Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA

A. Gambaran Umum Organisasi


1. Gambaran Umum Rumah sakit
a. Dasar hukum organisasi Rumah Sakit
Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Soetrasno
Rembang berdiri pada tanggal 10 Februari 1955 beralamat di
Desa Kabongan Kidul Kecamatan Rembang. Pada tahun
1979 Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Soetrasno
Rembang adalah Rumah Sakit tipe D. Kemudian pada tahun
1983 meningkat menjadi Rumah Sakit Tipe C dengan
Susunan Organisasi Tata Kerja (SOTK) yang baru
berdasarkan keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II
Rembang No. 061/395/Th.1983.
Pada tanggal 5 Mei 2014 berdasarkan keputusan
Bupati Rembang Nomor 192 Tahun 2004 Rumah Sakit
Umum Daerah Rembang (RSUD Rembang) berubah nama
menjadi Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Soetrasno
Rembang.
RSUD dr. R. Soetrasno Rembang pertama kali
berhasil memperoleh sertifikat Akreditasi pada tahun 1998,
dan pada tahun 2010 RSUD dr. R. Soetrasno juga telah
bersertifikasi ISO 9001:2008. Kemudian pada tahun 2014,
Rumah Sakit ini telah terkreditasi standar 2012 dengan hasil
tingkat Paripurna.
b. Tugas Fungsi Organisasi.
Berdasarkan Permenkes nomor 30 tahun 2019 pasal
19 ayat 4 tentang klasifikasi dan perizinan rumah sakit
menerangkan bahwa Rumah Sakit Umum Kelas C adalah
rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan

1
kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 (empat)
spesialis dasar, 4 (empat) penunjang medik spesialis.Dalam
hal Rumah Sakit umum kelas C sebagaimaka dimaksud ayat
(4) akan meningkatkan fasilitas dan kemampuan pelayanan
mediknya, penambahan pelayanan paling banyak 3 (tiga)
pelayan medik spesialis lain selain spesialis dasar, dan 1
(satu) penunjang medik spesialis. Saat ini ketenagaan
pelayanan medik RSUD dr. R. Soetrasno Rembang terdiri
dari :
1) Pelayanan medik spesialis dasar, meliputi :
a) Pelayanan penyakit dalam, terdiri dari 3 orang dokter
spesialis penyakit dalam.
b) Pelayanan kesehatan anak, terdiri dari 3 orang dokter
spesialis anak
c) Pelayanan bedah, terdiri dari 3 orang dokter spesialis
bedah.
d) Pelayanan obstetri dan ginekologi, terdiri dari 3 orang
dokter spesialis obstetri dan ginekologi.
2) Pelayanan medik spesialis penunjang, meliputi :
a) Pelayanan anestesiologi, terdiri dari 3 orang dokter
spesialis
b) Pelayanan radiologi, terdiri dari 1 orang dokter spesialis
c) Pelayanan patologi klinik, terdiri dari 1 orang spesialis
3) Pelayanan medik spesialis lain, meliputi :
a) Pelayanan telinga hidung tenggorokan kepala leher,
terdiri dari 1 orang dokter spesialis.
b) Pelayanan syaraf, terdiri dari 2 orang dokter spesialis.
c) Kedokteran jiwa, terdiri dari 1 orang dokter spesialis.
d) Pelayanan medik spesialis gigi dan mulut saat ini yang
dimiliki RSUD dr. R. Soetrasno Rembang adalah dokter
spesialis konservasi gigi.
Sejalan dengan perkembangan zaman dimana
teknologi, pengetahuan dan informasi yang berkembang
semakin cepat, tuntutan masyarakat atas pelayanan rumah
sakit semakin tinggi ditandai dengan bertambahnya jumlah
pasien yang berobat keluar daerah Kabupaten Rembang.
Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Soetrasno hadir untuk
menjawab tantangan ini. Semangat organisasi yang
ditugaskan untuk mengemban tugas diatas didasari oleh :
1) Visi

Visi RSUD dr. R. Soetrasno Rembang yang telah dibuat


pada tahun 2008 adalah :
” Menjadi Rumah Sakit Unggulan Di Wilayah Jawa
Tengah Bagian Timur”

Penjelasan :

a) RSUD dr. R. Soetrasno Rembang ingin menjadi Rumah


Sakit unggulan di wilayah Jawa Tengah bagian timur
dalam memberikan pelayanan Kesehatan
b) RSUD dr. R. Soetrasno Rembang unggul dalam
pelayanan mencakup berbagai aspek yaitu:
Transparansi, Akuntable, Pelayanan Prima, Bersih dan
Profesional.
2) Misi

Sejalan dengan Visi Kabupaten Rembang Terwujudnya


Rembang Sejahtera Dengan Pembangunan Kawasan,
maka RSUD dr. R. Soetrasno Rembang sebagai salah
satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang
bergerak di bidang jasa pelayanan kesehatan memiliki Visi
untuk menjadikan RSUD dr. R. Soetrasno menjadi
unggulan di kawasan Jawa Tengah bagian Timur, maka
disusunlah misi sebagai berikut :
a) Menyelenggarakan pelayanan Rumah Sakit yang Prima
(Cepat, Tepat, Ramah) dan Inovatif.
b) Mengupayakan peningkatan mutu pelayanan melalui
pemenuhan SDM, Akreditasi dan Sertifikasi
c) Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia
(SDM), sarana dan prasarana Rumah Sakit.
d) Menjalin Kerjasama dengan institusi yang terkait untuk
meningkatkan Kinerja

3) Kebijakan Mutu

“ Kami Seluruh Karyawan RSUD dr. R. Soetrasno


Rembang Berkomitmen Untuk Mencapai
Kepuasan Pelanggan Dengan Senantiasa
I. Meningkatkan Profesionalisme;

II. Meningkatkan sarana prasarana sesuai


kebutuhan pelanggan;

III. Menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008


dan Akreditasi Rumah Sakit secara efektif dan
efisien.
4) Motto

“ PEDULI LAYAKNYA KELUARGA “


5) Falsafah

"BEKERJA DI RUMAH SAKIT MERUPAKAN IBADAH


DAN WUJUD PENGABDIAN KEPADA KEMANUSIAAN "
6) Tujuan

a) Terwujudnya RSUD dr. R. Soetrasno Rembang


yang mempunyai fasilitas yang memadai serta
memiliki sumber daya manusia yang profesional.
b) Terwujudnya pelayanan kesehatan prima dengan
biaya yang terjangkau oleh masyarakat serta
memberikan kepuasan bagi pengguna jasa Rumah
Sakit.
c) Terwujudnya RSUD dr. R. Soetrasno Rembang yang
berperan aktif dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat;
d) Terciptanya iklim kondusif yang menunjang daya
saing Rumah Sakit.
c. SOTK (Susunan Organisasi dan Tata
Kerja) Susunan Organisasi Rumah
Sakit

Gambar 1.1 Susunan Organisasi Rumah Sakit


d. Nilai- nilai budaya kerja organisasi
1) Bekerja dengan kapasitas optimal.

2) Menghindari perilaku negatif.

3) Membuat komitmen demi keberhasilan organisasi.

4) Loyal pada atasan, organisasi, teman sejawat dan mampu


mengembangkan potensi.
5) Tidak mengajukan tuntutan yang tidak rasional.

6) Menampilkan prilaku yang bersifat fungsional dan


berdedikasi.
2. Gambaran Instalasi Anestesi dan Terapi Intensif
Pelayanan Anestesi adalah tindakan medis yang
dilakukan oleh dokter spesialis Anestesi dalam kerjasama tim
dengan penata anestesi dan perawat, meliputi penilaian pra
anestesi, intra anestesi dan post anestesi serta pelayanan terapi
intensif, gawat darurat dan penatalaksanaan nyeri. Ruang
lingkup pelayanan Anestesi meliputi pelayanan perioperatif
anestesi di kamar bedah dan di luar kamar bedah (Radiologi,
IGD, ICU), bangsal perawatan, poli gigi dan mulut, pelayanan
sedasi ringan, moderat dan dalam, penangulangan nyeri akut,
penanggulangan nyeri kronik, resusitasi jantung paru.
Instalasi Anestesi dan Terapi Intensif terbagi menjadi
pelayanan Anestesi di Kamar Operasi dan Pelayanan anestesi
di ruang intensif. Pelayanan Anestesi di Kamar Operasi
bergabung dengan Instalasi Bedah Sentral yang merupakan
salah satu bagian dari sistem pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit yang penting dalam hal memberikan pelayanan kepada
pasien yang memerlukan tindakan pembedahan baik untuk
kasus-kasus bedah terencana (elektif) maupun untuk kasus-
kasus bedah darurat/segera (cito). Untuk itu penata anestesi
dan perawat bedah harus selalu siap sedia 24 jam sehari untuk
selalu dapat memberikan pelayanan terbaik kepada
masyarakat. Instalasi Bedah Sentral RSUD dr. R Soetrasno
Rembang terdiri dari 6 Kamar Operasi yang melayani Bedah
Umum, Bedah Obsgyn, Bedah orthopedi, Bedah mata dan
Bedah THT, 1 ruang persiapan, 1 ruang pemulihan (recovery
room), ruang alat, ruang obat, pantry dan ruang ganti. Petugas
di Instalasi Bedah Sentral RSUD dr. R Soetrasno Rembang
terdiri dari 9 Penata anestesi dan 26 perawat bedah yang dibagi
menjadi 3 shift, 1 petugas farmasi, 2 petugas administrasi dan 3
petugas Cleaning Service.

a. Susunan Organisasi Instalasi Anestesi dan Terapi Intensif

Gambar 1.2 Susunan Organisasi Instalasi Anestesi dan Terapi


Intensif

3. Uraian Tugas Jabatan


a. Tugas Pokok dan Fungsi ASN
Menurut UU ASN No 5 Tahun 2014 Pasal 11, pegawai ASN
bertugas:
1) Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
2) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas; dan
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
b. Tugas Pokok Penata Anestesi
Tugas pokok Penata anestesi sesuai dengan
Permenkes no 18 Tahun 2016 yaitu melakukan kegiatan
pelayanan anestesi yang meliputi pre anestesi, intra anestesi
dan pasca anestesi, yang meliputi:
1) Pelayanan asuhan kepenataan pre anestesi, yang
meliputi:
a) Persiapan administrasi pasien;
b) Pemeriksaan tanda-tanda vital;
c) Pemeriksaan lain yang diperlukan sesuai kebutuhan
pasien baik secara inspeksi, palpasi, maupun
auskultasi
d) Pemeriksaan dan penilaian status fisik pasien
e) Analisis hasil pengkajian dan merumuskan masalah
pasien;
f) Evaluasi tindakan penatalaksanaan pelayanan pra
anestesia, mengevaluasi secara mandiri maupun
kolaboratif;
g) Mendokumentasikan hasil anamnesis/ pengkajian;
h) Persiapan mesin anestesia secara menyeluruh setiap
kali akan digunakan dan memastikan bahwa mesin
dan monitor dalam keadaan baik dan siap pakai;
i) Pengontrolan persediaan obat-obatan dan cairan
setiap hari untuk memastikan bahwa semua obat-
obatan baik obat anestesia maupun obat emergensi
tersedia sesuai standar rumah sakit; dan
j) Memastikan tersedianya sarana prasarana anesthesia
berdasarkan jadwal, waktu, dan jenis operasi tersebut.
2) Pelayanan asuhan kepenataan intra anestesi,
yang meliputi:
a) Pemantauan peralatan dan obat-obatan sesuai
dengan perencanaan teknik anestesia;
b) Pemantauan keadaan umum pasien secara
menyeluruh dengan baik dan benar; dan
endokumentasian semua tindakan yang dilakukan
agar seluruh tindakan tercatat baik dan benar.
3) Pelayanan pasca anestesi, yang meliputi:
a) Merencanakan tindakan kepenataan pasca tindakan
anestesia;
b) Penatalaksanaan dalam manajemen nyeri sesuai
instruksi dokter spesialis anestesi;
c) Pemantauan kondisi pasien pasca pemasangan
kateter epidural;
d) Pemantauan kondisi pasien pasca pemberian obat
anestetika regional;
e) Pemantauan kondisi pasien pasca pemberian obat
anestetika umum;
f) Evaluasi hasil kondisi pasien pasca pemasangan
kateter epidural;
g) Evaluasi hasil pemasangan kateter epidural dan
pengobatan anestesia regional;
h) Evaluasi hasil pemasangan kateter epidural dan
pengobatan anestesia umum;
i) Pelaksanaan tindakan dalam mengatasi kondisi
gawat;
j) Pendokumentasian pemakaian obat-obatan dan alat
kesehatan yang dipakai; dan
k) Pemeliharaan peralatan agar siap untuk dipakai pada
tindakan anestesia selanjutnya.
c. Sasaran Kerja Pegawai Penata Anestesi
Sasaran Kerja Pegawai Penata Anestesi yaitu
melakukan kegiatan pelayanan anestesi yang meliputi pre
anestesi, intra anestesi dan pasca anestesi, yang meliputi:
1) Menyusun rencana kerja bulanan
2) Melakukan pendokumentasian semua tindakan yang
dilakukan dalam pelayanan anestesi
3) Mendokumentasikan hasil anamnesis / pengkajian
4) Melakukan Pendokumentasian sebelum masuk ke ruang
operasi
5) Menyusun pedoman di bidang pelayanan anestesi
6) Menyusun panduan di bidang pelayanan anestesi
7) Melaksanakan asistensi di bidang pelayanan anestesi
8) Melakukan penyuluhan tentang pelayanan anestesi
9) Melakukan komunikasi efektif kepada pasien tentang
tindakan anestesi yang akan dilakukan (jika pasien
sadar)
10) Analisis hasil pengkajian dan merumuskan masalah
pasien
11) Evaluasi tindakan penatalaksanaan pra anestesi,
mengevaluasi secara mandiri maupun kolaboratif
4. Role Model

Gambar 1.3 Ibu Hj. Andi Rabiah


Ibu Hj. Andi Rabiah atau yang lebih dikenal dengan
nama Suster Apung dipilih sebagai role model karena
kepedulian (Anti Korupsi) beliau terhadap sesama yang
dinilai luar biasa dan membawa perubahan besar bagi bidang
kesehatan di Indonesia. Ibu Rabiah adalah perawat yang
mendedikasikan dirinya untuk membantu sesama di daerah
kepulauan-kepulauan kecil Sulawesi dan Flores.
Sebagai perawat, ia memiliki prinsip yaitu bekerja sebagai
pelayanan dan tanggungjawab (Akuntabilitas) kepada
masyarakat. Ibu Rabiah memandang bahwa masyarakat di daerah
kepulauan juga merupakan saudara kita dan rakyat Indonesia
berhak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang sama
(Nilai sila ke 5). Seperti yang beliau katakan “Tidak ada yang
boleh meninggal karena melahirkan dan tidak ada pula yang
boleh meninggal karena diare”. Sebuah sikap yang terus
diperjuangkan sekuat tenaga meskipun selalu mengarungi lautan
yang sering kali tidak ramah. Walaupun hasil gaji yang diterima
tidaklah besar dan tidak ada jaminan asuransi, namun beliau
tetap mengabdikan dirinya untuk membantu pasien yang
membutuhkan jasanya.
Dalam menjalankan tugasnya, suster Ibu Rabiah memang
harus menggunakan perahu dan melawan ombak, itu
dijalankannya dengan ikhlas, tujuannya hanya satu yaitu
mendatangi orang yang membutuhkan pertolongannya. Beliau
mendedikasikan hidupnya untuk orang banyak sepanjang 30
tahun tanpa keluh, tanpa bosan, tanpa lelah.
Banyak hal yang bisa penulis teladani dari sosok Ibu
Rabiah. Hal pertama yang dapat penulis ambil adalah ikhlas
melayani dengan sepenuh hati tanpa membedakan masyarakat
merupakan modal dalam memberikan pelayanan prima.
Melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dengan sepenuh
hati dan menjaga komitmen mutu dengan apa yang dijalaniIbu
Rabiah adalah sosok yang Konsisten (Akuntabilitas)
mendedikasikan hidupnya untuk membantu masyarakat di
daerah kepulauan-kepulauan kecil Sulawesi dan Flores.
Dedikasi, semangat pantang menyerah, tegar, dan
pengorbanan untuk membantu sesama adalah sedikit
gambaran dari Ibu Hj. Andi Rabiah, seorang sosok yang
patut menjadi teladan bagi kita semua.
b. Badan Hukum Organisasi
Dasar hukum organisasi RSUD dr. R. Soetrasno Rembang adalah
sebagai berikut :
 Perbup No 11 tahun 2020 tentang Tata Cara Kerjasama Operasional Pada
BLUD RSUD dr. R. Soetrasno Rembang.
 Perbup No. 13 tahun 2020 tentang Renumerasi Pada RSUD dr. R.
Soertrasno
 Perbup No. 13 tahun 2017 tentang Tarif Layanan Kesehatan Pada RSUD dr.
R. Soetrasno Bagi Peserta Program Jamkesnas
 Perbup No. 10 tahun 2017 tentang Perubahan Atas Perbup No. 8 Th. 2014
ttg Pedoman Pengangkatan Pegawai Non PNS Pada RSUD dr. Soetrasno
 Perbup No. 2 tahun 2017 tentang Perubahan Atas Perbup No. 24 Th. 2015
tentang Pengembangan Pelayanan di RSUD dr. R. Soetrasno
 Perbup No. 30 tahun 2014 Perubahan Atas Perbup No. 24 Th. 2009 tentang
Pola Tata Kelola RSUD dr. R. Soetrasno
 Perbup No. 11 tahun 2013 tentang Perubahan Atas Perbup No. 7 Th. 2009
tentang Standar Pelayanan Minimal Badan Layanan Umum Daerah Pada
RSUD Dr. R. Soetrasno Rembang
 Perda No. 7tahun 2010 Retribusi Pelayanan Kesehatan di RSUD dr. R.
Soetrasno Rembang

Anda mungkin juga menyukai