Anda di halaman 1dari 71

BAB I

PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM
Pembentukan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Nunukan diawali
dengan pengalihan fungsi puskesmas perawatan Kecamatan Nunukan yang
didirikan pada tahun 1970 menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Nunukan tahun 2003. Hal ini didasari pada pertengahan tahun 2002 terjadi
pemulangan TKI dari Malaysia secara besar-besaran, sehingga jumlah
penduduk di Nunukan meningkat tajam dan berdampak pada timbulnya
masalah-masalah kesehatan yang kompleks.
Untuk menghadapi permasalahan kesehatan tersebut, maka pada tahun
2003 pemerintah daerah meningkatkan status Puskesmas Nunukan menjadi
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Nunukan yang dikepalai oleh seorang
dokter umum yang bernama dr. H. Tamat Edi Sutanto sampe dengan tahun
2008. Secara permanen dibangun gedung RSUD berjarak 8 KM dari pusat kota
tepatnya terletak di jalan Sei Fatimah Kelurahan Nunukan Barat, diatas lahan
seluas 6 hektar yang pembangunannya dimulai tahun 2002.
RSUD Kabupaten Nunukan mulai difungsikan pada tahun 2008 dan
memperoleh nomor registrasi pada tahun 2009 dengan nomor kode : 6408025
(Depkes, 14 Februari 2008). Pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2010
RSUD dipimpin oleh seorang dokter umum yang bernama dr. H. Andi Akhmad
PR, M.Kes, kemudian tahun 2010 direktur RSUD digantikan oleh seorang dokter
umum yaitu dr. H. Rustam (periode tahun 2010-2011).

Dalam rangka peningkatan kesehatan kepada masyarakat, pada 21


Oktober 2010, berdasarkan Surat Keputusan Bupati Nunukan Nomor 884 Tahun
2010 RSUD Kabupaten Nunukan ditetapkan sebagai SKPD yang menerapkan
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD)
penuh. Pada tahun 2011 direktur RSUD kembali digantikan oleh seorang dokter
umum yang bernama dr. H. Marwan Sulistiyoadi (periode 2011-2015).

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


1
Tahun 2012 Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Nunukan mendapatkan Sertifikat
Akreditasi Rumah Sakit dengan status akreditasi lulus tingkat dasar. Sertifikat ini
diberikan sebagai pengakuan bahwa RSUD Kabupaten Nunukan telah memenuhi
standar Akreditasi Versi SNARS ( Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit ).

Tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 terdapat beberapa bangunan baru yang
dibangun di wilayah RSUD seperti, ponek, BDRS dan mushollah dibangun pada tahun
2011, gedung workshop, gedung CTKI, gedung kelas III 2 (Flamboyan dan Edelweis),
gedung LB3 dibangun pada tahun 2014 tahun 2020 terdapat dua gedung baru yaitu
ruang isolasi tekanan negatif dan ruang isolasi tekanan non negatif.
Pada tahun 2015 terjadi pergantian direktur oleh dokter spesialis obgyn yang
bernama dr.H. Dulman L, M.Kes, Sp.OG diangkat menjadi Plt direktur (tahun 2015-
2016). Kemudian pada tahun 2017 beliau dilantik menjadi direktur RSUD kabupaten
Nunukan sampai dengan sekarang.

Sejak 7 Agustus 2015 RSUD Nunukan telah menandatangani kesepakatan


dengan perusahaan swasta pemeriksa kesehatan tenaga kerja di Malaysia yaitu
Growarisan, tentang pemeriksaan kesehatan tenaga kerja Indonesia. Dimana
pembicaraan kerja sama dengan Growarisan sudah dimulai dari tahun 2012 oleh
Kementerian Kesehatan dengan difasilitasi oleh Konsultan RI di Tawau dan baru tahun
2015 ini secara tertulis disepakati.
Penandatanganan MOU dan dibangunnya Poli CTKI di RSUD Kabupaten
Nunukan sebagai upaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada TKI di bidang
kesehatan dan diharapkan dapat mencegah penyebaran penyakit menular dengan
penemuan secara dini dan saling memberikan informasi yang bermanfaat bagi kedua
belah pihak. Selain itu RSUD Kabupaten Nunukan akan memberikan pelayanan yang
terbaik dan melengkapi semua sarana dan prasarana guna menunjang pemeriksaan
kesehatan TKI dengan standar Internasional.

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


2
B. VISI DAN MISI
1. Visi

”Rumah Sakit terbaik di daerah perbatasan”

2. Misi

a. Meningkatkan manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten


Nunukan yang efektif dan efisien.

b. Menyelenggarakan Pemeriksaan kesehatan Calon Tenaga Kerja


Indonesia(CTKI).

c. Meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia dan sarana prasarana


Rumah Sakit.

d. Terwujudnya pelayanan yang tepat waktu dan akurat.

e. Terselenggaranya pelayanan berkeadilan.

f. Terjaminnya mutu pelayanan.

C. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud

Penyusunan RBA BLUD RSUD Kabupaten Nunukan adalah sebagai


dokumen perencanaan pembangunan/pengembangan dan pelaksanaan
kegiatan yang dapat memberikan arah kebijakan keuangan, strategi
pembangunan, arah kebijakan umum, program pembangunan, sasaran-sasaran
strategis dan rencana kerja yang ingin dicapai satu tahun ke depan bagi RSUD
Kabupaten Nunukan.

2. Tujuan

Tujuan yang akan dicapai oleh RSUD Kabupaten Nunukan adalah :

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


3
a. Meningkatkan pelayanan promotif, kuratif dan rehabilitative.
b. Meningkatkan professionalisme aparatur (SDM) dalam pemberian pelayanan
kesehatan
c. Menjadikan RSUD Kabupaten Nunukan sebagai tempat pelayanan
kesehatan yang prima, rujukan, konsultasi, studi dibidang kesehatan.

D. KEGIATAN DAN PRODUK LAYANAN RSUD KABUPATEN NUNUKAN

Kegiatan utama (core business) rumah sakit adalah memberikan pelayanan


kesehatan pada masyarakat dengan mengutamakan pelayanan kesehatan yang
bersifat kuratif, rehabilitatif dan bersifat sosio ekonomi termasuk masyarakat tidak
mampu.

Produk jasa yang ditawarkan oleh pihak rumah sakit kepada masyarakat
dalam memberikan pelayanan adalah:

1. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat


IGD dibuka selama 24 jam dengan layanan : Triase, Resusitasi, Tindakan
pelayanan medik dan Ruang Observasi Intensif.

2. Pelayanan Instalasi Rawat Jalan


Instalasi Rawat Jalan mempunyai 12 poliklinik spesialis dengan jam pelayanan
dibuka pukul 08.00 – 14.00 hari senin sampai kamis, pukul 08.00 – 11.00 pada
hari Jumat. Pendaftaran pasien rawat jalan pada hari Senin sampai Kamis
dimulai pukul 08.00 sampai 12.00, hari Jum'at pukul 08.00 – 10.00.

3. Pelayanan lnstalasi Rawat Inap


Pelayanan instalasi rawat inap memiliki 290 tempat tidur rnelayani : Anggrek 17
tempat tidur, cempaka 36 tempat tidur, Bougenvile 23 tempat tidur, mawar 16
tempat tidur, melati 19 tempat tidur, edelweis 10 tempat tidur, flamboyan 11
tempat tidur, icu 8 tempat tidur, ruang Covid 19 149 tempat tidur.

4. Pelayanan Instalasi Penunjang Medik


a. Pelayanan laboratorium klinik yang melayani, pemeriksaan kimia, serologi
dan mikrobiologi.

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


4
b. Pelayanan radiologi meliputi USG, X Ray.

c. Pelayanan farmasi melayani : rawat inap dan IGD selama 24 jam.

d. Pelayanan rehabilitasi medik yang melayani SWD, ES/tens, USD,


nebulizer dewasa dan anak, dan excercise.

e. lnstalasi bedah central meliputi 4 kamar operasi melayani : pembedahan


cyto, elective, dan sterilisasi / kontap.

f. Instalasi intensive care unit dan anastesi melayani : pasien post operasi yang
mengalami gangguan

g. Instalasi pemulasaran jenazah memiliki fasilitas ruang persemayaman


jenazah dan ruang penyimpanan jenazah (lemari pendingin), melayani
pemulasaraan jenazah, visum, penguburan dan penyediaan peti jenazah.

h. Pelayanan ambulance memiliki 5 unit kendaraan melayani : panggilan


darurat masyarakat melalui telepon, rujukan pasien dan menghantar
jenazah.

i. Instalasi gizi melayani : penyediaan makanan pasien dan konsultasi gizi.

j. Pengolahan sampah medis melayani : pengolahan sampah medis


(incenerator ), untuk kebutuhan sendiri.

k. Haemodialisa melayani cuci darah beroperasi tahun 2015.

l. Ruang isolasi tekanan negatif dan ruang isolasi tekanan non negatif untuk
pasien covid 19 beroperasi tahun 2020

J. Pembangunan ruang bersalin untuk pasien ibu hamil, pembangunan ruang


IGD dan pembangunan ruang laboratorium beroperasi tahun 2021.

E. PRINSIP-PRINSIP DASAR
Prinsip-prinsip dasar yang dianut di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Nunukan mengacu pada nilai-nilai filosofis dasar yang menjadi budaya organisasi
yang terdiri dari :
1. Ramah
a. Baik dalam berperilaku

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


5
b. Sopan dalam tutur kata dan bahasa
c. Akrab dalam bergaul
d. Berempati terhadap sesama
2. Disiplin
a. Mentaati semua peraturan yang berlaku dalam lingkungan kerja
b. Selalu tepat waktu dalam bekerja
c. Bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
d. Disiplin dalam bekerja

3. Komitmen
a. Menjunjung tinggi semangat dalam bekerja
b. Rasa senasib dan sepenanggungan, seiya dan sekata
c. Senantiasa menjalankan kesepakatan bersama
d. Kerja tim yang solid
e. Bertanggung jawab
4. Sabar
a. Tenang dalam bertindak
b. Tidak mudah terpancing emosi
c. Tidak mudah putus asa dalam berusaha
d. Tidak tergesa – gesa dalam mengambil keputusan
5. Rapi
a. Teratur dalam menyusun sesuatu
b. Baik dalam berpenampilan
6. Adil
a. Tidak berat sebelah
b. Tidak memihak pada salah satu kepentingan
c. Mengambil keputusan sesuai dengan hak dan kewenangannya
7. Cekatan
a. Bekerja dengan cepat dan rapi
b. Tanggap dan sigap
c. Tepat dan akurat

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


6
8. Responsif
a. Cepat dalam bertindak
b. Tidak menanti/menunda pekerjaan
9. Transparan
a. Menerapkan system keterbukaan dengan sesama rekan kerja
b. Tidak menyembunyikan sesuatu baik informasi maupun pengetahuan
10. Informatif
a. Selalu memberikan keterangan yang baik dan benar ke pasien ataupun
rekan kerja
b. Memberikan penjelasan dengan lengkap, terang dan mudah dipahami

F. SUSUNAN PEJABAT PENGELOLA DAN DEWAN PENGAWAS


Susunan pejabat pengelola RSUD Kabupaten Nunukan adalah sebagai berikut :

1. Direktur, sebagai Pemimpin BLUD


2. Kepala Bagian Tata Usaha, sebagai pejabat keuangan
3. Kabid Pelayanan Medik, sebagai pejabat teknis
4. Kabid Perawatan, sebagai pejabat teknis
5. Kabid Pengembangan dan Kemitraan, sebagai pejabat teknis

Susunan Dewan Pengawas sebagai berikut :

1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, sebagai ketua

2. Asisten I Bidang Kesejahteraan, sebagai anggota

3. Kepala BPKAD Kabupaten Nunukan, sebagai anggota

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


7
BAB II

KINERJA RSUD KABUPATEN NUNUKAN

TAHUN 2021

A. Kondisi Lingkungan yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja


1. Faktor Internal
a. Kondisi Pelayanan
1) Kekuatan :

a) Badan Layanan Umum Daerah


b) Rumah sakit terakreditasi
c) SIM RS yang baik
2) Kelemahan :
a) Profesionalisme yang kurang
b) Sarana dan prasarana yang sangat kurang
c) Sistem remunerasi yang belum maksimal
d) Kegiatan Health promotion belum jalan dengan baik
b. Kondisi keuangan

1) Kekuatan :

a) Pertumbuhan pendapatan

b) Likuiditas keuangan sangat baik

2) Kelemahan :

a) Rigiditas pengeluaran anggaran

b) Mekanisme belanja rumit

c. Kondisi Organisasi dan Sumber Daya Manusia

1) kekuatan :

a) Organisasi RS sudah tertata dengan baik

b) SDM pelayanan dengan skill yang memadai

c) Dukungan stake holder yang mantap

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


8
2) Kelemahan :

a) Komitmen SDM mulai maksimal

b) Disiplin penerapan SOP / SDM masih kurang

c) Jiwa bisnis karyawan kurang terbentuk

d) Kualitas / kuantitas karyawan belum memenuhi standar

d. Kondisi Sarana dan Prasana

1) Kekuatan :

a) Sarana pelayanan memadai

b) Peralatan medis terkalibrasi secara terstruktur

c) Peralatan penunjang cukup lengkap

d) Lokasi rumah sakit sangat strategis

2) Kelemahan :

a) Tempat tidur pasien masih belum sepenuhnya mencukupi

b) SIM RS belum mengakomodir seluruh kebutuhan Rumah Sakit

1. Faktor Eksternal
a. Peraturan Perundang-Undangan yang terkait dengan BLUD masih bersifat
umum yang banyak menimbulkan multitafsir dari para stakeholder rumah
sakit.
b. Kebijakan Pemerintah/Pemerintah Daerah tentang pembiayaan pelayanan
publik sebagai fungsi Public Service Obligation memberi prioritas dalam
bidang kesehatan sehingga sangat mendukung peran rumah sakit.
c. Kebijakan pemerintah pusat yang membatasi penyediaan SDM (adanya
moratorium pengangkatan PNS) kurang mendukung upaya rumah sakit
untuk memenuhi kebutuhan tenaga yang profesional.
d. Perkembangan sosial budaya dan tingkat pendidikan masyarakat semakin
meningkat sehingga menimbulkan sikap kritis terhadap pelayanan rumah
sakit.

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


9
e. Perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi sangat mendukung
perkembangan rumah sakit
f. Keadaan perekonomian masyarakat yang semakin mantap
g. Keadaan persaingan dengan industri sejenis yang semakin ketat, khususnya
untuk rumah sakit kecil yang belum terakreditasi dan adanya persaingan
global.

B. Perbandingan Antara Asumsi Pada Waktu Menyusun Rencana Bisnis dan


Anggaran Dengan Fakta Yang Terjadi.

1. Aspek Makro

No Unsur Asumsi TA Fakta TA Keterangan


2021 2021

1. Pertumbuhan ekonomi (%) 6.01 % 3.91 %


2. Tingkat inflasi (%) 4,0 % 0,37 %
3. Pertumbuhan pasar (%) - 38.473 Peningkatan pasien

4. Tingkat suku bunga pinjaman - -

5. Kurs Rp. 14.095 Rp 14.265

Asumsi-asumsi makro yang digunakan dalam penyusunan RBA RSUD


Kabupaten Nunukan Tahun Anggaran 2021 berupa pertumbuhan ekonomi
regional, tingkat inflasi, pertumbuhan pasar, dan kurs, secara umum terjadi
berubah dalam implementasi RBA tahun 2021. Asumsi pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Nunukan untuk tahun 2021 sebesar 6,91% sehingga tingkat
pertumbuhan ekonomi di masa mendatang lebih mantap dan memberikan
dampak yang optimal terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, Inflasi
tahun 2021 diprediksi sebesar 4,0 % sedangkan nilai tukar rupiah terhadap
dolar diasumsikan sebesar 14.265,- per 1 US$.

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


10
2. Aspek Mikro

No Unsur Asumsi TA Fakta TA 2021 Keterangan


2021
1. Subsidi APBD
a. Operasional 59.357.297.770 45.657.491.399
b. Investasi
2. Kenaikan tarif layanan - - Tidak terjadi
perubahan tarif
3. Pengembangan / Poly Jantung Terjadi
peningkatan layanan pengembangan
/ peningkatan
layanan tahun
2020

4. Asumsi berkaitan dengan - 72,61 %


analisis rasio keuangan :
CRR (cost Recovery Rate)
Pendapatan Operasional /
Biaya Operasional

Sedangkan asumsi-asumsi mikro yang digunakan dalam RBA tahun 2021


berupa tarif dan volume layanan mengalami beberapa penyesuaian yang
berdampak terhadap pencapaian kinerja tahun 2021 sebagai berikut :

a. Tarif layanan kesehatan yang diasumsikan tidak mengalami kenaikan

b. Tidak ada Peningkatan volume layanan/ pengembangan layanan.

CRR (Cost Recovery Rate) 72,61 % dihitung dari perolehan pendapatan


BLUD dibandingkan dengan beban BLUD selama tahun 2021. Sebagian biaya
operasional masih disubsidi pemerintah sebesar 67 %.

C. Pencapaian Kinerja
Kinerja rumah sakit tahun anggaran 2021 sebagaimana diuraikan di bagian ini
dikelompokkan menjadi tiga hal utama yaitu :

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


11
Tingkat kesehatan rumah sakit yang diukur berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 36/PB/2016 tanggal 28 September 2016
tentang Pedoman Penilaian Kinerja Badan Layanan Umum.
1. BAIK, yang terdiri dari :

AAA Apabila total skor (TS) lebih besar dari 95;

AA Apabila TS lebih besar dari 80 atau kurang/sama dengan 95;

A Apabila TS lebih besar dari 68 atau kurang/sama dengan 80.

2. SEDANG, yang terdiri dari :

BBB Apabila TS lebih besar dari 56 atau kurang /sama dengan 68;

BB Apabila TS lebih besar dari 45 atau kurang/sama dengan 56;

B Apabila TS lebih besar dari 35 atau kurang/sama dengan 45.

3. BURUK, yang terdiri dari :

CC Apabila TS lebih besar dari 15 atau kurang/sama dengan 35;

C Apabila TS pada hasil penilaian askep keuangan yang di capai oleh


BLU kurang dari 50 %.

a. Capaian Kinerja Keuangan

Berdasarkan prognosa laporan keuangan per 31 Desember 2021, dapat


dihitung beberapa indikator sebagai kriteria penilaian tingkat kinerja keuangan,
sebagai berikut

1) Rasio Keuangan (Skor : 16,25)

No Indikator Standar Perhitungan Target Skor Prognosis


Skor prognosis 2021 2021 Skor 2021
1. Rasio Kas (Cash Ratio) 0,20 % 1 0,25
2

2. Rasio Lancar (Current Ratio) 72632,63 % 2 2


2,5
Periode Penerimaan
3. Piutang (Collection Period) 2 171 1 1

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


12
4. Perputaran Aset (Assets
Turnover) 204,86 % 2
2 2

5. Imbalan atas Aset Tetap


(Return on Fixed Assets) 7,88 % 2
2 2

6. Imbalan Ekuitas (Return on


Equities) 16,21% 2
2 2

7. Perputaran Persediaan
(Inventory Turnover) 2 25.702% 2 1

8. Rasio POBO (Cost


Recovery Rate) 72,61 % 4
2,5 5

9. Rasio Subsidi Biaya Pasien 10,39% 2 2


2
Jumlah 28
19 16,25

2) Kepatuhan Pengelolaan Keuangan (Skor : 7,4)

No Standar Perhitungan Target Skor Prognosis


Indikator
Skor prognosis 2021 2021 Skor 2021
1 RBA Definitif 2 0

2. Laporan keuangan (PSAP


2 2
13/SAK)
3. Pengesahan Pendapatan 2
2
dan Belanja
4. Tarif Layanan 1
1
5. Sistem Akuntansi 1 0,8
1
6. Persetujuan Rekening Bank 0,6
0,5
7. SOP Pengelolaan Kas 0,5 0
0,5
8. SOP Pengelolaan Piutang 1,00 0
0,5
9. SOP Pengelolaan Utang 0,5 0
0,5
10. SOP Pengelolaan Barang 0,5
0,5
dan jasa
11. SOP Pengelolaan Inventaris 0,5 0,5

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


13
Jumlah 38 29

Penjelasan atas pencapaian kinerja aspek keuangan adalah sebagai berikut:

1. Indikator-indikator kinerja keuangan yang telah menunjukkan kinerja yang


baik adalah rasio kas, perputaran asset, rasio POBO, Laporan keuangan,
pengesahan pendapatan dan belanja, system akuntasi, persetujuan rekening
bank, SOP pengelolaan barang dan jasa serta SOP pengelolaan inventaris,
dengan demikian maka indikator-indikator tersebut

2. Kinerja keuangan yang akan ada perbaikan untuk ke depannya adalah :

a. Rasio kas dengan target skor 0,20 %, dengan cara peningkatan efesiensi

b. Periode penerimaan piutang dengan target skor 2 Hari, dengan cara


percepatan klaim

c. Imbalan atas aset tetap dengan target skor 7,88 %, dengan cara efesiensi
dan utilisasi asset

d. Imbalan ekuitas dengan target skor 16,21 %, dengan cara efesiensi


pemanfaatan modal

e. Perputaran persediaan dengan target skor 2 dengan cara pengurangan


persediaan / stok

f. System akuntasi dengan target skor 1 % dengan cara penyusunan system


akuntansi biasa

g. SOP pengelolaan kas dengan target skor 0,5 %, dengan cara membuat
SOP pengelolaan kas

h. SOP pengelolaan piutang dengan target skor 0,5 % dengan cara


membuat SOP pengelolaan piutang

i. SOP pengelolaan utang dengan target skor 0,5 %, dengan cara membuat
SOP pengelolaan utang.

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


14
2. Capaian Kinerja Pelayanan

Berdasarkan prognosa tahun 2021 capaian kinerja pelayanan BLUD pada


tahun 2021 dapat digambar seperti tabel di bawah ini :

No Indikator Standa Realisasi Realisas Perhitungan Target Prognosis


r Skor 2020 i 2021 Skor Skor 2021
2022

I Layanan

a. Pertumbuhan Produktivitas 45 246,967 4,50 17.5 10,0

1) Pertumbuhan rata-rata 3.0 31.791 28.657 0,90 3 1,5


kunjungan rawat jalan

2) Pertumbuhan rata-rata 2.5 10.616 1770 0,16 2.5 0


kunjungan rawat darurat

3) Pertumbuhan hari 2.5 31.268 2589 0,08 2.5 0


perawatan rawat inap

4) Jumlah pemeriksaan 2.5 3855 2,04 2.5 2.0


radiologi

5) Pertumbuhan 2.5 123.664 133.050 1,07 2.5 2,0


pemeriksaan
laboratorium

6) Pertumbuhan operasi 2.5 1.172 2401 2,04 2.5 2.5

7) Pertumbuhan pelayanan 2.5 4218 5607 1,32 2 2


rehabilitasi medik

b. Efektivitas Pelayanan 14 2,85 13 9

1) Kelengkapan rekam 2 75% 75 1,0 2 2


medic 24 jam selesai
pelayanan

2) Pengembangan rekam 2 - - 2 0
medik

3) Angka pembatalan 2 0 0 2 0.5


operasi

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


15
4) Angka kegagalan hasil 2 - 63 0 2 2
radilogi

5) Penulisan resep sesuai 2 sesuai sesuai 2 2


formularium

6) Angka pemeriksaan 2 123.664 125.126 0,85 1 1


laboratorium orang orang

7) Bed Occupancy Rate 2 72,5 97 1 2 1,5


(BOR)

c. Pertumbuhan dan 3 34,04% 2,00 2,00


pembelajaran

1) Rata-rata jam pelatihan 1.5 34,04% 1 1,00


per karyawan

2) Program reward dan 1.5 1 1,00


punishment

Total Skor Layanan 35 32.5 29.5

Penjelasan atas pencapaian kinerja pelayanan adalah sebagai berikut :

a. Pertumbuhan Produktivitas
1) Indikator pertumbuhan produktivitas yang telah menunjukkan kinerja
yang baik adalah kunjungan rawat inap tumbuh 10% dan fisioterapy
hanya tumbuh 1%.
2) Berdasarkan hasil data yang tersebut di atas terdapat kenaikan
terhadap pemeriksaan laboratorium yang mencapai sekitar 20 %
dikarenakan banyaknya pemeriksaan yang diharapkan untuk
menunjang penegakan suatu diagnosa medis.
3) Untuk pencapaian kinerja yang baik yang telah diperoleh oleh instalasi
rawat jalan, instalasi bedah central, laboratorium dan radiologi maka
inisiatif strategi yang dapat digunakan dalam pencapaian kinerja
tersebut kedepannya adalah mempertahankan program kegiatan yang
ada serta lebih meningkatkan pengembangan SDM sesuai dengan
kompetensi yang diharapkan oleh unit kerja.

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


16
4) Sedangkan indikator yang belum mencerminkan kinerja yang maksimal
adalah, pertumbuhan kunjungan rawat darurat, hari rawat dan
pertumbuhan fisioterapi. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa
kendala yang ditemukan di unit pelayanan tersebut terkait SDM,
Sarana dan prasarana, sistem pelayanan itu sendiri.
Oleh karena itu inisiatif strategi yang diperlukan guna meningkatkan
kinerja di unit pelayanan tersebut antara lain :

a) Rawat inap
(1) Penambahan kelas III

(2) Penambahan sarana dan prasarana ruangan rawat inap

(3) Peningkatan kompetensi SDM profesional pemberi asuhan rawat


inap

b) Radiologi
(1) Penambahan alat radiologi

(2) Pemeliharaan alat radiologi yang dilakukan secara berkala

(3) Peningkatan kompetensi SDM yang akan memakai alat radiologi

c) Fisioterapy
(1) Peningkatan promosi layanan fisioterapy

(2) Penambahan alat-alat fisioterapy

(3) Peningkatan fisioterapy menjadi rehabilitasi medik

(4) Pemeliharaan alat-alat fisioterapy yang dilakukan secara berkala

b. Efektivitas Pelayanan
1) Kelengkapan rekam medik 24 jam selesai pelayanan dan
pengembangan rekam medik mencapai 75%, angka pembatalan
operasi 0%. Sedangkan untuk penulisan resep sesuai formularium
telah mencapai 90%. Untuk nilai BOR di tahun 2021 mencapai 72,5%.
Untuk pencapaian kinerja yang baik yang telah diperoleh oleh
kelengkapan rekam medik 24 jam selesai pelayanan, pengembangan

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


17
rekam medik, pertumbuhan pemeriksaan laboratorium, maka inisiatif
strategi yang dapat digunakan dalam pencapaian kinerja tersebut
kedepannya adalah mempertahankan program kegiatan yang ada
serta lebih baik.

2) Meningkatkan pengembangan SDM sesuai dengan kompetensi yang


diharapkan oleh unit kerja.

c. Pertumbuhan dan Pembelajaran


1) Berdasarkan data rata-rata jam pelatihan per karyawan memiliki nilai
skor 1,00 dari keseluruhan jumlah karyawan rumah sakit, sedangkan
untuk program reward dan punishment nilai skor 1 yaitu untuk family
gathering yang diadakan pada bulan agustus 2019.
2) Untuk meningkatkan kinerja dalam pengembangan SDM, maka
inisiatif strategi yang akan dilakukan antara lain :
a) Pelatihan per karyawan

(1) Mendata kebutuhan pelatihan sesuai kebutuhan unit

(2) Merencanakan jadwal pelatihan dan Inhouse Training


karyawan sesuai kebutuhan unit

(3) Melakukan verifikasi jadwal-jadwal pelatihan

(4) Menyediakan fasilitas ruang pelatihan dan narasumber yang


memenuhi standar.

b) Program Reward dan Punishment

(1) Memberikan cindera mata untuk peserta terbaik Inhouse


Training

(2) Menyediakan anggaran guna memenuhi kebutuhan


Program Reward dan punishement

(3) Menilai kinerja masing-masing unit kerja pelayanan


dalam setahun sesuai dengan kompetensi kinerjanya

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


18
(4) Memberikan feedback terhadap hasil penilaian kinerja tiap
karyawan, sehingga dapat memotivasi karyawan guna lebih
meningkatkan kinerjanya.

Berdasarkan prognosa tahun 2021 capaian kinerja mutu dan manfaat


kepada masyarakat pada tahun 2021 dapat digambar seperti tabel dibawah ini :

No Indikator Stand Realisasi Realisasi Perhitungan Target Prognosis


ar 2020 2021 Skor202 Skor 2021
Skor 1

II Mutu dan Manfaat Kepada


Masyarakat

a. Mutu Pelayanan 454 13.50 13,50

1) Emergency 2 >5 Menit >5 Menit >5 Menit 2.00 2.00


response time rate

2) Waktu tunggu 2 < 60 < 60 60 Menit 2.00 1,5


rawat jalan Menit Menit
3) Averages Length 2 3 hari 3 hari 3 Hari 2.00 2.00
Of Stay (ALOS)
4) Kecepatan 2 20 menit 20 menit 20 menit 1.50 1.50
pelayanan resep
obat jadi
5) Waktu tunggu 2 1 Hari 1 Hari 1 Hari 2.00 2.00
sebelum opersi
(hari)
6) Waktu tunggu 2 60 menit 60 menit 60 menit 2.00 2.00
hasil laboratorium

7) Waktu tunggu 2 2 Jam 2 Jam 2 Jam 2.00 2.00


hasil radiologi

b. Mutu Klinik 12 12 12
1) Angka kematian 2 80% 204 80% 2 2.00
2) Angka kematian > 2 86% 101 86% 2 2.00
48 jam
3) Post operative 2 0 0 0.60% 2 2.00

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


19
death rate
4) Angka infeksi 4 0 3.75 4 4.00
nosocomial
5) Angka kematian 2 2 6 1.75% 2 2.00
ibu partus di
rumah sakit
c. Kepedulian terhadap 4 4 2.70
masyarakat
1) Pembinaan 1 1 0.20
kepada
PUSKESMAS
dan Faskes lain
2) Penyuluhan 1 1 0.50
kesehatan
3) Rasio tempat tidur 2 37% 37% 52 % 2 2.00
kelas 3
d. Kepuasan Pelanggan 2 3 3,00
1) Penanganan 1 80% 1 1 1.00
pengaduan /
complain
2) Kepuasan 1 80,73 1 2 2.00
pelanggan
e. Kepedulian Terhadap 3 3 3.00
Lingkungan
1) Kebersihan 2 80% 80% 80% 1 1.00
lingkungan
(program RS
berseri)
2) Properti 1 80% 80% 80% 2 2.00
lingkungan
Total Skor Mutu dan Manfaat Bagi 35 36 31,20
Masyarakat

Penjelasan atas pencapaian kinerja aspek mutu pelayanan dan manfaat


bagi masyarakat adalah sebagai berikut :

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


20
a. Mutu Pelayanan
1) Indikator-indikator mutu pelayanan rumah sakit secara umum telah
menunjukkan kinerja yang baik yaitu : emergency response time rate,
waktu tunggu rawat jalan, ALOS, Kecepatan persiapan obat jadi, waktu
tunggu sebelum operasi, waktu tunggu hasil laboratorium dan waktu
tunggu hasil radiologi. Meskipun masih ada beberapa kendala yang
sering ditemukan, tetapi kendala yang ada tidak mengurangi kinerja
dari SDM yang ada di unit pelayanan tersebut.
2) Adapun kendala yang ditemukan dalam pelaksanaan pelayanan
selama ini antara lain :
a) Kondisi ruang tunggu yang sempit ditambah dengan banyaknya
pasien sehingga petugas sulit mendeteksi pasien yang belum dan
sudah terlayani.
3) Untuk pencapaian kinerja yang baik yang telah diperoleh oleh Instalasi
Rawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Laboratorium, Radiologi, Instalasi
Bedah Sentral, Apotik, Rekam Medik, maka inisiatif strategi yang dapat
digunakan dalam pencapaian kinerja tersebut kedepannya antara lain :
a) Instalasi Rawat Darurat / Instalasi Rawat Jalan
(2) Menambah ruang tunggu poly yang memenuhi kapasitas
jumlah pasien yang dilayani dengan kondisinya nyaman dan
aman bagi pasien dan keluarganya.

b) Laboratorium / Radiologi / Ruang Bedah Sentral


(1) Meningkatkan lagi pelayanan di unit kerja terkait, sehingga
kinerja SDM akan lebih baik

(2) Meningkatkan kompetensi SDM di unit kerja terkait melalui


pelatihan-pelatihan.

c) Apotik
(1) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja SDM yang
bekerja di unit pelayanan farmasi.

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


21
b. Mutu Klinik
1) Indikator-indikator mutu klinik secara umum telah menunjukkan kinerja
yang baik yaitu : angka kematian di IGD, angka kematian ≤ 48 jam,
post operative death rate. Hal ini perlu dilakukan evaluasi secara
berkala, sehingga dapat lebih meningkatkan mutu klinik yang ada di
rumah sakit.
2) Untuk pencapaian kinerja yang baik yang telah diperoleh oleh Instalasi
Rawat Darurat, Instalasi maka inisiatif strategi yang dapat digunakan
dalam pencapaian kinerja tersebut kedepannya antara lain
a) Meningkatkan kompetensi SDM yang bekerja di Instalasi Gawat
Darurat dan Instalasi Bedah Sentral secara berkala
b) Mempertahankan dan atau lebih meningkatkan lagi mutu kinerja
yang telah dicapai hingga saat ini
3) Sedangkan indikator yang masih perlu lebih ditingkatkan lagi adalah
angka kematian ibu di rumah sakit. Hal ini dikarenakan pelayanan yang
diberikan di rumah sakit harus lebih mengedepankan keselamatan dan
keamanan khususnya pasien rawat inap. Adapun kendala yang sering
ditemukan di unit pelayanan tersebut terkait SDM, sarana dan
prasarana yang ada di tiap unit pelayanan.
4) Oleh karena itu inisiatif strategi yang diperlukan guna meningkatkan
kinerja di unit pelayanan tersebut antara lain :
a) Melakukan pembinaan secara terus menerus terhadap petugas
tentang prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi yang ada di
unit rawat inap
b) Meningkatkan kompetensi SDM yang bekerja di unit rawat inap
secara berkala
c) Mempertahankan dan atau lebih meningkatkan lagi mutu kinerja
yang telah dicapai hingga saat ini
d) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pencapaian kinerja
SDM secara berkala

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


22
e) Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait menjaga
keselamatan dan keamanan pasien.
f) Menambah kebutuhan sarana dan prasarana yang dapat
mendukung petugas dalam mencegah dan mengendalikan infeksi
di unit kerja masing-masing.
c. Kepedulian Terhadap Masyarakat
1) Untuk indikator rasio tempat tidur kelas III telah menunjukkan kinerja
yang baik dengan pencapaian 42% dengan skor 2. Pencapaian kinerja
ini perlu dipertahankan atau ditingkatkan kedepannya dengan
menyediakan sarana dan prasarana yang lebih mendukung dalam
pemberian asuhan keperawatan kepada semua pasien yang rawat
inap.
2) Selain itu ada beberapa indikator yang telah dicapai terkait kepedulian
terhadap masyarakat ternyata masih belum maksimal. Hal ini
dikarenakan ada beberapa kendala yang ditemukan dalam
pelaksanaan kegiatan tersebut.
3) Adapun kendala yang ditemukan antara lain :
(a) Masih kurang tersedianya anggaran guna mendukung pelaksanaan
kegiatan pembinaan dan promosi kesehatan yang ada di rumah
sakit.
(b) Belum maksimalnya kegiatan pelaksanaan pembinaan karena
masing kurangnya dana kegiatan.

4) Oleh karena itu inisiatif strategi yang dapat digunakan dalam


peningkatan kinerja pelayanan tersebut kedepannya antara lain :
a) Pembinaan Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan lain

(1) Menyediakan anggaran guna pelaksanaan kegiatan


pembinaan terhadap puskesmas dan fasilitas kesehatan
lainnya

(2) Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait pelaksanaan


kegiatan pembinaan

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


23
b) Penyuluhan Kesehatan

(1) Mengadakan pelatihan komunikasi effektif untuk semua


petugas edukator yang ada di rumah sakit

(2) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan dari


petugas Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit melalui
pelatihan-pelatihan

(3) Mengatur jadwal pelaksanaan penyuluhan kesehatan baik


secara individu maupun kelompok dan dilakukan
pemantauan secara berkala dari Tim Promosi Kesehatan
Rumah Sakit

(4) Menyampaikan informasi tentang kegiatan dan produk layanan


unggulan melalui media cetak maupun media elektronik

d. Kepuasan Pelanggan
1) Untuk indikator penanganan dan pengaduan / complain sudah
menunjukkan kinerja yang baik mencapai 80,00 % dari keseluruhan
kasus yang telah dilaporkan ke bagian Humas RSUD Kab. Nunukan,
penilaian kepuasan pelanggan mencapai 80,73 %. Meskipun telah
menunjukkan nilai kinerja yang baik, tetapi masih ditemukan beberapa
kendala yang perlu ditindaklanjuti segera
2) Adapun kendala yang ditemukan antara lain :
3) Oleh karena itu inisiatif strategi yang diperlukan guna meningkatkan
kinerja di unit pelayanan tersebut antara lain :
b) Kepuasan Pelanggan
(1) Meningkatkan mutu layanan sesuai dengan standar yang
berlaku

(2) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan SDM yang


professional dalam memberikan pelayanan melalui pelatihan-
pelatihan

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


24
(3) Tersedianya anggaran khusus untuk kegiatan pelaksanaan
di unit pelayanan terkait SDM, sarana dan prasarana, sistem
pelayanan.

(4) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja tenaga


kesehatan yang bekerja di rumah sakit.

(5) Melakukan revisi standar operasional procedure yang


sesuai dengan pembaharuan keilmuan di bidang kesehatan.

e. Kepedulian Terhadap Lingkungan


1) Untuk indikator kebersihan lingkungan dan properti lingkungan sudah
menunjukkan pencapaian kinerja yang maksimal karena nilai skor 2.
Hal ini karenakan adanya beberapa kendala yang ditemukan dalam
pelaksanaan kegiatan.
2) Adapun kendala yang ditemukan antara lain :
a) Sarana dan Prasarana untuk kegiatan kebersihan lingkungan belum
memadai

b) Tempat Pembuangan Sementara (TPS) belum sesuai dengan


standar

c) Masih kurangnya kesadaran akan pentingnya arti kebersihan


bagi masyarakat di lingkungan rumah sakit

d) Masih kurangnya anggaran untuk kegiatan pelaksanaan

e) Belum maksimalnya kinerja cleaning service yang ada di rumah


sakit

3) Oleh karena itu inisiatif strategi yang diperlukan guna meningkatkan


kinerja di unit pelayanan tersebut antara lain :
a) Kebersihan Lingkungan (Program RS Berseri)
(1) Penambahan gerbong Pengelolaan limbah.
(2) Pengadaan Mesin Incenarator
(3) Penambahan TPS limbah dan umum

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


25
(4) Menyediakan tempat pembuangan sampah sementara
yang sesuai dengan standar
(5) Mendirikan bangunan sesuai rencana pembangunan yang ada
di dalam dokumen amdal
(6) Melakukan sosialisasi tentang kebersihan lingkungan
terhadap
(7) Melakukan sosialisasi terhadap masyarakat di lingkungan rumah
sakit tentang pentingnya arti kebersihan
(8) Penambahan anggaran untuk pengadaan mesin Incenarator
dan gerbong.
D. Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang dilakukan


oleh RSUD Kabupaten Nunukan berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal
sebagaimana di dalam Peraturan Bupati Nomor : 188.45/200/III/2019 tentang
Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Nunukan Tahun 2020.

Standar sampai dengan akhir tahun 2020 pelayanan minimum yang telah
ditentukan oleh RSUD Kabupaten Nunukan adalah pemenuhan sebesar 100%
pada semua unit kerja.

Capaian Standar Pelayanan Minimal dalam Semester I 2021 dan prognosa


adalah sebagai berikut :

No Unit Kerja Prognosis 2021 Proyeksi 2021

1 Kinerja Pelayanan 100% 100 %


2 Kinerja Penunjang Medis 100% 100 %
3 Kinerja Penunjang Non Medis 100% 100 %

Rata – Rata Rumah Sakit 100% 100 %

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa semua unit kerja di rumah


sakit belum dapat mencapai SPM 100%, namun masih relatif memadai.

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


26
Capaian dari masing-masing unit kerja yaitu pelayanan, penunjang medis, dan
penunjang non medis adalah sebagai berikut :

a. Kinerja Pelayanan

No UNIT KERJA Satuan Prognosis 2021 Proyeksi 2021

1. Instalasi Rawat Darurat Kunjungan 11.438 12.910

2. Instalasi Rawat Jalan Kunjungan 28.657 30.962


3. Instalasi Rawat Inap Hari rawat 9.950 15.657
4. Instalasi Bedah Sentral Tindakan 2.401 2.889
6. ICU Kunjungan 288 309
7. BPJS Kunjungan 25.745 39.336

b. Kinerja Penunjang Medis

No UNIT KERJA Satuan Prognosis 2021 Proyeksi 2021


1. Radiologi Pemeriksaan 3.855 3.974
2. Laboratorium Pemeriksaan 133.050 209.258
3. Pelayanan rehabilitasi medik Tindakan 5.607 5.951
Ketersediaan 24.553
4. Farmasi 33.865
obat
5. Transfusi Darah Kantong 2.763 3092
6. Ambulance Pelayanan 104 264
7. Pemulasaran Jenazah Tindakan 218 384

c. Kinerja Penunjang Non Medis

Satuan Target
No Unit Kerja Prognosis 2021
2021

1. GIZI Porsi 98.208

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


27
2. Rekam Medik Jumlah 38.473 51.473

3. Pengelolaan Limbah Medis Kg 23997,4 38800.5

4. Pengelolaan Limbah Covid Kg 28561,5 39817.5

5. Administrasi Manajemen % 90% 100 %

6. Pemeliharaan Sarana Frekuensi 2

7. Loundry KG 34.868,5 41.572

d. Kinerja Keuangan

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN


RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN
ANGGARAN PENDAPATAN TAHUN ANGGARAN 2021
NO Uraian Jumlah (Rp)
1 2 3
A PENDAPATAN

A.1 Jasa Layanan

1 Pendapatan IGD BPJS 2.850.000,00

2 .Pendapatan IGD Pihak III 23.041.950,00

3 Pendapatan IGD Umum 157.257.000,00

4 Pendapatan Instalasi Rawat Jalan Umum 438.215.500,00

5 Pendapatan Instalasi Rawat Jalan BPJS 8.312.162.242,00

6 Pendapatan Instalasi Rawat Jalan pihak ke III 60.709.968,00

7 Pendapatan Instalasi Rawat Inap Umum 609.827.117,00

8 Pendapatan layanan inap BPJS 122.105.578.661,00

9 Pendapatan layanan inap Pihak ke III 1.225.165.539,00

10 Pendapatan kamar operasi umum 143.475.000,00

11 Pendapatan Laboratorium BPJS 2.140.800,00

12 Pendapatan Laboratorium Pihak ke III 29.181.984.000,00

13 Pendapatan Laboratorium Umum 668.027.718,00

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


28
14 Pendapatan Radiologi Umum 81.053.277,00

15 Pendapatan penjualan obat dan bhp Farmasi umum 123..706.776,00

16 Pendapatan penjualan obat dan bhp Farmasi bpjs 398.691.791,00

17 Pendapatan penjualan obat dan bhp Farmasi pihak ke III 85.052.563,00

18 Pendapatan Ambulance
4.400.000,00
19 Pendapatan Radiologi BPJS 1.375.000,00

20 Pendapatan Radiologi Pihak ke III 12.463.000,00

Jumlah 134.484.375.886,00
1 Lain lain Pendapatan Badan Layanan Umum yang sah

2 a.Pendapatan Jasa Giro 117.347,68

3 103.541.348,02
b.Pendapatan Lain lain BLUD
c.Penerimaan Pajak yang belum disetor 18.581.200,00

Jumlah 122.239.895,70

Nunukan, April 2022


Pemimpin Badan Layanan Umum Daerah

Dr. H. Dulman L.M.Kes.Sp.OG


NIP.19740623 200312 1 004

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


29
PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN
RENCANA ANGGARAN BELANJA TAHUN ANGGARAN 2021
Sumber Dana
No
Uraian Jumlah
Pendapatan
Badan Layanan Umum APBD

Daerah
1 2 3 4
BELANJA
BELANJA OPERASIONAL
Belanja Pegawai
1 577.920.000 8.300.000.000
Honorarium pengelola BLUD
2 50.000.000
Honorarium narasumber
3 21.107.248.000
Jasa pelayanan
4 30.000.000
Uang lembur
5 2.538.000.000
Honorarium dokter kontrak non asn
6 1.000.000.000
Honorarium tim lainnya
7

Belanja Barang Jasa


3.400.000.000
Belanja listrik air bersih dan jasa komu
1 150.000.000
Beban pengisian tabung gas elpiji
2 69.000.000
Beban pemeliharaan peralatan kantor
3 100.000.000
4 r
150.000.000
5 Beban peralatan kedokteran /
100.000.000
6 kesehtan
100.000.000
7 Belanja peralatan komponen listrik
8 6.500.000.000
Belanja jasa pihak ke tiga / konsultan
9 2.400.000.000
Belanja kontribusi
10 4.300.000.000
Belanja bahan obat obatan
11 400.000.000
12 Belanja utang obat th 2021
347.000.000
13 Belanja bahan medis pakai habis
300.000.000
14 Belanja cetak dan penggandaan
2.000.000.000
15 Belanja alat tulis kantor
16 4.000.000.000
Belanja perbaikan dan peralatan kalibr
17 1.000.000.000
Belanja makan minum pasien
18 90.000.000
Belanja bahan penunjang medis
19 150.000.000
20 Belanja workshop dan diklat
300.000.000
21 Belanja transportasi pihak ke tiga
50.000.000
22 Belanja makan minum rapat tamu
190.000.000
23 Belanja perjalanan dinas luar daerah
300.000.000
24 Belanja bbm incenerator
300.000.000
25 Belanja bbm kendaraan dinas
50.000.000
26 Belanja bbm genset
100.000.000
27 Beban pemeliharaan rutin kendaraan
300.000.000
28 Beban pemeliharaan mesin genset
20.000.000
29 Beban pemeliharaan mesin
400.000.000
30 incenerato
180.000.000
31 Belanja pemeliharaan rs
300.000.000
32 Belanja belanja jasa surat menyurat
50.000.000

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


30
33 Belanja pengiriman limbah padat 180.000.000
34 Belanja sewa rumah 50.000.000
35 Belanja kegiatan akreditasi rs 500.000.000
36 Belanja jasa pengiriman barang 9.160.249.280
37 Belanja kegiatan pkrs 3.000.000.000
38 Belanja penusunan pengumpulan data
39 Belanja pengembangan IT
Belanja jasa umum perkantoran
Belanja jasa kebersihan/Gedung RSU

290.000.000
300.000.000
Belanja Modal
1 1.000.000.000
Belanja modal BLUD
2
Belanja modal peralatan
3
Belanja Modal Peralatan Kantor
4
Belanja Modal Peralatan RT
Belanja Modal Pembangunan lahan
parkir dan jalanan

37.272.000.000

JUMLAH 65.371.417.280 45.572.000.000

Nunukan, April 2022


Pemimpin Badan Layanan Umum Daerah

Dr. H. Dulman L.M.Kes.Sp.OG


NIP.19740623 200312 1 004

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


31
PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN
ANGGARAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2021
No Uraian Jumlah
1 2 3
PEMBIAYAAN
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan
21.832.491.024,70
Anggaran ( SILPA)
Penerimaan utang/pinjaman
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
Investasi
1. Peralatan dan mesin 4.630.532.030,00
2. Gedung dan bangunan 25.866.020.255,00 31.899.651.285
3. Jalan irigasi dan bangunan 1.403.099.000,00

Nunukan, April 2022


Pemimpin Badan Layanan Umum Daerah

Dr. H. Dulman L.M.Kes.Sp.OG

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


32
NIP. 19740623 200312 1 004

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN


RINGKASAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN
PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2021

No Uraian Jumlah (Rp)


2021
1 2 3
PENDAPATAN
Jasa Layanan 134.484.375.886,00
Lain lain pendapatan yang sah 122.239.895,70
APBD
Lain-lain Pendapatan BLUD yang sah
Jumlah 134.606.615.781,70
BELANJA
BELANJA OPERASI
Belanja Pegawai 59.997.328.551,00
Belanja Barang dan Jasa 54.079.717.690,00
Belanja Bunga
Belanja Lain-lain

BELANJA MODAL 31.899.651.285,00


Belanja Tanah

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


33
Belanja Peralatan dan Mesin
Belanja Gedung dan Bangunan
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan
Belanja Aset Tetap Lainnya
Belanja Aset Lainnya
Jumlah 145.976.697.526,00
Penerimaan pinjaman PT Bank
Syariah Mandiri
Pengembalian pinjaman PT. Bank
Syariah Mandiri
Jumlah pembiayaan netto
Silpa (Sikpa) 21.832.491.024,70
Tanpa pendapatan APBN (11.370.081.744,30)

Nunukan, April 2022


Pemimpin Badan Layanan Umum Daerah

Dr. H. Dulman L.M.Kes.Sp.OG


NIP. 19740623 200312 1 004

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


34
PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN
RINGKASAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN
PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2021

No Uraian Jumlah (Rp)


2021
1 2 3
PENDAPATAN

Jasa Layanan 134.484.375.886,00

Giro 117.347,68

Hibah
122.239.895,70
Pendapatan lain lain sah
33.202.572.769,00
APBD
Lain-lain pendapatan BLUD yang sah

BELANJA
BELANJA OPERASI
Belanja Pegawai 59.997.328.551,00
b.blud 54.079.717.690,00
Belanja Barang dan Jasa 31.899.651.285,00
Belanja Modal

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


35
Nunukan, April 2022
Pemimpin Badan Layanan Umum Daerah

Dr. H. Dulman L.M.Kes.Sp.OG


NIP. 19740623 200312 1 004
Pendapatan BLUD RSUD atas barang dan jasa sebesar 187,11 % dan
pendapatan dari pendapatan APBD untuk belanja barang jasa terealisasi
sebesar 68 %, untuk belanja Pegawai realisasi sebesar 203,279%.

Penjelasan atas pencapaian realisasi anggaran adalah sebagai berikut


:

a) Realisasi anggaran yang telah menunjukkan kinerja yang baik adalah


Biaya jasa pelayanan sebesar 99,73 %

b) Berdasarkan hasil data yang tersebut di atas Barang Jasa Yang mencapai
187,11%.

c) Realisasi peralatan dan mesin sebesar 68,21 %

d) Sedangkan biaya penyusutan aset tetap dan biaya penyisihan piutang


setiap tahunnya sudah ditetapkan berdasarkan peraturan pemerintah
Kabupaten Nunukan

Uraian capaian serapan anggaran adalah sebagai berikut :

a) Jalan irigasi dan jaringan mengalami serapan anggaran yang baik yaitu
sebesar 215, 86%.

b) Gedung dan bangunan mengalami serapan anggaran yang baik yaitu


sebesar 68,21%.

4. Catatan Atas Laporan Keuangan

a. Kebijakan akuntansi

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


36
Kebijakan akuntansi utama yang ditetapkan dalam penyusunan laporan
keuangan BLUD RSUD Kabupaten Nunukan adalah seperti yang dijabarkan
di bawah ini :

1. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan

Laporan Keuangan ini disajikan sesuai dengan prinsip Akuntansi


yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan yang
diterbitkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia.

BLUD RSUD memilih dan menerapkan kebijakan sesuai dengan


Keputusan Direktur No. 119/RSUD-NNK Tentang Kebijakan Akuntansi
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah RSUD Kabupaten Nunukan.

Dasar pengukuran laporan ini adalah konsep biaya perolehan


(historical cost), kecuali untuk akun aktiva tetap yang diperoleh sebelum
tahun 2006 menggunakan harga yang wajar. Sedangkan persediaan
dinyatakan sebesar harga perolehan terakhir jika diperoleh dengan
pembelian sebesar harga standar jika diperoleh dengan memproduksi
sendiri dan sebesar harga wajar atau estimasi nilai penjualannya jika
diperoleh dengan cara lain seperti donasi.

Laporan Keuangan disusun dengan metode Akrual, kecuali untuk


laporan arus kas. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan ini adalah rupiah. Jika dalam periode
akuntansi terdapat transaksi dalam valuta asing maka harus dikonversi
berdasarkan nilai kurs tengah bank Indonesia pada tanggal transaksi.
Pada akhir tahun pos-pos neraca dalam valuta asing dikonversi
berdasarkan nilai kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca.

2. Kas dan setara kas

Kas adalah uang tunai atau saldo simpanan di bank yang setiap saat
dapat digunakan untuk membiayai kegiatan Rumah Sakit. Kas terdiri dari
saldo kas (Cash on hand) dan rekening giro. Setara kas (cash equivalent)
merupakan bagian dari aset lancar yang sangat likuid, yang dapat

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


37
dikonversi menjadi kas dalam jangka waktu kurang dari 3 bulan tanpa
menghadapi resiko perubahan yang signifikan, tidak termasuk piutang dan
persediaan.

Kas dan bank dinyatakan dalam nilai rupiah. Jika terdapat transaksi
kas dan bank dalam valuta asing maka konversi dalam mata uang rupiah
dilakukan berdasarkan nilai kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal
transaksi. Pada akhir tahun kas dan bank dalam valuta asing dikonversi
berdasarkan nilai kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca.

3. Piutang dan Jasa Layanan

Piutang usaha adalah hak yang timbul dari penyerahan barang atau
jasa dalam rangka kegiatan operasional RSUD Kabupaten Nunukan.

Piutang usaha merupakan piutang yang timbul dari penyerahan jasa


layanan kesehatan, terdiri dari :

a. Piutang BPJS, yaitu jumlah klaim yang diajukan kepada BPJS atas
pelayanan kesehatan kepada pasien yang dijamin BPJS.

b. Piutang Jamkesda, yaitu jumlah klaim yang diajukan kepada


pemerintah daerah atas pelayanan kesehatan kepada pasien miskin
yang tidak termasuk dalam kuota

Piutang kerjasama, yaitu jumlah klaim yang diajukan kepada


perusahaan/asuransi atas jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
RSUD Kabupaten Nunukan

Atas piutang yang tidak memenuhi syarat dan kriteria sebagaimana


piutang usaha dicatat sebagai piutang lain-lain.

Piutang diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah kas


yang akan diterima dan jumlah pembiayaan yang telah diakui dalam
periode berjalan. Khusus untuk Rumah Sakit, piutang diakui berdasarkan
tagihan kepada pasien tertagih.

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


38
Penyisihan kerugian piutang tak tertagih atas piutang usaha dibentuk
sebesar nilai piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih berdasarkan
daftar umum piutang (aging schedule). Besarnya penyisihan RSUD
Kabupaten Nunukan ditentukan sebagai berikut :

Umur Piutang Penyisihan


Piutang dengan umur 1 s/d 2 tahun 25 %
PIutang dengan umur 2 s/d 3 tahun 35 %
Piutang dengan umur 3 s/d 4 tahun 50 %
Piutang dengan umur 4 s/d 5 tahun 75 %
Piutang diatas 5 tahun 100 %

4. Persediaan

Persediaan adalah aset dalam bentuk bahan atau perlengkapan


(supplies) yang diperoleh dengan maksud untuk digunakan dalam proses
pemberian jasa pelayanan RSUD Kabupaten Nunukan yang habis dipakai
atau dijual dalam satu periode akuntansi.

Persediaan diakui pada saat diterima dan dicatat dalam akun biaya.
Persediaan pada akhir periode akuntansi diakui berdasarkan hasil
perhitungan fisik (stock opname).

Metode pencatatan yang dianut terhadap persediaan menggunakan


Physical Inventory Method, yaitu pembelian / penerimaan barang tidak
dicatat ke dalam persediaan, akan tetapi dibukukan langsung sebagai
biaya sesuai harga perolehan / pada saat barang diterima.

Dasar penilaian yang dianut terhadap persediaan tersebut pada saat


penyusunan neraca adalah dengan harga peroleh dengan metode First In
First Out (FIFO/masuk pertama keluar pertama). Akan tetapi jika diantara
persediaan tersebut terdapat barang yang rusak atau tidak dapat
digunakan lagi maka dinilai dengan taksiran harga jual yang layak atas
barang tersebut.

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


39
Persediaan tersebut dicatat pada aset lain-lain dan diusulkan
penghapusannya kepada pejabat yang berwenang. Apabila telah disetujui
penghapusannya, maka persediaan ini dihapuskan dari pembukuan dan
dicatat sebagai biaya lain-lain.

5. Aset Tetap

Aset tetap adalah aset berwujud yang :

a) Dimiliki untuk digunakan dalam proses produksi atau penyediaan


barang atau jasa, untuk disewakan kepada pihak lain, atau untuk
tujuan administratif, dan
b) Diharapkan untuk digunakan lebih dari satu periode.
Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset
tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan, maka
nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.

Metode penyusutan yang digunakan oleh RSUD Kabupaten


Nunukan adalah metode garis lurus (straight-line method). Taksiran umur
ekonomi disesuaikan dengan peraturan Bupati Nunukan Nomor 32 Tahun
2014, tentang penyusutan Aset Tetap Barang Milik Daerah, yaitu

Tarif Penyusutan
No Kelompok Aset Masa Manfaat
1. Bukan bangunan
Kelompok I 4 tahun 25 %
Kelompok II 8 tahun 12.5 %
2. Bangunan
Permanen 20 tahun 5%
Tidak Permanen 10 tahun 10 %

6. Aset Lainnya

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


40
Aset lainnya adalah aset yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam
aset lancar, dan aset tetap. Aset lainnya antara lain terdiri dari

a) Aset tidak berwujud (software computer, lisensi dan franchise, hak


cipta, paten dan hak lainnya, hasil kajian / penelitian yang memberikan
manfaat jangka panjang
b) Aset Kerja Sama Operasi (KSO)
c) Aset lain-lain
Aset tidak berwujud diakui apabila RSUD Kabupaten Nunukan akan
memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari aset tersebut, dan biaya
perolehan tersebut dapat diukur secara handal.

Aset kerja sama operasi diakui pada saat penyerahan aset tetap
berwujud RSUD (tanah, peralatan dan mesin, serta bangunan dan
gedung) kepada pihak lain dalam rangka kerja sama operasi.

Aset lainnya diakui pada saat aset tetap berwujud tidak


dipergunakan dalam kegiatan normal RSUD Kabupaten Nunukan.

7. Kewajiban

Kewajiban diklasifikasikan menjadi dua, yaitu kewajiban jangka


pendek dan kewajiban jangka panjang. Suatu kewajiban diklasifikasikan
sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan dibayar/diselesaikan
atau jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal
pelaporan. Semua kewajiban lainnya yang tidak dapat diklasifikasikan
sebagai kewajiban jangka pendek merupakan kewajiban jangka panjang

8. Beban Yang Masih Harus Dibayar

Beban yang masih harus dibayar, yaitu biaya-biaya yang telah


terjadi tetapi belum dibayar sampai tanggal neraca, termasuk accurued
interest.

9. Pendapatan Diterima Dimuka

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


41
Pendapatan diterima dimuka, yaitu penerimaan pendapatan dari
pihak ketiga sebagai pembayaran jasa tertentu tetapi Rumah Sakit belum
memberikan jasa tersebut kepada pihak ketiga, termasuk penerimaan
droping dana jamkesmas.

10. Ekuitas

Ekuitas adalah jumlah kekayaan bersih yang merupakan selisih


antara jumlah aset dengan jumlah kewajiban. Ekuitas terdiri dari :

a) Ekuitas Tidak Terikat.


Ekuitas berupa sumber daya yang penggunannya tidak dibatasi untuk
tujuan tertentu

b) Ekuitas Awal
Merupakan hak residual awal yang merupakan selisih aset dan
kewajiban pada saat pertama kali RSUD Kabupaten Nunukan
ditetapkan, kecuali sumber daya ekonomi yang diperoleh untuk tujuan
tertentu.

c) Surplus dan Defisit Tahun Lalu


Surplus dan defisit tahun lalu merupakan akumulasi surplus dan defisit
pada periode-periode sebelumnya

d) Surplus dan Defisit Tahun Berjalan


Surplus dan defisit tahun berjalan berasal dari seluruh pendapatan
setelah dikurangi seluruh biaya pada tahun berjalan

e) Ekuitas Donasi
Ekuitas donasi merupakan sumber daya yang diperoleh dari pihak lain
berupa sumbangan atau hibah yang sifatnya tidak mengikat.

f) Ekuitas Terikat Temporer

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


42
Ekutas berupa sumber daya ekonomi yang penggunaannya dan / atau
waktunya dibatasi untuk tujuan tertentu dan atau jangka waktu tertentu,
antara lain mencakup :

(1) Sumbangan untuk aktivitas operasi tertentu


(2) Investasi untuk jangka waktu tertentu
(3) Dana yang penggunaannya ditentukan selama periode tertentu
dimasa depan
(4) Dana untuk memperoleh aset tetap
g) Ekuitas Terikat Permanen
Ekuitas berupa sumber daya yang penggunaannya dibatasi secara
permanen untuk tujuan tertentu, yang meliputi :

(1) Tanah atau gedung/bangunan yang disumbangkan untuk tujuan


tertentu dan tidak untuk dijual
(2) Aset yang digunakan untuk investasi yang mendatangkan
pendapatan secara permanen
(3) Donasi pemerintah atau pihak lain yang mengikat secara permanen
11. Pendapatan

Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang


timbul dari aktivitas RSUD Kabupaten Nunukan selama satu periode yang
mengakibatkan penambahan ekuitas bersih. Pendapatan di klasifikasikan
ke dalam :

a. Pendapatan usaha dari jasa layanan


Merupakan pendapatan yang diperoleh sebagai imbalan atas barang
atau jasa yang diserahkan kepada masyarakat

b. Hibah
Merupakan pendapatan yang diterima dari masyarakat atau badan
lain, tanpa adanya kewajiban bagi Rumah Sakit untuk menyerahkan
barang atau jasa. Hibah diklasifikasikan menjadi hibah terikat dan tidak
terikat. Hibah terikat adalah hibah yang peruntukannya ditentukan oleh

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


43
pemberi hibah. Sedangkan hibah tidak terikat adalah hibah yang
peruntukannya tidak ditentukan oleh pemberi hibah.

c. Pendapatan APBN dan APBD


Pendapatan yang berasal dari pemerintah dalam rangka pelaksanaan
dekonsentrasi dan / atau tugas pembantuan yang lain-lain

d. Pendapatan APBD
Merupakan pendapatan yang bersal dari otorisasi kredit anggaran
pemerintah daerah bukan dari kegiatan pembiayaan APBD

e. Pendapatah hasil kerjasama dengan pihak lain


Merupakan pendapatan hasil kerjasama dengan pihak lain berupa
perolehan dari kerjasama operasional, sewa menyewa dan usaha
lainnya yang mendukung tugas dan fungsi RSUD Kabupaten Nunukan.

f. Lain-lain pendapatan RSUD Kabupaten Nunukan yang sah.


Lain-lain pendapatan RSUD Kabupaten Nunukan yang sah antara
lain : keuntungan hasil penjualan kekayaan yang tidak dipisahkan,
hasil pemanfaatan kekayaan, jasa giro, pendapatan bunga,
keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, komisi,
potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan / atau
pengadaan barang dan / atau jasa oleh RSUD Kabupaten Nunukan
serta hasil investasi

Pendapatan usaha dari jasa layanan dan pendapatan usaha lainnya


diakui pada saat diterima atau hak untuk menangih timbul sehubungan
dengan adanya barang / jasa yang diserahkan kepada masyarakat.
Sedangkan pendapatan dari APBN dan APBD diakui pada saat
pengeluaran belanja dipertanggungjawabkan dengan diterbitkannya
SP2D.

12. Beban

Biaya adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode


akuntansi dalam bentuk arus keluar kas atau berkurangnya aset atau

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


44
terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas bersih.
Biaya diklasifikasikan ke dalam :

a) Biaya layanan
Merupakan seluruh biaya yang terikat langsung dengan pelayanan
kepada masyarakat, antara lain meliputi biaya pegawai, biaya bahan,
biaya jasa layanan, biaya pemeliharaan, biaya daya dan jasa, dan
biaya langsung lainnya yang berkaitan langsung dengan pelayanan
yang diberikan oleh RSUD Nunukan.

b) Biaya umum dan administrasi


Merupakan biaya-biaya yang diperlukan untuk administrasi dan biaya
yang bersifat umum dan tidak terikat secara langsung dengan kegiatan
pelayanan RSUD Nunukan. Biaya ini antara lain meliputi biaya
pegawai, biaya administrasi perkantoran, biaya pemeliharaan, biaya
langganan daya dan jasa, dan biaya promosi

c) Biaya lainnya
Merupakan biaya yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam biaya
layanan dan biaya umum dan administrasi. Biaya ini antara lain
meliputi biaya bunga dan biaya administrasi bank.

Beban diakui pada saat terjadinya menggunakan metode akrual.

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


45
BAB III
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN
TAHUN ANGGARAN 2022

A. Kondisi Lingkungan Yang Diprediksi Akan Mempengaruhi Pencapaian Kinerja

1. Faktor Internal
a. Kondisi Pelayanan
1) Kekuatan
(a) Badan Layanan Umum Daerah

(b) Rumah sakit terakreditasi

(c) SIM RS yang baik.

(d) Kepedulian pemerintah daerah kepada pelayanan khususnya untuk


pasien yang kurang mampu.

2) Kelemahan

(a) Profesionalisme yang kurang.

(b) Kegiatan Health promotion belum jalan dengan baik.

(c) Kurangnya kepatuhan terhadap waktu pelayanan

(d) Kurangnya kepatuhan terhadap formularium

b. Kondisi Keuangan
1) Kekuatan

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


46
(a) Pertumbuhan pendapatan cukup baik

(b) Dukungan pendanaan yang kuat dari pemerintah daerah

(c) Fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan PPK BLUD

(d) Sistem remunerasi yang sudah maksimal

2) Kelemahan

(a) Likuiditas keuangan masih perlu di tingkatkan

(b) Keterlambatan proses klaim

c. Kondisi Organisasi dan Sumber Daya Manusia


1) Kekuatan

(a) Organisasi rumah sakit sudah tertata dengan baik

(b) Sumber daya manusia pelayanan dengan skill yang memadai

(c) Dukungan stakeholder yang mantap

(d) Bertambahnya dokter spesialis

2) Kelemahan

(a) Komitmen sumber daya manusia belum maksimal

(b) Disiplin penerapan SOP/SPM masih kurang

(c) Jiwa bisnis karyawan kurang terbentuk

(d) Kualitas / kuantitas karyawan belum memenuhi standar

d. Kondisi Sarana dan Prasarana


1) Kekuatan
(a) Sarana pelayanan memadai

(b) Peralatan medis terkalibrasi secara terstruktur

(c) Peralatan penunjang cukup lengkap

2) Kelemahan

(a) Tempat tidur pasien masih belum sepenuhnya mencukupi

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


47
(b) SIM RS belum mengakomodir seluruh kebutuhan Rumah sakit

(c) Terbatasnya kapasitas parkir

(d) Terbatasnya ruang tunggu pasien rawat jalan

(e) Kurangnya gudang arsip dan perlengkapan

(f) Banyaknya fasilitas yang masih perlu perbaikan

2 Faktor Eksternal

a. Peluang
Kebijakan Pemerintah/Pemerintah Daerah tentang pembiayaan pelayanan
publik sebagai fungsi Public Service Obligation memberi prioritas dalam
bidang kesehatan sehingga sangat mendukung peran rumah sakit.

1) Perkembangan sosial budaya dan tingkat pendidikan masyarakat


semakin meningkat sehingga menimbulkan sikap kritis terhadap
pelayanan rumah sakit.

2) Perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi sangat mendukung


perkembangan rumah sakit

3) Keadaan perekonomian masyarakat yang semakin mantap

b. Hambatan

1) Peraturan Perundang-Undangan yang terkait dengan BLUD masih


bersifat umum yang banyak menimbulkan multitafsir dari para
stakeholder rumah sakit.

2) Kebijakan pemerintah pusat yang membatasi penyediaan SDM (adanya


moratorium pengangkatan PNS) kurang mendukung upaya rumah sakit
untuk memenuhi kebutuhan tenaga yang profesional.

3) Kurangnya kepatuhan pembayaran pasien sesuai aturan yang berlaku

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


48
4) Keterlambatan pembayaran dari pihak ketiga.

5) Kurangnya transportasi untuk akses ke rumah sakit

6) Kondisi geografis lokasi rumah sakit

4. Asumsi-asumsi Lain

a. RKA tahun 2022 disusun dengan mendasarkan pada angka-angka yang


tertuang dalam dokumen usulan RBA Tahun 2022.

b. Untuk penyajian dalam RBA perubahan dilakukan penyesuaian angka-angka


RKA perubahan agar sesuai dengan kaidah basis akrual dengan cara
memperhitungkan ketersediaan saldo awal dan saldo akhir dari
aset/kewajiban yang berdampak pada akun biaya yang bersangkutan.

c. Penyajian kelompok biaya dalam RBA perubahan yang terdiri dari biaya
pelayanan,biaya administrasi umum dan biaya lain-lain dilakukan dengan
kriteria sbb:

d. Biaya pelayanan merupakan biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan


kegiatan pelayanan dan penunjang pelayanan kesehatan. Terdiri dari: biaya
pegawai, biaya bahan, biaya jasa pelayanan, biaya pemeliharaan, biaya
barang dan jasa, biaya depresiasi dan biaya pelayanan lainnya.

e. Biaya administrasi umum merupakan biaya – biaya yang terjadi pada Unit
Pelayanan dan Unit Pendukung Pelayanan yang tidak berkaitan langsung
dengan kegiatan pelayanan kesehatan. Juga dibukukan dalam perkiraan ini
seluruh unsur biaya yang terjadi pada Unit Manajemen berupa: biaya
pegawai, biaya administrasi kantor, biaya pemeliharaan, biaya barang dan
jasa, biaya promosi, biaya depresiasi dan biaya pelayanari lainnya.

d. RBA tahun 2021 yang digunakan sebagai dasar penyusunan RKA


perubahan tahun 2022 hanya menyajikan perencanaan RSUD Kabupaten
Nunukan dalam satu kesatuan unit kerja, belum terinci pada perencanaan
sampai dengan unit-unit instalasi.

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


49
Sasaran, Target Kinerja dan Kegiatan

1. Sasaran dan Target Kinerja Perspektif Keuangan


Sasaran kinerja perspektif keuangan adalah pertumbuhan pendapatan untuk
menuju kemandirian keuangan dengan indikator capaian kinerja sebagai berikut :

No Indikator Prognosis Target Skor


skor 2021 2021
I Rasio Keuangan 7,25 16,00
1. Rasio Kas (Cash Ratio) 0.25 1.00
2. Rasio Lancar (Current Ratio) 1 2.00
3. Periode Penerimaan Piutang 0 1.00
(Collection Period)
4. Perputaran Aset (Assets Turnover) 2.00 2.00
5. Imbalan atas Aset Tetap (Return on 0,50 2.00
Fixed Assets)
6. Imbalas Ekuitas (Return on Equities) 1 2
7. Perputaran Persediaan (Inventory 0.50 2
Turnover)
8. Rasio POBO (Cost Recovery Rate) 2,5 2
9. Rasio Subsidi Biaya Pasien 0 2.00
II Kepatuhan Pengelolaan Keuangan 7,4 11
1. RBA Definitif 0 2.00
2. Laporan keuangan (PSAP 13/SAK) 2.00 2.00
3. Pengesahan Pendapatan dan 2.00 2.00
Belanja
4. Tarif Layanan 1.00 1.00

5. Sistem Akuntansi 0.80 1.00

6. Persetujuan Rekening Bank 0.60 0.50

7. SOP Pengelolaan Kas 0 0.50

8. SOP Pengelolaan Piutang 0 0.50

9. SOP Pengelolaan Utang 0 0.50

10. SOP Pengelolaan Barang dan jasa 0.50 0.50


11. SOP Pengelolaan Inventaris 0.50 0.50
Jumlah Skor Aspek Keuangan 19,15 27.00

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


50
2. Sasaran dan Target Kinerja Perspektif Pelayanan

Sasaran kinerja perspektif pelayanan adalah pelayanan dengan citra positif


dengan indikator capaian kinerja sebagai berikut :

No Uraian Prognosis 2021 Proyeksi 2021

PERTUMBUHAN PRODUKTIVITAS
1. Pertumbuhan rata-rata kunjungan rawat jalan 3.00 3.00
2. Pertumbuhan rata-rata kunjungan rawat darurat 2.50 2.50
3. Pertumbuhan hari perawatan rawat inap 2.50 2.50
4. Pertumbuhan pemeriksaan radiologi 2.50 2.50
5. Pertumbuhan pemeriksaan laboratorium 2.50 2.50
6. Pertumbuhan operasi 2.50 2.50
7. Pertumbuhan fisioterapi 2.00 2.00

1. EFEKTIFITAS PELAYANAN
2. Kelengkapan rekam medik 24 jam selesai 1.50 2.00
3. Pengembalian rekam medic 1.50 2.00
4. Angka pembatalan operasi 0.50 1.00
5. Pertumbuhan pemeriksaan radiologi 2.00 2.00
6. Penulisan resep sesuai formularium 2.00 2.00
7. Angka pengulangan pemeriksaan laboratorium 2.00 2.00
8. Bed Occupancy Rate (BOR) 1.50 2.00

PERTUMBUHAN DAN PEMBELAJARAN


1. Rata-rata jam pelatihan per karyawan 1.00 1.00
2. Program reward and punishment 1.00 1.50

3. Sasaran dan Target Kinerja Perspektif Mutu dan Manfaat Kepada


Masyarakat

Sasaran kinerja perspektif mutu dan manfaat kepada masyarakat adalah : a)


mutu pelayanan, b) mutu klinik, c) kepedulian kepada masyarakat, d) kepuasan

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


51
pelanggan dan e) kepedulian terhadap lingkungan dengan indikator capaian
kinerja sebagai berikut :

No Indikator Prognosis 2021 Proyeksi 2021

II Mutu dan Manfaat Kepada Masyarakat

a. Mutu Pelayanan

1) Emergency response time rate 2,00 2,00

2) Waktu tunggu rawat jalan 2,00 2,00

3) Averages Length Of Stay (ALOS) 2,00 2,00

4) Kecepatan pelayanan resep obat jadi 1,50 1,00

5) Waktu tunggu sebelum opersi (hari) 2,00 2,00

6) Waktu tunggu hasil laboratorium 2,00 2,00

7) Waktu tunggu hasil radiologi 2,00 2,00

b. Mutu Klinik

1) Angka kematian di IGD 2,00 2,00

2) Angka kematian > 48 jam 2,00 2,00

3) Post operative death rate 2,00 2,00

4) Angka infeksi nosocomial 0,50 1,00

5) Angka kematian ibu di rumah sakit 1,50 2,00

c. Kepedulian Kepada Masyarakat

1) Pembinaan kepada PUSKESMAS dan Faskes 0,20 0,50


lain

2) Penyuluhan kesehatan 0,50 1,00

3) Rasio tempat tidur kelas 3 2,00 2,00

d. Kepuasan Pelanggan

1) Penanganan pengaduan / complain 1,00 1,00

2) Kepuasan pelanggan 0,73 1,00

e. Kepedulian Terhadap Lingkungan

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


52
1) Kebersihan lingkungan (program RS berseri) 1,00 2,00

2) Proper lingkungan 0,80 1,00

4. Target Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang


dilakukan oleh RSUD Kabupaten Nunukan berpedoman pada Standar
Pelayanan Minimal sebagaimana di dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 tanggal 6 Februari 2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit.

Standar pelayanan Minimum yang telah ditentukan oleh RSUD adalah


pemenuhan sebesar 100% pada semua unit kerja sebagai berikut:

No Unit Kerja Prognosis 2021 Target 2021

1. Kinerja Pelayanan 100% 100 %

2. Kinerja Penunjang Medis 100% 100 %

3. Kinerja Penunjang Non Medis 100% 100 %

Rata–rata Rumah Sakit 100 % 100 %

Rincian target dari masing-masing unit kerja yaitu pelayanan, penunjang medis dan
penunjang non medis adalah sebagai berikut :

a. Kinerja Pelayanan
No Unit Kerja Satuan Prognosis 2021 Proyeksi 2021

1. Instalasi Rawat Darurat Kunjungan 11.438 12.510

2. Instalasi Rawat Jalan Kunjungan 28.657 30.962


3. Instalasi Rawat Inap Hari rawat 9.590 10.657
4. Instalasi Bedah Sentral Tindakan 2.401 3.211
6. ICU Tindakan 288 309
7. BPJS Kunjungan 25.745 29.336

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


53
b. Kinerja Penunjang Medis

No Unit Kerja Prognosis 2021 Proyeksi 2021


Satuan
1. Radiologi Pemeriksaan 3.855 3.974
2. Laboratorium Pemeriksaan 133.050 209.258
3. Fisioterapi Tindakan 4.218 7.251
4. Farmasi Resep 24.553 31.165
5. Transfusi Darah Kantong 2.763 3092
6. Ambulance Pelayanan 104 264
7. Pemulasaran Jenazah Tindakan 218 4

c. Kinerja Penunjang Non Medis


Satuan Target
No Unit Kerja Prognosis 2021
2021
Pasien 82.015 98.208
1. GIZI

2. Rekam Medik Pasien 38.473 51.473


Kg 23997,4 38800.3
3. Pengelolaan Limbah medis
4. Pengelolaan Limbah Covid kg 28561,1 30816.5

5. Administrasi Manajemen % 90 % 100 %

6. Pemeliharaan Sarana Frekuensi 0 2

7. Loundry KG 34.868,5 59.000

C. Progam Kerja dan Kegiatan

1. Program Kerja

Program kerjanya adalah peningkatan pelayanan kesehatan

2. Kegiatan:

a) Pelayanan medik

b) Pelayanan penunjang medik

c) Pelayanan penunjang non medik

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


54
d) Pelayanan manajemen

G. Ambang Batas Biaya Operasional BLUD

Pengeluaran biaya BLUD diberikan fleksibilitas dengan mempertimbangkan volume


kegiatan pelayanan. Fleksibilitas pengeluaran biaya BLUD merupakan pengeluaran
biaya yang disesuaikan dan signifikan dengan perubahan pendapatan dalam
ambang batas RBA. Fleksibilitas pengeluaran biaya BLUD hanya berlaku untuk
biaya BLUD yang berasal dari pendapatan selain dari APBN/APBD dan hibah
terikat. Ambang batas RBA ditetapkan dengan besaran persentase. Besaran
persentase tersebut ditentukan dengan mempertimbangkan fluktuasi kegiatan
operasional BLUD. Persentase ambang batas tersebut merupakan kebutuhan yang
dapat, diprediksi, dapat dicapai, terukur, rasional dan dapat
dipertanggungjawabkan.

Persentase ambang batas dalam RBA ini diperkirakan sebesar 25 %. Hal ini
didasarkan pada pengalaman tahun-tahun sebelumnya yaitu pelampauan target
pendapatan tertinggi yang dicapai adalah 0 %.

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


55
BAB IV

PROYEKSI KEUANGAN

TAHUN ANGGARAN 2021

NO Uraian Jumlah (Rp) Proyeksi 2021


1 2 3
A PENDAPATAN

A.1 Jasa Layanan

1 Pendapatan IGD BPJS 2.850.000,00 3.705.000,00

2 .Pendapatan IGD pihak ke tiga 23.041.950,00 29.954.535,00

3 Pendapatan IGD Umum 204.434.100,00


157.257.000,00
4 Pendapatan Instalasi Rawat Jalan Umum 569.680.150,00
438.215.500,00
5 Pendapatan Instalasi Rawat Jalan BPJS 8.312.162.242,00 10.805.774.914,60

6 Pendapatan Instalasi Rawat Jalan pihak ke 60.709.968,00 78.922.958,40


III
7 Pendapatan Instalasi Rawat inap umum 609.827.117,00 792.775.252,10
8 Pendapatan Instalasi Rawat inap BPJS 122.105.578.661,00 158.737.252.259,30

9 Pendapatan Instalasi Rawat inap pihak ke 1.225.165.539,,00 1.592.715200,70


III

10 Pendapatan kamar operasi umum 143.475.000,00 186.517.500,00

11 Pendapatan laboratorium BPJS 2.140.800,00 2.783.040,00

12 Pendapatan laboratorium pihak ke III 29.181.984,00 37.936.579,20


13 Pendapatan laboratorium umum 668.027.718,00 868.436.033,40

14 Pendapatan radiologi Umum 81.053.277,00 105.369.260,10

15 Pendapatan penjualan obat dan bhp 123.706.776,00 160.818.808,80

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


56
farmasi umum

16 Pendapatan penjualan obat dan bhp 398.691.791,00 518.299.328,30


farmasi BPJS

17 Pendapatan penjualan obat dan bhp 85.052.563,00 110.568.331,90


18 farmasi pihak ke III
4.400.000,00 5.720.000,00
Pendapatan ambulance
19 Pendapatan radiologi BPJS 1.375..000,00 1.787.500,00

20 Pendapatan radiologi pihak ke III 12.463.000,00 16.201.900,00

Lain lain Pendapatan Badan Layanan


Umum yang sah

a.Pendapatan Jasa Giro 117.347,68 152.551.984,00

103.541.348,02 134.603.785.426,00
b.Pendapatan Lainnya
Pendapatan pajak yang belum di setor 18.581.200,00 24.155.560,00

Jumlah 122.239.895,70 158.911.864,41

ANGGARAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2021


No Uraian Jumlah Proyeksi
1 2 3
PEMBIAYAAN
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
Penggunaan Sisa Lebih
21.832.491.024,70
Perhitungan Anggaran ( SILPA)

Jumlah
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
Investasi 31.899.651.285,00

Pembayaran Pokok Utang /


Pinjaman
Jumlah

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


57
No Uraian Jumlah (Rp) Proyeksi rka 2022
2021
1 2 3
PENDAPATAN
Jasa Layanan 134.484.375.886,00 23.107.248.000,00
Hasil Kerja Sama
APBD
Lain-lain Pendapatan BLUD yang sah 122.239.895,70 158.911.864,41
Jumlah 134.606.615.718,7 23.266.159.864,41,00
0
BELANJA
BELANJA OPERASI
Belanja Pegawai 59.997.328.551,00 12.522.925.040,00
Belanja Barang dan Jasa 54.079.717.690,00 50.294.309.000,00
Belanja Bunga
Belanja Lain-lain

BELANJA MODAL 31.899.651.285,00 2.554.183.240,00


Belanja Tanah
Belanja Peralatan dan Mesin
Belanja Gedung dan Bangunan
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan
Belanja Aset Tetap Lainnya
Belanja Aset Lainnya

Jumlah 145.976.697.526,00 65.371.417.280,00

Surflus/(Defisit) 21.832.491.024,70

Penerimaan pembiayaan dalam


negeri
Pengeluaran pembiayaan dalam
negeri
Jumlah pembiayaan netto
Silpa (Sikpa) 21.832.491.024,74

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


58
Nunukan, April 2022
Pemimpin Badan Layanan Umum Daerah

Dr. H. Dulman L.M.Kes.Sp.OG


NIP. 19740623 200312 1 004

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN


RINGKASAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN
PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2021

No Uraian Jumlah (Rp) Proyeksi 2022


2021
1 2 3
PENDAPATAN

Jasa Layanan 103.541.348,02 65.371.417.280,00

Giro 117.347,68 125.474,00

Lain lain pendapatan 18.581.200,00

Hasil Kerja Sama


33.202.572.769,00 5.002.601.000,00
APBD
Lain-lain pendapatan
BLUD yang sah
BELANJA
BELANJA OPERASI 59.997.328.551,00 12.522.925.040,00

Belanja Pegawai 54.079.717..690,0 50.294.309.000,00

Belanja Barang dan Jasa 0

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


59
No Uraian Jumlah (Rp) Proyeksi 2021
2021
1 2 3
Belanja Bunga
Belanja Lain-lain
31.899.651.285,00 2.554.183.240,00
BELANJA MODAL
Belanja Tanah
4.630.532.030,00
a. Belanja peralatan mesin
25.866.020.255,00
b. Bangunan
1.403.099.000,00
c. Irigasi dan bangunan

No Uraian Jumlah (Rp) Proyeksi 2021


2021
1 2 3 4
PEMBIAYAAN

PENERIMAAN
DAERAH
131.008.864,17
Saldo Awal
Penerimaan
Utang/Pinjaman
PENGELUARAN
PEMBIAYAAN
31.899.651.285,00
Investasi
Pembayaran Pokok
Utang/Pinjaman

Nunukan, April 2022

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


60
Pemimpin Badan Layanan Umum Daerah

Dr. H. Dulman L.M.Kes.Sp.OG


NIP. 19740623 200312 1 004

D. Catatan atas Laporan Keuangan

a. Kebijakan akuntansi

Kebijakan akuntansi utama yang ditetapkan dalam penyusunan laporan


keuangan BLUD RSUD Kabupaten Nunukan adalah seperti yang dijabarkan di
bawah ini :

1. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan

Laporan Keuangan ini disajikan sesuai dengan prinsip Akuntansi


yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan yang
diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.

BLUD RSUD memilih dan menerapkan kebijakan sesuai dengan


Keputusan Direktur No. 119/RSUD-NNK Tentang Kebijakan Akuntansi
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah RSUD Kabupaten Nunukan.

Dasar pengukuran laporan ini adalah konsep biaya perolehan


(historical cost), kecuali untuk akun aktiva tetap yang diperoleh sebelum
tahun 2006 menggunakan harga yang wajar. Sedangkan persediaan
dinyatakan sebesar harga perolehan terakhir jika diperoleh dengan
pembelian sebesar harga standar jika diperoleh dengan memproduksi
sendiri dan sebesar harga wajar atau estimasi nilai penjualannya jika
diperoleh dengan cara lain seperti donasi.

Laporan Keuangan disusun dengan metode Akrual, kecuali untuk


laporan arus kas. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


61
penyusunan laporan keuangan ini adalah rupiah. Jika dalam periode
akuntansi terdapat transaksi dalam valuta asing maka harus dikonversi
berdasarkan nilai kurs tengah bank Indonesia pada tanggal transaksi.
Pada akhir tahun pos-pos neraca dalam valuta asing dikonversi
berdasarkan nilai kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca.

2. Kas dan setara Kas

Kas adalah uang tunai atau saldo simpnan di bank yang setiap saat
dapat digunakan untuk membiayai kegiatan Rumah Sakit. Kas terdiri dari
saldo kas (Cash on hand) dan rekening giro. Setara kas (cash equivalent)
merupakan bagian dari asset lancer yang sangat likuid, yang dapat
dikonversi menjadi kas dalam jangka waktu kurang dari 3 bulan tanpa
menghadapi resiko perubahan yang signifikan, tidak termasuk piutang dan
persediaan.

Kas dan bank dinyatakan dalam nilai rupiah. Jika terdapat transaksi
kas dan bank dalam valuta asing maka konversi dalam mata uang rupiah
dilakukan berdasarkan nilai kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal
transaksi. Pada akhir tahun kas dan bank dalam valuta asing dikonversi
berdasarkan nilai kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca.

3. Piutang dan Jasa Layanan

Piutang usaha adalah hak yang timbul dari penyerahan barang atau
jasa dalam rangka kegiatan operasional RSUD Kabupaten Nunukan.

Piutang usaha merupakan piutang yang timbul dari penyerahan jasa


layanan kesehatan, terdiri dari :

a. Piutang BPJS, yaitu jumlah klaim yang diajukan kepada BPJS atas
pelayanan kesehatan kepada pasien yang dijamin BPJS.

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


62
b. Piutang Jamkesda, yaitu jumlah klaim yang diajukan kepada
pemerintah daerah atas pelayanan kesehatan kepada pasien miskin
yang tidak termasuk dalam kuota

c. Piutang kerjasama, yaitu jumlah klaim yang diajukan kepada


perusahaan/asuransi atas jasa pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh RSUD Kabupaten Nunukan

Atas Piutang yang tidak memenuhi syarat dan kriteria sebagaimana


piutang usaha dicatat sebagai piutang lain-lain.

Piutang diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah kas


yang akan diterima dan jumlah pembiayaan yang telah diakui dalam
periode berjalan. Khusus untuk Rumah Sakit, piutang diakui berdasarkan
tagihan kepada pasien tertagih.

Penyisihan kerugian piutang tak tertagih atas piutang usaha dibentuk


sebesar nilai piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih berdasarkan
daftar umum piutang (aging schedule). Besarnya penyisihan RSUD
Kabupaten Nunukan ditentukan sebagai berikut :

Umur Piutang Penyisihan


Piutang dengan umur 1 s/d 2 tahun 25 %
Piutang dengan umur 2 s/d 3 tahun 35 %
Piutang dengan umur 3 s/d 4 tahun 50 %
Piutang dengan umur 4 s/d 5 tahun 75 %
Piutang diatas 5 tahun 100 %

4. Persediaan

Persediaan adalah asset dalam bentuk bahan atau perlengkapan


(supplies) yang diperoleh dengan maksud untuk digunakan dalam proses
pemberian jasa pelayanan RSUD Kabupaten Nunukan yang habis dipakai
atau dijual dalam satu periode akuntansi.

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


63
Persediaan diakui pada saat diterima dan ditatat dalam akun biaya.
Persediaan pada akhir periode akuntansi diakui berdasarkan hasil
perhitungan fisik (stock opname).

Metode pencatatan yang dianut terhadap persediaan menggunakan


Physical Inventory Method, yaitu pembelian / penerimaan barang tidak
dicatat ke dalam persediaan, akan tetapi dibukukan langsung sebagai
biaya sesuai harga perolehan / pada saat barang diterima.

Dasar penilaian yang dianut terhadap persediaan tersebut pada saat


penyusunan neraca adalah dengan harga peroleh dengan metode First In
First Out (FIFO/masuk pertama keluar pertama). Akan tetapi jika diantara
persediaan tersebut terdapat barang yang rusak atau tidak dapat
digunakan lagi maka dinilai dengan taksiran harga jual yang layak atas
barang tersebut.

Persediaan tersebut dicatat pada asset lain-lain dan diusulkan


penghapusannya kepada pejabat yang berwenang. Apabila telah disetujui
penghapusannya, maka persediaan ini dihapuskan dari pembukuan dan
dicatat sebagai biaya lain-lain.

5. Aset Tetap

Aset tetap adalah asset berwujud yang :

c) Dimiliki untuk digunakan dalam proses produksi atau penyediaan


barang atau jasa, untuk disewakan kepada pihak lain, atau untuk
tujuan administratif, dan
d) Diharapkan untuk digunakan lebih dari satu periode.
Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian asset
tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan, maka
nilai asset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.

Metode penyusutan yang digunakan oleh RSUD Kabupaten


Nunukan adalah metode garis lurus (straight-line method). Taksiran umur

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


64
ekonomi disesuaikan dengan peraturan Bupati Nunukan Nomor 32 Tahun
2014, tentang penyusutan Aset Tetap Barang Milik Daerah, yaitu

No Kelompok Aset Masa Mafaat Tarif Penyusutan


1. Bukan bangunan
Kelompok I 4 tahun 25 %
Kelompok II 8 tahun 12.5 %
2. Bangunan
Permanen 20 tahun 5%
Tidak Permanen 10 tahun 10 %

6. Aset Lainnya

Aset lainnya adalah aset yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam


aset lancar, dan aset tetap. Aset lainnya antara lain terdiri dari

d) Aset tidak berwujud (software computer, lisensi dan franchise, hak


cipta, paten dan hak lainnya, hasil kajian / penelitian yang memberikan
manfaat jangka panjang
e) Aset Kerja Sama Operasi (KSO)
f) Aset lain-lain
Aset tidak berwujud diakui apabila RSUD Kabupaten Nunukan akan
memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari aset tersebut, dan biaya
perolehan tersebut dapat diukur secara andal.

Aset kerja sama operasi diakui pada saat penyerahan aset tetap
berwujud RSUD (tanah, peralatan dan mesin, serta bangunan dan
gedung) kepada pihak lain dalam rangka kerja sama operasi.

Aset lainnya diakui pada saat aset tetap berwujud tidak


dipergunakan dalam kegiatan normal RSUD Kabupaten Nunukan.

7. Kewajiban

Kewajiban diklasifikasikan menjadi dua, yaitu kewajiban jangka


pendek dan kewajiban jangka panjang. Suatu kewajiban diklasifikasikan

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


65
sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan dibayar/diselesaikan
atau jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal
pelaporan. Semua kewajiban lainnya yang tidak dapat diklasifikasikan
sebagai kewajiban jangka pendek merupakan kewajiban jangka panjang

8. Beban Yang Masih Harus Dibayar

Beban yang masih harus dibayar, yaitu biaya-biaya yang telah


terjadi tetapi belum dibayar sampai tanggal neraca, termasuk accurued
interest.

9. Pendapatan Diterima Dimuka

Pendapatan diterima dimuka, yaitu penerimaan pendapatan dari


pihak ketiga sebagai pembayaran jasa tertentu tetapi Rumah Sakit belum
memberikan jasa tersebut kepada pihak ketiga, termasuk penerimaan
droping dana jamkesmas.

10. Ekuitas
Ekuitas adalah jumlah kekayaan bersih yang merupakan selisih
antara jumlah aset dengan jumlah kewajiban. Ekuitas terdiri dari :

h) Ekuitas Tidak Terikat.


Ekuitas berupa sumber daya yang penggunannya tidak dibatasi untuk
tujuan tertentu

i) Ekuitas Awal
Merupakan hak residual awal yang merupakan selisih aset dan
kewajiban pada saat pertama kali RSUD Kabupaten Nunukan
ditetapkan, kecuali sumber daya ekonomi yang diperoleh untuk tujuan
tertentu.

j) Surplus dan Defisit Tahun Lalu


Surplus dan defisit tahun lalu merupakan akumulasi surplus dan defisit
pada periode-periode sebelumnya

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


66
k) Surplus dan Defisit Tahun Berjalan
Surplus dan defisit tahun berjalan berasal dari seluruh pendapatan
setelah dikurangi seluruh biaya pada tahun berjalan

l) Ekuitas Donasi
Ekuitas donasi merupakan sumber daya yang diperoleh dari pihak lain
berupa sumbangan atau hibah yang sifatnya tidak mengikat.

m) Ekuitas Terikat Temporer


Ekuitas berupa sumber daya ekonomi yang penggunaannya dan / atau
waktunya dibatasi untuk tujuan tertentu dan atau jangka waktu tertentu,
antara lain mencakup :

1. Sumbangan untuk aktivitas operasi tertentu


2. Investasi untuk jangka waktu tertentu
3. Dana yang penggunannya ditentukan selama periode tertentu
dimasa depan
4. Dana untuk memperoleh aset tetap
5. Ekuitas Terikat Permanen
Ekuitas berupa sumber daya yang penggunaannya dibatasi secara
permanen untuk tujuan tertentu, yang meliputi :

1. Tanah atau gedung/bangunan yang disumbangkan untuk tujuan


tertentu dan tidak untuk dijual
2. Aset yang digunakan untuk investasi yang mendatangkan
pendapatan secara permanen
3. Donasi pemerintah atau pihak lain yang mengikat secara
permanen
11. Pendapatan
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang
timbul dari aktivitas RSUD Kabupaten Nunukan selama satu periode yang
mengakibatkan penambahan ekuitas bersih. Pendapatan di klasifikasikan
ke dalam :

a. Pendapatan usaha dari jasa layanan

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


67
Merupakan pendapatan yang diperoleh sebagai imbalan atas barang
atau jasa yang diserahkan kepada masyarakat

b. Hibah
Merupakan pendapatan yang diterima dari masyarakat atau badan
lain, tanpa adanya kewajiban bagi Rumah Sakit untuk menyerahkan
barang atau jasa. Hibah diklasifikasikan menjadi hibah terikat dan tidak
terikat. Hibah terikat adalah hibah yang peruntukannya ditentukan oleh
pemberi hibah. Sedangkan hibah tidak terikat adalah hibah yang
peruntukannya tidak ditentukan oleh pemberi hibah.

c. Pendapatan APBN dan APBD


Pendapatan yang berasal dari pemerintah dalam rangka pelaksanaan
dekonsentrasi dan / atau tugas pembantuan yang lain-lain

d. Pendapatan APBD
Merupakan pendapatan yang berasal dari otorisasi kredit anggaran
pemerintah daerah bukan dari kegiatan pembiayaan APBD

e. Pendapatah hasil kerjasama dengan pihak lain


Merupakan pendapatan hasil kerjasama dengan pihak lain berupa
perolehan dari kerjasama operasional, sewa menyewa dan usaha
lainnya yang mendukung tugas dan fungsi RSUD Kabupaten Nunukan.

f. Lain-lain pendapatan RSUD Kabupaten Nunukan yang sah.


Lain-lain pendapatan RSUD Kabupaten Nunukan yang sah antara
lain : keuntungan hasil penjualan kekayaan yang tidak dipisahkan,
hasil pemanfaatan kekayaan, jasa giro, pendapatan bunga,
keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, komisi,
potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan / atau
pengadaan barang dan / atau jasa oleh RSUD Kabupaten Nunukan
serta hasil investasi

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


68
Pendapatan usaha dari jasa layanan dan pendapatan usaha lainnya
diakui pada saat diterima atau hak untuk menagih timbul sehubungan
dengan adanya barang / jasa yang diserahkan kepada masyarakat.
Sedangkan pendapatan dari APBN dan APBD diakui pada saat
pengeluaran belanja dipertanggungjawabkan dengan diterbitkannya
SP2D.

12.Beban

Biaya adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode


akuntansi dalam bentuk arus keluar kas atau berkurangnya aset atau
terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas bersih.
Biaya diklasifikasikan ke dalam :

a. Biaya layanan
Merupakan seluruh biaya yang terikat langsung dengan pelayanan
kepada masyarakat, antara lain meliputi biaya pegawai, biaya bahan,
biaya jasa layanan, biaya pemeliharaan, biaya daya dan jasa, dan
biaya langsung lainnya yang berkaitan langsung dengan pelayanan
yang diberikan oleh RSUD Nunukan.

b. Biaya umum dan administrasi


Merupakan biaya-biaya yang diperlukan untuk administrasi dan
biaya yang bersifat umum dan tidak terikat secara langsung dengan
kegiatan pelayanan RSUD Nunukan. Biaya ini antara lain meliputi
biaya pegawai, biaya administrasi perkantoran, biaya pemeliharaan,
biaya langganan daya dan jasa, dan biaya promosi

c. Biaya lainnya
Merupakan biaya yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam biaya
layanan dan biaya umum dan administrasi. Biaya ini antara lain
meliputi biaya bunga dan biaya administrasi bank.

Beban diakui pada saat terjadinya menggunakan metode akrual.

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


69
BAB V
PENUTUP

Kinerja tahun 2021 memperoleh skor A direncanakan pada tahun 2021 meningkat
menjadi AA dengan penekanan program peningkatan volume layanan, efesiensi dan
peningkatan mutu pelayanan pada masyarakat

Masih diperlukan penambahan dan peningkatan kompetensi SDM terutama di


bidang medis

Sarana dan prasarana masih memerlukan penambahan dan pemeliharaan yang


cukup signifikan dan diharapkan mendapat dukungan alokasi dana APBD

Pengembangan SIMRS terutama untuk modul persediaan dengan menambah


system pengadaan dan memperbaiki sistem pergudangan serta distribusi barang

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam implementasi PPK BLUD

1. Mengusulkan Draf Peraturan Bupati Nunukan tentang Kebijakan akuntansi dan tata
cara penghapusan Piutang
2. Penyusunan SOP pengelolaan kas, SOP pengelolaan utang dan SOP pengelolaan
piutang

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


70
3. Penyusunan RBA definitif sesuai dengan standard dan jadwal waktu yaitu sebelum
tahun yang dianggarkan
4. Mendorong intensitas dewan pengawas sebagai Pembina, pengawas dan penilai
kinerja rumah sakit
5. Rumah sakit masih memerlukan dukungan dana APBD dalam rangka peningkatan
mutu pelayanan pada masyarakat
6. Masih diperlukan peningkatan peran SPI yang memenuhi persyaratan independensi
dan kompetensi

RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2022


71

Anda mungkin juga menyukai