BAB II
PERMASALAHAN
Pegawai Negeri Sipil (PNS) menurut UU No. 5 tahun 2014 adalah Pegawai Aparatur
Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN yang diangkat sebagai pegawai tetap oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) untuk menduduki jabatan pemerintahan dan memiliki
nomor induk pegawai secara nasional. Sebagai ASN, PNS mempunyai tugas dan fungsi
sebagai pelaksana kebijakan public, pelayanan public, perekat dan pemersatu bangsa.
Pembentukan ASN yang mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan
masyarakat secara professional didasarkan pada penanaman nilai-nilai dasar.
Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 tanggal 26
Agustus 2021 tentang implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil
Negara, disebutkan bahwa dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu
strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class
Government), Pemerintah telah meluncurkan core values (nilai-nilai dasar) ASN BerAkhlak
yang merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, Kolaboratif dan employer branding (Bangga Melayani Bangsa). Nilai-nilai
dasar tersebut diharapkan mampu dimaknai sepenuhnya oleh seluruh ASN seta dapat
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana Kesehatan, baik diselenggarakan
oleh pemerintah atau swasta yang berfungsi memberikan pelayanan Kesehatan dasar,
rujukan, atau pelayanan Kesehatan penunjang. Rumah Sakit diselenggaraan berasaskan
Pancasila dan didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat,
keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan
pasien, serta mempunyai fungsi social. Rumah sakit sebagai institusi pelayanan Kesehatan
yang kompleks, padat karya, padat modal, dan padat teknologi. Kompleksitas ini muncul
karena pelayanan di Rumah Sakit menyangkut berbagai fungsi, antara lain pelayanan,
pendidikan dan penelitian, serta mencakup berbagai tingkatan maupun jenis pelayanan
Kesehatan.
Menurut PERMENKES Nomor: 269/MENKES/PER/III/2008 Tentang Rekam Medis, Rekam Medis
adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien, rekam medis dapat
dikatakan bermutu/berkualitas, menurut Dirjen Yanmed (2006:75) adalah rekam medis yang lengkap
dan dapat digunakan bagi referensi pelayanan kesehatan, melindungi minat hukum, sesuai dengan
peraturan yang ada, menunjang informasi untuk aktifitas penjamin mutu (quality assurance).
Sedangkan Penyimpanan/Penjajaran (filling) adalah sistem penataan rekam medis dalam suatu
tempat yg khusus agar penyimpanan dan pengambilan (Retrieval) menjadi lebih mudah dan cepat.
Dalam melaksanakan tugas sehari-hari di RSUD Tani dan Nelayan Boalemo sebagai petugas Rekam
Medis dan Informasi Kesehatan, ditemukan isu yang mengemuka yaitu belum terdapatnya tracer
(pengganti dokumen rekam medis / petunjuk keluar) pada rak filling sehingga mengakibatkan rekam
medis salah letak atau kehilangan berkas rekam medis (missfile)yangmembuat pelayanan kepada
pasien menjadi terhambat, ditambah dengan banyaknya pasien yang akan dilayanai. Apabila hal ini
berlanjut terus menerus dapat mengakibatkan rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap
pelayanan di Puskesmas Karang Pule.Sehingga diperlukan suatu rangkaian kegiatan yang mampu
menyelesaikan masalah tersebut agar rekam medis pasien cepat ditemukan ketika diperlukan, yaitu
dengan memanfaatkan Tracer(pengganti dokumen rekam medis / petunjuk keluar) pada rak filling.
Oleh karena itu penulis membuat rancangan aktualisasi dengan judul ‘PEMANFAATAN TRACER
SEBAGAI ALAT BANTU MONITORING BERKAS REKAM MEDIS KELUAR DAN MASUK PADA RAK
PENYIMPANAN (FILLING SYSTEM) DI RSUD Tani dan Nelayan Boalemo’’.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Identifikasi Isu
Identifikasi Masalah yang muncul di Instansi kerja di RSUD Tani dan Nelayan, khususnya di
Rekam Medik antara lain :
1) Adanya penumpukan dokumen rekam medis inaktif di rak filling aktif
2) Belum terdapatnya tracer (pengganti dokumen rekam medis / petunjuk keluar) pada rak
filling
3) Belum teraturnya waktu pengembalian dokumen rekam medis dari poliklinik setelah
selesai pelayanan
4) Terbatasnya ketersediaan rak penyimpanan dokumen rekam medis
5) Rendahnya kepatuhan masyarakat membawa kartu identitas pada saat berkunjung ke
RSUD Tani dan Nelayan Boalemo