PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM
Pembentukan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Nunukan diawali
dengan pengalihan fungsi puskesmas perawatan Kecamatan Nunukan yang
didirikan pada tahun 1970 menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Nunukan tahun 2003. Hal ini didasari pada pertengahan tahun 2002 terjadi
pemulangan TKI dari Malaysia secara besar-besaran, sehingga jumlah
penduduk di Nunukan meningkat tajam dan berdampak pada timbulnya
masalah-masalah kesehatan yang kompleks.
Untuk menghadapi permasalahan kesehatan tersebut, maka pada tahun
2003 pemerintah daerah meningkatkan status Puskesmas Nunukan menjadi
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Nunukan yang dikepalai oleh seorang
dokter umum yang bernama dr. H. Tamat Edi Sutanto sampe dengan tahun
2008. Secara permanen dibangun gedung RSUD berjarak 8 KM dari pusat kota
tepatnya terletak di jalan Sei Fatimah Kelurahan Nunukan Barat, diatas lahan
seluas 6 hektar yang pembangunannya dimulai tahun 2002.
RSUD Kabupaten Nunukan mulai difungsikan pada tahun 2008 dan
memperoleh nomor registrasi pada tahun 2009 dengan nomor kode : 6408025
(Depkes, 14 Februari 2008). Pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2010
RSUD dipimpin oleh seorang dokter umum yang bernama dr. H. Andi Akhmad
PR, M.Kes, kemudian tahun 2010 direktur RSUD digantikan oleh seorang dokter
umum yaitu dr. H. Rustam (periode tahun 2010-2011).
Tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 terdapat beberapa bangunan baru yang
dibangun di wilayah RSUD seperti, ponek, BDRS dan mushollah dibangun pada tahun
2011, gedung workshop, gedung CTKI, gedung kelas III 2 (Flamboyan dan Edelweis),
gedung LB3 dibangun pada tahun 2014 tahun 2020 terdapat dua gedung baru yaitu
ruang isolasi tekanan negatif dan ruang isolasi tekanan non negatif.
Pada tahun 2015 terjadi pergantian direktur oleh dokter spesialis obgyn yang
bernama dr.H. Dulman L, M.Kes, Sp.OG diangkat menjadi Plt direktur (tahun 2015-
2016). Kemudian pada tahun 2017 beliau dilantik menjadi direktur RSUD kabupaten
Nunukan sampai dengan sekarang.
2. Misi
2. Tujuan
Produk jasa yang ditawarkan oleh pihak rumah sakit kepada masyarakat
dalam memberikan pelayanan adalah:
f. Instalasi intensive care unit dan anastesi melayani : pasien post operasi yang
mengalami gangguan
l. Ruang isolasi tekanan negatif dan ruang isolasi tekanan non negatif untuk
pasien covid 19 beroperasi tahun 2020
E. PRINSIP-PRINSIP DASAR
Prinsip-prinsip dasar yang dianut di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Nunukan mengacu pada nilai-nilai filosofis dasar yang menjadi budaya organisasi
yang terdiri dari :
1. Ramah
a. Baik dalam berperilaku
3. Komitmen
a. Menjunjung tinggi semangat dalam bekerja
b. Rasa senasib dan sepenanggungan, seiya dan sekata
c. Senantiasa menjalankan kesepakatan bersama
d. Kerja tim yang solid
e. Bertanggung jawab
4. Sabar
a. Tenang dalam bertindak
b. Tidak mudah terpancing emosi
c. Tidak mudah putus asa dalam berusaha
d. Tidak tergesa – gesa dalam mengambil keputusan
5. Rapi
a. Teratur dalam menyusun sesuatu
b. Baik dalam berpenampilan
6. Adil
a. Tidak berat sebelah
b. Tidak memihak pada salah satu kepentingan
c. Mengambil keputusan sesuai dengan hak dan kewenangannya
7. Cekatan
a. Bekerja dengan cepat dan rapi
b. Tanggap dan sigap
c. Tepat dan akurat
TAHUN 2021
1) Kekuatan :
a) Pertumbuhan pendapatan
2) Kelemahan :
1) kekuatan :
1) Kekuatan :
2) Kelemahan :
1. Faktor Eksternal
a. Peraturan Perundang-Undangan yang terkait dengan BLUD masih bersifat
umum yang banyak menimbulkan multitafsir dari para stakeholder rumah
sakit.
b. Kebijakan Pemerintah/Pemerintah Daerah tentang pembiayaan pelayanan
publik sebagai fungsi Public Service Obligation memberi prioritas dalam
bidang kesehatan sehingga sangat mendukung peran rumah sakit.
c. Kebijakan pemerintah pusat yang membatasi penyediaan SDM (adanya
moratorium pengangkatan PNS) kurang mendukung upaya rumah sakit
untuk memenuhi kebutuhan tenaga yang profesional.
d. Perkembangan sosial budaya dan tingkat pendidikan masyarakat semakin
meningkat sehingga menimbulkan sikap kritis terhadap pelayanan rumah
sakit.
1. Aspek Makro
C. Pencapaian Kinerja
Kinerja rumah sakit tahun anggaran 2021 sebagaimana diuraikan di bagian ini
dikelompokkan menjadi tiga hal utama yaitu :
BBB Apabila TS lebih besar dari 56 atau kurang /sama dengan 68;
7. Perputaran Persediaan
(Inventory Turnover) 2 25.702% 2 1
a. Rasio kas dengan target skor 0,20 %, dengan cara peningkatan efesiensi
c. Imbalan atas aset tetap dengan target skor 7,88 %, dengan cara efesiensi
dan utilisasi asset
g. SOP pengelolaan kas dengan target skor 0,5 %, dengan cara membuat
SOP pengelolaan kas
i. SOP pengelolaan utang dengan target skor 0,5 %, dengan cara membuat
SOP pengelolaan utang.
I Layanan
2) Pengembangan rekam 2 - - 2 0
medik
a. Pertumbuhan Produktivitas
1) Indikator pertumbuhan produktivitas yang telah menunjukkan kinerja
yang baik adalah kunjungan rawat inap tumbuh 10% dan fisioterapy
hanya tumbuh 1%.
2) Berdasarkan hasil data yang tersebut di atas terdapat kenaikan
terhadap pemeriksaan laboratorium yang mencapai sekitar 20 %
dikarenakan banyaknya pemeriksaan yang diharapkan untuk
menunjang penegakan suatu diagnosa medis.
3) Untuk pencapaian kinerja yang baik yang telah diperoleh oleh instalasi
rawat jalan, instalasi bedah central, laboratorium dan radiologi maka
inisiatif strategi yang dapat digunakan dalam pencapaian kinerja
tersebut kedepannya adalah mempertahankan program kegiatan yang
ada serta lebih meningkatkan pengembangan SDM sesuai dengan
kompetensi yang diharapkan oleh unit kerja.
a) Rawat inap
(1) Penambahan kelas III
b) Radiologi
(1) Penambahan alat radiologi
c) Fisioterapy
(1) Peningkatan promosi layanan fisioterapy
b. Efektivitas Pelayanan
1) Kelengkapan rekam medik 24 jam selesai pelayanan dan
pengembangan rekam medik mencapai 75%, angka pembatalan
operasi 0%. Sedangkan untuk penulisan resep sesuai formularium
telah mencapai 90%. Untuk nilai BOR di tahun 2021 mencapai 72,5%.
Untuk pencapaian kinerja yang baik yang telah diperoleh oleh
kelengkapan rekam medik 24 jam selesai pelayanan, pengembangan
b. Mutu Klinik 12 12 12
1) Angka kematian 2 80% 204 80% 2 2.00
2) Angka kematian > 2 86% 101 86% 2 2.00
48 jam
3) Post operative 2 0 0 0.60% 2 2.00
c) Apotik
(1) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja SDM yang
bekerja di unit pelayanan farmasi.
d. Kepuasan Pelanggan
1) Untuk indikator penanganan dan pengaduan / complain sudah
menunjukkan kinerja yang baik mencapai 80,00 % dari keseluruhan
kasus yang telah dilaporkan ke bagian Humas RSUD Kab. Nunukan,
penilaian kepuasan pelanggan mencapai 80,73 %. Meskipun telah
menunjukkan nilai kinerja yang baik, tetapi masih ditemukan beberapa
kendala yang perlu ditindaklanjuti segera
2) Adapun kendala yang ditemukan antara lain :
3) Oleh karena itu inisiatif strategi yang diperlukan guna meningkatkan
kinerja di unit pelayanan tersebut antara lain :
b) Kepuasan Pelanggan
(1) Meningkatkan mutu layanan sesuai dengan standar yang
berlaku
Standar sampai dengan akhir tahun 2020 pelayanan minimum yang telah
ditentukan oleh RSUD Kabupaten Nunukan adalah pemenuhan sebesar 100%
pada semua unit kerja.
a. Kinerja Pelayanan
Satuan Target
No Unit Kerja Prognosis 2021
2021
d. Kinerja Keuangan
18 Pendapatan Ambulance
4.400.000,00
19 Pendapatan Radiologi BPJS 1.375.000,00
Jumlah 134.484.375.886,00
1 Lain lain Pendapatan Badan Layanan Umum yang sah
3 103.541.348,02
b.Pendapatan Lain lain BLUD
c.Penerimaan Pajak yang belum disetor 18.581.200,00
Jumlah 122.239.895,70
Daerah
1 2 3 4
BELANJA
BELANJA OPERASIONAL
Belanja Pegawai
1 577.920.000 8.300.000.000
Honorarium pengelola BLUD
2 50.000.000
Honorarium narasumber
3 21.107.248.000
Jasa pelayanan
4 30.000.000
Uang lembur
5 2.538.000.000
Honorarium dokter kontrak non asn
6 1.000.000.000
Honorarium tim lainnya
7
290.000.000
300.000.000
Belanja Modal
1 1.000.000.000
Belanja modal BLUD
2
Belanja modal peralatan
3
Belanja Modal Peralatan Kantor
4
Belanja Modal Peralatan RT
Belanja Modal Pembangunan lahan
parkir dan jalanan
37.272.000.000
Giro 117.347,68
Hibah
122.239.895,70
Pendapatan lain lain sah
33.202.572.769,00
APBD
Lain-lain pendapatan BLUD yang sah
BELANJA
BELANJA OPERASI
Belanja Pegawai 59.997.328.551,00
b.blud 54.079.717.690,00
Belanja Barang dan Jasa 31.899.651.285,00
Belanja Modal
b) Berdasarkan hasil data yang tersebut di atas Barang Jasa Yang mencapai
187,11%.
a) Jalan irigasi dan jaringan mengalami serapan anggaran yang baik yaitu
sebesar 215, 86%.
a. Kebijakan akuntansi
Kas adalah uang tunai atau saldo simpanan di bank yang setiap saat
dapat digunakan untuk membiayai kegiatan Rumah Sakit. Kas terdiri dari
saldo kas (Cash on hand) dan rekening giro. Setara kas (cash equivalent)
merupakan bagian dari aset lancar yang sangat likuid, yang dapat
Kas dan bank dinyatakan dalam nilai rupiah. Jika terdapat transaksi
kas dan bank dalam valuta asing maka konversi dalam mata uang rupiah
dilakukan berdasarkan nilai kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal
transaksi. Pada akhir tahun kas dan bank dalam valuta asing dikonversi
berdasarkan nilai kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca.
Piutang usaha adalah hak yang timbul dari penyerahan barang atau
jasa dalam rangka kegiatan operasional RSUD Kabupaten Nunukan.
a. Piutang BPJS, yaitu jumlah klaim yang diajukan kepada BPJS atas
pelayanan kesehatan kepada pasien yang dijamin BPJS.
4. Persediaan
Persediaan diakui pada saat diterima dan dicatat dalam akun biaya.
Persediaan pada akhir periode akuntansi diakui berdasarkan hasil
perhitungan fisik (stock opname).
5. Aset Tetap
Tarif Penyusutan
No Kelompok Aset Masa Manfaat
1. Bukan bangunan
Kelompok I 4 tahun 25 %
Kelompok II 8 tahun 12.5 %
2. Bangunan
Permanen 20 tahun 5%
Tidak Permanen 10 tahun 10 %
6. Aset Lainnya
Aset kerja sama operasi diakui pada saat penyerahan aset tetap
berwujud RSUD (tanah, peralatan dan mesin, serta bangunan dan
gedung) kepada pihak lain dalam rangka kerja sama operasi.
7. Kewajiban
10. Ekuitas
b) Ekuitas Awal
Merupakan hak residual awal yang merupakan selisih aset dan
kewajiban pada saat pertama kali RSUD Kabupaten Nunukan
ditetapkan, kecuali sumber daya ekonomi yang diperoleh untuk tujuan
tertentu.
e) Ekuitas Donasi
Ekuitas donasi merupakan sumber daya yang diperoleh dari pihak lain
berupa sumbangan atau hibah yang sifatnya tidak mengikat.
b. Hibah
Merupakan pendapatan yang diterima dari masyarakat atau badan
lain, tanpa adanya kewajiban bagi Rumah Sakit untuk menyerahkan
barang atau jasa. Hibah diklasifikasikan menjadi hibah terikat dan tidak
terikat. Hibah terikat adalah hibah yang peruntukannya ditentukan oleh
d. Pendapatan APBD
Merupakan pendapatan yang bersal dari otorisasi kredit anggaran
pemerintah daerah bukan dari kegiatan pembiayaan APBD
12. Beban
a) Biaya layanan
Merupakan seluruh biaya yang terikat langsung dengan pelayanan
kepada masyarakat, antara lain meliputi biaya pegawai, biaya bahan,
biaya jasa layanan, biaya pemeliharaan, biaya daya dan jasa, dan
biaya langsung lainnya yang berkaitan langsung dengan pelayanan
yang diberikan oleh RSUD Nunukan.
c) Biaya lainnya
Merupakan biaya yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam biaya
layanan dan biaya umum dan administrasi. Biaya ini antara lain
meliputi biaya bunga dan biaya administrasi bank.
1. Faktor Internal
a. Kondisi Pelayanan
1) Kekuatan
(a) Badan Layanan Umum Daerah
2) Kelemahan
b. Kondisi Keuangan
1) Kekuatan
2) Kelemahan
2) Kelemahan
2) Kelemahan
2 Faktor Eksternal
a. Peluang
Kebijakan Pemerintah/Pemerintah Daerah tentang pembiayaan pelayanan
publik sebagai fungsi Public Service Obligation memberi prioritas dalam
bidang kesehatan sehingga sangat mendukung peran rumah sakit.
b. Hambatan
4. Asumsi-asumsi Lain
c. Penyajian kelompok biaya dalam RBA perubahan yang terdiri dari biaya
pelayanan,biaya administrasi umum dan biaya lain-lain dilakukan dengan
kriteria sbb:
e. Biaya administrasi umum merupakan biaya – biaya yang terjadi pada Unit
Pelayanan dan Unit Pendukung Pelayanan yang tidak berkaitan langsung
dengan kegiatan pelayanan kesehatan. Juga dibukukan dalam perkiraan ini
seluruh unsur biaya yang terjadi pada Unit Manajemen berupa: biaya
pegawai, biaya administrasi kantor, biaya pemeliharaan, biaya barang dan
jasa, biaya promosi, biaya depresiasi dan biaya pelayanari lainnya.
PERTUMBUHAN PRODUKTIVITAS
1. Pertumbuhan rata-rata kunjungan rawat jalan 3.00 3.00
2. Pertumbuhan rata-rata kunjungan rawat darurat 2.50 2.50
3. Pertumbuhan hari perawatan rawat inap 2.50 2.50
4. Pertumbuhan pemeriksaan radiologi 2.50 2.50
5. Pertumbuhan pemeriksaan laboratorium 2.50 2.50
6. Pertumbuhan operasi 2.50 2.50
7. Pertumbuhan fisioterapi 2.00 2.00
1. EFEKTIFITAS PELAYANAN
2. Kelengkapan rekam medik 24 jam selesai 1.50 2.00
3. Pengembalian rekam medic 1.50 2.00
4. Angka pembatalan operasi 0.50 1.00
5. Pertumbuhan pemeriksaan radiologi 2.00 2.00
6. Penulisan resep sesuai formularium 2.00 2.00
7. Angka pengulangan pemeriksaan laboratorium 2.00 2.00
8. Bed Occupancy Rate (BOR) 1.50 2.00
a. Mutu Pelayanan
b. Mutu Klinik
d. Kepuasan Pelanggan
Rincian target dari masing-masing unit kerja yaitu pelayanan, penunjang medis dan
penunjang non medis adalah sebagai berikut :
a. Kinerja Pelayanan
No Unit Kerja Satuan Prognosis 2021 Proyeksi 2021
1. Program Kerja
2. Kegiatan:
a) Pelayanan medik
Persentase ambang batas dalam RBA ini diperkirakan sebesar 25 %. Hal ini
didasarkan pada pengalaman tahun-tahun sebelumnya yaitu pelampauan target
pendapatan tertinggi yang dicapai adalah 0 %.
PROYEKSI KEUANGAN
103.541.348,02 134.603.785.426,00
b.Pendapatan Lainnya
Pendapatan pajak yang belum di setor 18.581.200,00 24.155.560,00
Jumlah
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
Investasi 31.899.651.285,00
Surflus/(Defisit) 21.832.491.024,70
PENERIMAAN
DAERAH
131.008.864,17
Saldo Awal
Penerimaan
Utang/Pinjaman
PENGELUARAN
PEMBIAYAAN
31.899.651.285,00
Investasi
Pembayaran Pokok
Utang/Pinjaman
a. Kebijakan akuntansi
Kas adalah uang tunai atau saldo simpnan di bank yang setiap saat
dapat digunakan untuk membiayai kegiatan Rumah Sakit. Kas terdiri dari
saldo kas (Cash on hand) dan rekening giro. Setara kas (cash equivalent)
merupakan bagian dari asset lancer yang sangat likuid, yang dapat
dikonversi menjadi kas dalam jangka waktu kurang dari 3 bulan tanpa
menghadapi resiko perubahan yang signifikan, tidak termasuk piutang dan
persediaan.
Kas dan bank dinyatakan dalam nilai rupiah. Jika terdapat transaksi
kas dan bank dalam valuta asing maka konversi dalam mata uang rupiah
dilakukan berdasarkan nilai kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal
transaksi. Pada akhir tahun kas dan bank dalam valuta asing dikonversi
berdasarkan nilai kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca.
Piutang usaha adalah hak yang timbul dari penyerahan barang atau
jasa dalam rangka kegiatan operasional RSUD Kabupaten Nunukan.
a. Piutang BPJS, yaitu jumlah klaim yang diajukan kepada BPJS atas
pelayanan kesehatan kepada pasien yang dijamin BPJS.
4. Persediaan
5. Aset Tetap
6. Aset Lainnya
Aset kerja sama operasi diakui pada saat penyerahan aset tetap
berwujud RSUD (tanah, peralatan dan mesin, serta bangunan dan
gedung) kepada pihak lain dalam rangka kerja sama operasi.
7. Kewajiban
10. Ekuitas
Ekuitas adalah jumlah kekayaan bersih yang merupakan selisih
antara jumlah aset dengan jumlah kewajiban. Ekuitas terdiri dari :
i) Ekuitas Awal
Merupakan hak residual awal yang merupakan selisih aset dan
kewajiban pada saat pertama kali RSUD Kabupaten Nunukan
ditetapkan, kecuali sumber daya ekonomi yang diperoleh untuk tujuan
tertentu.
l) Ekuitas Donasi
Ekuitas donasi merupakan sumber daya yang diperoleh dari pihak lain
berupa sumbangan atau hibah yang sifatnya tidak mengikat.
b. Hibah
Merupakan pendapatan yang diterima dari masyarakat atau badan
lain, tanpa adanya kewajiban bagi Rumah Sakit untuk menyerahkan
barang atau jasa. Hibah diklasifikasikan menjadi hibah terikat dan tidak
terikat. Hibah terikat adalah hibah yang peruntukannya ditentukan oleh
pemberi hibah. Sedangkan hibah tidak terikat adalah hibah yang
peruntukannya tidak ditentukan oleh pemberi hibah.
d. Pendapatan APBD
Merupakan pendapatan yang berasal dari otorisasi kredit anggaran
pemerintah daerah bukan dari kegiatan pembiayaan APBD
12.Beban
a. Biaya layanan
Merupakan seluruh biaya yang terikat langsung dengan pelayanan
kepada masyarakat, antara lain meliputi biaya pegawai, biaya bahan,
biaya jasa layanan, biaya pemeliharaan, biaya daya dan jasa, dan
biaya langsung lainnya yang berkaitan langsung dengan pelayanan
yang diberikan oleh RSUD Nunukan.
c. Biaya lainnya
Merupakan biaya yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam biaya
layanan dan biaya umum dan administrasi. Biaya ini antara lain
meliputi biaya bunga dan biaya administrasi bank.
Kinerja tahun 2021 memperoleh skor A direncanakan pada tahun 2021 meningkat
menjadi AA dengan penekanan program peningkatan volume layanan, efesiensi dan
peningkatan mutu pelayanan pada masyarakat
1. Mengusulkan Draf Peraturan Bupati Nunukan tentang Kebijakan akuntansi dan tata
cara penghapusan Piutang
2. Penyusunan SOP pengelolaan kas, SOP pengelolaan utang dan SOP pengelolaan
piutang