PENYELENGGARAAN
PELAYANAN FARMASI
Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang.
Dilarang memperbanyak, memindahkan, dan mengutip sebagian atau seluruh isi
pedoman ini dalam bentuk dan dengan cara apapun, termasuk memfotokopi,
merekam, atau dengan sistem penyimpanan dan duplikasi lainnya tanpa seizin
tertulis dari Klinik Satelit UI Makara.
Ver 1
PD-6/UN2.R1.9/2019 i
KATA PENGANTAR
Pelayanan farmasi merupakan salah satu kegiatan di Klinik Satelit UI Makara yang
menunjang pelayanan kesehatan yang bermutu. Hal tersebut diperjelas dalam
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian, yang menyebutkan bahwa Pelayanan Kefarmasian adalah suatu
pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan
Sediaan Farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan
mutu kehidupan pasien.
Kami menyadari bahwa isi pedoman ini masih memerlukan penyempurnaan, oleh
karena itu saran perbaikan dari pembaca pedoman ini sangat kami harapkan.
Depok, 2019
Penyusun
Ver 1
PD-6/UN2.R1.9/2019 ii
DAFTAR ISI
Ver 1
PD-6/UN2.R1.9/2019 iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Klinik Satelit UI Makara adalah salah satu fasilitas kesehatan tingkat
pertama yang berada di bawah naungan Rektorat UI. Klinik Satelit UI Makara
memiliki kewajiban untuk mendukung program pemerintah dalam
peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan primer yang merupakan
salah satu sasaran pokok pembangunan kesehatan yang tercantum dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2015-2019.
Dalam upaya menjadi klinik unggulan sesuai dengan visi yang telah
ditetapkan, seluruh staf Klinik Satelit UI Makara diharapkan mampu
memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan mengutamakan
keselamatan pasien. Pelayanan Kefarmasian merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan penting
dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Instalasi
Farmasi yang merupakan bagian dari Klinik berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 tahun 2014, bertugas
menyelenggarakan, mengkoordinasikan, mengatur, dan mengawasi seluruh
kegiatan pelayanan farmasi.
B. Tujuan Pedoman
Sebagai pedoman bagi seluruh penyelenggara pelayanan kefarmasian di
Klinik Satelit UI Makara dalam memberikan pelayanan farmasi dengan tidak
menyimpang dari aturan-aturan yang mengacu pada dasar hukum yang berlaku
dan telah disepakati bersama.
a. Tujuan Umum
Ver 1
PD-6/UN2.R1.9/2019 1
b. Tujuan Khusus
Meningkatkan mutu dan memperluas cakupan pelayanan farmasi di
Klinik Satelit UI Makara
Memberikan Pelayanan farmasi yang dapat menjamin efektifitas,
keamanan, dan efisien dari sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan
medis habis pakai dengan baik berdasarkan standar operasional
prosedur sehingga keselamatan pasien dapat dimaksimalkan.
Meningkatkan pelayanan farmasi yang merata, terjangkau dengan
pengutamaan pada upaya preventif dan kuratif.
Menciptakan kebijakan penggunaan obat secara rasional di klinik.
C. Sasaran Pedoman
Sasaran dari pedoman ini adalah penyelenggara pelayanan farmasi yang baik,
dan meningkatkan kerjasama dengan profesi kesehatan lain dan kepatuhan
pasien yang terkait dalam pelayanan farmasi di Klinik Satelit UI Makara.
E. Batasan Operasional
Pedoman ini mengatur pelayanan kefarmasian bagi pengguna layanan Klinik
Satelit UI Makara sehingga dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan
dukungan sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang memadai.
F. Landasan Hukum
1. Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
2. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
Ver 1
PD-6/UN2.R1.9/2019 2
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian;
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik;
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian.
Ver 1
PD-6/UN2.R1.9/2019 3
BAB II
Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan pelayanan Farmasi di Klinik Satelit UI Makara adalah
sebagai berikut :
i. Senin s/d Jum’at dari jam 08.00 – 20.00 WIB
ii. Sabtu dari jam 08.00 – 16.00 WIB
Ver 1
PD-6/UN2.R1.9/2019 4
Pengaturan shift jaga diatur oleh Koordinator Pendidikan, Pelayanan
dan Penelitian Klinik Satelit UI Makara.
1. Jenis Pelayanan : Bagian Pelayanan Farmasi
II. Senin s/d Jum’at
a. Shift pagi 08.00-16.00 : 1 Orang Apoteker
1 Orang tenaga teknis kefarmasian
b. Shift siang 12.00-20.00: 1 Orang Apoteker
1 Orang tenaga teknis kefarmasian
Ver 1
PD-6/UN2.R1.9/2019 5
Ruang penerimaan resep ditempatkan pada bagian paling depan dan mudah
terlihat oleh pasien.
4. Ruang konseling
Ruang konseling meliputi:
Satu set meja dan kursi konseling,
Lemari buku,
Ver 1
PD-6/UN2.R1.9/2019 6
Buku-buku referensi sesuai kebutuhan,
leaflet, poster,
Alat bantu konseling,
6. Ruang arsip
Ruang arsip dibutuhkan untuk menyimpan dokumen yang berkaitan dengan
pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai dan Pelayanan Kefarmasian
dalam jangka waktu tertentu. Ruang arsip memerlukan ruangan khusus yang
memadai dan aman untuk memelihara dan menyimpan dokumen dalam rangka
untuk menjamin penyimpanan sesuai hukum, aturan, persyaratan, dan teknik
manajemen yang baik.
Ver 1
PD-6/UN2.R1.9/2019 7
BAB III
TATALAKSANA PELAYANAN
b. permintaan;
c. penerimaan;
d. penyimpanan:
e. pendistribusian;
f. pengendalian;
g. pencatatan, pelaporan, dan pengarsipan; dan
h. pemantauan dan evaluasi pengelolaan
c. konseling;
Ver 1
PD-6/UN2.R1.9/2019 8
C. Membuat Standar Operasional Prosedur masing-masing prosedur
pelayanan beserta daftar tiliknya dengan rincian sebagai berikut:
1. Penilaian Obat
2. Pengendalian Obat
3. Penggunaan Obat
4. Penyediaan Obat yang Menjamin Ketersediaan Obat
5. Evaluasi Ketersediaan Obat terhadap Formularium
6. Evaluasi Kesesuaian Peresepan dengan Formularium
7. Peresepan Obat
8. Pemesanan Perbekalan Farmasi
9. Usulan Pengadaan Perbekalan Farmasi
10. Perencanaan Perbekalan Farmasi
11. Penerimaan Perbekalan Farmasi
12. Menjaga Tidak Terjadinya Pemberian Obat Kadaluarsa
13. Pelayanan Resep Psikotropika dan Narkotika
14. Pengawasan dan Pengendalian Penggunaan Psikotropika dan Narkotika
15. Penyimpanan Perbekalan Farmasi
16. Penyimpanan Perbekalan Farmasi Termolabil
17. Penyimpanan Narkotika, Psikotropika, dan Prekusor Farmasi
18. Pemberian Obat kepada Pasien dan Pelabelan
19. Pelayanan Informasi tentang Obat dan Konseling
20. Penanganan Obat Kadaluarsa atau Rusak
21. Penanganan Kejadian Potensial Cedera (KPC)
22. Penanganan Kejadian Tidak Cedera (KTC)
23. Penanganan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
24. Penanganan Kejadian Nyaris Cedera (KNC)
25. Penyediaan Obat Emergensi di Unit Kerja
26. Peracikan Kapsul
27. Peracikan Puyer
28. Peracikan Salep
29. Peracikan Sirup Kering
Ver 1
PD-6/UN2.R1.9/2019 9
30. Pembuatan Etiket
31. Pemberian Label Khusus
32. Pemusnahan Resep
Ver 1
PD-6/UN2.R1.9/2019 10
3. meningkatkan efisiensi penggunaan Obat.
Ver 1
PD-6/UN2.R1.9/2019 11
aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan
mutunya tetap terjamin, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
Tujuannya adalah agar mutu Sediaan Farmasi yang tersedia di Klinik dapat
dipertahankan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai dengan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. bentuk dan jenis sediaan;
Ver 1
PD-6/UN2.R1.9/2019 12
5. dicabut izin edarnya.
H. Administrasi
Administrasi meliputi pencatatan dan pelaporan terhadap seluruh rangkaian
kegiatan dalam pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai,
baik Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai yang diterima,
disimpan, didistribusikan dan digunakan di Klinik.
Tujuan pencatatan dan pelaporan adalah:
1. Bukti bahwa pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai telah dilakukan;
Ver 1
PD-6/UN2.R1.9/2019 13
1. Mengendalikan dan menghindari terjadinya kesalahan dalam
pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai sehingga
dapat menjaga kualitas maupun pemerataan pelayanan;
Ver 1
PD-6/UN2.R1.9/2019 14
Pelayanan Farmasi Klinik meliputi:
3. Tanggal resep.
2. Duplikasi pengobatan.
4. Kontra indikasi.
5. Efek adiktif
Kegiatan Penyerahan (Dispensing) dan Pemberian Informasi Obat merupakan
kegiatan pelayanan yang dimulai dari tahap menyiapkan/meracik Obat,
memberikan label/etiket, menyerahan sediaan farmasi dengan informasi yang
memadai disertai pendokumentasian.
Tujuan:
1. Pasien memperoleh Obat sesuai dengan kebutuhan klinis/pengobatan.
Ver 1
PD-6/UN2.R1.9/2019 15
B. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Kegiatan:
1. Memberikan dan menyebarkan informasi kepada konsumen secara pro aktif
dan pasif.
2. Tempat,
3. Tenaga,
4. Perlengkapan.
Ver 1
PD-6/UN2.R1.9/2019 16
C. Konseling
Merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi dan penyelesaian masalah
pasien yang berkaitan dengan penggunaan Obat pasien, serta keluarga pasien.
Tujuan dilakukannya konseling adalah memberikan pemahaman yang benar
mengenai Obat kepada pasien/keluarga pasien antara lain tujuan pengobatan,
jadwal pengobatan, cara dan lama penggunaan Obat, efek samping, tanda-tanda
toksisitas, cara penyimpanan dan penggunaan Obat.
Kegiatan:
1. Membuka komunikasi antara apoteker dengan pasien.
c. Pasien dengan Obat yang berindeks terapetik sempit dan poli farmasi.
d. Pasien geriatrik.
e. Pasien pediatrik.
a. Ruangan khusus.
Ver 1
PD-6/UN2.R1.9/2019 17
Setelah dilakukan konseling, pasien yang memiliki kemungkinan mendapat
risiko masalah terkait Obat misalnya komorbiditas, lanjut usia, lingkungan
sosial, karateristik Obat, kompleksitas pengobatan, kompleksitas penggunaan
Obat, kebingungan atau kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang
bagaimana menggunakan Obat dan/atau alat kesehatan perlu dilakukan
pelayanan kefarmasian di rumah (Home Pharmacy Care) yang bertujuan
tercapainya keberhasilan terapi Obat.
2. Menentukan frekuensi dan insidensi efek samping Obat yang sudah sangat
dikenal atau yang baru saja ditemukan.
Kegiatan:
1. Menganalisis laporan efek samping Obat.
Ver 1
PD-6/UN2.R1.9/2019 18
E. Pemantauan Terapi Obat (PTO)
Merupakan proses yang memastikan bahwa seorang pasien mendapatkan terapi
Obat yang efektif, terjangkau dengan memaksimalkan efikasi dan
meminimalkan efek samping.
Tujuan:
1. Mendeteksi masalah yang terkait dengan Obat.
Kriteria pasien:
1. Anak-anak dan lanjut usia, ibu hamil dan menyusui.
3. Adanya multidiagnosis.
Kegiatan:
1. Memilih pasien yang memenuhi kriteria.
6. Melakukan evaluasi.
7. Memberikan rekomendasi
Ver 1
PD-6/UN2.R1.9/2019 19
Tujuan:
1. Mendapatkan gambaran pola penggunaan Obat pada kasus tertentu.
Ver 1
PD-6/UN2.R1.9/2019 20
BAB IV
PENGENDALIAN MUTU PELAYANAN KEFARMASIAN
2. Unsur proses, yaitu tindakan yang dilakukan, komunikasi, dan kerja sama.
Ver 1
PD-6/UN2.R1.9/2019 21
Contoh:
monitoring pelayanan resep,
monitoring penggunaan Obat,
monitoring kinerja tenaga kefarmasian.
Untuk menilai hasil atau capaian pelaksanaan Pelayanan Kefarmasian, dilakukan
evaluasi. Evaluasi dilakukan terhadap data yang dikumpulkan yang diperoleh
melalui metode berdasarkan waktu, cara, dan teknik pengambilan data.
Berdasarkan waktu pengambilan data, terdiri atas:
1. Retrospektif:
2. Prospektif:
Ver 1
PD-6/UN2.R1.9/2019 22
BAB V
KESELAMATAN KERJA
Ver 1
PD-6/UN2.R1.9/2019 23
BAB VI
PENUTUP
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang
harus diwujudkan bersama.Sebagai klinik pratama, Klinik Satelit UI Makara (KSUI
Makara) berkewajiban menyelenggarakan pelayanan kesehatan khususnya
pelayanan kefarmasian dengan baik, yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif, sesuai dengan kebutuhan dan harapan pasien. Ketika kebutuhan pasien
terpenuhi, pelayanan dilakukan secara profesional, dan suasana klinik nyaman,
pasien akan merasa puas terhadap pelayanan klinik. Pedoman penyelenggaraan
pelayanan klinis ini diharapkan dapat menjadi bahan penyusunan standar
operasional prosedur sehingga mutu pelayanan dan keselamatan pasien klinik
Satelit Makara UI dapat terjamin.
Ver 1
PD-6/UN2.R1.9/2019 24
Ver 1
PD-6/UN2.R1.9/2019 25