1
KATA PENGANTAR
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat. Puskesmas adalah Fasilitas Pelayanan Kesehatan
yang menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan masyarakat dan upaya
pelayanan kesehatan perseorangan tingkat pertama dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif diwilayah kerjanya.
Puskesmas merupakan garda terdepan dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan dasar sebagai salah satu organisasi kesehatan fungsional,
puskesmas mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam
mewujudkan pelayanan kesehatan bermutu, yaitu:
1. Sistem Kesehatan Nasional, yaitu sebagai sarana pelayanan kesehatan
(perorangan dan masyarakat) strata pertama.
2. Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota, yaitu sebagai unit pelaksana teknis
dinas yang bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas
pembagunan kesehatan kabupaten atau kota.
3. Sistem Pemerintah Daerah, yaitu sebagai unit pelayanan teknis dinas
kesehatan kabupaten atau kota yang merupakan unit struktural
pemerintah daerah kabupaten atau kota.
4. Antar sarana pelayanan kesehatan starta pertama, yaitu sebagai mitra
pelayanan kesehatan swasta starta pertama.
5. Sebagai pembina pelayanan kesehatan bersumber daya masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang mencakup perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, pencatatan, dan pelaporan yang dituangkan dalam suatu
sistem.
Dinas Kesehatan sebagai dinas teknis dalam bidang kesehatan
mempunyai kewajiban memberikan pembinaan dan pengawasan dalam
meningkatkan mutu pelayanan baik Rawat Inap maupun Rawat jalan.
3
Dalam Pelayanan puskesmas terdapat pelayanan rawat jalan dan
pelayanan rawat inap.
a. Pelayanan rawat jalan
Rawat Jalan merupakan salah satu unit kerja di puskesmas yang
melayani pasien berobat jalan dan tidak lebih dari 24 jam pelayanan,
termasuk seluruh prosedur diagnostik dan terapeutik, yang
memenuhi kriteria sebagai berikut :
1) Terletak di kawasan perkotaan, kawasan perdesaan, kawasan
terpencil dan kawasan sangat terpencil.
2) Puskesmas non rawat inap dapat menyelenggarakan rawat inap
pada pelayanan persalinan normal apabila memenuhi persyaratan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dokter
dan bidan yang memberikan pelayanan persalinan tersebut dapat
berstatus on call untuk penanganan di luar jam operasional.
3) Pelayanan kegawatdarutan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
4) Jam operasional ditetapkan oleh kepala daerah kabupaten/kota,
dengan tetap memperhatikan kepentingan pelayanan publik,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Tujuan pelayanan rawat jalan diantaranya adalah untuk memberikan
konsultasi kepada pasien yang memerlukan pendapat dari seorang
dokter yang berkompeten, dengan tindakan pengobatan atau tidak
dan untuk menyediakan tindak lanjut bagi pasien rawat inap yang
sudah diijinkan pulang tetapi masih harus dikontrol kondisi
kesehatannya, serta untuk menentukan diagnosa penyakit dengan
tindakan pengobatan, untuk rawat inap atau untuk tindakan rujukan
:
1) Tenaga pelayanan di rawat jalan adalah tenaga yang langsung
berhubungan dengan pasien, yaitu: Tenaga administrasi (non
medis) yang memberikan pelayanan penerimaan pendaftaran dan
pembayaran,
2) Tenaga keperawatan (paramedis) sebagai mitra dokter dalam
memberikan pelayanan pemeriksaan / pengobatan,
3) Tenaga dokter (medis) pada masing-masing poliklinik yang ada.
b. Pelayanan rawat inap
Puskesmas rawat inap adalah puskesmas yang diberi tambahan
ruangan dan fasilitas untuk menolong pasien gawat darurat, baik
berupa tindakan operatif terbatas maupun asuhan keperawatan
sementara, yang memenuhi kriteria:
4
1) Terletak di kawasan perdesaan, kawasan terpencil dan kawasan
sangat terpencil, yang jauh dari fasilitas pelayanan kesehatan
rujukan tingkat lanjutan.
2) Peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas Rawat Inap,
dilakukan secara bertahap mulai dari Puskesmas non rawat inap,
kecuali di kawasan terpencil dan kawasan sangat terpencil.
3) Berlokasi pada daerah strategis dan mudah dijangkau dari
Puskesmas non rawat inap dan fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama.
4) Rawat inap di Puskesmas hanya diperuntukkan untuk kasus-
kasus yang lama rawatnya paling lama 5 hari. Pasien yang
memerlukan perawatan lebih dari 5 hari harus dirujuk ke rumah
sakit, secara terencana.
5) Harus dilengkapi dengan sumber daya untuk mendukung
pelayanan rawat inap, sesuai dengan ketentuan.
6) Memiliki jumlah tempat tidur paling banyak 10 (sepuluh) tempat
tidur, dan memberikan pelayanan rawat inap 24 jam dalam sehari
dan 7 hari dalam satu minggu untuk pelayanan rawat inapnya.
7) Pelayanan kegawatdaruratan mengacu pada ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
8) Jam operasional ditetapkan oleh Kepala Daerah Kabupaten/Kota,
dengan tetap memperhatikan kepentingan pelayanan publik,
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Rawat inap itu sendiri berfungsi sebagai rujukan antara yang
melayani pasien sebelum dirujuk ke institusi rujukan yang lebih
mampu, atau dipulangkan kembali ke rumah kemudian mendapat
asuhan perawatan tindak lanjut oleh petugas perawat kesehatan
masyarakat dari puskesmas yang bersangkutan di rumah pasien.
Puskesmas rawat inap diarahkan untuk melakukan kegiatan-
kegiatan sebagai berikut :
1) Merawat penderita yang memerlukan rawat inap secara tuntas
sesuai standar prosedur operasional dan standar pelayanan.
2) Merawat penderita gawat darurat secara tuntas ataupun merawat
sementara dalam rangka menstabilkan kondisi sebelum dirujuk ke
fasilitas kesehatan rujukan, sesuai standar prosedur operasional
dan standar pelayanan.
3) Observasi penderita dalam rangka diagnostik.
4) Pelayanan persalinan normal dan atau persalinan dengan penyulit,
sesuai dengan pedoman atau ketentuan peraturan perundang-
undangan.
5
5) Puskesmas kawasan perdesaan, terpencil dan sangat terpencil
yang jauh dari rujukan, dapat diberi kewenangan tambahan
sesuai dengan pedoman atau ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Kepala Bidang
Pelayanan Kesehatan
Subs Koordinator
Substansi Pelayanan
Kesehatan Primer
6
2. Pengorganisasian di puskesmas
KEPALA
PUSKESMAS
TU/
PJ UKP
ADMIN
FARMASI DAN
LAB
PU
ST Koordinator Koordinator
U/ Pelayanan Pelayanan
PO Pemeriksaan Rawat Inap
SK Umum
Pelaksana
3. Uraian tugas
a. Kepala Dinas Kesehatan
1) Mengkoordinasikan perumusan kebijakan di bidang kesehatan
masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan
kesehatan, serta sumber daya kesehatan;
2) Mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan
masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan
kesehatan serta sumber daya kesehatan;
3) Mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi di bidang kesehatan
masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan
kesehatan, serta sumber daya kesehatan;
4) Mengkoordinasikan pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan
lingkup tugasnya;
5) Mengoreksi, membubuhkan paraf atau menandatangani surat
keluar dan atau naskah dinas dengan teliti sesuai tata naskah
dinas untuk proses selanjutnya;
6) Mendisposisikan surat masuk sesuai perihal surat untuk
ditindaklanjuti;
7) Menghadiri rapat-rapat berdasarkan undangan dan atau disposisi
untuk menyampaikan dan menerima informasi;
7
8) Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan urusan
kepala bidang untuk menyiapkan petunjuk pemecahannya;
9) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap aparatur
sesuai kebutuhan untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan
tugas;
10) Memberikan motivasi dan pembinaan kepada bawahan sesuai
kinerja masing-masing guna meningkatkan prestasi, dedikasi dan
loaylitas;
11) Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada Bupati
tentang urusan kesehatan sesuai ketentuan dan kebutuhan untuk
pengambilan kebijakan selanjutnya;
12) Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan berdasarkan
dokumen perencanaan dan kondisi lapangan sebagai bahan
pertanggunjawaban; dan
13) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
perintah dan atau disposisi berdasarkan tugas pokok dinas untuk
kepentingan daerah.
b. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan
1) Mengkoordinasikan penyiapan perumusan kebijakan operasional
dibidang-bidang pelayanan kesehatan primer, pelayanan kesehatan
rujukan dan pelayanan kesehatan tradisional;
2) Mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan operasional dibidang-
bidang pelayanan kesehatan primer, pelayanan kesehatan rujukan
dan pelayanan kesehatan tradisional;
3) Mengkoordinasikan kegiatan bimbingan theknis dan supervisi
kebijakan operasional dibidang-bidang pelayanan kesehatan
primer, pelayanan kesehatan rujukan dan pelayanan kesehatan
tradisional;
4) Mengkoordinasikan pelakasanaan pemantauan, evaluasi pelaporan
kebijakan operasional dibidang-bidang pelayanan kesehatan
primer, pelayanan kesehatan rujukan dan pelayanan kesehatan
tradisional untuk menjamin kelancaran pelaksanaan tugas;
5) Mengoreksi dan membubuhkan parah pada suatu surat keluar dan
atau naskah dinas dengan teliti sesuai tata naskah dinas untuk
proses selanjutnya;
6) Mendisposisikan surat masuk sesuai perihal surat untuk
ditindaklanjuti;
7) Menghadiri rapat-rapat berdasarkan undangan dan atau disposisi
untuk menyampaikan dan menerima informasi sesuai bidang tugas
8
8) Mengiventarisi permasalahan yang berhubungan dengan pelayanan
kesehatan dengan pemantauan maupun menerima masukan dari
kepala seksi untuk disiapkan petunjuk pemecahannya;
9) Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai tugas pokok dan
fungsinya agar pelayanan tugas berjalan sesuai dengan proporsi
masing-masing;
10) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhdap staf dan
kepala seksi sesuai kebutuhan untuk menjamin keberhasilan tugas
bidang;
11) Memberikan motivasi dan penilaian kepada bawahan
berdsarkan kinerja guna meningkatkan prestasi, dedikasi dan
loyalitas;
12) Memberikan saran dan pertimbangan teknis dibidang
pelayanan kesehatan kepada kepala dinas secara lisan maupun
melalui nota dinas dan atau telaahan sebagai bahan pengambilan
kebijakan selanjutnya;
13) Melakukan monitoring dan evaluasi serta menyusun laporan
pelaksanaan tugas dibidang pelayanan kesehatan kepada kepala
dinas sesuai tugas dan fungsi agar kegiatan berjalan sesuai
rencana; dan
14) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas
sesuai perintah dan atau disposisi berdasarkan tugas pokok dinas
untuk mewujudkan keberhasilan tugas dinas.
c. Subs Koordinator Substansi Pelayanan Kesehatan Primer
1) Melaksanakan penyusunan rencana kerja pelayanan kesehatan
primer;
2) Melaksanakan penyusunan rancangan kebijakan pelayanan
kesehatan primer sesuai ketentuan;
3) Melaksanakan operasional kegiatan pelayanan kesehatan primer
sesuai rencana kerja untuk menjamin kelancaran pelaksanaan
tugas;
4) Melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi serta pemantauan
terhadap pelaksanaan tugas pelayanan kesehatan primer;
5) Melaksanakan peningkatan upaya kesehatan primer;
6) Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelayanan
kesehatan primer;
7) Melaksanakan analisa hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan
pelayanan kesehatan primer;
8) Melaksanakan pembinaan pelayanan kesehatan primer;
9
9) Melaksanakan pelayanan kesehatan primer;
10) Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan
kajian dan pengembangan sistem pelayanan kesehatan primer,
dengan pemantauan untuk disiapkan petunjuk pemecahannya;
11) Menyusun laporan pelaksanaan tugas pelayanan kesehatan
primer kepada Kepala Bidang; dan
12) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
dan Kepala Dinas.
d. Kepala Puskesmas
1) Mengkoordinasikan Penyusunan Rencana Kerja KTU dan
penanggung jawab sebagai pedoman kerja UPTD Puskesmas;
2) Melakukan Koordinasi, Advokasi, Konsultasi dan Edukasi dengan
Lintas Program dan Lintas Sektor;
3) Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai tugas pokok dan
fungsinya;
4) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan
pada semua unit pelaksana di puskemas;
5) Menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas secara
berkala untuk menjamin pelaksanaan tugas sesuai rencana;
6) Memberikan motivasi dan penilaian kepada bawahan sesuai kinerja
masing-masing guna meningkatkan prestasi, dedikasi dan loyalitas;
7) Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada Kepala Dinas
sesuai kebutuhan dan ketentuan sebagai masukan untuk
pengambilan kebijakan selanjutnya.
e. Kepala Tata Usaha/Administrasi
1) Merencanakan kegiatan Tata Usaha berdasarkan rencana strategis UPTD
Puskesmas;
2) Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Usulan kegiatan (RUK) dan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) UPTD puskesmas disesuaikan
dengan rencana strategis (Renstra) puskesmas;
3) Melakukan monitoring, pengendalian dan evaluasi hasil kerja
Penanggung Jawab dan Koordinator di lingkungan UPTD Puskesmas
sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku agar terhindar dari
kesalahan;
4) Menyiapkan bahan untuk koordinasi, pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan kegiatan UPTD Puskesmas;
5) Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan UPTD Puskesmas kepada
Kepala Puskesmas sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku;
6) Menyediakan pedoman, kebijakan, SOP dan kerangka acuan pada unit
tata usaha;
10
7) Menelaah, meneliti, mendistribusikan dan mendokumentasikan
dokumen pedoman, kebijakan, SOP dan kerangka acuan UPTD
puskesmas;
8) Memeriksa dan memvalidasi hasil pekerjaan koordinator unit tata usaha;
9) Melakukan pembinaan administratif pada penaggungjawab dan
koordinator UPTD puskesmas;
10) Melakukan upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan pada unit
Tata Usaha;
11) Membuat laporan kinerja unit tata usaha dan UPTD puskesmas.
f. Penanggungjawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium
1) Merencanakan kegiatan UKP, Kefarmasian dan Laboratorium
berdasarkan rencana strategi UPTD Puskesmas;
2) Mengkoodinasikan perencanaan dan pelaksanaan dengan unit kerja
terkait dalam rangka penyelarasan kegiatan pelayanan UKP,
Kefarmasian dan Laboratorium;
3) Melakukan monitoring, pengendalian dan evaluasi terhadap koordinator
pelayanan lingkung UKP, kefarmasian dan laboratorium;
4) Melakukan fungsi koordinasi dengan penanggungjawab lainnya di
puskesmas;
5) Menelaah dan mendiskusikan pedoman, sop, kerangka acuan dan
panduan yang berhubungan dengan kegiatan Pelayanan UKP,
Kefarmasian dan Laboratorium;
6) Memeriksa hasil pekerjaan koordinator pelayanan;
7) Melakukan upaya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan yang
berhubungan dengan UKP, Kefarmasian dan Laboratorium;
8) Memastikan, melaksanakan, memonitor dan menilai pelaksanan asuhan
antar Profesi Pemberi Asuhan (PPA);
9) Menelaah dan melakukan pelayanan rujukan kasus dan atau spesimen;
10) Membuat Laporan Kinerja UKP, Kefarmasian dan Laboratorium.
g. Koordinasi Rawat Inap dan Rawat jalan Puskesmas
1) Koordinasi Rawat Inap
a) Mengumpulkan, mengklasifikasikan mendokumentasikan,
menyiapkan data, melakukan validasi, mengolah data menyajikan
data, menganalisis data, interpretasi data, desiminasinsi informasi
dan umpan balik terkait pelayanan rawat inap;
b) Menyusun rencana usulan kegiatan (RUK) dan renacana pelaksanaan
kegiatan (RPK) pelayanan rawat inap;
c) Memastikan ketersediaan alat dan bahan di unit pelayanan rawat
inap;
d) Memastikan dilakukan Asuhan oleh PPA bagi pasien yang
menjalankan pelayanan rawat inap;
e) Memastikan dilakukan penyiapan alat, pemilahan, pembersikan dan
penyimpanan alat di pelayanan rawat inap;
11
f) Memastikan tempat pelayanan rawat inap dalam keadaan bersih dan
siap digunakan;
g) Melakukan persiapan pasien dan administrasi rujukan kasus dan
atau specimen jika diperlukan;
h) Memastikan dilaksanakan pemilahan sampah infeksius dan non
infeksius pada peralatan maupun di ruangan rawat inap;
i) Menyusun rancangan pedoman, sop, kerangka acuan dan panduan
yang berhubungan dengan kegiatan Pelayanan rawat inap;
j) Melakukan tindakan konsultasi dan kolaborasi antar PPA dalam
melakukan perawatan kepada pasien;
k) Menyusun rancangan laporan pelaksanaan tugas pengelolaan rawat
inap;
2) Koordinasi Pelayanan Pemeriksaan Umum
a) Mengumpulkan, mengklasifikasikan mendokumentasikan,
menyiapkan data, melakukan validasi, mengolah data menyajikan
data, menganalisis data, interpretasi data, desiminasinsi informasi
dan umpan balik terkait data terkait pelayanan pemeriksaan umum;
b) Menyusun rencana usulan kegiatan (RUK) dan renacana pelaksanaan
kegiatan (RPK) pelayanan pemeriksaan umum sesuai rencana
strategis UPTD puskesmas;
c) Memastikan dilakukan Asuhan oleh PPA bagi pasien dan atau klien
yang berkunjung ke Pemeriksaan Umum;
d) Memastikan dilakukan penyiapan alat, pemilahan, pembersikan dan
penyimpanan alat di pelayanan pemeriksaan umum;
e) Memastikan tempat pelayanan pemeriksaan umum dalam keadaan
bersih dan siap digunakan;
f) Melakukan persiapan pasien dan administrasi rujukan kasus dan
atau spesimen jika diperlukan;
g) Memastikan dilaksanakan pemilahan sampah infeksius dan non non
infeksiu pada peralatan maupun di ruangan;
h) Menyusun rancangan pedoman, sop, kerangka acuan dan panduan
yang berhubungan dengan kegiatan Pelayanan pemeriksaan umum;
i) Menyusun rancangan laporan pelaksanaan tugas pengelolaan
Pemeriksaan Umum.
3) Pelaksana
a) Dokter Umum
b) Perawat Pelaksana
c) Bidan Pelaksana
d) Gizi Klinis
e) Farmasi/Apoteker
f) Tenaga Administrasi
12
Pelaksana disesuai dengan tugas, pokok, dan fungsi masing-
masing sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Puskesmas dengan
Nomor .............. tentang Uraian Tugas Pelaksana.
4. Komposisi dan jumlah tenaga
a. Dinas Kesehatan
Dinas kesehatan melaksanan Monitoring dan Evaluasi serta
Bimbingan Teknis ke puskesmas dapat melibatakan 3 orang Petugas
yaitu: Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Bidanng Pelayanan Kesehatan
dan Subs Koordinator Substansi Pelayanan Kesehatan Primer
b. Rawat Jalan
Kebutuhan rawat Jalan disesuaikan dengan Permenkes Nomor 43
Tahun 2019 tentang Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat:
Penanggung jawab 1 orang, Tenaga Medis 5 orang perawat dan 4
orang bidan.
N JENIS KUALIFIKASI JUMLA KETERANGAN
o TENAGA H
1. Penanggun Dokter Umum 1 orang Bersertifikat BCTLS /
g Jawab STR/SIP
2. Tenaga DIII/S1 5 orang Bersertifikat BCTLS /
Medis Keperawatan STR/SIP
Ners
DIII/DIV 4 orang Bersertifikat
Kebidanan PPGDON/STR/SIP
c. Rawat Inap
Sesuai dengan Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat jumlah Tenaga Medis
di Ruang Rawat Inap membutuhkan 1 (Satu) Dokter Umum, 1
Penanggungjawab Ruang Rawat Inap, 8-18 orang Perawat Pelaksana
dan 4-7 orang bidan Pelaksana dengan dibagi dalam kategori
Perkotaan, Pedesaan, Pedesaan Sangat Terpencil dengan hal-hal yang
perlu diperhatikan yaitu: Dokter dan tenaga Medis yang berkompeten
(Bersertifikan BCTLS, STR, SIP), maka dari itu untuk perhitungan
jumlah tenaga perawat dalam pelayanan rawat inap menggunakan
Rumus Douglas 1984 berdasarkan tingkat ketergantungan pasien
(Minimal Care, Partial Care dan Total Care)
No Tingkat Jumlah Jumlah Kebutuhan
Ketergantung Pasien Tenaga
an
13
Pagi Sore Malam
1. Sesuai Sesuai ...X ... X ... X
Minim dengan dengan 0,17 0,14 0,07
al Jumlah Jumlah
Care Pasien . Pasien
2. Sesuai Sesuai ...X ...X ... X
Partial dengan dengan 0,27 0,15 0,10
Care Jumlah Jumlah
Pasien . Pasien
3. Sesuai Sesuai ...X ...X0,3 ...X0,2
Total dengan dengan 0,36
Care Jumlah Jumlah
Pasien . Pasien
Keterangan :
1) Faktor Libur dan Cuti = 25% x Jumlah total Shift dalam 1 Hari
2) Ditambah 1 tenaga Kesehatan sebagai penanggungjawab Rawat
Inap
14
Pelayanan Rawat Inap dan Pelayanan Rawat jalan tidak dapat
dipisahkan dengan pelayanan kesehatan kerja di karenakan
pelaksana/petugas yang melayani maupun pasien yang dilayani
sangat rentan terhadap masalah-masalah yang disebabkan
lingkungan bekerja,
4) Perkesmas
Adanya kerjasama lintas kerja antara pelayanan rawat inap dan
rawat jalan dengan Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
di lihat dari masalah/kondisi yang dihadapi pasien apakah
masalah tersebut dapat meningkat di lingkungan tempat tinggal
(keluarga dan masyarakat sekitar), maka penanggungjawab
Perkesmas dapat meninjau langsung ke lokasi tempat tinggal
pasien sesuai dengan standar operasional yang sudah di siapkan
petugas.
b. Usaha Kesehatan Perorangan, Kefarmasian, Laboratorium
1) Pelayanan Rekam Medis
Sebelum pasien mendapatkan Perawatan rawat inap dan rawat
jalan, pasien harus melakukan tahap awal dengan mendaftarkan
diri pada ruang pelayanan rekam medis atau lebih didefinsikan
dengan ruang pendaftar/loket pendaftar untuk mendapatkan Kartu
berobat bagi pasien baru, nomor urut dan Lembar pengkajian yang
menggunakan Family Folder.
2) Pelayanan Laboratorium
Jika Petugas yang melakukan pemeriksaan pada kondisi pasien
dan membutuhkan diagnosa pembanding lainnya dapat melakukan
lintas kerja dengan pelayanan laboratorium untuk pemeriksaan
penunjang dalam menguatkan suatu diagnosa dan pemberian
terapi/advise.
3) Pelayanan Kefarmasian
Pasien yang mendapatkan perawatan rawat inap dan perawatan
rawat jalan berhak mendapatkan pelayanan kefarmasian dalam
bentuk konseling/konsultasi tentang obat-obatan yang akan
dikonsumsi sesuai dengan terapi/advidse dari Petugas Pemeriksa
yang berkompeten dalam memberikan terapi tersebut.
4) Pelayanan Gizi
Meningkatkan Asupan Gizi yang baik dan benar pada pasien rawat
jalan maupun pasien dalam perawatan rawat inap berupa
pelayanan langsung dan konseling/konsultasi dapat dilakukan oleh
15
ahli gizi yang telah berkompeten dan disesuaikan dengan advis
dokter tentang diit pasien,
5) Pelayanan Gawat Darurat
Pelayanan Gawat darurat dapat dilakukan apabila pasien rawat
jalan atau pasien rawat inap yang tiba-tiba mengalami kondisi
kritis oleh petugas-petugas yang sudah berkompenten dengan
mengikuti standar operasional yang sudah ditetapkan.
2. Sektoral Terkait
Lintas Sektoral terkait dengan pelayanan Rawat inap dan rawat jalan di
puskesmas yaitu:
a. Dengan Dinas Kesehatan Kabuapten/Kota
Hubungan kerja Puskesmas dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
bersifat Pembinaan sebagaimana dimaksud, dilakukan oleh dinas
kesehatan daerah kabupaten/kota kepada Puskesmas sebagai unit
pelaksana teknis yang memiliki otonomi dalam rangka sinkronisasi dan
harmonisasi pencapaian tujuan pembangunan kesehatan daerah.
b. Hubungan kerja antara Puskesmas dengan rumah sakit, bersifat
koordinasi dan/atau rujukan di bidang upaya kesehatan.
c. Hubungan kerja antara Puskesmas dengan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan lain dan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat
bersifat pembinaan, koordinasi, dan/atau rujukan di bidang upaya
kesehatan.
d. Hubungan kerja antara Puskesmas dengan lintas sektor terkait lainnya
sebagai jejaring bersifat koordinasi di bidang upaya kesehatan.
C. Pengaduan
Pengaduan pelanggan dibuat dalam bentuk pengaduan langsung melalui
telepon (nomor pengaduan yang sudah di siapkan), kuisioner kepuasan
pelanggan dalam pelayanan yang diberikan, serta membuat kotak saran
yang ditempatkan di depan ruang rawat inap dan Ruang rawat jalan
puskesmas bagi pengunjung puskesmas, kotak saran akan diambil dan
dibuka setiap bulan, selanjutnya diinventarisir permasalahan dan keluhan
untuk dibahas dan disampaikan dalam minilok puskesmas
16
BAB II
PROSES PERENCANAAN
A. Mekanisme Perencanaan
1. Persiapan
Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam proses perencanaan Puskesmas
memberikan pelayanan rawat inap dan rawat jalan di puskesmas yaitu
a. Pembentukan Tim
Penanggung Jawab UKP melakukan persiapan dalam pembentukan
Tim pelaksana dengan melibatkan Kepala Puskesmas dan Lintas
Program yang terkait dalam pelayanan rawat inap dan rawat jalan
b. Pemahaman tentang pedoman Rawat inap dan rawat jalan
dipuskesmas
Penanggungjawab UKP harus paham tentang pedoman pelayanan
rawat inap dan rawat jalan serta aturan-aturan yang terkait dan
mampu membahas secara berkala bersama tim yang sudah dibentuk.
c. Penanggungjawab UKP diharapkan mampu dalam mempelajari
program-program pelayanan dalam gedung yang terkait dengan
pemberian pelayanan rawat inap dan rawat jalan.
2. Analisa Data
Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi dan data mengenai
pelayanan rawat inap dan rawat jalan serta kepuasanan pasien dan
17
mampu mengidentifikasi masalah yang apabila terjadi saat
memberikanan pelayanan dan bagi yang menerima pelayanan tersebut..
Tahapan pengumpulan data terdiri dari :
a. Data dasar
Dilakukan Pengkajian secara umum pada pasien rawat inap dan
rawat jalan menggunakan lembar pengkajian yang berisi idenditas
pasien, Pemeriksaan fisik secara Head To Toe dan tanda-tanda vital
yang nantinya akan dibuat dalam bentuk laporan kunjungan pasien
sesuai dengan format laporan rawat inap dan rawat jalan.
b. Data Program
Pelayanan rawat inap dan rawat jalan dapat dilihat jumlah kunjungan
dan dijadikan sebagai laporan 15 Patron penyakit yang ada
dipuskesmas.
3. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dimulai dengan identifikasi masalah, selanjutnya
ditentukan prioritas masalah kemudian mencari akar masalahnya
sehingga dapat diputuskan pemecahan masalah yang akan dibuat dalam
rencana kegiatan dengan menggunakan data kunjungan perbulan dari
ruang pelayanan rawat inap dan rawat jalan.
PERUMUSAN
MASALAH
PERSIAPAN Identifikasi
Analisa Data Prioritas
Akar masalah
Pemecahan
masalah
Data Kunjungan
Pasien Rawat Inap
dan Rawat jalan Rencana
Usulan
Kerjaberkaita
n dengan
pelayanan
18
BAB III
TATA CARA PELAKSANAAN KEGIATAN
19
inap. Jika pasien tidak memerlukan perawatan rawat inap pasien bisa
dipulangkan sesuai dengan SOP pasien pulang. Dan apabila pasien
dalam kondisi yang harus di rujuk ke Rumah Sakit maka petugas
menyiapkan surat pengantar berupa surat rujukan dan lembar observasi
rujukan.
B. Pelayanan Rawat jalan
1. Pasien baru datang di puskesmas
2. Pasien melakukan pendaftaran di loket pendaftaran dengan
menunjukkan kartu idenditas diri atau kartu BPJS bagi yang memiliki,
apabila pasien lama cukup menunjukkan kartu berobat yang di miliki,
sedangkan pasien lama dengan membawa kartu bpjs cukup
menyerahkan kartu BPJS yang ada
3. Selanjutnya pasien menunggu proses panggilan pemeriksaan atau
pengobatan dari tim medis yang berkompenten, jika tidak dokter yang
menagani bisa di berikan pendelegasian kepada perawat yang sudah
berkompeten sesuai dengan standar informasi..
4. Setelah mendapatkan pemeriksaan, pasien mendapatkan resep dokter
(penulisan resep dokter disesuaikan dengan SOP penulisan Resep
pasien) untuk mengambil obat ke ruang apotek/ruang kefarmasian.
Jika pasien dengan kondisi yang memerlukan pemeriksaan
laboratorium, konsultasi klinik sanitasi, konsultasi klinik gizi, maka
pasien dapat di buat surat pengantar sesuai dengan format yang di
sediakan oleh masing-masing program terkait.
5. Jika pasien rawat jalan yang medapatkan pelayanan rawat inap makan
pasien di antar keruang rawat inap untuk pendapatkan penanganan
lanjutan oleh petugas rawat inap.
6. Petugas pendaftaran/loket pendaftaran mengantar
C. Pelayananan Rawat Inap
1. Pelaksanaan Penerimaan Pasien
a. Pasien tiba diruang perawatan setelah dilakukan tindakan dan
anmnese diunit gawat darurat.
b. Keluarga mengisi formulir infoam consent.
c. Sampai diruang perawatan perawat melakukan verifikasi pasien
(nama, tanggal lahir, alamat, jenis kelamin).
d. Perawat melakukan assesment keperawatan awal (berdasarkan usia,
kelompok, kasus pasien)
e. Perawat melakukan orientasi ke[ada pasien dan keluarga tentang
petugas yang akan merawat, asuhan keperawatan dan kebidanan,
20
waktu konsultasi dan visite dokter, hak dan kewajiban, fasilitas
ruangan, cuci tangan.
f. Dokter melakukan asessment medis awal di lembar anmnese dan
pemeriksaan fisik oleh dokter yang terdiri dari :
1) Subjek yang terdiri dari keluhan utama pasien, anamnese
2) Objek yang terdiri dari pemeriksaan fisik Head to toe, Tanda-
tanda Vital
3) Asessment diagnostik yang didapatkan diagnosa banding bila ada
4) Planing tindakan, pengobatan yang diberikan
g. Perawat melakukan pengkajian sesuai dengan masalah pasien
h. Tentukan diagnosa pasien, buat rencana keperawatan/medis
berdasrkan skla proritas (mulai dari keadaan umum pasien,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
i. Kolaborasikan dengan dokter untuk tindakan medis, pemberian
terapi dan tindakan pelayanan selanjutnya atau kolaborasikan
dengan tim medis lainnya bila diperlukan
j. Informasikan/berikan edukasi kepada keluarga/pasien untuk
pengambilan keputusan untuk pelayanan selanjutnya dan
didokumentasikan.
2. Pelaksanaan orientasi pasien
Pasien dilakukan orientasi pada saat masuk ruang keperawatan
meliputi:
a. Perkenalan terhadap perawat jaga
b. Memperkenalkan ruang perawatan yang ditempati pasien
c. Menjelsakan dokter penangungjawab pelayanan terhadap pasien
d. Menjelaskan cara penggunaan perlatan seperti : cara mengoperasikan
tempat tidur, jam visite dokter, jam berkunjung, jam makan pasien,
jam tindakan rutin, cara operasional kipas angin, kamar mandi
3. Pelaksanaan pemberian Asuhan kepada pasien
a. Melakukan assesment pasien baik asessment medis dan asessment
keperawatan atau asessment lainnya sesuai kebutuhan
b. Melakukan penegakan diagnosa baik medis dan keperawatan atau
kebidanan
c. Membuat NCP ( Nursing Care Plain)
d. Melaksanakan tindakan baik tindakan dependent atau independent
e. Melakukan evaluasi SOAP
f. Melakukan dokumentasi asuhan pada rekam medis pasien.
Pasien Pasien
baru lama
Ruang Laboratorium
Ruang UGD
Rawat
Inap
Pasien di
Ruang
Rujuk
Kefarmasian
Pasien
Pulang
Pasien Pasien
baru lama
Loket
Pendaftara
Laboratorium
Ruang Ruang Klinik Gizi
Rawat Pemeriksaan Klinik
Inap Sanitasi
Ruang
Farmasi
Pasien
Pulang
22
Pasien
baru
Laboratorium
Pasien Dirujuk Ruang
Klinik Gizi
ke RS jika Perawatan
Klinik
kondisi pasien
Sanitasi
tidak ada
Ruang
perubahan
Farmasi
Pasien
Pulang jika
sembuh
E. Syarat Ketenagaan
Dokter dan tenaga medis harus mempunyai sarat ketenagaan meliputi:
1. Bersertifikat ACTLS / STR/SIP untuk tenaga dokter
2. Bersertifikat BCTLS / STR/SIP
3. Bersertifikat PPGDON/STR/SIP
F. Jadwal kegiatan
a. Puskesmas Non Rawat Inap
Hari kerja adalah 6 (enam hari kerja) dalam seminggu dan beroperasi
sesuai dengan aturan berlaku (disesuaikan dengan kondisi puskesmas
dan SK Bupati)
b. Puskesmas Rawat Inap
Hari kerja adalah 6 (enam hari kerja) dalam seminggu dan beroperasi
selama 24 jam sehari untuk melayani masyarakat, diluar hari kerja pada
hari minggu atau hari libur pelayanan tetap berjalan dengan petugas
sesuai shift jaga yang terjadwal.
c. Pengaturan tenaga kerja di Puskesmas berdasarkan shift : Senin-Minggu
1) Shift Pagi : 08.00 - 14.00 WITA
2) Shift Siang : 14.00 – 21.00 WITA
3) Shift Malam : 21.00 – 08.00 WITA
23
24
BAB IV
MONITORING, EVALUASI, PENCATATAN DAN PELAPORAN
A. Monitoring
1. Puskesmas
Kap
an ..
.......
.
form
at
25
2. Dinas Kesehatan
Kapan Koor
format dinat
or
kesli
lapangan
ng
Koor
dinat
B. Evaluasi
1. Indikator
Gambar 1 Alur
Desiminasi
informasi
28
BAB IV
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
A. Pembinaan
B. Pengawasan
PENUTUP
Kalabahi..
....................
Kepala
dinas kesehatan
dr
Farida Ariyani
29
Formulir 1
Hasil Verifikasi dan Evaluasi Berkas
30