Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PERAWATAN DAN PERBAIKAN

KOMPONEN AKTIF DAN KOMPONEN PASIF ELEKTRONIKA

Oleh:

ALFIAN PRADIFA YANUAR

1641170030

4D D4 TE

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI MALANG


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha kuasa yang senantiasa melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini berjudul “Komponen Aktif dan komponen Pasif Elektronika‟ yang disusun untuk
memenuhi tugas Perwatan dan Perbaikan. Semoga makalah ini dapat memberikan dampak
positif bagi para pembaca. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi isi
dan penulisan pada makalah ini, maka kritik dan saran tetap kami harapkan guna menjadikan
makalah ini menjadi jauh lebih baik. Akhir kata saya ucapkan banyak terima kasih.
BAB I

PENDAHULUAN

Peralatan elektronika mungkin tiap hari kita dapat temukan dimanapun karna peralatan
ini sepertinya menjadi sebuah kebutuhan yang sangat penting dalam membantu untuk
memudahkan suatu pekerjaan manusia, misalnya saja handphone,komputer,tv dan lain
sebagainya.Peralatan elektronika ini terdiri dari beberapa komponen elektronika seperti
kapasitor, dioda, ic, resistor, transformator, transistor, relay, swicth, dan sebagainya.
Komponen elektronika secara umum terbagi menjadi dua kelompok yaitu komponen aktif dan
komponen pasif. Komponen elektronika berupa sebuah alat berupa benda yang menjadi bagian
pendukung suatu rangkaian elektronik yang dapat bekerja sesuai dengan kegunaannya.
Komponen elektronika terdiri dari satu atau lebih bahan elektronika, yang terdiri dari satu atau
beberapa unsur materi dan jika disatukan untuk desain rangkaian yang diinginkan dapat
berfungsi sesuai dengan fungsi masing-masing komponen, ada yang untuk mengatur arus dan
tegangan, meratakan arus, menyekat arus, memperkuat sinyal arus dan masih banyak fungsi
lainnya. Dalam makalah ini dibahas mengenai penjelasan mengenai komponen aktif dan pasif.

1. Apakah komponen aktif dan komponen pasif ?


2. Apa saja macam-macam komponen aktif dan komponen pasif?
3. Apa fungsi dari komponen aktif / pasif itu?
4. Apa saja kerusakan pada komponen aktif / pasif itu?
1. PENGERTIAN
1.1 Komponen aktif

Komponen Elektronika Aktif adalah jenis komponen elektronika yang


memerlukan arus eksternal untuk dapat beroperasi dengan kata lain, komponen
elektronika aktif hanya dapat berfungsi apabila mendapatkan sumber arus listrik dari
luar(eksternal). Contoh komponen elektronika yang digolongkan komponene aktif
ialah Dioda, Transistor dan Ic (Intragrated Circuit) yang terbuat dari bahan
semikonduktor seperti silikon., germanium, selenium dan metel oxides. Pada makalah
ini saya akan membahas contoh komponen aktif yaitu IC

1.2 Komponen pasif

Komponen Elektronika Pasif adalah jenis Komponen elektronika yang tidak


memerlukan sumber arus listrik eksternal untuk pengoperasiannya. Komponen-
komponen elektronika yang digolongkan sebagai komponen pasif diantaranya seperti
Resistor, Kapasitor dan Induktor. Pada makalah ini saya akan membahas contoh
komponen pasif yaitu Induktor

2. Macam komponen
2.1 Komponen aktif (IC)

Integrated Circuit (IC) adalah suatu komponen elektronik yang dibuat dari
bahan semi conductor, dimana IC merupakan gabungan dari beberapa komponen
seperti Resistor, Kapasitor, Dioda dan Transistor yang telah terintegrasi menjadi
sebuah rangkaian berbentuk chip kecil, IC digunakan untuk beberapa keperluan
pembuatan peralatan elektronik agar mudah dirangkai menjadi peralatan yang
berukuran relatif kecil. Sebelum ditemukannya IC, peralatan Elektronik saat itu
umumnya memakai Tabung Vakum sebagai komponen utama yang kemudian
digantikan oleh Transistor yang memiliki ukuran yang lebih kecil. Tetapi untuk
merangkai sebuah rangkaian Elektronika yang rumit dan kompleks, memerlukan
komponen Transistor dalam jumlah yang banyak sehingga ukuran perangkat
Elektronika yang dihasilkannya pun berukuran besar dan kurang cocok untuk dapat
dibawa berpergian (portable).

Teknologi Integrated Circuit (IC) atau Sirkuit Terpadu ini pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1958 oleh Jack Kilby yang bekerja untuk Texas Instrument,
setengah tahun kemudian Robert Noyce berhasil melakukan fabrikasi IC dengan
sistem interkoneksi pada sebuah Chip Silikon. Integrated Circuit (IC) merupakan salah
satu perkembangan Teknologi yang paling signifikan pada abad ke 20. Mungkin Tanpa
adanya Komponen IC (Integrated Circuit) kamu saat ini tidak dapat menikmati
peralatan Elektronika seperti Handphone, Laptop, PC, Konsol Game Portable, Kamera
Digital dan peralatan Elektronika-elektronika lainnya yang bentuknya kecil dan dapat
dibawa bepergian kemana-mana.

Contoh simbol IC (Op-Amp)

Jenis IC terbagi menjadi 2 kategori, yaitu IC Digital, dan IC Linear. Berikut ini
Jenis-jenis IC dan penjelasnnya :

A. IC Linier

IC Linear bias juga disebut dengan IC Analog, IC linear pada umumnya


menggunakan sinyal sinusoida dan berfungsi sebagai amplifier(penguat). IC linear
tidak melakukan fungsi logic seperti halnya IC-TTL maupun C-MOS dan yang paling
populer IC linier didesain untuik dikerjakan sebagai penguat tegangan. Dalam
kemasan IC linier terdapat rangkaian linier, diman kerja rangkaiannya akan bersifat
proporsional atau akan mengeluarkan output yang sebanding dengan inputnya.
Berikut ini beberapa jenis IC yang masuk kedalam kategori IC Linear: IC Op-Amp, IC
power adaptor, dan IC silinder

B. IC Digital

Perbedaan utama dari IC Linear dengan Digital ialah fungsinya, dimana IC


digital beroperasi dengan menggunakan sinyal kotak (square) yang hanya ada dua
kondisi yaitu 0 atau 1 dan berfungsi sebagai switch/saklar, sedangkan IC linear pada
umumnya menggunakan sinyal sinusoida dan berfungsi sebagai amplifier(penguat). IC
linear tidak melakukan fungsi logic seperti halnya IC-TTL maupun C-MOS dan yang
paling populer IC linier didesain untuik dikerjakan sebagai penguat tegangan. Dalam
IC digital, suatu titik elektronis yang berupa seutas kabel atau kaki IC, akan
mewujudkan salah satu dari dua keadaan logika, yaitu logika ‘0’ (nol, rendah) atau
logika ‘1’ (satu, tinggi). Suatu titik elektronis mewakili satu ‘binary digit’ atau biasa
disingkat dengan sebutan ‘bit’. Binary berarti sistem bilangan ‘dua-an’, yakni bilangan
yang hanya mengenal dua angka, 0 dan 1.
2.2 Komponen Pasif (Induktor)

Induktor masuk kedalam kategori Komponen Elektronika Pasif, yang


dimana tidak mempunyai kemampuan untuk menguatkan dan mengarahkan aliran
arus listrik di dalam rangkaian elektronik. Mungkin Bisa lihat dibawah ini penjelasan
lebih lengkapnya tentang Induktor.

Berikut ini Adalah Simbol dari Induktor :

Induktor adalah komponen elektronik pasif yang dapat menyimpan energi


listrik dalam bentuk energi magnetik. Ini menggunakan konduktor yang dililit ke
dalam kumparan. Saat aliran listrik ke kumparan dari kiri ke kanan, medan magnet
akan dihasilkan dalam arah searah jarum jam. Induktor adalah salah satu
komponen elektronik dasar yang digunakan dalam rangkaian yang arus dan
tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor untuk memproses
Arus Bolak-Balik.

Sebuah induktor ideal memiliki induktansi, tetapi tanpa Resistansi atau


Kapasitansi dan tidak memboroskan daya. Sebuah induktor pada kenyataanya
merupakan gabungan dari induktansi, beberapa resistansi karena resistivitas
kawat, dan beberapa kapasitansi. Pada suatu frekuensi, induktor dapat menjadi
sirkuit resonansi karena kapasitas parasitnya. Selain memboroskan daya pada
resistansi kawat, induktor berinti magnet juga memboroskan daya di dalam inti
karena efek histeresis, dan pada arus tinggi mungkin mengalami nonlinearitas
karena penjenuhan.

Jenis-jenis induktor:

1. Torroidal Core Inductor (induktor inti teroid)


2. Iron Core Inductor(induktor dengan inti besi)
3. Air Core Inductor (Induktor dengan inti udara)
4. Laminated Core Induction (Induktor dengan inti besi laminasi)
3. Fungsi dari Komponen Elektronika Pasif dan Aktif
Komponen Pasif
a. Resistor
Fungsi dari resistor ialah:
 Untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu
rangkaian.
 Untuk menrunkan tegangan
 Membagi tegangan
 Membangkitkan frekuensi tinggi dan rendah dengan bantuan transistor

b. Kapasitor
Fungsi daripada Kapasitor dalam Rangkaian Elektronika :

 Sebagai Penyimpan arus atau tegangan listrik


 Sebagai Konduktor yang dapat melewatkan arus AC (Alternating Current)
 Sebagai Isolator yang menghambat arus DC (Direct Current)
 Sebagai Filter dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya)
 Sebagai Kopling
 Sebagai Pembangkit Frekuensi dalam Rangkaian Osilator
 Sebagai Penggeser Fasa
 Sebagai Pemilih Gelombang Frekuensi (Kapasitor Variabel yang digabungkan
dengan Spul Antena dan Osilator)

c. Saklar
Saklar sendiri memiliki fungsi yang utama yaitu sebagai alat yang dapat
memutuskan dan juga menyambungkan arus listrik yang ada di dalam rangkaian.
Saklar ini sangat berguna ketika kita ingin mengatur arus listrik yang masuk dan
keluar. Dan dapat juga di gunakan utnuk memberikan kenyamanan ketika ada
hal yang tidak di inginkan.

d. Trafo/Transformator
 Sebuah trafo dapat digunakan untuk menurunkan atau menaikkan tegangan
listrik bolak-balik (AC).
 Transformator digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik pada
sekunder, dengan menggunakan fluks magnetic.
 Ttansformator digunakan untuk transformasi atau pengubahan impedansi.
 Untuk trafo step-down berfungsi menurunkan tegangan listrik ac sedangkan
step-up untukmenaikan tegangan AC.
Komponen Aktif
a. Transistor
Fungsi Transistor sebagai berikut:

 Sebagai penguat amplifier.


 Sebagai pemutus dan penyambung (switching).
 Sebagai pengatur stabilitas tegangan.
 Sebagai peratas arus.
 Dapat menahan sebagian arus yang mengalir.
 Menguatkan arus dalam rangkaian.
 Sebagai pembangkit frekuensi rendah maupun tinggi

b. Dioda
Berdasarkan Fungsi Dioda sebagai berikut:

 Dioda Biasa atau Dioda Penyearah


terbuat dari Silikon dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke
arus searah (DC).
 Dioda Zener (Zener Diode)
Berfungsi untuk pengamanan rangkaian setelah tegangan yang ditentukan
oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut disebut dengan
Tegangan Zener.
 LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya
Berfungsi untuk memancarkan cahaya monokromatik.
 Dioda Foto (Photo Diode)
Dioda yang peka dengan cahaya sehingga sering digunakan sebagai Sensor.
 Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier)
Berfungsi sebagai pengendali.
 Dioda Laser (Laser Diode)
Berfungsi untuk memancar cahaya Laser. Dioda Laser sering disingkat
dengan LD.

c. IC (Integrated Circuit)
Berdasarkan Fungsi IC (integrated circuit) adalah:
Biasanya berfungsi sebagai Otak dalam sebuah Peralatan Elektronika. IC
merupakan komponen Semi konduktor sangat sensitif terhadap ESD (Electro
Static Discharge). Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah
Komputer yang disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan
jumlah tersebut belum lagi termasuk komponen-komponen Elektronika lainnya.

4. Kerusakan Pada Komponen


4.1 Kerusakan Pada IC

Kerusakan yang terjadi pada IC biasanya antara lain adalah keterbatasannya di


dalam menghadapi kelebihan arus listrik yang besar, dimana arus listrik berlebihan
dapat menimbulkan panas di dalam komponen, sehingga komponen yang kecil seperti
IC akan mudah rusak jika timbul panas yang berlebihan. Demikian pula keterbatasan
IC dalam menghadapi tegangan yang besar, dimana tegangan yang besar dapat
merusak lapisan isolator antar komponen di dalam IC Contoh kerusakan misalnya,
terjadi hubungan singkat antara komponen satu dengan lainnya di dalam IC, bila hal
ini terjadi, maka IC dapat rusak dan menjadi tidak berguna.

4.2 Kerusakan Pada Induktor

Kerusakan yang paling sering terjadi adalah putus. Untuk menguji sebuah
inductor, ambil induktor dari rangkaian dan hubungkan kedua ujungnya dengan ohm
meter. Jika inductor putus, maka jarum tidak akan bergerak atau menunjukan pada
nilai tak hingga. Jika inductor masih bagus, maka jarum akan menunjukkan nilai
tahanan lilitan. Nilai ini tergantung pada ukuran dan panjang lilitan.

Kadang-kadang jika induktor menjadi terlalu panas karena arus yang tinggi,
pembungkus isolasi kawat dapat meleleh sehingga satu lilitan atau lebih dapat
bersentuhan. Keadaan ini dapat diketahui dengan ohm meter. Namun, akan lebih baik
jika induktor diuji dengan LC meter karena jika hanya satu lilitan, ohm meter mungkin
menunjukkan induktor masih baik jika ditinjau dari segi tahanan.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Komponen aktif merupakan komponen yang bekerja dengan memerlukan sumber
arus eksternal dalam beroperasi. Komponen aktif terbuat dari bahan semikonduktor
seperti silikon, germanium, selenium, dan metel oxydes. Sedangkan komponen pasif
merupakan komponen elektronika yang dapat bekerja tanpa memerlukan sumber arus
eksternal

Anda mungkin juga menyukai