Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN DASAR – DASAR INSTRUMENTASI

“ PENGUKURAN SUHU DENGAN THERMOCOUPLE TIPE - K


MENGGUNAKAN RANGKAIAN R WHEATSTONE DAN
PENGUAT INSTRUMENTASI”

Nama : Angga Amalul Ahli


NIM : 40040319650020
Kelas : 19 B
Prodi : Teknologi Rekayasa Otomasi

UNIVERSIAS DIPONEGORO
SEKOLAH VOKASI
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI

STr- TEKNOLOGI REKAYASA OTOMASI


2020
1. Tujuan Percobaan

• Memahami prinsip kerja rangkaian pengukuran suhu thermocouple


• Mampu mencari tegangan dari suhu thermocouple
• Memahami aplikasi rangkaian jembatan wheatstone dan penguat
instrumentasi

2. Dasar Teori

• Thermocouple

Thermocouple adalah sensor untuk mengukur suhu melalui dua jenis logam
konduktor berbeda yang digabungkan pada bagian ujungnya hingga dapat
menimbulkan efek “thermo electric”. Perbedaan suhu antara pengukuran dan
sambungan referensi alat ini berfungsi sebagai thermocouple dan bisa
membangkitkan tegangan dc yang kecil.

• Thermocouple tipe – k merupakan thermocouple yang terdiri dari nikel dan


kromoium. Thermocouple jenis ini memiliki rentang suhu -200°c sampai
1250°c.

Rangkaian jembatan wheatstone adalah salah satu rangkaian jembatan dari


beberapa rangkaian jembatan listrik. Rangkaian jembatan listrik yang umum
digunakan adalah rangkaian jembatan wheatstone resistor, namun ada pula
contoh rangkaian jembatan listrik selain jembatan wheatstone resistor yaitu
rangkaian jembatan Wien, rangkaian jembatan Kelvin, dan lain sebagainya.
Rangkaian jembatan listrik digunakan untuk mengukur nilai hambatan,
kapasitansi, atau induktansi. Hambatan mempunyai peran untuk menghambat
arus listrik. Kapasitansi berfungsi dalam menyimpan muatan listrik. Induktansi
memiliki fungsi untuk membuat arus listrik yang menghasilkan medan magnet.

Secara umum model atau bentuk rangkaian jembatan listrik dapat digambarkan
oleh rangkaian berikut ini:
• Nilai pada galvanometer bisa berupa nilai positif, negatif atau nol
tergantung pada nilai empat buah komponen yang digunakan.

3. Rangkaian Jembatan Wheatsone

Jembatan Wheatstone merupakan suatu alat ukur yang ditemukan oleh Samuel
Hunter Christie dan dipopulerkan oleh Sir Charles Wheatstone. Rangkaian pada
Jembatan Wheatstone dibentuk oleh empat buah hambatan yang membentuk
segiempat A – B – C – D.
Konsep pada rangkaian jembatan Wheatstone digunakan untuk
menentukan/mengukur salah satu nilai hambatan yang tidak diketahui
besarannya. Rumus pada rangkaian seri atau paralel tidak dapat digunakan
untuk menentukan hambatan pengganti pada rangkaian jembatan.
Untuk menentukan nilai hambatan pengganti pada rangkaian jembatan tidak
dapat menggunakan cara seperti menghitung nilai rangkaian seri atau paralel,
ada cara lain yang bisa dilakukan. Simak pembahasan lebih lanjut pada materi di
bawah.
Tiga Bentuk Susunan Rangkaian Hambatan Jembatan
Rangkaian jembatan Wheatstone memiliki tiga bentuk walaupun pada dasarnya
ketiga bentuk tersebut adalah sama. Ketiga bentuk rangkaian jembatan
wheatstone dapat dilihat pada gambar di bawah.

Untuk menyelesaikan kasus jembatan wheatstone resistor dapat dilakukan


dengan dua cara. Hal ini dapat dilihat dengan mengecek terlebih dahulu nilai
pada masing-masing resistor apakah memenuhi salah satu ketentuan yaitu
ketentuan pertama jika hasil perkalian silang dari komponen (R1 x R3 = R2 x R4)
Pbernilai sama maka R5 (ditengah) diabaikan, atau ketentuan kedua jika hasil
perkalian silang (R1 x R3 = R2 x R4) nilainya berbeda maka harus menghitung
dengan menggunakan hambatan bantu sesuai pemecahan tiap cabang
rangkaian.
Kondisi 1. Jika nilai hambatan perkalian silang sama

Jika nilai tahanan:

Maka nilai R5 diabaikan karena tegangan atau arus yang mengalir pada
R5 nilainya nol. Sehingga besar hambatan penggantinya dapat dicari
menggunakan rumus untuk mencari hambatan pengganti pada rangkaian seri
atau paralel biasa. Dan rangkaian dapat diubah menjadi bentuk berikut:

Sehingga perhitungannya menjadi berikut:


Melakukan rangkaian seri resistor R1 dan R4

Kemudian melakukan rangkaian seri resistor R2 dan R3

Hasilnya R1,4 dan R2,3 dihitung secara paralel menggunakan persamaan


berikut:

Kondisi 2. Jika nilai hambatan perkalian silang tidak sama


Jika nilai tahanan:

Untuk mencari nilai hambatan pengganti pada kondisi II ini diperlukan rangkaian
hambatan bantu. Susunan hambatan bantu tersebut dapat dilihat pada gambar
berikut.

Ganti hambatan R1, R2, dan R5 dengan Ra, Rb, dan Rc. Besar nilai hambatan
Ra, Rb, dan Rc dapat dicari menggunakan rumus berikut.

Rangkaian jembatan Wheatstone yang baru adalah sebagai berikut.


Selanjutnya, nilai hambatan pengganti dapat dicari menggunakan rumus pada
rangkaian seri dan paralel.

Rangkaian seri Rb dan R4:

Rangkaian seri Rc dan R3:

Rangkaian paralel

Besar Hambatan Total/Pengganti: Rangkaian Seri Rp dan Ra:

4. Pengertian Penguat Instrumentasi


Penguat instrumentasi adalah suatu penguat untai tertutup (closed loop) dengan
masukan diferensial dan penguatannya dapat diatur tanpa mempengaruhi
perbandingan penolakan modus bersama (Common Mode Rejection Ratio).
Penguat instrumentasi digunakan untuk memperkuat sinyal tingkat sangat
rendah, menolak kebisingan dan sinyal gangguan. Contohnya bisa berupa detak
jantung, tekanan darah, suhu, gempa bumi dan sebagainya. Oleh karena itu,
karakteristik penting dari penguat instrumentasi yang baik adalah sebagai
berikut.

• Input ke penguat instrumentasi akan memiliki energi sinyal yang sangat


rendah. Oleh karena itu penguat instrumentasi harus memiliki gain tinggi dan
harus akurat.
• Gain harus mudah disesuaikan dengan menggunakan kontrol tunggal.
• Itu harus memiliki Impedansi Input Tinggi dan Impedansi Output Rendah
untuk mencegah pemuatan.
• Penguat Instrumentasi harus memiliki CMRR Tinggi karena output transduser
biasanya akan berisi sinyal mode umum seperti kebisingan ketika
ditransmisikan melalui kabel panjang.
• Itu juga harus memiliki Tingkat Pembakaran Tinggi untuk menangani waktu
kenaikan tajam peristiwa dan memberikan ayunan tegangan output
maksimum yang tidak terdistorsi.

Berikut ini adalah gambar rangkaian penguat instrumentasi:

Gambar 1. Penguat Instrumentasi


Untuk besarnya penguatan dari penguat instrumentasi di rumuskan sebagai
berikut:

Kelebihan dari Penguat Instrumentasi


Kelebihan dari penguat instrumentasi meliputi berikut ini.

• Kelebihan dari rangkaian penguat instrumentasi tiga Op-amp dapat dengan


mudah divariasikan dengan menyesuaikan nilai hanya satu Rgain resistor.
• Gain dari penguat (amplifier) hanya tergantung pada resistor eksternal yang
digunakan.
• Impedansi input sangat tinggi karena konfigurasi pengikut emiter dari
amplifier 1 dan 2
• Impedansi output dari penguat instrumentasi sangat rendah karena
perbedaan penguat3.
• CMRR pada Op-amp 3 sangat tinggi dan hampir semua sinyal mode umum
akan ditolak.

Aplikasi Penguat Instrumentasi


Aplikasi dari penguat instrumentasi meliputi berikut ini.
• Penguat (Amplifier) ini terutama melibatkan di mana keakuratan perolehan
diferensial tinggi diperlukan, kekuatan harus dipertahankan di lingkungan
yang bising, serta di mana ada sinyal mode umum yang besar. Beberapa
aplikasi adalah
• Penguat instrumentasi digunakan dalam akuisisi data dari transduser output
daya kecil seperti termokopel, pengukur regangan, pengukuran jembatan
Wheatstone, dll.
• Penguat (Amplifier) ini digunakan dalam navigasi, medis, radar, dll.
• Penguat (Amplifier) ini digunakan untuk meningkatkan rasio S/N ( sinyal
terhadap noise ) dalam aplikasi audio seperti sinyal audio dengan amplitudo
rendah.
• Penguat (Amplifier) ini digunakan untuk pencitraan serta akuisisi data video
dalam pengkondisian sinyal berkecepatan tinggi.
• Penguat (Amplifier) digunakan dalam sistem kabel RF untuk amplifikasi sinyal
frekuensi tinggi.

Perbedaan antara Op-amp (Penguat Operasional) dan Penguat


Instrumentasi
Perbedaan utama antara Op-amp dan penguat instrumentasi adalah sebagai
berikut.

• Sebuah Op-amp (penguat operasional) adalah salah satu jenis rangkaian


terpadu
• Penguat instrumentasi adalah salah satu jenis penguat diferensial
• Penguat instrumentasi dapat dibangun dengan tiga Op-amp.
• Penguat diferensial dapat dibangun dengan Op-amp tunggal.
• Tegangan output dari penguat diferensial akan terpengaruh karena resistor
mismatch
• Penguat instrumentasi menawarkan penguatan dengan resistor tunggal pada
fasa primernya yang tidak memerlukan pencocokan resistor.

Berdasarkan penjelasan penguat instrumentasi.di atas, dapat disimpulkan bahwa


penguat instrumentasi adalah rangkaian terintegrasi yang penting ketika berhadapan
dengan kondisi tegangan rendah. Gain amplifier dapat diubah dengan mengubah
Resistor di sisi input. Amplifier ini memiliki resistansi input yang tinggi serta CMRR yang
tinggi.

Kegiatan praktikum
Sebuah studi kasus sebagai berikut:
pengukuran suhu dengan thermocouple tipe K untuk suhu 0 sampai 900 derajat celcius.
Buat rangkaian simulasi dengan pengujiannya. Hasil keluaran rangkaian nantinya akan
dimasukkan dalam mikrokontroler yang memiliki range tegangan analog input 0 sampai
5 volt. Kunci penyelesaiannya adalah dgn rangkaian R wheatstone dan penguat
instrument.

1. Penjabaran Matematis
Output dari Thermocouple Tipe K saat suhu 0 derajat adalah 0 mV, dan Output dari
Thermocouple Tipe K saat suhu 300 derajat adalah 0,0122 V, sehingga hasilnya perlu
diperkuat menggunakan Penguat Instrumentasi.
Untuk nilai keluaran 0 dan 5 volt diperoleh persamaan :
0 = m (0) + Vo
5 = m (0,0122) + Vo
Sehingga diperoleh nilai m = 409,83607 dan Vo = 0. Sehingga persamaannya menjadi
Vout = 409,83607 (Vin)
yang merupakan persamaan penguat diferensial. Karena disyaratkan impedansi
masukannya harus tinggi, maka digunakan penguat instrumentasi. Misalkan dipilih nilai
R2 = R3 = 1k ohm dan R1 = 100 k ohm, sehingga RG dapat diperoleh sebesar:
RG = 1504 ohm

Gambar Rangkaian Simulasi

Tabel Hasil Pengukuran

No Suhu Thermocouple Keluaran Tegangan Sensor (V) Keluaran Tegangan Penguat (PI) (V)
1 0 1,97408 x 10 ^ -36 0,001406
2 1 3,94713 x 10 ^ -5 0,006691
3 2 7,89907 x 10 ^ -5 0,01198
4 3 0,000118 0,01727
5 4 0,000158 0,02258
6 5 0,000197 0,02789
7 6 0,000237 0,0332
8 7 0,000277 0,0385
9 8 0,000317 0,0438
10 9 0,000356 0,0491
11 10 0,000396 0,0545
12 20 0,000798 0,108
13 30 0,0012 0,162
14 40 0,0016 0,217
15 50 0,002 0,272
16 60 0,0024 0,327
17 70 0,0028 0,383
18 80 0,0032 0,438
19 90 0,0036 0,494
20 100 0,004 0,549
21 110 0,0045 0,605
22 120 0,0049 0,66
23 130 0,0053 0,714
24 140 0,0057 0,769
25 150 0,0061 0,823
26 160 0,0065 0,876
27 170 0,0069 0,93
28 180 0,0073 0,984
29 190 0,0077 1,03
30 200 0,0081 1,09
31 210 0,0085 1,14
32 220 0,0089 1,19
33 230 0,0093 1,25
34 240 0,0097 1,3
35 250 0,0101 1,36
36 260 0,0105 1,41
37 270 0,0109 1,47
38 280 0,0113 1,52
39 290 0,0117 1,58
40 300 0,0122 1,63
41 310 0,0126 1,69
42 320 0,013 1,747
43 330 0,0134 1,8
44 340 0,0138 1,858
45 350 0,0142 1,91
46 360 0,0147 1,97
47 370 0,0151 2,02
48 380 0,0155 2,08
49 390 0,0159 2,13
50 400 0,0163 2,19
51 410 0,0168 2,25
52 420 0,0172 2,3
53 430 0,0176 2,36
54 440 0,018 2,42
55 450 0,0185 2,48
56 460 0,0189 2,53
57 470 0,0193 2,59
58 480 0,0197 2,65
59 490 0,0202 2,7
60 500 0,0206 2,76
61 510 0,021 2,82
62 520 0,0214 2,87
63 530 0,0219 2,93
64 540 0,0223 2,99
65 550 0,0227 3,05
66 560 0,0232 3,1
67 570 0,0236 3,16
68 580 0,024 3,22
69 590 0,0244 3,27
70 600 0,0249 3,33
71 610 0,0253 3,39
72 620 0,0257 3,44
73 630 0,0261 3,5
74 640 0,0265 3,56
75 650 0,027 3,61
76 660 0,0274 3,67
77 670 0,0278 3,73
78 680 0,0282 3,78
79 690 0,0287 3,84
80 700 0,0291 3,9
81 710 0,0295 3,95
82 720 0,0299 4,01
83 730 0,0303 4,06
84 740 0,0307 4,12
85 750 0,0312 4,17
86 760 0,0316 4,23
87 770 0,032 4,29
88 780 0,0324 4,34
89 790 0,0328 4,4
90 800 0,0322 4,45
91 810 0,0366 4,51
92 820 0,034 4,56
93 830 0,0344 4,62
94 840 0,0349 4,67
95 850 0,0353 4,72
96 860 0,0357 4,78
97 870 0,0361 4,83
98 880 0,0365 4,89
99 890 0,0369 4,94
100 900 0,0373 5
Analisa:

Dari hasil pengukuran dari thermocouple pada suhu 0 °C sampai 900 °C menggunakan
perpaduan rangkaian wheatstone dan penguat instrumentasi. Hasilnya sesuai dari suhu 0 °C
mendapatkan tegangan dengan hasil penguat yaitu 0,001406 V dan pada suhu 900 °C
mendapatkan tegangan dengan hasil penguat yaitu 5 V. tegangan yang dihasilkan dari
thermocouple sangat kecil maka dari itu diperbesar agar dapat sesuai tegangan untuk input
mikrocontroler.

Tandatangan Praktikan

Angga Amalul Ahli


NIM. 40040319650020

Anda mungkin juga menyukai