Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

UPT DINAS KESEHATAN


PUSKESMAS BUNTEN BARAT
Jl. KesehatanNo. 09 Desa Bunten Barat - Ketapang Sampang Kode Pos 69261
Email: puskesmas.buntenbarat@gmail.com

KERANGKA ACUAN PROGRAM


PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN :
I.1.LatarBelakang :
Di era keterbukaan ini banyak bermunculan praktek pengobat tradisional sebagai
penyelenggara pengobatan alternatif kepada masyarakat .Untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan Pengobat Tradisional ( YANKESTRAD ) dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat maka dilakukan monitoring evaluasi kegiatan
YANKESTRAD.
Kegiatan ini sebagai implementasi dari Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1076 / Menkes / SK / VII / 2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan
Tradisional (BATRA) dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1109 /
Menkes / Per / IX / 2007 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer Alternatif di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan pelayanan Pengobat Tradisonal ( yankestrad )
terhadap masyarakat lebih bermutu sehingga terhindar dari hal-hal yang tidakdiinginkan.
II. LATAR BELAKANG
Pelayanan Kesehatan tradisional merupakan warisan budaya bangsa yang selama ini tumbuh dan
berkembang serta terpelihara secara turun temurun di kalangan masyarakat, digunakan sejak dahulu
sampai kini dengan kecendrungan yang terus meningkat.

Komitmen Asean dalam “Declaration of the 7 th Sean Health Ministers” 22 April 2014 di
Penang Malaysia, menghendaki integrasi pelayanan kesehatan tradisional ke dalam system
pelayanan kesehatan sebagai bagian dari pelayanan kesehatan dasar.

Salah satu pelayanan kesehantan tradisional jenis keterampilan yang banyak berkembang
adalah pijat. Pijat telah dikenal oleh masyarakat sejak dahulu kala sebagai bagian dan upaya untuk
membuat mereka lebih sehat dan telah member andil yang cukup besar dalam memenuhi kebutuhan
akan pelayanan kesehatan. Jenis pijat yang berkembang saat ini diantaranya adalah akupresur, ada
juga ramuan jamu tradisional, terapi bekam ,urut bayi, dan spa

Dalam rangka mewujudkan pelayanan pengobatan tradisional yang dapat dipertanggung


jawabkan manfaat dan keamanaannya, tidak bertentangan dengan norma yang berlaku serta
memberikan perlindungan kepada masyarakat penerima pelayanan, maka dalam
penyelenggaraannya perlu dilakukan pembinaan dan pengawasan.

Pembinaan terhadap pelayanan kestrad dilakukan secara berjenjang oleh Kementerian


Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/kota, Puskesmas dengan
melibatkan Lintas sektor terkait salah satnya dengan Assosiasi pengobatan tradisional pijat, sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.

III. Tujuan :
A. TujuanUmum :
Mampu memahami Tatalaksana penyelenggaraan pelayanan Kestrad di
Puskesmas

B. TujuanKhusus :
1. Memahami dan melaksanakan pencatatan dan pelaporan pelayanan kestrad
2. Membina upaya pengobatan tradisional.
IV. VISI DAN MISI
1. Visi
Mewujudkan masyarakat sehat dan menjadi puskesmas dengan pelayanan
bermutu.
2. Misi
 Menggerakkan masyarakat berwawasan kesehatan
 Mendorong kemandirian hidup sehat bagi perorangan, keluarga dan
masyarakat
 Mewujudkan mutu pelayanan kesehatan sesuai standart
 Menjalin kerjasama lintas sektoral dan peran serta masyarakat untuk
meningkatkan derajat kesehatan
V. TATA NILAI
1. Memiliki Integritas
a. Dapat dipercaya
b. Terbuka
c. konsisten
2. Budaya malu
a. terlambat masuk kantor
b. malu tidak ikut apel
c. sering tidak masuk tanpa alasan
d. sering minta ijin tidak masuk kerja
e. malu bekerja tanpa program
f. pulang sebelum waktunya
g. sering meninggalkan pekerjaan tanpa alasan penting
h. bekerja tanpa pertanggungjawaban
i. pekerjaan terbengkalai
j. berpakaian seragam tidak rapi dan tanpa atribut lengkap.

VI. BENTUK KEGIATAN :


A. Sasaran :
yankestrad dapat dilaksanakan sebanyak 3 kali dalam 1 tahun. Dengan pelaporan
inventarisasi jumlah pengobat tradisional, jenis dan cara pengobatan dan
melaporkan kegiatan tiap 1 bulan sekali.

B. Indikatorkinerja :
1. Pengobat tradisional.
2. Jenis pengobatan.
3. Cara pengobatan.

C. Target Kinerja :
a) Melaporkan inventarisasi jumlah pengobat tradisional, jenis dan cara
pengobatan yang ada di wilayah kerja.
b) Membina dan pengawasan pengobat tradisional diarahkan untuk meningkatkan
mutu, manfaat dan keamanan pengobat tradisional.
c) Pengobat tradisional yang ada di wilayah kerja puskesmas maesan diarahkan
untuk mendaftarkan diri kepada kepala dinas kesehatan kabupaten/kota
setempat untuk memperoleh STPT dan SIPT .

D. Pelaksana :
Dalam setiap kegiatan YANKESTRAD ini tidak dapat hanya dilaksanakan
oleh Seorang petugas battra Puskesmas, namun juga membutuhkan dukungan
atau kerjasama baik secara lintas program ataupun Lintas sector berikut
penjabaran dari fungsi masing masing pelaksana :
1).KepalaPuskesmas :
Kepala Puskesmas disini berfungsi sebagai penanggungjawab wilayah, artinya
sebagai pejabat yang memiliki kewenangan dalam memberikan keputusan
secara kolegia bila terjadi kejadian yang membutuhkan tindakan yang dapat
berakibat hukum.
2).Koordinator battra :
Memiliki tugas melakukan pencatatan inventarisasi terhadap jumlah pengobat
tradisional, jenis dan cara pengobatannya. Sebagai fasilitator pengobat
tradisional untuk memperoleh STPT DAN SIPT
3).Promkes( PromosiKesehatan ):
MembantumemberikanPenyuluhandanusahaPromotiflainnya, untuk pengobat
tradisional maupun untuk masyarakat.
4).Petugas Wilayah ( PerawatdesaatauBidanDesa ) :
Bertanggungjawabterhadapwilayahnya, dalamusahabaiksecaraPromotiv maupun
sebagai mitra pengobat tradisional. Serta melaporkansecarakontnuekepada
koordinator battra pengobat tradisional di wilayahnya.
5). Kesling( KesehatanLingkungan ) :
Melakukanpemantauansertamelakukananalisaterhadapfasilitas pelayanan
kesehatan tradisionalterutama yang berhubungandenganlingkungan.
6) LintasSektor :
Disiniperanlintassektorsangatpentingsekali. Yang termasukdidalamnyaMuspika,
Tokohmasyarakat,Tokoh agama dan Kader
kesehatan.Untukmembantupengawasan terhadap pengobat tradisional.
E. MetodeKerja :
Metodekerjabattraadalah sebagai berikut :

Menerimalaporan jumlah pengobat


tradisionaldaripetugaswilayah

Melakukaninventarisasi laporan,dengan cara merekapitulasi


laporan dari petugas wilayah.

Melakukan pelacakan lanjutan untuk pengobat tradisional yang


belum memiliki STPT dan SIPT, sebagai perlindungan kepada
pengobat tradisional maupun masyarakat.

Memberikan pembinaan kepada pengobat tradisional.

Melakukananalisa data hasil rekapitulasi


untukdilaporkankeDinaskesehatankebagianyansus, sebagai bukti
pelaksanaan kegiatan.

F. Syarat Minimal Alat yang Digunakan :


Dalam Setiap Pelaksanaan kegiatan yankestrad terdapat berapa syarat yang
harus terpenuhi bila melakukan suatu kegiatan yaitu :
a) Data yang didapatkanharus valid dan sesuai dengan keadaan yang terjadi.
b) Menggunakan sarana dan prasarana yang mudah dijangkau dan sesuai
standart prosedur.
G. Instumenatau media yang digunakan :
Dalam Pelaksanaan Kegiatan battra terdapat beberapa Instrumen atau
media yang digunakan koordinator battra untuk mengumpulkan laporan dan data
yaitu :ss
1. Profil battra :
Laporan ini dibuat petugas desa bidan/perawat dengan memasukkan data profil
battra yang dilaporkan tiapwilayah.
2. Rekapitulasi battra
Laporan ini dibuat dan dilaporkan oleh koordinator battra.
3. Data pengobat tradisional :
Laporan ini dibuat dan dilaporkan oleh koordinator battra.
4. Fasilitas pelayanan kesehatan tradisional :
Laporan ini berisi Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan tradisional yang ada di
wilayah.
5. Data asosiasi battra :
Laporan ini di isi jika ada asosiasi battra di wilayah kerja.

VII. SISTEM MONITORING DAN PENILAIAN KINERJA :


Sistem monitoring dan penilaian kinerja dari koordinator battra dilakukan tiap
enam bulan sekali.Dilanjutkan dengan PKP yang dilaksanakan tiap awal tahun.
VIII. PENUTUP :
Secara umum Kerangka Acuan ini kami gunakan sebagai acuan kerja kami
agar dapat dicapai hasil yang maksimal dengan mempertimbangkan berbagai
faktor yang sudah kami jelaskan pada bab sebelumnya.
Keberhasilan pelaksanaan program kesehatan bukan semata-mata hanya
karena factor pelaksana tapi juga dukungan oleh beberapa pihak terkait. Oleh
karena itu Puskesmas Bunten barat berharap adanya dukungan baik dari lintas
sektor, tokoh agama, tokoh masyarakat, kader dan lainnya.
Kami menyadari bahwa penyusunan Kerangka acuan ini masih jauh dari
sempurna oleh karena itu kami mohon saran dan kritik demi perbaikan di masa
mendatang.

Mengetahui
KepalaPuskesmas Bunten barat PJ Program

ACHMAD YANI.S.Kep.Ns MM DIDIK NOFIANTO.S.KepNs


NIP 19670509 199003 1 012 NIP. 19861108 201101 1 007

Anda mungkin juga menyukai