Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENERAPAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA

DISUSUN OLEH :

RIZKY MAULANA XI-ELEKTRONIKA INDUSTRI

SMK 1 PERGURUAN CIKINI JAKARTA UTARA


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Penerapan Rangkaian Elektronika” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
pak azis (remedial PRE). Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang penerapan rangkaian elektronika bagi saya dan para pembaca
makalah ini.

Saya mengucapkan terima kasih kepada pak Azis, selaku guru Penerapan


Rangkaian Elektronika (PRE) yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Pak Azis yang telah membagi
sebagian pengetahuan bapak sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Penulis

Jakarta, Maret 2021


Daftar Isi : HALAMAN

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR & ISI…………………………………………………... ii

BAB 1 (MATERI FET DAN MOSFET) 4

1.1. PENGERTIAN FET 4

1.2. CONTOH SIMBOL FET, SALURAN N 4

1.3. JENIS JENIS FET 5

BAB 2 (MATERI SENSOR RANGK. ELEKTRONIKA) 6

2.1. PENGERTIAN SENSOR 6

2.2. FUNGSI SENSOR 6

2.3. CARA KERJA SENSOR 6

2.4. CONTOH SENSOR 6

2.5. JENIS SENSOR DAN TRANDUCER YANG UMUM 7

BAB 3 (MATERI RANGKAIAN TEKNIK DIGITAL) 8

3.1. RANGKAIAN DIGITAL 8

3.2. SISTEM BILANGAN BINER 8

3.3. CONTOH RANGKAIAN TEKNIK DIGITAL 8

BAB 4 (MATERI RANGKAIAN PEMBANGKIT GELOMBANG) 9

4.1. GELOMBANG NONSINUSODIAL 9


4.2. THE BLOCKING OSCILLATOR 9

BAB 5 (MATERI RANGKAIAN SHIFT REGISTER) 11

5.1. SHIFT REGISTER 11

5.2. GAMBAR ILUSTRASI PERGESERAN DATA PADA 12


REGISTER GESER
5.3. KESIMPULAN 12

BAB 6 (MATERI RANGKAIAN COUNTER) 13

6.1. COUNTER 13

6.2. Karakteristik counter 13

6.3. Kegunaan pencacah 13

6.4. Pencacah sinkron biner 13

BAB 7 (RANGK. INVERTER DC TO AC DAN DC TO DC SIMETRIS) 15

7.1. INVERTER 15

7.2. Prinsip Kerja Inverter 16


7.3. Membuat DC simetris ke inverter DC 17
BAB 8 KESIMPULAN 18

BAB 9 DAFTAR PUSAKA 18

BAB 1 (MATERI FET DAN MOSFET)

1.1. PENGERTIAN FET

Transistor efek–medan (FET) adalah salah satu jenis transistor


menggunakan medan listrik untuk mengendalikan konduktifitas suatu kanal dari jenis
pembawa muatan tunggal dalam bahan semikonduktor.

1.2. Dibawah ini simbol FET, saluran N (N - channel) dan saluran P (P -


channel)’
1.3. Jenis-jenis dari FET adalah:

 MOSFET (Metal–Oxide–Semiconductor FET, FET Semikonduktor–


Oksida–Logam) menggunakan isolator (biasanya SiO2) di antara gerbang
dan badan.
 JFET (Junction FET, FET Pertemuan) menggunakan sambungan p-
n yang dipanjar terbalik untuk memisahkan gerbang dari badan.
 MESFET (Metal–Semiconductor FET, FET Semikonduktor–Logam)
menggantikan sambungan p-n pada JFET dengan sawar Schottky,
digunakan pada GaAs dan bahan semikonduktor lainnya.
 HEMT (High Electron Mobility Transistor, Transistor
Pergerakan Elektron Tinggi), juga disebut HFET (heterostructure FET,
FET Struktur Campur). Material celah-jalur-lebar yang dikurangi penuh
membentuk isolasi antara gerbang dan badan.
 IGBT (Insulated-Gate Bipolar Transistor, Transistor Dwikutub Gerbang-
Terisolasi) adalah peranti untuk pengendali daya tinggi. Ini mempunyai
struktur mirip sebuah MOSFET yang digandengkan dengan kanal
konduksi utama yang mirip transistor dwikutub. Ini sering digunakan pada
tegangan operasi cerat-ke-sumber antara 200-3000 V. MOSFET
daya masih merupakan peranti pilihan utama untuk tegangan cerat-ke-
sumber antara 1-200 V.
 FREDFET (Fast Reverse/Recovery Epitaxial Diode FET, FET Dioda
Epitaksial Cepat Balik/Pulih) adalah sebuah FET yang didesain khusus
untuk memberikan kecepatan pemulihan (pematian) yang sangat cepat
dari dioda badan.
 ISFET (Ion-Sensitive FET, FET Sensitif-Ion) digunakan untuk mengukur
konsentrasi ion pada larutan, ketika konsentrasi ion (seperti pH) berubah,
arus yang mengalir melalui transistor juga berubah.
 DNAFET adalah FET khusus yang berfungsi sebagai sebuah biosensor,
dengan menggunakan gerbang yang dibuat dari molekul salah satu
helai DNA untuk mendeteksi helaian DNA yang cocok.

BAB 2 (MATERI SENSOR RANGK. ELEKTRONIKA)

2.1. PENGERTIAN SENSOR

Pengertian Sensor adalah komponen atau perangkat yang tujuannya mendeteksi


kejadian atau perubahan lingkungan sekitarnya dan menghasilkan output sesuai
fungsinya

2.2 FUNGSI SENSOR

Secara fungsi sensor adalah komponen masukan atau input dalam rangkaian


elektronika yang bisa merasakan atau mendeteksi perubahan lingkungan sekitar dan
menghasilkan output sesuai fungsinya, misalnya sensor temperatur/panas dan
sensor tekanan, sensor jenis ini mengubah inputannya menjadi sinyal listrik,
sedangkan komponen yang menghasilkan keluaran biasanya disebut actuator.

2.3. CARA KERJA SENSOR

Cara kerja sensor dipengaruhi oleh tujuan dari sensor tersebut tetapi tetap
mempunyai kesamaan yaitu mendeteksi perubahan atau kejadian di lingkungan
sekitarnya. Sensor sendiri dalam dunia rangkaian elektronika mempunyai
perkembangan yang cukup pesat. Bahkan sampai saat ini sensor ada jenis sensor
analog dan sensor digital.

2.4. CONTOH SENSOR

Sebagai contoh untuk memahami pengertian sensor, cara kerja sensor


tranducer listrik, komponen ini mengubah satu jenis energi ke bentuk energy lainnya,
misalnya microphone (perangkat input) mengubah gelombang suara menjadi sinyal
listrik yang akan di perkuat di amplifier, lalu speaker (perangkat output) mengubah
sinyal listrik yang sudah diperkuat tadi menjadi gelombang suara lagi.

2.5. Jenis sensor dan tranducer yang umum:

Energy /
perubahan yan
g Perangkat
di deteksi / ukur masukan (Sensor) Perangkat keluaran (Actuator)
 
– Light Dependant Resistor
(LDR)  
-Photodioda -Cahaya dan lampu LED (light emitting
  -Photo-transistor diode)
Cahaya -Solar Cell Fiber optik / Penguat Instrumentasi
-Thermocouple
-Thermistor
-Thermostat  
  -Resistive Temperature -Pemanas
Temperatur Detectors -Kipas
   
  -Strain Gauge -Lifts & Jacks
Gaya / -Saklar tekanan -Electromagnet
tekanan -Load Cells / cell beban -Getaran
     
Position -Potensiometer -Motor
-Encoder -Solenoid
-Reflektif / Slotted saklar opto -Panel Meters
-LVDT
 
-Tachogenerator  
-Reflektif / Slotted Opto- -AC dan Dc motors
  coupler -Motor stepper
Kecepatan -Sensor Efek Doppler -Rem
 
  -Bel
  -karbon Mikrofon -Buzzer
Suara -piezoelektrik Kristal -Speaker

__________________________________________________

BAB 3 (MATERI RANGKAIAN TEKNIK DIGITAL)


3.1. RANGKAIAN DIGITAL

Rangkaian digital meliputi setiap aspek kehidupan kita, peralatan ini tidak
hanya digunakan pada sistem/peralatan teknik saja, tetapi juga untuk memenuhi
kebutuhan komsumen lainnya seperti personal computer, microwave oven,
automobile, airline reservation system, telephone exchange, digital voltmeter,
calculator, dan lain sebagainya. Semua itu melibatkan rangkaian digital untuk tujuan
pemrosesan informasi dan/atau membentuk fungsi control yang diinginkan.

3.2 Sistem Bilangan Biner


Bilangan biner adalah bilangan yang berbasis 2 yang hanya mempunyai 2
digit yaitu 0 dan 1. 0 dan 1 disebut sebagai bilangan binary digit atau bit. Bilangan
biner ini digunakan sebagai dasar kompetensi digital. Bobot faktor untuk bilangan
biner adalah pangkat / kelipatan 2.

biner menggunakan 2 macam simbol bilangan berbentuk 2 digit angka, yaitu 0 dan
1.biner menggunakan basis 2 .
3.3. CONTOH RANGKAIAN TEKNIK DIGITAL :

 FLIP-FLOP

Flip-Flop bisa di design dalam bentuk


rangkaian. Rangkaian flip flop outputnya
memiliki dua kedaan yang stabil pada waktu
bersamaan. Flip-flop adalah mempunyai 2
kondisi stabil (Q=1 dan Q=0) serta dapat
digunakan untuk elemen memory (mampu
menyimpan 1 bit memory)

__________________________________________________

BAB 4 (MATERI RANGKAIAN PEMBANGKIT GELOMBANG)

 4.1. GELOMBANG NONSINUSODIAL


Terdapat banyak bentuk gelombang nonsinusoidal seperti bentuk
segi empat (square), gigi gergaji (sawtooth), persegi panjang (rectangular),
segi tiga (triangular) atau kombinasi dua bentuk gelombang seperti
disebutkan. Nonsinusoidal waveforms sering juga disebut "pulse waveforms".
Suatu rangkaian elektronic yang
menghasilkan gelombang nonsinusoidal
disebut "pulse circuits". Sedangkan
pembangkitnya disebut "blocking oscillator"
untuk gelombang segi empat dan `sawtooth
blocking oscilator".
 4.2. The Blocking Oscillator

Gambar di samping menunjukkan rangkaian


dasar suatu blocking oscillator. Cara kerjanya
sbb. : Ketika rangkaian dihidupkan base Q1
mendapat tegangan positip dari rangkaian bias
maju (tidak nampak) sehingga Q1 konduksi. Arus
listrik collector mengalir melalui lilitan primer P.
Aliran arus ini menimbulkan induksi tegangan
positip pada lilitan sekunder S yang dihubungkan
dengan base Qi melalui C1. Akibatnya Q1 cepat
saturasi. Dalam keadaan saturasi induksi
tegangan jatuh menimbulkan tegangan negatip
pada S, mendorong Q1 cut-off. C1 membuang
muatan negatipnya melalui R1. Ketika muatan C1
habis Q1 kembali konduksi. Proses yang sama berulang. Lamanya C1
discharge (Q1 cut-off/ frequency) ditentukan oleh nilai RC. Output gelombang
segi empat diambil dari collector.

 Waveshape convertion
Waveshape convertion
adalah suatu cara mengubah
bentuk suatu gelombang tanpa
mempengaruhi frequencynya.
Schmitt Trigger adalah contoh
rangkaian converter atau
pengubah bentuk gelombang
sinusoidal menjadi gelombang
persegi. (Lihat gambar).

 Sawtooth blocking oscillator                       


Dalam praktik blocking oscillator
justru lebih sering digunakan sebagai
pembangkit gelombang gigi gergaji. Oleh
karena itu disebut sawtooth blocking
oscillator
Lihat gambar di samping. Output
gelombang gigi gergaji diambil dari
rangkaian R1C1 pada emitor Q1. Cara
kerjanya mirip seperti telah diterangkan
pada bab sebelumnya. Ketika Q1
konduksi arus mengalir melalui P,
menimbulkan tegangan induksi positip
pada S, membuat Q1 lebih cepat
saturasi. Dalam keadaan saturasi
tegangan iduksi jatuh menimbulkan arus
balik negatip pada S, mendorong Q1 cut-
off. C1 yang berpotensial positip
membuat Q1 tetap cut-off sampai muatan
C1 habis terbuang melalui R1. Q1
kembali konduksi dan proses yang sama
berulang. Frequency ditentukan oleh nilai
R1C1.
Outputnya berupa gelombang persegi diambil dari collector Q2. Cara kerja,
bila tegangan input signal di bawah level tertentu Q1 cut-off. Dalam
keadaan cut-off tegangan positip pada collector Q1 menjadi cukup tinggi yg
menyebabkan Q2 saturasi. Arus Q2 yang cukup tinggi menyebabkan
tegangan pada emitor Ql tinggi menahan Ql tetap cut-off. Ql akan konduksi
kembali ketika tegangan signal input 0,7V di atas tegangan emitor. Proses
yang sama kembali berulang.

BAB 5 (MATERI RANGKAIAN SHIFT REGISTER)


5.1. SHIFT REGISTER
Register geser (Shift register) merupakan salah satu piranti
fungsional yang banyak digunakan di dalam sistem digital. Pada sistem digital
register geser digunakan untuk menggeser suatu data. Pergeseran data pada
register dapat dilakukan dalam dua arah yaitu ke arah LSB (Low Significant
Bit) dan ke arah MSB (Most Significant Bit). Register geser dikelompokkan 
sebagai rangkaian logika, dan oleh sebab itu suatu register disusun dari flip-
flop. Register geser digunakan sebagai memori sementara dan untuk
pergeseran data ke kiri atau ke kanan. Register geser dapat juga digunakan
untuk mengubah format data seri ke paralel atau dari paralel ke seri.

5.2. Gambar Ilustrasi Pergeseran Data Pada Register Geser

5.3. Dari sistem kerja dari register


geser, register geser dapat di klasifikasikan dalam beberapa jenis sebagai
berikut.

 Masukan dan keluaran seri (Serial In Serial Out Register), Register geser
jenis ini tidak mengubah format data, karena dengan data input seri dan
dikeluarkannya dalam format seri juga, yang berubah adalah nilai dari data
tersebut.
 Masukan seri keluaran paralel (Serial In Parallel Out Register), Register geser
ini akan menggeser data seri dan mengeluarkannya dalam format paralel
tanpa mengubah nilai data tersebut.
 Masukan paralel keluaran seri (Parallel In Serial Out Register), Register geser
ini hanya mengubah format data paralel menjadi serial tanpa mengubah nilai
dari data tersebut.
 Masukan paralel keluaran paralel (Parallel In Parallel Out Register), Register
geser tipe ini  akan mengubah nilai dari data yang digeser dengan format data
tetap paralel.
BAB 6 (MATERI RANGKAIAN COUNTER)
6.1. COUNTER

Pencacah (counter) adalah merupakan jenis khusus dari register, yang


dirancang guna mencacah/menghitung jumlah pulsa-pulsa detak yang tiba pada
masukan-masukannya.

Terdapat 2 jenis pencacah / counter :

1. Pencacah sinkron / synchronous counter, yang beroperasi serentak


dengan pulsa clock yang kadang-kadang disebut juga pencacah deret / series
counter / pencacah jajar
2. Pencacah tak sinkron / asynchronous counter, yang beroperasi tidak
serentak dengan pulsa clock / pencacah kerut / ripple counter

6.2. Karakteristik counter :

1. Sampai berapa banyak ia dapat mencacah (modulo pencacah)


2. Mencacah maju atau mencacah mundur
3. Kerjanya sinkron atau tidak sinkron

6.3. Kegunaan pencacah :

1. Menghitung banyaknya detak pulsa dalam satu periode waktu


2. Membagi frekuensi
3. Pengurutan alamat
4. Beberapa rangkaian aritmatika

6.4. Pencacah sinkron biner :

1. Pencacah sinkron dinamai juga pencacah jajar / counter paralel.


2. Masukkan untuk denyut-denyut sulut (triager pulses) yang juga disebut
denyut-denyut lonceng yang dikendalikan secara serempak
3. Hal ini disebabkan karena masing-masing FF dikendalikan secara
serempak oleh sinyal clock.

Gambar pencacah sinkron biner :

Pencacah sinkron 2 bit menggunakan D FF

Pencacah tak sinkron

Pencacah tak sinkron / ripple trough


counter / special counter / serial counter karena
output yang dihasilkan masing-masing flip-flop yang
digunakan akan berubah kondisi dari 0 ke 1 atau
sebaliknya dangan secara berurutan. Hal ini
disebabkan karena hanya flip-flop yang paling ujung saja yang dikendalikan oleh
sinyal clock, sedangkan clock untuk flip-flop yang lainnya diambil dari masing-
masing flip-flop sebelumnya.
Jenis pencacah tak sinkron :

1. Pencacah maju tak sinkron / up counter

2. Pencacah decade

Pencacah maju tak sinkron / up counter

1. Dasar dari rangkaian pencacah ini adalah T-Flip Flop

2. Dari gambar dapat terlihat bahwa flip-flop yang pertama adalah flip-flop yang
dikendalikan oleh sinyal clock. Umpamakan itu adalah rangkaian flip flop A, maka
output adalah QA yang akan menjadi sinyal clock untuk B, begitu seterusnya
sehingga output C (QC) yang akan menjadi sinyal clock D yang akan menghasilkan
output QD

BAB 7

(MATERI RANGKAIAN INVERTER DC TO AC DAN DC TO DC SIMETRIS)

7.1. INVERTER

Inverter adalah perangkat elektronika yang dipergunakan untuk mengubah


tegangan DC (Direct Current) menjadi tegangan AC (Alternating Curent). Output
suatu inverter dapat berupa tegangan AC dengan bentuk gelombang sinus (sine
wave), gelombang kotak (square wave) dan sinus modifikasi (sine wave modified).
Sumber tegangan input inverter dapat menggunakan battery, tenaga surya, atau
sumber tegangan DC yang lain. Inverter dalam proses konversi tegangn DC menjadi
tegangan AC membutuhkan suatu penaik tegangan berupa step up transformer.
Jenis – Jenis Inverter DC Ke AC Berdasarkan jumlah fasa output inverter dapat
dibedakan dalam :

 Inverter 1 fasa, yaitu inverter dengan output 1 fasa.


 Inferter 2 fasa, yaitu inverter dengan output 3 fasa.

Inverter juga dapat dibedakan dengan cara pengaturan tegangan-nya, yaitu :

 Voltage Fed Inverter (VFI) yaitu inverter dengan  tegangan input yang diatur
konstan.
 Current Fed Inverter (CFI) yaitu inverter dengan arus input yang diatur
konstan.
 Variable dc linked inverter yaitu inverter dengan tegangan input yang dapat
diatur

Berdasarkan bentuk gelombang output-nya inverter dapat dibedakan menjadi :

 Sine wave inverter, yaitu inverter yang memiliki tegangan output dengan
bentuk gelombang sinus murni. Inverter jenis ini dapa memberikan supply
tegangan ke beban (Induktor) atau motor listrik  dengan efisiensi daya yang
baik.
 Sine wave modified inverter, yaitu inverter dengan tegangan output berbentuk
gelombang kotak yang dimodifikasi sehingga menyerupai gelombang sinus.
Inverter jenis ini memiliki efisiensi daya yang rendah apabila digunakan untuk
mensupplay beban induktor atau motor listrik.
 Square wave inverter,yaitu inverter dengan output berbentuk gelombang
kotak, inverter jenis ini tidak dapat digunakan untuk mensupply tegangan ke
beban induktif atau motor listrik.

7.2. Prinsip Kerja Inverter


Prinsip kerja inverter dapat dijelaskan dengan menggunakan 4 sakelar
seperti ditunjukkan pada diatas. Bila sakelar S1 dan S2 dalam kondisi on maka akan
mengalir aliran arus DC ke beban R dari arah kiri ke kanan, jika yang hidup adalah
sakelar S3 dan S4 maka akan mengalir aliran arus DC ke beban R dari arah kanan
ke kiri. Inverter biasanya menggunakan rangkaian modulasi lebar pulsa (pulse width
modulation – PWM) dalam proses conversi tegangan DC menjadi tegangan AC.

7.3. Membuat DC simetris ke inverter DC


Salah satu aplikasi sirkuit inverter DC ke DC simetris ini adalah mengubah
tegangan DC 12 volt dari akumulator mobil menjadi tegangan DC simetris ± 30 volt
yang dapat digunakan untuk memasok amplifier daya mobil OCL 500 watt. Sirkuit
inverter DC 12V to ± DC 30V ini menggunakan 4 MOSFET daya tipe MTP75N06
dengan generator pulsa dari tipe IC multivibrator khusus SG3525.

Sirkuit inverter 12 V DC ke +/- 30 V DC Sirkuit inverter 12 volt DC ke DC


simetris ± 30 volt di atas pada dasarnya mengubah tegangan DC 12 volt menjadi
tegangan AC 2 fase 30 volt kemudian memperbaiki tegangan AC kembali menjadi
tegangan DC simetris ± 30 volt. Pada dasarnya, sirkuit inverter DC ke DC pada
gambar di atas terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut.

Sirkuit inverter DC simetris 12 volt ± 30 volt ini dapat digunakan untuk menyediakan
pasokan tegangan ke power amplifier mobil OCL 500 watt dari akumulator mobil.
BAB 8 (KESIMPULAN)

 Transistor efek–medan (FET) adalah salah satu jenis transistor menggunakan


medan listrik untuk mengendalikan konduktifitas suatu kanal dari jenis
pembawa muatan tunggal dalam bahan semikonduktor.
 Pengertian Sensor adalah komponen atau perangkat yang tujuannya
mendeteksi kejadian atau perubahan lingkungan sekitarnya dan
menghasilkan output sesuai fungsinya

 Bilangan biner adalah bilangan yang berbasis 2 yang hanya mempunyai 2


digit yaitu 0 dan 1. 0 dan 1 disebut sebagai bilangan binary digit atau bit.
Bilangan biner ini digunakan sebagai dasar kompetensi digital. Bobot faktor
untuk bilangan biner adalah pangkat / kelipatan 2.
 Nonsinusoidal waveforms sering juga disebut "pulse waveforms". Suatu
rangkaian elektronic yang menghasilkan gelombang nonsinusoidal disebut
"pulse circuits". Sedangkan pembangkitnya disebut "blocking oscillator" untuk
gelombang segi empat dan `sawtooth blocking oscilator".
 Register geser (Shift register) merupakan salah satu piranti fungsional yang
banyak digunakan di dalam sistem digital. Pada sistem digital register geser
digunakan untuk menggeser suatu data.
 Pencacah (counter) adalah merupakan jenis khusus dari register, yang
dirancang guna mencacah/menghitung jumlah pulsa-pulsa detak yang tiba
pada masukan-masukannya.
 Inverter adalah perangkat elektronika yang dipergunakan untuk mengubah
tegangan DC (Direct Current) menjadi tegangan AC (Alternating Curent).
 Inverter biasanya menggunakan rangkaian modulasi lebar pulsa (pulse width
modulation – PWM) dalam proses conversi tegangan DC menjadi tegangan
AC.
BAB 9 (DAFTAR PUSAKA)
Rizky Maulana. 2021. Penerapan Rangkaian Elektronika. Makalah.

Anda mungkin juga menyukai