PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan dalah upaya yang diselenggarakan oleh
suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan, mencegah menyembuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan
yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan
sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta yang
penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan
profesi yang telah ditetapkan.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran telah
menjadikan pembedahan yang dahulunya sebagai usaha terakhir,
sekarang menjadi sesuatu yang dapat diterima secara umum.
Pelayanan professional yang diberikan pada pasien di kamar operasi
kegiatan mengidentifikasi kebutuhan fisiologis, psikologis, sosial pasien
mengiplementasikan asuhan keperawatan yang bersifat individualistik,
mengkoor-dinasikan semua kegiatan pelayanan berdasarkan ilmu
keperawatan, biomedis, ilmu perilaku dan ilmu alam dasar dalam
rangka memulihkan dan mempertahankan derajat kesehatan,
kesejahteraan klien sebelum selama dan sesudah tindakan operasi.
Penyusunan Buku Panduan Pelayanan Kamar Bedah ini sangat
penting pada akhirnya dapat mengurangi atau menurunkan angka
kematian, kecacatan, infeksi luka operasi seminimal mungkin
khususnya, dan peningkatan mutu pelayanan di kamar operasi pada
umumnya.
BAB II
GAMBARAN UMUM
RSUD CARUBAN Kab. Madiun
A.SEJARAH RSUD CARUBAN Kab. Madiun
RSUD CARUBAN Kabupaten Madiun didirikan pada tahun 1993/1994
pada saat Bupati Madiun dijabat oleh Ir. Kadiono. Pendirian RSUD
dengan pertimbangan bahwa sampai dengan tahun 1992 Pemerintah
Kabupaten Madiun belum mempunyai sarana kesehatan yang berupa
Rumah Sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan rujukan dari berbagai
Puskesmas dan sarana pelayanan swasta lainnya. Dilain pihak Kota
Caruban yang mempunyai nilai strategis secara geografis, ekonomis
dan sosio budaya terus didorong untuk dapat tumbuh dan berkembang
menjadi kota kecil setingkat ibu kota Kabupaten Madiun dengan segala
fasilitas kotanya.
Secara operasional pelayanan kepada masyarakat dimulai pada
bulan Juli 1994 dengan Direktur dijabat oleh dr. H. Dinoto Kusnin dengan
menugaskan kepala Puskesmas Mejayan untuk memberikan pelayanan
berupa Balai Pengobatan Umum dan Gigi, Pelayanan Kegawatdaruratan,
Pelayanan Obat-obatan dan Memelihara Lahan Bangunan. Sedangkan
pelayanan spesialistik dan fungsi rujukan sebagai kompetensi pelayanan
yang baru dilaksanakan pada tahun anggaran 1996/ 1997 setelah
selesainya tahapan pembangunan fisik dan adanya tenaga spesialis
tetap yakni dr. Dukut Rahardjo Agung H., SpOG dan dukungan tenaga
dari RSUD dr. Soedhono Madiun dengan menugaskan para spesialisnya
secara bergiliran.
Dalam kurun waktu 19 (sembilan belas) tahun operasionalisasi,
RSUD CARUBAN Kabupaten Madiun sebagai RSUD Baru, telah
mengalami perkembangan kemampuan pelayanan ditinjau dari jumlah
sarana fisik, peralatan medik, tenaga dan kemampuan finansial. RSUD
CARUBAN telah menjadi Rumah Sakit Tipe C yang akan
mengembangkan pelayanan menjadi Rumah Sakit Type B.
Mengacu pada Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit yang menyatakan bahwa rumah sakit pemerintah harus
menerapkan pola pengelolaan keuangan dengan prinsip Badan Layanan
Umum Daerah ( BLUD ) maka sejak tanggal 3 Desember 2009 RSUD
CARUBAN Kabupaten Madiun telah ditetapkan sebagai Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) dengan status penuh sesuai dengan Keputusan
Bupati Madiun No: 188.45/696/KPTS/402.031/2009. Dengan menjadi
BLUD, rumah sakit diharapkan mampu menjalankan fungsinya dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan
menonjolkan produktivitas, efisiensi dan efektifitas. Serta mampu
menerapkan manajemen keuangan yang berbasis pada hasil (kinerja).
Dengan pola keuangan BLUD, rumah sakit diberikan fleksibilitas dalam
rangka pelaksanaan anggaran, pengelolaan SDM, termasuk pengelolaan
pendapatan
dan
belanja,
pengelolaan
kas,
dan
pengadaan
barang/jasa,sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat yang terjamin kualitasnya.
B.DASAR HUKUM
Beberapa produk hukum yang melandasi status RSUD CARUBAN
Kab. Madiun sebagai berikut :
1.
Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
2.
Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3.
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
4.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
5.
Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomor 13 Tahun 2011
tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Madiun;
6.
Peraturan Bupati Madiun Nomor 38 Tahun 2009 tentang
Persyaratan Administrasi Sebagai Badan Layanan Umum Daerah
( BLUD ) dengan Status Penuh;
7.
Peraturan Bupati Madiun Nomor 64 Tahun 2011 tentang Tugas
Pokok dan Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Caruban Kabupaten
Madiun;
8.
Keputusan Bupati Madiun Nomor 188.45/696/KPTS/402.031/2009
tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Madiun
sebagai Badan Layanan Umum Daerah ( BLUD ) dengan Status Penuh.
C.ANALISA SITUASI RSUD CARUBAN KAB. MADIUN
RSUD CARUBAN menempati lahan seluas 58.123 m2 dan baru 70 %
luas lahan yang digunakan untuk bangunan , parker dan
pertamanan.Hal ini menandakan Rumah Sakit masih memungkinkan
untuk dikembangkan baik dari sisi kualitas pelayanan maupun sarana
dan prasarana pelayanan.Sebagai gambaran umum RSUD CARUBAN
adalah sebagai berikut :
1. Nama Rumah Sakit
: RSUD CARUBAN Kabupaten
Madiun
2. Alamat
: Jl. A.Yani KM 2 Caruban Madiun
Telepon
: (0351) 383956, 387184
Fax
: (0351) 387184
Email
: rsd_caruban@yahoo.co.id
Website
: rsud-caruban.com
3. Status Kepemilikan
: PEMDA KABUPATEN MADIUN
4. Kelas RS
: Tipe C
5. Luas Lahan
: 58.123 m2
6. Luas Bangunan
: 11.740m2
7. Standar Kualitas Pelayanan RS
:
a. Akreditasi
b. ISO dan Masa Berlaku
: 9001-2008
8. Layanan Unggulan Rumah Sakit
a.
Layanan
Unggulan
yang
sudah
dilaksanakan
diantaranya :
1.
Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB)
2.
Pelayanan Dokter Spesialis di tengah masyarakat.
Dilaksanakan melalui pemberian pelayanan kesehatan oleh
seluruh dokter spesialis dalam kegiatan Bakti Sosial Terpadu
- Kelas II
- Kelas I
- Isolasi
- VIP
- PICU
- NICU
- ICU/ICCU
d.
e.
-
: 38 Tempat Tidur
: 14 Tempat Tidur
: 4 Tempat Tidur
: 8 Tempat Tidur
: 3 Tempat Tidur
: 22 Tempat Tidur
: 10 Tempat Tidur
Pelayanan Penunjang Medis
Instalasi Bedah Sentral ( OK )
Laboratorium patologi klinik 24 jam
Laboratorium patologi anatomi
Instalasi Radiologi 24 jam
Instalasi Farmasi 24 jam
Instalasi Gizi
Instalasi pemulasaraan Jenazah
Pelayanan Penunjang Non Medik
Instalasi Rekam Medik
Instalasi Diklat
Instalasi Humas dan Promkes
Intalasi Sanitasi
Instalasi Linen
Instalasi Pengolahan Air Limbah ( IPAL )
Instalasi Pemeliharaan Sarana ( IPS )
E. SUMBER DANA
Rumah Sakit Umum Daerah Caruban Kabupaten Madiun dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat didukung dengan dana yang cukup
memadai, baik dalam jumlah maupun kelancaran pencairannya. Dana
tersebut antara lain bersumber dari :
1. Pendapatan rumah sakit
Terdiri dari :
a. Pendapatan operasional yaitu pendapatan yang berasal dari
kegiatan pokok / pelayanan kesehatan dari unit-unit pelayanan.
b. Pendapatan non operasional yaitu pendapatan yang berasal dari
pendapatan diluar pelayanan kesehatan, meliputi ; sewa,
pendapatan jasa giro, parkir, diklat, dll.
2. Pendapatan APBD Kabupaten
3. Pendapatan APBD Propinsi
4. Pendapatan APBN
5. Pendapatan RSUD lainnya yang sah
Yang termasuk dalam pendapatan APBD antara lain Dana Alokasi
Umum (DAU) Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Dana Bagi Hasil Cukai
Hasil Tembakau (DBHCHT). Sedangkan pendapatan APBN berupa Dana
Tugas Pembantuan. Dimana semua sumber dana tersebut dipergunakan
sesuai dengan rencana kerja yang telah ditentukan.
F. KETENAGAAN
No
URAIAN
1
2
1 Tenaga Medis
1) Penyakit Dalam
2) Spesialis Bedah
3)
Spesialis
Obstetri
Gynekologi
4) Spesialis Kesehatan Anak
5) Spesialis Syaraf
6) Spesialis Mata
7) Spesialis Orthopaedic
8) Spesialis Jantung
9) Spesialis Anastesi
10) Spesialis Rehab Medik
11) Spesialis Radiologi
12)
Spesialis
Patologi
Anatomi
13) Spesialis Patologi Klinik
14) Spesialis Paru
15) Spesialis Orthodontia
16) Spesialis Urologi
17) Spesialis THT
18) Spesialis Jiwa
19) Spesialis Kulit Kelamin
17) Dokter Gigi
17) Dokter Umum
JUMLAH
2 Tenaga Paramedis
1) Perawat S-1
Perawat D-4
2) Perawat D-3
3) Perawat SPK
4) Anastesi D-3
5) Penata Rontgent D-3
6) Gizi S-1/D-4
7) Gizi D-3
8) SPAG
9) Rehabilitasi Medik D-3
10) D-3 Teknik Elektromedik
11) APK D-3
12) SPPH D-1
13) Teknik Lingkungan S-1
14) Apoteker S-1
15) Asisten Apoteker D-3
16)
Asisten
Apoteker
(SAA/SMF)
17)
Analis
Farmasi
&
Makanan
18) SKM
19) Pekarya Kesehatan
20) Bidan D-3
21) Bidan D-4
22) Bidan D-1
23) Perawat Gigi D-3
24) Rekam Medik D-3
25) Analis Kesehatan D-3
26) SMAK
27) Analis Kimia
JUMLAH
SATUA
N
3
Orang
Orang
Orang
1
2
1
1
2
1
Orang
Orang
Orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
1
1
1
1
2
21
39
1 (Mou)
1 (Mou)
1 (Mou)
3
1
1
1
1
1
1
1
2
21
42
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
36
4
76
1
1
7
4
3
1
2
4
2
2
2
5
8
3
11
82
6
5
47
4
158
1
1
7
4
3
1
2
4
2
2
2
5
14
8
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
8
1
24
2
1
3
3
7
1
213
6
1
4
1
116
8
1
30
3
1
3
3
11
1
1
329
G.
AKREDITASI
Akreditasi rumah sakit adalah suatu pengakuan dari Pemerintah
atau Komite Akreditasi Nasional (KARS) kepada Rumah Sakit yang telah
memenuhi standar minimal yang ditetapkan sebagaimana yang
tercantum dalam Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit, bahwa akreditasi penting dilaksanakan dalam upaya peningkatan
mutu rumah sakit dan wajib dilaksanakan secara berkala setiap 3 (tiga)
tahun sekali. RSUD CARUBAN Kab. Madiun telah lulus akreditasi 1 kali
pada Tahun 2010. Terakreditasi 5 pelayanan, yaitu :
a.
Administrasi dan manajemen
b.
Pelayanan medis
c.
Pelayanan keperawatan
d.
Pelayanan gawat darurat
e.
Pelayanan rekam medik
H.
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, MOTTO, NILAI DAN TUJUAN
RSUD CARUBAN Kab. Madiun
A.VISI
Visi merupakan cara pandang jauh ke depan sebagai sebuah
gambaran kemana suatu instansi/organisasi harus dibawa agar tetap
eksis, antisipatif dan inovatif serta mampu memberikan harapan bagi
semua komponen instansi/ organisasi. Sejalan dengan visi Pemerintah
Kabupaten Madiun yaitu
Madiun Lebih Sejahtera 2018dan
keempat misi yaitu:
1. Meningkatkan
Perekonomian
Rakyat
Berbasis
Agro
Dan
Berwawasan Bisnis
2. Meningkatkan Sistem Sosial yang Dinamis, Berkeadilan dan
Berbudaya
3. Meningkatkan Daya Saing Daerah dan Kelestarian Lingkungan
Hidup
4. Meningkatkan Pemerintahan yang Demokratis dan Terpercaya
Sejalan dengan Visi, Misi dan Prioritas Pembangunan Pemerintah
Kabupaten Madiun yaitu Pertanian, Pendidikan, Kesehatan, Usaha Mikro
Kecil dan Menengah,Keamanan, Lingkungan Hidup serta menyelaraskan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya maka rumusan visi RSUD
Caruban Kabupaten Madiun dalam mendukung Misi kedua pemerintah
Kabupaten Madiun yaitu meningkatkan sistem sosial yang dinamis,
berkeadilan dan berbudaya adalah sebagai berikut :
VISI : MENJADI RUMAH SAKIT KEBANGGAAN MASYARAKAT
Guna mewujudkan Visi yang telah ditetapkan maka perlu
penetapan Misi secara jelas sebagai suatu pernyataan yang
menetapkan arah kebijakan dan strategi yang ingin dicapai sebagai
berikut :
1.
Meningkatkan pelayanan kesehatan paripurna
2.
3.
D.
MOTTO
Sedangkan untuk mewujudkan MISI dan TUJUAN RSUD CARUBAN
Kab. Madiun menetapkan MOTTO yaitu :
Profesional, Sepenuh Hati dan Bersahabat
E. NILAI
Nilai atau value RSUD CARUBAN Kab. Madiun dalam wujud budaya
kerja meliputi 3 (tiga) citra dengan nama Tri Upaya Citra, terdiri
dari :
1.
Citra Rumah Sakit Bersih :
Mewujudkan lingkungan rumah sakit yang bersih, indah dan
nyaman dan merasa dalam lingkungan sendiri sehingga
membantu proses percepatan penyembuhan pasien
2.
CITRA PELAYANAN PRIMA :
Wemujudkan pelayanan berfokus pada keselamatan pasien dan
petugas guna mencapai kepuasan pelanggan.
3.
CITRA
MANAJEMEN
YANG
PROFESIONAL, AKUNTABEL DAN BERSAHABAT : Menerapkan
pengelolaan
rumah
sakit
yang
efektif,
transparan,dan
membangun komunikasi yang efektif baik internal dan eksternal
dan bersifat emapati kekeluargaan.
F. TUJUAN
Mewujudkan kesehatan masyarakat melalui
kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan.
pengembangan
G. SASARAN STRATEGIS
1. Revitalisasi RS menjadi type B
2. Peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana rumah
sakit;
3. Penyediaan obat/bahp pasien
4. Meningkatkan kepuasan pelanggan
5. Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM
6. Meningkatkan disiplin pegawai
7. Mengoptimalkan system manajemen mutu ( ISO dan Akreditasi)
8. Tertib Laporan
9. Rumah sakit berwawasan Lingkungan
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RSUD CARUBAN Kab. Madiun
Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomor 13 Tahun
2011 Tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Bupati Nomor
64 Tahun 2011 tentang Tugas Pokok dan Fungsi RSUD Caruban Kabupaten
Madiun, maka tugas dan fungsi serta Struktur organisasi adalah sebagai
berikut :
1. Tugas Rumah Sakit
Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang
bersifat spesifik di bidang pelayanan kesehatan.
2. Fungsi Rumah Sakit
Dalam melaksanakan tugasnya RSUD CARUBAN Kabupaten Madiun
menyelenggarakan fungsi :
a.
Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya
b.
Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah sesuai dengan lingkup tugasnya
c.
Pembinaan dan Pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup
tugasnya
d.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
3. Struktur Organisasi
DIREKTUR
KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
SUB BAGIAN
UMUM
BIDANG
PELAYANAN
SEKSI
PELAYANAN MEDIK
SEKSI
PELAYANAN
KEPERAWATAN
SUB BAGIAN
KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN
PERENCANAAN
INFORMASI
BIDANG
PENUNJANG
BIDANG
KEUANGAN
SEKSI
PENUNJANG MEDIK
SEKSI
ANGGARAN DAN
MOBILISASI DANA
SEKSI
PENUNJANG NON MEDIK
SEKSI
VERIFIKASI DAN AKUNTANSI
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
PELAYANAN INSTALASI BEDAH SENTRAL
RSUD CARUBAN Kab. Madiun
Pelayanan Instalasi Bedah sentral di pimpin oleh kepala Instalasi Bedah
Sentral yang membawahi 4 koordinator yaitu penanggung jawab Trauma
Center, penanggung jawab Ok, penanggung jawab RR, kepala Ruang.
Struktur organisasi Bedah sentral :
Kepala Instalasi
bedah sentral
dr. Achmad Ralibi, Sp.B
Penanggung Jawab
Trauma center
dr. Didyn Nuzul A,
Sp.OT
Penanggung Jawab
OK
dr. Donny Prayono,
Sp.B
Penanggung Jawab
RR
dr. Rohmad Hariyono,
Sp.An
Kepala Ruang
Dian
Kepala Ruang
Tejo Pramono, S.
Kep. Ns
Kepala Ruang
Sunarto, S. ST
BAB VI
URAIAN JABATAN
1. KEPALA INSTALASI
a. Uraian Tugas :
Melaksanakan pembinaan kualitas atau mutu profesi
pelayanan.
Melaksanakan koordinasi dengan kepala keperawatan maupun
kepala instalasi yang terkait dalam membina kualitas profesi
pelayanan.
Mengendalikan dan mengevaluasi kualitas pelayanan profesi.
b. Tanggung Jawab :
Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan visi dan misi bedah
sentral
Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program dan
evaluasi
Bertanggung jawab kepada direktur
c. Wewenang
Mendelegasikan tugas apabila berhalangan hadir
Memeriksa hasil kegiatan bedah sentral
2. SEKRETARIS
Uraian Tugas
:
Membuat undangan rapat dan notulen
Mengelola administrasi surat dan dokumen bedah sentral
a. Uraian Tugas :
Membuat perencanaan untuk pelayanan Instalasi Bedah
Sentral
Mengawasi kegiatan di ruang Bedah Sentral
Melakukan koordinasi degan pelayanan ruang bersalin dan
nifas dalam rangka kegiatan operasional
Pengawasan terhadap SPO yang telah di tetapkan.
Melakuakan evaluasi kegiatan operasional dan mutu
pelayanan perinatologi termasuk pencatatan dan pelaporan.
b. Tanggung Jawab :
Bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan
program di masing masing unit kerja
Bertanggung jawan kepada kepala Instlasi Bedah Sentral
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
Manajem
en
Laborator
ium
IBS
K3RS
PPI
Radiologi
Diklat
b.
BAB VIII
POLA KETENAGAAAN DAN KUALIFIKASI
Dalam upaya mempersiapkan tenaga instalasi Bedah Sentral yang
handal, perlu kiranya melakukan kegiatan menyediakan, mempertahankan
sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi.
Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan Sumber Daya
Manusia, yaitu proses mengantisipasi dan menyiapkan perputaran orang
ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi. Tujuannya adalah
mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga
pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai
dengan persyaratan jabatan.
Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kemampuan oganisasi dalam mencapai
sasarannya melalui strategi
pengembangan kontribusi.
Sumber daya manusia adalah motor organisasi. Penataan Sumber
Daya Manusia di RSUD CARUBAN Kab. Madiun mengacu pada Peraturan
Bupati Tulungagung Nomor 58 tahun 2011 tentang Tugas, Fungsi dan Tata
Kerja RSUD CARUBAN Kab. Madiun. Berdasarkan kebijakan tersebut
sebagai upaya mempersiapkan tenaga di lingkup instalasi Bedah Sentral
yang berkompeten mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan perlu
kiranya ditetapkan pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia
yang mengacu pada program peningkatan mutu.
Tabel Pola Ketenagaan dan Kualifikasi
Instalasi Bedah Sentral RSUD CARUBAN Kab. Madiun
Nama Jabatan
Kualifikasi pendidikan
Formal
Informal (pelatihan)
>30 jam
>30 jam
>30 jam
>30 jam
>30 jam
>30 jam
>30 jam
>30 jam
>30 jam
Jumlah
Tenaga
yang
dibutuhkan
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
A.
LATAR BELAKANG
Program orientasi dilakukan pada seluruh pegawai yang masuk
ke lingkup instalasi Bedah Sentral.
Orientasi ini merupakan wahana baru bagi setiap calon pegawai
di lingkup instalasi Bedah Sentral untuk mengenal lebih jauh dan
mendalam tentang Rumah Sakit dan pelayanan instalasi Bedah
Sentral Khususnya.
Pembekalan tentang rumah sakit dikoordinir oleh Sub. Bagian
Kepegawaian dan Sub. Bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia,
sedang kompetensi teknis dilakukan oleh instalasi Bedah Sentral
sesuai dengan jabatan dan penempatan yang akan diterimanya.
Metode orientasi dilakukan dengan pemberian materi, pengenalan
lapangan dan praktek lapangan. Lamanya orientasi disesuaikan
dengan tugas dan jabatannya. Selesai orientasi, akan dilakukan
evaluasi untuk mengetahui kemampuan serta kompetensi untuk
dapat dilanjutkan menjadi pemberi pelayanan instalasi Bedah Sentral
secara penuh (full timer). Hasil evaluasi menjadi dasar rekomendasi
penempatan pegawai yang bersangkutan yang sesuai dengan
kompetensinya.
Diharapkan setelah berakhinya mengikuti seluruh rangkaian
masa orientasi pegawai baru dapat menghasilkan kualitas sumber
daya manusia yang mampu dan siap diterjunkan di pelayanan secara
langsung dengan pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan di
rumah sakit.
.................................................................................
.................................................................................
.................................................................................
.................................................................................
.................................................................................
................................................................................
................................................................................
................................................................................
B.
TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui, memahami dan menjalankan segala peraturan
yang telah ditetapkan oleh pimpinan Rumah Sakit maupun
aturan di bidang kerja lingkup instalasi Bedah Sentral agar
tercipta pola pemikiran dan kerja yang terstruktur di bidangnya
2. Tujuan Khusus
a. Mengenal, mengetahui dan memahami struktur organisasi,
misi, visi dan motto rumah sakit
b. Mengenal, mengetahui dan memahami struktur organisasi,
falsafah dan tujuan instalasi Bedah Sentral
c. Memahami dan menjalankan uraian tugas, tanggung jawab,
kewenangan pegawai di lingkup instalasi Bedah Sentral
d. Mengenal lokasi, fasilitas dan peralatan di lingkup Instalasi
Bedah Sentral
e. Mempelajari kegiatan pelayanan instalasi Bedah Sentral
f. Melakukan latihan ketrampilan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab.
C.
SASARAN ORIENTASI
1. Kegiatan pelayanan instalasi Bedah Sentral
2. Kegiatan administrasi instalasi Bedah Sentral
D.
METODE ORIENTASI
1. Diskusi dan konsultasi
2. Latihan keterampilan
E.
MATERI ORIENTASI
1. Gambaran umum RSUD CARUBAN Kab. Madiun
NARA SUMBER
1. Kepala Instalasi terkait pelayanan instalasi Bedah Sentral
2. Praktisi senior instalasi Bedah Sentral.
G.
TATA TERTIB
1. Hadir dan mengisi daftar absensi
2. Berpakaian rapi dan sopan (hem atasan putih dan bawahan
hitam bagi pegawai baru dan seragam rumah sakit yang berlaku
bagi pegawai yang dimutasikan ke lingkup instalasi Bedah
Sentral)
3. Aktif melakukan kegiatan bimbingan dan latihan keterampilan
yang telah dijadwalkan
4. Membuat laporan baik lisan maupun tertulis
H.
PELAKSANAAN ORIENTASI
Sesuai dengan program orientasi Rumah Sakit.
I.
BAB X
PERTEMUAN/ RAPAT
A.RAPAT RUTIN
Rapat Rutin diselenggarakan pada :
Waktu :
Jam
:
Tempat :
Peserta :
Materi :
Kelengkapan Rapat
:
1. Undangan
2. Daftar hadir
3. Notulen rapat
4. Laporan/ rekomendasi/ usulan kepada pimpinan.
B.AUDIT MEDIS/ PEMBAHASAN KASUS
AMP diselenggarakan pada :
Waktu :
Jam
:
Tempat :
Peserta :
Materi :
Kelengkapan Rapat
:
5. Undangan
6. Daftar hadir
7. Notulen rapat
Laporan/ rekomendasi/ usulan kepada pimpinan
C.RAPAT INSIDENTIL
Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu
dibahas dan diselesaikan segera.
Jam
: Sesuai undangan
Tempat : Sesuai undangan
Peserta :
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas.
Kelengkapan Rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/
rekomendasi / usulan kepada pimpinan
BAB XI
PELAPORAN
A. LAPORAN RUTIN
1. Laporan Internal
Laporan internal pelayanan PONEK di RSUD CARUBAN Kab. Madiun
dapat berupa laporan harian, bulanan maupun tahunan.
a. Laporan Harian
Sensus Harian Pelayanan Instalasi Bedah Sentral
- Pelayanan Anaestesi
- Pelayanan Bedah Sentral
b. Laporan Bulanan
Data Kegiatan Pelayanan
Dilaporkan secara periodik setiap bulan, maksimal tanggal 5
bulan berikutnya.
Data Kunjungan dan Sepuluh Besar Penyakit
Dilaporkan secara periodik setiap bulan, maksimal tanggal 5
bulan berikutnya.
c. Laporan Tahunan
Data untuk Profil
Data untuk Laporan Akuntabilitas
d. Dinas Kesehatan Kabupaten dan Dinas Terkait
B. LAPORAN NON RUTIN
1. Laporan Khusus
2. Laporan Luar Biasa
Contoh : kasus kesalahan prosedur
C. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN
Direktur, Wakil Direktur, Kepala Bidang, Kepala Bagian dan Kepala
Instalasi melakukan pemantauan data dan informasi kesehatan, evaluasi
dan pelaporan sesuai bidang tugas masing-masing secara teratur,
terpadu dan menyeluruh melalui instrumen dan metode yang tepat.
Pemantauan dilakukan dengan membandingkan antara data dan
informasi kesehatan saat ini dengan keadaan sebelumnya secara
berkala.
Evaluasi dilakukan secara berkala terhadap hasil pemantauan dan
penyelenggaraan sistem informasi kesehatan secara keseluruhan.
Pelaporan dilakukan dengan mengirimkan hasil pemantauan dan
hasil evaluasi secara berjenjang dan secara berkala. Dalam keadaan
tertentu dan mendesak sesuai kebutuhan yang telah ditetapkan oleh
menteri, pengelola sistem informasi kesehatan dapat mengirimkan
secara langsung laporan hasil pemantauan dan hasil evaluasi.