Anda di halaman 1dari 19

PETUNJUK PRAKTIKUM

PRAKTIK ELEKTRONIKA OTOMOTIF

Job: Pengujian Komponen

Penyusun:
Ir. Lewi, M.T.
Nur Wahyuni, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK OTOMOTIF


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2022
PRAKTIK ELEKTRONIKA PS Teknik Otomotif
OTOMOTIF Jurusan Teknik Mesin

3. PENGUJIAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

3.1 TUJUAN:
Setelah selesai melakukan praktik ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menggunakan alat ukur elektronik untuk mengukur dan menguji komponen
elektronika.
2. Menentukan karakteristik komponen elektronik.
3. Menentukan kerusakan pada komponen elektronika.

3.2 TEORI DASAR


Multimeter dapat juga digunakan untuk menguji komponen elektronika, apakah
masih baik sesuai karakteristiknya atau sudah rusak. Pada pengujian ini, multimeter
difungsikan sebagai ohmmeter. Pada saat menggunakan multimeter sebagai ohmmeter
untuk mengetes komponen elektronik, perlu memperhatikan identifikasi terminal
positifnya. Terminal merah dari meter menunjukkan masukan positif untuk tegangan dan
arus pengetesan, dan biasanya menjadi terminal negatif ketika meternya digunakan
sebagai ohmmeter. Hal ini disebabkan karena cara baterai internalnya disambungkan ke
gerakan meter, dimana positif baterai dihubungkan ke terminal hitam dari meter, seperti
ditunjukkan pada gambar 3.1.

Gambar 3.1. Hubungan terminal meter dengan baterai internal

36
PRAKTIK ELEKTRONIKA PS Teknik Otomotif
OTOMOTIF Jurusan Teknik Mesin

3. PENGUJIAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

A. Pengujian Resistor Non Linier


Nilai tahanan yang dimiliki tidak tetap, karena pengaruh dari luar. Prinsip kerja
dari resistor ini adalah timbulnya perubahan tahanan bergantung pada kondisi pemicunya.
Resistor ini terdiri dari tiga jenis yaitu :
1. Fotoresistor
2. Thermistor
3. Resistor yang tergantung pada tegangan listrik
Fotoresistor bekerja berdasarkan sinar yang diterima, besarnya resistansi/tahanan
fotoresistor dalam kegelapan mencapai jutaan ohm dan turun beberapa ratus ohm apabila
berada dalam keadaan terang. Komponen ini sering juga disebut LDR (Light Dependent
Resistor) atau fotosel terbuat dari film cadmium sulfide (CdS). Simbol fotoresistor
diperlihatkan pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2. Simbol fotoresistor


Aplikasi dari fotoresistor ini banyak diterapkan pada lampu penerang jalan dan pada
kontrol lampu parkir atau lampu taman. Pada bidang Otomotif juga digunakan untuk
kontrol sistem pengapian elektronik serta untuk mengontrol lampu penerangan.
Untuk mengukur nilai resistansi dari LDR digunakan multimeter sebagai ohmmeter
seperti pada gambar 3.3. Saklar jangkauan ukur pada posisi Ω, batas ukur (range) berada
pada posisi x1, x 10 atau kΩ, sesuai kebutuhan.

Gambar 3.3. Mengukur LDR

37
PRAKTIK ELEKTRONIKA PS Teknik Otomotif
OTOMOTIF Jurusan Teknik Mesin

3. PENGUJIAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

Termistor adalah sejenis resistor yang bekerja berdasarkan panas yang timbul
pada termister tersebut, akibat dari panas sendiri ataupun panas dari luar. Tahanan
termister akan berubah bila terjadi perubahan temperatur yang cukup besar. Beberapa
jenis termister yang biasa dipakai yaitu: koefisien temperatur positif (positive temperature
coefficient, PTC) dan koefisien temperatur negatif (negative temperature coefisien,
NTC). Simbol termistor dalam sirkuit adalah seperti pada gambar 3.4.

-t oC +t oC
n.t.c p.t.c

Gambar 3.4. Simbol termistor


Thermistor PTC dan NTC mempunyai karakteristik yang berlawanan. PTC akan
mengalami kenaikan nilai tahanan apabila temperatur disekitarnya naik. Sebaliknya NTC
akan mengalami pengurangan nilai tahanan bila temperatur sekitanya mengalami
kenaikan. Aplikasi pemakaian pada kendaraan untuk jenis resistor ini banyak
dimanfaatkan untuk mendeteksi temperature air pendingin mesin. Misalkan pada sistem
pendingin yang menggunakan thermistor jenis NTC (yang paling banyak diaplikasikan),
naiknya suhu air pendingin akan menurunkan nilai tahanan termistor, menyebabkan arus
lebih banyak mengalir, dan hasil penunjukan meteran akan bertambah.

Gambar 3.5. Contoh termistor NTC dan karakteristiknya

38
PRAKTIK ELEKTRONIKA PS Teknik Otomotif
OTOMOTIF Jurusan Teknik Mesin

3. PENGUJIAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

Untuk mengukur nilai resistansi dari thermistor digunakan multimeter sebagai ohmmeter
seperti pada gambar 3.6. Saklar jangkauan ukur pada posisi Ω, batas ukur (range) berada
pada posisi x1, x 10 atau kΩ, sesuai kebutuhan

Gambar 3.6. Mengukur termistor

B. Pengujian Kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektronika yang digunakan untuk menyimpan


muatan listrik, selain itu kapasitor juga dapat di gunakan sebagai penyaring frekuensi.
Kapasitas penyimpanan dalam sebuah komponen kapasitor di sebut dengan Farad (F).
Sedangkan untuk simbol dari kapasitor di lambangkan dengan C (kapasitor). Karena
kapasitor dapat dilalui arus AC dan tidak dapat di lalui arus DC, maka komponen ini juga
dapat dimanfaatkan untuk memisahkan 2 buah rangkaian yang tidak saling terhubung
secara DC tetapi terhubung secara AC. Artinya sebuah kapasitor dapat dibilang sebagai
kopling atau penghubung antara 2 rangkaian yang berbeda.
Tujuan daripada pengukuran kapasitor adalah untuk mengetahui keadaan daripada
kapasitor/kondensator itu apakah bocor atau rusak atau masih baik. Nilai kapasitas
kapasitor/kondensator elektrolit atau Elco dapat dibaca pada badannya. Langkah-langkah
pengujian kapasitor adalah sebagai berikut.
a. Pertama-tama putarlah saklar multimeter pada posisi R (R x 1) atau sesuai dengan
kapasitasnya.

39
PRAKTIK ELEKTRONIKA PS Teknik Otomotif
OTOMOTIF Jurusan Teknik Mesin

3. PENGUJIAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

b. Multimeter boleh distel pada nol Ohm atau tidak.


c. Kabel yang hitam ditempelkan pada kaki (+) dan kabel yang merah ditempelkan
pada kaki (-) kapasitor, seperti pada gambar 3.6.
d. Kemudian perhatikanlah gerakan jarum multimeter pada skala.
e. Bila jarum multimeter itu bergerak ke kanan dan kembali ke kiri (seperti semula)
berarti kapasitor / kondensator baik.
f. Bila jarum multimeter itu bergerak ke kanan dan kembali ke kiri tetapi tidak penuh
berarti kapasitor / kondensator itu setengah rusak atau aus.
g. Bila jarum multimeter itu bergerak ke kanan dan berhenti maka kapasitor /
kondensator itu bocor.
h. Bila jarum itu tidak bergerak sama sekali maka berarti kapasitor/ kondensator itu
sudah putus sama sekali.
Catatan: Untuk menguji elco 10 µF jangkah pada x10k atau 1k. Untuk kapasitas sampai
100 µF jangkah pada x100, di atas 1000 µF, jangkah x1 dan menguji kondensator non
elektrolit jangkah pada x10 k.

Gambar 3.7. Pengujian kapasitor

40
PRAKTIK ELEKTRONIKA PS Teknik Otomotif
OTOMOTIF Jurusan Teknik Mesin

3. PENGUJIAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

C. Pengujian Relai
Relai digunakan pada hampir semua kendaraan. Relai dibuat dalam berbagai
ukuran, kemampuan/rating dan aplikasi, digunakan sebagai saklar pengendali jarak jauh.
Relai adalah suatu piranti yang bekerja berdasarkan elektromagnetik untuk menggerakan
sejumlah kontaktor (saklar) yang tersusun. Relai terdiri atas koil dan kontak, koil adalah
gulungan kawat yang mendapat arus listrik, sedangkan kontak adalah saklar yang
pergerakannya bergantung dari ada tidaknya arus listrik di koil. Ketika lilitan kawat pada
inti besi dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada
solenoid sehingga kontak saklar akan menutup.

Gambar 3.8 memperlihatkan beberapa bentuk dan prinsip kerja relai.

Gambar 3.8. Relai

Saat ini relai standar ISO digunakan oleh hampir semua manufaktur otomotif. Desain 4
dan 5 pin digunakan pada kedua ukuran standar mini dan mikro. Gambar 2.7
memperlihatkan terminal relai mini dan mikro 4 pin dan 5 pin.
Berdasarkan prinsip kerja relai, maka ada dua bagian pada relai yang akan diuji, yaitu koil
dan kontak. Koil mempunyai tahanan tertentu. Jika tidak ada tegangan pada koil maka
resistansi/tahanan kontak NO (Normally Open) akan sangat besar, dan tahanan kontak
NC (Normally Close) kecil. Demikian sebaliknya jika koil diberi tegangan sesuai
tegangan kerjanya

41
PRAKTIK ELEKTRONIKA PS Teknik Otomotif
OTOMOTIF Jurusan Teknik Mesin

3. PENGUJIAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

.5 PIN 4 PIN
MINI RELAY
MINI RELAY

5 PIN 4 PIN
MICRO RELAY MICRO RELAY

Gambar 3.9. Terminal relai mini dan mikro

Gambar 3.10. Pengecekan relai

42
PRAKTIK ELEKTRONIKA PS Teknik Otomotif
OTOMOTIF Jurusan Teknik Mesin

3. PENGUJIAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

Induksi diri pada relai akan terjadi bila aliran arus pada gulungan magnet listrik
dihentikan/terputus. Induksi ini akan sangat mengganggu/merusak peralatan elektronika
yang ada pada kendaraan, seperti unit kontrol atau peralatan elektronika lainnya. Guna
mengurangi induksi diri, pada relai dipasang tahanan atau dioda. Gambar 3.11
memperlihatkan yang dipasangi tahanan atau dioda. Dengan memakai tahanan maka
induksi diri pada gulungan magnet akan lebih cepat berkurang. Memakai diode juga
berarti mengamankan komponen-komponen elektronika, bila terminal relai dipasang
terbalik (salah pasang). Disamping itu diode juga berfungsi mengurangi induksi diri pada
gulungan magnet listrik.

(a) (b)

Gambar 3.11. Relai yang dipasangi tahanan atau dioda

Gambar 3.12. memperlihatkan simbol relai dengan beberapa macam jumlah kontak.

Gambar 3.12. Simbol relai

43
PRAKTIK ELEKTRONIKA PS Teknik Otomotif
OTOMOTIF Jurusan Teknik Mesin

3. PENGUJIAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

Berdasarkan prinsip kerja relai, maka ada dua bagian pada relai yang akan diuji, yaitu
koil dan kontak. Jika tidak ada tegangan pada koil maka resistansi/tahanan kontak NO
(Normally Open) akan sangat besar, dan tahanan kontak NC (Normally Close) kecil.
Demikian sebaliknya jika koil diberi tegangan sesuai tegangan kerjanya.

D. Pengujian Dioda
Dioda termasuk komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor.
Beranjak dari penemuan dioda, para ahli menemukan juga komponen turunan lainnya
yang unik, misalnya dioda Zener, dan LED. Dioda adalah semikonduktor yang terdiri
dari persambungan (junction) P-N. Sifat dioda yaitu dapat menghantarkan arus pada
tegangan maju dan menghambat arus pada tegangan balik. Dioda memiliki fungsi yang
unik yaitu hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Salah satu karakteristik dioda
diperlihatkan pada gambar (tegangan offset 0,7 V untuk dioda silikon).

Gambar 3.13. Simbol, struktur dioda dan karakteristik dioda


Gambar 3.14 menunjukkan cara menguji dioda dengan multimeter.

Dengan jangkah OHM x1k atau x100 penyidik merah ditempel pada katoda (ada tanda
gelang) dan hitam pada anoda, jarum harus ke kanan. Penyidik dibalik ialah merah ke
anoda dan hitam ke katoda, jarum harus tidak bergerak. Bila tidak demikian berarti
kemungkinan diode rusak. Cara demikian juga dapat digunakan untuk mengetahui mana
anoda dan mana katoda dari suatu diode yang gelangnya terhapus

44
PRAKTIK ELEKTRONIKA PS Teknik Otomotif
OTOMOTIF Jurusan Teknik Mesin

3. PENGUJIAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

Gambar 3.14 Pengujian dioda dengan multimeter

Pengujian dioda zener dan LED pada dasarnya sama dengan pengujian dioda,
hanya pada pengujian LED dapat memancarkan cahaya.
Pengujian LED bertujuan untuk menentukan kelayakan LED dan menentukan jenis
kutubnya.
1. Dari pengujian di peroleh data sebagai berikut: Ketika probe positif multimeter
dihubungkan ke kutub yang panjang (anoda) dan probe negatif multimeter
dihubungkan ke kutub yang pendek (katoda), LED tidak menyala.
2. Ketika probe positif multimeter dihubungkan ke kutub yang pendek (katoda) dan
probe negatif multimeter dihubungkan ke kutub yang panjang (anoda), LED
menyala.

Gambar 3.15. Simbol dan tampilan umum dari sebuah LED

45
PRAKTIK ELEKTRONIKA PS Teknik Otomotif
OTOMOTIF Jurusan Teknik Mesin

3. PENGUJIAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

E. Pengujian Transistor
Pada dasarnya transistor merupakan dua dioda yang dipertemukan, sehingga cara
pengujian transistor hampir sama dengan pengujian dioda. Dioda yang pertama dibentuk
oleh Emiter-Basis, dan dioda yang kedua dibentuk oleh Basis-Kolektor. Pengujian
transistor dibedakan menjadi dua, yaitu tipe NPN dan tipe PNP. Gambar 3.16 nampak
bahwa pada transistor tipe NPN, Basis berfungsi sebagai Anoda (+) terhadap Emiter dan
Kolektor sebagai Katoda (-), sementara pada transistor tipe PNP, Emiter dan Kolektor
berfungsi sebagai Anoda (+) terhadap Basis sebagai Katoda (-). Tabel 3.1
memperlihatkan hasil pengujian transistor yang dinyatakan baik.

Transistor NPN Transistor PNP

Gambar 3.16. Dua tipe transistor

Tabel 3.1. Hasil pengujian transistor yang dinyatakan baik

46
PRAKTIK ELEKTRONIKA PS Teknik Otomotif
OTOMOTIF Jurusan Teknik Mesin

3. PENGUJIAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

F. Pengujian Transformator
Transformator adalah komponen yang dirancang untuk dapat memindahkan
tegangan arus listrik bolak-balik (alternating current, AC) dari belitan/gulungan primer
(P) ke gulungan sekunder (S) tanpa hubungan langsung antara kedua gulungan tersebut,
seperti nampak pada gambar 3.17. Pengujian pada transformator meliputi pengukuran
tahanan belitan primer, tahanan belitan sekunder dan tahanan antara belitan primer dan
sekunder, seperti pada gambar 3.18. Transformator masih bagus apabila tahanan belitan
primer dan tahanan belitan sekunder kecil, dan tahanan antara belitan primer dan sekunder
sangat besar.

Gambar 3.17. Transformator

Gambar 3.18. Pengujian transformator

47
PRAKTIK ELEKTRONIKA PS Teknik Otomotif
OTOMOTIF Jurusan Teknik Mesin

3. PENGUJIAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

3.3 ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN


a. Sumber tegangan DC
b. Multimeter
c. LDR
d. Termistor
e. Relai
f. Dioda
g. Dioda Zener
h. LED
i. Transistor
j. Transformator
k. Papan percobaan
l. Kabel penghubung

3.4 KESELAMATAN KERJA


1. Pada saat menggunakan multimeter, perhatikan posisi saklar pemilih (selector
switch), harus sesuai dengan jenis dan range dari besaran yang akan diukur.
2. Jika alat ukur (multimeter) yang tersedia hanya satu, maka pengukurannya dapat
dilakukan secara bergantian (alat ukur dipindah-pindahkan), tetapi perhatikan cara
menghubungkan alat ukur dengan komponen yang akan diukur besarannya harus
sesuai dengan metodenya.
3. Jangan menghidupkan atau meng-ON-kan sumber tegangan pada saat sedang
membuat rangkaian, dan atau belum disetujui oleh pembimbing.
4. Demi keamanan peralatan dan komponen, usahakan selalu ada pengaman (fuse)
dalam setiap rangkaian yang anda buat.

48
PRAKTIK ELEKTRONIKA PS Teknik Otomotif
OTOMOTIF Jurusan Teknik Mesin

3. PENGUJIAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

3.5 PROSEDUR PERCOBAAN

A. Pengujian LDR dan Termistor


A.1 Pengujian LDR
a. Telitilah semua peralatan dan bahan yang akan digunakan.
b. Ukur resistansi LDR pada keadaan gelap total/total darkness (Rd), dan pada
keadaan cahaya terang/bright light (Rb).
c. Ukur resistansi LDR dengan variasi kecerahan cahaya.
d. Catat hasilnya pada tabel 3.2.

A.2 Pengujian Termistor


a. Telitilah semua peralatan dan bahan yang akan digunakan.
b. Ukur resistansi termistor dengan variasi terperatur yang mengenainya.
c. Catat hasilnya pada tabel 3.3.

B. Pengujian Kapasitor
a. Telitilah semua peralatan dan bahan yang akan digunakan.
b. Pilih beberapa kapasitor, uji kapasitor tersebut berdasarkan prosedur yang telah
dijelaskan di atas, seperti pada gambar 3.6.
c. Catat hasilnya pada tabel 3.4.

C. Pengujian Relai
a. Telitilah semua peralatan dan bahan yang akan digunakan.
b. Ukur tahanan/resistansi coil relai, dan kontak relai (NO dan NC).
c. Beri tegangan ke coil relai sesuai tegangan kerjanya, kemudian ukur resistansi
kontaknya.
d. Catat hasil pengamatan pada tabel 3.5.

49
PRAKTIK ELEKTRONIKA PS Teknik Otomotif
OTOMOTIF Jurusan Teknik Mesin

3. PENGUJIAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

D. Pengujian Dioda
a. Telitilah semua peralatan dan bahan yang akan digunakan.
b. Pilih beberapa dioda, uji dioda tersebut berdasarkan prosedur yang telah
dijelaskan di atas, seperti pada gambar 3.12.
c. Catat hasilnya pada tabel 3.6.

E. Pengujian Transistor
a. Telitilah semua peralatan dan bahan yang akan digunakan.
b. Pilih dua transistor (1 transistor tipe NPN dan 1 transistor PNP), uji transistor
tersebut berdasarkan prosedur yang telah dijelaskan di atas, seperti pada tabel
3.1.
c. Catat hasilnya pada tabel 3.7.

F. Pengujian Transformator
a. Telitilah semua peralatan dan bahan yang akan digunakan.
b. Ukur resistansi belitan primer, resistansi belitan sekunder dan resistansi antara
belitan primer dan sekunder.
c. Analisa data yang Anda peroleh.

3.6 DATA HASIL PERCOBAAN/PENGAMAATAN

A. Pengujian LDR dan Termistor


A.1 Pengujian LDR
Tabel 3.2. Hasil pengujian LDR

No. Kondisi pencahayaan Resistansi LDR Keterangan


1.
2.
3.

50
PRAKTIK ELEKTRONIKA PS Teknik Otomotif
OTOMOTIF Jurusan Teknik Mesin

3. PENGUJIAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

A.2 Pengujian Termistor


Tabel 3.3. Hasil pengujian Termistor

No. Temperatur Resistansi Termistor Keterangan


1.
2.
3.

B. Pengujian Kapasitor
Tabel 3.4. Hasil pengujian Kapasitor
Kabel Colok
No. Kapasitor Jarum Multimeter Keterangan
Pos Neg
1. - +
2. - +
3. - +

C. Pengujian Relai
Tabel 3.5. Hasil pengujian Relai
Resistansi coil relai = ......... Ω

Resistansi Kontak
Coil Relai Keterangan
NO NC
Tidak disuplai tegangan
Disuplai tegangan

51
PRAKTIK ELEKTRONIKA PS Teknik Otomotif
OTOMOTIF Jurusan Teknik Mesin

3. PENGUJIAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

D. Pengujian Dioda
Tabel 3.6. Hasil pengujian Dioda
Kabel Colok
No. Dioda Jarum Multimeter Keterangan
Pos Neg
1. A K
K A
2. A K
K A
3. A K
K A

E. Pengujian Transistor
Tabel 3.7. Hasil pengujian Transistor
TRANSISTOR
NPN ................... PNP .......................
No. Jarum Jarum
Kabel colok Kabel colok
Multimeter Multimeter
Pos Neg Pos Neg
1. B C B C
2. B E B E
3. C B C B
4. E B E B
5. C E C E
6. E C E C
Kesimpulan:
Transistor NPN .............. : Baik / Rusak
Transistor PNP .............. : Baik / Rusak

52
PRAKTIK ELEKTRONIKA PS Teknik Otomotif
OTOMOTIF Jurusan Teknik Mesin

3. PENGUJIAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

F. Pengujian Transformator
Tahanan/resistansi belitan primer = ....................... Ω
Tahanan/resistansi belitan sekunder = ....................... Ω
Tahanan antara belitan primer dan belitan sekunder = ....................... Ω
Kesimpulan: Transformator = Baik / Rusak

3.7 PERTANYAAN

1. Metode apa yang digunakan untuk menentukan kerusakan pada komponen


elektronika?
2. Bagaimana karakteristik LDR, termistor, relai, dioda, dan transistor?
3. Bagaimana cara menentukan lokasi gangguan pada rangkaian solenoid?

3.8 DAFTAR PUSTAKA

1. Buku Manual. Basic Automotive Electrical Trainer. 2008. Labtech


2. Buku Manual. Basic Electrical and Electronic Trainer. 2008. Labtech.
3. Buku Manual. Electricity and Electronics Fundamentals Trainer. 2008. Labtech.
4. Linsley, Trevor. 2004. Instalasi Listrik Dasar. Alih bahasa oleh Mirza Satriawan.
Jakarta: Erlangga.
5. http://elektronika-dasar.com/tutorial/

53

Anda mungkin juga menyukai