inap khusus tahun 2020 = %
Tenaga perawat = A X B X 365
( 365 – C ) X jumlah jam kerja / hari
Keterangan:
A = jam perawatan / 24 jam ,waktu perawatan yang di butuhkan pasien
B = BOR X jumlah tempat tidur
C = jumlah hari tidak efektif
365 = jumlah hari selama setahun
= 10 x ( 68 % x 2 TT ) x 365
( 365 – 80 ) x 7
= 4964
1995
= 2,5 perawat
24
Loss day :
jumlah hari non−efektif
x 2 , 5=0 , 69
jumlah hari kerja efektif
Koreksi 25% :
25
x jumlah tenaga kep +loss day
100
25
x ( 2,5+ 0,69 )=0,7
100
Jadi jumlah tenaga keperawatan yang di butuhkan :2 ,5 + 0,69 + 0,7 = 3,9 di bulatkan
menjadi 1 perawat
c. Faktor Lingkungan
- Tipe dan lokasi Rumah Sakit
- Lay Out ruang perawatan
25
- Fasilitas dan jenis layanan yang diberikan
- Kelengkapan perawatan
- Layanan penunjang
- Macam kegiatan yang di laksanakan
d. Faktor Organisasi
- Mutu pelayanan
- Kebijakan pembinaan dan pengembangan staf
26
BAB X
PENILAIAN KINERJA
Penilaian Kinerja ini merupakan hal yang sangat penting untuk menilai kualitas kerja personal
perawat sebagai dasar untuk melakukan perbaikan performance dalam bekerja dan prom osi,
mutasi, pelatihan dan pendidikan yang dibutuhkan untuk kompensasi, pengakuan dan
penghargaan bagi perawat.
Penilaian kinerja SDM perawat di Instalasi Rawat Inap dilaksanakan melalui penilaian
prestasi kerja, pajabat yang menilai adalah atasan langsung dan diketahui atasan dari atasan
langsung tersebut, kegiatan penilaian biasanya dilaksanakan dalam waktu 1 bulan sekali.
Penilaian prestasi kerja mempunyai pedoman tertentu dan aspek yang dinilai terdiri dari :
- Keterampilan
- Inisiatif
- Kerajinan
- Kerjasama
27
FORMULIR PENILAIAN KINERJA STAFF
TAHUNAN
( Oktober 2020 – Oktober 2021 )
Nama karyawan :
NIK :.
Jabatan : Perawat Pelaksana
Bobot Penilaian
NO KOMPONEN PENILAIAN KINERJA KRITERIA KINERJA
(a) (b)
I. DISIPLIN ( 20% )
1= Absen / Alpa tanpa pemberitahuan
Absen > 2 kali dengan
2=
pemberitahuan
Absen 1-2 kali dengan
3= pemberitahuan tapi tidak mencari
1. Absensi 0.1
pengganti jaga
Absen 1-2 kali dengan
4= pemberitahuan dan mencari
pengganti jaga
5= Tidak pernah absensi
1= Selalu terlambat
2= Sering terlambat ( > 10 kali )
2. Keterlambatan 3= Agak sering terlambat ( 5-10 kali ) 0.05
4= Pernah terlambat ( 1-5 )
5= Tidak pernah terlambat
Tidak pernah melakukan 5 S
1=
kepada pasien & mitra pasien
≤ 50 % pasien/rekan kerja
2=
diperlakukan 5 S
Penerapan 5 S kepada pasien & ≥ 50% pasien/rekan kerja
3. 3= 0.05
rekan kerja diperlakukan 5 S
≥ 80% pasien/ rekan kerja
4=
diperlakukan 5 S
100 % pasien/ rekan kerja
5=
diperlakukan 5 S
II. KINERJA BERBASIS PROFESI & URAIAN TUGAS ( 60 % )
1. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan 1= Belum mampu menyusun 0.06
ruang perawatan untuk kelancaran 3= Perlu pengarahan dan pendamping
5= mampu menyusun
pelayanan serta, mempermudah
pasien dalam menerima pelayanan,
28
meliputi:
Menjaga kebersihan ruangan,
merapikan ruang perawatan
tologi
Mengontrol kesiapan
obat, alat medis dan
alat kesehatan yang
Merapikan danakan
mensterilkan
digunakankembali 1= Belum mampu melakukan
alat-alat yang dipakai dalam 3= Perlu pendamping 0.06
2.
tindakan agar siap dipakai untuk
tindakan selanjutnya 5= Mampu melakukan secara mandiri
1= Tidak melakukan
Menjaga hubungan baik dengan tim 2= <50% melakukan
0.06
3. medis dan non medis lainnya serta 3= >50% melakukan
dengan pasien dan keluarga pasien 4= >80% melakukan
5= 100% melakukan
1= Tidak melakukan
Memberikan informasi sesuai 2= <50% melakukan
dengan kebutuhan pasien dan 0.06
4. 3= >50% melakukan
sesuai dengan kompetensi petugas
tentang Rumah Sakit 4= >80% melakukan
5= 100% melakukan
1= Tidak melakukan
2= <50% melakukan
Melakukan pengecekan inventaris 3= >50% melakukan
0.06
5. peralatan, obat dan bahan habis 4= >80% melakukan
pakai di ruangannya 100% dilakukan sesuai dengan
5= program RS dan menjalankan
sesuai SPO
Mencatat pemakaian alkes dan 1= Tidak melakukan 0.06
6.
obat-obatan yang dipakai selama 2= <50% melakukan
29
3= >50% melakukan
4= >80% melakukan
tindakan dan dicantumkan dalam 100% dilakukan sesuai dengan
status pasien 5= program RS dan menjalankan
sesuai SPO
1= Tidak pernah hadir
Menghadiri pertemuan bulanan yang 2= <50% hadir
3= >50% hadir 0.06
7 dilaksanakan oleh kepala ruangan
Ruang perawatan 4= >80% hadir
5= 100% menghadiri
1= Tidak melakukan
Melaporkan dan menulis 2= <50% melakukan
permasalahan dan kronologis 3= >50% melakukan
0.06
8 kejadian yang tidak diharapkan yang 4= >80% melakukan
kemudian diserahkan kepada kepala 100% dilakukan sesuai dengan
ruangan 5= program RS dan menjalankan
sesuai SPO
Melaksanakan sistem pencatatan 1= Belum mampu melakukan
dan pelaporan sesuai dengan
kebutuhan yang berlaku seperti : 3= Perlu pendamping 0.06
9
membuat laporan harian kunjungan
pasien, membuat sensus harian dan 5= Mampu melakukan secara sendiri
laporan jasa pelayanan medis
Tidak pernah melakukan
1=
<50% melakukan
2=
Melakukan operan pasien baik
dengan sesama petugas ruang >50% melakukan
3= 0.06
10 >80% melakukan
4=
perawatan ataupun transfer pasien
internal maupun rujukan 100% dilakukan sesuai dengan
program RS dan menjalankan
5= sesuai SPO
III. KINERJA BERBASIS MUTU PELAYANAN ( 20 % )
1= <50% patuh
1 Kepatuhan terhadapa SPO 3= >50% patuh 0.033
5= 100% Patuh
1= <50% patuh 0.033
Kepatuhan terhadap penggunaan
2 3= >50% patuh
APD
5= 100% Patuh
1= <50% Puas
Kepuasan pelanggan Internal &
3 3= >50% Puas 0.033
Eksternal
5= 100% Puas
4 Pemahaman Pasien Terhadap 1= <50% paham 0.033
30
3= >50% Paham
Edukasi Perawat
5= 100% Paham
1= Tidak pernah dilakukan
Pengkajian Resiko Pasien Jatuh
5 3= Perlu pengarahan dan pendamping 0.033
100%
5= Mampu melakukan secara mandiri
1= >50% kesalahan
Kesalahan Pemberian Obat ( 7
6 3= <50% kesalahan 0.033
benar )
5= 0% kesalahan
TOTAL NILAI
Prestasi lain yang perlu dicatat :
31
………
……………………………………………………………………………………………………………
………
……………………………………………………………………………………………………………
………
……………………………………………………………………………………………………………
………
……………………………………………………………………………………………………………
………
……………………………………………………………………………………………………………
………
……………………………………………………………………………………………………………
………
……………………………………………………………………………………………………………
………
……………………………………………………………………………………………………………
………
……………………………………………………………………………………………………………
………
……………………………………………………………………………………………………………
……
Bogor,................... 2021
BAB XI
REKRUITMEN DAN SELEKSI
32
Rekruitmen adalah suatu proses menemukan dan menarik tenaga kerja yang dibutuhkan oleh
perusahaan untuk melamar menjadi karyawan. Rekruitmen dilakukan berdasarkan analisa
kebutuhan tenaga, dimana dari hasil penghitungan kebutuhan tenaga ditemukan jumlah
pasien dan kegiatan tidak seimbang dengan jumlah tenaga yang ada.
Untuk proses rekruitmen dan seleksi perawat baru, Kepala ruangan berkoordinasi dengan
Kabid Keperawatan dan SDM Rumah Sakit Mary Cileungsi Hijau. Karena kegiatan pelayanan
keperawatan tergantung pada kualitas dan kuantitas tenaga keperawatan yang bertugas
selama 24 jam terus menerus di bangsal, untuk itu didalam proses rekruitmen dan seleksi ada
beberapa tahap yang harus dilakukan oleh calon perawat yaitu : tes tertulis, tes kompetensi/
prosedur keperawatan, tes psikotes, wawancara, dan test kesehatan.
Melalui proses tersebut diharapkan bidang keperawatan akan memperoleh tenaga – tenaga
perawat yang professional, disiplin dan handal sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan Rumah Sakit Mary Cileungsi Hijau.
33
perawat seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Batas kelulusan adalah
75.
b). Uji kompetensi / Prosedur Keperawatan
Tes ketrampilan yang diujikan meliputi :
- Resusitasi Jantung Paru
- Memasang infus
- Vital sign
c). Tes Kesehatan
Standar yang harus dimiliki oleh perawat :
- Sehat, tidak buta warna.
- Berpenampilan rapi dan menarik.
d). Tes Psikotes dan Wawancara.
BAB XII
34
KEGIATAN ORIENTASI
1. Pengertian
Merupakan kegiatan dalam rangka memberikan pengarahan tentang fasilitas sarana dan
prasarana Rumah Sakit Mary Cileungsi Hijau serta bimbingan dan mempersiapkan
perawat yang baru agar bekerja sesuai dan fungsinya.
2. Tujuan
a) Umum
Agar memahami :
Setiap ada tenaga perawat / bidan baru dan dengan kondisi rumah sakit
6. Tempat
35
Lingkungan Rumah Sakit Mary Cileungsi
8. Materi
a) Struktur organisasi rumah sakit ,profil ,visi dan misi rumah sakit,gambaran umum
b) Mutu dan keselamatan pasien
c) Pengontrolan dan pengendalian infeksi (PPI)
d) Orentasi keperawatan ,visi misi dan falsafah keperawatan,dan bantuan hidup
dasar,code blue dan keselamatan pasien
e) Pengenalan form setiap unit
f) Metode pemberi asuhan keperawatan /kebidanan
g) Hak dan kewajiban perawat/bidan
9. Metode
a) Ceramah (penjelasan secara lisan dari bagian sdm,kep bidang
keperawatan ,komite kep ,ka unit rawat inap,rawat jalan ) komite PPI
b) Dibuka kelas 2 hari untuk PPS
c) Selanjutnya ditetapkan sebagai karyawan orentasi di unit kerja selama 3 bulan
36
JADWAL PROGRAM ORENTASI PERAWAT /BIDAN
RS MARY CILEUNGSI HIJAU
HARI PERTAMA
11.30.12.00 Break/isoma
HARI KE DUA
Pic dr.
Andrawina /
Ns. Roni
Kurniawan ,
S.Kep
37
p,
Misyatun,S.
Kep dan
team.
15.30-16.00 Break
38
ALUR ORENTASI PERAWAT / BIDAN RUMAH SAKIT MARY CILEUNGSI TAHUN 2021
UJIAN TULIS
REKRUTMENT OLEH SDM WAWANCARA OLEH KEPERAWATAN
SETELAH ACC DI SERAHKAN KE SDM
DISERAHKAN KE UNIT UNTUK ORENTASI SELAMA MASA ORENTASI SELAMA 3 BULAN ,BAGIAN SDM
1 MINGGU DITIAP UNIT : UNIT POLI (1 minggu),IGD(2 AKAN INFORMASI KE UNIT UNTUK PENGISIAAN
MINGGU),PERINA ,LANTAI 3(1 MINGGU) DENGAN PERANJANGAN KONTRAK ,FORM PENILAIAN
TARGET PENCAPAIAN DI UNIT MASING-MASING PERAWAT DAN LOOK BOOK PERAWAT / BIDAN
BARU DISERAHKAN KE UNIT YANG MENGAJUKAN SUDAH TERISI
PERMINTAAN .
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memilki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu
masalah tertentu.
B. Tujuan
1. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pelayanan yang kesehatan
yang diberikan.
2. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan masalah yang terkait dengan pelayanan
kesehatan yang diberikan.
C. Kegiatan Rapat.
Rapat dilakukan / diadakan oleh tiap – tiap ruangan rawat inap yang dipimpin oleh Kepala
Instalasi dan diikuti oleh seluruh staf yang berada dibawah unit kerjanya.
1. Peserta :
Dewan Komisaris
Direktur PT
Kepala Rumah Sakit
Kepala Bidang
Kepala Bagian
Komite Medis
Komite Keperawatan
Komite Tenaga Kesehatan Lainnya
Komite PMKP
Komite PPI
Komite K3RS
Komite lainnya.
40
3. Waktu Pelaksanaan : 1 Tahun Sekali (Satu Tahun Sekali).
F. Rapat Unit
1. Peserta :
Kepala Ruangan
Kepala Tim dan
Pelaksana Unit
2. Tempat : Unit Masing – Masing.
41
3. Waktu Pelaksanaan : 1 Bulan Sekali ( Hari Rabu, Minggu ke 2 Tiap Bulan ).
H. Rapat Akreditasi
1. Peserta :
Kepala Rumah Sakit
Ketua Tim Akreditasi
Anggota Tim Akreditasi tiap Pokja
2. Tempat : Ruang Meeting.
4. Waktu Pelaksanaan : 1 Minggu Sekali ( Hari Kamis, Jam 09.00 WIB – Selesai ).
BAB XIV
PELAPORAN
42
A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala
bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian asuhan keperawatan di High Care
Unit.
B. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh tiap – tiap kepala ruang rawat inap. Adapun jenis laporan yang
dilakukan terdiri dari :
1.Laporan harian
Laporan harian dibuat setiap hari terkait dengan keadaan pasien di tiap – tiap HCU
dan digunakan sebagai laporan serah terima (hand over) antar perawat di setiap shift.
2.Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh kepala ruang dalam bentuk tertulis setiap bulannya dan
diserahkan kepada Kepala bidang keperawatan dan penunjang setiap tanggal 10.
Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah :
A. Laporan SDM HCU yang meliputi :
1. Kuantitas SDM
2. Kualitas SDM
B. Laporan fasilitas dan sarana HCU yang meliputi :
1. Kelengkapan Alat dan Fasilitas
2. Kondisi Alat dan Fasilitas
C. Laporan Produktivitas Rawat Inap yang meliputi :
3. Jumlah Pasien
4. Jumlah Hari Perawatan
5. Jumlah Tindakan
43
8. Indikator Keselamatan Pasien
3.Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh Karu dalam bentuk tertulis setiap tahun dan diserahkan
kepada Ka Instalasi HCU tiap tanggal . Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :
a) Laporan SDM HCU dan evaluasi dalam satu tahun
b) Laporan fasilitas dan sarana HCU dan evaluasi dalam satu tahun.
c) Laporan Produktivitas HCU dan evaluasi dalam satu tahun.
d) Laporan Kinerja Mutu Pelayanan HCU dan evaluasi dalam satu tahun.
BAB XV
PENUTUP
Buku Pedoman Pengorganisasian High Care Unit Rumah Sakit Mary Cileungsi Hijau ini
44
mempunyai peranan penting sebagai pedoman bagi pelaksanaan kegiatan sehari – hari
tenaga
keperawatan di High Care Unit Rumah Sakit Mary sehingga dapat meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan.
Penyusun buku Pedoman Pengorganisasian High Care Unit ( HCU) adalah langkah awal ke
suatu proses yang panjang sehingga memerlukan dukungan dan kerjasama dari berbagai
pihak dalam penerapannya untuk mencapai tujuan sesuai yang diharapkan.
Demikian harapan kami semoga Pedoman Pengorganisasian ini dapat menjadi pedoman bagi
perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di High Care Unit (HCU) sehingga mutu
pelayanan keperawatan lebih dapat ditingkatkan sesuai harapan dan tujuan.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Zaidin, Haji. (2001) Dasar – dasar Keperawatan Profesional, Widya Medika, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI (1994), Standar Asuhan Keperawatan, Cetakan Kedua, Jakarta.
45
Departemen Kesehatan RI (1999), Pedoman Uraian Tugas Tenaga Keperawatan Di Rumah
Sakit, Cetakan Kedua, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI (2004), Rancangan Pedoman Pengembangan Sistem Jenjang
Karir Profesional Perawat, Jakarta.
46