Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

PRAKTIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN

NO : 04

IDENTIFIKASI PENGUKURAN DAN PENGUJIAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

Disusun Oleh:

LUTFI HAKIM (1316030077)

ANGGOTA PRAKTIK :
HIJLAL FRASTADIAJI
HASNAH FAUZIAH
JIHAN NOVITA

PROOGRAM STUDI TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2018

1
DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL . . . . . . . 1

DAFTAR ISI . . . . . . . 2

1. TUJUAN . . . . . . . . . 3
2. DASAR TEORI . . . . . . . . 3
3. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN . . . . . 9
4. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN . . . . 9
5. DATA HASIL PERCOBAAN . . . . . 10
6. ANALISA DAN PEMBAHASAN . . . . . 12

KESIMPULAN . . . . . . . 12

LAMPIRAN . . . . . . . 13S

2
1 TUJUAN
1) Melakukan atau meng-identifikasi terhadap beberapa komponen elektronika.
2) Mempelajari dan memahami ciri kerusakan komonen elektronika.
3) Melakukan pengukuran dan pengujian komponen elektronika.

2 DASAR TEORI

Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan
dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti
komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya. Ilmu yang
mempelajari alat seperti ini merupakan cabang dari ilmuu fisika, sementara bentuk desain dan
pembuatan sirkuit elektronikanya dalah bagian dan teknik elektro, teknik komputer, dan ilmu
/teknik elektronika dan instrumentasi (Mikarajuddin, 2008).

Pada dasarnya komponen dalam elektronika dibagi menjadi tiga bagian yaitu
komponen aktif, komponen pasif, komponen penunjang. Beberapa komponen dasar
elektronika adalah resistor, kaasitor, dioda, transistor, transformator, dan masih banyak lagi.
Pemahaman terhadap karakteristik dan aplikasi dari komponen aktif, komonen pasif, dan
komponen penunjang merupakan hal yang sangat penting dalam memahami cara kerja dari
sebuah rangkaian.

Komponen aktif merupakan salah satu jenis komponen elektronika yang memerlukan
arus listrik agar dapat bekerja dalam rangkaian elektronika yang dapat bekerja menguatkan dn
menyearahkan sinyal listrik serta dapat mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk yang
lainnya. Komponen elektronika yang merupakan komponen aktif yaitu dioda dan transistor.
Komponen pasif merupakan salah satu komponen elektronika yang bekerja tanpa memerlukan
arus listrik sehingga tidak dapat mengubah dan tidak dapat menyearahkan listrik serta tidak
dapat pula mengubah suatu energi ke bentuk yang lainnya. Komponen yang termasuk
komponen pasif yaitu kapasitor, transistor, potensiometer dan masih banyak yang lainnya.
Komponen penunjang merupakan komponen yang melengkapi komponen aktif dan komponen
pasif, contohnya yaitu baterai, kabel penghubung, soket, fluk serta banyak lagi (Mikarajuddin,
2008).

3
Berikut ini merupakan jenis-jenis dari komponen-komponen elektronika beserta fungsinya:

1. Resistor
Resistor atau yang disebut hambatan merupakan komponen elektronika pasif
yang memiliki fungsi menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian
elektronika, satuan nilai dari resistor atau hambatan adalah ohm(Ω). Nilai resistor
memiliki dengan kode angka ataupun gelang warna yang terdapat pada kadar resistor
tersebut.

2. Kapasitor
Kapasitor atau disebut juga dengan kondensator adalah komponen elektronika
pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik sementara waktu, fungsi dari
kapasitor diantaranya ilah sebagai perata arus pada rectifer dan juga sebagai filter
didalam rangkaian power supply. Satuan nilai untuk kapasitor adalah farat(F).

4
3. Induktor
Induktor atau yang disebut juga coil (kumparan) merupakan komponen
elektronika pasif yang berfungsi sebagai pengatur frekuensi, filter dan juga sebagai alat
kopel atau penyambung. Satuan dari induktansi untuk induktor adalah henry(H).

4. Dioda
Dioda merupakan komponen aktif elektronikayang memiliki fungsi untuk
menghantar arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya
diada terdiri dari dua elektroda yaitu anoda dan katoda. Berdasarkan fungsinya dioda
terdiri atas:
a. Dioda penyearah, sebagai penyearah arus bolak-balik(AC) dan arus searah(DC).
b. Dioda zener sebagai pengaman rangkaian setelah tegangan yang ditentukan oleh
dioda zener sendiri. Tegangan tersebut sering disebut tegangan zener.
c. LED (Light Emithing Diode) dida yang dapat memancarkan cahaya
monokromatik.
d. Dioda foto yaitu dioda yang peka terhadap cahaya sehingga sering dijadikan
sebagai sensor.
e. Dioda schottky adalah dioda yang memiliki fungsi sebagai pengendali.

5
5. Transistor
Transistor merupakan komponen aktif elektronika yang memiliki banyak fungsi
dan merupakan komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia
elektronika modern ini. Beberapa fungsi dari transistor adalah sebagai penguat arus,
sebagai pemutus dan penghubung arus, strabilisasi tegangan, modulasi. Sinyal
penyearah, dan sebagainya. Transistor terdiri dari tiga terminal (kaki) yaitu base atau
basis (B), emitor(E), dan collector atau korektor(K), transisor terdiri dari dua tipe
struktur yaitu PNP dan NPN.

6. Integrated Circuit (IC)


IC merupakan komponen elektronika aktif yaitu terdiri dari gabungan ratusan
bahkan jutaan transistor, resistor dan komponen lainnya yang di integrasikan menjadi
sebuah rangkaian elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Komponen elektronika
berupa sebuah alat berupa benda yang menjadi bagian penting/pendukung suatu
rangkaian elektronika yang dapat bekerja sesuai dengan kegunaannya. Mulai dari
menempel langsung pada papan rangkian baik berupa PCB, CCB, protoboard maupun

6
veroboard dengan cara disolder atau tidak menempel langsung pada papan rangkian
(dengan alat penghubung lain, misalnya kabel). Komponen elektronika ini terdiri dari
satu atau lebih bahan elktronika, yang terdiri dari satu atau beberapa unsur materi dan
jika disatukan, untuk desain rangkaian yang diinginkan dapat berfungsi sesuai dengan
fungsi masing-masing komponen, ada yang untuk mengatur arus dan tegangan,
meratakan arus, menyekat arus, memperkuat sinyal arus dan masih banyak fungsi
lainnya (Kamajaya, 2007).

Bahan-bahan komponen elktronika yaitu bahan-bahan yang menentukan kinerja


(performace) dari peralatan/komponen listrik-elektronika dan sistem insulasinya, seperti dalam
membangkitkan, mentransmisikan, menyearahkan, memperkuat, dan memodulasi sinyal
listrik, dalam bekerjanya peralatan dan komponen listrik/elektonika, bahan-bahan tersebut
mengalami medan listrik/medan magnet (Basuki, 2009).
Dua macam komponen elektronika yang kita pelajari dalam elektonika yaitu komponen
aktif dan komponen pasif. Komponen aktif adalah jenis komponen elektronika yang
memerlukan arus listrik agar dapat bekerja dalam rangkaian elektronika, contoh komponen
aktif ini adalah transistor dan IC juga lampu tabung. Besarnya arus panjar bisa berbeda-beda
untuk tiap komponen-komponen ini. Sedangkan komponen pasif adalah jenis komponen
elktronika yang bekerja tanpa memerlukan arus listrik. Contoh komponen pasif adalah resistor,
kapasitor, tansformator/trafo, dioda dan sebagainya (Basuki,2009).

7
Dalam dasar elektronika penggunaan kedua jenis komponen hampir selalu digunakan
besamasama, kecuali dalam rangkaian-rangkaian pasif yang hanya menggunakan komponen-
komponen pasif saja misalnya rangkaian baxaldall pasif, tapis pasif dan sebagainya. Untuk IC
(Integrated Circuit) adalah gabungan dari komponen aktif dan pasif yang disusun menjadi
sebuah rangkaian elektronika dan diperkecil ukuran fisiknya (Cheng, 2008).
Resistor adalah komponen elektronika yang selalu digunakan dalam setiap rangkaian
elektronikanya karena dia berfungsi sebagai pengatur arus listrik. Dengan resistor listrik dapat
didistribusikan sesuai dengan kebutuhan (Cheng, 2008). Untuk membaca kode pada resistor
yang dipermasalahkan terjemahkan satu persatu tersebut. Warna pertama cokelat, berarti angka
1, warna kedua warna merah, berarti angka 2, warna ketiga warna merah berarti multifier,
perkalian dengan 10 pangkat 2 kalau diterjemahkan 12 × 102 = 12 × 100 = 1200. Berarti 1200
ohm dengan nilai toleransi sebesar 10%. Akurasi dari resistor tersebut berarti 1200 × (10 : 100)
= 1200 × (1 : 10) = 120. Jadi nilai sebernarnya dari resistor tersebut adalah maximum
1200+120= 1320 ohm, sedangkan nilai minimumnya adalah 1200-120= 1080 ohm (Basuki,
2009).
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan energi listrik dalam
bentuk muatan listrik selama selang waktu tertentu tnpa disertai adanya reaksi kimia. Kapasitor
banyak banyak digunakan pada peralatan elektronika seperti pada lampu kilat kamera,
cadangan energi pada komputer saat energi listrik mati, pelindung sistem RAM pada komputer
dan lain-lain. Saat kapasitor diberi tegangan, kapasitor akan menjadi bermuatan. Satu pelat
menjadi bermuatan positif dan pelat yang lainnya bermuatan negatif. Jumlah masing-masing
muatan pada kedua pelat tersebut sama. Jumlah muatan Q yang terdapat pada muatan
sebanding dengan beda potensial V sesuai dengan persamaan Q = CV. Dengan menunjukkan
kapasitansi kapasitor. Kapasitansi kapasitor adalah kemampuan kapasitor untuk menyimpan
energi listrik(Mikarajuddin, 2008). Jenis-jenis kapasitor berdasarkan bahan dielektrik dan
penggunaannya, kapasitor dibagi menjadi beberapa jenis seperti berikut: (Arif Sudarjo, 2000).
Kapasitor variabel (Varco) kapasitor ini digunakan untuk tunik pesawat radio atau
mencari gelombang radio. Kapasitor ini menggunakan udara sebagai bahan dielektriknya.
Kapasitor keramik mempunyai dielektrik yang terbuat dai keramik. Kapasitor ini memiliki
elektroda logam dan dielektriknya terdiri atas campuran titanium oksida dan oksida lain.
Kekuatan dielektriknya baik sekali sehingga mempunyai kapasitas yang besar. Kapasitor kertas
mempunyai dielektrik yang terbuat dari kertas. Kapasitor kertas mempunyai lapisan-lapisan
kertas setebal 0,05-0,02 mm diantara dua lembar kertas aluminium. Kapasitor plastik
mempunyai selaput plastik sebagai dielektriknya. Kapasitor ini mempunyai elektroda logam

8
dan lapisan dielektik yang terbuat dari bahan polisterina, milar atau teflon dengan tebal 0,0064
mm. Kapasitor elektrolit mempunyai dielektrik berupa oksida aluminium. Elektroda positif
terbuat dari bahan logam, seperti titalium.

3 ALAT DAN BAHAN


Komponen Tipe/Jenis Jumlah
1). Komponen Pasif
- Resistor Carbon Film 11
Metal Film 3
Variabel (Trimpot) 1
- LDR 2
- Kapasior Elco 1
Polyester 2
Keramik 2
2). Komponen Aktif
- Dioda LED 1
Zener 1
Bridge 1
- Trasnsitor FET 1
MOSFET 1
- Seven Segment Anoda 1
3). Komponen Mekanik
- Switch DPST 2
4). Multimeter Analog 1

4 LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
1. Kelompokkan komponen berdasarkan sifatnya.
2. Lakukan pengujian terhadap komponen dengan indra (penglihatan, perabaan dan
penciuman) serta dengan alat ukur.
3. Lengkapi kegiatan tabel dengan mencatat ke tabel.
4. Cari salah satu kasus kerusakan komponen dalam suatu rangkaian elektonika dan
jelaskan.

9
5 DATA HASIL PERCOBAAN

No Komponen Tipe/Kode/Spesifikasi Cara melakukan Hasil pengujian dan


pengujian keterangan singkat
1 Resistor Carbon Film/2,7 Ω ± Dengan Resistor dalam
5%/ ½ W multimeter, dilihat, keadaan baik dengan
dibaca kode warna nilai 2,7 Ω
2 Resistor Carbon film/220 KΩ ± Dengan Resistor dalam
5% / ½ W multimeter, dilihat, kondisi baik dengan
dibaca kode warna nilai 227,1 KΩ
3 Resistor Carbon film/3,9 KΩ ± Dengan Resistor dalam
5% / ½ W multimeter, dilihat, kondisi baik dengan
dibaca kode warna nilai 416 KΩ
4 Resistor Carbon film/820 KΩ ± Dengan Resistor dalam
5%/ ½ W multimeter, dilihat, kondisi baik dengan
dibaca kode warna nilai 847 KΩ
5 Resistor Carbon film/180 Ω ± Dengan Resistor dalam
5%/ ½ W multimeter, dilihat, keadaan baik dengan
dibaca kode warna nilai 178 Ω
6 Resistor Carbon film/270 Ω ± Dengan Resistor dalam
5%/ ½ W multimeter, dilihat, kondisi baik dengan
dibaca kode warna nilai 268 Ω
7 Resistor Carbon film/82 Ω ± Dengan Resistor dalam
5%/ ½ W multimeter, dilihat, keadaan baik dengan
dibaca kode warna nilai 82 Ω
8 Resistor Carbon film/820 kΩ ± Dengan Resistor dalam
5%/ ½ W multimeter, dilihat, keadaan baik dengan
dibaca kode warna nilai 830 kΩ
9 Resistor Carbon film/820 kΩ ± Dengan Resistor dalam
5%/ ½ W multimeter, dilihat, keadaan baik dengan
dibaca kode warna nilai 833 kΩ
10 Resistor Carbon film/1 Ω ± 5%/ Dengan Resistor dalam
½W multimeter, dilihat, keadaan baik dengan
dibaca kode warna nilai 1,3 Ω

10
11 Resistor Metal film/ 100 Ω ± Dengan Resistor dalam
5%/ ½ W multimeter, dilihat, keadaan kurang baik
dibaca kode warna dengan nilai 125 Ω
karena melebihi batas
toleransi.
12 Resistor Metal film/ 0,1 Ω ± 5%/ Dengan Resistor dalam
½W multimeter, dilihat, keadaan baik dengan
dibaca kode warna nilai 0,1 Ω
13 Resistor Metal film/560 Ω ± Dengan Resistor dalam
5%/1 W multimeter, dilihat, keadaan baik dengan
dibaca kode warna nilai 558 Ω
14 Kapasitor Elco KMG/2200 Dengan Kapasitor dalam
uF/35V, 105°C multimeter, dilihat, keadaan baik
dibaca kode warna
15 Kapasitor Polyester /474J/0,47 uF Dengan Kapasitor dalam
±5% multimeter, dilihat, keadaan baik nilai
dibaca kode warna yang didapat 487,4
nE
16 Kapasitor Keramik /223Z/ ZSU/ Dengan Kapasitor dalam
6kV, 22 nF multimeter, dilihat, kondisi baik nilai
dibaca kode warna yang didapat 22,41
nF
17 Switch DPST Dengan Kaki tengah dan
multimeter, dilihat, bawah terhubung
dibaca kode warna namun kaki atas tidak
18 Transistor MOSFET/ 25B07 Dengan Nilai basis negatif
BO5/PNP multimeter, dilihat, dan semua kaki
dibaca kode warna terhubung
19 Dioda LED/ warna Kuning Dengan LED menyala dengan
multimeter, dilihat, terang
dibaca kode warna

11
20 Dioda Bridge /W06 Dengan Dioda dalam keadaan
multimeter, dilihat, baik
dibaca kode warna

6 ANALISA
Pada pengujian untuk komponen mekanik dan pasif alat yang digunakan cukup
menggunakan multimeter untuk melihat apakah spesifikasi yang tertera pada
komponen tersebut sesuai dengan hasil pengujian dimana bila hasil pengujian melebihi
batas toleransi yang tertera pada komponen maka komponen tersebut sudah tidak layak
digunakan, lalu untuk komponen aktif saat pengujian tidak hanya digunakan multimeter
tetapi juga harus diuji dengan memberikan tegangan pada komponen tersebut kemudian
melihat hasil yang didapat dengan multimeter dan membandingkannya dengan data
sheet atau spesifikasi dari komponen tersebut dimana bila hasil yang didapat sudah
melewati nilai toleransi yang tertera maka komponen tersebut sudah dianggap tidak
layak digunakan.

Kesimpulan:

1. Pengujian pada komponen digunakan untuk mengetahui kelayakan dari komponen


tersebut
2. Komponen dalam kondisi baik bila saat pengujian hasil yang didapat sesuai
spesifikasi atau tidak melebihi batas toleransi
3. Kerusakan pada komponen disebabkan karena penggunaan yang tidak sesuai prosedur

12
7 LAMPIRAN

Gambar 1. Data hasil percobaan

Gambar 2. Komponen aktif

13
Gambar 3. Komponen mekanik

Gambar 4. Komponen pasif

14

Anda mungkin juga menyukai