PENDAHULUAN
Mengingat harga peralatan medis yang sangat mahal, maka diperlukan pembelajaran
cara pemeliharaan alat kesehatan secara intensif agar kondisi alat medis dapat memiliki
lifetime yang lebih panjang. Untuk itu teknisi elektromedik diharapkan mampu
melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan alat – alat medis.
2.1 Sejarah
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan (Pusdiknakes) Departemen Kesehatan RI
membuka dan melaksanakan Pendidikan Kedinasan Bidang Kesehatan baik dalam
jenjang Pendidikan Menengah (JPM) seperti Sekolah Perawat Kesehatan (SPK), Sekolah
Bidan, Sekolah Menengah Analis Kesehatan (SMAK), Sekolah Pengatur Rawat Gigi
(SPRG), dll., maupun Jenjang Pendidikan Tinggi (JPT) seperti Akademi Keperawatan
(Akper), Akademi Kesehatan Lingkungan (AKL) dan emi Teknik Elektromedik (ATEM).
Dan pada tahun 2007 Program Studi Keperawatan Anestesi Surabaya ditiadakan,
sehingga Politeknik Kesehatan Surabaya terdiri dari 6 Jurusan dengan 12 Program Studi.
DASAR PENYELENGGARAAN
MISI :
1. Melaksanakan integrasi Tridharma Perguruan Tinggi untuk mendukung
pengembangan pengetahuan, moralitas, integritas dan kompetensi yang unggul serta
kompetitif.
2. Melaksanakan tata kelola organsiasi dan sumber daya manusia yang baik, bersih,
akuntabel, transparan dan terukur.
2.3 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
OT.02.03/I/4/03440.1 tentang Pedoman Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan
Departemen Kesehatan dan menimbang adanya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 890
Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tatakerja Politeknik Kesehatan, maka Tugas dan
Fungsi Politeknik Kesehatan Surabaya.
1. Kedudukan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya adalah unit pelaksana teknis di lingkungan
Departemen Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab pada Kepala
Badan PPSDM Kesehatan. Poltekkes Kemenkes Surabaya dipimpin oleh seorang
Direktur dan dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari secara teknis fungsional dibina
oleh Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, secara teknis administratif dibina
oleh Sekretaris Badan BPPSDM Kesehatan dan berkoordinasi dengan Dinas
Kesehatan Propinsi Jawa Timur dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi
(Tupoksi) Politeknik Kesehatan.
2. Tugas
a. Menyelenggarakan program pendidikan Diploma III dan Diploma IV Bidang
Kesehatan dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berkompeten sesuai
dengan bidang ilmu yang berada dilingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes
Surabaya.
b. Melakukan penelitian dalam dalam bidang ilmu kesehatan dalam rangka
menghasilkan penelitian yang berkualitas dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan / atau pemecahan masalah di masyarakat.
c. Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka membantu
pemecahan masalah di masyarakat yang terkait dengan masalah kesehatan dan
menyumbangkan ilmu yang bermanfaat dalam meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat.
3. Fungsi
1. Pelaksanaan pengembangan pendidikan Diploma III dan IV di bidang kesehatan.
Spesifikasi
Teori Dasar
Pesawat Rontgen Condensator Discharge adalah suatu pesawat untuk
membangkitkan sinar rontgen yang hanya dapat digunakan untuk pemeriksan
radiografi. Pada pesawat tersebut tabung yang digunakan adalah tabung triode.
Pesawat ini menggunakan sistem discharge, dengan memanfaatkan muatan
condensator sebagai sumber teganagan sehingga dapat menghasilkan tegangan untuk
membangkitkan frekuensi tinggi. Rangkaian pembangkit sinar rontgen pada
condensator discharge bekerja berdasarkan system yang terdiri dari:
1. Pada katoda diberikan suatu tegangan tertentu sehingga katoda tersebut dapat
memancarkan electron-electronnya yaitu dengan jalan memberikan pemanasan
terlebih dahulu pada katoda. Tujuan dari pemanasan katoda agar electron mudah
meninggalkan katoda
2. Dengan memberikan tegangan positif pada anoda terhadap katoda akan terjadi
medan listrik dalam tabung sedemikian rupa sehingga terjadi gaya tarik coulomb.
Dengan demikian electron-electron pada katoda akan tertarik menuju anoda.
Aliran electron tersebut akan mengalir dari katoda menuju katoda. Sedangkan
aliran arus pada umumnya diambil notasi dari anoda menuju katoda.
1. Pemanasan secara langsung, yaitu katoda diberi tegangan bias sehingga katoda
tersebut disamping berfungsi sebagai sumber electron juga berfungsi sebagai
filamen.
2. Pemanasan secara tidak langsung, yaitu antara filamen dengan katoda
terpisah.Pesawat rontgen condensator discharge lebih efisien penggunaanya
dibandingkan dengan pesawat rontgen stationary. Hal ini dikarenakan selai
bentuk fisiknya yang mobile, pesawat ini juga memiliki beberapa keuntungan
yaitu, trafo tegangan tinggi (HTT), trafo filament, rangkaian rectifier, X-ray tube,
dan rangkaian osilasi tegangan tinggi dikemas dalam double tank.
Pastikan grounding terpasang. Ketika tombol main switch on, tegangan akan
masuk ke rangkaian LVC untuk mengatur tegangan input agar stabil dan terjadi
pemanasan pada filament. Lalu tentukan nilai kV dengan menekan tombol KS1
sebagai tombol charge. Kemudian HRY2 aktif akan memberikan tegangan pada gate
triac sehingga arus dapat mensuplai trafo HTT. Setelah nilai kV terisi/selesai lalu
preparation sebelum exposure dengan menekan KS21 dan akan mengaktifkan
rotating anoda, filament menyala terang, serta membuka shutter dan time delay
selesai lalu lakukan exposure.
X-Ray Condensator Discharge memiliki dua kapasitor yang dihubungkan
secara seri, dengan common yang terhubung ke ground. Kapasitor tegangan tinggi
harus diisi muatan listrik (Charging) sebelum persiapan untuk exposure. Sebelum
pengisian kapasitor, grid pada tabung triode harus diberi tegangan negative terhadap
katode, saklar pada posisi S1 (1-2). HTT bagian sekunder dan rectifier terhubung ke
kapasitor untuk membentuk pengganda tegangan (doubler). Capasitor C1 dan C2
menghasilkan total tegangan (kV) 2x tegangan pada HTT. Proses pengisian sebagai
berikut :
- Pada setengah siklus pertama ( siklus +), pengisian muatan C1 dilakukan melalui
penyearah D1.
Laporan Pendalaman Mata Kuliah Keahlian Teknik Elektromedik 11
- Pada setengah siklus kedua (siklus -), pengisian muatan C2 dilakukan melalui
penyearah D2.
Tegangan pada capasitor dihubungkan langsung ke X-Ray tube. Pada saat
exposure, saklar S1 berpindah posisi dari S1 (1-2) ke S1 (1-3) untuk menghilangkan
tegangan negative pada grid. Pada akhir exposure, saklar S1 kembali ke posisi S1 (1-
2) untuk memberikan tegangan negative ke ground. Untuk mencegah radiasi
eksternal, kolingkapi dilengkapi dengan motor atau solenoid untuk mengontrol
shutter. Shutter ini akan menahan semua radiasi, dan hanya terbuka pada saat
exposure (radioghrapy). Pada saat persiapan (preparation) rotating anoda akan
bekerja dan filamen mendapatkan pemanasan filament.
2. Bentuk Filter
Kesimpulan
1. Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa ketika alat dihubungkan dengan
sumber listrik maka filament akan langsung menyala redup/filament sudah
mendapat supplay. Ketika tombol ready ditekan maka supply terhadap filamen
maksimal, pada saat inilah pemanasan filament terjadi.
2. Filter digunakan untuk menyaring sinar x lemah dan sedang, sehingga sinar x yang
dilewatkan hanyalah sinar x yang kuat. Shutter digunakan untuk pintu keluarnya
sinar x, sehingga shutter hanya akan membukan ketika tombol expose ditekan.
Teori Dasar
C-arm pertama kali dikenalkan pada tahun 1955 oleh Philips dengan teknologi
yang sudah melaju pesat. C-Arm (alat yang berbentuk seperti huruf C) merupakan
salah satu alat radiologi yang biasa digunakan untuk operasi. C-Arm merupakan alat
radiologi yang menghasilkan sinar-X dengan cara fluoroskopi dengan pancaran
radiasi yang kecil. C-Arm dapat digunakan sebagai penunjang medis untuk bedah
ortopedi, bedah laparoskopi, dan bedah syaraf.
Image Intensifier
Input screen
Berfungsi untuk menyerap x-ray dan mengkonversikannya ke dalam
bentuk cahaya tampak.
Photokatoda
Terletak setelah input phospor. Memiliki fungsi untuk merubah cahaya
tampak yang diserap dari input phospor menjadi berkas elektron.
Vacum Envelope
Fungsinya untuk menjaga agar udara tidak masuk ke dalam II. Lengkung-
lengkungnya berfungsi untuk menahan tekanan udara dari luar II.
Focusing Elektroda
Elektroda dalam focus Image Intensifier meneruskan elektron-elektron
negatif dari photochatode ke output phospor.
Anode dan Output Phospor.
Elektron dari photochatode diakselerasikan secara cepat ke anoda karena
adanya beda tegangan seta merubah berkas elektron tadi menjadi sinyal
listrik.
Keterangan :
X-ray tube menembakkan sinar X yang menembus pasien. Sebagian diserap tubuh
dan sebagian diteruskan ke image intensifier. Oleh image intensifier Sinar X dirubah
menjadi cahaya tampak. Yang kemudian cahaya tampak akan dirubah menjadi sinyal
listrik. CCD camera yang dihasilkan akan dirubah ke ADC dan Digital image yg akan
lansung muncul di monitor.
Keterangan
Layout, untuk menampilkan hasil gambar lebih dari 2 dengan tegangan dan
normal
Invert, untuk mengedit gambar dalam objek dan warna hitam menjadi putih
Cara Pengoperasian
1. Pastikan C-Arm terhubung dengan jala-jala PLN.
2. Tekan tombol ON untuk menghidupkan pesawat C-Arm.
3. Atur lengan C-Arm secara vertical dan horizontal sesuai bagian objek yang
akan di expose.
4. Pilih mode fluoroskopi atau radiografi, pada fluoroskopi terdapat 4 mode yaitu
N/F, S/F, M/F dan BST yang memiliki batas nilai kV dan mA yang berbeda.
Pada mode radiografi operator dapat mengatur nilai kV dan mA sesuai
kebutuhan.
5. Setting kV dan mA sesuai dengan yang dibutuhkan.
6. Tekan tombol lock untuk mengunci mode dan setting, agar pengaturan setting
tidak berubah-ubah.
7. Untuk mode radiografi, tekan tombol ready kemudian tekan expose untuk
mengambil gambar.
8. Untuk mode fluoroscopy, injak pada footswitch untuk mengambil gambar.
9. Sebelum melakukan expose, input data pada komputer untuk mengetahui
gambar yang diambil dilakukan oleh siapa dan saat kapan dilakukannya
pemeriksaan.
10. Input datanya meliputi ID, nama, tempat tanggal lahir, serta jenis kelamin.
Setelah input data sudah di isi. Tekan save untuk menyimpan
11. Setelah proses expose selesai maka tekan tombol store untuk
menghubungkan alat dengan komputer yang bertujuan untuk melihat hasil
expose.
12. Hasil yang tertampil di computer masih belum sesuai, objek dengan
kerapatan yang tinggi masih berwarna hitam dan kerapatan yang rendah
Kesimpulan
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa gambar yang dihasilkan sangat
dipengaruhi oleh besarnya setting kV. Sesui dengan teori bahwa sinar x bersifat
menghitamkan film. Jika kV kurang maka gambar yang dihasilkan akan kurang jelas
berwarna keputihan, namun jika terlalu besar kV maka gambar yang dihasilkan akan
hitam. Kelebihan dari C-Arm yaitu dilengkapi fitur editing gambar, sehingga ketika
user salah mensetting atau tidak sesuai yang seharusnya dan menghasilkan gambar
yang kurang bagus, maka gambar bisa dilakukan editing, sehingga tidak perlu
melakukan exposing kembali.
Teori Dasar
o Pada rangkaian pemanas filament ini terdiri dari beberapa rangkaian diantaranya:
1. Rangkaian stabilisator tegangan
Berfungsi untuk menstabilkan tegangan filament sehingga pengaruh fluktuasi
tegangan PLN tidak mengakibatkan terjadinya kerusakan yang signifikan pada
filament tabung rontgen,
2. Rangkaian space charge compensator
Berfungsi untuk mengkompensasi arus tabung agar sesuai dengan yang dipilih
meski terjadi perubahan tegangan tinggi pada tabung rontgen.
3. Rangkaian mA Control
Berfungsi untuk mengatur arus filament yang kemudian akan digunakan
sebagai penentu besarnya arus tabung yang akan digunakan. Pada rangkaian
ini terdiri dari variable resistor yang disambung seri dengan space charge
compensator.
5. Rangkaian stand by resistor
Berfungsi untuk memberikan pemanasan awal pada filament tabung rontgen
agar terjadi pemanasan awal sebelum pelaksanaan expose sehingga filament
tabung rontgen aman dan lebih awet.
6. Rangkaian filament limter
Berfungsi untuk membatasi mengalirnya arus pemanasan filament.
7. Transformator filament
Sinar x akan dihasilkan jika elektron-elektron bergerak dengan kecepatan tinggi, dan
menumbuk atau dihentikan dengan tiba-tiba oleh target. Untuk menghasilkan
produksi sinar x dengan kualitas dan kuantitas yang diinginkan, diperlukan tegangan
tabung (KVp) dan arus tabung serta waktu yang tepat.
1. Relay AC
2. Timer AC
3. Kabel jumper
4. Papan percobaan
5. Lampu AC
6. Transformator step-down
7. Transformator HTT
8. Auto transformator
9. Obeng
Langkah Kerja
Hasil Percobaan
Percobaan 1
1. Ketika saklar ready ditekan maka lampu indikator filamen menyala
4. Selang beberapa detik semua sistem atau semua indikator lampu mati
Analisis:
Ketika saklar ready ditekan maka Relay1, Relay2 dan Timer1 akan
bekerja. R1 menghidupkan Lampu1 sebagai indicator pemanasan filament, Relay2
menghidupkan kipas sebagai indicator berputarnya rotating anoda, dan Timer1
Percobaan 2
1. Ketika saklar ready ditekan maka lampu indikator filamen menyala
Analisis
Ketika saklar ready di tekan maka coil Relay1 dan Timer1 tersuplai fasa
dan ground maka Relay1 normal open menutup dan memberikan suplai fasa pada
transformator step-down sehingga lampu filamen menyala dan Relay1 juga
memberikan suplai fasa pada lampu idikator filamen sehingga lampu filamen
menyala, Timer1 menggunakan mode delay on selang beberapa detik maka
Timer1 normal open menutup dan memberikan suplai pada lampu indikator ready
sehingga lampu indikator ready menyala, lalu ketika saklar expose ditekan maka
coil Relay2 dan Timer2 tersuplai fasa dan ground maka Relay2 normal open
menutup memberikan suplai fasa pada transformator HTT sehingga lampu x-ray
menyala dan Relay 2 memberikan suplai fasa pada lampu indikator expose
sehingga lampu indikator expose menyala, Timer2 menggunakan mode delay on
selang beberapa detik maka Timer2 normal close membuka sehingga Relay1 dan
Relay2 tidak mendapat suplai ground dan semua lampu tidak terkena ground
sehingga semua lampu mati
Teori Dasar
Tensimeter dikenalkan pertama kali oleh dr. Nikolai Korotkov, seorang ahli
bedah Rusia, lebih dari 100 tahun yang lalu. Tensimeter adalah alat pengukuran
tekanan darah sering juga disebut sphygmomanometer. Sejak
itu,sphygmomanometer air raksa telah digunakan sebagai standar emas pengukuran
tekanan darah oleh para dokter. Tensimeter atau sphygmomanometer pada awalnya
menggunakan raksa sebagai pengisi alat ukur ini. Sekarang, kesadaran akan masalah
konservasi lingkungan meningkat dan penggunaan dari air raksa telah menjadi
perhatian seluruh dunia. Bagaimanapun, sphygmomanometer air raksa masih
digunakan sehari-hari bahkan di banyak negara modern. Para dokter tidak meragukan
untuk menempatkan kepercayaan mereka kepada tensimeter air raksa ini.
Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa, sumbat udara yang dapat
diputar, kantong karet yang terbungkus kain, dan pembaca tekanan, yang bisa berupa
jarum mirip jarum stopwatch atau air raksa.
o Bulb & valve : memberi tekanan udara pada cuff dan air raksa
o Measure unit: tempat air raksa dan melihat salit pengukuran tekanan darah
o Saat tekanan udara dalam kantong karet diturunkan, ada dua hal yang harus
diperhatikan pemeriksa. Pertama, jarum penunjuk tekanan, kedua bunyi denyut
pembuluh darah lengan yang dihantarkan lewat stetoskop. Saat terdengat denyut
untuk pertama kalinya, nilai yang ditunjukkan jarum penunjuk tekanan adalah
nilai tekanan sistolik.
Teknik Pemeliharaan
o Pemeliharaan harian ,
Bersihkan kaca dan bagian-bagian tensimeter dari debu dan kotoran.
o Pemeliharaan bulanan :
a. Bersihkan setiap bagian tensimeter dengan cara membongkar alat.
b. Membersihkan air raksa dan bagian lainnya.
c. Memeriksa kebocoran selang dan manset.
6. Lepaskan tabung kaca dari casing skala dengan cara menekan tabung kaca ke
atas
7. Lepaskan baut untuk memisahkan casing skala dan casing bawah agar tabung
container dapat dilepas
8. Buka baut untuk melepaskan tabung container dari casing scala agar air
raksa dapat dikeluarkan dari tabung container
10. Masukkan air raksa ke dalam alat suntik yang sebelumnya sudah diberikan
kapas untuk menyaring kotoran yang ada di air raksa tersebut. Kemudian
keluarkan ke wadah lagi.
11. Pasang kembali tabung container yang sudah bersih ke casing scala
13. Pada container terdapat lubang kecil yang dipasang karet, kemudian
tabung kaca dipasangkan ke lubang sehingga terhubung pada tabung container.
Karet tersebut berfungsi untuk menyesuaikan posisi tabung kaca agar tepat
pada lubang kecil yang ada di tabung container agar tidak terjadi kebocoran.
14. Masukkan kembali air raksa yang sudah di saring ke dalam tabung container
melalui tabung kaca.
15. Pasang kembali drat penutup tabung kaca dengna cara menutup drat dengan
kain dan kemudian dikencangkan menggunakan tang sampai kencang
3.2.2 ECG
Macam-macam ECG:
o ECG 1 channel
o ECG 3 channel
o ECG 12 Chennel
Kecepatan mempengaruhi
Kecepatan pengeprinan
Jarak puncak ke puncak
Kecepatan grafik
1. Rangkaian Proteksi
2. Lead Selector (Multiplexer)
3. Sinyal Kalibrasi
4. Preamplifier
5. Rangkaian isolasi
6. Rangkaian Driven Right Leg
7. Driver Amplifier
8. Sistem Memory
9. Mikrokomputer
10. Recorder Printer
Pelaksanaan:
1. Menjelaskan kepada pasien dengan baik dan mudah di mengerti tentang prosedur
tindakan.
2. Menempatkan mesin ECG ke dekat pasien.
3. Hubungkan mesin ECG Kealiran listrik yang bertegangan 220V .
4. Atur posisi tidur pasien senyaman mungkin sambil membuka baju.
5. Sebelum meletakan elektroda dada bersihkan area dada dengan alkohol begitu
juga pada pergelangan tangan dan kaki.
6. Oleskan jelly atau kapas alkohol daerah yang akan dipasanag kanule elektroda.
7. Hidupkan mesin mesin / alat perekam EKG, lanjutkan dengan kalibrasi setinggi
10 mm.
8. Lakukan perekaman EKG dari lead, I, II, III, AVR, AVL, AVF, dan V1 sampai
V6.
9. Tulis Nama, Umur,tanggal dan jam Perekaman serta naam petugas yang
melakuakan perekaman
10. Lepaskan elektroda dari pasien dan bersihkan jelly dari tubuh pasien dan kanule
elektrode.
11. Atur dan rapikan kebali posisi pasien.
12. Tempelkan hasil gambaran rekam jantung ke lembran khusus EKG.
13. Dukumentasi tindakan pada lembar tindakan keperawatan.
Pemeliharaan Alat
1. Bersihkan elektroda dari sisa jelly atau pasta yang masih tersisa / melekat.
2. Bersihkan pesawat dari debu dan kotoran yang ada pada badan pesawat dengan
menggunakan kain yang lembut.
3. Simpan pada tempat yang kering dan sejuk.
4. Periksa keadaan elektroda dan kencangkan bila perlu.
5. Lakukan pengecekan standart kalibrasi pada bentuk pulsa kalibrasi 1 mV dengan
tinggi pulsa 10 mm.
Troubleshooting
No Permasalahan Tindakan
1 Lead(s) Off" Error Message Kelanjutan listrik: Periksa semua
sambungan kabel elektroda, kabel timah
dan kabel EKG.
Peralatan Periksa: verifikasi jumlah
arahan diatur dengan benar pada monitor.
Elektroda: Periksa elektroda gel kering.
Impedansi kulit: Bersihkan, lalu kikis
kulit * sebelum mengganti elektroda.
Kabel: Ganti kabel EKG dan / atau kabel
listrik.
Praktikum ECG
o Tujuan
1. Memahami cara pengoperasian pada alat ECG
2. Memahami cara kalibrasi internal pada alat ECG
3. Memahami cara menghitung R-R pada grafik ECG
o Kalibrasi Internal
1. Melakukan pengukuran paper speed/kecepatan kertas : 25 mm/sec dan 50
mm/sec.
▪ Berikan input 60 BPM dari ECG simulator pada Electrocardiogarph, setting
ECG pada kecepatan kertas 25 mm/sec, pilih lead II tunggu beberapa saat
sampai kondisi BPM tercapai, kemudian rekam hasil pembacaan ECG,
pengambilan data dilakukan minimal 5 peak pada setiap titik pengukuran.
▪ Ulangi langkah a dengan memberikan setting 50 mm/sec pada ECG.
o Langkah Percobaan
1. Cara pengoperasian
2. Siapkan pesawat ECG dan aksesoris yang di butuhkan
3. Nyalakan pesawat ECG terlebih dahulu dengan menekan tombol ON
4. Setelah alat menyala pada kiri pojok atas terdapat piihan lead yang akan
diprint
5. Dipojok kiri bagian bawah terdapat beberapa mode diantaranya : Auto,
Analog dan Manual
6. Disebelah mode terdapat sensitifitas
7. Disebelah sensitifitas terdapat speed kertas
8. Disebelah speed kertas terdapat menu pilihan pada filter
9. Dan dipojok kanan bawah terdapat jumlah bpm yang terbaca oleh alat
o Hasil Praktikum
Waktu = 60 s
Ditanya : BPM?
1500
Dijawab : Bpm = 𝛴𝐾𝑐
1500
Bpm = 49,7
Bpm = 30,18
3.2.3 DOPPLER
Teori Dasar
Fungsi Doppler adalah untuk mendeteksi detak jantung pada janin, yang
biasanya digunakan pada usia kehamilan 11 minggu keatas.
Blok Diagram
Tehnik Pemeliharaan
o bulana.
1. Cek dan bersihkan bagian – bagian alat .
2. Cek baterai, ganti bila perl .
3. Cek dan bersihkan probe dengan kain halus dan gunakan air hangat atau sabun
lunak.
4. Cek pengatur volume / sound level.Cek suara keluar.
5. Cek konektor probe dan bersihkan
Laporan Pendalaman Mata Kuliah Keahlian Teknik Elektromedik 52
o 1 tahun.
1. Cek kebocoran arus listrik .
2. Cek hubungan pembumian.
Penyimpanan Doppler
1. Kembalikan posisi volume / sound level regulator ke posisi minimum.
2. Matikan alat dengan menekan atau memutar tombol on/ off ke posisi off.
3. Lepaskan hubungan alat dari catu daya atau kecuali (yang memakai baterai ).
4. Bersihkan probe.
5. Letakkan probe pada tepatnya .
6. Pasang penutup debu.
7. Simpan alat pada tempatnya.
Troubleshooting
Alat Kardiotokografi (CTG) atau juga disebut Fetal Monitor adalah alat yang
digunakan untuk memeriksa kondisi kesehatan janin. Pemeriksaan umumnya dapat
dilakukan pada usia kehamilan 7-9 bulan dan pada saat persalinan. Pemeriksaan CTG
diperoleh informasi berupa signal irama denyut jantung janin (DJJ), gerakan janin
dan kontraksi rahim. Bila terdapat perlambatan maka itu menandakan adanya gawat
janin akibat fungsi plasenta yang sudah tidak baik. Pada saat bersalin kondisi janin
dikatakan normal apabila denyut jantung janin dalam keadaan reaktif, gerakan janin
aktif dan dibarengi dengan kontraksi rahim yang adekuat.
Apabila kemungkinan terdapat masalah pada janin maka dokter akan melakukan
pemeriksaan NST (non stress test) dengan memberikan infus oksitosin untuk
menimbulkan kontraksi rahim (his) dan denyut jantung janin diperiksa dengan CTG.
Apabila tampak kelainan pada hasil pemeriksaan CTG maka dokter kandungan akan
melakukan tindakan persalinan dengan segera.
Cara pengukuran CTG hampir sama dengan doppler hanya pada CTG yang
ditempelkan 2 alat yang satu untuk mendeteksi DJJ yang satu untuk mendeteksi
kontraksi, alat ini ditempelkan selama kurang lebih 10-15 menit.
Blok Diagram
Tehnik Pemeliharaan
3.2.5 USG
Spesifikasi
o Item : Digital Ultrasic Imaging System
o Serial No : 00C611909801E2
o Power Consumption : ≤150 VA
o Power Source : AC 110V ±11V; 50 Hz ± 1 Hz or 60 Hz ± 1 Hz
o Model : C6
o Savety : Class 1 type B
Teori Dasar
Ultrasonography (USG) adalah pemeriksaan dalam bidang penunjang diagnostik
yang memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi yang tinggi dalam
menghasilkan imajing, tanpa menggunakan radiasi, tidak menimbulkan rasa sakit
(non traumatic), tidak menimbulkan efek samping (non invasif), relatif murah,
pemeriksaannya relatif cepat,dan persiapan pasien serta peralatannya relatif
Blok Diagram
1. Pulser adalah alat yang berfungsi sebagai penghasil tegangan untuk merangsang
kristal pada transducer dan membangkitkan pulsa ultrasound.
2. Transducer adalah alat yang berfungsi sebagai transmitter (pemancar) sekaligus
sebagai recevier (penerima). Dalam fungsinya sebagai pemancar, transducer
merubah energi listrik menjadi energi mekanik berupa getaran suara
berfrekuensi tinggi. Fungsi recevier pada transducer merubah energi mekanik
menjadi listrik.
3. Tabung sinar katoda adalah alat untuk menampilkan gambaran ultrasound. Pada
tabung ini terdapat tabung hampa udara yg memiliki beda potensial yang tinggi
antara anoda dan katoda.
4. Printer adalah alat yang digunakan untuk mendokumentasikan gambaran yang
ditampilkan oleh tabung sinar katoda.
5. Display adalah alat peraga hasil gambaran scanning pada TV monitor.
Tehnik Pemeliharaan
1. Cek dan bersikan seluruh bagian alat.
2. Cek tombol – tombol, joystick/track ball.
3. Cek probe, monitor, bersikan bila perlu.
4. Cek printer/camera polaroid dan shutter camera polaroid.
5. Cek sinsitifitas dan brightness dalam bentuk tampilan dengan mengggunakan
probe, adjustment bila perlu.
6. Lakukan uji kinerja alat.
o Letakkan infus pump ke pole clamp dengan posisi yang tepat, kencangkan skrup
yang terletak ditengah dasar pole clamp. Cek stabilitas dari standar infus yang
digunakan.
o Hubungkan kabel ke mesin dan sumber listrik, indikator baterai akan menyala,
menandakan baterai dalam posisi dicarger.
o Buka pintu lalu tekan tombol “ON” tidak kurang dari 1 detik, semua parameter
akan menyala, pompa “MIDPRESS” akan bergerak sesaat.
o Lakukan priming pada IV set yang akan digunakan. Pastikan tidak ada
gelembung udara.
o Buka pintu, geser clamp yang ada sesuai dengan arah panah, lalu pasang IV set
dari atas hingga bawah dengan posisi lurus, sesuai petunjuk yang ada. Letakkan
roller clamp dibawah pump, lalu tutup pintu.
o Atur level oklusi sesuai yang diinginkan.
o Atur batasan cairan delivery limit (max 9.999 ml), dengan menekan tombol
“RATE/LIMIT”. Display terbaca D.Limit ml/h.
o Buka roller clamp dari IV set (hubungkan IV set dengan IV cateter), lalu tekan
tombol “START”. Bila jumlah cairan yang diinginkan sudah tercapai, maka
lampu “COMPLETION” akan menyala. Pada situasi ini, mesin masih berjalan
dengan kecepatan minimum (1 ml/jam), untuk menjaga kepatenan IV kateter
didalam vena.
o Untuk melihat waktu pemberian infus, tekan simbol sigma (2x), pada display kecil
akan terbaca Left : ... Jam...menit. Untuk mengakhiri tekan tombol “OFF”.
Teknik Pemeliharaan
No Jenis Komponen/Bagi Kegiatan Operator
Pemeliharaan an Pemeliharaan
1 Harian Bagian luar alat Bersihkan dari debu Perawat/Oper
dan selengkapnya dan kotoran lainnya. ator
2 Bulanan 1. Drop Sensor 1. Cek fotodetektor Teknisi alat
2. Konektor drop dengan kesehatan
sensor melewatkan suatu
3. Finger Kaset benda dan harus
4. Klem menyala.
2. Kencangkan
bagian-bagian yang
kendor
3. Bersihkan dengan
menggunakan air
hangat
4. Cek klem dapat
menekan tubing
dengan rapat
Troubleshooting
o Masalah : occlusion alarm
Penyebab : Adanya sumbatan pada selang infus
Spesifikasi
o Name : Syringe Pump
o Model : TOP-5300
o Manufacture : TOP
o Syringe size : 10ml,20ml, 30ml and 50 ml
o Flowrate of 0.1 to 15,00ml/Hr.
o All standard Alarms and Alerts
o Total volume indicator
o KVO Function
o Fast injection Control
o Flow rate lock when infusing
o Audible and Visual alarms
o AC and DC indication
Teori Dasar
Syringe pump adalah perangkat medis yang digunakan untuk memberikan
cairan ke dalam tubuh pasien dalam jumlah kecil, dan dapat digunakan untuk
o Setelah selesai digunakkan teken tombol ON/OFF selama lebih dari 2 detik untuk
mematikkan.
Teknik Pemeliharaan
No Jenis Pemeliharaan Kegiatan Pemeliharaan Operator
1 Harian Bagian luar alat dan Perawat/Operator
lengkapnya
Bersihkan dari debu dan
kotoran lainnya.
2 Triwulan (3 bulan) Saklar ON / OFF Teknisi
Troubleshooting
Permasalahan Penyebab Perbaikkan
Alat tidak bisa Kabel power belum Cek kabel power apakah
dihidupkan dihubungkan sudah terhubung.
Teori Dasar
Infant berarti bayi dan Warmer berarti penghangat. Jadi Infant Warmer secara
bahasa berarti alat untuk menghangatkan bayi. Alat ini difungsikan sebagai tempat
Sistem kontrol suhu pada infant warmer HKN-9010 ada 3 macam, yaitu
prewarm mode, manual kontrol, dan skin mode. Pada saat alat di tekan tombol
START maka secara otomatis alat akan masuk pada pemilihan mode pre-warm. Pada
mode pre-warm ini output panas heater (heating ratio) telah disetting sebesar 25%
sampai operator melakukan setting suhu dengan mode lain sesuai kebutuhan.
Untuk pemilihan mode manual kontrol, operator dapat mengatur suhu sesuai
dengan kebutuhan dengan menaikkan atau menurunkan heating ratio. Sedangkan
Bagian-bagian Alat
Keterangan :
o I.V.Pole : digunakan untuk menggantung botol infus dengan beban maksimal 2
kg.
o Radiant box : dapat digerakkan secara bebas dalam keadaan horizontal yaitu
00~900.
o Temperature controller : terdapat alarm sensor, alarm kegagalan daya, alarm suhu
berlebih, alarm penyimpangan, alarm untuk kegagalan pengaturan dan system.
o Infant bed : dapat disetel dalam 00~100.
o Wheel : jumlah total 4 buah roda, 2 diantaranya memiliki rem.
o Organic glass panel : mencegah pergeseran infant bed.
o Tray : digunakan untuk menaruh benda-benda yang dibutuhkan dengan beban
maksimal 2 kg saat alat sedang digunakan.
Teknik Pemeliharaan
1. Periksa dan bersihkan bagian-bagian alat
2. Periksa kondisi lampu elemen pemanas, ganti bila perlu.
3. Periksa fungsi indikator alarm dan timer.
4. Periksa konektor sensor suhu, kabel konektor lain dan kabel power.
5. Periksa grounding pada alat untuk mencegah terjadinya arus bocor.
Troubleshooting
Analisa kerusakan :
- Fuse putus
- Kabel heater putus
- Kontak relay rusak
- Elemen heater putus
- Sensor suhu rusak
- Ic komparator dan transistor driver relay rusak
- Vr setting rusak Kontrol tampilan rusak
Langkah Perbaikan :
- Cek kabel heater ganti kabel heater baru
- Cek kontak relay ganti relay yang baru
- Cek heater ganti heater baru
- Cek fuse ganti fuse baru
- Cek sensor suhu ganti sensor baru
- Cek IC dan transistor ganti baru
- Cek vr setting dan kontrol tampilan ganti yang baru atau perbaiki
Teori Dasar
Inkubator Bayi merupakan salah satu alat medis yang berfungsi untuk menjaga
suhu sebuah ruangan supaya suhu tetap konstan/stabil. Pada modifikasi
manualotomatis inkubator bayi, terdapat sebuah box kontrol yang dibagi menjadi 2
bagian (bagian atas dan bagian bawah). Box bagian atas digunakan untuk meletakkan
sensor, display sensor, kontroler, rangkaian elektronik. Sedangkan pada box bagian
bawah dibagi menjadi 3 ruangan yang dibatasi dengan sekat, yang digunakan untuk
meletakkan heater , tempat wadah air dan kipas. Sensor yang digunakan adalah sensor
suhu (PT100) dan sensor kelembapan, dimana sensor suhu PT100 dan sensor
kelembapan diletakkan di dalam box tidur bayi (di luar box kontrol). Pada sensor
suhu PT100 dan sensor kelembapan terdapat display yang sekaligus sebagai driver
sensor yang digunakan untuk mengetahui serta memberikan setting suhu dan
kelembapan dalam ruangan box tidur bayi sesuai yang dikehendaki.
Yang menjadi actuator dari alat ini adalah heater dan kipas. Heater berfungsi
sebagai pemanas ruangan, sedangkan kipas berfungsi untuk menyalurkan udara
panas yang dipancarkan heater menuju ruangan tempat air dan menuju box tidur bayi
melalui selang. Sebagai kontrolernya, digunakan sebuah PIC Microchip 16F877A.
Dimana PIC tersebut juga berfungsi untuk menghubungkan box kontrol dengan
komputer (CPU) secara serial supaya dapat memberikan tampilan serta dapat
memberikan setting suhu sesuai dengan yang dikehendaki melalui komputer.
Siapkan aksesoris.
Lakukan pamanasan secukupnya dan masukkan obat ke dalam wadah obat pada
selang.
Tentukan timer yang akan digunakan.
Bersihkan alat, pastikan alat ultrasound nebulizer terapi dalam kondisi baik dan
siap di fungsikan pada pelayanan berikutnya.
Simpan alat dan aksesoris ke tempat semula.
Teknik Pemeliharaan
1. Bersihkan inkubator dengan desinfektan setiap hari, dan bersihkan secara
keseluruhan setiap minggu atau setiap akan digunakan.
2. Lakukananlah pengecekan terhadap seluruh bagian komponen alat.
3. Cek sitem catu daya.
4. Cek fungsi timer/pewaktu.
5. Kosongkan air reservoir yang dapat mengakibatkan tumbuhnya bakteria yang
berbahaya dalam air dan meyerang bayi.
6. Ingat selalu cek kondisi incubator sebelum dilakukan pemakaian untuk
mengantisipasi adanya kerusakan terhadap komponen listrtrik yang tidak bekerja
Troubleshooting
Spesifikasi
o Merk : GEA Medical
o Tipe : GEA LOW PRESSURE SUCTION APPARATUS
o Power supply : AC 220V 50Hz
o Input : 30VA
o Max.Vacum : (18±1.5) kPa (135mmHg±11mmHg)
o Flow Rate : ≥ 6 L/min
o Fuse : ɸ 5x20/0.2AL
Teori Dasar
Suction pump adalah suatu alat yang yang dipergunakan untuk menghisap
cairan yang tidak dibutuhkan pada tubuh manusia. Suction (Pengisapan Lendir)
merupakan tindakan pengisapan yang bertujuan untuk mempertahankan jalan napas,
sehingga memungkinkan terjadinya proses 9 pertukaran gas yang kuat dengan cara
mengeluarkan secret dari jalan nafas, pada pasien yang tidak mampu
mengeluarkannya sendiri dengan menggunakan alat via mulut, nasofaring atau
trakeal.
Blok Diagram
Troubleshooting
PROBLEM ACTION
Unit tidak menyala, tetapi lampu daya 1. Cek sumber daya dan koneksi.
eksternal menyala 2. Pastikan stopkontak dinding hidup
dengan mencolokkan lampu.
3. Jika dijalankan dari baterai internal,
pastikan bahwa unit Anda memiliki
baterai yang terpasang.
4. Jika baterai dipasang, periksa apakah
sudah terisi penuh
Pompa berjalan, tetapi tidak ada vacum 1. Periksa bahwa semua tubing adalah
properti yang terhubung.
2. Periksa koneksi tabung untuk
istirahat atau kebocoran.
3. Pastikan bahwa float shut-off tidak
aktif.
4. Periksa kebocoran atau pemeriksaan
dalam rakitan kontainer
Baterai tidak akan mengisi daya tetapi 1. Pastikan unit tersebut dilengkapi
cahaya pengisian menyala dengan baterai internal dengan
menghubungi penyedia peralatan
devilbiss Anda.
2. Verifikasi bahwa lampu pengisian
menyala.
3. Periksa sambungan listrik saat
pengisian daya.
4. Pastikan stopkontak dinding hidup
dengan mencolokkan lampu
3.4.2 Autoclave
Teori Dasar
Autoclave adalah alat pemanas tertutup yang digunakan
untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi
(1210C, 15 lbs). Selama kurang lebih 15 menit Penurunan tekanan pada autoklaf
tidak dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme, melainkan meningkatkan
suhu dalam autoklaf. Suhu yang tinggi inilah yang akan membunuh microorganisme.
o Bagian-bagian Autoclave:
Blok Diagram
Power sebagai catu daya menyupply pressure control circuit, pressure control
circuit berfungsi untuk mengontrol tekanan pada autoklaf sedangkan sterilizer heater
control berfungsi untuk mengontrol kerja heater atau proses pemanasan sedangkan
pressure sensor berfungsi membaca nilai tekanan yang dihasilkan oleh heater. Safety
circuit sebagai pengaman saat pressure control circuit terjadi overload. Sterilizar
timer berfungsi sebagai timer / waktu disaat proses sterilizer heater bekerja. Setelah
sterilizer timer bekerja, lalu selanjutnya dry timer yang akan bekerja dan
mengaktifkan proses pengeringan. Pada proses dry heater air akan dibuang melalui
tempat pembuangan.
Troubleshooting
1. Pesawat tidak dapat bekerja sama sekali
Periksa apakah ada arus yang masuk ke pesawat atau tidak.
pariksa apakah mai switch bekerja atau tidak.
bila pesawat dilengkapi dengan fuse (sekerig) periksa fuse tersebut, apakah
putus atau tidak.
2. Tidak terjadi panas
Periksa termostatnya.
bila terdapat pegatur panas periksa pula pengatur panas tersebut.
o Tujuan
1. Memahami prinsip kerja strilisasi kering
2. Mampu membuat simulasi sterilisasi kering
Langkah Percobaan
1. Siapkan alat dan bahan
2. Rangkailah rangkaian sesuai gambar dibawah ini :
2. Ketika tombol push button On ditekan lampu 1 menyala sebagai indikator pesawat
menyala serta lampu 2 menyala sebagai indikator proses pemanasan terjadi. Dan
timer 1 akan menyala untuk mensetting lamanya proses pemanasan terjadi. Ketika
waktu timer 1 telah tercapai, maka lampu 2 akan mati menyatakan proses
pemanasan telah berhenti.
3. Setelah waktu timer 1 tercapai, lampu 1 tetap menyala , lampu 3 menyala, dan
timer 3 bekerja. Dimana lampu 3 sebagai indikator sterilisasi bekerja. Nyalanya
lampu indikator suhu menunjukkan bahwa proses sterilisasi sedang bekerja dan
diatur oleh timer 2.
3.4.4 ESU
Spesifikasi
Merk : GEISTER
Tipe : ESU-X 400 HT
No seri : SN N344G-06/16
Power Supply : 250 V ~ 50 Hz
Fuses : T5’A
Diskont.Working : 1 hours (10s ON/30s OFF)
Output Power :
o Monopolar cut : 400 W at 350 ohm
o Monopolar Coag : 280 W at 250 ohm
o Bipolar Cut : 160 W at 300 ohm
o Bipolar Coag : 130 W at 100 ohm
Working Frequency : 435 KHz
Elektrosurgery Unit (ESU) adalah suatu alat bedah dengan memanfaatkan arus
listrik frekwensi tinggi. Prinsip yang paling mendasar dari suatu ESU adalah
mengalirkan arus listrik melalui suatu jaringan. Pada penggunaan Elektrosurgery
Unit,digunakan arus listrik yang besar dengan frekwensi tinggi yang berguna untuk
memaksimalkan efek panas (termal) dan meredam terjadinya efek faradik dan efek
ekrolitik, oleh karena itu dipergunakan frekwensi diatas 300 KHz. Penggunaan arus
listrik didalam pembedahan untuk mengurangi pendarahan. Namun kerugiannya
akan mengakibatkan terjadinya luka bakar , dan memungkinkan sel-sel jaringan
disekitarnya mati. Arus frekwensi tinggi yang dihasilkan oleh rangkaian akan terjadi
pada saat tombol elektroda aktif atau foot switch ditekan, sehingga arus listrik
frekwensi tinggi mengalir dari elektroda aktif kejaringan tubuh dan tersalur menuju
elektroda netral.
Alat ini memiliki prinsip kerja merusak jaringan tubuh tertentu dengan
memanaskan jaringan tersebut. Panas didapat dengan cara pemusatan arus listrik
frekuensi tinggi pada jaringan tubuh tertentu dengan menggunakan elektroda
sebagai medianya. Adapun jangkauan frekuensi yang biasa dipakai berkisar antara
500 kHz sampai dengan 2,5 MHz.
Pengoperasian ESU dibagi menjadi 2 (dua) mode, yaitu bipolar dan monopolar.
1. Mode bipolar
Mode bipolar biasa digunakan pada bedah minor untuk proses koagulasi
(pembekuan). Sebuah elektroda berbentuk pinset digunakan untuk menjepit
jaringan yang tidak diinginkan, kemudian arus listrik frekuensi tinggi mengalir
Teknik Pemeliharaan
o Pemeliharaan 3 Bulan
1. Cek dan bersihkan seluruh bagian alat dengan menggunakan kain kering.
2. Cek fungsi netral plate (ganti bila perlu)
3. Cek fungsi elektroda aktif (bila perlu ganti)
4. Cek fungdi tombol pada panel unit
5. Cek fungsi sistem alarm
6. Cek kabel power cord dan grounding
7. Cek fungsi foot switch
8. Cek fungsi sistem alat
Troubleshooting
Pemecahan Masalah - Pemecahan Masalah
DAFTAR PERIKSA PENGGUNA
o Periksa Unit Electrosurgical
o Verifikasi semua kabel aksesori
o Periksa kondisi daya rusak, retak atau terpapar sama dengan segera.
o Periksa sekering ESU. Itu harus socket. Periksa juga apakah ada korosi pada
rating yang sama dari sekering seperti yang disebutkan Unit (ESU) untuk
kerusakan fisik. terhubung dengan benar. kabel listrik, tidak boleh usang, dari
kawat apa pun jika diganti harus benar dipasang di dalam korosi sekering dan
kerusakan jika demikian ganti disebutkan dalam manual dan pada ESU.
o Putuskan sambungan kabel daya dan kerusakan atau rintangan. Jika ditemukan
konektor panel
o Periksa kontak perusahaan wadah Bipolar Instrument di panel depan untuk
obstruksi dan kerusakan. Jika ditemukan ganti panel depan atau konektor panel
depan
o Periksa kontak yang pasti dari penerima instrumen Monopolar di panel depan
untuk segala halangan dan kerusakan. Jika ditemukan ganti panel depan atau
konektor panel depan.
o Periksa kembali wadah elektroda pasien untuk pin dan obstruksi yang rusak. Jika
ditemukan ganti panel depan atau konektor panel depan.
Infra merah (infra red) ialah sinar elektromagnet yang panjang gelombangnya
lebih daripada cahaya nampak yaitu di antara 700 nm dan 1 mm. Sinar infra merah
merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan spektroskop cahaya maka
radiasi cahaya infra merah akan nampak pada spectrum elektromagnet dengan
panjang gelombang di atas panjang gelombang cahaya merah. Dengan panjang
gelombang ini maka cahaya infra merah ini akan tidak tampak oleh mata namun
radiasi panas yang ditimbulkannya masih terasa/dideteksi.
Dalam komunikasi infrared, infrared befungsi sebagai sebuah medium
penghantar atau pemancar data, dan penerima data. Sesuai dengan yang telah
ditetapkan oleh konsorsium Infrared Data Association (IrDA), sinar infrared dari
Light Emitting Diode (LED) memiliki panjang gelombang sekitar 875 nm. Hingga
kini memiliki dua versi yaitu Versi 1.0 dan 2.0. Standar dari IrDA adalah kedua versi
dari infrared hanya terletak pada jumlah data yang dapat ditransfer dalam satu paket.
Versi 1.0 dari infrared memiliki kecepatan dari 2,4 hingga 115,2 Kbps. Sementara
versi 2.0 memiliki kecepatan dari 0,576 hingga 1,152 Mbps. Infrared memiliki dua
kecepatan yang berbeda karena struktur pengiriman data pada interkoneksi ini cukup
unik. Untuk menghindari gangguan saat terjadi perpindahan data, maka pertama kali
protokol infrared akan mengirimkan “sinyal tes” dengan kecepatan sinyal yang
rendah. Dengan tes ini, bila kondisi sudah sesuai, maka kecepatan penuh digunakan
dalam transfer data. Hal ini tentu berpengaruh pada penghematan daya.
Ketika rangkaian terhubung dengan tegangan sumber 220 VAC maka timer
akan langsung menyala dan bekerja sesuai dengan waktu yang setting dan pada saat
yang bersamaan rangkaian dimmer akan bekerja dan lampu akan menyala,
rangkaian dimmer berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya pada lampu yang
digunakan, ketika waktu pada timer habis maka lampu akan mati, untuk menyalakan
kembali harus melakukan setting ulang waktu pada timer.
Gambar Rangkaian 1
Gambar Rangkaian 2
Penjelasan Rangkaian
Timer yang digunakan pada rangkaian diatas adalah timer otomatis, timer
ini akan bekerja ketika ada supply tegangan fasa (220 VAC) dan netral (0) pada kaki
coilnya, kaki common pada timer mendapatkan input tegangan 220 VAC untuk di
alirkan ke beban, beban pada rangkaian ini diletakkan di kaki NC, sehingga ketika
waktu counter pada timer habis maka supply tegangan ke beban akan terputus.
Untuk mengatur intensitas cahaya lampu pada rangkaian ini adalah dengan
menggunakan kapasitor, semakin kecil nilai kapasior maka nyala lampu akan
semakin terang.
Persiapan alat :
1. Terapi harus dihentikan bila pasien mengeluh gejala bertambah, pusing, panas
yang berlebihan atau perasaan tidak enak.
2. Setelah waktu terapi selesai putar tombol ke posisi OFF.
3. Beritahu pasien bahwa terapi telah selesai.
4. Beritahu pasien kapan harus kembali/terapi berikutnya.
Indikasi :
Troubleshothing
Lampu tidak menyala :
1. Cek kabel power, putus atau tidak.
2. Cek sambungan kabel dengan stop kontak.
3. Bila lampu putus ganti dengan yang baru.
Teori Dasar
1. Short Wave Diathermy (SWD)
Short Wave Diathermy (SWD) adalah Suatu alat terapi yang menggunakan
pemanasan yang pada jaringan dengan merubah energi elektromagnet menjadi
energi panas. Short Wave Diathermy biasa disebut dengan Diathermy
gelombang pendek dengan frekuensi 27,12 MHz dengan panjang gelombang 11
meter . Berfungsi untuk memanaskan jaringan dan pembuluh darah dengan
gelombang pendek, sehingga peredaran darah menjadi lancar.
Kegunaan alat ini dapat dipercaya dalam penggunaan terapi yang dapat
menyembuhkan inflamasi sendi baik lutut maupun bahu, keseleo pada lutut,
sakit pinggang, reumatik, nyeri punggung bawah dan lain lain. Namun
penggunaan alat harus terus dilihat dan selalu dipantau oleh petugas, kerena
apabila terjadi kelalaian dalam penggunaan alat maka akan terjadi dampak yang
bisa merusak bagian dalam tubuh manusia salah satu contohnya seperti
robeknya otot di dalam tubuh manusia.
Blok Diagram
Pemeliharaan
1. Setelah selesai menggunakan pesawat putarlah parameter pada posisi minimum.
2. Lepaskan kabel sumber daya dari pesawat dan simpanlah pada tempatnya.
3. Aturlah posisi tangkai elektrode.
4. Lepaskan Elektrode yang jarang dipakai.
3.5.3 Phothoterapi
Teori Dasar
Alat Phototherapy merupakan alat yang digunakan untuk therapy pada bayi
yang menderita penyakit hiperbilirubin atau penyakit kuning, yaitu adanya
Blok Diagram
Simulasi Phototerapy
o Alat dan Bahan
a. Papan Percobaan
b. Relay AC
c. Timer AC
d. Kabel NYA secukupnya
e. Lampu Bohlam
f. Lampu TL
g. Hourmeter
o Langkah Percobaan
a. Siapkan alat dan bahan
b. Rangkai rangkaian sesuai dengan petunjuk dibawah ini :
o Sistem Kerja
Ketika MCB di-ON kan sebagai indicator alat sudah di sambungkan dengan
PLN maka tegangan akan masuk ke saklar. Ketika saklar di onkan maka lampu
bolam akan menyala sebagai indicator bahwa alat sudah menyala. Tegangan dari
saklar akan masuk ke PB, Ketika PB-ON ditekan maka akan menyalakan relay 1
dan menguncinya sekaligus menyalakan lampu TL, Hourmeter, dan Timer.
2.
2. Ketika MCB dan saklar ON maka lampu bolam sebagai indicator pesawat
telah aktif akan menyala
3. Ketika push button ditekan relay akan mengunci tekanan tersebut sehingga
ketika pushbutton dilepas tombol tersebut akan ke lock atau terkunci, setelah
relay aktif, tegangan akan masuk ke timer, Hourmeter dan lampu tl
mengakibatkan semua komponen tersebut aktif. Ketika timer bekerja maka
timer akan mengalirkan ke NC terlebih dahulu dan beberapa menit atau
waktu sesuai yang kita setting, timer tersebut akan mengontak NO dan
memutus semua rangkaian kecuali indicator pesawat phototerapy. Dapat
digambarkan seperti gambar dibawah.
Pemeliharaan
ganti lampu / lampu tabung sesuai dengan rekomendasi peralatan.
memelihara catatan waktu dengan logbook atau perekam waktu pada peralatan.
pastikan jika kipas inbuilt terpasang, berfungsi dan ventilasi tidak tercakup
penghapusan berkala dari unit overhead membuat unit lebih berkhasiat
jika unit terlalu panas bayi, unit choke dan kipas perlu diperbaiki
3.5.4 Elektrostimulator
Teori Dasar
FES adalah ES yag berfungsi untuk memberikan stimulasi pada jaringan tubuh
untuk dapat melakukan fungsi/kerja tertentu. Selama mengidap penyakit stroke,
pasien mengalami ketidakmampuan menggerakkan organ motorik seperti tangan
dan kaki. Hal ini diakibatkan oleh terputusnya jaringan saraf antara jaringan syaraf
neural dan jaringan otot motorik. Jika hal ii berlangsung dalam kurun waktu yang
lama otot-otot organ motorik akan mengalami penurunan daya kontraksi otot,
dilanjutkan dengan hilangnya kemampuan kontraksi otot dan yang paling parah
adalah terjadinya degenerasi otot.
Tegangan dari PLN yang berupa arus AC masuk ke trafo step down untuk
diturunkan tegangannya menjadi lebih rendah kemudian masuk ke power supply
dimana power supply berfungsi menyearahkan tegangan menjadi DC untuk
mensupply ke komponen yang lain. Power supply memberi tegangan ke electrode
dan pulse generator. Pulse generator berfungsi untuk membangkitkan pulsa yang
kemudian masuk mikrokontroller.
Ide dari pulse generator adalah satu pembangkit detak frekuensi tinggi, pembagi
frekuensi dan Pengatur lebar detak. Frekuensi detak 100Khz dibagi 10 untuk
mendapatkan keluaran alternatif dan dapat dibagi menurut keperluan. Keluaran
yang terpakai di masukan pada blok pelambat (delay) dan keluaran nya akan
menjadi masukan bagi rangkaian pengatur lebar detak (Pulse Width Generator),
untuk mengatur-atur bentuk gelombang agar didapat frekuensi dan bentuk
gelombang yang diperlukan .
Pemeliharaan
1. Matikan catu daya, lepaskan elektroda dari pad
2. Cuci pad perlahan dengan menggunakan air mengalir
3. Cukup keringkan pad dan biarkan permukaan perekatnya kering
4. Tempelkan pad dengan lembut ke elektroda untuk penyimpanan
Teori Dasar
Untuk mengukur massa suatu benda dengan akurasi sampai ±0,0001 gram,
alat ini merupakan salah satu alat laboratorim yang sangat dibutuhkan sebagai
dibutuhkan di laboratorium. type ini sangat cocok digunakan untuk kebutuhan alat
laboratorium.
Balance analitik adalah instrumen yang mengukur massa tubuh atau zat
dengan menggunakan gaya gravitasi yang bekerja pada tubuh itu. Kata itu berasal
dari bahasa Latin bis yang berarti dua dan lanx, piring. Balance analitik memiliki
nama lain seperti skala dan berat. Harus diperhitungkan bahwa berat adalah gaya
latihan gravitasi. Pada massa tubuh, gaya ini menjadi produk massa oleh percepatan
gravitasi lokal [F = m x g]. Istilah lokal digunakan untuk menekankan bahwa
percepatan ini bergantung pada faktor-faktor seperti lintang geografis, ketinggian
dan kerapatan bumi dimana pengukuran dilakukan. Kekuatan ini diukur di Newtons.
Diagram Mekanik
Dalam menginstal Analytical Balance posisi air bubble harus tepat ditengah, syarat
ini dapat dicapai dengan cara mengatur levelling feet.
1. Jika gelembung udara pada posisi jam 12 maka putar baut kedua kaki searah
jarum jam.
2. Jika gelembung udara pada posisi jam 3 maka putar baut kaki kiri searah jarum
jam dan kaki kanan berlawanan arah jarum jam.
3. Jika gelembung udara pada posisi jam 6 maka putar baut kedua kaki berlawanan
jarum jam.
4. Jika gelembung udara pada posisi jam 9 maka putar baut kaki kiri berlawanan
jarum jam dan kaki kanan searah jarum jam.
Troubleshooting
TABEL
TROUBLESHOOTING
Electronic balance
MASALAH KEMUNGKINAN TINDAKAN
Alat tidak mau Kabel interkoneksi terputus Periksa koneksi. Sesuaikan
menyala atau tidak disesuaikan dengan konektor kabel jika hal ini
alat. terjadi.
Stopkontak listrik tidak Cek daya pada PLN
memiliki daya
Pembacaan berat Alat tidak disesuaikan sampai Atur alat yang nilainya nol.
tidak benar. nol sebelum pembacaan. Ulangi pemeriksaan
2. Percobaan 2
Basic → Data : 17 Juli 2018
Time : 10.00 WIB
Unit 1 : Tola
Unit 2 : Baht
Keybeep : LOW
Environment : Stable
CAL : Int
Data / time from :
Recall : Off
Perhitungan:
Percobaan 1
5 gr = …... lb
= 5 x 0,0022 lb
= 0,011 lb
5 gr = …... GN
= 5 x 15,43 GN
= 77,15 GN
50 gr = …... lb
= 50 x 0,0022 lb
= 0,11 lb
50 gr = …... GN
= 50 x 15,43 lb
= 771,5 GN
Percobaan 2
30 gr = …... tola
= 30 x 0,0857 tola
= 2,571 tola
30 gr = …... baht
= 30 x 11,66 baht
= 349,8 baht
Teori Dasar
o Pengertian Centrifuge
Centrifuge adalah sebuah alat yang digunakan untuk memisahkan serum
dan komponen darah. Alat centrifuge digerakkan oleh motor listrik. Pada bagian
centrifuge terdapat sikat arang yang digunakan sebagai tiang stator.
o Fungsi Centrifuge
Fungsi Atau Prinsip Kerja Alat Centrifuge adalah pada pemisahan
molekular dari sel atau organel subselular. Pemisahan tersebut berdasarkan
konsep bahwa partikel yang tersuspensi di sebuah wadah akan mengendap ke
dasar wadah karena adanya gaya gravitasi. Sehingga laju pengendapan suatu
partikel yang tersuspensi tersebut dapat diatur dengan meningkatkan atau
menurunkan pengaruh gravitasional terhadap partikel. Pengaturan laju
pengendapan tersebut dapat dilakukan dengan cara menempatkan wadah yang
berisi suspensi partikel kemesin Centrifuge tepatnya pada bagian rotor yang
kemudian akan berputar dengan kecepatan tertentu. Hal tersebut tergantung pada
ukuran dan bobot jenis dari suspensi. Dengan demikian Prinsip Kerja alat
tersebut adalah dengan memanfaatkan gaya centrifugal sehingga bahan tesebut
dapat terpisah. Ini dilakukan dengan cara memutar campuran dengan sangat cepat
dan bertumpu pada titik pusat. Dan pada akhirnya alat ini akan berhenti
beroperasi ketika katup/pintu Centrifuge terbuka saat bekerja.
o Gaya Centrifugal
Gaya sentripetal merupakan gaya yang membuat benda bergerak
melingkar. Benda dapat bergerak melingkar karena benda yang diputar tersebut
memiliki percepatan menuju pusat lingkaran. Percepatan itu disebut dengan
Blok diagram
Instalasi
Keperluan centrifuge untuk operasi normal adalah sebagai berikut:
1. Sambungan listrik dengan kapasitas yang sesuai untuk peralatan yang
menyediakan fase tunggal stabil atau jenis tegangan tiga fasa (tergantung pada
model dan spesifikasi diberikan oleh produsen). Secara umum, sentrifugal
digunakan 110V atau 220 V / 60 Hz.
2. Bersih, bebas debu lingkungan dengan lantai perusahaan yang rata.
3. Jika centrifuge yang didinginkan, perlu ruang kosong pada sisi kondensor untuk
transfer panas yang memadai.
4. Terdapat sebuah kabinet dimana aksesoris centrifuge seperti rotor alternatif yang
dapat disimpan
Teknik Pemeliharaan
o Peringatan: jangan pernah melakukan intervensi teknis dalam centrifuge apabila
belum didekontaminasi sebelumnya.
o Rutinitas pemeliharaan yang paling penting dilakukan pada centrifuge adalah
sebagai berikut:
o Frekuensi: Bulanan
1. Periksalah komponen eksternal centrifuge dari bebas debu dan noda-noda.
Hindari dari hal-hal yang mempengaruhi tumpuhan pada centrifuge.
Bersihkan kompartemen rotor menggunakan detergent yang lembut.
2. Uji dengan menghubungkan dan menyesuaikan mekanisme rotor dalam
kondisi baik. Menjagahal yang dilumasi sebagai rekomendasi produsen.
3. Periksa penguncian dan mekanisme pengamanan dari penutup centrifuge. Ini
adalah hal yang mendasar dalam menjamin keselamatan operator sebagai
mekanisme dalam menjaga penutup centrifuge tertutup saat rotor berjalan.
4. Periksa status pelumasan dari elemen seperti untuk O-rings sebagai
rekomendasi produsen. Selalu menggunakan pelumas sesuai dengan instruksi
pabrik (frekuensi dan jenis pelumas). Baru-baru ini, produsen centrifuge,
adanya bantalan poros yang disegel tanpa memerlukan pelumasan.
5. Periksa status dari bungkusan dan sambungan kedap air.
o Frekuensi: Tahunan
1. Periksa kabel listrik yang bagus dan terhubung dengan baik.
Tabung
Sistem Variasi
3.6.3 Stirrer
Teori Dasar
o Pengertian
Stirrer ialah suatu alat laboraturium yang berfungsi untuk mencapurkan
larutan yang bersifat heterogen menjadi larutan yang bersifat homogen.
o Prinsip Kerja Stirrer
Supply akan memberikan tegangan sebesar +18 v. Saat power on ditekan
maka display akan inisialisasi. Lalu mengatur kecepatan yang telah di setting
serta mengatur waktu. Ketika tombol start di tekan maka pesawat ini akan
mulai bekerja. Motor dan pemanas akan bekerja sampai batas yang telah di atur
dan batas waktu yang di tentukan. Saat waktu habis motor akan berhenti
menandakan proses pencampuran selesai.
Instalasi
o Plat pemanas pengaduk perlu dihubungkan ke stopkontak listrik dalam kondisi
baik dengan kutub tanah. Outlet harus kompatibel dengan peralatan dan sesuai
dengan standar listrik nasional dan internasional. Secara umum, pelat pemanas
pengadukan beroperasi dengan tegangan 120 V / 60 Hz, atau 230 V / 50-60 Hz.
o Untuk operasi normal, diperlukan permukaan yang diratakan dengan tepat
dengan ketahanan yang cukup untuk mendukung berat pelat pemanas
pengadukan bersama dengan wadah dan cairan yang mungkin terkandung di
dalamnya.
Teknik Pemeliharaan
Frekuensi pembersihan: Bulanan
1. Bersihkan peralatan dalam posisi vertikal untuk menghindari agen pembersih
mencapai komponen internal.
2. Gunakan detergen ringan. Aplikasikan ke permukaan luar menggunakan
sepotong kain dengan tekstur yang sama dengan saputangan.
3. Pastikan bahwa peralatan benar-benar kering sebelum menghubungkannya
kembali.
Frekuensi: Kapan saja diperlukan Rekomendasi umum yang berlaku untuk
substitusi permukaan keramik disajikan berikutnya.
1. Pastikan bahwa pelat pemanas sudah diputus dan dingin. Ini mencegah risiko
sengatan listrik atau luka bakar.
2. Tangani peralatan dengan sangat hati-hati karena permukaan keramik yang
rusak memiliki tepi tajam yang berbahaya.
3. Tempatkan unit dengan permukaan pemanasan menghadap ke bawah.
Troubleshooting
MASALAH KEMUNGKINAN SOLUSI
PENYEBAB
Tidak ada daya listrik. Ada kegagalan dalam Ganti sekering
sekering perlindungan perlindungan.
Ada kegagalan dalam Periksa keadaan
sambungan listrik yang sambungan listrik.
memberi makan peralatan
Peralatan diputuskan dari Sambungkan peralatan
outlet listrik. ke outlet listrik.
Kabel umpan listrik rusak. Ganti kabel pakan listrik.
3.6.4 PH Meter
Spesifikasi
Merk : Winlab
Range : -1,00pH…15,00pH
Resolusi : 0,01pH
Akurasi : 0,01pH (T= +25˚)
0,04pH (T=0˚C. . . +50˚C)
Kalibrasi : 2- dan 1- point
Offest range : -30mV . . . . +30mV
Slope range : 85% . . . . 102%
NBS set : 1,68, 4,01, 6,86, 9,18, 12,45.
winLab set : 2,00, 4,00, 7,00, 10,00, 12,45.
Manual set : 2, 4, 7, 9, 12 (dengan pengaturan bebas)
Pembangunan karakteristik suhu
Kisaran suhu : 0˚C-50˚C
Resolusi : 0,1mV
Kisaran mv : -399,9mV . . . +3999,9mV
Akurasi : 0,4mV (T=+25˚C)
0,4mV + 0,2% V.m (T=0˚C . . . +50˚C)
Kisaran mV :-2000mV . . . 2000mV
Resolusi : 1mV
Teori Dasar
Dimana, banyak reaksi terjadi di mana asam dan basa biasanya tetap
seimbang. Asam terus membebaskan ion hidrogen [H+] dan organisme menetralkan
atau menyeimbangkan keasaman dengan ion bikarbonat membebaskan [HCO3-].
Asam-basa rasio dalam organisme dipertahankan oleh ginjal, (organ di mana setiap
ekses hadir dieliminasi). Plasma pH merupakan salah satu karakteristik yang
bervariasi dengan faktor-faktor seperti sebagai usia atau keadaan kesehatan pasien.
Tabel 1 menunjukkan khas pH nilai dari beberapa UID fl tubuh elektroda pH idealnya
berperilaku sebagai sel elektrokimia dan bereaksi terhadap konsentrasi ion [H +]. Ini
menghasilkan electromotive force (EMF) yang, menurut hukum Nernst dihitung
menggunakan persamaan berikut:
𝑅𝑇
E=Eo+ ln aH+
𝑛𝐹
dimana
pH = ln aH+
R= Konstanta Molaritas
F= Konstanta Faraday
T= Perubahan Suhu
n= Konstanta
Prinsip Kerja:
pH meter mengukur konsentrasi ion hidrogen [H +] dengan menggunakan
elektroda sensitif ion. Dalam kondisi ideal, elektroda ini harus merespons hanya
dengan satu jenis ion saja. Pada kenyataannya, selalu ada interaksi atau gangguan
dengan jenis ion lain yang ada dalam larutan. Elektroda pH umumnya adalah
elektroda gabungan, di mana elektroda referensi dan elektroda kaca internal
diintegrasikan ke dalam probe gabungan. Bagian bawah probe diakhiri dengan bola
lampu bundar dari kaca tipis tempat ujung elektroda internal ditemukan. Tubuh si
probe mengandung kalium klorida jenuh (KCl) dan larutan 0,1 M hidrogen klorida
(HCl). Ujung katoda elektroda referensi ada di dalam tubuh probe. Di bagian luar
dan ujung ban dalam adalah ujung yang anodized. Elektroda referensi biasanya
terbuat dari jenis bahan yang sama seperti elektroda internal. Kedua tabung, interior
dan eksteriornya, mengandung solusi referensi. Hanya tabung luar yang memiliki
kontak dengan larutan terukur melalui tutup berpori yang bertindak sebagai jembatan
garam.
Perangkat ini bekerja seperti sel galvanis. Elektroda referensi adalah tabung
internal probe pH meter, yang tidak dapat kehilangan ion melalui interaksi dengan
lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu sebagai referensi, tetap statis (tidak berubah)
selama proses pengukuran. Tabung luar probe berisi media yang dibiarkan
bercampur dengan lingkungan luar. Akibatnya, tabung ini harus diisi secara berkala
dengan larutan kalium klorida (KCI) untuk mengembalikan kapasitas elektroda yang
jika tidak akan terhambat oleh hilangnya ion dan penguapan.
Prinsip Kerja:
PH meter meggunakan tegangan DC, biasanya menggunakan battery. proses
kerja PH meter diawali dari pembacaan nilai derajat keasaman oleh electrode,
kemudian masuk blok buffer untuk mempertahan sinyal kecil agar tidak hilang
sebelum dikuatkan. Kemudian masuk blok summing amp, disini sinyal akan
dikuatkan dan dijumlah dengan nilai elektroda reference. Setelah itu sinyal dari
sinyal analog dirubah ke sinyal digital (ADC) dan kemudian diolah mikrokontroler.
hasil dari pembacaan PH meter ditampilkan melalui display LCD.
Instalasi
Meteran pH bekerja menggunakan arus listrik dengan karakteristik sebagai berikut:
Daya: Tegangan fase tunggal: Frekuensi 110 V atau 220-230 V; 50-60Hz tergantung
wilayah Dunia.
Ada juga pH meter portabel bertenaga baterai.
Hasil Percobaan
Jenis Larutan PH Terbaca Vout Error
Buffer PH 4 3,01 6,6 mV 102,4 %
Buffer PH 7 6,12 56,3 mV 105,9 %
Teknik Pemeliharaan
Frekuensi: Setiap enam bulan sekali
o Periksa bagian luar peralatan dan evaluasi kondisi fisiknya secara umum.
Pemeliharaan electrode
o Lepaskan elektroda detektor dari larutan penyangga penyimpanan.
o Isi konduit yang mengelilingi elektroda internal dengan larutan kalium klorida
jenuh (KCI). Gunakan semprit atau aplikator yang disertakan dengan larutan
KCI. Pastikan ujung semprit tidak menyentuh bagian dalam elektroda.
o Tutup elektroda dengan penutupnya. Bilas elektroda dalam air suling.
Troubleshooting
Troubleshooting Table
Spesifikasi
o Nama alat : Waterbath
o Merk : Labtech
Teori Dasar
o Fungsi
Untuk menciptakan suhu yang konstan dan untuk menyimpan sampel.
Merupakan wadah yang berisi air yang bisa mempertahankan suhu air pada
kondisi tertentu selama selang waktu yang ditentukan.
o Konsep Dasar
Water bath adalah instrumen yang digunakan di laboratorium untuk
melakukan tes serologis, aglutinasi, inaktivasi, bio-medis, dan farmasi dan
bahkan untuk prosedur inkubasi. Secara umum water bath menggunakan air, tapi
beberapa water bath menggunakan minyak. Kisaran suhu water bath biasanya
digunakan berkisar antara suhu kamar dan 60°C. Suhu 100 ° C dapat dipilih,
dengan menggunakan penutup dengan karakteristik khusus. Water bath dibuat
dengan ruang berkapasitas mulai dari 2 sampai 30 liter.
Mikrokontroler
Sensor Suhu Driver Heater
Instalasi
o Pasang water bath di dekat stop kontak. Stop kontak harus memiliki ground pole
masing-masing untuk menjamin perlindungan dan keamanan operator dan
peralatan. Water bath umumnya beroperasi pada 120 V / 60 Hz atau 230 V / 60
Hz. Pemasangan dan penggunaannya difasilitasi oleh wastafel untuk memasok
dan pengeringan air.
o Pastikan lokasi yang dipilih rata dan tahan terhadap menahan berat water bath
jika mengandung cairan.
o Pastikan lokasi memiliki jumlah ruang yang sesuai untuk meletakkan sampel
dan aksesoris yang diperlukan untuk operasi normal water bath.
• Safety
o Hindari penggunaan water bath di lingkungan dimana ada bahan yang mudah
terbakar. Peralatannya memiliki komponen (resistor menghasilkan suhu yang
sangat tinggi) yang bias menyalakan api atau ledakan tak disengaja.
o Selalu terhubung ke stop kontak listrik dengan ground untuk melindungi
pengguna dan peralatan dari pelepasan listrik. Sambungan listrik harus sesuai
dengan norma yang dipersyaratkan dari Negara dan laboratorium.Gunakan
water bath secara eksklusif dengan cairan yang tidak korosif atau tidak mudah
terbakar.
o Gunakan pelindung pribadi saat bekerja dengan water bath. Water bath memiliki
resistor yang dapat menyebabkan luka bakar jika disentuh secara tidak disengaja,
bahkan cukup besar waktu setelah mematikan peralatan.
o Saat bekerja dengan zat yang menghasilkan uap, letakkan water bath di bawah
tudung kimia atau di area yang berventilasi baik.
o Ingat bahwa cairan yang diinkubasi dalam tangki water bath bias menghasilkan
luka bakar jika tangan tidak sengaja ditempatkan didalamnya
o Perhatikan bahwa water bath dirancang untuk digunakan dengan cairan di dalam
tangki. Jika bagian dalamnya kering, suhu tangki bias menjadi sangat tinggi.
Gunakan baki diffusing untuk menempatkan wadah di dalam tangki water bath
yang terisi. Ini telah dirancang untuk mendistribusikan suhu dengan cara yang
seragam.
o Hindari penggunaan water bath jika salah satu kendalinya tidak berfungsi,
misalnya control suhu atau limit kontrol.
Hindari penggunaan water bath dengan zat yang ditunjukkan di bawah ini:
o Pemutih.
o Cairan dengan kandungan klorin tinggi.
o Solusi garam lemah seperti senyawa natrium klorida, kalsium klorida atau
kromium.
o Konsentrasi asam yang kuat. o Konsentrasi garam yang kuat.
o Konsentrasi lemah asam hidroklorik, hidrobromat, hidroiodik, sulfat atau
kromat.
o Air deionisasi, Karena menyebabkan korosi dan perforasi pada baja tahan
karat.
Teknik Pemeliharaan
o Pembersihan
Frekuensi: Bulanan
- Matikan dan lepaskan peralatan. Tunggu sampai mendingin untuk menghindari
risiko luka bakar dan kecelakaan.
o Pelumasan
Frekuensi: Harian
Untuk pemandian air dengan unit agitasi atau system sirkulator :
Lumasi sumbu motor listrik sirkulator. Taruh setetes minyak mineral pada sumbu
sehingga kondisi pelumas yang baik terjaga antara bantalan motor dan porosnya.
o Pemeriksaan berkala
Frekuensi: Triwulanan
Periksa thermometer atau control suhu setiap tiga bulan dengan menggunakan
standar yang diketahui. Jika tidak ada standar referensi, gunakan campuran es /
air dan / atau air mendidih. Perhatikan bahwa thermometer atau control suhu air
mandi juga harus diperiksa saat peralatan dipasang pertama kali setelah
pembelian.
Troubleshooting
Sampel mengalami Tangki kosong atau hanya Isi tangki sampai tingkat
yang disarankan
pemansan yang terisi sedikit
lambat
Suhu meningkat Resistansi mengalami Ganti resistansi
dengan sangat kerusakan
lambat
Kontrol suhu mengalami Ganti kontrol suhu
kerusakan
3.6.6 Spektrofotometer
Spesifikasi
o Merk : Appendorf AG
o Volts : 230 V / 60 Hz
o Watts : 32 W / 250 mA
Teori Dasar
o Blok 1
o Blok 2
Merupakan power supply yang nantinya akan me supply semua blok lainnya.
Terpadat luefter-motor fan-motor yang berfungsi sebagai motor pendingin
apabila sampel mengalami kenaikan suhu yang mengakibatkan kerusakan sampel
itu sendiri.
o Blok 4
Merupakan filter control yang berfungsi untuk memilih jenis panjang gelombang
yang hendak digunakan. Pemilihan panjang gelombang atau filternya
menggunakan motor.
o Blok 6
o Blok 7
Instalasi
o Pasang water bath di dekat stop kontak. Stop kontak harus memiliki ground pole
masing-masing untuk menjamin perlindungan dan keamanan operator dan
peralatan. Water bath umumnya beroperasi pada 230 V / 60 Hz.
o Sebelum digunakan, biarkan mesin warming-up selama 15-20 menit.
o Pilih program no.1 (sample test) lalu tekan ENTER untuk program berikutnya.
o Celupkan ujung selang mikro ke dalam aquades lalu tekan tombol START
(tombol warna abu-abu).
o Tunggu perintah berikutnya. Pilih BLANK (A). Bila ingin mengisap blanko
tunggu 4 detik.
o Pilih STANDARD (B) untuk membaca standar lalu tekan START.
o Tekan SAVE bila data mau disimpan atau bila tidak, abaikan saja.
o Tekan C untuk membaca sampel lalu tekan START untuk mengisap sampel.
Tunggu hasil tercetak di Printer.
Teknik Pemeliharaan
TABEL
Spectrophotometer TROUBLESHOOTING
MASALAH KEMUNGKINAN SOLUSI
Spectrophotometer Saklar dalam keadaan off Ubah saklar dalam
tidak ada daya keadaan on
Tidak ada energy listrik di Cek listrik, uji beberapa
stopkontak mekanisme keamanan
yang tidak salah
Kabel tidak terhubung atau
tersambung Hubugnkan kabel
Pedoman Ketidakpastian
Pedoman ketidakpastian bagi lab. Penguji dan lab. Kalibrasi memenuhi persyaratan
SNI-19-17025-2005 (paragraph 5,4,7) tentang “Persyaratan Umum Kompetensi
Laboratorium Penguji dan Kalibrasi”
Definisi Ketidakpastian
o Ketidakpastian Pengukuran (Uncertainty of Measurement) adalah suatu parameter
berupa dispersi nilai-nilai yang mungkin diambil sebagai nilai besaran ukur
(Measurand).
o Ketidakpastian Tipe A adalah ketidakpastian yang dievaluasi berdasarkan metode
statistik.
Sumber Ketidakpastian
o Sumber-sumber yang mempengaruhi ketidak-pastian antara lain adalah standard
dan referensi, alat bantu kerja, alat ukur, petugas/ pelaksana dan kondisi
lingkungan disekitarnya.
o Ketidak-pastian Total, timbul dari bbrp faktor yg merupakan kontribusi dari
penyebaran nilai-nilai yg bersifat reasonable dari suatu pengukuran yg kita
lakukan.
o Ketidakpastian baku
Tipe B
o Ketidakpastian baku tipe B diperoleh berdasarkan “scientific judgement”
mengacu pada informasi yang bersumber dari :
o Data pengukuran/kalibrasi sebelumnya
o Pengalaman dan pengetahuan tentang karakter alat
o Spesifikasi dari pabrik pembuat
o Ketidakpastian yang berasal dari buku/literature
o Zero Error
o Standar
Spesifikasi
Nama Alat : FLUKE
Merk : MPS450
No. Seri : 145307
Spesifikasi Alat :
Amplitudo: 0.05 hingga 0.5 mV (0.05 mV langkah) dan 0.5 hingga 5.5 mV (0.5 mV
langkah)
Gelombang Pulsa: 30, 60 BPM, dengan lebar pulsa 60 ms
Gelombang Kotak: 2.0, 0.125 Hz
Gelombang Segitiga: 2.0, 2.5 Hz
Gelombang Sinus: 0,5, 5, 10, 40, 50, 60, 100 Hz
Rave Gelombang Deteksi: Haver-Triangle
Rasio Gelombang: 30, 60, 80, 120, 200, dan 250 BPM
R-Wave Lebar: 20 hingga 200 md (10 md langkah) dan Langkah tambahan: 8, 10,
dan 12 ms
Rate Akurasi: ± 1%
Akurasi Amplitudo: ± 2%, Lead II (Pengecualian: ± 5% untuk gelombang R </ = 20
ms)
Power-ON Default: 1.0 mV, gelombang persegi 2.0 Hz, R-wave rate 60 BPM dan
Lebar gelombang R 10 ms
Hasil Pengukuran
1. Pengukuran Level Tegangan
No Setting ECG Nilai Standar Hasil Pengukuran Penyimp
Tinggi Pulsa I II III IV V angan
(mm) Diijinkan
a Kec 25 mm/s, 5 5.0 5 5 5 5 5 ±5%
mm/mv
Analisa
Dari hasil data pengukuran yang tertera di tabel dan data perhitungan,
didapat hasil yang menunjukkan bahwa hasil kalibrasi pada perhitungan level
tegangan setting ECG kecepatan 25 mm/s, 10 mm/mv berada pada luar batas nilai
toleransi yang diperbolehkan, sehingga alat ECG yang telah dikalibrasi ini
dinyatakan tidak layak pakai.
3.7.2 Spygmomanometer
Teori Dasar
Pressure meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan fluida (gas atau
liquid) dalam tabung tertutup. Satuan dari alat ukur tekanan ini berupa psi (pound
per square inch), psf (pound per square foot), mmHg (millimeter of mercury), inHg
(inch of mercury), bar, atm (atmosphere), N/m^2 (pascal).
Tekanan dibagi menjadi beberapa, antara lain :
1. Absolute Pressure yaitu tekanan yang dihitung berdasarkan tekanan
referensi 1 atm. Besaran tekanan absolute lebih dikenal dengan PSIA. (PSIA
= PSIG + Patm).
2. Gauge pressure yaitu tekanan positif terhadap tekanan referensi 1 atm, yang
berarti tekanan ini lebih besar dari 1 atm. Besaran tekanan gauge lebih
dikenal dengan PSIG. Dalam kondisi ini maka PSIG > 1 atm.
Metode kerja
o Dalam melakukan kalibrasi yang harus dipersiapkan berupa :
1. Manometer/Pressure Digital Standar (dengan nilai ketidakpastian
2. pengukuran kurang dari+0,8 mmHg)
3. Konektor T-piece (Tri way adaphter) dan selang penghubung.
4. Bola Tensi dengan valve control.
5. Thermohygrometer untuk mengukur kelembapan ruangan
6. Barometer Digital untuk mengukur tekanan udara ruangan.
o Selain peralatan, kondisi lingkungan yang tepat sangat diperlukan. Kondisi yang
diperlukan untuk kalibrasi sphygmomanometer adalah :
Suhu : 15 oC sampai dengan 25 oC atau insito
Kelembaban Relatif : 20% sampai dengan 85%
o Setelah dipersiapkan semua, maka terdapat tahap tahap dalam kalibrasi
sphygmomanometer. Tahap-tahapnya adalah :
1. Kondisikan sphygmomanometer/tensimeter yang akan dikalibrasi
2. Lakukan pemeriksaan kondisi fisik.
3. Catat kondisi ruang (suhu, kelembaban relative dan tekanan udara).
4. Lakukan pendataan terhadap sphygmomanometer/tensimeter yang akan
dikalibrasi.
5. Pastikan bahwa sphygmomanometer/tensimeter terinstall dengan benar.
6. Lakukan pengecekan apakah masih terdapat kebocoran dan gelembung
udara (khusus untuk sphygmomanometer/tensimeter jenis air raksa).
7. Kalibrasi
Pasang Phantom pada sambungan selang Tensimeter Nyalakan Phanthom,
tekan tombol Zero, untuk melakukan zeroing. Pasang manset pada objek apa
saja sebagai pengganti lengan pasien. Angka pada display harus
menunjukkan angka 0 saat zeroing, bila tidak 0, tambah atau kurangi air
raksa hingga zeroing menunjukkan angka 0. Pompa Tensimeter, liat posisi
air raksa pada tensimeter dan samakan dengan angka yang ditunjukkan
phanthom. Air raksa dan phantom harus menunjukkan angka yang sama
Data Pengukuran
Pembacaan Pembacaan Pada Standar
Kesalahan
Turun
Naik I Turun I Naik II Naik III Turun III Maksimal
Pada II
yang
Alat Terbaca Terbaca Terbaca Terbaca Terbaca Terbaca
Diijinkan
(mmHg) (mmHg) (mmHg) (mmHg) (mmHg) (mmHg) (mmHg)
0 0 0
50 50 50
100 100 100
± 3 mmHg
150
200
250
b. Perhitungan 2.
Naik 2 (0 mmHg) Turun 2 (0 mmHg)
Koreksi = terbaca + interpolasi Koreksi = terbaca + interpolasi
0 + (-0,02) : - 0,02 1 + (-0,03) = -0,03
Naik 2 (50mmHg) Turun 2 (50mmHg)
Koreksi = terbaca + interpolasi Koreksi = terbaca + interpolasi
50+ 1,19 = 51,19 51 + 0,94 = 50,94
Naik 2 (100mmHg) Turun 2 (100mmHg)
Koreksi = terbaca + interpolasi Koreksi = terbaca + interpolasi
100 + 0,40 = 100,40 100 + 0,95 = 100,95
2. Nilai 50mmHg
± 3% → 50 x 3/100 = 1,5
50 + 1,5 = 51,5
50 – 1,5 = 48,5
Range toleransi 48,5 – 51,5.
Analisa
Dalam pengkalibrasian Spygmanometer / Tensimeter harus di pesiapkan
prasarana yang digunakan dalam pengkalibrasian. Lakukan langkah langkah
kalibrasi sesuai urutanya. Sebelum kalibrasi alat harus dalam posisi NOL agar hasil
yang diperoleh sesuai dan akurat. Pastikan pada tiap sambungan selang tidak
terdapat kebocoran karena akan mempengaruhi hasil pembacaan. Dalam
menentukan layak atau tidaknya Tensimeter bisa di tentukan dari hasil perhitungan
pembacaan standar dan nilai toleransi.
• http://adeputrasuma.blogspot.co.id/2013/07/short-wave-diatermi-swd_6288.html
• http://nugrohowidi354.blogspot.co.id/2015/03/traction-unit-fungsi-alat-traksi.html
• http://rombonganmakalah.blogspot.co.id/2013/11/makalah-infra-merah.html
• https://www.scribd.com/doc/295012814/makalah-Elektro-Stimulator-docx
• https://fajarahmadfauzi.wordpress.com/2015/09/01/elektrostimulator-dan-terapi-
inframerah/
• http://andhygaara.blogspot.co.id/2013/05/pembahasan-alat-infusion-pump.html
• http://djokosoeprijanto.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-infusion-pump.html
• http://basukidwiputranto.blogspot.co.id/2014/01/syringe-pump.html
• http://andhygaara.blogspot.co.id/2013/05/pembahasan-alat-infusion-pump.html
• http://andyrezkysulfajri.blogspot.co.id/2015/05/
• https://www.scribd.com/doc/148481465/LAPORAN-HASIL-PRAKTIKUM-
PaktekInfant-Radian-Warmer
• http://pusatinfoelektronik.com/search/teori-dasar-baby-incubator
• http://raulaiiqbal.blogspot.co.id/2016/10/penggunaan-inkubator-bagi-bayi.html
• http://web-kemal.blogspot.co.id/2012/04/apa-itu-nebulizer.html
• http://dwinurulhidayah2.blogspot.co.id/2014/01/nebulizer.html
• http://edgar-defibrillator.blogspot.co.id/
• http://djokosoeprijanto.blogspot.co.id/2013/04/ventilator.html
• https://medicareku.blogspot.co.id/2016/09/makalah-tentang-ventilator-teknik.html
• http://makalahcentre.blogspot.co.id/2010/11/makalah-tensimeter.html
• https://dokumen.tips/documents/dasar-teori-ekg.html
• http://belajar-ecg-ekg.blogspot.co.id/p/teori-ecgekg.html
• http://fathul-ilmi.blogspot.co.id/2013/09/teori-dasar-x-ray-diffraction-xrd.html
• http://widimaterial.blogspot.co.id/2015/04/laporan-praktikum-material-teknik-x-ray.html
• http://rsa.ugm.ac.id/2014/05/penunjang-medis-c-arm-radiografi-dan-fluoroscopy-3d/
• https://fajarahmadfauzi.wordpress.com/2015/09/01/belajar-radiologi/
• Who Laboratory
• http://mohamadsofie.blogspot.co.id/2015/04/
• http://mohamadsofie.blogspot.co.id/
• http://akdjak.blogspot.co.id/2011/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html
• http://elektronika-dasar.web.id/?s=teori-pengertian-dan-prinsip-kerja-tachometer
• http://febrilia200.blogspot.co.id/2014/11/makalah-peralatan-lab-dasar-centrifuge.html
Laporan Pendalaman Mata Kuliah Keahlian Teknik Elektromedik 176
• http://analissolo.blogspot.co.id/2012/10/v-behaviorurldefaultvmlo_10.html
• https://www.academia.edu/10077202/AUTOCLAVE
• https://anitamuina.wordpress.com/2013/02/11/autoclaf/
• http://nurhabibah01.blogspot.co.id/2014/02/v-behaviorurldefaultvmlo.html
4.1 Kesimpulan
Selama satu bulan mengikuti Pendalaman Matakuliah Keahlian di POLTEKKES
KEMENKES Surabaya , kami banyak mendapatkan pengalaman dalam praktek secara
langsung pada alat kesehatan, maka dengan ini kami mengambil kesimpulan :
1. Kegiatan praktikum pembelajaran ini sangat penting untuk menambah pengalaman
mahasiswa.
2. Mahasiswa dapat belajar dari sistem perkuliahan dan dosen-dosen disiniyang penuh
motivasi.
3. Mahasiswa menjadi lebih mengerti tentang apa itu profesi elektromedik.
4. Mahasiswa dapat membuat proposal Tugas Akhir dari bimbingan dosen disini.
5. Kegiatan Pendalaman Matakuliah Keahlian ini menjadi ajang dalam menerapkan ilmu
untuk magang selanjutnya di Rumah Sakit.
4.2 Saran
Adapun saran-saran yang ditunujkan kepada pihak intansi poltekkes jurusan
teknik elektromedik, pendidikan dan adik-adik kelas agar kritik dan saran ini dapat
berguna demi membangun dan meningkatkan kemampuan serta kinerja kita. Saran-
saran tersebut antara lain :
1. Untuk adik tingkat :
1.1. Persiapkan diri dengan kemampuan dalam menghadapi Pendalaman
Matakuliah Keahlian selanjutnya agar kemampuan kita dalam teori sangat
menunjang dan seraplah sebanyak mungkin ilmu yang didapat disini , dan
banyaklah bertanya pada dosen atau mahasiswa disini karena sistem
perkuliahan berbeda dapat menambah referensi pembelajaran.
1.2. Binalah hubungan yang baik dengan masyarakat disini , terutama wilayah
perkuliahan agar menjadi hal positif kedepannya.
2. Untuk pihak POLTEKKES KEMENKES Surabaya
2.1. Fasilitas air (PAM) yang kekurangan untuk asrama laki- laki bisa menjadikan
perhatian untuk kegiatan PKL selanjutnya di poltekkes.
2.2. Sering kali terjadi kekurangan air dikarenakan kamar mandi mengalami
kemacetan aliran air.
3. Peralatan Terapi
4. Peralatan Radiologi
5. Peralatan Diagnostik