Anda di halaman 1dari 19

PEMANFAATAN TRACER SEBAGAI ALAT BANTU MONITORING

BERKAS REKAM MEDIS KELUAR DAN MASUK PADA RAK PENYIMPANAN


(FILLING SYSTEM) DI RSUD TANI DAN NELAYAN BOALEMO

OLEH

SRI MELIYANI NUR


19980708 202203 2 018

KELOMPOK III
GOLONGAN II ANGKATAN II
BPSDM PROVINSI GORONTALO
BAB I
PENDAHULUAN

A. Sejarah Singkat RSUD Tani dan Nelayan


Perencanaan pembangunan RSUD Tani dan Nelayan Kab. Boalemo dilakukan oleh
Dinas Kesehatan Kab. Boalemo dimulai sejak 12 Oktober tahun 2002 yang ditandai dengan
peletakan batu pertama pembangunan gedung Rumah Sakit oleh Gubernur Provinsi
Gorontalo saat itu Ir. Fadel Mohamad. Bulan April 2004 dibentuk Tim Sepuluh yang dikenal
dengan nama Tim Pengelola Persiapan Operasional Rumah Sakit, yang bertugas mengelola
aset rumah sakit dan mempersiapkan operasional rumah sakit antara lain dalam hal
merencanakan kebutuhan sumber daya, kebutuhan sarana dan prasarana penunjang
operasional rumah sakit.
Pada   tanggal 2 Mei 2005 dilaksanakan peresmian operasional RSTN Kab. Boalemo
oleh Gubernur Gorontalo (Ir. Fadel Mohamad). Setahun kemudian yaitu pada tanggal 1 Mei
2006 dengan diterbitkannya Perda Organisasi dan Tata Kerja rstn, rumah sakit ini menjadi
Instansi Badan Pemerintah Daerah dan berubah nama menjadi Badan Pengelola RSTN
Kabupaten Boalemo.
Tanggal 20 Juli 2007 RSTN Kabupaten Boalemo telah teregistrasi di Departemen
Kesehatan RI, untuk memperoleh izin operasional yang menjadi landasan hukum operasional
rumah sakit dengan klasifikasi kelas C.
Pada tahun 2008 RSTN Kab. Boalemo mendapat penghargaan Citra Pelayanan Prima
dari MENPAN sebagai supremasi tertinggi mutu pelayanan Publik.
Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit dan manajemen sumber
daya yang lebih fleksibel, RSTN terus berupaya untuk memperoleh status sebagai BLUD.
Upaya ini membuahkan hasil dimana p ada tanggal 21 November 2011 Bupati Boalemo saat
itu , Dr. Ir. H. Iwan Bokings, MM, menetapkan R STN sebagai PPK-BLUD melalui
keputusan Bupati Boalemo Nomor 186a tahun 2011 tentang penetapan status Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) pada Rumah Sakit
Umum Daerah Tani dan Nelayan  
Di Tahun 2015 Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerapkan
sistem Rujukan RS Regional yang berguna untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
kepada masyarakat dan juga untuk mengurangi penumpukan pasien di Rumah Sakit Provinsi.
Dengan adanya RS Rujukan Regional ini, pasien yang tidak bisa ditangani Rumah Sakit
tingkat kabupaten bisa segera dirujuk ke Rumah Sakit Rujukan Regional dan jika tidak bisa
ditangani baru dirujuk ke RS Provinsi. Untuk itu, Pemerintah telah menetapkan status 110 RS
tingkat Kabupaten menjadi RS Rujukan Regional dan salah satu dari RS yang ditetapkan
menjadi RS Rujukan Regional adalah RSTN Kab. Boalemo melalui Keputusan Dirjen Bina
Upaya Kesehatan Nomor HK.02.03/I/0363/2015 tentang Penetapan Rumah Sakit Rujukan
Propinsi dan Rumah Sakit Rujuk an Regional. Dengan ditetapkannya RSTN sebagai salah
satu Rumah sakit rujukan regional maka RSTN dapat menjadi pusat rujukan kabupaten lain
sebelum di rujuk ke RS rujukan regional propinsi. 
RSTN terus berbenah diri, meningkatkan mutu pelayanan, jenis pelayanan dan
kemudahan akses pelayanan bagi seluruh masyrakat dengan memacu peningkatan kelas
RSTN menjadi rumah sakit Kelas dan terakreditasi Paripurna.

B. Visi dan Misi RSUD Tani dan Nelayan


1) Visi
Menjadi Rumah Sakit Rujukan Regional Type B Yang Profesional Dan Berkualitas
Dalam Suasana Damai Tahun 2022
2) Misi
a) Mewujudkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Yang Prima Secara
Berkesinambungan
b) Mewujudkan Akses Pelayanan Kesehatan Yang Merata Dan Berkeadlian Kepada
Seluruh Masyarat Yang Terintegrasi Dengan Lintas Sektor
c) Mewujudkan Penyelolaan Keuangan Rumah Sakit Dengan Prinsip Praktek Bisnis
Yang Sehat

C. Lokasi RSUD Tani dan Nelayan


RSUD Tani dan Nelayan Kabupaten Boalemo terletak di Jalan poros (poros jalan
Trans Sulawesi) Boalemo-Pohuwato-Palu yang dapat dengan mudah diakses dan dilalui
kendaraan umum. Kondisi tersebut memungkinkan bagi pengguna jasa layanan, baik yang
berasal dari Kabupaten Boalemo maupun dari Kab. Pohuwato dan Kab. Parigi Moutong dapat
mengakses layanan kesehatan di RSTN Boalemo.  

D. Gambaran Produk Jasa Dan Produk Unggulan


1. Produk Jasa
Sebagai penyedia jasa layanan kesehatan RSUD Tani dan Nelayan Kabupaten
Boalemo,  menyediakan layanan berupa :
a) Pelayanan Gawat Darurat :
 Unit Gawat Darurat  buka 1x24 jam 7 hari dalam seminggu 
 PONEK buka 1x24 jam 7 hari dalam seminggu
b) Pelayanan Rawat Jalan terdiri dari :
 Klinik Penyakit Dalam
 Klinik Anak
 Klinik Obstetri Ginekologi
 Klinik Bedah 
 Klinik Umum
 Klinik Gigi
 Klinik Mata
 Klinik Orthopedi
 Klinik Jantung
 Klinik Syaraf
 Klinik Penyakit Kulit dan Kelamin
 Klinik THT
 Klinik Kesehatan Jiwa
c) Pelayanan Kamar Bedah
Pelayanan kamar bedah terdiri dari 2 kamar bedah yaitu bedah Umum dan bedah
mata.
d) Untuk perawatan intensif saat ini yang tersedia adalah :
  Intensive care Unit (ICU) dengan kapasitas 6 tempat tidur 
 Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dengan kapasitas 12 Tempat Tidur  
 PediatricIntensiveCare Unit (PICU) dengan kapasitas 4 Tempat Tidur
e) Pelayanan Rawat Inap  terdiri dari :
 Rawat inap kelas I ( 16 TT) ,kelas II (34 TT)  dan III (60 TT)
 Ruang Isolasi  terdiri dari ruang isolasi dewasa (9 TT),  Ruang isolasi anak
(12TT), ruang isolasi Covid (10 TT)
 VIP ( 4 TT) dan VVIP (2 TT)  
f) Pelayanan penunjang medis terdiri dari :
 Instalasi Farmasi
 Instalasi Radiologi
 Instalasi Laboratorium
 Unit Tranfusi Darah (UTD) RS
 Rehabilitasi Medik
 Instalasi Gizi
 Unit Pengelolaan Limbah RS
 Laundry 
 House Keeping
 Pemulasaran Jenajah
 Ambulance
2. Pelayanan Unggulan 
Pelayanan Unggulan yang akan dikembangkan tahun 2015 – 2020 adalah
Pelayanan Onkologi. Saat ini RSTN telah memiliki dokter spesialis Patologi Anatomi
dan alat radiodiagnostik mammografi sebagai langkah pencapaian layanan unggulan.
3. Pelayanan Pengembangan
Selain upaya untuk mewujudkan pelayanan unggulan, RSTN Kab. Boalemo
juga berupa untuk melaksanakan pelayanan pengembangan :
g) Pelayanan Obstetri Neonatologi Emergensi Komprehensif (PONEK). 
h) Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan HIV. RSTN telah memiliki
tenaga terlatih dan telah membentuk tim VCT.
i) Pelayanan Tuberculosis Directly Observe Treatment Shortcourse (TB DOTS).
RSTN memiliki tim DOTS dan memberikan layanan TB DOTs bekerja sama
dengan Dinas Kesehatan Kab. Boalemo
Rencana pengembangan pelayanan rujukan  : 
1) Hemodialisa
2) Pelayanan Penyakit Jiwa
3) Pelayanan Bedah Mulut
4) Pelayanan Rehabilitasi Medik
5) Pelayanan Spesialistik paru
BAB II
PERMASALAHAN

Pegawai Negeri Sipil (PNS) menurut UU No. 5 tahun 2014 adalah Pegawai Aparatur
Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN yang diangkat sebagai pegawai tetap oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) untuk menduduki jabatan pemerintahan dan memiliki
nomor induk pegawai secara nasional. Sebagai ASN, PNS mempunyai tugas dan fungsi
sebagai pelaksana kebijakan public, pelayanan public, perekat dan pemersatu bangsa.
Pembentukan ASN yang mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan
masyarakat secara professional didasarkan pada penanaman nilai-nilai dasar.
Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 tanggal 26
Agustus 2021 tentang implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil
Negara, disebutkan bahwa dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi
transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class
Government), Pemerintah telah meluncurkan core values (nilai-nilai dasar) ASN BerAkhlak
yang merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, Kolaboratif dan employer branding (Bangga Melayani Bangsa). Nilai-nilai
dasar tersebut diharapkan mampu dimaknai sepenuhnya oleh seluruh ASN seta dapat
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana Kesehatan, baik diselenggarakan
oleh pemerintah atau swasta yang berfungsi memberikan pelayanan Kesehatan dasar,
rujukan, atau pelayanan Kesehatan penunjang. Rumah Sakit diselenggaraan berasaskan
Pancasila dan didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat,
keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan
pasien, serta mempunyai fungsi social. Rumah sakit sebagai institusi pelayanan Kesehatan
yang kompleks, padat karya, padat modal, dan padat teknologi. Kompleksitas ini muncul
karena pelayanan di Rumah Sakit menyangkut berbagai fungsi, antara lain pelayanan,
pendidikan dan penelitian, serta mencakup berbagai tingkatan maupun jenis pelayanan
Kesehatan.
Menurut PERMENKES Nomor: 269/MENKES/PER/III/2008 Tentang Rekam Medis,
Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien,
rekam medis dapat dikatakan bermutu/berkualitas, menurut Dirjen Yanmed (2006:75) adalah
rekam medis yang lengkap dan dapat digunakan bagi referensi pelayanan kesehatan,
melindungi minat hukum, sesuai dengan peraturan yang ada, menunjang informasi untuk
aktifitas penjamin mutu (quality assurance).

Sedangkan Penyimpanan/Penjajaran (filling) adalah sistem penataan rekam medis


dalam suatu tempat yg khusus agar penyimpanan dan pengambilan (Retrieval) menjadi lebih
mudah dan cepat. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari di RSUD Tani dan Nelayan
Boalemo sebagai petugas Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, ditemukan isu yang
mengemuka yaitu belum terdapatnya tracer (pengganti dokumen rekam medis / petunjuk
keluar) pada rak filling sehingga mengakibatkan rekam medis salah letak atau kehilangan
berkas rekam medis (missfile) yang membuat pelayanan kepada pasien menjadi terhambat
ditambah dengan banyaknya pasien yang akan dilayani.

Apabila hal ini berlanjut terus menerus dapat mengakibatkan rendahnya kepercayaan
masyarakat terhadap pelayanan di RSUD Tani dan Nelayan Boalemo sehingga diperlukan
suatu rangkaian kegiatan yang mampu menyelesaikan masalah tersebut agar rekam medis
pasien cepat ditemukan ketika diperlukan, yaitu dengan memanfaatkan Tracer (pengganti
dokumen rekam medis / petunjuk keluar) pada rak filling. Oleh karena itu penulis membuat
rancangan aktualisasi dengan judul ‘PEMANFAATAN TRACER SEBAGAI ALAT
BANTU MONITORING BERKAS REKAM MEDIS KELUAR DAN MASUK PADA
RAK PENYIMPANAN (FILLING SYSTEM) DI RSUD TANI DAN NELAYAN
BOALEMO’’.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Identifikasi Masalah
Identifikasi Masalah yang muncul di Instansi kerja di RSUD Tani dan Nelayan,
khususnya di Rekam Medik antara lain :
1) Adanya penumpukan dokumen rekam medis inaktif di rak filling aktif
2) Belum terdapatnya tracer (pengganti dokumen rekam medis / petunjuk keluar) pada
rak filling
3) Belum teraturnya waktu pengembalian dokumen rekam medis dari poliklinik
setelah selesai pelayanan
4) Terbatasnya ketersediaan rak penyimpanan dokumen rekam medis
5) Rendahnya kepatuhan masyarakat membawa kartu identitas pada saat berkunjung
ke RSUD Tani dan Nelayan Boalemo

B. Analisis dan Pemilihan Masalah


Analisis masalah dilakukan untuk menetapkan kriteria dan kualitas isu. Dari isu di
atas, analisis isu dilakukan dengan menggunakan alat analisis AKPK (Aktual,
Kekhalayakan, Problematika dan Kelayakan). Alat analisis AKPK digunakan untuk
menentukan kriteria isu. Penilaian isu menggunakan alat analisis AKPK menggunakan
bobot penilaian sebagai berikut:
1. Aktual: Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di masyarakat.
2. Kekhalayakan: Isu menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Problematik: Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan
solusinya sesegera mungkin.
4. Kelayakan: masuk akal, realisitis, relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya.
Bobot Penetapan Kriteria Kualitas ISU AKPK
BOBOT KETERANGAN
1 Sangat kurang
2 Kurang
3 Sedang
4 Kuat
5 Sangat kuat

Pendekatan APKL
No Identifikasi Total Ranking
A P K L
Adanya penumpukan dokumen rekam medis
1 inaktif di rak filling aktif 2 3 2 2 9 3

Belum terdapatnya tracer (pengganti


dokumen rekam medis / petunjuk keluar)
2 4 5 5 5 19 1
pada rak filling

Terbatasnya ketersediaan rak penyimpanan


3 3 3 3 2 12 2
dokumen rekam medis
Rendahnya kepatuhan masyarakat membawa
kartu identitas pada saat berkunjung ke RSUD
4 2 1 2 3 8 4
Tani dan Nelayan Boalemo

Setelah dilakukan analisis isu dengan menggunakan metode AKPK (Aktual,


Kekhalayakan, Problematika dan Kelayakan), maka ditemukan Core issue terpilih yaitu
“Belum Adanya Tracer / Pengganti Rekam Medis”. Hal ini dianggap memerlukan cara
pemecahan masalahnya karena apabila hal ini tidak diwujudkan maka pelayanan tidak
efisien sehingga berdampak pada kepuasan pasien.
Hal tersebut menjadikan alasan kenapa isu ini layak untuk dijadikan Core Issue dan
dicarikan solusi pemecahan masalahnya secara kreatif yang akan diterapkan pada
instansi. Issue yang akan diprioritaskan dan dicarikan penyelesaian masalah yaitu
“Belum Adanya Tracer / Pengganti Rekam Medis” yang akan berdampak pada
kepuasan pasien yang dimana hal tersebut terjadi karena lamanya proses pengambilan
maupun pengembalian rekam medis.
Sehubungan dengan permasalahan dan dampak yang akan terjadi gagasan pemecahan
permasalahannya akan dilakukan “PEMANFAATAN TRACER SEBAGAI ALAT
BANTU MONITORING BERKAS REKAM MEDIS KELUAR DAN MASUK
PADA RAK PENYIMPANAN (FILLING SYSTEM) DI RSUD TANI DAN
NELAYAN BOALEMO”.

C. Kegiatan Penyelesaian
Dalam memecahkan permasalahan tersebut saya akan melakukan beberapa rangkaian
kegiatan yang antara lain sebagai berikut :
1. Konsultasi dengan pimpinan
2. Pembuatan Tracer / Penanda
3. Membuat Prosedur Penggunaan Tracer
4. Sosialisasi Penggunaan Tracer
5. Implementasi penggunaan Tracer
6. Evaluasi Kegiatan

D. Keterkaitan Kegiatan dengan Core Value ASN


Untuk melaksanakan rangkaian kegiatan penyelesaian isu, perlu dilakukan
implementasi nilai-nilai dasar ASN. Tatanan nilai dasar (core values) seorang ASN
adalah BerAKHLAK hal ini berdasarkan kode etik dan kode perilaku undang undang
No 5 tahun 2014 tentang Aparatur negara dan surat edaran menteri pendayagunaan
aparatur negara dan reformasi birokrasi Republik Indonesia No.20 tahun 2021.
Nilai-nilai dasar BerAKHLAK adalah panduan perilaku bagi ASN dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK
yaitu :
1. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi pelayanan adalah komitmen memberikan pelayanan prima demi
kepuasan masyarakat. Kode etik dan panduan perilakunya adalah:

a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat


b. Ramah, cekatan solutif dan dapat diandalkan
c. Melakukan perbaikan tiada henti.
2. Akuntabel
Akuntabel adalah bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan. Kode
etik dan panduan perilakunya adalah:
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi.
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
3. Kompeten
Kompeten adalah terus belajar dan mengembangkan kapabilitas. Kode etik dan
panduan perilakunya adalah:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
b. Membantu orang lain belajar
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
Harmonis adalah saling peduli dan menghargai perbedaan. Kode etik dan
panduan perilakunya adalah:
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
b. Suka menolong orang lain
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal
Loyal adalah berdedikasi dan mengutamakan bangsa dan negara, adapun
panduan perilakunya adalah :
a. Memegang teguh ideologi pancasila, UUD negara Republik indonesia tahun
1945, setia kepada negara kesatuan republik Indonesia serta pemerintahan yang
sah
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara
c. Menjaga rahasia dan jabatan negara

6. Adaptif
Adaptif adalah terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta
menghadapi perubahan. Kode etik dan panduan perilakunya adalah:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas
c. Bertindak proaktif.
7. Kolaboratif
Kolaboratif adalah membangun kerja sama yang sinergis. Kode etik dan
panduan perilakunya adalah:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama
Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Output dan
Mata Pelatihan
Kegiatan Hasil
1. Melakukan Melakukan pertemuan Terlaksananya  Berorientasi Layanan:
konsultasi dengan dengan pimpinan dan konsultasi dan berkomunikasi dengan
penanggung menyampaikan persetujuan sopan dan ramah serta
jawab unit rekam rancangan aktualisasi peimpinan dalam menggunakan bahasa
medik. rancangan kegiatan indonesia yang baik dan
benar kepada pimpinan
saat melakukan
pertemuan
 Kompeten:
menyampaikan rancangan
dengan jelas dan sesuai
target pada saat
melakukan pertemuan
dengan pimpinan.

Menyampaikan rencana Tersampaikannya  Loyal


pelaksanaan aktulisasi rencana pelaksanaan Komunikasi yang terjadi
tentang penerapan aktulisas tentang di dalamnya, saya akan
tracer kepada pimpinan penerapan tracer selalu menjaga nama
unit rekam medik kepada pimpinan unit baik pimpinan
rekam medik
Meminta arahan Adanya petunjuk,  Harmonis
pimpinan saran, dan usulan Bersikap selaras
kegiatan terhadap pendapat
pimpinan, tidak
memaksakan persetujuan
terhadap aktualisasi yang
akan dilakukan
 Adaptif
Melakukan penyesuaian
terhadap masukan/
kritikan serta proaktif
melakukan perubahan
rancangan

2. Pembuatan Menyiapkan alat dan Tersedianya alat dan  Berorientasi pelayanan


Tracer bahan bahan untuk bahan untuk Cermat dalam
pembuatan tracer pembuatan tracer menyiapkan alat dan
bahan untuk pembuatan
tracer
 Akuntabel
Bertanggung jawab atas
alat dan bahan yang
dipilih untuk pembuatan
tracer

Membuat Format tracer Tersedianya format  Akuntabel


tracer Bertanggung jawab
dengan format yang dibuat

 Kompeten
Profesional dalam
merencanakan pembuatan
tracer
 Loyal
Mematuhi setiap
peraturan yang berlaku
dalam pembuatan tracer
Mencetak tracer rekam Tersedianya tracer  Adaptif
medis (Print Out) Cepat menyesuaikan
jika percetakan tidak ada
di tempat kerja
 Kolaboratif
Bekerja sama dengan
petugas rekam medis
lainnya
3. Membuat Mencari referensi untuk Adanya referensi  Akuntabel
Prosedur membuat prosedur referensi untuk Mencari referensi yang
Penggunaan penggunaa tracer membuat prosedur dapat di pertanggung
Tracer penggunaa tracer, jawabkan sumber serta
foto, tercetaknya hasil kebenaran isinya
gambar pencarian
Menyusun prosedur Tersedianya prosedur  Akuntabel
penggunaan tracer tentang penggunaan Bertanggung jawab atas
tracer kebenaran isi prosedur
penggunaan tracer.
 Loyal
Komitmen dalam
pembuatan prosedur
penggunaan tracer.
Meminta persetujuan Adanya dokumentasi  Berorientasi Pelayanan
mentor atas prosedur foto. Dalam meminta
penggunaan tracer persetujuan, akan bersikap
ramah serts
mengutamakan sikap
sopan santun dalam
komunikasi dengan atasan

 Harmonis
Meminta persetujuan
dalam kondisi yang
kondusif dan saling
menghargai perbedaan
pendapat (tidak
memaksakan kehendak)
4. Sosialisasi Membuat daftar hadir Tersedia undangan,  Berorientasi Pelayanan
Penggunaan petugas terkait daftar hadir Menggunakan bahasa yang
tracer (petugas filling) baik dan sopan
 Loyal
Mengutamakan efektifitas
dan efisiensi waktu dalam
membuat undangan
sosisalisai

Mempersiapkan tempat Tersedianya tempat  Kompeten


dan materi sosialisasi untuk sosialisasi Berupaya Mampu
menyiapkan tempat untuk
sosialisasi dan
menyelesaikan dengan
kualitas terbaik
Melaksanakan Terlaksananya  Berorientasi Pelayanan
sosialisasi sosialisasi Menyampaikan sosialisasi
dengan sikap ramah dan
sopan santun
 Akuntabel
Melakukan sosialisasi
secara transparan
 Kolaboratif
Dibutuhkan kerja sama
antara penulis dengan staf
yang terkait dalam
sosialisasi

5. Implementasi Pembuatan tracer dalam Adanya tracer di rak  Akuntababel


penggunaan pengambilan Rekam penyimpanan sebagai Melaksanakan
Tracer Medis ganti Rekam Medis pengambilan berkas
yang keluar dengan penuh tanggung
jawab dan profesional
 Loyal
Berkomitmen dengan staf
untuk bisa bekerja sama
dengan baik dan menaati
peraturan yang ada

Memeriksa / mengecek Terlaksananya kontrol  Kompeten


berkas yang belum berkas Menghasilkan kegiatan
dikembalikan dengan yang efektif dan efisien
menggunakan tracer  Kolaboratif
kegiatan dilakukan
dengan kerja sama yang
baik
Menyimpan Rekam Rekam Medis  Akuntabel
Medis di rak tersimpan sesuai Menyimpan berkas rekam
penyimpanan dengan sistem medis dengan penuh
penyimpanan sesuai tanggungjawab
nomor, kemudian di  Loyal
simpan di dalam rak, Mematuhi peraturan
lalu tracer yang ada yang ada dalam
di dalam rak di ambil penyimpanan rekam
setelah berkas di medis
simpan
6. Evaluasi Membuat lembar Adanya form/ lembar  Kolaboratif
Kegiatan monitor monitoring yang akan Penyusunan monitoring
digunakan untuk menjadi bentuk
melihat perbandingan kontribusi saya terhadap
pelayanan sebelum tata kelola penggunaan
dan setelah tracer sebagai upaya
penggunaan tracer perbaikan pelayanan
publik nantinya
Membuat laporan hasil Adanya laporan hasil  Akuntabel
monitoring Monitoring Saya akan menyusun
dengan bertanggung
jawab dan transparan
tanpa rekayasa
Menganalisis hasil Adanya laporan hasil  Berorientasi Pelayanan
evaluasi evaluasi yang telah Hasil analisis akan
dianalisis disajikan dalam bentuk
bahasa yang sopan

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Seluruh kegiatan dilaksanakan dengan penerapan nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dapat
memberikan kontribusi terhadap kegiatan secara nyata.
B. Saran
Diharapkan dengan tugas ini dijadikan bahan pertimbangan dalam optimalisasi
Pemanfaatan Tracer Sebagai Alat Bantu Monitoring Berkas Rekam Medis Keluar dan
Masuk Pada Rak Penyimpanan (Filling System) Di RSUD Tani dan Nelayan Boalemo.

Anda mungkin juga menyukai