Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BARUGAIA
KECAMATAN BONTOMANAI
Jl. Poros Benteng-Pamatata Kode Pos 92851
Email : uptdpuskesmasbarugaia@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN


TRADISIONAL (AKUPRESUR)

A. Pendahuluan
Undang-undang no. 17 tahun 2007 tentang rencana pembangunan jangka panjang
Nasional 2005-2025 menyatakan bahwa pembangunan kesehatan diarahkan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
penigkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud.
Dalam undang-undang No. 36 tahun 2009 pada pasal 59 bahwa pelayanan kesehatan
tradisional terbagi menjadi pelayanan kesehatan yang menggunakan keterampilan dan
pelayanan kesehatan tradisional yang menggunakan ramuan. Upaya kesehatan ini dibina dan
diawasi oleh pemerintah agar dapat dipertanggung jawabkan manfaat dan keamanannya, serta
tidak bertentangan dengan norma agama.
Dalam keputusan Menteri Kesehatan No. 374/MENKES/SK/V/2009 tentang sistim
Kesehatan Nasional disebutkan bahwa pengobatan tradisional merupakan bagian dari
subsistem upaya kesehatan. Upaya kesehatan diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari upaya
kesehatan wajib dsn upaya kesehatan pilihan (pengembangan) dimana pelayanan kesehatan
tradisional merupakan upaya kesehatan pilihan atau pengembangan.
B. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan tradisional merupakan warisan budaya bangsa yang selama ini
tumbuh dan berkembang serta terpelihara secara turun temurun di kalangan masyarakat,
digunakan sejak dahulu sampai kini dengan kecenderungan yang terus meningkat`
Salah satu pelayanan kesehatan tradisional jenis keterampilan yang banyak
berkembang adalah pijat. Pijat telah dikenal masyarakat sejak dahulu kala sebagai bagian dan
upaya untuk membuat mereka lebih sehat. Jenis pijat yang berkembang saat ini adalah
akupresur`.
Pembinaan terhadap pelayanan akupresur dilakukan secara berjenjang oleh
Kementrian Kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Puskesmas dengan melibatkan
lintas sector terkait dan asosiasi pengobat tradisional pijat, sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu memahami tatalaksana penyelenggaraan pelayanan akupresur di puskesmas.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui dan memahami alur pelayanan akupresur di Puskesmas
b. Mengetahui dan memahami tata hubungan kerja sama antar unit pelayanan akupresur
c. Memahami dan melaksanakan pencatatan dan pelaporan pelayanan akupresur
D. Kegiatan Pokok dan rincian kegiatan
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan tradisional akupresur di Puskesmas diperlukan
persiapan dalam beberapa aspek sebagai berikut :
1. Aspek Regulasi
a. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009
b. Kepmenkes RI Nomor HK.03.01/160/I/2012 tentang rencana strategis kementrian
kesehatan tahun 2010-2014
c. SKN (Sistem Kesehatan Nasional)
Untuk pengembangan pelayanan kesehatan tradisional diperlukan dukungan regulasi
yang mengacu pada peraturan / kebijakan di pusat terkait dengan pelayanan kesehatan
tradisional dan dukungan APBD dari pemerintah Kabupaten / Kota
2. Aspek Manajemen
Manajemen pelayanan kesehatan tradisional akupresur terdiri dari perencanaan (Rencana
Usulan Kegiatan / RUK dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan / RPK).Beberapa hal penting
yang menjadi perhatian dalam pelaksanaan manajemen pelayanan kesehatan tradisional
akupresur adalah `:
a. Tahap perencanaan
 Inventarisasi sarana,prasarana, dan alat pelayanan akupresur.
 Jenis dan jumlah bahan penunjang yang dibutuhkan.
 Inventarisasi keluahn penyakit yang memerlukan pelayanan akupresur
 Sosialisasi pelayanan kesehatan tradisional ke masyarakat
 Pembinaan kader tentang pelayanan kesehatan tradisional
 Mengembangkan konsep / pola asuhan mandiri pada masyarakat
b. Tahap Pelaksanaan dan Pengendalian
 Plan of Action(POA)
 Tim pelaksana pelayanan akupresur
 Pengadaan sarana dan prasarana
 Uraian tugas dan Standar Pelayanan Operasional (SOP)
 Sosialisasi dan koordniasi
 Lokakarya mini
c. Tahap Pengawasan dan pertanggung jawaban
 Pencatatan
 Penilaian Kerja
 Pelaporan
 Bimbingan teknis
3. Aspek Sumber Daya
a. Tenaga Kesehatan
Pelayanan akupresur di Puskesmas dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang terlatih
b. Sarana dan Prasarana
1) Ruang Pelayanan Kesehatan tradisional
Puskesmas dapat menyediakan ruangan khusus untuk pelayanan kesehatan tradisional
atau mengoptimalkan ruangan pelayanan yang tersedia
2) Peralatan dan bahan
 Meja dan kursi
 Tempat tidur pelayanan
 Peralatan cuci tangan (wastafel,handuk kecil/tisu,sabun)
 Alat bantu pijat akupresur
 Aspek pembiayan : pelayanan kesehatan tradisional di Puskesmas dapat berasal
dari APBD Kabupaten/Kota, APBD Provinsi,sumber-sumber lain yang tidak
mengikat dan tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
E. Cara melaksanakan kegiatan
Alur pelayanan akupresur:
1. Klien mendaftar di tempat pendaftaran
2. Klien menunggu giliran sesuai nomor urut
3. Klien menuju tempat periksa dan pelayanan
4. Klien dipijat akupresur
5. Klien diberi saran dan jadwal kunjungan berikutnya apabila diperlukan
6. Klien menyelesaikan administrasi pelayanan
F. Sasaran
Sasaran pada akupresur yaitu klien yang memerlukan pelayanan kesehatan tradisional
dengan cara melakukan pendaftaran untuk mendata identitas klien di buku pendaftaran,
disamping itu sasaran yang perlu yaitu bagi kader dan masyarkat dengan cara sosialisasi ke
lapangan dengan harapan bisa terlaksananya asuah secara mandiri baik kepada individu,
keluarga, kelompok, maupun masyarakat.
G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Ruangan pelayanan kesehatan tradisional bertempat di ruangan khususnya (poli
yankestrad) dan jadwalnya dilaksanakan bersamaan dengan rawat jalan dalam puskesmas dan
pasiennya. Berasal dari poli umum yang dirujuk oleh dokter. Dan untuk pelayanan awal terapi
untuk pasien dilaksanakan setiap hari kamis dan sabtu
Untuk kegiatan UKM, Kita melakukan sosialisasi kepada kader dan masyarakat
tentang pelayanan kesehatan trasdisional, dimana dengan dilakukan sosialisasi dan penyegaran
kader diharapkan masyarakat( individu, keluarga, kelompok) dapat melakukan pelayanan
akupresur secara mandiri
H. Sumber Dana
Dalam mendukung terselenggaranya pelayanan kesehatan tradisional akupresur
diperlukan pembiyaan yang memadai berasal dari dana BOK atau dana lain yang ada di
Puskesmas sesuai dengan keputusan Kepala Puskesmas selaku pengambil kebijakan dalam
puskesmas.
I. Pencatatan Pelaporan dan evaluasi kegiatan
Mekanisme pelaporan dilakukan secara berjenjang dimulai dari praktek
mandiri,pengobatan tradisional ke puskesmas, selanjutnya puskesmas kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, Selanjutnya Ke Dinas Kesehatan Provinsi diteruskan ke Kementrian
Kesehatan RI yang dilakukan secara berkala.
Kegiatan monitoring dilakukan melalui pencatatan dan pelaporan yang berlaku atau
melalui pengamatan langsung untuk melihat apakah pelaksanaan sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan, disamping melihat hambatan/masalah yang timbul serat kinerja dari petugas
puskesmas. Upaya ini dilakukan agar terjadi kesinambungan kegiatan dan peningkatan
pelayanan di Puskesmas.
Evaluasi kegiatan dilakukan melalui pemanfaatan data hasil pencatatan dan
pelaporan,pengamatan langusng ataupun dengan melakukan studi/penelitian khusus untuk
melakukan pengembangan kegiatan selanjutnya.
Instrumen monintoring dan evaluasi yang diperguanak adalah pencatatan kegiatan
dalam Puskesmas serta umpan balik laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota.

Barugaia, 05 Januari 2024


Kepala UPTD Puskesmas Barugaia Penanggung Jawab Program

AHMUDDIN,S.Kep.,Ns NUR JANNAH. DM,AMK


NIP. 19760514 200312 1 018 NIP. 19830612 200903 2 005

Anda mungkin juga menyukai