PEMBAHASAN
2.1.2 Visi
Mewujudkan pelayanan swasta yang berkualitas sesuai kebutuhan dan
kemampuan masyarakat dan perkembangan IPTEK dilandasi IMAN
dan TAQWA.
2.1.3 Misi
a. Membangun Budaya Pelayanan yang sempurna dalam Penampilan,
Handal, Tanggap, Peka, Tulus
b. Menjadikan Rumah Sakit Swasta Kelas Madya
c. Menjadi Sarana Pendidikan dan Pengembangan SDM Kesehatan
2.1.4 Falsafah
Mengamalkan perbuatan baik terhadap sesama melalui pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit Bina Sehat Jember.
2.1.5 Tujuan
a. Meningkatkan Mutu Pelayanan melalui Sertifikasi Akreditasi
Rumah Sakit versi 2012.
b. Memberikan pelayanan secara profesional dan berbudaya
yang memuaskan pasien/ keluarganya.
c. Melengkapi sarana dan prasarana pelayanan kesehatan rujukan.
d. Menyediakan SDM yang berkualitas, profesional dan berbudaya.
e. Menyelengarakan Pendidikan dan Pelatihan SDM Kesehatan.
f. Turut serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Jember dan
sekitarnya.
3
2.2 Gambaran Umum Rumah Sakit Bina Sehat Jember
Rumah Sakit Bina Sehat terletak di Jalan Jayanegara No. 7 Jember.
Rumah Sakit Bina Sehat merupakan Rumah Sakit swasta yang juga melayani
pasien umum, asuransi kesehatan wajib maupun asuransi kesehatan lainnya.
Fasilitas yang ada di Rumah Sakit Bina Sehat diantaranya IGD 24 jam,
Laboratorium, Bank Darah, Instalasi Farmasi, Instalasi Gizi, Instalasi Rawat
Jalan (Poli Umum, Jantung, Penyakit Dalam, Bedah Umum, Orthopedi,
Syaraf, Paru, Gigi, KIA, Obgyn, Fisioterapi,Psikologi, Akupunktur,
Hemodialisa, THT, Mata, MCU ( Medical Check Up) dan Anak, Radiologi
(CT-Scan, USG, Rontgen dan pemeriksaan Radiologi lainnya ), IBS
( Instalasi Bedah Sentral ), CSSD ( Central Sterile Supply Department),
ICU,serta InstalasiRawat Inap yang memiliki kapasitas 182 tempat tidur,
(Ruang Syukur/Bersalin, Ruang Perinatologi, Ruang Iman, Ruang Sabar,
Ruang Ihsan, Ruang Aulia dan Ruang Stroke Center).
Rumah Sakit Bina Sehat Jember merupakan rumah sakit yang selalu
berkomitmen untuk menjaga kualitas sehingga pelayanan dan fasilitas rumah
sakit sehingga pasien merasa aman dan nyaman dalam menjalani proses
pengobatan di Rumah Sakit Bina SehatJember.
4
Kesehatan (JPK) paket dasar (A) untuk wilayah Jember, Lumajang dan
Bondowoso.
5
hingga tahun 2010 RS Bina Sehat sudah mempunyai layanan poli
spesialis bahkan poli sub spesialistik yaitu bedah Orthopedi dan
Bedah Syaraf. Hunian TT dari awal berdiri 12 TT hingga tahun
2010 RS Bina Sehat Memiliki fasilitas 123 TT
b. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap layanan Rumah Sakit
Bina Sehat meningkat dari tahun ke tahun terbukti dengan adanya
peningkatan kunjungan pasien di unit rawat jalan, rawat inap dan
IGD.
6
2. Pelayanan Gawat Darurat
a. 24 jam dan 7 hari seminggu
3. Pelayanan Medik Dasar
a. Penyakit Dalam
b. Kesehatan Anak
c. Bedah
d. Obstetri dan Ginekologi
4. Pelayanan Spesialis Penunjang Medik
a. Radiologi
b. Patologi Klinik
c. Anastesiologi
d. Rehabilitasi Medik
e. Patologi Anatomi
5. Pelayanan Medik Spesialis Lain
a. Mata
b. Telinga, Hidung dan Tenggorokan
c. Saraf
d. Jantung dan Pembuluh Darah
e. Kulit dan Kelamin
f. Kedokteran Jiwa
g. Paru
h. Orthopedi
i. Urologi
j. Bedah Saraf
6. Pelayanan Medik Spesialis Gigi dan Mulut
a. Bedah Mulut
b. Periodonti
c. Pedodonsi
7. Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan
a. Asuhan Keperawatan
b. Asuhan Kebidanan
7
8. Pelayanan Penunjang Klinik
a. Perawatan Intensif
b. Pelayanan Bank Darah
c. Gizi
d. Farmasi
e. Sterilisasi Instrumen
f. Rekam Medik
9. Pelayanan Penunjang Non Klinik
a. Laundry/linen
b. Jasa Boga/Dapur
c. Teknik dan Pemeliharaan Fasilitas
d. Pengolahan limbah
e. Gudang
f. Ambulance
g. Komunikasi
h. Kamar Jenazah
i. Pemadam Kebakaran
j. Pengelolaan Gas Medik
k. Penampungan air bersih
2.2.6 LAYANAN UNGGULAN
Layanan Unggulan di RS Bina Sehat:
Layanan yang sudah ada
1) Pemeriksaan Canggih: CT Scan
2) Pelayanan Hemodialisa
3) Pelayanan 24 Jam:
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Farmasi
3. Laboratorium
4. Radiologi
5. Ambulance
4) Pelayanan One Day Care
5) Pelayanan Home Visite
8
6) Pelayanan Psikologi
7) Medical Check Up:
1. Uji Kesehatan Umum
2. Uji Kesehatan Calon Karyawan
3. Uji Kesehatan TKI
9
Kereta Dorong Oksigen : 1 Buah
b) Mebeler Nurse Station
Meja Counter : 1 Buah
Kursi : 8 Buah
Almari Obat : 1 Buah
Almari dokumentasi : 1 Buah
c) Mebeler Ruang Perawatan
Meja : 1 Buah
Kursi : 1 Buah
Almari : 1 Buah
d) Electrical Nurse Station
Pesawat Telepon : 1 Buah
Jam Dinding : 1 Buah
Nurse Call : 1 Buah
Kipas Angin : 1 Buah
Almari Pendingin : 1 Buah
e) Electrical Ruang Perawatan
AC : 7 Buah
TV : 4 Buah
Remote TV/ AC : 4/5 Buah
f) Mebeler Ruang Kepala Urusan Ruang Anak
Meja : 1 Buah
Kursi : 1 Buah
g) Electrical Ruang Kepala Urusan Ruang Anak
AC : 1 Buah
PC Dokumentasi : 1 Buah
h) Kelontong
Bak Mandi Pasien : 8 Buah
Bak Obat : 27 Buah
Nampan Obat : 2 Buah
Sapu : 2 Buah
10
Tempat Sampah : 10 Buah
Tempat Botol Infus : 1 Buah
Timba Linen kotor : 1 Buah
Timba Linen bersih : 1 Buah
2. Instrument dan Diagnostik Ruang Anak
a. Alat Instrumen
WT Set :
b. Kelas 2
11
Kelas 2 terdiri dari 3 TT/3 pasien. Fasilitasnya adalah TV, AC,
kursi, meja, kamar mandi dalam (kloset duduk, wastafel).
Ruang Kelas 2 terdapat di ruang :C4 dan C5 khusus untuk pasien anak
dan bayi.
c. Kelas 3
Kelas 3 terdiri dari 4 TT/4 pasien.Ruang kelas 3 khusus untuk
pasien anak dan bayi terdapat di ruang : C1, C7 dan C10, sedangkan
kelas 3 yang terdiri dari 3 TT/ 3 pasien khusus untuk pasien dewasa
terdapat di ruang C6. Fasilitasnya adalah kipas angin, kursi, meja,
kamar mandi dalam (kloset duduk dan wastafel).
d. Ruang Isolasi
Ruang Isolasi terdiri dari 1 TT/1 pasien. Fasilitasnya adalahk ipas
angin, kursi, meja. Ruang isoalsi terdapat di ruang :C8 dan C9 khusus
untuk pasien yang memiliki penyakit menular.
C5 C9
C7
C4 C8
Nurse
C3 C2 Station C6
Keterangan:
Kelas 1: C2 dan C3
Kelas 2: C4 dan C5
12
Isolasi : C8 dan C9
13
c. Melengkapi status. Resume keperawatan di RM 11 dan
perencanaan pasien pulang di RM 38.
d. Melengkapi kartu anamnesa/kontrol pasien (tgl KRS, no. Hp,
Diagnosa, dan oral KRS).
e. Alkes sisa (obat injeksi, cairan infuse, spuit, needle, dll) milik
pasien yang ada di ruangan ditulis resep pengembalian dan
dicek apakah ada pinjaman. Obat lalu dikembalikan ke apotek
beserta resep oral KRS jika ada.
f. Foto radiologi dan obat sisa diambil jika ada untuk dibawakan
pulang
g. Blangko billing diisi, diperiksa kelengkapannya lalu dibawa ke
bagian rekening. Bila sudah selesai rekening menelepon ruang
anak tentang besaran biaya perawatan. Perawat memberitahu
keluarga pasien untuk membayar ke kasir.
h. Setelah keluarga menyerahkan kwitansi, perawat memberikan
obat untuk pulang dengan menjelaskan pemakaian, foto
radiologi, maupun kartu askes jika ada. Menjelaskan waktu
kontrol.
i. Perawat melepas infuse, dower catheter, NGT dll. Pasien
diantar menuju kendaraan.
j. Setelah pasien pulang, kamar di UV bila diperlukan kemudian
segera menghubungi petugas cleaning service untuk
membersihkan bed beserta ruangan. Lalu disiapkan kembali
untuk pasien baru.
3. Prosedur pasien pulang paksa (atas permintaan sendiri)
a. Pasien pulang paksa adalah pasien yang pulang atas
permintaan sendiri sebelum kondisi kesehatannya
memungkinkan untuk dilakukan rawat jalan.
b. Keluarga dan pasien diberi penjelasan tentang pengertian,
akibat beserta resiko dari pulang paksa.
14
c. Jika keluarga atau pasien sudah paham tetapi masih tetap
menginginkan pulang paksa, maka keluarga diminta membaca
format pernyataan pulang paksa RM 17
d. Jika keluarga sudah paham isi RM 17, perawat anak meminta
keluarga mengisi surat peryataan tersebut lalu memintakan
tanda tangan dan nama terang keluarga.
e. Format RM 17 dijadikan satu dengan status pasien untuk
diserahkan ke bagian rekam medis.
4. Prosedur pasien menolak tindakan medis
a. Keluarga dan pasien diberi penjelasan tentang pengertian
tindakan medis yang akan dilakukan, akibat beserta resiko dari
menolak tindakan tersebut.
b. Jika keluarga atau pasien sudah paham tetapi masih tetap
menolak, maka keluarga diminta membaca format pernyataan
penolakan tindakan medis RM 16.
c. Jika keluarga sudah paham isi RM 16, perawat anak meminta
keluarga mengisi surat peryataan tersebut lalu memintakan
tanda tangan dan nama terang keluarga.
d. Format RM 16 dijadikan satu dengan status pasien.
5. Prosedur memindah pasien ke ruang lain dalam RS Bina Sehat
Jember
a. Pemindahan pasien dilakukan jika alasan medis, atas instruksi
dokter, permintaan pasien atau keluarga.
b. Jika telah terjadi kesepakatan kepindahan, maka keluarga
wajib mendaftar kepindahan ke admission.
c. Menunggu konfirmasi dari admisi.
d. Konfirmasi kesiapan kamar ke admisi dan ruangan yang dituju.
e. Menulis tanggal dan jam pindah di RM. 04 dan billing yang
ditanda tangani pasien atau keluarga pasien.
f. Memindahkan pasien ke kamar yang dituju dengan membawa
status lengkap, obat-obatan, serta pemeriksaan penunjang.
15
g. Operan dengan perawat ruangan mengenai terapi dan
perkembangan pasien
6. Prosedur pasien rujuk
a. Dokter spesialis yang merawat, memberi perawatan dan
pengobatan kepada pasien
b. Memberikan pemeriksaan penunjang diagnostik atau
konsultasi dokter spesialis lain bila diperlukan
c. Penderita yang perlu dirujuk dibuatkan surat rujukan (rangkap
tiga) dengan blanko yang sudah disiapkan bagi penderita
umum maupun peserta asuransi kesehatan.
d. Ambulance disiapkan dengan seorang perawat mengantar
pasien ke rumah sakit yang dituju dengan membawa
perlengkapan kesehatan penunjang, seperti emergency box,
monitor tanda-tanda vital dan tabung oksigen.
7. Prosedur pemeriksaan penunjang.
a. Foto radiologi : Foto CT Scan, USG abdomen dan urologi,
ronten BOF, Colon inlope dll.
Setelah dokter menulis di SP Radiologi RM 03 dan keluarga
pasien setuju
Menghubungi dan mengirimkan SP ke radiologi
Persiapan pasien (jika dibutuhkan)
Menunggu konfirmasi radiologi untuk mengirim pasien
Jika sudah ada konfirmasi dari radiologi, kirim pasien untuk
dilakukan tindakan
b. Pemeriksaan sample cairan tubuh di labolatorium
Memberikan SP ke laboratorium
Konfirmasi jika ada persiapan
Petugas laboratorium mengambil sampel
Petugas labratorium mengirimkan hasil
8. Prosedur persiapan operasi
a. Informed Concent pada pasien dan keluarga pasien.
16
b. Jika sudah mendapat persetujuan dari pihak keluarga dan
pasien maka perawat meminta tanda tangan pada surat
persetujuan operasi (SPO) dari pihak keluarga atau pasien itu
sendiri.
c. Lakukan periksaan penunjang operasi sesuai dengan keadaan
umum misalnya:
Laboratorium
EKG, USG, dl
Rontgen
d. Konsultasi keadaan pasien pada dokter spesialis yang
dibutuhkan untuk memastikan apakah pasien layak untuk
dilakukan operasi atau tidak.
e. Jika dokter spesialis yang diperlukan setuju, maka hubungi tim
OK untuk jadwal operasi pasien.
f. Selanjutnya persiapan fisik pasien jika diperlukan, yang
meliputi :
Skirent pada daerah operasi.
Pasang cateter.
Lavement.
Lepas perhiasan, gigi palsu dan hapus cat kuku pasien.
Jika dilakukan operasi elektif, pasien dipuasakan 6-8 jam.
Untuk operasi emergency atau cyto pasien tidak puasa
pasang maag slang.
Siapkan darah jika memang diperlukan.
g. Ganti baju pasien dengan baju OK.
h. Lengkapi catatan pre-op yang ditanda tangani oleh kepala piket
ruangan dan perawat OK yang meliputi:
Keadaan umum, meliputi :
a) Kesadaran
b) Tekanan darah, Suhu,Nadi dan RR
c) BB
d) Skirent
17
e) DK
f) Lavement
g) Premedikasi (pemberian obat sebelum induksi
anesthesia, dengan tujuan untuk melancarkan induksi,
pemeliharaan dan anastesia)
h) SPO
i) Gelang identitas pasien (2 buah gelang identitas pasien
sesuai dengan jenis kelamin, yang berisi nama
pasien,nomor rekam medis dan tanggal lahir)
j) Gigi palsu, perhiasan, dan cat kuku
k) Baju ok
Pemeriksaan penunjang
a) HB
b) Leukosit
c) Golongan darah
d) Rontgen
e) EKG
f) Puasa
i. Jika perawat OK sudah menghubungi ruangan untuk segera
mengirim pasien maka sebelum berangkat pasien ditensi dulu,
kemudian pasien dikirim ke OK dengan membawa status
pasien dan data pemeriksaan penunjang lainnya.
j. Setelah pasien tiba di OK, lakukan serah terima antara perawat
OK dan perawat ruangan
9. Prosedur menghadapi pasien kritis/sakaratul maut
a. Perawat pelaksana Rawat Inap mengukur tanda vital, memberi
penanganan seperlunya dan segera melaporkan kepada dokter
jaga ruang Rawat Inap.
b. Dokter jaga ruang Rawat Inap memeriksa pasien, bisa
memberikan terapi simptomatis seperlunya dan segera
melaporkan dokter spesialis yang merawat, bila memang betul
kritis/ perlu perhatian
18
c. Dokter/ perawat pelaksana Rawat Inap memberitahukan/
menjelaskan keadaan pasien kepada keluarganya
d. Perawat Pelaksana Rawat Inap memberiatahu petugas
Kerohanian untuk memberikan penyuluhan kepada pasien
maupun keluarganya.
10. Prosedur penanganan pasien meninggal
a. Pada pasien yang sudah dinyatakan meninggal oleh dokter:
kelopak mata ditutup, infus, dower cateter, maag slang, dsb
dilepas, balutan– balutan diikatkan ringan, dagu diikat dengan
kepala, kedua kaki dan tangan diikat, kemudian ditutup
seluruhnaya dengan kain/ selimut.
b. Dilaporkan pada Urusan Kerohanian.
c. Setelah selesai/ siap, 2 ( dua ) jam kemudian jenazah bisa
diambil keluarganya, hal ini ditujukan untuk memastikan
kematin secara biologis.
d. Ka Urusan Ruang atau yang mewakilinya/ perawat pelaksana
Rawat Inap menyelesaikan status pasien dan menyiapkan surat
kematian.
e. Surat kematian dibuat oleh dokter yang merawat / dokter jaga
yang menangani.
f. Bila keluarga pasien akan menyelesaikan rekening di rumah,
diperkenankan dengan persetujuan Petugas Rekening dan
dibayarkan pada petugas yang ditunjuk.
11. Prosedur dokumentasi asuhan keperawatan
a. Asuhan keperawatan ditulis pada RM 35
b. Format penulisan menggunakan format “SOAP”
S = keluhan yang diutaraan pasien secara lisan
O = data objektif yang menunjang keluhan dan keadaan pasien
meliputi B1sampai B6
A = penampilan pasien (masalah teratasi atau belum)
P = planning/ intervensi lanjut yang harus dikerjakan oleh shift
berikutnya
19
c. Penulisan dilakukan tiap sift.
d. Pengisian dilakukan secara jelas, lengkap diakhiri tanda tangan
perawat sebagai bentuk tanggung gugat profesi.
12. Prosedur visite dokter spesialis di ruang rawat inap
a. Kepala Urusan Ruang Rawat Inap atau Perawat Pelaksana
Rawat Inap yang diserahi, menyiapkan status pasien dan hasil-
hasil pemeriksaan penunjang (Lab, EKG, Rontgen baru, dll)
yang belum dilihat dokter dan menyiapkan alat-alat yang
diperlukan (stetoskop, senter dsb).
b. Pada lembar CPPT (catatan perkembangan pasien terintegrasi)
harus ditulis, nama pasien, nomor rekam medis, tanggal lahir
dan keterangan lainnya seperti nama terang dokter, tanda
tangan serta stempel, jam perlu ditulis bila konsultasi bersifat
cito.
c. Permintaan konsul tertulis pada lembar CPPT (catatan
perkembangan pasien terintegrasi)dan disampaikan oleh
perawat pelaksana Rawat Inap per telepon pada dokter
spesialis yang jaga konsulan atau menunggu visite dokter yang
diminta, sesuai sifat konsultasinya (cito atau biasa).
d. Perawat pelaksana Rawat Inap menulis konsultasi tersebut
pada papan Kegiatan Ruangan serta jika dokter telah visite
segera tulis dilembar billing.
e. Dokter konsulan (Intern RS Bina Sehat maupun dari luar)
harus datang ke Ruang Rawat Inap.
f. Bila diperlukan dokter konsultasi bisa membawa pasien ke
tempat tertentu (ruang tindakan, ruang periksa dengan alat
khusus).
13. Prosedur serah terima dan tanggung jawab keperawatan.
Dinas pagi:
20
b. Mengikuti visite dokter bersama pelaksana keperawatan
c. Evaluasi status pasien dan program dokter
d. Evaluasi kebersihan lingkungan
2. Pelaksana Keperawatan
a. Kerapian dan kebersihan tempat tidur pasien.
b. Kebersihan lingkungan.
c. Menyiapkan kelengkapan pasien yang akan operasi (bila ada).
d. Menyiapkan dan melaksanakan perawatan pasien.
e. Menyiapkan dan memberikan obat pasien.
f. Mencatat dan membagi obat pasien.
g. Melaksanakan instruksi dokter.
h. Membantu mengantar pasien ke OK (bila ada)
i. Menerima pasien baru/ lama pindahan dari OK.
j. Evaluasi pasien.
k. Membuat bon makan tambahan.
l. Membuat data pasien di buku regrister ruangan.
m. Membuat asuhan keperawatan.
n. Mengukur tanda-tanda vital (tekanan darah, suhu, nadi dan
RR)
o. Mengurus obat ke IFRS.
p. Mengambil bon dan mengambil obat yang diperlukan.
q. Inventarisasi.
r. Membuat laporan.
s. Timbang terima
Dinas sore:
21
c. Memberikan suntikan pada pasien dan melaksanakan skin test
untuk pasien yang akan di operasi jika diperlukan.
d. Membuat bon makan sore.
e. Membuat asuhan keperawatan.
f. Membantu melaksanakan huknah untuk pasien yang akan
dioperasi.
g. Mengukur tanda-tanda vital (tekanan darah, suhu, nadi dan
RR).
h. Inventarisasi obat.
i. Membuat laporan
j. Timbang terima dengan dinas malam
Dinas malam:
22
1 Alur: Instruksi Dokter - Kepala Urusan/ Ka. Shift -
Keluarga Pasien - Perawat Pelaksana Bangsal - Petugas
Rekening - Perawat Pelaksana Bangsal.
2 Perawat pelaksana bangsal: Meneliti lembaran Billing
(kelas perawatan, O2, visite dokter, jaminan Askes pada
pasien Askes, operasi/tidak dan lain sebagainya) bila sudah
lengkap perawat membawa lembar Billing ke bagian
rekening.
3 Keluarga pasien: Membayar rekening pasien
pulang/rujuk/meninggal/APS di bagian rekening.
4 Petugas rekening: Memberikan bukti pembayaran kepada
keluarga dan memberitahu kepada keluarga untuk
menunjukkan bukti pembayaran kepada perawat pelaksana
bangsal.
5 Keluarga: Membawa bukti pembayaran ke bangsal dan
ditunjukkan kepada perawat.
b. Hubungan bagian pelayanan perawatan dengan fisiotherapi
23
c. Hubungan bagian pelayanan perawatan dengan rekam medik.
24