KERANGKA ACUAN
PELAYANAN AKUPRESUR DI UPTD PUSKESMAS BATURITI I
I. PENDAHULUAN
Undang-undang No 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025 menyatakan bahwa pembangunan kesehatan diarahkan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Dalam
upaya mencapai tujuan tersebut maka pembangunan kesehatan dilaksanakan secara sistematis
dan berkesinambungan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat.
Melalui pergeseran paradigma sakit kearah paradigma sehat, maka tanggung jawab
kesehatan utamanya berada pada individu-individu dalam lingkungan keluarga di masyarakat.
Salah satu strategi pembangunan kesehatan diarahkan untuk mendorong masyarakat mampu
memenuhi kebutuhan hidup sehatnya, serta mengatasi masalah/gangguan ringan kesehatan
secara mandiri melalui kemampuan Asuhan Mandiri.
Pemberdayaan masyarakat, penggerakan dan pembinaan aktif masyarakat dalam
bidang kesehatan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam
mendorong kemandirian masyarakat dalam hidup sehat. Beberapa bentuk Upaya Kesehatan
Bersumber Masyarakat antara lain Posyandu Balita, Posyandu Usila, UKK, dan bentuk-
bentuk UKBM lainnya.
Puskesmas sebagai fasilitas tingkat pertama yang lebih menekankan pada tindakan
promotif dan preventif telah melaksanakan pembinaan masyarakat dalam kemampuan
melaksankan asuhan mandiri, baik untuk tujuan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, maupun dalam upaya mengatasi masalah/gangguan kesehatan yang
sifatnya ringan yang dapat dan boleh dilakukan oleh individu/keluarga secara mandiri.
Asuhan mandiri sebagaimana disebutkan dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan
pemijatan ataupun dengan memanfaatkan obat-obat konvensional yang termasuk dalam
golongan obat bebas, atau dengan memanfaatkan tanaman-tanaman yang berkhasiat obat
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Mampu memahami tatalaksana penyelenggaraan pelayanan akupresur di
Puskesmas.
B. Tujuan Khusus
1. Mengetahui dan memahami alur pelayanan akupresur di puskesmas
2. Mengetahui dan memahami tata hubungan kerja sama antar unit pelayanan
akupresur
3. Memahami dan melaksanakan perencanaan dan pembinaan ke masyarakat
dalam rangka kegiatan promotif dan preventif
4. Memahami dan melaksanakan pencatatan dan pelaporan pelayanan akupresur
2. Aspek Manajemen
Manajemen pelayanan kesehatan tradisional akupresur terdiri dari perencanaan
(Rencana Usaha Kegiatan / RUK dan Rencana Pelayanan Kegiatan / RPK),
pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban.
Pelayanan kesehatan tradisional harus dilaksanakan secara terpadu dan
berkesinambungan dengan manajemen Puskesmas. Beberapa hal penting yang
perlu menjadi perhatian dalam pelaksanaan manajemen pelayanan kesehatan
tradisional akupresur adalah :
a. Tahap perencanaan
1) Inventarisasi sarana, prasarana dan alat pelayanan akupresur
2) Jenis dan jumlah bahan penunjang yang dibutuhkan
3) Inventarisasi keluhan penyakit yang memerlukan pelayanan akupresur
PASIEN DATANG
Klien yang tidak dapat dilayani dengan akupresur berdasarkan seleksi klien,
dianjurkan memeriksakan diri ke Puskesmas atau dokter terdekat. Klien yang ditangani
dilakukan pencatatan data umum yang meliputi : nama, umur, jenis kelamin, alamat dan
keluhan. Jenis pelayanan akupresur yang dilayani yaitu :
1. Pelayanan untuk anak diatas 2 tahun :
a. Sesak nafas (asma)
b. Batuk pilek (common cold)
c. Perut kembung (dyspepsia)
d. Gangguan nafsu makan (anoreksia)
e. Mengompol (enuresis)
No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nop Des
1 Akupresur
1. UPT Pendidikan
a. Membantu pendataan sasaran peserta didik di wilayah puskesmas
b. Memfasilitasi tempat dan siswa dalam penyelenggaraan kesehatan
c. Mensosialisasikan lebih lanjut masalah kesehatan di tingkat sekolah
2. PKK
a. Meningkatkan peran serta kader di bidang kesehatan
b. Mensosialisasikan masalah kesehatan di tingkat masyarakat
c. Membantu menjaring resiko tinggi masalah kesehatan
d. Membantu menjaring sasaran dalam pelayanan kesehatan
3. UPT Pertanian
a. Membantu meningkatkan peran serta masyarakat dalam penanaman toga
b. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang cara menanam toga
4. Perbekel
a. Membantu pendataan sasaran di bidang kesehatan
b. Membantu sosialisasi lanjutan di bidang kesehatan
c. Melakukan koordinasi berbagai masalah kesehatan di wilayah kerja
5. Kader
a. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam peningkatan pemahaman dan
pelaksanaan asuhan mandiri toga dan akupresur
b. Mensosialisasikan asuhan mandiri akupresur dan toga
b. Sarana Pencatatan
- Catatan pelayanan kesehatan tradisional kunjungan setiap klien
- Buku catatan register setiap klien
- Form laporan bulanan
2. Pelaporan
Mekanisme pelaporan dilakukan secara berjenjang dimulai praktik
mandiri pengobatan tradisional dari griya kesehatan tradisional ke puskesmas.
Puskesmas kepada dinas kesehatan Kabupaten . kota. Selanjutnya dinas kesehatan
provinsi ke Kementerian kesehatan RI yang dilakukan secara berkala.
3. Evaluasi
Kegiatan monitoring dilakukan melalui pencatatan dan pelaporan yang
berlaku atau melalui pengamatan langsung untuk melihat apakah pelaksanaan
sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan keberhasilan kegiatan, disamping
melihat hambatan/masalah yang timbul serta kinerja oleh petugas Puskesmas.
Upaya ini dilakukan juga agar terjadi kesinambungan kegiatan dan
peningkatannya. Evaluasi kegiatan dilakukan melalui pemanfaatan data hasil
pencatatan dan pelaporan, pengamatan langsung maupun dengan melakukan studi
dan atau penelitian khusus unyuk melakukan pengembangan kegiatan selanjutnya.
Instrumen monitoring dan evaluasi yang dipergunakan aalah pencatatan kegiayan
dalam Puskesmas serta umpan balik laporan dari Kabupaten /Kota.
Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Baturiti I, Pemegang Program Yankestradkom Toga dan Akupresur