INSTALASI RADIOLOGI
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................................... 1
BAB XI PELAPORAN.............................................................................................................................. 26
Lampiran
Peraturan Kepala Rumah Sakit
Tk.III Wirasakti Kupang
Nomor : 013 Tahun 2019
Tentang Pedoman Pengorganisasian
Instalasi Radiologi
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
GAMBARAN UMUM
Rumah Sakit TK.III Wirasakti Kupang memiliki keunggulan strategis dari sisi
jalur lalulintas karena selain terletak pada ruas jalan utama yang merupakan
rangkaian jalur Pantai Utara Jawa yang menghubungkan kota Pati dengan kota
Jepara, namun demikian pemukiman penduduk hanya mencakup 4 wilayah
Kecamatan antara lain Kecamatan Kembang, Keling, Donorojo dan Cluwak.
Visi Rumah Sakit Umum Kelet adalah “Profesional Dalam Memberikan
Pelayanan Kesehatan Rujukan”. Untuk mewujudkan visi tersebut, dijabarkan
dalam misi dan langkah-langkah Strategik, dengan didasari oleh nilai-nilai luhur
dan budaya kerja rumah sakit yang diyakini akan mampu memberikan inspirasi
kepada segenap karyawan untuk bersama mewujudkan visi tersebut.
Rumah Sakit TK.III Wirasakti Kupang memiliki berbagai macam produk
layanan yang terbagi dalam berbagai instalasi. Sistem dan kegiatan layanan utama
dari Rumah Sakit TK.III Wirasakti Kupang meliputi :
2
Rumah Sakit TK.III Wirasakti Kupang cenderung mengalami perkembangan
yang baik dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan.
Namun dengan berbagai krisis ekonomi dewasa ini jumlah masyarakat miskin
semakin meningkat, sehingga daya beli masyarakat akan pelayanan kesehatan
semakin menurun, akan tetapi Rumah Sakit TK.III Wirasakti Kupang tetap
memberikan pelayanan terhadap masyarakat miskin yang pembiayaannya
ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Nusa tenggara Timur melalui program BPJS.
Kecenderungan utilisasi Rumah Sakit TK.III Wirasakti Kupang semakin
meningkat seiring dengan perubahan konsep menjadi rumah sakit yang diminati
pelanggan yang menampilkan pelayanan berbeda dan dapat menyenangkan
pelanggan sehingga daya beli masyarakat akan layanan kesehatan semakin
bertambah.
3
BAB III
VISI, MISI, NILAI, DAN TUJUAN RUMAH SAKIT
4
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kompetensi SDM dan berkarakter unggul.
b. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rujukan.
c. Meningkatkan pemenuhan sarana dan prasarana yang sesuai standar
rumah sakit kelas B.
d. Meningkatkan sistem manajemen operasional berbasis kepuasan
pelanggan.
5
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
6
Struktur Organisasi dan Tata Laksana Kerja Rumah Sakit
TK.III Wirasakti Kupang
7
STRUKTUR ORGANISASI SEKSI PELAYANAN DAN PENUNJANG UMUM
DIREKTUR
KEPALA BIDANG
PELAYANAN & KEPERAWATAN UMUM
8
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RADIOLOGI
KASIE PELAYANAN
dr. Dini Henriyanto SP.PD DAN PENUNJANG UMUM
dr.
9
BAB VI
URAIAN JABATAN
10
e. Mengevaluasi pelayanan radiologi, angket , laporan jaga petugas
radiologi dan surat kotak saran untuk peningkatan pelayanan
radiologi.
f. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
peraturan yang berlaku
3. Radiografer
Kualifikasi : Minimal D3 Radiologi
Uraian Tugas :
a. Melaksanakan pelayanan pemeriksaan radiologi.
b. Membantu dokter melakukan pemeriksaan ultrasonografi.
- Menghidupkan dan mematikan alat USG.
- Memanggil dan menyiapkan pasien.
- Membantu dokter spesialis radiologi saat mengerjakan USG.
- Memberikan penjelasan tentang prosedur pemeriksaan USG.
- Mengganti film USG bila habis.
c. Melaksanakan tugas administrasi radiologi
- Menyusun alur pendaftaran pasien radiologi.
- Membuat laporan kegiatan administrasi radiologi.
- Membuat laporan kunjungan pasien.
- Mengatur pengarsipan dokumen pendaftaran.
- Mengatur pengarsipan surat menyurat.
- Mengatur dan mencatat surat keluar masuk radiologi.
d. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan atasan sesuai
peraturan yang berlaku.
11
c. Melaporkan hasil paparan radiasi petugas radiologi dari BPFK
Jakarta tiap bulan pada setiap rapat rutin.
d. Menindaklanjuti bila ada hasil paparan radiasi petugas yang
melebihi dosis yang diijinkan.
e. Mengarsipkan dan mencatat hasil paparan radiasi tiap petugas
radiologi.
f. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan atasan sesuai
peraturan yang berlaku
12
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
INSTALASI
RAWAT JALAN
( MCU, POLI GIGI,
&
INSTALASI POLI KANDUNGAN) INSTALASI RAWAT INAP
GAWAT
Gambar 8.1. Tata Hubungan Kerja Instalasi Radiologi Rumah Sakit TK.III
Wirasakti Kupang
14
dilakukan oleh Dokter Kandungan dengan pengawasan dari Dokter
Instalasi Radiologi khususnya Kepala Instalasi Radiologi.
c. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Unit Rawat Inap
1. Instalasi Radiologi menerima pelayanan Radiografi dari Instalasi Rawat Inap
untuk pemeriksaan diagnostik maupun imaging.
2. Sebelum merujuk ke Instalasi Radiologi, pasien dan keluarga harus
diberikan informasi dan tujuannya oleh Dokter yang merawat maupun
perawat jaga pada saat itu, sekaligus telah memberikan keterangan tentang
motivasi biaya foto yang akan dilakukan.
3. Pasien dan keluarga menandatangani surat persetujuan untuk pemeriksaan–
pemeriksaan yang memerlukan kontras atau pemeriksaan khusus.
4. Petugas ruangan mengantar pasien ke Instalasi Radiologi sesuai dengan
jadwal yang ditetapkan oleh Instalasi Radiologi
5. Hasil ekspertise dari Radiologi diambil oleh petugas rawat inap disertai
dengan ekspedisi.
d. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Unit Farmasi
1. Instalasi Radiologi bekerjasama dengan Instalasi Farmasi guna memenuhi
permintaan obat maupun keperluan lainnya di Instalasi Radiologi.
2. Permintaan obat bagi pasien yang memerlukan tindakan pemeriksaan
dengan kontras harus dengan resep rangkap 2 yang ditulis oleh Dokter
Radiologi atau petugas Radiologi (Radiografer).
3. Resep warna putih diserahkan Farmasi yang merah ditempelkan di buku
ekspedisi Resep
4. Resep obat harus dilengkapi dengan Nama Pasien, Alamat, Umur / Tgl
Lahir, No. RM, BB, Ruang/Kamar/Bed.
5. Permintaan perbekalan di Instalasi Radiologi yang lainnya, khususnya
Bahan Habis Pakai, dilakukan oleh Petugas Radiologi sesuai Jadwal yang
berlaku.
e. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Unit Laboratorium
1. Instalasi Radiologi bekerjasama dengan Laboratorium apabila di dalam satu
blangko permintaan Dokter digabung menjadi satu permintaan, maka
petugas Radiolologi merujuk pasien tersebut ke Laboratorium ( Khusus
pasien Rawat jalan)
15
2. Instalasi Radiologi bekerjasama dengan Laboratorium juga untuk merujuk
pasien yang akan melakukan tindakan Radiografi dengan kontras harus
dilakukan pemeriksaan Ureum atau Creatinin di Laboratorium.
16
g. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Unit Rekam Medis
1. Instalasi Radiologi bekerjasama dengan Rekam Medis dalam hal
pendaftaran, pencatatan, pelaporan dan penyimpanan arsip-arsip
ekspertise
2. Setiap pasien baik rawat jalan maupun rawat inap yang akan melakukan
pemeriksaan di Radiologi baik pemeriksaan konvensional maupun imaging
harus mendaftar di TPP yang nantinya data pasien tersebut akan dirujuk
ke Instalasi Radiologi oleh petugas TPP
3. Selanjutnya ke Radiologi dilakukan pemeriksaan sesuai dengan permintaan
Dokter Pengirim
4. Hasil ekspertise diberikan kepada pasien maksimal setelah 3 jam
dilakukan tindakan pemeriksaan di Instalasi Radiologi
5. Setiap akhir bulan, petugas Instalasi Radiologi melaporkan jumlah pasien
dan laporan Indikator Mutu pelayanan ke Rekam Medis
6. Setiap bulan Rekam Medis memberikan umpan balik ke Instalasi Radiologi
tentang hasil pelaporan.
17
3. Pasien akan menerima kuitansi rangkap 3 (putih, merah dan kuning) yang
mana kuitansi putih untuk pasien sendiri (bukti pasien), kuitansi merah
untuk laporan administrasi sendiri dan yang kwitansi kuning diserahkan
kepada petugas Radiologi sebagai arsip di Radiologi.
4. Untuk pelayanan pasien Rawat Inap, pembebanan dilaporkan ke
Subbagian Administrasi secara on line lewat komputer dan secara manual
(pengecekan lewat buku laporan harian biaya pasien) sesuai dengan
tindakan pemeriksaan yang telah dilakukan oleh pasien Rawat Inap
tersebut.
18
4. Koordiantor linen menuliskan di buku perbaikan linen sepengetahuan
Kepala Bidang Umum dan KUPR Radiologi
5. Koordinator linen melalui petugas linen membawa buku ekspedisi baik
untuk perbaikan maupun pencucian dan pengadaan.
6. Koordinator linen akan menghubungi Instalasi Radiologi jika perbaikan
sudah selesai.
7. Untuk linen yanga dicucikan, petugas Radiologi akan mengambil linen
yang sudah bersih, sesuai dengan jadwal yang telah disepakati dengan
membawa buku ekspedisi sebagai pencatatan.
19
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
3. Pola Ketenagaan
Pendidikan Pola Ketenagaan SDM Terkini Kesimpulan
Sarjana =1 Dinas pagi =3 Dinas pagi =3 Kekurangan
D3-radiologi = 4 Terdiri : Terdiri : 1 orang
Dokter =1 Dokter = 1 administrasi
Koordinator =1 Koordinator = 1
Pelaksana =1 Pelaksana = 1
Dinas sore =1 Dinas sore =1
Malam =1 Malam =1
Libur =1 Libur =1
21
2). Tenaga yang dibutuhkan untuk pemeriksaan adalah :
Waktu yang dibutuhkan untuk pemeriksaan / jam kerja efektif
= 300 / 360
= 0,84 (dibulatkan 1 orang).
Kunjungan pasien radiologi 80% adalah datang saat shif pagi,
sehingga perhitungan diatas adalah untuk kebutuhan tenaga shif pagi.
Maka jumlah tenaga secara keseluruhan adalah :
1. Tenaga radiografer shif pagi = 3 orang.
2. Tenaga radiografer shif siang = 1 orang
3. Tenaga radiografer shif malam = 1 orang
Dengan pola kerja shift, maka terdapat 1 orang tenaga radiografer
yang mendapat Libur. Maka jumlah total tenaga radiografer yang
dibutuhkan yaitu 4 orang, sehingga tenaga radiografer saat ini lebih dari
cukup.
2. Sedangkan bila dihitung berdasarkan peraturan dari Kemenkes RI adalah
bahwa setiap alat sinar-x harus memiliki 2 orang tenaga. Di instalasi
Radiologi RST Wirasakti, alat yang dimiliki adalah 2 unit. Sehingga
kebutuhan tenaga 2 x 2 = 4 tenaga.
3. Analog dengan perhitungan di nomor satu (1), setiap dokter
hanya bisa melayani pasien 10 orang/hari. Maka untuk
kebutuhan tenaga dokter spesialis radiologi adalah 1 orang.
4. Sehingga berdasar perhitungan diatas kebutuhan tenaga adalah
1). Tenaga Radiografer sudah lebih dari cukup.
2). Tenaga Dokter (spesialis radiologi) Cukup.
22
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
23
b. Dua Tahun Pertama
Penilaian karyawan yang telah menjalani kontrak dua tahun, sebagai evaluasi
setelah karyawan menjalankan tugas dan kewajiban selama dua tahun,
untuk menentukan karyawan tersebut bisa diangkat menjadi karyawan tetap
atau tidak. Hasil dari evaluasi ini dilaporkan ke personalia dan direksi untuk
mendapatkan rekomendasi lebih lanjut.
c. Enam Bulan Sekali
Penilaian untuk karyawan tetap yang dilakukan setiap enam bulan, sebagai
penentuan karyawan berprestasi (berhubungan dengan pemberian insentif
kepada karyawan).
d. Dua Tahun
Penilaian untuk karyawan tetap yang dilakukan tiap dua tahun, sebagai
evaluasi untuk kenaikan berkala dan evaluasi jabatan struktural.
e. Empat Tahun
Penilaian untuk karyawan tetap yang dilakukan tiap empat tahun sekali,
sebagai evaluasi untuk kenaikan golongan kepegawaian.
24
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT
A. Rapat Rutin
Agenda pertemuan/rapat internal di Instalasi Radiologi dilakukan setiap
satu bulan sekali yang diikuti oleh seluruh staf dan dilakukan secara rutin di
Instalasi Radiologi.
Tujuan diadakannya rapat rutin adalah untuk mengkoordinasikan tugas-
tugas di Instalasi Radiologi supaya dapat terselesaikan dengan baik sehingga
memperlancar pelayanan.
Prosedur rapat rutin Instalasi Radiologi yaitu:
1. Pertemuan rutin dibuka oleh Kepala Instalasi.
2. Sekretaris membacakan notulen pertemuan sebelumnya.
3. Membahas hal-hal yang belum dapat dilaksanakan pada notulen mengenai
tindak lanjut penyelesaian masalah.
4. Membahas permasalahan baru yang ada.
5. Menentukan langkah tindak lanjut.
6. Selama pertemuan dilaksanakan, sekretaris mencatat hasil pertemuan di
buku notulen rapat.
7. Pertemuan rutin ditutup oleh Kepala Instalasi.
B. Rapat Insidentil
Rapat insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau
sesuatu hal yang perlu dibahas segera.
25
BAB XI
PELAPORAN
26