Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SUKODONO
Jl. Raya Anggaswangi Rt.01 Rw.01 Kode Pos 61258
Telp. (031) 8831726 - 8831726
Email : pkmsukodono 15@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMBINAAN PANTI SEHAT BERKELOMPOK
TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN
Penyehat tradisional (hatra) adalah seorang yang di akui dan
dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai orang yang mampu melakukan
pengobatan secara tradisional (Kepmenkes Nomor 1076/ SK/ Menkes/ VII/
2003). Ada dua macam pengobat tradisional ditinjau berdasarkan cara
pengobatannya (Kepmenkes no.36 tahun 2009) yaitu pengobatan dengan
keterampilan, dan pengobatan dengan ramuan.
Dalam proses tersebut, penyehat tradisional memiliki tempat untuk
melaksanakan kegiatannya. Dengan demikian secara tidak langsung akan
membantu pasien/pelanggan untuk mendapatkan pelayanan yang sesuai dan
diinginkannya. Namun mayoritas, penduduk Indonesia kurang memperhatikan
fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia. Mereka hanya mementingkan
hasilnya saja. Sehingga penyehat tradisional mengembangkan dengan
mendatangi pasien kerumahnya. Sehingga pasien yang membutuhkan tidak
perlu datang ke tempat pelayanan penyehatan tradisional tersebut agar mudah
dijangkau dan tempat pelayanannya sesuai dengan keinginan pasien.
Panti sehat adalah adanya 2 orang atau lebih hatra yang memberikan
pelayanan kesehatan tradisional dalam satu tempat praktek atau bisa disebut
Griya Sehat. Masing-masing dari hatra tersebut harus memiliki STPT untuk
menunjang pelayanan yang diberikannya.

II. LATAR BELAKANG

Kurangnya pemahaman dan informasi bagi penyehat tradisional membuat


proses pengobatan dan penyembuhan pasien kurang optimal. Hal ini dapat
dilihat dari minimnya hatra yang bertekad untuk mengurus STPT (Surat
Terdaftar Penyehat Tradisional). Jika hatra memiliki STPT, akan memberikan

1
jaminan pelayanan yang aman, terbaik bagi pasiennya yang sesui dengan
ketrampilan yang dimilikinya.
Dalam pengobatan tradisional, tidak diperkenankan menggunakan alat-
alat medis yang dilarang. Untuk menghindari salah penggunaan dan penyalah
gunaan wewenang. Sehingga tidak membahayakan bagi pasien. Adapun
beberapa alat penunjang yang diperkenankan untuk dimiliki dan digunakan
misalnya tensi meter, alat cek kadar gula darah, kolesterol dan asam urat.
Namun perlu juga pemahaman bahwa jarum yang digunakan harus dalam
keadaan steril atau disposible (sekali pakai).
Fasilitas pelayanan kesehatan tradisonal yang menuhi syarat adalah
memiliki ruangan tersendiri untuk melakukan pengobatan yang dilakukan oleh
nakestrad (tenaga kesehatan tradisional) sehingga menjaga privasi pasien.
Setidaknya memiliki ruang kerja dengan ukuran minimal 2 x 2,5 m2. Adanya
ruang tunggu serta kamar kecil yang terpisah dari ruangan pengobatan. Tempat
memiliki pencahayaan yang cukup, ventilasi yang baik, serta kebersihan yang
baik pula. Adanya papan nama pengobat tradisional dengan mencantumkan
STPT. Pengobatan tidak diperkenankan untuk digantikan oleh orang lain yang
tidak memiliki pengetahuan dan ketrampilan serupa.
Sebagai salah satu syarat terbitnya STPT, tempat praktek atau fasilitas
pelayanan ini menjadi suatu hal yang harus dibenahi agar sesuai dengan
standart yang telah ditetapkan dan tertuang dalam undang-undang.
Jika dalam satu alamat praktek terdapat lebih dari satu hatra, maka surat
izin tidak hanya STPT pribadi saja, namun juga surat izin untuk Panti Sehatnya.
Hal ini berlaku pula jika ada pelayanan Salon SPA, yang di dalam Salon tesebut
terdapat lebih dari satu hatra. Untuk izin usaha Salon juga harus mendapat
legalisasi dari Dinas terkait.
Untuk tahun 2020 di wilayah Sukodono tidak ada pelayanan panti sehat,
untuk tahun 2021 ini target kinerja dari Dinas Kesehatan sebesar 15%.

III. TUJUAN

Tujuan Umum
Pembinaan dan pengawasan agar terselenggaranya pelayanan
kesehatan tradisional yang dapat dipertanggung jawabkan keamanan dan
manfaatnya bagi kesehatan yang sesuai dengan jenis ketrampilan yang
dimilikinya tanpa menggunakan alat-alat dan bahan yang terlarang serta
mengetahui adakah Fasilitas pelayanan kesehatan tradisonal yang menuhi

2
syarat. Saat ini pelayanan fasililitas kesehatan melekat pada kepemilikan STPT,
sehingga jika ingin mengurus STPT maka fasilitasnya harus sesuai dengan
ketentuan dan aturan yang ada. Dan jika ada hatra yang memberikan pelayanan
lebih dari satu oang, maka harus membuat izin Panti Sehat Berkelompok.

Tujuan Khusus
1. Mengetahui adanya panti sehat yang ada di dalam wilayah kerja puskesmas
yang sudah memiliki ijin.
2. Mengetahui jumlah hatra yang berada dalam satu alamat yang sama
3. Mengetahui alat alat yang digunakan sebagai penunjang pemeriksaan untuk
proses pengobatan
4. Mengetahui cara dan proses pembuatan jamu racik, jamu gendong, dan
jamu Indonesia serta tempat penyimpanannya
5. Mengetahui ruangan yang dipergunakan dalam proses pengobatan dan
tempat pembuatan jamu (racik,gendong,dll) jika ada
6. Mengetahui jumlah pasien yang berkunjung serta jenis penyakit yang
ditanganinya
7. Terbinanya penyehat tradisional dalam pelayanan kesehatan

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No. Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1 Pendataan panti sehat yang -Petugas mengetahui jumlah fasilitas pelayanan kesehatan
berijin (melekat pada kepemilikan STPT)
-Melakukan pembinaan tentang aturan dan ketentuan yang
harus dimiliki untuk mendapatkan ijin

-Petugas melakukan pembinaan penyehat tradisional,


sehingga hatra hanya menggunakan alat-alat yang
tidak dilarang dalam memberikan pelayanan yang
sesuai dengan keahliannya serta diharapkan
memahami proses pencucian alat-alat yang digunakan
dan mengetahui kapan menggunakan peralatan yang
steril

- Petugas memberikan penjelasan tentang pentingnya


memiliki buku kunjungan dan adanya papan nama di

3
depan ruangan pelayanan tradisional

- Petugas memberikan penjelasan jika ada lebih dari


satu hatra, harus membuat izin. Yaitu Panti Sehat
Berkelompok. Yang harus sesuai dengan standart
sehingga dapat mengajukan izinnya.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

No. Kegiatan Pelaksana Program Lintas Program Lintas Ket.


Pokok Terkait Sektor
Terkait

1 Pendataan panti -Menyusun rencana -Program Kesling - -


sehat yang kegiatan
Mengetahui
berijin
-Membuat jadwal standart fasilitas
pelaksanaan (tempat)
pelayanan yang
-Menentukan tempat
digunakan.
dan waktu
pelaksanaan kegiatan
Perawat
-Menyiapkan form
Ponkesdes,
pendataan
membantu

-Membuat laporan pembinaan sesuai

kegiatan dengan wilayah desa


masing masing

VI. SASARAN
Sasarannya adalah seluruh penyehat tradisional, baik yang ramuan
ataupun penyehat tradisional dengan ketrampilan yang memiliki tempat praktek /
kerja yang di dalamnya ada lebih dari satu hatra.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

TAHUN 2022

4
No Kegiatan Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 Pendataan Panti sehat x X
berkelompok yang
berijin
(tidak ditemukan)

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA

Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan seusai


kegiatan. Dalam 2021 ini tidak ditemukan Panti sehat berkelompok yang melakukan
pelayanan kesehatan.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan, meliputi Identitas hatra, meliputi umur, alamat, jenis keahlian
yang dimiliki, terutama alat-alat yang dipergunakan untuk penunjang
pelayanan dan ruangan yang disediakan untuk kliennya.
2. Pelaporan dilakukan tiap bulan sekali dari hasil pembinaan yang telah
dilakukan
3. Evaluasi kegiatan tercantum dalam laporan kinerja bulanan.
4. Pelaporan SIMPKT yang disampaikan ke Dinas Kesehatan setiap tribulan

Mengetahui Sukodono, 02 Pebruari 2022


Kepala Puskesmas Sukodono Pelaksana Program YANKESTRAD

dr. Loeki Rahayu Hiendraningsih Fina Karysmawati


NIP. 19620315 198902 2 001 NIP. 198802092010012015

Anda mungkin juga menyukai