PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
mampu melakukan perecanaan, pengerjaan, analisa, evaluasi
pemeliharaan dan perbaikan peralatan kesehatan yang ada.
3. Diharapkan mahasiswa memperoleh kesempatan untuk melatih
diri dalam penerapan dan mengintegrasi pelajaran yang telah
diperoleh selama mengikuti perkuliahan.
4. Memahami lebih dalam permasalahan yang ada di rumah sakit
yaitu masalah perencanaan pemasangan, pemeliharaan serta
perbaikan elektromedik dan saran kesehatan lainnya.
2) Manfaat
C. Metode pelaksanaan
2
D. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, tujuan, manfaat, waktu
pelaksnaan dan sistematika pernulisan.
3
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan
Merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari
pembahasan dan evaluasi hasil PKL.
2. Saran
Dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penulis,
ditujukan kepada instansi terkait dengan pelaksanaan PKL.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
2. Tahun 2000
Rumah sakit umum bantaeng beralih status
kelembagaan dari UPTD dinas kesehatan menjadi kantor
RSUD Bantaeng.
3. Tahun 2001
Rumah sakit bantaeng beralih nama menjadi RSUD
Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu Bantaeng. Namun RSUD
Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu Bantaeng di ambil dari nama
seorang putera daerah kabupaten bantaeng yang merupakan
salah satu seorang guru besar dari Fakultas kedokteran
UNHAS bagian penyakit dan kelamin.
4. 17 Desember 2004
Penetapan RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu
sebagai rumah sakit type C berdasarkan SK Menkes
No.1284/Menkes/XII/2004.
5. Tahun 2009
Penetapan RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu
bantaeng terakreditasi 5 pelayanan ( rekam medik, IGD,
5
rawat, yanmed, manajemen dan adminitrasi ). Sertifikat No.
YM.01.10/III.3136/09.
6. 22 Desember 2009
RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu bantaeng di
nobatkan sebagai rumah sakit sayang ibu dan bayi (RSSIB)
terbaik tingkat provensi sulawesi selatan oleh meteri negara
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dan
menteri kesehatan.
7. 06 januari 2010
Peresmian izin operasional unit transfusi darah rumah
sakit (UTDRS) RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu
bantaeng sesuai sertifikat No.00131/DK-yan-2/1/2010.
8. 30 juli 2010
RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu bantaeng
ditetapkan sebagai pusat pelayanan bibir sumbing di
sulawesi selatan bekerjasama dengan japan cieft fondation,
YPPCBL bandung, celebes cieft centre makassar.
9. Tahun 2011
RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu bantaeng
ditetapkam sebagai pusat pelayanan jantung sulawesi
selatan bekerjasama dengan cardiac center RSUD
Dr.Wahidin Sudirohusodo dan bagian cardiologi fakultas
universitas hasanuddin nakassar.
6
10. 26 februari 2011
RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu bantaeng
sebagai pusat layanan mata sulawesi selatan bekerja sama
dengan bagian mata fakultas kedokteran universitas
hasanuddin makassar.
2) Misi
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, maka
ditetapkan misi RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu
bantaeng sebagai berikut;
1. Menciptakan pelayanan kesehatan yang mandiri dan
proaktif.
2. Menciptakan pelayanan kesehatan berorintasi kendali mutu
dan kendali biaya.
3. Menciptakan masyarakat yang berperilaku sehat dan
mandiri.
7
C. Struktur Rumah Sakit
8
D. Struktur Organisasi dan uraian tugas RSUD Kabupaten setelah
penetapan PPK-BLUD
9
E. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit.
DIREKTUR
MUHAJIR, SKM,
M.Kes
KEPALA INSTALASI
LUKMAN HERMAN DEDI AWALUDDIN BADILLAH, Amd TEM BASRI IRSAN HARYADI
RISMAN EFENDI YAYAT HIDAYAT, Amd. TEM, SKM SABIR IRWAN HARYADI
10
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANGAN
A. Peralatan Labolatorium
a. Spesifikasi Alat
Nama Alat : Autoklaf
Merk : Sakura
Tipe : Steam Sterilizer VS series
No.seri :-
b. Fungsi Alat
Autoklaf adalah suatu alat pemanas tertutup yang digunakan
untuk mensterilkan suatu alat dan benda dengan
menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi biasanya
suhu yang digunakan yaitu 121°C dan bertekanan 15 lbs.
11
d. Blok Diagram Alat dan Penjelasan
12
e. Flow Chart dan Penjelasan
Mula A
i
Inisialisasi
Tekan enter untuk
memulai
tdk
Apakah UAP tdk
telah siap? Apakah Proses
Sterilisasi
Selesai?
ya
ya
Masukkan alat yang akan
sterilkan Proses pengeringan
A
Pintu Terbuka
Selesai
13
Keterangan flowchart:
f. Pengoperasian alat
14
Pastikan anda menyusunnya dengan rapi, jika terdapat rak
untuk menyusunnya serapi mungkin, gunakan.
Tutup autoklaf dengan baik dan rapat, kemudian cek
kembali safety clamp sebelum melakukan proses
sterilisasi. Jika safety clamp pada alat ini berupa mur-
baud putar, maka pastikan tertutup rapat. Jika safety
clamp anda berupa tuas putar atau geser, pastikan tertutup
rapat juga.
Setting waktu dan suhu pada alat ini sesuai dengan
kebutuhan, kemudian tekan tombol start. Pada jenis
autoklaf otomatis, anda akan memerlukan proses memilih
cycle untuk menentukan cycle mana yang paling tepat
untuk produk yang akan anda sterilisasi.
Setelah proses steriliasi berakhir dan suhu menjadi dingin,
anda baru bisa memindahkan produk keluar dari autoklaf.
Kosongkan autoklaf dari produk yang telah disterilisasi
setiap kali sudah digunakan. Jika tidak digunakan dalam
waktu yang cukup lama disarankan untuk
mengkosongkan air pada bak penampung, memutus
hubungan autoclave dengan sumber listrik
g. Pemeliharaan Alat
Gunakan Sesuai Dengan Standar Prosedur Yang Benar
Cara perawatan terbaik yang pertama adalah dengan
menggunakan sesuai standar prosedur yang benar. Ketika
kita bisa menggunakan alat dengan benar maka dengan
sendirinya, alat akan terhindar dari human error yang
dapat menyebabkan kerusakan dalam waktu yang cepat.
15
Oleh sebab itu, selalu baca petunjuk penggunaan dan juga
pelajari menu dan panel operasi pada alat ketika akan
menggunakan Autoclave.
Perhatikan Kestabilan Listrik Anda
Tips kedua dalam perawatan autoclave adalah kondisi
kelistrikan. Autoclave dengan sistem digital telah
dilengkapi dengan mikro komputer yang dapat
menyimpan memori dalam waktu sementara. Terkadang
kondisi listrik yang tidak stabil dapat berdampak buruk
pada sistem tersebut.
Oleh sebab itu, pastikan listrik yang anda gunakan dalam
kondisi stabil. Apabila diperlukan, anda bisa memanggil
teknisi kelistrikan untuk melakukan pemeriksaan
terhadap tegangan listrik di saluran yang akan anda
gunakan untuk alat Autoclave.
Gunakan Aquadest
Tidak ada aturan khusus atau prosedur khusus harus
menggunakan Aquadest ketika menggunakan autoclave
untuk sterilisasi. Namun demikian, akan lebih bagus
apabila anda bisa mengusahakan untuk menggunakan
jenis air ini ketimbang menggunakan air biasa. Aquadest
akan meminimalisir kerak – kerak yang terjadi di bagian
dalam tabung autoclave sehingga tidak mudah korosi.
Jangan Biarkan Air Di Dalam Autoclave Terlalu Lama
Akan sangat baik ketika setiap kali setelah sterilisasi
berlangsung air segera dibuang. Dan anda menggunakan
air yang baru ketika akan kembali melakukan sterilisasi.
Namun demikian, terkadang ada juga yang menggunakan
air berulang kali. Untuk kasus ini, hendaknya wajib
16
mengganti air baru ketika sudah digunakan sebanyak
maksimal 5 kali operasi.
Takaran Air Yang Pas
Di dalam bejana biasanya sudah terdapat tanda atau batas
pemberian air. Usahakan tidak melebihi atau tidak jauh
dari batas tersebut. Bahkan jauh di bawah tanda batas. Hal
ini tentu saja dapat membuat bejana cepat panas dan
akhirnya akan mudah rusak. Selain itu juga hasil dari
sterilisasi kurang maksimal.
Kalibrasi
Lakukan kalibrasi autoclave maksimal satu tahun sekali.
Apabila anda merasa jarum penunjuk tekanan atau
penunjuk suhu tidak stabil atau bahkan tidak tepat. Maka
harus segera dilakukan kalibrasi. Namun apabila tidak
terjadi hal demikian, anda tetap wajib melakukan
kalibrasi satu tahun sekali minimal. Hal ini dilakukan
untuk menjaga keakuratan dan kebenaran temperature
dan tekanan saat proses sterilisasi berlangsung.
17
i. Gambar alat dan keterangan
18
B. Peralatan Radiologi
a. Spesifikasi Alat
Nama Alat : X-Ray Konvensional
Merk : Sehwa Medical System
Tipe : Manual
No.seri : 1011238
b. Fungsi Alat
X-ray konvensional berfungsi untuk menghasilkan sinar X
untuk mendiagnosa penyakit pada pasien tanpa melakukan
pembedahan. Dan alat X-ray konvensional lebih banyak
digunakan pada pasien yang bisa diajak kerja sama, dengan
kata lain pasien bisa atau mampu di periksa di kamar
pemeriksaan
19
d. Blok Diagram Alat dan Penjelasan
20
e. Flow Chart dan Penjelasan
Start A
Tabung X-Ray ON
Set Kolimator
NO
Tabung X-Ray OFF
Apakah
ukuran END
kolimator
sudah sesuai?
Yes
Ketika Start, maka kita harus setting Kv,Ma, dan Second untuk
settingan hasil Rontgen sesuai yg di butuhkan, setelah itu setting
Kolimator untuk membatasi keluarnya sinar-X, apabila ukuran
penyinaran tidak sesuai maka setting kembali kolimator jika
kolimator telah sesuai selanjutnya tekan enter maka tabung X-
Ray akan aktif untuk dieksekusi ke pasien, dan tunggu sampai
selesai, jika telah selesai maka Tabung X-Ray akan OFF dan alat
selesai digunakan.
21
f. Pengoperasian alat
1. Persiapan :
a. Sampaikan kepada pasien hal apa yang akan ia lakukan
dengan baik
b. Jelaskan kepada pasien posisi yang benar
c. Lepaskan semua perhiasan yang melekat pada diri
pasien yang mengandung logam
2. Pelaksanaan :
a. Sambungkan alat ke sumber tegangan
b. Nyalakan alat dengan menekan tombol ke posisi ON
c. Atur Kv,MA dan Second pada alat
d. Setelah alat dan pasien siap untuk penyinaran lalu tekan
tombol expose setengah,tahan sampai indicator Ready
menyala lalu tekan full.
e. Proses penyinaran selesai.
g. Pemelharaan Alat
1. Cek Oli Pada HTT sebulan sekali
22
2. Lampu Collimator, maka tindakan yang dilakukan :
a. Periksa tegangan input pada rangkaian lampu
collimator
b. Periksa lampu halogen,apakah masih baik atau sudah
putus.
23
C. Peralatan Terapy
a. Spesifikasi Alat
Nama Alat :ELECTROSTIMULATOR/ELECTROTERAPHY
Merk : ENRAF NONIUS
Tipe : ENDOMED 482u
No.seri : 26194
b. Fungsi Alat
Terapi otot-otot nyeri
meniingkatkan aliran darah ke otot yang rusak
mempercepat penyembuhan radang
24
Penjelesan blok diagram :
start A A
Elektroda ON
Elektroda OFF
Set temp.
Frekuensi ON
Probe ON END
Set pulse
Set intensitas NO
Temp. telah
sesuai?
Enter
Yes
A
A
25
Penjelasan Flow Chart
Pertama-tama kita menekan tombol start untuk memulai alat melakukan
penyettingan,setelah itu LCD akan melakukan inisialisasi LCD,setelah
itu kita menyetting Frekuensi,pulse dan intensitas. Kemudian tekan
ENTER maka alat akan mengeluarkan frekuensi melalu elktroda (probe
yang di hubungkan pada pasien). Setelah di hubungkan ke pasien maka
alat akan bekerja. Setelah alat selesai maka frekuensi dan elektroda akan
mati. Kemudian END atau alat telah selesai bekerja.
f. Pengoperasian alat
a) Lepaskan penutup debu
b) Siapkan aksesoris dan pasang sesuai kebutuhan
c) Hubungkan alat ke terminal pembumian
d) Hubungkan alat ke catu daya
e) Hidupkan alat dengan menekan/mamutas tombol ON/OFF
f) Set rentang nilai (range) untuk temperatur, pulse dan alarm
g) Perhatikan protap pelayanan
h) Beritahukan kepada pasien mengenai tindakan yang akan
dilakukan
i) Hubungkan patient cable, stap dan chest electrode ke pasien dan
pastikan sudah terhubung dengan baik
g. Pemeliharaan Alat
a) Matikan catu daya, bungkus probe/elektroda
b) Cuci pad(probe) perlahan dengan menggunakan air mengalir
c) Cukup keringkan pad dan biarkan permukaan perekatnya kering
d) Tempelkan pad dengan lembut ke elektroda untuk penyimpanan
.
26
h. Kerusakan dan perbaikan alat
a) Masalah
Daya mati terlalu cepat, daya mati saat unit digunakan
b) Penyebab
27
D. Peralatan Life Support
a. Spesifikasi Alat
Tipe : 9000C
No.seri : P32130851
b. Fungsi Alat
28
d. Blok Diagram Alat dan Penjelasan
29
e. Flow Chart dan Penjelasan
30
sebagai saklar otomatis pum.dan pump yang berfungsi untuk
mendiagnosa fisiologi pada pasien akan aktif.kemudian apakah hasil
tensi tertampil jika tidak maka pump masih aktif tetapi jika iya maka
driver pump dan pump akan off dan indicator seperti buzzer akan aktif
atau berbunyi maka pengoprasian alat selesai.
f. Pengoperasian alat
Pertama-tama ambil paddles dari sisi samping alat.
Pastikan defibrillator dalam keadaan kering.
Beri krim pada permukaan paddle.
Tempelkan paddle pada pasien di posisi apeks dan sternum.
Tekan tombol energy.
Lakukan pengisian dengan menekan satu tombol pada paddle,
lalu proses pengisian dapat dilihat di monitor.
Jangan sentuh pasien pada saat melakukasi defibrilasi (kejut
jantung)
Setelah pengisian selesai maka akan terdengar suara “beeb” pada
display muncul tulisan “defibrilator ready” dan pada tombol
paddle akan menyala
Selanjutnya tekan paddle agak menekan ke dada/tulang rusuk
Tekan kedua tombol paddle secara bersamaan untuk melakukan
defibrilasi
Lalu lihat kemonitor keadaan pasien
Setelah selesai pilih switch pada tombol energi hingga
menunjukkan angka 0
Lalu tekan power untuk mematikan alat.
g. Pemeliharaan Alat
langkah –langkah pemeliharaan pesawat defibrillator
Membersihkan pesawat dari debu dan kotoran,
31
Disimpan ditempat yang kering,
Pada saat selesai digunakan isi kembali battery pada pesawat,
agar battery pesawat tidak rusak,
Habis digunakan diharapkan paddle dalam keadaan bersih dari
bekas gel yang telah digunakan,
Melakukan pengecekkan battery setiap setahun sekali, apakah
masih layak digunakan atau tidak,
Lakukan pembersihan relay (contact relay) setiap enam bulan
sekali.
b) Penyebab
c) Tindakan
Penggantian batterai
Pembwersihan paddle atau peddle diganti
32
i. Gambar alat dan keterangan
33
E. Peralatan Diagnostik
a. Spesifikasi Alat
b. Fungsi Alat
Fungsi atau kegunaan dari ranjang pasien atau tempat tidur
pasien adalah tempat tidur yang digunakan oleh seseorang yang
menderita sakit atau yang biasa disebut pesakitan. Ranjang ini
dapat digunakan dirumah sakit, klinik, puskesmas atau dirumah,
ranjang pasien yang digunakan oleh pesakitan hendaklah ranjang
yang nyaman dan aman agar pada saat digunakan untuk tidur
seseorang yang sakit tidak merasakan kesakitan.
34
d. Blok Diagram Alat dan Penjelasan
35
e. Flow Chart dan Penjelasan
Mulai
Indikator menyala
tidak
Apakah
posisinya sesuai
keinginan?
ya
selesai
36
Penjelasan Flow Chart
Mulai.yang nampak pertama kali yaitu indikator pada
alat yang menandakan alat telah siap digunakan. Setting
posisi tempat tidur pada remot control lalu perhatikan
posisi tempat tdr,jika posisi belum berubah atau sesuai
dengan apa yang kita inginkan maka lakukan
penyettingan lagi jika posisi tempat tidur telah sesuai
dengan apa yang kita inginkan maka tempat tidur pasien
sudah dapat digunakan.selesai
f. Pengoperasian alat
Hubungkan alat ke tegangan PLLN
Hidupkan alat dengan menekan/mamutas tombol ON/OFF
Atur posisi tempat tidur pada remot conntrol sesuai denga
yang kita inginkan
Perhatikan posisi tempat tidur apa sudah sesuai dengan posisi
yang kita inginkan
Jika selesai digunakan maka tekan tombol on/off untuk
mematikan alat
Putuskan alat dari tegangan PLN
g. Pemeliharaan Alat
Periksa kabel kabel sambungan alat utamanya pada kabel
sambungan ke remot
Berikan pelumas pada bagian yang bergesekan (pada bagian
hidroliknya
Cek keadaan hidrolik
Cek keadaan rangkaian
.
37
h. Kerusakan dan perbaikan alat
1. Masalah
2. Penyebab
3. Tindakan
Penggantian trafo
Perbaikan sambungan kabel alat pada soket
38
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Setelah merasakan sendiri kondisi kerja lapangan yang
sebenarnya,maka izinkan kami member saran, sebagai berikut ;
a. Mahasiswa diharapkan bersungguh-sungguh dalam mengikuti
praktek rumah sakit. Jadikan praktek rumah sakit sebagai sarana
untuk menimbah ilmu dan pengalaman dalam mempersiapkan diri
untuk terjun di rumah sakit
b. Diharapkan pihak institusi kampus untuk lebih intensif menjalin
kerjasama dengan pihak rumah sakit dalam mengakses informasi
perkembangan alat-alat kesehatan yang semakin cepat dan
canggih.
39
c. Pemeliharaan alat kesehatan sebaiknya tidak dapat di lakukan oleh
teknisi saja, tetapi operator dan pemakai lainnya, yang juga harus
memelihara alat kesehatan tersebut
40