Anda di halaman 1dari 20

STANDAR PROSEDUR Halaman 1 dari 1

OPERASIONAL

No. Revisi PERENCANAAN SEDIAAN Nomor:


FARMASI DAN ALAT SOP/001/RFKPSA/04/2020
Tanggal revisi KESEHATAN Mulai berlaku :

1. TUJUAN
Melaksanakan dan Mengawasi kegiatan perencanaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
sehingga mendapatkan jumlah dan jenis yang sesuai dengan kebutuhan dan menjamin
ketersediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan disarana pelayanan.

2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker penanggung jawab

3. PROSEDUR
3.1 Melakukan review terhadap: pola penyakit, pola konsumsi dan kemampuan
daya beli masyarakat
3.2 Melakukan rekapitulasi penggunaan obat setiap bulan
3.3 Melakukakan analisa untuk menetapkan prioritas dan jumlah sediaan yang akan
disediakan
3.4 Melakukan monitoring distributor sediaan farmasi dan alat kesehatan mengenai
keabsahan distributor untuk menjamin sediaan farmasi dan alat kesehatan yang
diadakan telah memenuhi persyaratan mutu.
3.5 Membuat rancangan kebutuhan sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai
dengan distributornya masing-masing, serta menentukan frekuensi pengadaan
sediaan farmasi dan alat kesehatan.

Dibuat oleh, Disetujui oleh,

apt. Nelli Atik Sandora, S. Farm dr. Juliaty Paridy, MM


Apoteker Penanggung Jawab Penanggung Jawab Klinik
STANDAR PROSEDUR Halaman 1 dari 2
OPERASIONAL

No. Revisi PENGADAAN SEDIAAN Nomor:


FARMASI DAN ALAT SOP/002/RFKPSA/04/2020
Tanggal revisi KESEHATAN Mulai berlaku :

1. TUJUAN
Menjamin ketersediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan di sarana pelayanan.

2. PENANGGUNG JAWAB
2.1 Membuat surat pesanan ke supplier: Apoteker / Asisten Apoteker
2.2 Menandatangani surat pesanan ke supplier: Apoteker dan Supervisor

3. PROSEDUR
3.1 Pengadaan produk dilakukan untuk memenuhi kebutuhan obat berdasarkan
permintaan Dokter.
3.2 Farmasi mencari produk ke supplier utama dan meminta diskon atau
menanyakan
program promosi yang ada di distributor tersebut, bila tidak ada maka untuk
pembelian dalam jumlah besar atau nilai yang besar farmasi boleh mencari sub
distributor lain yang bisa memberikan diskon atau program promosi lainnya
yang mampu memberikan keuntungan utuk klinik. tetapi sub distributor tersebut
tetap harus memenuhi ketentuan yang berlaku dan dapat memberikan pelayanan
yang sama seperti distributor utama.
3.3 Membuat surat pesanan yang di tujukan kepada distributor yang menyediakan
sediaan farmasi yang akan dipesan. Surat pesanan meliputi nama sediaan
farmasi, jumlah, diskon sesuai dengan perjanjian awal antara klinik dan
distributor dilengkapi tandatangan dan stempel apoteker, paraf supervisor yang
mengetahui. Pemesanan merujuk pada perencanaan yang sebelumnya telah
dibuat.
3.4 Ketentuan pengadaan produk fast moving sebagai berikut:
a) Produk fast moving adalah produk yang diresepkan oleh dokter rata-rata
10 resep perbulan dengan pasien yang berbeda selama tiga bulan
berturut-turut. Dan harus digunakan oleh dua dokter atau lebih.
b) Stock maksimal sebanyak 1,5 kali dari jumlah rata-rata penjualan produk
selama tiga bulan, serta tidak boleh adanya retur dalam waktu tiga bulan.
c) Stock minimal sebanyak 0,5 kali dari jumlah rata-rata penjualan produk
selama tiga bulan.
d) ED (expired) produk minimal 1 tahun terhitung mulai dari waktu
pembelian.
e) Sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diadakan harus memiliki izin
edar atau nomor registrasi.
f) Penetapan jenis dan jumlah berdasarkan pertimbangan penggunaan obat
dan alat kesehatan, harga dan ketersediaan anggaran.
g) Surat pemesanan harus ditanda tangani oleh apoteker penanggung jawab
atas sepengetahuan penanggung jawab yang disertai dengan paraf.
h) Untuk pemesanan narkotika, psikotropika dan obat-obat tertentu harus
menggunakan form surat pesanan khusus.

Dibuat oleh, Disetujui oleh,

apt. Nelli Atik Sandora, S. Farm dr. Juliaty Paridy, MM


Apoteker Penanggung Jawab Penanggung Jawab Klinik
STANDAR PROSEDUR Halaman 1 dari 1
OPERASIONAL

No. Revisi PENERIMAAN SEDIAAN Nomor:


FARMASI DAN ALAT SOP/003/ RFKPSA/04/2020
Tanggal revisi KESEHATAN Mulai berlaku :

1. TUJUAN
Untuk menjamin kesesuaian jenis spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan dan
harga yang tertera dalam surat pesanan dengan kondisi fisik yang diterima.

2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Penanggung Jawab/ Asisten Apoteker atau Personil yang ditunjuk
bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pengawasan penerimaan sediaan farmasi
dan alat kesehatan.

3. PROSEDUR
3.1 Memeriksa legalitas faktur mencakup identitas distributor.
3.2 Memeriksa kesesuaian faktur distributor dengan form pesanan
3.3 Melakukan pengecekan antara faktur dengan bentuk fisik sediaan farmasi dan
alat kesehatan yang diterima. Meliputi: nama sediaan farmasi dan alat
kesehatan, jumlah, dosis, harga, keutuhan kemasan, kebenaran label, tanggal
kadaluwarsa, dan diskon sesuai dengan perjanjian awal jika ada. Guna
memastikan bahwa barang yang diterima telah sesuai dengan faktur.
3.4 Memberi paraf dan stempel klinik dan apoteker pada faktur penerimaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan.
3.5 Menginformasikan kepada distributor apabila terjadi ketidaksesuaian agar
dilakukan perbaikan
3.6 Mencatat jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa sediaan farmasi dan alat
kesehatan di dalam kartu stok dan input ke dalam sistem yang digunakan di
farmasi.

Dibuat oleh, Disetujui oleh,

apt. Nelli Atik Sandora, S. Farm dr. Juliaty Paridy, MM


Apoteker Penanggung Jawab Penanggung Jawab Klinik
STANDAR PROSEDUR Halaman 1 dari 1
OPERASIONAL

No. Revisi Nomor:


PENYIMPANAN SEDIAAN SOP/004/
FARMASI DAN ALAT RFKPSA/04/2020
Tanggal revisi KESEHATAN Mulai berlaku :

1. TUJUAN
Untuk memelihara mutu obat, menghindari penggunaan yang tidak bertanggung
jawab, mempermudah dalam pemantauan atau menjaga kelansungan persediaan
sediaan farmasi maupun alkes, serta memudahkan untuk pencarian dan pengawasan

2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Penanggung Jawab/ Asisten Apoteker atau Personil yang ditunjuk
bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pengawasan penyimpanan sediaan farmasi
dan alat kesehatan.

3. PROSEDUR
3.1 Menyimpan sediaan farmasi dan alat kesehatan pada rak berdasarkan aspek
farmakologi, bentuk sediaan, secara alfabetis, berdasarkan suhu, penyimpanan
khusus, dan lain-lain.
3.2 Penyimpanan Narkotika, Psikotropika pada lemari khusus dengan pintu rangkap
dua yang dilengkapi dua kuci berbeda. Kunci dipegang Apoteker Penanggung
Jawab atau tenaga Farmasi lain yang dikuasakan.
3.3 Penyimpanan sediaan farmasi dan alat kesehatan harus mengikuti prinsip FIFO
(First In First Out = pertama masuk-pertama keluar) dan FEFO (First Expired
First Out = pertama kadaluwarsa-pertama keluar)
3.4 Melakukan stok opname 6 bulan sekali, untuk memantau kesesuaian stok yang
ada difarmasi mulai dari barang masuk dan barang keluar.
3.5 Menyediakan tempat khusus untuk sediaan farmasi atau alkes yang rusak atau
kadaluwarsa

Dibuat oleh, Disetujui oleh,

apt. Nelli Atik Sandora, S. Farm dr. Juliaty Paridy, MM


Apoteker Penanggung Jawab Penanggung Jawab Klinik
STANDAR PROSEDUR Halaman 1 dari 2
OPERASIONAL

No. Revisi Nomor:


PELAYANAN SEDIAAN SOP/005/ RFKPSA/04/2020
Tanggal revisi FARMASI DAN ALAT Mulai berlaku :
KESEHATAN

1. TUJUAN
Apoteker harus bertanggung jawab secara lansung kepada pasien yang berkaitan
mengenai semua sediaan farmasi dan alkes sesuai dengan permintaan dokter, agar
tercapainya hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu hidup pasien.

2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Penanggung Jawab/ Asisten Apoteker

3. PROSEDUR
3.1 Skrinning Resep (dilakukan oleh Apoteker)
3.1.1 Melakukan pemeriksaan kesesuaian administratif yaitu nama dokter,
nomor ijin praktek, alamat, tanggal penulisan resep, tanda tangan/paraf
dokter, serta nama, alamat, umur, dan jenis kelamin pasien.
3.1.2 Melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik, yaitu bentuk sediaan,
dosis, frekuensi, kekuatan, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan lama
pemberian obat.
3.1.3 Mengkaji aspek klinis dengan cara melakukan patient assessment kepada
pasien, yaitu adanya alergi, efek samping, interaksi. Kesesuaian (dosis,
durasi, jumlah, obat dan kondosi khusus lainnya), keluhan pasien dan hal
lain yang terkait dengan kajian aspek klinis.
3.1.4 Mengkomunikasikan ke dokter tentang masalah resep apabila
diperlukan.

3.2 Penyiapan Sediaan Farmasi


3.2.1 Menghitung dosis obat sesuai dengan permintaan pada resep
3.2.2 Menyiapkan sediaan farmasi atau alat kesehatan sesuai permintaan pada
resep.
3.2.3 Selalu lakukan penguncian kembali pada lemari narkotika dan
psikotropika jika telah mengambil obat tersebut.
3.2.4 Siapkan etiket dengan mencantumkan no, tanggal, nama pasien, nama
obat, cara pakai, tanggal kadaluarsa, dan informasi lainnya sesuai
petunjuk pada resep. Gunakan etiket warna putih untuk obat minum dan
etiket warna biru untuk obat luar.
3.2.5 Masukan / bungkus obat kedalam wadah obat sesuai dengan ketentuan
atau bentuk sediaan nya secara terpisah untuk masing-masing obat yang
berbeda dan tempelkan etiket yang sudah disiapkan pada wadah obat
tersebut.

3.3 Penyerahan sediaan farmasi


3.3.1 Melakukan double cek oleh apoteker sebelum obat diserahkan kepada
pasien.
3.3.2 Memanggil pasien dan pastikan kembali nama pasien tersebut sama
dengan nama yang tertera pada etiket.
3.3.3 Serahkan obat pada pasien atau keluarga pasien secara lansung, disertai
dengan pemberian informasi obat yang meliputi: nama obat, indikasi,
cara pakai, efek samping jika ada, serta informasi obat lainnya.
3.3.4 Lakukan dokumentasi yang berkaitan dengan PIO tersebut, dan resep
disimpan untuk jangka waktu 5 tahun.

Dibuat oleh, Disetujui oleh,

apt. Nelli Atik Sandora, S. Farm dr. Juliaty Paridy, MM


Apoteker Penanggung Jawab Penanggung Jawab Klinik
STANDAR PROSEDUR Halaman 1 dari 1
OPERASIONAL

No. Revisi Nomor:


PELAYANAN INFORMASI SOP/006/ RFKPSA/04/2020
Tanggal revisi OBAT Mulai berlaku :

1. TUJUAN
Bertujuan untuk memberikan pengobatan yang rasional kepada pasien sesuai
dengan kebutuhan klinis mereka, dengan memberikan informasi mengenai sediaan
farmasi dan alat kesehatan yang mereka dapatkan sejelas mungkin. Untuk mencapai
tingkat kepatuhan pasien sehingga dapat memberikan efek terapi yang maksimal
sesuai dengan harapan.

2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Penanggung Jawab

3. PROSEDUR
3.1 Memberikan informasi kepada pasien mengenai sediaan farmasi dan alkes yang
diresepkan dokter secara lisan maupun tulisan.
3.2 Menjawab pertanyaan pasien dengan jelas dan mudah dimengerti oleh pasien
maupun keluarga pasien, secara lisan maupun tulisan.
3.3 Informasi yang perlu disampaikan kepada pasien meliputi:
- Jumlah, jenis dan kegunaan masing-masing obat
- Waktu dan cara pakai obat jika ada obat dengan penggunaan khusus
- Cara penggunaan alkes
- Peringatan dan efek samping
- Cara mengatasi efek samping bila ada
- Cara penyimpanan dan waktu expired date
- Waktu simpan obat setelah dibuka dari wadahnya
- Pentingnya kepatuhan dalam penggunaan obat
- Tujuan dari pengobatan itu sendiri
Dibuat oleh, Disetujui oleh,

apt. Nelli Atik Sandora, S. Farm dr. Juliaty Paridy, MM


Apoteker Penanggung Jawab Penanggung Jawab Klinik
STANDAR PROSEDUR Halaman 1 dari 1
OPERASIONAL

No. Revisi Nomor:


KONSELING SOP/007/
RFKPSA/04/2020
Tanggal revisi Mulai berlaku :

1. TUJUAN
Untuk mengoptimalkan terapi, meminimalkan resiko dari reaksi obat yang tidak
dikehendaki, dan meningkatkan keamanan pasien (patient safety)

2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Penanggung Jawab

3. PROSEDUR
3.1 Membuka komunikasi antara apoteker dengan pasien dan atau keluarga
pasien.
3.2 Menggunakan 3(tiga) pertanyaan kunci dengan metode open-ended question
 Untuk resep baru (prime question)
1) Apa yang telah dokter katakana mengenai obat ini?
2) Apa yang dokter katakana mengenai cara pemakaian obat ini?
3) Apa hasil yang diharapkan dokter dari pengobatan ini?
 Untuk resep ulang
1) Apa gejala atau keluhan yang dirasakan pasien?
2) Bagaimana cara pemakaian obat selama ini?
3) Apakah ada keluhan selama penggunaan obat?

3.3 Memperagakan dan menjelaskan cara penggunaan obat yang menggunakan


perlakuan khusus (contoh cara penggunaan obat khusus: insulin, tetes mata,
inhaler. Contoh dengan perlakuan khusus: kostikosteroid, narkotika dll)
3.4 Melakukan verifikasi akhir, meliputi:
1) Mengecek pemahaman pasien
2) Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang berhubungan
dengan cara penggunaan obat untuk mengoptimalkan terapi.
3.5 Lakukan pencatatan dan dokumentasi setiap berlansungnya konseling

Dibuat oleh, Disetujui oleh,

apt. Nelli Atik Sandora, S. Farm dr. Juliaty Paridy, MM


Apoteker Penanggung Jawab Penanggung Jawab Klinik
STANDAR PROSEDUR Halaman 1 dari 1
OPERASIONAL

No. Revisi Nomor:


PENGELOLAAN RESEP SOP/008/
RFKPSA/04/2020
Tanggal revisi Mulai berlaku :

1. TUJUAN
Untuk pelaksanaan kegiatan dokumentasi, yang bertujuan untuk mempermudah
dalam pencarian data yang dibutuhkan untuk pelaporan maupun kebutuhan lainnya.

2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Penanggung Jawab/ asisten apoteker

3. PROSEDUR
3.1 Resep asli dikumpulkan dan diurutkan berdasarkan tanggal dan disimpan dalam
satu tempat / file.
3.2 Resep narkotika, psikotropika, prekursor, dan obat-obat tertentu di simpan
secara terpisah.
3.3 Resep di bendel perbulan serta cantumkan bulan dan tahun pada setiap
bendelnya.
3.4 Disimpan secara berurutan perbulan dan pertahun untuk mempermudah dalam
penelusuran resep jika dibutuhkan sewaktu-waktu.
3.5 Resep yang diambil dari bendel harus dikembalikan ke bendel semula tanpa
merubah urutan.
3.6 Resep yang telah disimpan lebih dari 5 (lima) tahun bisa dimusnahkan sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Dibuat oleh, Disetujui oleh,

apt. Nelli Atik Sandora, S. Farm dr. Juliaty Paridy, MM


Apoteker Penanggung Jawab Penanggung Jawab Klinik
STANDAR PROSEDUR Halaman 1 dari 1
OPERASIONAL

No. Revisi Nomor:


PEMUSNAHAN RESEP SOP/009/
RFKPSA/04/2020
Tanggal revisi Mulai berlaku :

1. TUJUAN
Sebagai acuan dalam melaksanakan proses pemusnahan resep agar dapat dilakukan
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku sehingga tidak terjadi
penyimpangan pada saat proses tersebut berlansung.

2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Penanggung Jawab

3. PROSEDUR
3.1 Menyiapkan resep yang akan dimusnahkan (umur simpan resep lebih dari lima
tahun).
3.2 Menetapkan jadwal, metoda dan tempat pemusnahan.
3.3 Pisahkan resep narkotika dengan resep umum
 Resep narkotika, psikotropika, precursor, dan obat-obat tertentu
1) Hitung resep perlembar
2) Timbang resep
3) Bakar resep atau dihancurkan dengan air
 Resep umum
1) Timbang resep
2) Bakar resep atau dihancurkan dengan air
3.4 buat berita acara yang berisikan
1) Waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan resep
2) Jumlah resep dan berat resep yang dimusnahkan
3) Nama apoteker pelaksana pemusnahan resep
4) Nama saksi dalam pelaksanaan pemusnahan resep
3.5 Berita acara harus ditandatangani Apoteker pelaksana dan saksi saat
pelaksanaan

Dibuat oleh, Disetujui oleh,

apt. Nelli Atik Sandora, S. Farm dr. Juliaty Paridy, MM


Apoteker Penanggung Jawab Penanggung Jawab Klinik
STANDAR PROSEDUR Halaman 1 dari 2
OPERASIONAL

No. Revisi Nomor:


PEMUSNAHAN SEDIAAN SOP/010/ RFKPSA/04/2020
Tanggal revisi FARMASI DAN ALAT Mulai berlaku :
KESEHATAN

1. TUJUAN
Sebagai acuan dalam melaksanakan proses pemusnahan sediaan farmasi dan alat
kesehatan agar dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku sehingga tidak terjadi penyimpangan.

2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Penanggung Jawab

3. PROSEDUR
a. Melakukan inventarisasi sediaan farmasi dan alat kesehatan yang akan
dimusnahkan
b. Membuat surat permohonan yang berisikan jenis dan jumlah sediaan farmasi dan
alkes yang akan dimusnahkan dan dilaporkan ke penanggung jawab klinik untuk
disetujui pemusnahan nya.
c. Menetapkan jadwal, metode, dan tempat pemusnahan
d. Melakukan pemusnahan sesuai dengan jenis dan bentuk sediaan.
- Zat padat (tablet, kapsul, serbuk, kaplet dll)
1) Keluarkan semua sediaan dari cangkangnya
2) Gerus zat padat agar menjadi seruk
3) Larutkan dan buang kesaluran air mengalir/ tanam didalam tanah setelah
menjadi serbuk
- Zat cair (sirup, suspensi, emulsi dll)
1) Keluarkan sediaan dari wadahnya masukan dalam satu wadah
2) Larutkan dengan air dan buang kesaluran air mengalir
e. Buat berita acara sebagai laporan pemusnahan yang berisi
- Waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan
- Nama, jumlah sediaan farmasi dan alat kesehatan yang dimusnahkan
- Nama apoteker dan saksi pelaksana pemusnahan sediaan farmasi dan alat
kesehatan
- Harus ada tanda tangan apoteker pelaksana dan saksi dalam berita acara tersebut

Dibuat oleh, Disetujui oleh,

apt. Nelli Atik Sandora, S. Farm dr. Juliaty Paridy, MM


Apoteker Penanggung Jawab Penanggung Jawab Klinik
STANDAR PROSEDUR Halaman 1 dari 1
OPERASIONAL

No. Revisi Nomor:


PENGENDALIAN SEDIAAN SOP/011/ RFKPSA/04/2020
Tanggal revisi FARMASI DAN ALAT Mulai berlaku :
KESEHATAN

1. TUJUAN
Sebagai acuan yang digunakan untuk melaksanakan pengawasan sediaan farmasi dan alat
kesehatan agar persediaan yang ada dapat tetap terkendali dengan baik serta dapat
menjamin kualitas dan mutu setiap sediaan farmasi yang tersedia di ruang farmasi.

2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Penanggung Jawab

3. PROSEDUR
3.1 Mencatat sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diterima di kartu stok yang
memuat Nama sediaan farmasi/ Alat kesehatan, nomor batch, tanggal kadaluarsa,
jumlah barang masuk, jumlah barang keluar dan sisa stok.
3.2 Sisa stok dihari tersebut menjadi saldo awal dihari berikutnya.
3.3 Menentukan batas minimum dan maksimum sediaan farmasi dan alat kesehatan

Dibuat oleh, Disetujui oleh,

apt. Nelli Atik Sandora, S. Farm dr. Juliaty Paridy, MM


Apoteker Penanggung Jawab Penanggung Jawab Klinik
STANDAR PROSEDUR Halaman 1 dari 1
OPERASIONAL

No. Revisi Nomor:


PENCATATAN KARTU SOP/012/ RFKPSA/04/2020
Tanggal revisi STOK Mulai berlaku :

1. TUJUAN
Sebagai dokumen tertulis yang bisa digunakan untuk mengevaluasi perjalanan keluar
masuk stok obat dan alkes diruangan farmasi, sehingga dapat mengontrol seluruh
persediaan obat dan alkes yang ada diruang farmasi.

2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Penanggung Jawab/Asisten Apoteker

3. PROSEDUR
3.1 Satu kartu stok hanya untuk satu produk sediaan farmasi/alkes
3.2 Mencatat setiap sediaan farmsi/alkes yang masuk maupun keluar dalam kartu stok
3.3 Kartu stok salalu disimpan dalam rak obat sesuai dengan nama obat yang tertera
dalam kartu stok tersebut.
3.4 diisi saat itu juga saat ada tansaksi barang masuk maupun keluar
3.5 Setiap enam bulan dilakukan stok opname untuk mengontrol/memastikan jumlah
sisa stok yang ada dalam kartu stok dengan stok fisik telah sesuai.

Dibuat oleh, Disetujui oleh,

apt. Nelli Atik Sandora, S. Farm dr. Juliaty Paridy, MM


Apoteker Penanggung Jawab Penanggung Jawab Klinik
STANDAR PROSEDUR Halaman 1 dari 1
OPERASIONAL

No. Revisi Nomor:


PENCATATAN SOP/013/ RFKPSA/04/2020
Tanggal revisi NARKOTIKA, Mulai berlaku :
PSIKOTROPIKA DAN
PREKURSOR

1. TUJUAN
Sebagai dokumen tertulis yang bisa digunakan untuk mengevaluasi perjalanan keluar
masuk stok obat dan alkes diruangan farmasi, sehingga dapat mengontrol seluruh
persediaan obat dan alkes yang ada diruang farmasi.

2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Penanggung Jawab/Asisten Apoteker

3. PROSEDUR
3.6 membuat catatan mengenai pemasukan dan /atau pengeluaran Narkotika,
Psikotropika dan Prekursor farmasi. Pencatatan tersebut berisikan:
- Nama, bentuk sediaan dan kekuatan Narkotika, Psikotropika,
dan Prekursor farmasi.
- Jumlah persediaan
- Tanggal, nomer dokumen, dan sumber penerimaan
- Jumlah yang diterima
- Tanggal, nomer dokumen, tujuan penyaluran atau penyerahan
- Jumlah yang disalurkan atau diserahkan
- Nomer batch, tanggal kadaluarsa setiap penerimaan atau
penyaluran
- Paraf/ identitas petugas yang ditunjuk.
- Melampirkan photocopy ktp pasien
3.2 Seluruh dokumen pencatatan, dokumen penerimaan, dokumen penyaluran, dan/
atau dokumen penyerahan termasuk surat pesanan narkotika, psikotropika,
preskursor farmasi wajib disimpan secara terpisah paling singkat selama tiga
tahun.

Dibuat oleh, Disetujui oleh,

apt. Nelli Atik Sandora, S. Farm dr. Juliaty Paridy, MM


Apoteker Penanggung Jawab Penanggung Jawab Klinik
STANDAR PROSEDUR Halaman 1 dari 2
OPERASIONAL

No. Revisi Nomor:


PEMUSNAHAN NARKOTIKA, SOP/014/ RFKPSA/04/2020
Tanggal revisi PSIKOTROPIKA DAN Mulai berlaku :
PREKURSOR

1. TUJUAN
Sebagai acuan dalam melaksanakan proses pemusnahan untuk Narkotika, Psikotropika
dan Prekursor agar dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku sehingga tidak terjadi penyimpangan.
2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Penanggung Jawab

3. PROSEDUR
3.1 Membuat surat permohonan yang berisikan jenis dan jumlah narkotika,
psikotropika dan prekursor yang akan dimusnahkan dan dilaporkan ke Direksi
untuk disetujui pemusnahan nya.
3.2 setelah disetujui Direksi Apoteker penanggung jawab membuat surat
pemberitahuan dan permohonan saksi yang di tujukan kepada dinkes provinsi, kota
atau kabupaten setempat yang berisikan jenis dan jumlah narkotika, psikotropika
dan prekursor yang akan dimusnahkan untuk diperiksa dan ditinjau.
3.3 Dinkes provinsi, kota atau kabupaten menetapkan petugas dilingkungannya
menjadi saksi pemusnahan sesuai dengan surat permohonan sebagai saksi
3.4 Pemusnahan dilakukan dengan cara yang sesuai (dihancurkan dengan digerus dan
dibuang kesaluran air mengalir) sehingga tidak memungkinkan untuk digunakan
lagi oleh orang lain.
3.5 Pemusnahan dilakukan oleh Apoteker Penanggung Jawab (APA), Asisten
Apoteker (AA), serta petugas dari dinkes yang ditunjuk sebagai saksi.
3.6 Pada saat pemusnahan dibuat berita acara pemusnahan narkotika, psikotropika,
dan prekursor yang memuat:
1) Nama, Jenis, Sifat dan jumlah Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor yang
dimusnahkan.
2) Keterangan tempat, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun dilakukan pemusnahan.
3) Nama apoteker pengelola depo farmasi
4) Nama saksi dari pemerintah dan saksi dari apotek
5) Cara pemusnahan
6) Tandatangan dan identitas APA beserta saksi-saksi
3.7 Berita acara dikirim kepada Kepala Dinas Kesehatan kota madya dengan
tembusan ke kepala balai POM, dan sebagai arsip Apotek.

Dibuat oleh, Disetujui oleh,

apt. Nelli Atik Sandora, S. Farm dr. Juliaty Paridy, MM


Apoteker Penanggung Jawab Penanggung Jawab Klinik
STANDAR PROSEDUR Halaman 1 dari 1
OPERASIONAL

No. Revisi Nomor:


PELAPORAN NARKOTIKA, SOP/015/ RFKPSA/04/2020
Tanggal revisi PSIKOTROPIKA, DAN Mulai berlaku :
PREKURSOR FARMASI

1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan dalam pencatatan narkotika,
psikotropika, dan prekusor farmasi.

2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Penanggung Jawab

3. PROSEDUR
3.1 Setiap awal bulan apoteker penanggung jawab wajib membuat laporan narkotika,
psikotropika, dan prekursor farmasi melalui akun SIPNAP palinglambat stiap tanggal
10.
3.2 Laporan Narkotika, Psikotropika, dan prekursor farmasi terdiri dari:
- Nama, bentuk sediaan, dan kekuatan sediaan
- Jumlah sediaan yang keluar
- Jumlah sediaan yang diterima
- Jumlah sediaan awal
- Jumlah sediaan akhir
3.3 Hasil laporan tersebut di dokumentasikan dan disimpan paling lama selama 5 tahun

Dibuat oleh, Disetujui oleh,

apt. Nelli Atik Sandora, S. Farm dr. Juliaty Paridy, MM


Apoteker Penanggung Jawab Penanggung Jawab Klinik
STANDAR PROSEDUR Halaman 1 dari 1
OPERASIONAL

No. Revisi Nomor:


PENGATURAN DAN SOP/016/ RFKPSA/04/2020
Tanggal revisi PEMERIKSAAN SUHU DAN Mulai berlaku :
KELEMBABAN APOTEK

1. TUJUAN
Sebagai dokumen tertulis yang digunakan untuk pencatatan suhu ruangan farmasi maupun
suhu lemari pendingin. untuk mencegah terjadinya penyimpangan yang bisa menyebabkan
kerusakan pada sediaan farmasi.

2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Penanggung Jawab/Asisten Apoteker

3. PROSEDUR
3.1 Pagi, siang dan sore wajib mengecek suhu rungan dan suhu lemari pendingin. lalu
hasil pemeriksaan dicatat di formulir suhu yang sudah disediakan
3.2 Cara pencatatan cukup dengan memberi titik pada setiap kolom sesuai dengan angka
yang ada di temperature
3.3 Angka dibulatkan kurang dari 0.5 dibulatkan kebawah, lebih dari 0.5 dibulatkan keatas
3.4 Apabila ada penyimpangan lansung laporkan kepetugas yang bertanggung jawab agar
bisa ditindaklanjuti/ suhu disesuaikan dengan standar yangberlaku
3.5 Formulir ini ditandatangani oleh apoteker penanggung jawab setiap bulannya, lalu
form di dokumentasikan.

Dibuat oleh, Disetujui oleh,

apt. Nelli Atik Sandora, S. Farm dr. Juliaty Paridy, MM


Apoteker Penanggung Jawab Penanggung Jawab Klinik

Anda mungkin juga menyukai