Anda di halaman 1dari 67

RANCANG BANGUN MONITORING PENGGUNAAN DAYA LISTRIK

RUMAH SAKIT BERBASIS ANDROID

SKRIPSI

ANGGITA DWI PRASETYA


1083171004

PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK ELEKTROMEDIK


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MH THAMRIN
JAKARTA
2019

I
II
RANCANG BANGUN MONITORING PENGGUNAAN DAYA LISTRIK
RUMAH SAKIT BERBASIS ANDROID

SKRIPSI
Disajikan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar STr.Tem
(Sarjana Terapan Teknik Elektromedik)

ANGGITA DWI PRASETYA


1083171004

PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK ELEKTROMEDIK


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MH THAMRIN
JAKARTA
2019
PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Anggita Dwi Prasetya
Nim : 1083171004
Program Studi : D-IV Teknik Elektromedik

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi/Karya Tulis Ilmiah yang saya buat dengan

judul Rancang Bangun Monitoring Penggunaan Daya Listrik Rumah Sakit Berbasis

Android adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

Apabila suatu saat nanti saya terbukti melakukan tindakan plagiat, maka saya akan
menerima sanksi yang telah ditetapkan. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-
benarnya.

Jakarta, 26 September 2019

(Anggita Dwi Prasetya)


LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing untuk dipertahankan
dihadapan tim penguji Skripsi Program Studi D-IV Teknik Elektromedik Fakultas Kesehatan
Universitas MH Thamrin.

RANCANG BANGUN MONITORING PENGGUNAAN DAYA LISTRIK


RUMAH SAKIT BERBASIS ANDROID

Jakarta, 26 September 2019


Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Mulyatno, S.Kom, M.M Diyah Chadaryanti, S.SiT., M. Kes


NIDN. 8851450017 NIDN. 0319107305

Mengetahui,
Ketua Program Studi D-IV Teknik Elektromedik
Fakultas Kesehatan Universitas MH Thamrin

Mulyatno, S.Kom, M.M


NIDN. 8851450017
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh :


Nama : Anggita Dwi Prasetya
NIM : 1083171004
Program Studi : D-IV Teknik Elektromedik
Fakultas : Fakultas Kesehatan Universitas MH Thamrin
Judul Skripsi : Rancang Bangun Monitoring Penggunaan Daya Listrik
Rumah Sakit Berbasis Android
Skripsi ini telah berhasil dipertahankan dihadapan tim penguji dan telah diterima
sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan Teknik Elektromedik
(S.Tr,TEM) pada program studi D-IV Teknik Elektromedik Fakultas Kesehatan Universitas
MH Thamrin.

Ditetapkan : Jakarta, 09 Agustus 2019

TIM PENGUJI

Penguji I, Penguji II,

Danang Kristoko Legowo, S.T., M.M Siti Jumhati, SST,. SKM,. M.Kes
NIDN. 0327047905 NIDN. 0310058101

Pembimbing,

Mulyatno, S.Kom, M.M


NIDN. 8851450017
KATA PENGANTAR

Assalamua’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas petunjuk, rahmat, dan hidayah- Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tidak
lupa shalawat dan salam kepada pemimpin akhir zaman Nabi besar Muhammad SAW.
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak yang
membantu hingga terselesaikannya karya tulis ini yang berjudul “RANCANG BANGUN
MONITORING PENGGUNAAN DAYA LISTRIK RUMAH SAKIT BERBASIS
ANDROID”. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan kesehatan kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan pendidikan hingga skripsi.
2. Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo, SKM.,M.Comm. Health, selaku Rektor Universitas M.H
Thamrin
3. Mulyatno, S.Kom., MM selaku Kepala Program Studi Teknik Elektromedik Universitas
MH Thamrin dan Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan membantu dalam
pembuatan modul dan skripsi.
4. Diyah Chadaryanti, S.SiT., M.Kes selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing
dan membantu dalam pembuatan skripsi.
5. Danang Kristoko Legowo, S.T., M.M selaku Dosen Penguji I yang telah berkenan
menguji penulis dalam pembuatan modul dan skripsi.
6. Siti Jumhati, SST., SKM,. M.Kes selaku dosen penguji II yang telah berkenan menguji
penulis dalam pembuatan modul dan skripsi.
7. Dosen dan Staff Universitas MH Thamrin yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk belajar dan menimba ilmu.
8. Kedua Orang Tua, Bapak & Ibu yang selalu mendukung dan mendoakan kelancaran
proses penyelesaian tugas akhir ini.
9. Istri saya, Putik Afra yang selalu mendukung, mendoakan, mensupport agar segera
menyelesaikan perkuliahan dengan lancar dan sukses.
10. Seluruh Keluarga lainya yang juga selalu mendukung dan mendoakan kelancaran proses
pendidikan penulis.
11. Teman – teman Teknik Elektromedik Universitas MH. Thamrin yang tidak bisa
disebutkan satu – satu.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal kepada semua yang telah
membantu.

Akhir kata dengan kerendahan hati, penulis mempersembahkan karya tulis ini kepada
semua pihak yang memerlukan. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari
kesempurnaan, banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan adanya
kritik dan saran yang membangun untuk keempurnaan karya tulis ini. Dan semoga karya tulis
ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan juga bagi seluruh mahasiswa jurusan teknik
elektromedik.

Jakarta, 26 September 2019

Penulis,

Anggita Dwi Prasetya

1083171004
Nama : Anggita Dwi Prasetya

NIM : 1083171004

Judul : Rancang Bangun Monitoring Penggunaan Daya Listrik Rumah Sakit Berbasis

Android

(XIV+5 bab+48 halaman+5 tabel+19 gambar+35 lampiran+12 pustaka)

ABSTRAK

Pelayanan Kesehatan saat ini membutuhakan sumber daya listrik. Diperlukan alat
monitoring agar diketahui berapa besar daya listrik yang digunakan dan estimasi biaya yang
harus dibayarkan. Penelitian sebelumnya oleh Rizal Akbar dari UII untuk rumah tangga
belum menggunakan android. Tujuan dari penelitian ini adalah, merancang, membandingkan
alat monitoring penggunaan sumber daya listrik rumah sakit berbasis android. Metodologi
pada penelitian ini menggunakan water fall, system development life cycle dengan tahapan
analisa kebutuhan, merancang, membangun dan menguji alat. Hasil membandingkan sensor
arus SCT013 dengan alat ukur didapat nilai cukup linieritas. Pengambilan data sebanyak 10
kali setiap 3 menit dengan hasil membandingkan module TA dengan alat Ampere Meter
digital didapat dalam pengukuran menggunakan beban X untuk module TA rata-rata : 1.04 ,
Error : 0.96%, dan ketidakpastian : 1.09 dan untuk alat pembanding yang digunakan rata-rata :
0.91, Error : 1.08%, dan ketidakpastian : 0.95. Dalam pengukuran menggunakan beban X dan
Y untuk module TA rata-rata : 2.36 , Error : 0.42%, dan ketidakapstian : 2.49 dan untuk alat
pembanding yang digunakan rata-rata : 2.26, Error : 0.44%, dan ketidakpastian : 2.38.
Kemudian dalam pengukuran menggunakan beban Z untuk module TA rata-rata : 1.07 , Error
: 0.92%, dan ketidakpastian : 1.12 dan untuk alat pembanding yang digunakan rata-rata : 0.91,
Error : 1.08%, dan ketidakpastian : 0.95.
Kata Kunci : Kesehatan, SCT013, Ampere Meter

Daftar Pustaka : 12 buah (2013-2019)


MOTTO
1. Jadilah diri sendiri dan jangan menjadi orang lain, walaupun dia terlihat lebih baik
dari kita.
2. Tiada doa, dan usaha yang lebih indah selain doa agar Tugas Akhir ini cepat
selesai.
3. Saya datang, Saya bimbingan, Saya Ujian, Saya revisi dan Saya Menang.
4. Berangkat dengan penuh keyakinan. Berjalan dengan penuh keikhlasan. Istiqomah
dalam menghadapi cobaan. YAKIN, IKHLAS, ISTIQOMAH.
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN.......................................................................................I
PERNYATAAN ORISINALITAS.................................................................III
LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................IV
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................V
KATA PENGANTAR.....................................................................................VI
ABSTRAK........................................................................................................VIII
MOTTO............................................................................................................IX
DAFTAR ISI....................................................................................................X
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................XII
DAFTAR TABEL............................................................................................XIII
DAFTAR DIAGRAM.....................................................................................XIV
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................2
1.4 Batasan Masalah..........................................................................................2
1.5 Manfaat Penelitian.......................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................4
2.1 Prinsip Dasar...............................................................................................4
2.2 Blok Rangkaian Minimum System Arduino UNO.......................................19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.....................................................20
3.1 Analisa.........................................................................................................20
3.2 Desain/Perancangan....................................................................................21
3.2.1 Diagram Blok.....................................................................................21
3.2.2 Desain Mekanis Sistem......................................................................22
3.2.3 Diagram Alir Modul...........................................................................23
3.3 Konstruksi/Membangun..............................................................................24
3.3.1 Merakit Sensor SCT013.....................................................................24
3.3.2 Pembuatan Casing Box alat................................................................25
3.3.3 Langkah Pembuatan...........................................................................25
3.3.4 Pembuatan Program...........................................................................27
3.4 Percobaan alat.............................................................................................30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN...............................34
4.1 Spesifikasi Alat...........................................................................................34
4.2 Kerja Alat....................................................................................................35
4.3 Jenis Penelitian............................................................................................35
4.4 Variabel Penelitian......................................................................................35
4.5 Rumus Statistik............................................................................................36
4.6 Langkah-langkah penggunaan alat..............................................................44
BAB V PENUTUP...........................................................................................45
5.1 Kesimpulan..................................................................................................45
5.2 Saran............................................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................47
LAMPIRAN.....................................................................................................49
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gelombang daya nyata beban yang bersitas resistansi................4
Gambar 2.2 Gelombang daya nyata dengan beban impedansi........................5
Gambar 2.3 Arduino Uno................................................................................6
Gambar 2.4 Sensor Arus SCT013....................................................................14
Gambar 2.5 Module Bluotooth HC-05.............................................................15
Gambar 2.6 Scematic LCD 2x16.....................................................................18
Gambar 2.7 Scematic Minimun System Arduino Uno.....................................19
Gambar 3.1 Diagram Blok...............................................................................21
Gambar 3.2 Desain Mekanis Ampere meter....................................................22
Gambar 3.3 Diagram Alir................................................................................23
Gambar 3.4 Gambar konstruksi alat dengan sensor yang sudah terakit..........26
Gambar 3.5 Gambar dari alat pembanding......................................................30
Gambar 3.6 Foto proses pengambilan data alat Kulkas..................................31
Gambar 3.7 Foto proses pengambilan data alat Kuklas..................................31
Gambar 3.8 Foto proses pengambilan data alat Kuklas..................................31
Gambar 3.9 Foto proses pengambilan data alat Kulkas dan Dispensere.........32
Gambar 310 Foto proses pengambilan data alat Kuklas dan Dispensere........33
Gambar 3.11 Foto proses pengambilan data alat Kipas Angin.......................33
Gambar 4.1 Tampilan dai modul TA dan aplikasi pada smarthphone............34
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Spesifikasi arduino uno....................................................................8
Tabel 4.1 Tabel data hasil pengukuran alat Kulkas..........................................38
Tabel 4.2 Tabel data hasil pengukuran alat Kulkas dan Dispensere................39
Tabel 4.3 Tabel data hasil pengukuran alat Kipas Angin.................................40
Tabel 4.4 Tabel kesimpulan dari hasil data pengukuran dan pengujian...........41
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Diagram data hasil pengukuran alat Kulkas................................38
Diagram 4.2 Diagram data hasil pengukuran alat Kulkas dan Dispensere......39
Diagram 4.3 Diagram data hasil pengukuran alat Kipas Angin.......................41
Diagram 4.4 Diagram Kesimpulan rata-rata nilau arus...................................43
Diagram 4.5 Diagram kesimpulan dataArus dari simpangan, error,
standar deviasi, Ketidakpastian..................................................43
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan zaman yang semakin cepat dan dinamis menuntut manusia


untuk hidup serba cepat dan efisien, terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan sehari-hari
atau dalam lingkup kerja. Perkembangan teknologi di bidang elektronika saat ini sudah
sangat pesat, tetapi panel - panel listrik masih menggunakan sistem konvensional dalam
monitoring panelnya, Suwardi Lubis (2017). Hal ini menyebabkan monitoring tidak
efisien serta memerlukan banyak waktu dan tenaga karena harus dilakukan setiap saat, dan
dikarenakan ketika menggunakan energi listrik terkadang didapat arus dan tegangan
fluktuatif yang menyebabkan arus dan tegangan pada energi listrik tidak stabil, oleh
karena itu dibutuhkanlah suatu alat yang dapat membantu dan mempermudah pekerjaan
untuk memonitoring arus dan tegangan tersebut. Sistem pemantauan atau monitoring
menggunakan media telekomunikasi praktis yaitu dengan layanan Bluetooth Android atau
aplikasi ini akan diterapkan pada masing-masing sumber arus listrik yang ada pada setiap
ruangan, ruangan disini yang dimaksud adalah ruangan di rumah sakit.
Sistem pemantauan arus listrik bertujuan untuk memudahkan dan
mengefisienkan dalam melihat besarnya arus dan tegangan listrik yang ada pada jaringan
sumber listrik melalui koneksi bluetooth android smartphone. Mikrokontroler sebagai unit
prosesor yang akan terintegrasi ke sensor dan komponen elektronika serta arduino uno
digunakan sebagai mikrokontroler yang akan membaca inputan dari sensor yang
kemudian akan dikirimkan melalui bluetooth android smartphone.
Penelitian ini sudah pernah diteliti oleh Rizal Akbar mahasiswa dari
Universitas Islam Indonesia tahun 2018 dengan judul penelitian “Rancang Bangun Alat
Monitoring Tegangan, Arus, Daya, KWh, Serta Estimasi Biaya Pemakaian Peralatan
Listrik Pada Rumah Tangga”. Penelitian tersebut mendorong saya untuk mengembangkan
kedalam aplikasi Android.
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas dan menyimpulkan akan
pentingnya pemantauan arus listrik pada setiap ruangan di rumah sakit. Penulis bertujuan
merancang suatu alat yang diajukan dalam bentuk karya tulis ilmiah dengan judul
"RANCANG BANGUN MONITORING PENGGUNAAN DAYA LISTRIK RUMAH
SAKIT BERBASIS ANDROID".

1
1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana merancang alat monitoring penggunaan daya listrik rumah sakit berbasis

android.

2. Bagaimana hasil perbandingan alat monitoring penggunaan daya listrik rumah sakit

berbasis android dengan alat ukur yang terstandardisasi.

1.3. Tujuan

1. Tujuan Umum

Membuat alat monitoring penggunaan daya listrik pada panel listrik AC

rumah sakit pada ruangan yang disebut "RANCANG BANGUN

MONITORING PENGGUNAAN DAYA LISTRIK RUMAH SAKIT

BERBASIS ANDROID".

2. Tujuan Khusus

Setelah menganalisa permasalahan yang ada, tujuan khusus pembuatan

alat ini antara lain :

1. Merancang alat monitoring penggunaan daya listrik rumah sakit berbasis


android.
2. Membandingkan alat monitoring penggunaan daya listrik rumah sakit
berbasis android dengan alat ukur yang terstandardisasi
1.4. Batasan Masalah

Didalam penyusunan karya tulis ini, penulis membuat beberapa batasan

masalah sebagai berikut :

1. Untuk tegangan, menggunakan penampil tiga digit dalam Voltase;

2. Untuk arus, menggunakan penampil tiga digit (dua angka di

3. belakang koma) dalam Ampere;

4. Untuk Power, menggunakan penampil tiga digit dalam Watt;


5. Untuk Biaya, menggunakan tiga digit (dua angka dibelakang koma) dalam

Rupiah;

6. Rangkaian sensor mengggunakan sensor arus SCT013;

7. Rangkaian minimum Bluetooth dengan module HC-05;

8. Rangkaian minimum sistem menggunakan mikrokontroler Arduino;

1.5. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Institusi Pendidikan

Manfaat penelitian ini bagi institusi pendidikan diharapkan dapat menjadi

bahan pembelajaran dan referensi bagi kalangan yang akan melakukan penelitian

lebih lanjut dengan topik yang berhubungan dengan judul penelitian di atas.

2. Manfaat Rumah Sakit

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi rumah sakit sebagai

masukan dan pertimbangan dalam penentuan anggaran rumah tangga lebih

khusus terkait dengan biaya daya listrik penunjang operasional rumah sakit.

3. Manfaat Peneliti

Manfaat penelitian ini bagi peneliti diharapkan dapat menambah

pengetahuan dan membuka wawasan berpikir penulis, serta dapat

mengaplikasikannya ditempat kerja.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Prinsip Dasar

2.1.1. Daya Listrik

Daya listrik adalah besarnya laju hantaran energi listrik yang terjadi
pada suatu rangkaian listrik. Dalam satuan internasional daya listrik adalah W
(Watt) yang menyatakan besarnya usaha yang dilakukan oleh sumber tegangan
untuk mengalirkan arus listrik tiap satuan waktu J/s (Joule/detik).

Berikut ini adalah rumus yang digunakan untuk menghitung daya listrik :
W
P=
t
Keterangan :

P = Daya (W)

W = Usaha (J)

t = Waktu (s) (Sumber : Darma Kusumandaru, 2015)


.

2.1.2 Daya Nyata

Daya nyata adalah daya yang sesungguhnya dibutuhkan oleh beban.


Satuan daya nyata adalah W (Watt) dan dapat diukur dengan menggunakan alat
ukur listrik Wattmeter. Daya nyata pada beban yang bersifat resistansi (R),
dimana tidak mengandung induktor grafik gelombang tegangan (V) dan arus
fasa, sehingga besar daya sebagai perkalian tegangan dan arus menghasilkan
dua gelombang yang keduanya bernilai positif. Besarnya daya nyata adalah P.
Sisa puncak dibagi menjadi dua untuk mengisi celah-celah kosong sehingga
kedua rongga terisi oleh dua puncak yang mengisinya.

(Sumber :
Darma Kusumandaru, 2015)

Gambar 2.1 Gelombang daya nyata pada beban yang bersifat resistansi
Persamaan Daya nyata (P) pada beban yang bersifat resistansi :

Daya nyata pada beban impedansi (Z), beban impedansi pada suatu
rangkaian disebabkan oleh beban yang bersifat resistansi (R) dan induktansi
(L). Maka gelombang mendahului gelombang arus sebesar φ. Perkalian
gelombang tegangan dan gelombang arus menghasilkan dua puncak positif
yang besar dan dua puncak negatif yang kecil. Pergeseran sudut fasa
bergantung seberapa besar nilai dari komponen induktor nya.

Gambar 2.2 Gelombang daya nyata dengan beban impedansi

Persamaan daya nyata (P) pada beban yang bersifat impedansi :

P = V x I x Cos

Keterangan :

P = Daya nyata (W)

V = Tegangan (V)

I = Arus listrik (A) (Sumber : Darma Kusumandaru, 2015)

cos φ = Faktor daya


2.1.3 Daya Semu

Daya semu adalah daya yang dihasilkan dari perkalian tegangan dan arus
listrik. Beban yang bersifat daya semu adalah beban yang bersifat resistansi
(R), contoh : lampu pijar, setrika listrik, kompor listrik dan lain sebagainya.
Peralatan listrik atau beban pada rangkaian listrik yang bersifat resistansi tidak
dapat dihemat karena tegangan dan arus listrik se fasa perbedaan sudut fasa
o
adalah 0 dan memiliki nilai faktor daya adalah 1.

Persamaan daya semu, sebagai berikut :

S=VxI
Keterangan :
S = Daya semu (VA)

V = Tegangan (V)

I = Arus listrik (A) (Sumber : Darma Kusumandaru, 2015)

2.1.4 Arduino uno

Arduino uno adalah papan sirkuit berbasis Microcontroller


ATmega328 yang fleksibel dan open-source, perangkat keras dan lunaknya
mudah digunakan. IC (integrated circuit) ini memiliki 14 input/output digital (6
output untuk PWM), 6 analog input, resonator kristal keramik 16 MHz,
Koneksi USB, soket adaptor, pin header ICSP, dan tombol reset.

Gambar 2.3. Arduino uno (Sumber : Hendri, 2013)


Uno berbeda dari semua board microcontroller diawal-awal yang

tidak menggunakan chip khusus driver FTDI USB-to-serial. Sebagai

penggantinya penerapan USB-to-serial adalah ATmega16U2 versi R2 (versi

sebelumnya ATmega8U2). Versi Arduino uno Rev.2 dilengkapi resistor ke

8U2 ke garis ground yang lebih mudah diberikan ke mode DFU.

2.1.4.1 Keunggulan board arduino uno revision 3

1. 1.0 pinout: ditambahkan pin SDA dan SCL di dekat pin AREF dan dua

pin lainnya diletakkan dekat tombol RESET, fungsi IOREF melindungi

kelebihan tegangan pada papan rangkaian. Keunggulan perlindungan ini

akan kompatibel juga dengan dua jenis board yang menggunakan jenis

AVR yang beroperasi pada tegangan kerja 5V dan Arduino Due tegangan

operasi 3.3V

2. Rangkaian RESET yang lebih mantap.

3. Penerapan ATmega 16U2 pengganti 8U2.

Bahasa "UNO" berasal dari bahasa Italia yang artinya SATU,

ditandai dengan peluncuran pertama Arduino 1.0, Uno pada versi 1.0 sebagai

referensi untuk Arduino yang selanjutnya, seri Uno versi terbaru dilengkapi

USB. Untuk melihat versi sebelumnya silahkan melihat pada daftar index

Arduino di situs resmi.


Tabel 2.1 Spesifikasi arduino uno (Sumber : Hendri, 2013)

Microcontroller ATmega328
Operating
5V
Voltage
Input Voltage
7-12V
(recommended)
Input Voltage
6-20V
(limits)
Digital I/O Pins 14 (of which 6 provide PWM output)
Analog Input Pins 6
DC Current per I/O
40 mA
Pin
DC Current for 3.3V
50 mA
Pin
32 KB (ATmega328) of which 0.5 KB
Flash Memory
used by bootloader
SRAM 2 KB (ATmega328)
EEPROM 1 KB (ATmega328)
Clock Speed 16 MHz
Length 68.6 mm
Width 53.4 mm

Weight 25 g
Note: Referensi desain Arduino dapat digunakan ATmega8, 168, atau 328,

model disini yang tertera menggunakan ATmega328 tetapi versi


ATmega8

hanya sebagai referensi saja.

2.1.4.2 Power

Arduino uno dapat disupply langsung ke USB atau power


supply

tambahan yang pilihan power secara otomatis berfungsi tanpa


saklar. Kabel

external (non-USB) seperti menggunakan adaptor AC ke DC


atau baterai
dengan konektor plug ukuran 2,1mm polaritas positif di tengah ke
jack power

di board. Jika menggunak baterai dapat disematkan pada pin GND


dan Vin di

bagian Power konektor


Papan Arduino dapat disupplai tegangan kerja antara 6 sampai

20 volt, jika catu daya di bawah tengan standart 5V board akan tidak

stabil, jika dipaksakan ke tegangan regulator 12 Volt mungkin board

arduino cepat panas (overheat) dan merusak board. Sangat

direkomendasikan tegangannya 7-12 volt.

2.1.4.3 Penjelasan power PIN:

1. VIN - Input voltase board saat anda menggunakan sumber catu daya

luar (adaptor USB 5 Volt atau adaptor yang lainnya 7-12 volt),

Anda bisa menghubungkannya dengan pin VIN ini atau langsung ke

jack power 5V. DC power jack (7-12V), Kabel konektor USB (5V)

atau catu daya lainnya (7-12V). Menghubungkan secara langsung

power supply luar (7-12V) ke pin 5V atau pin 3.3V dapat merusak

rangkaian Arduino ini.

2. 3V3 - Pin tegangan 3.3 volt catu daya umum langsung ke board.

Maksimal arus yang diperbolehkan adalah 50 mA.

3. GND - Pin Ground.

4. IOREF - Pin ini penyedia referensi tengangan agar mikrokontrol

beroperasi dengan baik. Memilih sumber daya yang tepat atau

mengaktifkan penerjemah tegangan pada output untuk bekerja

dengan 5V atau 3.3V.

2.1.4.4 Memory

ATmega328 memiliki memory 32 KB (dengan 0.5 KB

digunakan sebagai bootloader). Memori 2 KB SRAM dan 1 KB

EEPROM (yang dapat baca tulis dengan libari EEPROM).


2.1.4.5 Input dan Output

Masing-masing dari 14 pin UNO dapat digunakan sebagai input atau

output, menggunakan perintah fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan

digitalRead() yang menggunakan tegangan operasi 5 volt. Tiap pin dapat

menerima arus maksimal hingga 40mA dan resistor internal pull-up antara 20-

50kohm, beberapa pin memiliki fungsi kekhususan antara lain:

1. Serial : 0 (RX) dan 1 (TX). Sebagai penerima (RX) dan pemancar (TX)

TTL serial data. Pin ini terkoneksi untuk pin korespondensi chip

ATmega8U2 USB-toTTL Serial.

2. External Interrupts : 2 dan 3. Pin ini berfungsi sebagai konfigurasi

Trigger saat interupsi value low, naik, dan tepi, atau nilai value yang

berubah-ubah.

3. PWM : 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Melayani output 8-bit PWM dengan fungsi

analogWrite().

4. SPI : 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin yang support

komunikasi SPI menggunakan SPI library.

5. LED : 13. Terdapat LED indikator bawaan (built-in) dihubungkan ke

digital pin 13, ketika nilai value HIGH led akan ON, saat value LOW led

akan OFF.

6. Uno memiliki 6 analog input tertulis di label A0 hingga A5, masing-

masingnya memberikan 10 bit resolusi (1024). Secara asal input analog

tersebut terukuru dari 0 (ground) sampai 5 volt, itupun memungkinkan

perubahan teratas dari jarak yang digunakan oleh pin AREF dengan

fungsi analogReference().
Sebagai tambahan, beberapa pin ini juga memeliki kekhususan fungsi antara

lain:

1. TWI : pin A4 atau pin SDA dan and A5 atau pin SCL. Support TWI

communication menggunakan Wire library. Inilah pin sepasang lainnya di

board UNO:

2. AREF : Tegangan referensi untuk input analog. digunakan fungsi analog

Reference().

3. Reset :. Meneka jalur LOW untuk mereset Microcontroler, terdapat

tambahan tombol reset untuk melindungi salah satu blok.

2.1.4.6 Communication

Arduino uno memiliki fasilitas nomer untuk komunikasi dengan

komputer atau hardware Arduino lainya, atau dengan Microcontroler. Pada

ATmega328 menerjemahkan serial komunikasi UART TTL (5V) pada pin 0

(RX) dan 1 (TX). Pada ATmega16U2 serial komunikasinya dengan USB dan

port virtual pada software di komputer. Perangkat lunak (firmware) 16U2

menggunakan driver standart USB COM dan tidak membutuhkan driver luar

lainnya. Software Arduino bawaan telah menyertakan serial monitor yang

sangat mudah membaca dan mengirim data dari dan ke Arduino. LED indikator

TX dan RX akan kedip ketika data telah terkirim via koneksi USB-to-serial

dengan USB pada komputer (tetapi tidak pada serial com di pin 0 dan pin 1).

Software Serial library membolehkan banyak pin serial communication pada

uno. ATmega328 juga support I2C (TWI) dan SPI communication.

Software Arduino terbenam di dalamnya Wire library untuk memudahkan

penggunaan bus I2C.


2.1.4.7 Program

Arduino uno dapat di program dengan software Arduino pilih

"Arduino uno dari Tools > Board menu (akan terlacak microcontroller pada

board). Microcontroller ATmega328 pada Arduino uno dapat preburned

dengan bootloader yang dapat anda upload kode baru tanpa menggunakan

programmer perangkat lainnya. Komunikasi menggunakan protokol original

STK500. Anda dapat pula langsung bootloader dan program pada

microcontroller melalui ICSP (In-Circuit Serial Programming) menggunakan

Arduino ISP atau yang semisalnya.

Pada ATmega16U2 (atau 8U2 di rev1 dan rev2 board) dapat melihat

firmware source code. Pada ATmega16U2/8U2 load-nya dengan DFU

bootloader, yang dapat diaktifkan di antaranya:

1. On Rev1 boards : menyambung jumper solder di balik board dan kemudian

mereset 8U2.

2. On Rev2 or later boards : Resistor suntikan pada 8U2/16U2 HWB ke jalur

ground, hal ini dapat membuat mudah masuk ke mode DFU.

2.1.4.8 Automatic (software) reset

Agak dibutuhkan tekan tombol reset sebelum upload, sebab Arduino

uno dirancang reset dulu oleh software ketika terhubung dengan komputer.

Satu komponen jalur kontrol aliran (DTR) dari ATmega8U2/ 16U2 yang

terhubung di reset seperti halnya ATmega328 dengan 100 nanofarad kapasitor.

Software upload kode ini dapat mengupload secara mudah tanpa kehilangan

waktu lama saat di tekan start uploadnya.


2.1.4.9 USB overcurrent protection

Arduino uno memiliki fungsi resettable polyfuse untuk


memproteksi dari port USB komputer akibat hubung singkat atau
kelebihan arus. Jika arus yang melebihi 500mA dari port USB
maka fuse secara otomatis putus koneksi hingga short atau
overload dilepaskan dari board ini.

2.1.4.10 Karakteristik fisik

Panjang PCB Uno 2.7 dan lebar maksimal 2.1 inchi dengan
konektor USB dan power jack diluar hitungan. Lengkap dengan
empat lubang skrup di setiap pojok untuk dipasang. Catatan, jarak
antara tiap pin 7 dan 8.
2.1.5 Sensor Arus SCT013

Current Transformer (CT) adalah suatu peralatan listrik yang dapat


memperkecil arus besar menjadi arus kecil, yang dipergunakan dalam
rangkaian arus bolak - balik. CT digunakan untuk pengukuran arus yang
besarnya ratusan amper lebih yang mengalir pada jaringan tegangan tinggi.
Jika arus hendak diukur mengalir pada tegangan rendah dan besarnya
dibawah 5 ampere, maka pengukuran dapat dilakukan secara langsung
sedangkan arus yang besar tadi harus dilakukan secara tidak langsung
dengan menggunakan CT. CT terdiri dari dua belitan yaitu belitan primer
dan belitan sekunder serta terdapat inti magnetic.

14
Karakteristik sensor :

- Input current : 0-100A

- Turn ratio : 100A : 0.05A

- Resistance grade : Grade B

- Output voltage : 0-50mV


- Build-in sampling resistance(RL) Ω
- Work temperature : -25°C~+70°C
- Non-linearity : ±3%

- Dielectric strength (between shell and output) 1000V AC/1min 5mA

Gambar 2.4 Sensor Arus SCT013


(Sumber : Alternatif Sensor Arus Menggunakan
module SCT 013, 2018)
.

2.1.6 Module Bluetooth HC-05

Module Bluetooth HC-05 adalah module komunikasi nirkabel via


bluetooth yang dimana beroperasi pada frekuensi 2.4 GHz dengan pilihan
dua mode konektivitas.
Mode 1 berperan sebagai slave atau receiver data saja, mode
2 berperan sebagai master atau dapat bertindak sebagai transceiver.

15
Pengaplikasian komponen ini sangat cocok pada project elektronika dengan
komunikasi nirkabel atau wireless. Aplikasi yang dimaksud antara lain
aplikasi sistem kendali, monitoring, maupun gabungan keduanya.
Antarmuka yang dipergunakan untuk mengakses module ini yaitu
serial TXD, RXD, VCC serta GND. Serta terdapat LED (built in) sebagai
indikator koneksi bluetooth terhadap perangkat lainnya seperti sesama
module, dengan smartphone android, dan sebagainya.

Gambar 2.5 Module Bluetooth HC-05


( Sumber : Tutorial Arduino mengakses module
Bluetooth HC-05, 2017)
Jangkauan jarak efektif module ini saat terkoneksi dalam range 10 meter, dan
jika melebihi dari range tersebut maka kualitas konektivitas akan semakin
kurang maksimal.

Spesifikasi dari module ini antara lain :

 Frekuensi kerja ISM 2.4 GHz


 Bluetooth protocol : Bluetooth tipe v2.0+EDR
 Kecepatan dapat mencapai 1Mbps pada mode sinkron
 Kecepatan dapat mencapai 2.1 Mbps / 160 kbps pada mode asinkron
maksimum
 Tegangan kerja pada 3,3 – 6 Volt DC
 Konsumsi arus kerja yaitu 50 mA
 Memiliki modulasi Gaussian Frequency Shift Keying (GFSK)
 Sensitivitas -84dBm (0.1% BER)

16
 Daya emisi 4 dBm
 Suhu operasional range -20°C — +75°C
 Memiliki keamanan dengan enkripsi data dan enkripsi
 Dimensi modul 15.2×35.7×5.6 mm

Module ini dapat digunakan sebagai mode slave (Rx), maupun mode
master (TX) dan memiliki 2 metode konfigurasi yaitu AT Mode dan
Communication Mode. Pada AT Mode berfungsi sebagai pengaturan
konfigurasi dari HC-05, sedangkan pada Communication Mode berfungsi
sebagai komunikasi nirkabel dengan perangkat atau piranti lainnya.

2.1.7 Liquid Crystal Display (LCD) 2x16

Menurut Abdul Kadir (2013 : 196), Liquid Crystal Display (LCD)

adalah komponen yang dapat menampilkan tulisan. Salah satu jenisnya

memiliki dua baris dengan setiap baris terdiri atas enam belas karakter.

LCD seperti itu biasa disebut LCD 16x2. Ada dua jenis utama layar LCD

yang dapat menampilkan numerik (digunakan dalam jam tangan,

kalkulator, dll) dan menampilkan teks alfanumerik (sering digunakan pada

mesin foto kopi dan telepon genggam). Dalam menampilkan numerik ini

kristal yang dibentuk menjadi bar, dan dalam menampilkan alfanumerik

kristal hanya diatur kedalam pola titik. Setiap kristal memiliki sambungan

listrik individu sehingga dapat dikontrol secara independen. Ketika kristal

off' (yakni tidak ada arus yang melalui kristal) cahaya kristal terlihat sama

dengan bahan latar belakangnya, sehingga kristal tidak dapat terlihat.

Namun ketika arus listrik melewati kristal, itu akan merubah bentuk dan

menyerap lebih banyak cahaya. Hal ini membuat kristal terlihat lebih gelap

17
dari penglihatan mata manusia sehingga bentuk titik atau bar dapat dilihat

dari perbedaan latar belakang. Sangat penting untuk menyadari perbedaan

antara layar LCD dan layar LED. Sebuah LED display (sering digunakan

dalam radio jam) terdiri dari sejumlah LED yang benar-benar

mengeluarkan cahaya (dan dapat dilihat dalam gelap). Sebuah layar LCD

hanya mencerminkan cahaya, sehingga tidak dapat dilihat dalam gelap.

LMB162A adalah modul LCD matrix dengan konfigurasi 16 karakter dan

2 baris dengan setiap karakternya dibentuk oleh 8 baris pixel dan 5 kolom

pixel (1 baris terakhir adalah kursor). Memori LCD terdiri dari 9.920 bir

CGROM, 64 byte CGRAM dan 80x8 bit DDRAM yang diatur

pengalamatannya oleh Address Counter dan akses datanya (pembacaan

maupun penulisan datanya) dilakukan melalui register data.

Pada LMB162A terdapat register data dan register perintah. Proses

akses data ke atau dari register data akan mengakses ke CGRAM,

DDRAM atau CGROM bergantung pada kondisi Address Counter,

sedangkan proses akses data ke atau dari register perintah akan mengakses

Instruction Decoder (dekoder instruksi) yang akan menentukan perintah–

perintah yang akan dilakukan oleh LCD.

Penjelasan mengenai EN, RS, RW, yaitu untuk jalur EN

dinamakan enable. Jalur ini difungsikan untuk memberitahu LCD bahwa

anda sedang mengirimkan sebuah data. Untuk mengirimkan data ke LCD,

maka melalui program EN harus dibuat logika low “0” dan set pada dua

jalur kontrol yang lain RS dan RW. Ketika dua jalur yang lain telah siap,

18
set EN dengan logika “1” dan tunggu untuk sejumlah waktu tertentu

( sesuai dengan datasheet dari LCD tersebut ) dan berikutnya set EN ke

logika low “0” lagi.

Kemudian untuk jalur RS adalah jalur register select. Ketika RS

berlogika low “0”, data akan dianggap sebagai sebuah perintah atau

instruksi khusus ( seperti clear screen, posisi kursor, dll ). Ketika RS

berlogika high “1”, data yang dikirim adalah data text yang akan

ditampilkan pada display LCD. Sebagai contoh, untuk menampilkan huruf

“T” pada layar LCD maka RS harus diset logika high “1”.

Selanjutnya yang terakhir jalur RW adalah jalur kontrol Read/

Write. Ketika RW berlogika low (0), maka informasi pada bus data akan

dituliskan pada layar LCD. Ketika RW berlogika high ”1”, maka program

akan melakukan pembacaan memori dari LCD. Sedangkan pada aplikasi

umum pin RW selalu diberi logika low ”0”. Dibawah ini merupakan

tampilan dari LCD 2x16.

Keterangan : Display character pada LCD diatur oleh pin EN, RS dan RW.

Gambar 2.6. Scematik LCD 2x16


(Sumber : Cara Mengakses Modul Display LCD 16 X 2, 2017)

19
2.2. Blok Rangkaian Minimum System Arduino UNO

Gambar 2.7. Scematic Minimum System Arduino Uno

(sumber :  Hendril Satrian Purnama,2017)

Mikrokontroler itu sendiri adalah chip atau IC (integrated

circuit) yang bisa diprogram menggunakan komputer. Tujuan

menanamkan program pada mikrokontroler adalah agar rangkaian

elektronik dapat membaca input, memproses input tersebut dan

kemudian menghasilkan output sesuai yang diinginkan. 

Komponen utama arduino adalah mikrokontroler, maka arduino

dapat diprogram menggunakan komputer sesuai kebutuhan. Bahasa

pemrograman arduino adalah bahasa C. Tetapi bahasa ini sudah

dipermudah menggunakan fungsi-fungsi yang sederhana sehingga

pemula bisa mempelajarinya dengan cukup mudah.

20
21
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian menggunakan water fall system development cycle

yang terdiri dari tahapan Analisa, Desain, Membangun/konstruksi dan Uji coba.

3.1 Analisa

3.1.1 Kebutuhan alat

Alat-alat yang digunakan peneliti merupakan penunjang

keberhasilan dari tujuan penelitian yaitu merancang dan membandingkan

alat monitoring penggunaan sumber daya listrik di rumah sakit yang

berbasis android.

3.1.2 Spesifikasi teknik alat

a. Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan untuk mengembangkan dan

mengumpulkan data pada alat ini adalah sebagai berikut :

1) Laptop ASUSA407UF Core i7 Ram 4GB

2) Arduino UNO

3) Sensor Arus SCT013

4) Module Bluetooth HC-05

5) Batrei Alkali 12 Volt DC

6) LCD 16 x 2

7) Smartphone

22
b. Perangkat Lunak

Adapun perangkat lunak yang digunakan dalam aplikasi ini adalah

sebagai berikut :

1) Arduino (Software programing Module Arduino).

2) Proteus (Software simulasi)

3) App Inventor (Software desain aplikasi smartphone)

3.2 Desain / Perancangan


3.2.1 Blok Diagram

S
M
A
R
T
SENSOR MIKROKONT H
ARUS ROLLER P
SCT013 ARDUINO H
O
N
E

READ

Gambar 3.1. Diagram Blok (sumber : Dokumen peneliti)

Unit menggunakan batrei 9 Volt DC sebagai supplay teganganya,

kemudian tombol power ON/OFF tekan pada posisi ON maka seluruh

rangkaian akan mendapatkan tegangan dari baterai. Selanjutnya ketika

tombol menyala, maka sensor akan mendeteksi arus listrik yang akan

masuk ke system Arduino. Setelah arus listrik diproses oleh Arduino,

23
untuk hasilnya akan ditampilkan pada layar smartphone. Untuk

melakukan pengaturan ulang tekan tombol reset.

3.2.2 Desain Mekanis Sistem

D VOLTAGE :
ARUS :
DAYA :
BIAYA :

APLICATI
ON
METER
C

E
A

B
F

Gambar 3.2. Desain Mekanis Ampere meter


(sumber : Dokumen peneliti)

Keterangan :

A : Tombol Power LCD


B : Tombol Reset
C : Layar LCD
D : Lubang Jack Sensor
E : Sensor SCT013
F : Lubang Jack Adaptor

24
Dimensi Alat :
Panjang : 14,5 cm
Lebar : 9,2 cm
Tinggi : 5 cm

3.2.3 Diagram Alir Modul

Gambar 3.3 Diagram Alir (sumber : Dokumen peneliti)

Start ON kemudian arus akan terdeteksi oleh sensor. Kemudian proses

pengambilan data arus akan di proses oleh mikrokontroller dan akan

25
ditampilkan pada layar LCD dengan nilai Arus, Daya dan Biaya, selanjutnya

setelah diolah akan dikirim oleh module bluetooth dan selanjutnya ditampilkan

pada layar smartphone

3.3 Konstruksi/Membangun
3.3.1 Merakit Sensor SCT013

1). Bahan :

a. Modul Sensor SCT013

b. PCB Lubang

c. 5 buah pin sisir

d. Kabel jumper

e. Resistor 10K Ohm, 33 Ohm

f. Kapasitor 10 Microfarad/16V

g. Socket Jack

2). Langkah perakitan

a. Rangkai semua komponen sesuai rangkaian yang sudah

ditentukan

b. Sambungkan 3 pin sisir dengan GND, VCC, dan AND

c. Solder Socket jack untuk menghubungkan rangkaian dengan

sensor SCT013

d. Sambungkan SCT013 dengan socket jack dengan cara plug and

play

26
3.3.2 Pembuatan Casing box alat

1). Bahan :

a. 1 box kosong (ukuran menyesuaikan kebutuhan)

b. Lem tembak

c. Lem Plastik stile

d. Cat pilox warna hitam

2). Alat :

a. Cutter

b. Penggaris besi

c. Solder listrik/obeng yang dipanaskan

d. Bor listrik

e. Amplas halus

3.3.3 Langkah Pembuatan :

a. Gambar pola pada box sesuai desain yang diinginkan.

b. Sesuiakan pola dengan komponen-komponen yang akan

dipasang.

c. Potong atau lubangi pola dengan cutter dan solder listrik

dengan

hati-hati.

d. Rapikan bekas potongan dengan menggunakan cutter tajam

dan

27
juga amplas.

e. Lubangi untuk tempat pemasangan baut dengan bor (sesuikan

lubang dengan baut yang akan dipasang).

f. Setelah pola terpotong semua amplas box dengan merata.

g. Setelah halus casing dicat menggunakan pilox (pertama lapisan

tipis sebagai dasar, tunggu sampai setengah kering kemudian

semprot lagi dengan merata dan rapikan agar hasil dapat

maksimal).

h. Setelah box kering dari cat, rakit komponen sesuai pola

(seperti:

LCD, tombol, tombol on/off, tombol reset, dll).

i. Rekatkan dengan lem plastik stile, tunggu hingga benar-benar

kering.

28
Gambar 3.4 Gambar konstruksi alat dengan sensor yang sudah

terakit (sumber : Dokumen peneliti)

3.3.4 Pembuatan program

1) Program Arduino

Dalam pembuatan program penulis menggunakan bahasa

arduino, berikut adalah isi program yang di buat untuk mengisi

mikrokontroler :

#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal.h>
#include "EmonLib.h"
LiquidCrystal lcd(12, 11, 5, 4, 3, 2);
EnergyMonitor emon1;
int tegangan = 220.0;
int pin_sct = A0;
int brightness = 0;
float biaya;
int daya;
float perdet;
void setup()
{
Wire.begin();
Serial.begin(9600);
lcd.begin(16, 2);

29
emon1.current(pin_sct, 06);
//Tampilan pada layar pembuka
int i;
lcd.setCursor(3,0);
lcd.print("Anggita Dwi Prasetya");
for(i=0;i<16;i++)
lcd.setCursor(5,1);
lcd.print("MH THAMRIN");
for(i=0;i<16;i++)
{
lcd.scrollDisplayLeft();
delay(400);
}
lcd.clear();
lcd.setCursor(3,0);
lcd.print("--READY--");
delay(800);
}
void loop()
{
double Irms = emon1.calcIrms(1480);
daya=Irms*tegangan;
perdet=(daya/1000)*0.40757;
biaya+=perdet;
Serial.print(Irms);
Serial.print(" A");
Serial.print("|");
Serial.print(daya);

30
Serial.print(" W");
Serial.print("|");
Serial.print("Rp.");
Serial.println(biaya);
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("I :");
lcd.setCursor(3,0);
lcd.print(Irms);
lcd.setCursor(7,0);
lcd.print("A");
lcd.setCursor(8,0);
lcd.print("#P :");
lcd.setCursor(12,0);
lcd.print(daya);
lcd.setCursor(15,0);
lcd.print("W");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("B :Rp.");
lcd.setCursor(7,1);
lcd.print(biaya);
delay(1000);
}
2) Program Android
a)

31
3.4 Percobaan alat

3.4.1 Uji coba Modul TA dengan pembanding alat Ampere Meter

Uji coba yang saya lakukan untuk mendapatkan

data yang akurat, saya melakukan uji ambil data sebanyak 10

kali di setiap percobaan dengan alat dan waktu yang berbeda-

beda dengan memakai alat Ampere Meter sebagai kalibrator

dan pembanding untuk menentukan nilai kebenaran dari modul

TA, spesifikasi alat yang dipakai sebagai pembanding adalah

sebagai berikut :

Spesifikasi :

a. Merk : SINHWA

b. Type/SN : MT87/1812013771

c. Range : 20 - 600 A AC

Berikut tampilan dari Ampere Meter pembanding :

Gambar 3.5. Gambar dari alat pembanding


Ampere Meter (sumber : Dokumen peneliti)

32
3.4.2 Foto proses pengambilan data
1). Foto proses pengambilan data unit Kulkas

Gambar 3.6 Foto proses pengambilan data alat Kulkas


(sumber : Dokumen peneliti)

Gambar 3.7 Foto proses pengambilan data alat Kulkas


(sumber : Dokumen peneliti)

33
Gambar 3.8 Foto proses pengambilan data unit Kulkas
(sumber : Dokumen peneliti)

2). Foto Proses pengambilan data unit Kulkas dan Dispenser

Gambar 3.9 Foto Proses pengambilan data alat Kulkas dan


Dispensere (sumber : Dokumen peneliti)

34
Gambar 3.10 Foto Proses pengambilan data unit Kulkas dan
Dispenser (sumber : Dokumen peneliti)

3). Foto Proses pengambilan data unit Kipas Angin

Gambar 3.11 Foto Proses pengambilan data unit Kipas Angin


(sumber : Dokumen peneliti)

35
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1. Spesifikasi Alat

a. Mengukur Voltase nilai baku standar 220 Volt AC


b. Mengukur Arus listrik dengan rentang 100A:50mA.
c. Dapat melakukan pengukuran arus 2 digit dibelakang koma.
d. Menggunakan baterai supply 9 Volt DC.

Gambar 4.1. Tampilan dari modul TA (Kiri) dan aplikasi pada smartphone (Kanan)

(sumber : Dokumen peneliti)

36
4.2. Kerja Alat

Pasang sensor SCT013 pada alat, jepitkan sensor pada salah satu kabel netral pada

alat yang akan diukur, kemudian tekan tombol power pada posisi ON, LCD akan menyala

dan menampilkan data pengukuran. Aktifkan settingan bluetooth pada smartphone, lalu

buka aplikasi pembacaan data, hubungkan dengan module bluetooth HC-05, setelah

terkoneksi layar aplikasi akan memunculkan data realtime sesuai dengan apa yang muncul

pada layar LCD alat ukur.

4.3. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang dipakai untuk melakukan penelitian ini adalah after only

design. Pada rancangan ini, peneliti hanya melihat hasil tanpa mengukur keadaan

sebelumnya. Dalam penelitian terdapat kelompok kontrol. Kelemahan dari rancangan ini

adalah tidak diketahui keadaan awalnya, sehingga hasil yang didapatkan sulit untuk

disimpulkan.

X O

Non Random --------------------------

(-) O

X = Treatmen/perlakuan yg diberikan ( variabel Independen)

1 = Observasi (variabel dependen)

( - ) = Kelompok kontrol

4.4. Variabel Penelitian

4.4.1 Variabel Bebas

Sebagai variabel bebas yaitu arus tegangan yang ada pada alat tertentu

yang di deteksi.

37
4.4.2 Variabel Terikat

Sebagai variable terikat adalah pada sensor SCT013.

4.4.3 Variabel Terkendali

Sebagai variabel terkendali yaitu LCD karakter 2x16 dan aplikasi

smarthpone.

4.5. Rumus Statistik


Pengukuran untuk kalibrasi dilakukan sebanyak 5 kali dalam percobaan dengan

membandingkan dengan alat yang berstandar dan dicari nilai standart deviasi (STD), angka

ketidakpastian dan juga error dengan rumus sebagai berikut :

4.5.1. Rata – rata

Rata – rata adalah nilai atau hasil pembagian dari jumlah data yang diambil

atau diukur dengan banyaknya pengambilan data atau banyaknya pengukuran.

Σ Xi
Rata – Rata ( X ) = n
Dimana :

X = rata – rata

∑Xi = Jumlah nilai data

n = Banyak data

( 1,2,3,…,n )
4.5.2. Simpangan
Simpangan adalah selisih dari rata–rata nilai harga yang dikehendaki

dengan nilai yang diukur. Berikut rumus dari simpangan :

Simpangan = Y – X
Dimana :
Y = Nilai setting
= rerata X

38
4.5.3. Error (%)
Error (kesalahan) adalah selisih antara mean terhadap masing-masing data.

Rumus error adalah:

DataSetting−Re rata
Error% =
( Datasetting )
x 100 %

4.5.4. Standart Deviasi


Standart deviasi adalah suatu nilai yang menunujukan tingkat (derajat)

variasi kelompok data atau ukuran standart penyimpangan dari meannya.

Rumus standart deviasi (SD) adalah:


n

SD =
√ ∑ ( X i − X )2
i =1
( n − 1)

Dimana :
SD = standart deviasi
= nilai yang Xdikehendaki
n = banyak data

4.5.5. Ketidakpastian (UA)


Ketidakpastian adalah kesangsian yang muncul pada tiap hasil. Atau

pengukuran biasa disebut, sebagai kepresisian data satu dengan data yang lain.

Rumus dari ketidakpastian adalah sebagai berikut:


stdv
Ketidakpastian =
√n
stdv
√ n−1
Dimana :
STDV = Standar Deviasi
n = banyaknya data

39
4.5.5.1. Tabel data hasil pengukuran
a. Monitoring Arus Listrik Unit Kulkas
Tabel 4.1. Tabel data hasil pengukuran alat Kulkas
Rata
Hasil Data Pengukuran /3 menit -
Satuan

Alat Ukur rata


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1.0
Modul TA A 1.03 1.04 1.06 1.06 1.05 1.05 1.04 1.06 1.05 1.04
0
Alat 0.8
A 0.91 0.92 0.96 0.86 0.94 0.94 0.91 0.82 0.93 0.91
Pembanding 8
Pengukuran diatas saya lakukan dengan pengambilan
data per 3 menit pencatatan untuk Ampere dari Modul TA dan
juga Ampere untuk alat pemban-dingnya. Didalam
pengambilan data saya memakai alat pembanding Ampere
Meter Digital dengan merk SINHWA MT87 agar data yang
dihasilkan dari Modul TA dapat dipantau pembacaanya dengan
alat pembanding yang sudah teruji . Untuk hasil yang didapat
pada rata-rata alat Modul TA adalah : 1.03 A, alat pembanding
adalah : 0.93 A
4.5.5.2. Diagram data hasil pengukuran
a. Monitoring Arus Listrik alat Kulkas

Diagram data analisa NILAI AMPERE


Ampere Modul TA Ampere SINHWA MT87
5.00
4.50
4.00
3.50
3.00
2.50
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

40
Diagram 4.1. Diagram data hasil pengukuran alat Kulkas
Gambar 4.4 merupakan grafik data hasil pengukuran nilai
ampere pada alat kulkas. Pengambilan data dilakukan dengan
pencatatan setiap 3 menit sekali sebanyak 10 kali. Dari grafik,
dapat diketahui bahwa modul TA memiliki kemampuan
pembacaan dengan linieritas yang hampir sama dengan alat
pembandingnya.
4.5.5.3. Tabel data hasil pengukuran
a. Monitoring Arus Listrik alat Kulkas dan Dispensere
Tabel 4.2. Tabel data hasil pengukuran alat Kulkas dan Dispenser
Rata
Hasil Data Pengukuran /3 menit -
Satuan

Alat Ukur rata


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2.3
Modul TA A 2.38 2.39 2.36 2.39 2.32 2.38 2.33 2.37 2.36 2.36
6
Alat 2.2
A 2.28 2.29 2.26 2.29 2.22 2.28 2.23 2.27 2.26 2.26
Pembanding 6
Pengukuran diatas saya lakukan dengan pengambilan data
per 3 menit pencatatan untuk Ampere dari Modul TA dan juga
Ampere untuk alat pembandingnya. Didalam pengambilan data
saya memakai alat pembanding Ampere Meter Digital dengan
merk SINHWA MT87 agar data yang dihasilkan dari Modul TA
dapat dipantau pembacaanya dengan alat pembanding yang sudah
teruji . Untuk hasil yang didapat pada rata-rata alat Modul TA
adalah : 2.35 A, alat pembanding adalah : 2.27 A.
4.5.5.4. Diagram data hasil pengukuran
a. Monitoring Arus Listrik Alat Kulkas dan Dispensere

Diagram data analisa NILAI AMPERE


Ampere Modul TA Ampere SINHWA MT87
5.00
4.50
4.00
3.50
3.00
2.50
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00 41
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Diagram 4.2. Diagram data hasil pengukuran alat Kulkas dan Dispensere
Gambar 4.5 merupakan grafik data hasil pengukuran
nilai ampere pada alat kulkas dan dispensere. Pengambilan
data dilakukan dengan pencatatan setiap 3 menit sekali
sebanyak 10 kali. Dari grafik, dapat diketahui bahwa modul
TA memiliki kemampuan pembacaan dengan linieritas yang
hampir sama dengan alat pembandingnya.

4.5.5.5. Tabel data hasil pengukuran


a. Monitoring Arus Listrik Alat Kipas Angin
Tabel 4.3. Tabel data hasil pengukuran alat Kipas Angin
Rata
Hasil Data Pengukuran /3 menit -
Satuan

Alat Ukur rata


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1.0
Modul TA A 1.08 1.09 1.05 1.08 1.08 1.02 1.02 1.08 1.09 1.07
6
Alat 0.9
A 0.98 0.98 0.97 0.99 0.93 0.98 0.99 0.98 0.98 0.97
Pembanding 6

Pengukuran diatas saya lakukan dengan pengambilan


data per 3 menit pencatatan untuk Ampere dari Modul TA dan
juga Ampere untuk alat pemban-dingnya. Didalam
pengambilan data saya memakai alat pembanding Ampere
Meter Digital dengan merk SINHWA MT87 agar data yang
dihasilkan dari Modul TA dapat dipantau pembacaanya dengan
alat pembanding yang sudah teruji . Untuk hasil yang didapat
pada rata-rata alat Modul TA adalah : 1.03 A, alat pembanding
adalah : 0.98 A

42
4.5.5.6. Diagram data hasil pengukuran
a. Monitoring Arus Listrik Alat Kipas Angin

Diagram data analisa NILAI AMPERE


Ampere Modul TA Ampere SINHWA MT87
5.00
4.50
4.00
3.50
3.00
2.50
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Diagram 4.3. Diagram data hasil pengukuran alat kipas angin


Gambar 4.6 merupakan grafik data hasil pengukuran
nilai ampere pada alat kipas angin. Pengambilan data
dilakukan dengan pencatatan setiap 3 menit sekali sebanyak 10
kali. Dari grafik, dapat diketahui bahwa modulTA memiliki
kemampuan pembacaan dengan linieritas yang hampir sama
dengan alat pembandingnya.
4.5.5.7. Kesimpulan data hasil pengukuran dan pengujian

43
Tabel 4.4. Tabel kesimpulan dari hasil data pengukuran dan pengujian
Kelebihan dari module ini, yaitu sensor yang digunakan
mampu mendeteksi Arus secara akurat, karena sudah memiliki
adc didalamnya, sehingga mampu mendeteksi hingga dua
angka dibelakang koma. Selain itu, kelemahan module ini,
tidak memiliki mode hold dan penyimpanan data. Sehingga,
pembacaan data sulit ditentukan sebab arus terus berjalan dan
data tidak dapat dipanggil.
Dengan proses membandingkan modul TA dengan alat
Ampere Meter digital didapat dalam pengukuran pada alat
Standar Deviasi (SD)
Rata-rata Alat MHD-
Tempat Pengukuran

Ketidakpastian
Rata-rata Modul

Simpangan

Error (%)
Satuan Ukur

(UA)
382SD

M
A

A
T

a 1.04 0.91 0.01 0.01 0.96 1.08 3.47 3.02 1.09 0.95

A b 2.36 2.26 0.01 0.01 0.42 0.44 7.87 7.54 2.49 2.38

c 1.07 0.91 0.01 0.01 0.92 1.08 3.54 3.02 1.12 0.95

44
Kulkas untuk module TA rata-rata : 1.04 , Error : 0.96%, dan
ketidakpsatian : 1.09 dan untuk alat pembanding yang
digunakan rata-rata : 0.91, Error : 1.08%, dan ketidakpastian :
0.95. Dalam pengukuran pada alat Kulkas dan Dispensere
untuk module TA rata-rata : 2.36 , Error : 0.42%, dan
ketidakpastian : 2.49 dan untuk alat pembanding yang
digunakan rata-rata : 2.26, Error : 0.44%, dan ketidakpastian :
2.38. Kemudian dalam pengukuran pada alat Kipas Angin
untuk module TA rata-rata : 1.07 , Error : 0.92%, dan
ketidakpastian : 1.12 dan untuk alat pembanding yang
digunakan rata-rata : 0.91, Error : 1.08%, dan ketidakpastian :
0.95, maka dari itu disimpulkan dari data diatas module TA
yang dibuat layak digunakan.

4.5.5.8. Diagram Kesimpulan data hasil pengukuran dan


Pengujian rata-rata, Simpangan, Error, Standar
Deviasi, dan Ketidakpastian

45
Diagram Kesimpulan Rata-rata Nilai
Arus
5.00
4.50
4.00
3.50
3.00
2.50
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
A: 1 B:1 C:1
Diagram 4.4. Grafik kesimpulan rata-rata nilai arus

1.00

0.80

0.60

0.40

0.20

0.00
A : TA A : MT B : TA B : MT C : TA C : MT
-0.20

-0.40

-0.60

-0.80

-1.00

Diagram 4.5. Grafik kesimpulan dataArus dari simpangan, error,


standar deviasi, ketidakpastian
4.6. Langkah-langkah penggunaan alat atau SOP

a. Pasang sensor SCT013 pada alat meter.

46
b. Jepitkan sensor pada kabel netral unit yang akan diukur..

c. Tekan tombol power pada posisi ON.

d. Tekan tombol Reset untuk menampilkan data pada layar LCD.

e. Nyalakan settingan bluetooth pada smartphone.

f. Buka aplikasi pembacaan data.

g. Sambungkan aplikasi dengan bluetooth HC-05.

h. Aplikasi akan menampilkan data realtime actual sama dengan

yang

dimunculkan LCD pada layar alat meter.

BAB V

47
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Setelah melalui tahap perancangan, pengujian dan pembahasan hasil

pengujian secara keseluruhan maka dapat diambil beberapa kesimpulan

sebagai berikut:

1. Perancangan alat Monitoring Penggunaan Daya Listrik Rumah Sakit

Berbaasis Andorid berjalan dan bekerja dengan baik dan dapat

menjalankan instruksi yang telah diprogramkan.

2. Sensor Arus SCT013 dapat menjadi refrensi yang bagus untuk

dimanfaatkan sebagai sensor pendeteksi Arus, dikarenakan keakurasianya

dalam membaca Arus Listrik.

3. Setelah dilakukan uji coba alat dengan membandingkan modul TA

dengan alat Ampere Meter digital didapat dalam pengukuran pada alat

Kulkas untuk module TA rata-rata : 1.04 , Error : 0.96%, dan

ketidakpastian : 1.09 dan untuk alat pembanding yang digunakan rata-rata

: 0.91, Error : 1.08%, dan ketidakpastian : 0.95. Dalam pengukuran pada

alat Kulkas dan Dispensere untuk module TA rata-rata : 2.36 , Error :

0.42%, dan ketidakpsatian : 2.49 dan untuk alat pembanding yang

digunakan rata-rata : 2.26, Error : 0.44%, dan ketidakpastian : 2.38.

Kemudian dalam pengukuran pada alat Kipas Angin untuk module TA

rata-rata : 1.07 , Error : 0.92%, dan ketidakpsatian : 1.12 dan untuk alat

pembanding yang digunakan rata-rata : 0.91, Error : 1.08%, dan

ketidakpastian : 0.95, maka dari itu disimpulkan dari data diatas module

TA yang dibuat layak digunakan.

48
5.2. Saran

1. Saran Institusi Pendidikan

Bagi institusi pendidikan terkait, diharapkan hasil penelitian

ini dapat menjadi bahan atau materi pembelajaran baik kalangan

mahasiswa adik tingkat agar dapat mengembangkan sutau project

module atau membuat skripsi kelulusan.

2. Saran Rumah Sakit

Sebaiknya bagi pihak rumah sakit dapat menerapkan module

yang sudah dirancang agar dapat termonitoring penggunaan daya

listrik yang ada di rumah sakit sehingga bisa menganggarkan sesuai

ADRT yang benar.

3. Saran Peneliti

Agar lebih baik, peneliti selanjutnya agar dapat melakukan

penelitian lebih lanjut dengan menambah suatu optional yang dapat

ditambah pada module agar module bisa berkerja lebih maksimal dan

efektife.

49
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir. 2013. Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler dan

Pemrogramannya Menggunakan Arduino. Yogyakarta: C.V Andi

Offset.

Arduino & Android. Yogyakarta : C.V Andi Offset. Yogi Dasatrio. 2013.

Dasar-dasar teknik Elektronika. Jogjakarta : JAVALITERA.

Jazi Eko Istiyanto. 2014. Pengantar Elektronika & Instrumentasi Pendekatan

Project.

NN. 2018. Alternatif Sensor Arus Menggunakan module SCT 013. Diambil

dari situs

https://www.nyebarilmu.com/alternatif-sensor-arus-menggunakan-module-sct-

013/ (diakses 12 Juli 2019)

NN. Tutorial Arduino Mengakses Sensor Arus. Diambil dari situs https://www.

nyebarilmu.com/tutorial-arduino-mengakses-sensor-arus/ (diakses 14

Juli 2019)

NN. 2017. Tutorial Arduino mengakses module Bluetooth HC-05. Diambil dari
situs https://www.nyebarilmu.com/tutorial-arduino-module-bluetooth-
hc-05/ (diakases 14 Juli 2019)

NN. 2017. Cara Mengakses Modul Display LCD 16 X 2. Diambil dari situs

https://www.nyebarilmu.com/cara-mengakses-modul-display-lcd-16x2/

(diakses 15 Juli 2019)

50
NN. Pengenalan Arduino.--.

http://mkpraktis.blogspot.com/2013/09/pengenalan-arduino.html

(diakses 16 Juli 2019)

Suwardi Lubis (2017). Diambil dari situs https://suwardilubis.blogspot.com/

2017/06/kemajuan-teknologi-komunikasi-terhadap.html. (diakses 16

Juli 2019)

Darma Kusumandaru (2015). Diambil dari situs

http://kusumandarutp.blogspot.com/2015/08/daya-listrik-daya-aktif-

daya- reaktif.html. (Diakses 17 Juli 2019)

Rizal Akbar (2018). Diambil dari situs

https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/10693/SKRIPSI%2

0revisi%20siap%20%28100918%29.pdf?sequence=1&isAllowed=y.

(Diakses 17 Juli 2019)

Hendri (2013). Diambil dari situs http://belajar-dasar-

pemrograman.blogspot.com/2013/03/arduino-uno.html (Diakses 17 Juli

2019)

51
52

Anda mungkin juga menyukai