Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PEMBUATAN ALAT

“PROTOTYPE GELANGGANG OLAH RAGA(GOR) PINTAR BERBASIS


MIKROPROSESOR Z80”
MATA KULIAH SISTEM MIKROPROSESOR

DOSEN PENGAMPU:
Drs. JUSUF BINTARO, MT

DISUSUN OLEH :
NADIAH NUR AZIZAH
(5215151292)

PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNIK ELEKTRONIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era modern ini, teknologi sangat dibutuhkan untuk mengembangkan apapun,
ada beberapa orang yang sangat sibuk sehingga terkadang dia malas hanya untuk melakukan
sesuatu yang menjadi jalan bagi dirinya untuk dapat mencapai keinginannya, contoh
sederhanannya adalah membuka pinta, meyalakan kipas, menyalakan lampu, dan banyka hal lagi
yang lainnya.
Berdasarkan alasan itulah beberapa gedung atau ruangan dilengkapi dengan alat-
alat otomatis, seperti contohnya adalah pintu yang dapat terbuka dan tertutup secara otomatis,
lampu yang menyala dan mati secara otomatis, kipas yang menyala
Berlandaskan hal itulah saya bermaksud untuk membuat sebuah ruangan yang
bekerja secara otomatis, dari mulai buka atau tutup pintu, nyala lampu, nyala kipas, nyala LCD
semuanya akan dikerjakan secara otomatis, seingga manusia tidak perlu mengeluarkan tenaga
untuk melakukan pekerjaan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Bedasarkan latar belakang diatas, maka penulis menentukan perumusan masalah yaitu
Bagaimanakah cara membuat Gelanggang Olahraga (GOR) Pintar dengan menggunakan basis
Mikroprosesor Zilog Z-80 ?

1.3 Tujuan Pembuatan Alat


Tujuan dari pembuatan alat ini adalah sebagai pemenuhan tugas akhir dan juga untuk
memenuhi syarat kelulusan dari mata kuliah sistem mikroprosesor. Tugas akhir ini juga
mempunyai maksud untuk mengimplementasikan hasil belajar teori serrta praktikum yang telah
dipelajari, sehingga dapat menghasilkan alat yang dapat bermanfaat untuk mempermudah
mengatasi masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Mikroprosesor
Secara teori, mikroprosesor adalah suatu otak yang berfungsi untuk mengendalikan segala
hal yang terhubung kepadanya. Tidak hanya mengendalikan, namun otak ini dapat memproses
segala sesuatu (input) yang diberikan kepadanya. Secara fisik, otak ini berbentuk sebuah kepingan
(chip) yang merupakan perpaduan dari beberapa rangkaian elektronika yang rumit yang memang
dirancang/ dibuat untuk mengolah / memproses pekerjaan-pekerjaan yang cukup kompleks.
Mikroprosesor dapat mengerjakan data 8/16/32/64 bit. Kemampuan ini akan tergantung
pada lebar jalur data (data bus), sedangkan untuk mengalamati tergantung pada lebar jalur alamat
yang dimilikinya. Mikroprosesor Z 80 buatan Zilog yang mempunyai 16 saluran alamat, artinya
mampu meraih 65536 lokasi memori (64 K byte). Tiap lokasi mampu menyimpann data 8 bit.

Gambar 1. Diagram Blok Mikroprosesor

Pada mikroprosesor Z80, ada Arithmetic Logic Unit (ALU) dan juga register CPU yang
digunakan untuk menyimpan data sementara. Register–register ini menyimpan hasil hitungan
atau cacatan untuk melakukan suatu operasi tertentu secara berulangkali.
Mikroprosesor Z80 mempunyai register -register (A,B,C,D,E,H,L,F,I) yang berkapasitas 8
bit, dan dilengkapi dengan register 16 bit, yaitu IX, IY, SP, dan PC. Register-register ini
digunakan untuk mengolah dan menyimpan data sementara. Adapun kelengkapan Z80 PIO
adalah:
1. Dua periperal port antar muka paralel 8 bit independent dengan kendali jabat
tangan
2. Penggerak I/O terinterupsi
3. Empat mode operasi
a. Mode 0: Byte Output dengan jabat tangan
b. Mode 1: Byte Input dengan jabat tangan
c. Mode 2: Byte Bidirectional dengan jabat tangan (hanya untuk Port A)
d. Mode 3: Sebagai Bit Control
4. Logika interupsi dengan prioritas daisy chain
5. Semua Input dan Output Kompatibel dengan TTL
6. Susunan pin pada IC Z-80 PIO adalah sebagai berikut :

Gambar 2. Konfigurasi Pin pada Zilog Z-80

Z-80 PIO terdiri dari dua port yaitu Port A dan Port B. Masing-masing port dilengkapi
dengan pena-pena jabat tangan dengan 40 pin dalam dua lajur fungsi.

2.2 Komponen Pendukung


2.2.1 Light-Emitting Diode (LED)
Diode pancaran cahaya (light-emitting diode; LED) adalah suatu semikonduktor yang
memancarkan cahaya monokromatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan maju.
Gejala ini termasuk bentuk elektroluminesensi. Warna yang dihasilkan bergantung pada
bahan semikonduktor yang dipakai, dan bisa juga ultraviolet dekat atau inframerah dekat.

2.2.2 Photodioda
Photodioda adalah suatu jenis dioda yang bekerja berdasarkan intensitas cahaya,
dimana jika terkena cahaya maka bekerja seperti dioda pada umumnya, tetapi jika tidak
mendapat cahaya maka akan berperan seperti resistor dengan nilai tahanan yang besar
sehingga arus listrik tidak dapat mengalir, serta dapat dikatakan pula seperti saklar yang
diaktifkan dengan cahaya.
Photodioda terbuat dari bahan semikonduktor. Biasanya yang dipakai adalah silicon
(Si) atau gallium arsenide (GaAs), dan lain-lain termasuk indium antimonide (InSb),
indium arsenide (InAs), lead selenide (PbSe), dan timah sulfide (PBS). Bahan-bahan ini
menyerap cahaya melalui karakteristik jangkauan panjang gelombang, misalnya: 250 nm
ke 1100 untuk nm silicon, dan 800 nm ke 2,0 μm untuk GaAs.

2.2.3 Komparator
Komparator merupakan komponen yang berfungsi sebagai pembanding antara tegangan
yang masuk dengan tegangan referensi. Didalam alat ini digunakan LM 358, dikarenakan
komponen ini adalah komponen yang paling umum dan sesuai dengan kebutuhan pada alat ini.
LM 358 merupakan IC regulator tegangan atau biasanya disebut single supply dual
operational amplifier. Terdiri atas 4 masukan, memiliki 4actor penguatan yang besar dan
frekuensi intern yang berubah-ubah. Karakteristiknya yang ideal memudahkan dalam merancang
rangkaian karena bekerja pada tingkat yang cukup dekat dengan karakteristik kerjanya.

2.2.4 Schmitt Trigger


Berfungsi sebagai penstabil gelombang tegangan keluaran dari komponen sebelumnya yang
akan dialiri atau diteruskan kedalam sebuah IC (Integrated Circuit) agar tidak terjadi pembacaan
terulang atau bouncing. Didalam rangkaian ini jenis yang dipakai adalah IC 7414.
IC 7414 adalah Hex respons trigger Inverter yang digunakan dalam input alat.
Schmitt Trigger Inverter adalah jenis invert khusus yang dapat menghasilkan sinyal keluaran yang
tajam, tidak tergantung pada outputnya. Kecuraman sinyal sangat dibutuhkan dalam rangkaian
sensor yang dituntut responsiv dan responsive.

2.2.5 Resistor Variabel


Trimpot Adalah jenis resistor variable yang diputar dengan obeng. Area
putar dari trimpot berupa lekukan berbentuk tanda plus atau minus seperti pada
kepala skrup. Penggunaan trimpot dikhususkan untuk pengaturan yang bersifat
tetap dan tidak sering diubah selama pemakaaian terutama oleh pengguna.

2.2.6 Motor DC
Motor DC adalah motor listrik yang memerlukan tegangan arus searah yang digunakan
pada medan kumparan menjadi gerak mekanik. Ada 2 bagian dalam kumparan motor DC, yang
pertama adalah stator atau bagian yang tidak berputar dan rotor adalah bagian yang berputar.
Ada 3 bagian utama dari motor DC, yaitu;
1. Kutub medan, yaitu kutub utara dan selatan pada medan magnet. Garis magnetic
energy membesar melintasi ruang terbuka diantara kutub- kutub dari utara ke selatan.
2. Dinamo (Current Electromagnetic), yaitu 5ynamo yang berbentuk silinder dan
dihubungkan ke penggerak. Berputarnya dynamo karena adanya efek dari
medan elektromagnetik yang dihasilkan dari kutub- kutub magnetic.
3. Commutator, yaitu berfungsi sebagai transmisi arus antara dynamo dan
sumber.

2.2.7 Transistor
Transistor adalah alat semi konduktor yang dipakai sebagai penguat, pemutus atau
penyambung, atau sebagai modulasi sinyal. BJT (Bipolar Junction Transistor) merupakan
transistor yang bekerja berdasarkan besaran arusnya dan FET (Field-Effect Transistor)
merupakan transistor yang bekerja berdasarkan tegangan inputnya.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu basis (B), emitor (E), dan kolektor (C).
biasanya, transistor digunakan pada amplifier pada keluaran suara ataupun sinyal komunikasi.
Terdapat 2 jenis transistor, yaitu PNP yang bekerja apabila tidak ada tegangan yang masuk
melalui basis (B) dan NPN yang bekerja apabila terdapat tenganan yang masuk pada basis (B).

2.2.8 Relay
Relay adalah komponen yang berfungsi sebagai saklar on/off otomatis yang dikendalikan
oleh arus yang melalui kumparan (coil). Kumparan pada relay berguna sebagai pengontrol salkar
dengan mengubah arus yang mengalir menjadi medan elektromagnetik sehingga dapat menarik
plat konduktor dari sisi Nc (Normaly Close) menjadi ke sisi No (Normaly Open).
BAB III
DESKRIPSI ALAT
3.1 Flowchart
Mulai
A

Inisialisasi program
Sensor 3
Z80 PIO

Pintu 2 terbuka,
Papan skor, dan
Input dari
AC mati
Sensor 1

CALL DELAY
Pintu 1 terbuka,
Lampu menyala
Pintu Menutup

CALL DELAY

Sensor 4

Pintu Menutup

Lampu mati
Sensor 2

Berhenti
Papan skor dan AC
menyala

3.2 Denah Alat


Sensor 2
Sensor 4

Sensor 3

Sensor 1

PAPAN SKOR

LAMPU

AC

3.3 Deskripsi Input Output


 Input dari sensor photo diode
Input dari alat :
Input 1 : sensor 1
Input 2 : sensor 2
PORT A
Input 3 :sensor 3
Input 4 : sensor 4
 Output nyala kipas, nyala lampu serta nyala LCD.
Output 1 : sensor 1 mendeteksi orang, pintu1 terbuka, lampu
Menyala, Call delay, pintu 1 menutup.
Output 2 : sensor 2 mendeteksi orang, papan skor dan AC menyala
Output 3 : sensor 3mendeteksi orang, pintu 2 terbuka, papan skor PORT B

dan AC mati, Call delay, pintu 2 menutup.


Output 4 : sensor 4 mendeteksi orang,delay, kipas menyala.

3.4 Deskripsi Alat


Alat berbentuk ruangan, terdiri dari 2 pintu yang digerakkan oleh motor dvd (penggerak),
lampu pada atap ruangan, kipas pada alat ini menggunakan indikator berupa led dan papan skor
pada dinding ruangan, selain lcd pada bagian-bagian dinding terdapat beberapa sensor sebagai
inputan alat. Selain itu, alat ini menggunakan system mikroprosesor MPF-1 yang merupakan
system dimana piranti-pirantinya dirangkai dalam suatu unit terpadu dalam papan rangkaian
tercetak (PCB) dengan komponen utama sebuah mikroprosesor Zilog80 untuk menginput
program-program. Di serangkaian alat ini terdapat 8sensor sebagai inputan, 3 buah motor,lampu
dan LCD sebagai outputnya.
Prinsip kerja alat :
1. Ruang Rapat Pintar Berbasis Mikroprosessor Zilog Z80 melalui rangkaian driver yang
dikendalikan MPF-1 Z-80 PIO dengan menekan RESET + PC + Go
2. Setelah menekan Reset + PC + Go maka program akan dimulai.
3. Ketika sensor 1 mendeteksi keberadaan orang maka pintu 1 akan terbuka dan lampu
menyala.
4. Program akan mengCall delay dan pintu 1 menutup.
5. Ketika sensor 2 mendeteksi keberadaan orang maka papan skor dan kipas menyala
6. Ketika sensor 3 mendeteksi keberadaan orang maka pintu 2 akan terbuka, papan skor,
kipas mati
7. Program mengCall delay dan pintu 2 menutup
8. Ketika sensor 4 mendeteksi keberadaan orang maka lampu akan mati dan program selesai

3.5 Pemetaan input (Sensor)


3 2 1 0 3 2 1 0 Hex Keterangan
0 0 0 0 0 0 0 1 01H Sensor 1
0 0 0 0 0 0 1 0 02H Sensor 2
0 0 0 0 0 1 0 1 04H Sensor 3
0 0 0 0 1 0 0 0 08H Sensor 4

3.6 Pemetaan Output (Driver)


3 2 1 0 3 2 1 0 Hex Keterangan
0 0 0 0 0 0 1 1 03H Pintu 1 terbuka, Lampu
Menyala
0 0 0 0 0 1 1 0 06H Pintu 1 Menutup
0 0 0 1 1 0 1 0 19H Kipas, Papan Skor, Lampu
Menyala
0 0 1 0 0 0 1 0 22H Pintu 2 Terbuka, AC dan
Papan Skor Mati
0 1 0 0 0 0 1 0 42H Pintu 2 Menutup
0 0 0 0 0 0 0 0 00H Lampu Mati

3.7 List Program

No Label Address Op – Code Mnemonic Fungsi

1 1800 3E 4F LD A, 4FH Insialisasi input (isi A dengan 4F)

2 1802 D3 82 OUT(82H),A Input pada port B

3 1804 3E 0F LD A, 0FH Insialisasi output (isi A dengan 0F)


No Label Address Op – Code Mnemonic Fungsi

4 1806 D3 83 OUT(83H),A Output pada port A

5 AWAL 1808 DB 80 IN A, (80H) Data B sebagai jalur input

Bandingkan port B apakah nilainya


6 180A FE 01 CP 01H
01 H?
Jika 01H maka lompat ke
7 180C CA 50 18 JP Z, OUT1
OUT1(label)
Bandingkan port B apakah nilainya
8 180F FE 02 CP 02H
02H?
Jika 02H maka lompat ke
9 1811 CA 5E 18 JP Z, OUT2
OUT2(label)
Bandingkan port B apakah nilainya
10 1814 FE 04 CP 04H
04H?
Jika 04H maka lompat ke
11 1816 CA 65 18 JP Z, OUT3
OUT3(label)
Bandingkan port B apakah nilainya
12 1819 FE 08 CP 08H
08?
Jika 08H maka lompat ke
13 181B CA 73 18 JP Z, OUT4
OUT4(label)
Jika tidak ada salah satu kondisi input
14 181E C3 08 18 JP AWAL yang terpenuhi maka lompat ke
AWAL(label).

15 OUT1 1850 3E 03 LD A, 03H Mengisi register A dengan data 03H

Isi pada register A dikeluarkan ke


16 1852 D3 81 OUT(81H),A
data PORT B

17 1854 CD 00 19 CALL DELAY Memanggil program delay(label)

18 OUT2 1857 3E 06 LD A, 06H Mengisi register A dengan data 06H

Isi pada register A dikeluarkan ke


19 1859 D3 81 OUT(81H),A
data PORT B

20 185B C3 08 18 JP AWAL Lompat ke AWAL(label)

21 OUT3 185E 3E 19 LD A, 19H Mengisi register A dengan data 19H

Isi pada register A dikeluarkan ke


22 1860 D3 81 OUT(81H),A
data PORT A
23 1862 C3 08 18 JP AWAL Lompat ke AWAL(label)

24 OUT4 1865 3E 22 LD A, 22H Mengisi register A dengan data 22H


No Label Address Op – Code Mnemonic Fungsi

Isi pada register A dikeluarkan ke


25 1867 D3 81 OUT(81H),A
data PORT A
26 1869 CD 00 19 CALL DELAY Memanggil program delay(label)

27 OUT5 186C 3E 42 LD A, 42H Mengisi register A dengan data 42H

Isi pada register A dikeluarkan ke


28 186E D3 81 OUT(81H),A
data PORT A
29 1870 C3 08 18 JP AWAL Lompat ke AWAL(label)

30 OUT6 1873 3E 00 LD A, 00H Mengisi register A dengan data 00H

Isi pada register A dikeluarkan ke


31 1875 D3 81 OUT(81H),A
data PORT A

32 1877 C3 73 18 JP AWAL Lompat ke AWAL(label)

33 1900 06 10 LD B, 10H B 10H


DELAY
34 Loop1 1902 0E FF LD C, FFH C FFH

35 Loop2 1904 16 FF LD D, FFH D FFH

36 Loop3 1906 15 DEC D D D-1

37 1907 C2 06 19 JPNZ, Loop3 Jump Not Zero

38 190A 0D DEC C C C-1

39 190B C2 04 19 JPNZ, Loop2 Jump Not Zero

40 190E 05 DEC B B B-1

41 190F C2 04 19 JPNZ, Loop1 Jump Not Zero

42 1912 C9 RET Return


BAB IV
PERANCANGAN ALAT
4.1 Proses Perancangan Alat
Adapun langkah-langkah perancangan alat adalah sebagai berikut :
1. Proses pembuatan diawali dengan pemilihan Judul Alat. Dan penulis mengambil
judul “Prototype Gelanggang OlahRaga (GOR) Pintar Berbasis Mikroprosesor Z80”.
Tahap berikutnya adalah mendesain rangkaian alat. Lalu melakukan desain maket
sederhana.
2. Langkah selanjutnya melakukan uji coba rangkaian pada protoboard, setelah mengalami
beberapa kali kendala. Akhirnya didapat rangkaian yang akan digunakan.
3. Selanjutnya, desain rangkaian dirancang menggunakan software Altium Designer 09
Setelah selesai mendesain rangkaian menjadi sebuah layout lalu diprint dan disablon pada
PCB polos yang telah disiapkan.
4. Setelah layout selesai, PCB direndam ke dalam air yang telah dicampurkan dengan cairan
(FeCL), untuk menghilangkan jalur yang tidak digunakan dan pada akhirnya akan timbul
sebuah jalur rangkaian.
5. Setelah itu hapuslah sisa-sisa tinta bekas sablonan dengan membasuhnya menggunakan air
dan amplas halus, setelah itu basuh dengan air bersih, lalu keringkan dengan menggunakan
lap sampai kering, setelah itu pengecekan jalur-jalur layout dengan menggunakan
multimeter.
6. Proses selanjutnya, pengeboran pada PCB yang sudah diberi tanda untuk tata letak
komponen, lalu pemasangan komponen pada PCB dan kemudian penyolderan komponen
yang sudah di pasang.
7. Setelah penyolderan dilakukan pengetesan menggunakan sumber VCC dari Regulator. Dan
mengecek tegangan yang diterima pada kaki IC. Apabila tegangan sudah sesuai dengan teori
yang diharapkan, maka dapat melanjutkan ke tahapan berikutnya
8. Berikutnya, pembuatan listing program dengan bantuan software Z80 Simulator,
sehingga program dapat disimulasikan terlebih dahulu untuk mencegah hal-hal yang
tidak diinginkan.
9. Tahap berikutnya adalah pembuatan Maket.
10. Tahap berikutnya pemasangan alat pada Maket, kemudian tahap akhir menyatukan
semua bagian menjadi satu dan menguji coba kembali alat tersebut.
11. Hubungkan seluruh komponen alat (Input, Output) kepada Trainer MPF-1, dan input
program yang telah dibuat
12. Setelah selesai (alat dapat bekerja sesuai harapan), maka tahapan terakhir adalah pembuatan
laporan pertanggungjawaban pembuatan alat.

4.2 Skema Rangkaian


4.3 Skema driver

4.4 Skema sensor


4.5 Daftar Komponen yang digunakan
4.6 N
NAMA KOMPONEN TIPE / NILAI KOMPONEN JUMLAH
O
1. N P Single Layer 3
S C
ADAPTOR 0.5 ampere 1
2.
A B
3. IC REGULATOR
N LM7805 1
S I LM 358 2
4.
A C 74LS14 2
5. TRANSISTOR
I BD139 (NPN) 4
6. L 11
E 14 KAKI 2
7. SOCKET
D IC 8 KAKI 2
KABEL JUMPER FEMALE – FEMALE 45
8. MALE – MALE 5
9. DIODA 1N4007 4
10. LDR 4
11. RELAY 5V 5 KAKI 4
12. TRIMPOT 103 4
330 7
1K 4
13. RESISTOR 220 2
10 K 2
BAB V
METODOLOGI HASIL

5.1 Gambar Alat


5.2 Gambar Layout dan Pcb Alat
1. Sensor
2. Driver

\
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Alat yang dibuat dapat berjalan sesuai yang diinginkan pembuat
2. Alat hanya diperbolehkan mendapat VCC sebesar +5Volt saja, Karena kemampuan
komponen yang digunakan dapat menerima tegangan dengan batas maksimal 5 Volt.

6.2 Saran
Berikut saran yang dapat saya ambil dari kesimpulan di atas :

1. Pastikan alat telah diuji dengan baik (cek apakah ada jalur yang berpotensi short, juga
tegangan pada masing masing input, maupun output). Hal ini sangat penting
mengingat jika alat kita tidak terkondisikan dengan baik, maka akan merusak IC Zilog
Z80 pada MPF-1
2. Lebih teliti dan berhati-hati dalam pekerjaan, Karena dengan alat elektronik, kita
tidak boleh main-main. Apabila terdapat 1 buah komponen yang short maka dalam
hitungan detik akan langsung merusak komponen pendukungnya.

Anda mungkin juga menyukai