MIKROKONTROLLER
Oleh :
PROGRAM VOKASI
YOGYAKARTA
2017
LAPORAN TUGAS AKHIR ELEKTRONIKA TERAPAN DAN
MIKROKONTROLLER
ABSTRAK
Elektromiografi (EMG) adalah teknik untuk memeriksa dan merekam aktifitas sinyal
otot. EMG dilakukan dengan rangkaian instrumen yang akan mendeteksi potensi listrik yang
dihasilkan oleh sel otot ketika otot aktif (kontraksi) dan ketika sedang beristirahat (relaksasi).
Sinyal EMG mempunyai karakteristik amplitudo 0 – 10 mV dan frekuensi pada range 20 –
500 Hz diperlukan rangkaian pendukung seperti penguat differential, filter low pass, high pass
dan notch filter.
Dengan alat ini kami menggunakannya sebagai simulasi detektor lengan
robot. Rangkaian ini berfungsi untuk mengontrol pergerakan lengan robot yang bergerak
berdasarkan kontraksi otot lengan kanan dan kiri dengan mengolah sinyal EMG. Sinyal EMG
diambil langsung dari sinyal listrik tubuh di lengan kemudian dikuatkan awal dengan
instrumentation amplifier. Rangkaian non inverting amplifier akan menguatkan sinyal yang
didapat kemudian masuk ke blok komparator untuk diambil sinyal tertinggi yang di kirim ke
rangkaian penerima melalui infrared.
Sinyal yang dikirim oleh infrared akan diterima oleh photodioda pada rangkaian
penerima. Kemudian dikuatkan dengan rangkaian non inverting amplifier. Frekuensi yang
diterima akan difilter untuk dapat membedakan apakah sinyal yang diterima berasal dari lengan
1 atau berasal dari lengan 2 dan kemudian diolah pada rangkaian driver motor untuk
mengarahkan motor servo berputar atau mencapit sesuai dengan derajat yang ditentukan.
2
Halaman
LAPORAN TUGAS AKHIR ELEKTRONIKA TERAPAN DAN
MIKROKONTROLLER
BAB I
PENDAHULUAN
Ada banyak aplikasi untuk penggunaan EMG. EMG digunakan secara klinis untuk
diagnosis masalah neurologis dan neuromuskular. Hal ini digunakan diagnosa oleh
laboratorium kiprah dan oleh dokter terlatih dalam penggunaan biofeedback atau penilaian
ergonomis. EMG juga digunakan dalam berbagai jenis laboratorium penelitian, termasuk
mereka yang terlibat dalam biomekanik, kontrol motor, fisiologi neuromuskuler, gangguan
gerak, kontrol postural, dan terapi fisik.
Sinyal EMG juga digunakan sebagai sinyal kontrol untuk perangkat palsu seperti
buatan tangan, lengan, dan tungkai bawah.
1.2 Tujuan
Menciptakan suatu sistem dari beberapa rangkaian yang memiliki fungsi untuk
detector gerakkan lengan robot.
3
Halaman
LAPORAN TUGAS AKHIR ELEKTRONIKA TERAPAN DAN
MIKROKONTROLLER
BAB II
DASAR TEORI
1) TRANSMITTER
Pada saat lengan berkontraksi sinyal EMG akan disadap menggunakan rangkaian
intrumentasi yang sekaligus akan dikuatkan. Setelah sinyal EMG sudah memiliki
amplitudo yang cukup kuat maka sinyal EMG disearahkan oleh rangkaian penyearah
(rectifier) sehingga sinyal yang dihasilkan adalah sinyal DC (atau diatas GND). Agar
sinyal mudah untuk dimasukkan rangkaian komparator untuk menghasilkan sinyal DC
murni (frekuensi 0Hz) maka terlebih dahulu masuk pada rangkaian LPF (Low Pass Filter)
untuk menghilangkan frekuennsi tingginya sehingga sinyal yang diloloskan hanyalah
sinyal berfrekuensi rendah. Output dari komparator akan digunakan untuk mensaklar
rangkaian astabil menggunakan IC NE 555 sebagai pembangkit frekuensi. Output dari
rangkaian astabil berupa gelombang kotak dengan frekuensi tertentu. Kemudian output
rangkaian astabil disambungkan ke infrared. Masing-masing lengan mempunyai satu
kesatuan rangkaian pengirim yang terdiri dan rangkaian intrumentasi, penguat, rectifier,
filter, astabil dan infrared.
2) RECEIVER
Sinyal yang dipancarkan oleh infrared yang dipancarkan dari lengan 1, lengan 2, lengan
3, maupun lengan 4 akan diterima oleh photodiode yang dipasang secara reverse bias dan
kemudian sinyal tersebut akan masuk ke rangkaian non inverting
amplifier yang bertujuan untuk menguatkan sinyal, sehingga amplitudo sinyal bertambah
dan jarak penerimaan sinyal antara rangkaian pengirim dan penerima bisa jauh.
3) FILTER
Pada rangkaian filter ini menggunakan IC LM 567 yang merupakan IC tone
decoder multi fungsi yang didesain untuk menghasilkan logika low ketika membaca
frekuensi cut off dan dan mengeluarkan logika high ketika filter tidak membaca frekuensi
4
cut off-nya. Output dari filter ini akan digunakan untuk memberi instruksi pada driver
Halaman
motor servo.
LAPORAN TUGAS AKHIR ELEKTRONIKA TERAPAN DAN
MIKROKONTROLLER
4) DRIVER MOTOR
Rangkaian ini berfungsi untuk mengatur keadaan on dan off pada lengan dan capit
simulasi detektor lengan robot. Ketika lengan 1 dalam keadaan kontraksi maka motor
servo bagian lengan 1 on dan motor servo yang lain off yang membuat lengan
robot berputar sesuai derajat yang disetting sedangkan pada kedaan relaksasi maka
lengan robot berputar kembali ke posisi awal, dan begitupun seterusnya. Semua logika
tersebut diatur pada rangkaian driver motor yang mengolah logika high low yang
diterima dari rangkaian filter decoder IC 567. Semua logika tersebut akan diatur dengan
mikrokontroller ATMEGA 16 sebagai control PWM motor servo.
Bentuk dari resistor sendiri saat ini ada bermacam-macam. Yang paling umum dan
sering di temukan di pasaran adalah berbentuk bulat panjang dan terdapat beberapa
lingkaran warna pada body resistor. Ada 4 lingkaran yang ada pada body resistor.
Lingkaran warna tersebut berfungsi untuk menunjukan nilai hambatan dari resistor.
Karakteristik utama resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat
5
dihantarkan. Sementara itu, karakteristik lainnya adalah koefisien suhu, dan induktansi.
Halaman
Resistor juga dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit, bahkan bisa
juga menggunakan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki resistor tergantung pada desain
LAPORAN TUGAS AKHIR ELEKTRONIKA TERAPAN DAN
MIKROKONTROLLER
sirkuit itu sendiri, daya resistor yang dihasilkan juga harus sesuai dengan kebutuhan agar
rangkaian tidak terbakar.
b. Multiturn
Nilai hambatan multiturn dapat diubah-ubah dengan cara memutar atau
mentrim. Nilai multitrun tidak bisa diubah secara langsung dibutuhkan suatu alat bantu
misalnya obeng untuk memutar poros yang membentuk seperti mata baut secara
6
fungsiaonal multiturn tidak berbeda jauh dengan potensiometer seperti yang dijelaskan di
Halaman
atas.
LAPORAN TUGAS AKHIR ELEKTRONIKA TERAPAN DAN
MIKROKONTROLLER
3. Dioda
Dioda (Diode) adalah komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi konduktor dan
mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik kesatu arah tetapi menghambat arus
listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, dioda sering dipergunakan sebagai penyearah
dalam rangkaian elektronika. Dioda pada umumnya mempunyai 2 elektroda (terminal)
yaitu anoda (+) dan katoda (-) dan memiliki prinsip kerja yang berdasarkan teknologi
pertemuan p-n semikonduktor yaitu dapat mengalirkan arus dari sisi tipe-p (Anoda)
menujuk ke sisi tipe-n (Katoda) tetapi tidak dapat mengalirkan arus kearah sebaliknya.
4. Kapasitor
Kapasitor atau kondensator adalah alat (komponen) listrik yang dibuat sedemikian rupa
sehingga mampu menyimpan muatan listrik untuk sementara waktu. Pada prinsipnya
sebuah kapasitor terdiri atas dua konduktor (lempeng logam) yang dipisahkan oleh bahan
penyekat (isolator). Isolator penyekat ini sering disebut bahan (zat) dielektrik. Zat
dielektrik yang digunakan untuk menyekat kedua penghantar dapat digunakan untuk
membedakan jenis kapasitor, beberapa kapasitor menggunakan bahan dielektrik berupa
kertas, mika, plastik, cairan dan lain sebagainya. Kegunaan kapasitor dalam berbagai
rangkaian listrik adalah untuk mencegah loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang
mengandung kumparan, bila tiba-tiba arus listrik diputuskan dan dinyalakan, menyimpan
muatan atau energi listrik dalam rangkaian elektronik, sebagai filter dalam catu daya
7
LED merupakan dioda yang dapat memancarkan cahaya pada saat mendapat arus atau
bias maju (forward bias). LED dapat memancarkan cahaya karena manggunakan dopping
galium, arsenic dan phosporus. Jenis dopping yang berbeda akan menghasilkan cahaya
dengan warna yang berbeda. Kemampuan mengalirkan arus pada led cukup rendah yaitu
8
maksimal 20mA.
Halaman
LAPORAN TUGAS AKHIR ELEKTRONIKA TERAPAN DAN
MIKROKONTROLLER
6. Transistor
Transistor merupakan komponen elektronika pertama yang mengantarkan dunia
elektronika klasik menuju elektronika modern. Transistor pada umumnya berfungsi
sebagai saklar dan komponen penguat tegangan atau arus listrik. Transistor memiliki 3
buah kaki atau pin yaitu: Collector (C), Emitter (E) dan Basis (B). Posisi kaki-kaki ini
berbeda antara transistor satu dengan yang lain walaupun ada juga yang sama.
• Transistor PNP
Prinsip kerja dari transistor PNP adalah arus akan mengalir dari emitter menuju ke
9
Halaman
collector jika pada pin basis dihubungkan ke sumber tegangan. Arus yang mengalir ke
basis harus lebih kecil daripada arus yang mengalir dari emitter ke collector, oleh sebab
LAPORAN TUGAS AKHIR ELEKTRONIKA TERAPAN DAN
MIKROKONTROLLER
itu maka ada baiknya jika pada pin basis dipasang sebuah resistor. Dengan kata lain,
transistor PNP hidup ketika tegangan basis lebih rendah daripada tegangan emitter. Tanda
panah pada symbol diletakkan pada emitter dan menuju ke dalam.
7. IC Regulator
IC regulator adalah IC yang tujuannya mengatur atau meregulasi, agar suatu
tegangan menjadi tetap walaupun beban berubah dan tegangan input berubah. IC
regulator 7805 yaitu regulator yang didesain untuk memberikan tegangan keluaran yang
relatif positif terhadap Vout dan ground. Arti dari 7805 merupakan polaritas dan tegangan
yang dikeluarkannya. 78 adalah tegangan positif (+) dan 05 adalah tegangan 5V yang
keluar melewatinya. IC regulator 7905 yaitu regulator yang didesain untuk memberikan
tegangan keluaran yang relatif negatif terhadap Vout dan ground. Arti dari 7905
merupakan polaritas dan tegangan yang dikeluarkannya. 79 adalah tegangan negatif (-)
dan 05 adalah tegangan 5V yang keluar.
IC regulator akan bekerja saat ada tegangan yang lebih besar masuk pada kaki input
dan akan membatasi tegangan yang keluar sesuai dengan kode IC regulator tersebut.
Misalnya IC7805 yaitu IC yang mengeluarkan tegangan +5V.
8. Transformator
Transformator atau sering disingkat dengan istilah Trafo adalah suatu alat listrik yang
dapat menaikkan atau menurunkan suatu tegangan AC. Maksud dari pengubahan
menaikkan atau menurunkan tersebut diantaranya seperti menurunkan tegangan AC dari
220V AC ke 12V AC atau pun menaikkan tegangan dari 110V AC ke 220V AC.
10
Transformator atau Trafo ini bekerja berdasarkan prinsip Induksi Elektromagnet dan
Halaman
hanya dapat bekerja pada tegangan yang berarus bolak balik(AC). Transformator (Trafo)
memegang peranan yang sangat penting dalam pendistribusian tenaga listrik.
LAPORAN TUGAS AKHIR ELEKTRONIKA TERAPAN DAN
MIKROKONTROLLER
Transformator menaikan listrik yang berasal dari pembangkit listrik PLN hingga ratusan
kilo Volt untuk didistribusikan, dan kemudian Transformator lainnya menurunkan
tegangan listrik tersebut ketegangan yang diperlukan oleh setiap rumah tangga maupun
perkantoran yang pada umumnya menggunakan Tegangan AC 220 Volt.
Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan sekunder
transformator ada dua jenis yaitu:
Gambar 2.18 Bentuk Trafo Step Up Gambar 2.19 Simbol Trafo Step Up
9. LED Infrared
11
LED infrared merupakan salah satu jenis LED (Light Emiting Diode) yang dapat
Halaman
memancarkan cahaya infra merah yang tidak kasat mata. Cahaya infra merah merupakan
gelombang cahaya yang berapa pada spectrum cahaya tak kasat mata. LED infrared dapat
LAPORAN TUGAS AKHIR ELEKTRONIKA TERAPAN DAN
MIKROKONTROLLER
memancarkan gelombang cahaya infra merah karena dibuat dengan bahan khusus untuk
memendarkan cahaya infra merah. Bahan pembuatan LED infrared tersebut adalah bahan
Galium Arsenida (GaAs). LED ini akan menyerap arus yang lebih besar dari pada dioda
biasa. Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar daya pancarnya dan
semakin jauh jarak sapuannya.
Cahaya infra merah tidak mudah terkontaminasi atau teresonansi dengan cahaya lain,
sehingga dapat digunakan baik siang maupun malam. Aplikasi dari LED infra merah ini
dapat digunakan sebagai transmitter remote control maupun sebagai line detektor pada
pintu gerbang maupun sebagai sensor pada robot. Aplikasi cahaya inframerah sendiri
dapat digunakan sebagai link pada jaringan telekomunikasi atau dapat juga dipancarkan
pada fiber optic. Sebagai receiver cahaya inframerah dapat digunakan Photodioda,
Phototransistor maupun modul receiver infra merah.
Gambar 2.22 Bentuk LED infrared Gambar 2.23 Simbol LED infrared
Aplikasi dari LED infra merah ini dapat digunakan sebagai transmitter remote control
maupun sebagai line detektor pada pintu gerbang maupun sebagai sensor pada robot.
10. Photodioda
Photodioda adalah suatu jenis dioda yang bekerja berdasarkan intensitas cahaya,
dimana jika terkena cahaya maka bekerja seperti dioda pada umumnya, tetapi jika tidak
mendapat cahaya maka akan berperan seperti resistor dengan nilai tahanan yang besar
sehingga arus listrik tidak dapat mengalir.
Berbeda dengan dioda biasa, dioda jenis ini mengubah cahaya menjadi arus listrik.
Saat photodioda terkena cahaya, maka akan bersifat sebagai sumber tegangan dan nilai
resistansinya akan menjadi kecil. Semakin terang cahaya yg diterima photodioda maka
semakin kecil nilai resistansi pada photodioda dan begitu juga sebaliknya. Cahaya yang
dapat dideteksi oleh photodioda ini mulai dari cahaya infrared, cahaya tampak, ultraviolet
sampai dengan sinar-x.
12
Halaman
• IC LM555
Pada dasarnya aplikasi utama IC LM555 ini digunakan sebagai Timer (Pewaktu)
dengan operasi rangkaian monostable dan Pulse Generator (Pembangkit Pulsa) dengan
operasi rangkaian astable. Selain itu, dapat juga digunakan sebagai Time Delay
Generator dan Sequential Timing.
• LM567
LM567 / LM567C adalah tone decoder multifungsi yang di desain untuk menghasilkan
saklar Transistor bersaturasi pada ground ketika sinyal input hadir dengan pita
frekuensi yang diloloskan (passband). Didalamnya terdapat rangkaian sebuah detektor
I dan Q yang diatur oleh osilator yang dikontrol tegangan yang menentukan bagian
tengah frekuensi dari decoder. Komponen pendukung digunakan untuk memberikan
kebebasan dalam mengatur frekuensi tengah, lebar pita (bandwidth) dan keluaran tunda
(output delay).
• LM358
LM358 adalah IC 8 pin yang terdiri dari 2 Op-Amp. IC ini biasanya digunakan untuk
14
penguatan tegangan (inverting Amp. atau non inverting Amp.), integerator, oscillator,
komparator dengan menggunakan konfigurasi rangkaian masing-masing pada setiap
Halaman
kegunaannya.
LAPORAN TUGAS AKHIR ELEKTRONIKA TERAPAN DAN
MIKROKONTROLLER
(chip). Mikrokontroler lebih dari sekedar sebuah mikroprosesor karena sudah terdapat
ADC (Analog to Digital converter), DAC (Digital to Analog converter) dan serial
komunikasi.
Salah satu mikrokontroler yang banyak digunakan saat ini yaitu mikrokontroler
AVR. AVR adalah mikrokontroler RISC (Reduce Instuction Set Compute) 8 bit
dan fiturnya
(ALU), himpunan register kerja, register dan dekoder instruksi, dan pewaktu beserta
menyediakan memori dalam serpih yang sama dengen prosesornya (in chip).
15
Halaman
LAPORAN TUGAS AKHIR ELEKTRONIKA TERAPAN DAN
MIKROKONTROLLER
Arsitektur ATMEGA16
program dari memori data, baik bus alamat maupun bus data, sehingga pengaksesan
16Mhz.
SRAM 1Kbyte
4. Fitur Peripheral
compare
BAB III
PEMBAHASAN
18
Halaman
LAPORAN TUGAS AKHIR ELEKTRONIKA TERAPAN DAN
MIKROKONTROLLER
19
Halaman
LAPORAN TUGAS AKHIR ELEKTRONIKA TERAPAN DAN
MIKROKONTROLLER
20
Halaman
LAPORAN TUGAS AKHIR ELEKTRONIKA TERAPAN DAN
MIKROKONTROLLER
Fungsi : Rangkaian ini berfungsi sebagai pensuplai tegangan dan arus listrik untuk
rangkaian.
Cara Kerja : Tegangan AC yang keluar dari trafo oleh dioda bridge diubah menjadi
tegangan DC kemudian noise tegangan dihaluskan oleh kapasitor 2200µF
sehingga menjadi tegangan DC sempurna. Kemudian tegangannya dibatasi
oleh IC Regulator. Lalu oleh transistor TIP 3055 ( untuk tegangan DC
+5V, +12V ) & TIP 2955 (untuk tegangan DC -5V, -12V) dikuatkan
arusnya sehingga besar arus output sama dengan besar arus yang
dikeluarkan oleh trafo. Kemudian outputan dari transistor dihaluskan lagi
dengan kapasitor 220µF dan 100nF agar tegangan output tetap stabil (tidak
ada noise tegangan).
21
Halaman
LAPORAN TUGAS AKHIR ELEKTRONIKA TERAPAN DAN
MIKROKONTROLLER
2. Rangkaian Instrument
Fungsi : Menangkap atau menyadap sinyal EMG dari dari otot memalui
pemasangan elektroda pada lengan manusia
Cara Kerja : Sinyal EMG akan disadap menggunakan rangkaian intrumentasi yang
menggunakan OP- Amp TL 084 melalui penempelan elektroda pada
lengan. Penguat ini dibuat dari tiga penguat dan tujuh tahanan. Pada
rangkaian instrument perlu ditambahkan rangkaian filter untuk
mendapatkan hasil sinyal EMG yang jelas. Sehingga outputan rangkaian ini
menghasilkan output sinyal EMG yang jelas dengan penguatan maksimum
dan nois yang minimum. Sehingga ketika lengan kanan maupun lengan kiri
berkontraksi maka rangkaian instrument ini akan mampu menangkap sinyal
emg yang jelas sehingga bisa dimanfaatkan dan diolah sinyalnya.
22
Halaman
LAPORAN TUGAS AKHIR ELEKTRONIKA TERAPAN DAN
MIKROKONTROLLER
Acl = Rf/Rin
Acl = 220K/21K
Cara Kerja : Output dari basic instrumentasi akan masuk rangkaian filter untuk
menghilangkan frekuensi-frekuensi pengganggu (noise) dan selanjutnya
akan masuk pada rangkaian penguat amplifier, pada tahap sinyal akan
dikuatkan beberapa kali lipat dari sebelumnya, sesuai perbandingan dari
resistor feedback dan resistor input.
23
Halaman
LAPORAN TUGAS AKHIR ELEKTRONIKA TERAPAN DAN
MIKROKONTROLLER
4. Rangkaian Rectifier
Cara Kerja : Sinyal yang dihasilkan sadapan oleh basic instrumentation adalah bentuk
sinyal dengan arus bolak-balik (AC). Setelah melalui rangkaian ini, pada
op amp pertama arus akan disearahkan dibawah GND (-), kemudian masuk
op amp ke dua yang bertindak sebagai inverting amplifier, namun pada
rangkaian ini di setting tanpa penguatan karena resistor input dan resistor
feedback bernilai sama. Sehingga gelombang yang dihasilkan hanya akan
dibalik menjadi diatas GND (+).
Cara Kerja : Berbeda dengan DC integrator amplifier di atas yang tegangan output pada
setiap saat akan menjadi integral dari gelombang sehingga ketika input
adalah gelombang persegi, gelombang keluaran akan segitiga.Untuk
integrator AC, bentuk gelombang input sinusoidal akan menghasilkan
gelombang sinus lain sebagai output yang akan 90º out-of-fase dengan
input menghasilkan gelombang kosinus. Lebih lanjut, ketika input segitiga,
gelombang keluaran juga sinusoidal. Hal ini kemudian membentuk dasar
dari Active Low Pass Filter. Output dari intergrator amplifier berupa
gelombang sinus dengan frekuensi kecil hampir seperti DC murni namun
dengan posisi potensial negatif (-). Maka dari itu diperlukan inverting
amplifier untuk membalik potesialnya.
6. Rangkaian Komparator
Fungsi : Pada project ini rangkaian komparator difungsikan sebagai pengatur output
agar output hanya bernilai high dan low.
Cara Kerja : Output dari rangkaian sebelumnya akan masuk pada kaki non inverting
pada IC LM358 dan kaki inverting akan diberi tegangan referensi.
25
7. Rangkaian Astabil
Cara Kerja : Ketika rangkaian komparator menghasilkan output dengan logika high
maka transistor NPN akan ON, karena transistor difungsikan sebagai
saklar. Dan tegang 5V akan men-supply rangkaian astabil dengan IC
NE555. Frekuensi yang dihasilkan akan sesuai dengan nilai resistor dan
kapasitor yang dipasang.
Perhitungan : 1
𝐹𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 =
0,7 𝑥 (R1 + 2R2)𝑥 𝐶
26
Pada project ini nilai kapasitor yang digunakan adalah sebesar 1nF dan 10nF serta
resistor 10K dan 100K berbentuk resistor variabel. Sehingga frekuensi yang dihasilkan
Halaman
dapat dirubah-rubah dari 6KHz – 45KHz. Transistor yang digunakan sebagai saklar
adalah tipe BD139 (NPN).
LAPORAN TUGAS AKHIR ELEKTRONIKA TERAPAN DAN
MIKROKONTROLLER
8. Rangkaian Penerima
Cara Kerja : Sinyal dari infrared akan diterima oleh photodioda yang dipasang layaknya
pembagi tegangan, semakin terang cahaya infrared maka semakin besar
pula arus yang diloloskan oleh photodioda. Sensitifitas dari photodioda
dapat diatur dengan resistor variabel yang dipasang seri dengann
photodioda. Setelah itu hasil dari pembagi tegangan akan melalui rangkaian
buffer amplifier agar sinyal yang diloloskan sama dengan sinyal awal yang
diterima. Dan kemudian sinyal akan masuk rangkaian non inverting
(penguatan tanpa membalik). Outpu-tnya akan sebesar ± 2V. Agar output
akhir bernilai 5V ketika kontraksi, maka dimasukkan ke rangkaian
komparator yang sudah diatur tegangan referensinya.
9. Rangkaian Filter
Cara Kerja : Rangkaian filter ini menggunakan IC LM 567 yang merupakan tone
dekoder yang cara kerjanya mengeluarkan logika low ketika filter
membaca frekuensi cut off dan mengeluarkan logika high ketika filter tidak
membaca frekuensi cut off nya. Rangkaian filter menggunakan VCC 5 V
sehingga ketika logika high mengeluarkan tegangan 5 V dan ketika logika
low mengeluarkan tegangan 0 V. Untuk penentuan nilai frekuensi cut off
27
pada rangkaian filter IC 567 ini dipengaruhi oleh nilai resistor dan
Halaman
capasitor pada setiap pin IC LM 567. Jadi tidak akan tertukar antara lengan
LAPORAN TUGAS AKHIR ELEKTRONIKA TERAPAN DAN
MIKROKONTROLLER
satu dengan lengan lainnya, jika lengan satu kontraksi maka servo 1 gerak
dan servo yang lain diam tidak bergerak.
29
Halaman
LAPORAN TUGAS AKHIR ELEKTRONIKA TERAPAN DAN
MIKROKONTROLLER
30
Halaman
LAPORAN TUGAS AKHIR ELEKTRONIKA TERAPAN DAN
MIKROKONTROLLER
31
Halaman
LAPORAN TUGAS AKHIR ELEKTRONIKA TERAPAN DAN
MIKROKONTROLLER
32
Halaman
LAPORAN TUGAS AKHIR ELEKTRONIKA TERAPAN DAN
MIKROKONTROLLER
33
Halaman
LAPORAN TUGAS AKHIR ELEKTRONIKA TERAPAN DAN
MIKROKONTROLLER
34
Halaman
LAPORAN TUGAS AKHIR ELEKTRONIKA TERAPAN DAN
MIKROKONTROLLER
35
Halaman
LAPORAN TUGAS AKHIR ELEKTRONIKA TERAPAN DAN
MIKROKONTROLLER
36
Halaman
LAPORAN TUGAS AKHIR ELEKTRONIKA TERAPAN DAN
MIKROKONTROLLER
BAB IV
HASIL DAN ANALISA DATA
BAB IV
PENUTUP
Pada Final Project kali ini, dari sinyal EMG/ sinyal otot kita dapat dimanfaatkan sebagai
pengendali lengan robot agar dapat bergerak maju mundur atau belok ke kanan dan ke kiri.
Setiap rangkaian terdapat banyak filter selain filter utama yang tujuannya untuk lebih
menghaluskan sinyal yang diperoleh dari tubuh, karena selain sinyal EMG pada saat
penyadapan juga terpadat banyak noise contohnya saat tubuh kita bergerak selain untuk
penyadapan sinyal otot itu juga disebut dengan noise.
Kestabilan frekuensi dari astabil sangat diperlukan, bahkan harus benar-benar stabil
karena jika tidak, filter akan susah memfilter frekuensi cut off -nya dan hasilnya robot tidak
akan bergerak dengan sempurna. Selain filter, Mekanik dari robot juga akan sangat
berpengaruh pada gerak robot, sehingga pemasangan mekanik robot harus benar.
38
Halaman
LAPORAN TUGAS AKHIR ELEKTRONIKA TERAPAN DAN
MIKROKONTROLLER
39
Halaman