INSTITUT SAINT DAN TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA 2024 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Trafo arus digunakan untuk pengukuran arus yang besarnya ratusanampere dan arus yang rnengalir dalam jaringan tegangan tinggi. Jika arus yanghendak diukui mengalir pada jaringan tegangan rendah dan besarnya di bawah5 A, maka pengukuran dapat dilakukan secara langsung dengan menggunakansuatu ammeter yang dihubungkan seri dengan jaringan. Tetapi jika arus yanghendak diukur mengalir pada jaringan tegangan tinggi, meskipun besarnya di bawah 5 A, maka pengukuran tidak dapat dilakukan secara langsung denganmenggunakan suatu ammeter, karena cara yang demikian berbahaya bagioperator. Cara itu juga berbahaya bagi ammeter yang digunakan karena isolasiammeter tidak dirancang untuk memikul tegangan tinggi. Jika arus yanghendak diukur mengalir pada jaringan tegangan rendah dan besarnya lebihdari 5 A, maka pengukuran tidak dapat dilakukan secara langsung denganmenggunakan suatu ammeter. Karena pada umumnya, batas kemampuanammeter hanya mengukur arus di bawah 5 A. Di samping untuk pengukuran arus, trafo arus juga dibutuhkan untuk pengukuran daya dan energi, pengukuran jarak jauh dan rele proteksi. Kumparan primer trafo arus dihubungkan seri dengan jaringan atau peralatanyang akan diukur arusnya, sedang kumparan sekunder dihubungkan denganmeter atau rele proteksi. Pada umumnya peralatan ukur dan rele membutuhkanarus 1 atau 5 A. Untuk memonitor dan mengendalikan kinerja suatu sistem tenaga listrik, diperlukan alat ukur, lampu indikator dan relai proteksi. pengukuran tegangan tinggitidak dapat dilakukan langsung seperti halnya pengukuran tegangan rendah, karenaselain berbahayabagi operator, adalah sulit membuat voltmeter yang mampumengukur langsung tegangan tinggi. Lampu indikator dan relai proteksi, jugamembutuhkan tegangan rendah. Oleh karen a itu, diperlukan trafo tegangan untukmentransformasi tegangan sistem ke suatu tegangan rendah agar dapat diukurdengan voltmeter dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan lampu indikator dan relai proteksi. 1.2 Rumusan Masalah a. Apa pengertian Trafo Arus (CT) b. Jenis Trafo Arus (CT) c. Apakah trafo biasa dapat digunakan sebagai trafo instrument (CT,PT)? d. Apa pengertian Trafo Tegangan (VT) e. Jenis Trafo Tegangan (VT) BAB II PEMBAHASAAN 2.1 Pengertian Trafo Arus Trafo Arus (Current Trafo) adalah trafo yang digunakan untuk mengambil input data masukan berupa besaran arus dengan cara perbandingan belitan pada belitan primer atau sekunder. Trafo ini biasa digunakan untuk pengukuran tak langsung beban arus yang mengalir ke pelanggan kemudian membatasinya. Fungsi trafo arus adalah untuk mengkonversi arus primer dengan nilai yang lebih besar, nilai pada arus primer antara puluhan sampai ribuan Ampere. Ketika arus primer diubah menjadi arus sekunder, maka nilai arusnya sangat rendah yakni 1 A atau 5 A sesuai kebutuhan. Prinsip kerja transformator arus sama dengan trafo daya satu frasa. Terdiri dari 2 bagian penting yaitu kumparan dan inti besi. Kumparan pada trafo terdapat 2 macam yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. jika pada kumparan primer mengalir arus I 1, maka pada kumparan primer timul gaya gaya magnet sebesar N 1 I 1. Gaya gerak magnet ini memproduksi fluks mutual pada inti. Fluks mutual ini membangkitkan GGL ( Gaya Gerak Listrik) pada kumparan sekunder( E2). 2.2 Jenis-jenis trafo arus Transformator arus umumnya dibedakan menjadi dua jenis utama: transformator arus tegangan tinggi (TAT) dan transformator arus tegangan rendah (TAR). Transformator arus tegangan tinggi digunakan untuk mentransformasikan arus listrik pada tegangan tinggi ke tegangan yang lebih rendah, sedangkan transformator arus tegangan rendah digunakan untuk mentransformasikan arus listrik pada tegangan rendah ke tegangan yang lebih tinggi. Selain itu, terdapat beberapa jenis transformator arus lainnya, seperti: 1. Transformator Arus Tengangan Tinggi (TATT): Digunakan untuk mengubah tegangan tinggi menjadi tegangan yang lebih tinggi, seringkali dalam sistem transmisi tenaga listrik. 2. Transformator Arus Tegangan Rendah (TAR): Bertujuan untuk mengubah tegangan rendah menjadi tegangan yang lebih tinggi, umumnya digunakan di distribusi tenaga listrik dan peralatan elektronik. 3. Transformator Arus Tegangan Menengah (TATM): Berada di antara TATT dan TAR dalam kisaran tegangan, digunakan dalam distribusi tenaga listrik dan aplikasi industri. 4. Transformator Arus Pemacu (TAP): Digunakan untuk mengisolasi sistem kontrol dari sumber daya tinggi, melibatkan isolasi tegangan dan transformasi arus. 5. Transformator Arus Tegangan Rendah dengan Beban Variabel (TARBV): Dirancang untuk menangani fluktuasi beban yang besar dengan memberikan fleksibilitas dalam penyesuaian tegangan keluaran. 6. Transformator Arus Inti Udara (TAIU): Menggunakan inti udara sebagai media penyalur fluks magnetik, umumnya digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan isolasi yang baik dan tidak memerlukan transformasi tegangan yang signifikan. 2.3 Trafo Biasa Digunakan sebagai Trafo Intstrumen (CT) Trafo Biasa Digunakan Sebagai Trafo Instrument (CT) Trafo biasa atau Trafo Daya tidak dapat digunakan sebagai Trafo Instrumen atau Trafo Arus karena ada perbedaan di antara Trafo Biasa dengan Trafo Instrument, Perbedaan Utama Trafo Arus dengan Trafo Daya : 1. Jumlah belitan kumparan primer sedikit, tidak lebih dari lima belitan. 2. Arus primer tidak dipengaruhi beban yang terhubung pada kumparan sekunder, karena arus primer ditentukan oleh arus pada jaringan yang di ukur. 3. Semua beban pada kumparan sekunder dihubungkan seri. 4. Terminal sekunder trafo arus tidak boleh terbuka, oleh karena itu terminal kumparan sekunder harus selalu dihubungkan dengan beban atau hubung singkat jika bebannya belum dihubungkan. 2.4 Fungsi Trafo Arus Fungsi dari trafo arus adalah: - Mengkonversi besaran arus pada sistem tenaga listrik dari besaran primer menjadi besaran sekunder untuk keperluan pengukuransistem metering dan proteksi - Mengisolasi rangkaian sekunder terhadap rangkaian primer, sebagai pengamanan terhadap manusia atau operator yang melakukan pengukuran. - Standarisasi besaran sekunder, untuk arus nominal 1Amp dan 5Amp Secara fungsi trafo arus dibedakan menjadi dua yaitu: a). Trafo arus pengukuran -Trafo arus pengukuran untuk metering memiliki ketelitian tinggi pada daerah kerja (daerah pengenalnya") 5% - 120% arus nominalnya tergantung dari kelasnya dan tingkat kejenuhan yang relatif rendah dibandingkan trafo arus untuk proteksi. - Penggunaan trafo arus pengukuran untuk Amperemeter, Watt-meter, VARh- meter, dan cos ϕ meter. b). Trafo arus proteksi - Trafo arus untuk proteksi, memiliki ketelitian tinggi pada saat terjadi gangguan dimana arus yang mengalir beberapa kali dariarus pengenalnya dan tingkat kejenuhan cukup tinggi. - Penggunaan trafo arus proteksi untuk relai arus lebih (OCR dan GFR), relai beban lebih, relai diferensial, relai daya dan relai jarak. - Perbedaan mendasar trafo arus pengukuran dan proteksi adalah pada titik saturasinya seperti pada kurva saturasi - Trafo arus untuk pengukuran dirancang supaya lebih cepat jenuh dibandingkan trafo arus proteksi sehingga konstruksinya mempunyai luas penampang inti yang lebih kecil.
2.5 Pengertian Trafo Tegangan
Pengertian Trafo Tegangan adalah peralatan yang mentransformasi tegangan sistem yang lebih tinggi ke suatu tegangan sistem yang lebih rendah untuk peralatan indikator, alat ukur /meter dan relai. Trafo tegangan memiliki prinsip kerja yang sama dengan trafo tenagatetapi rancangan Trafo tegangan berbeda yaitu : 1. Kapasitasnya kecil (10 – 150 VA), karena digunakan hanya pada alat-alat ukur, relai dan peralatan indikasi yang konsumsi dayanya kecil 2. Memiliki tingkat ketelitian yang tinggi. 3. Salah satu ujung terminal tegangan tingginya selalu ditanahkan.
Transformator Tegangan (trafo) dapat dianggap sebagai komponen listrik
dari pada komponen elektronik. Sebuah transformator pada dasarnya adalah alat elektro-magnetik pasif elektrik magnetik atau stasioner yang sangat sederhana yang bekerja berdasarkan prinsip hukum induksi Faraday dengan mengubah energi listrik dari satu nilai ke nilai lainnya.
2.6 Jenis-jenis trafo tegangan
Trafo tegangan adalah trafo satu fasa step-down yang mentransformasi tegangan sistem ke suatu teganganrendah yang besarannya sesuai untuk lampu indikator, alat ukur, relai dan alatsinkronisasi. Transformasi tegangan ini dilakukan atas pertimbangan harga peralatantegangan tinggi yang mahal, dan bahaya yang dapat ditimbulkan tegangan tinggi bagioperator. Tegangan perlengkapan seperti indikator, meter dan relai dirancang samadengan tegangan terminal sekunder trafo tegangan yang dirancang dalam ratusan volt. Trafo tegangan dibagi dibagi menjadi dua jenis yaitu 1. Trafo tegangan magnetik (Magnetik Voltage Transformer / VT) Disebut juga Trafo tegangan induktif. Terdiri dari belitan primer dan sekunder pada inti besi yang prinsip kerjanya belitan primer menginduksikan tegangankebelitan sekundernya. 2. Trafo tegangan kapasitif (Capasitive Voltage Transformer / CVT)Trafo tegangan ini terdiri dari rangkaian seri 2 (dua) kapasitor atau lebih yang berfungsi sebagai pembagi tegangan dari tegangan tinggi ke tegangan rendah pada primer, selanjutnya tegangan pada satu kapasitor ditransformasikanmengunakan trafo tegangan yang lebih rendah agar diperoleh tegangan sekunder. 2.6.1 Trafo Tegangan Magnetik Komponen utama suatu trafo tegangan magnetik adalah: kumparan primer,kumparan sekunder, dan inti baja silikon. Ketiga komponen tersebut dicetak dalamisolasi padat atau dimasukkan dalam suatu bejana berisi isolasi cair atau gas' Dalam praktiknya, badan trafo tegangan selalu terhubung ke tanah. Prinsip kerja trafotegangan sama dengan trafo daya. Kumparan primer dihubungkan ke jaringantegangan tinggi yang akan diukur, sehingga arus mengalir pada kumparan primer. Arus pada kumparan primer menimbulkan fluks magnetik pada inti trafo tegangan.Fluks tersebut akan menginduksikan gaya gerak listrik yang rendah pada kumparansekunder sehingga pada terminal kumparan sekunder terdapat beda tegangan yangsebanding dengan tegangan jaringan yang diukur. Karakteristik yang membedakantrafo tegangan dengan trafo daya adalah: a. Kapasitasnya kecil (10 - 150 VA), karena bebannya hanya peralatan yangmengkonsumsi daya rendah, seperti voltmeter, kWh-meter, wattmeter, relai jarak, sinkronoskop dan lampu indikator. b. Karena digunakan kontinu dan menjadi beban bagi sistem yangmenggunakannya, maka trafo tegangan dirancang mengkonsumsi energiyang sekecil mungkin. c. Untuk mengurangi kesalahan pengukuran, trafo tegangan dirancangsedemikian agar tegangan sekunder sebanding dan sefasa dengan tegangan primer. d. Tegangan pengenal sekunder trafo tegangan umumnya ditetapkan 100 - 230 V. 2.6.2 Trafo Tegangan Kapasitif Untuk pengukuran tegangan di atas 110 kV adalah lebih ekonomismenggunakan tratb tegangan kapasitif daripada menggunakan trafo teganganmagnetik, karena konstruksi isolasi trafo tegangan kapasitif lebih sederhana dari pada trafo tegangan magnetik. Trato tegangan kapasitif akan lebih ekonomislagi jika digunakan sekaligus untuk pengiriman sinyal melalui konduktor transmisi (power line carrier), yaitu sinyal komunikasi data. sinyal audio dan sinyal kendali jarak j auh (telecontrol). Trafo tegangan kapasitif digunalian juga untuk pengukuranenergi pada konsumen industri. Sangat andal digunakan untuk mencatu tegangan kerelai elektronik yang bekerja sangat cepat, terutama jika trato tegangan kapasitifmenggunakan peredam osilasi elektronik. 2.7 Fungsi dari trafo tegangan Mentransformasikan besaran tegangan sistem dari yang tinggi ke besaran tegangan listrik yang lebih rendah sehingga dapat digunakan untuk peralatan proteksi dan pengukuran yang lebih aman, akurat dan teliti. Mengisolasi bagian primer yang tegangannya sangat tinggi dengan bagiansekunder yang tegangannya rendah untuk digunakan sebagai sistm proteksidan pengukuran peralatan dibagian primer. Sebagai standarisasi besaran tegangan sekunder (100, 100/√3, 110/√3 dan110 volt) untuk keperluan peralatan sisi sekunder. Memiliki 2 kelas, yaitu kelas proteksi (3P, 6P) dan kelas pengukuran (0,1;0,2; 0,5;1;3) BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 1. Trafo Arus (Current Trafo) adalah trafo yang digunakan untuk mengambil input data masukan berupa besaran arus dengan cara perbandingan belitan pada belitan primer atau sekunder. Prinsip kerja transformator arus sama dengan trafo daya satu frasa. Terdiri dari 2 bagian penting yaitu kumparan dan inti besi. Kumparan pada trafo terdapat 2 macam yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. jika pada kumparan primer mengalir arus I 1, maka pada kumparan primer timul gaya gaya magnet sebesar N 1 I 1. Gaya gerak magnet ini memproduksi fluks mutual pada inti. Fluks mutual ini membangkitkan GGL ( Gaya Gerak Listrik) pada kumparan sekunder( E2). 2. Trafo Tegangan adalah peralatan yang mentransformasi tegangan sistem yang lebih tinggi ke suatu tegangan sistem yang lebih rendah untuk peralatan indikator, alat ukur /meter dan relai. Trafo tegangan memiliki prinsip kerja yang sama dengan trafo tenagatetapi rancangan Trafo tegangan berbeda yaitu : Kapasitasnya kecil (10 – 150 VA), karena digunakan hanya pada alat-alat ukur, relai dan peralatan indikasi yang konsumsi dayanya kecil. Memiliki tingkat ketelitian yang tinggi. Salah satu ujung terminal tegangan tingginya selalu ditanahkan.
Trafo tegangan dibagi dibagi menjadi dua jenis yaitu :
Trafo tegangan magnetik (Magnetik Voltage Transformer / VT)
Disebut juga Trafo tegangan induktif. Terdiri dari belitan primer dan sekunder pada inti besi yang prinsip kerjanya belitan primer menginduksikan tegangankebelitan sekundernya. Trafo tegangan kapasitif (Capasitive Voltage Transformer / CVT)Trafo tegangan ini terdiri dari rangkaian seri 2 (dua) kapasitor atau lebih yang berfungsi sebagai pembagi tegangan dari tegangan tinggi ke tegangan rendah pada primer, selanjutnya tegangan pada satu kapasitor ditransformasikanmengunakan trafo tegangan yang lebih rendah agar diperoleh tegangan sekunder. DAFTAR PUSTAKA
1.PLN, “Petunjuk Operasi dan Pemeliharaan CT & PT”, Jakarta
2. PT. PLN (PERSERO), “Diktat Kursus Operasi Gardu Induk”, PusatPendidikan
dan Latihan PLN, Jakarta.
3. Marsudi, Djiteng,“Distribusi tenaga Listrik”, Penerbit Erlangga, Jakarta,2005.
4. Kind, D., " Pengantur Teknik Eksperimental Tegangan Tinggi" , 1993 17.
5. Naidu, M. S., "Hrglr Vtltage Engineering",Tata Mc Graw Hill