1. PREPARATION
Main switch on maka tegangan dari PLN masuk sebesar 380 volt (3
phase) yang masu kerangkaian tegangan tinggi (HTT) dan pemanas
Filamen.
Pengaturan mAs
1. Tegangan dari PLN masuk kerangkaian penyearah system bridge
(1a), pada rangkaian ini tegangan di searahkan sehingga
keluarannya menjadi tegangan searah gelombang penuh.
2. tegangan searah gelombang penuh masuk kerangkaian filter
(2a).output pada rangkaian filter ini diubah menjadi tegangan
searah dengan ripple.
3. Output dari rangkaian filter menjadi masukkan bagi rangkaian
inverter (3a).
4. mAs yang akan digunakan adalah 40 mAs, maka kita mengatur
pada control consul, jika perbandingan 10 mAs = 1 volt. Dengan
demikian pada Iro soll (VReff) yang digunakan adalah 4 volt.
5. rangkaian regulator (penguat differensial) digunakan unutk
membandingkan IRo ist dan IRo soll, dimana IRo ist
dikendalikan oleh rangkaian pengganti.
6. rangkaian pengganti disini dilengkapi dengan sensor (photo
anoda) maka lampu, jika lampu didekatkan ke sensor maka
cahaya tampak akan diubah menjadi sinyal listrik.
7. pada saat tegangan IRo soll lebih besar dari tegangan IRo ist
maka output dari regulator akan bernilai 1. output regulator akan
diubah ke VCO (voltagr ciontrol oscilator) menjadi frekuensi
tinggi.
8. Φoutput dari rangkaian VCO merupakan trigger bagi Th1 dan
Th2 serta Th3 dan Th4 pada rangkaian inverter
9. output dari rangkaian inverter yang merupakan tegangan yang
menyerupai tegangan AC.
10. tegangan pada primer maksimum 350 volt untuk 3 phasa,
transformator pemanas filament merupakan transformator step
down, tegangan yang masuk ke primer pemanas filamen
menimbulkan garis-garis gaya maghnet yang berubah setiap
waktunya, sehingga induksi lilitan sekunder menimbulkan gaya
d
E
gerak listrik dengan dt , karena jumlah lilitan pada
Pengaturan kV
1. teganagn dari PLN sebesar 380 volt masuk kerangkaian
penyearah system bridge (1), pada rangkaian ini tegangan dari
PLN akan disearahkan
2. tegangan yang telah disearahkan masuk kerangkaian filter (2)
pada rangkaian filter tegangan yang telah disearahkan akan
diubah menjadi tegangan searah dengan ripple.
3. output dari rangkaian filter ini akan menjadi in[putan bagi
rangkaian inverter.
4. missal tegangan yang akan digunakan adalah 70 kV, maka kita
mengatur pada control consul. Jika perbandingan yang akan
diginakan adalah 1 volt : 20 kV, maka kV soll kita memilih atau
menggunakan tegangan sebesar 3.5 volt.
5. pada saat itu kV ist akan bernilai 0 volt maka output dari
rangkaian regulator adalah 3,5 volt. Output dari regulator akan
masuk kerangkaian VCO (voltage control oscilator) dan tegangan
akan diubah menjadi frekuensi tinggi 7-13 kHz.
6. output dari rangkaian inverter merupakan masukan bagi primer
transformator tegangan tinggi (3,5 volt) karena perbandingan P:S
= 1V : 20 kV maka output dari sekunder transformator tegangan
tinggi adalah 70 kV.
7. output transformator tegangan tinggi akan disearahkan oleh
rangkaian filter (6). Pada rangkaian filter (condensator) akan
disimpan unutk memberi supply pada tabung rontgen sehingga
memberi beda potensial antara anoda dan katoda, sementara itu
melalui voltage devider R1 & R2, tegangan ini diumpan balikkan
menuju regulator selam kV soll lebih besar dari kV ist.
8. jika kV ist lebih besar dari kV soll maka VCO tidak aktif,
rangkaian inverter tidak aktif, HTT dan penyearah juga tidak
aktif maka capasitor akan membuang muatannya.
9. awan electron tertarik dari katoda ke anoda akibatnya terbentuk
arus electron yang berlawanan dengan arus tabung . saat itu
electron ada yang menumbuk inti atom (breamstrahlung) dan ada
yang menumbuk kulit K (k kgarakteristik), ion-ion yang
tertubruk akan terpental ketempat lain dan diisi kembali oleh
partikel lain dari tempat lain. Perpinadahan partikel ini akan
mengakibatkan terjadinya gelombang elektromaghnetik. Unutk
gelombang elektromaghnetik yang panjangnya 0,1-1 Amstrong
disebut sinar X, sehingga terjadilah Expose.
C Q Q D Qn Qn
H H L H L H
L L H H L H
H L H L H L
L H L L H L
Clock Awal Data Hasil
Dari table diatas apabila C high, Q low, Q high, D low maka Qn menjadi high
M15 pin1-2 high membias keluaran pin 3 high, M17 pin 4 high, diinvenyer oleh
M14 pin 13 low, sehingga arus dari Vcc,R108, ditandai dengan menyalanya LED
D147. dengan T14K low menyebabkan T14A mengalir ke T14K tadi. Apabila
pulsa Qn tetap dipertahankan pada posisi high.
7. Siklus berikutnya jika C high, Q low, Q high, D low maka Qn menjadi low
menyebabkan Qn menjadi high. Karena C high dan Qn high maka keluarga M15
pin 4 menjadi high, M17 pin 3 high, diinventer oleh M14 pin 13 menjadi low yang
ditandai dengan menyalannya LED D148 oleh karena itu arus akan mengalir dari
Vcc,T23A menuju ke T23K.
8. Pembangkit osilasi (M6) membagi pulsa clock menjadi dua : apabila pulsa
keluarannya dijumlahkan sama dengan pulsa input. Oleh karena pembagian
frekuensi ini TR14 dan TR23 bisa berkerja bergantian.
Kita ketahui bahwa pada saat pengisian SCR2 akan aktif sedangkan SCR3 off.
Arus akan mengalir dari sisi positif beterai F2 TR INV SCR2 T2 Trafo
primer T1 TR INV kembali ke kutub negative baterai. Saat berikutnya arus
mengalir dari sisi positif baterai F2 TR INV T1 Trafo primer T2
SCR2 TR INV kembali kesisi negatif baterai , sehingga tegangan DC baterai
pada titik T2 – T1 diubah menjadi AC untuk mengisi capasitor tegangan tinggi.
Apabila melakukan tahap persiapan SCR 3 akan aktif dan SCR 2 akan OFF,
maka arus akan mengalir dari baterai sisi positif F2 TR INV T3 SCR3
TR INV kembali kesisi negatif baterai ,siklus berikutnya dari sisi positif baterai
F2 TR INV SCR 3 T3 TR INV kembali ke negatif baterai.
Dari hasil tadi T3 menjadi AC dan X Ray tube stator mendapat tenaga. Hal itu
memungkinkan start rotating anoda dan rotasi anoda sebenarnya.
Rangkaian gambar 3.6.2 berfungsi untuk rotasi anoda pada saat dilakukan
persiapan dengan mengaktifkan sinyal KC Low.
Pada M21 akan mengalir arus dari VCC R117 R116 mengisi C36 dan
pembuangan muatan capasitor C34 ke R116 M21 pin 7 menghasilkan pulsa
clock pin 3 M21 secara terus menerus yang merupakan input M18 kaki 5
Pada saat melakukan persiapan KC diberi sinyal low mengakibatkan akan ada arus
yang mengalir dari VCC R309 D135 menuju B11 . bekerjanya M118
membuat tegangan kolektor low, tapi inverter M29 menjadi high
Karena CCHA aktif maka M121 tidak bekerja dan tegangan kolektor menjadi
high yang diteruskan ke M28 pin 1 . M28 pin 1 dan 2 high , keluarannya akan naik.
M19 Q juga menjadi high constant. Output dari M!8 pin 4 dan 11 akan sama dengan
pulsa clock M21/M16 pin 11/M15 pin 8 dan 12. oleh M16 pulsa clock dibagi dua.
Jika pulsa clock high, Q high, dan D akan high , menghasilkan Q high yang membuat
keluaran M15 pin 10 high. M17 pin 4 diinverter oleh M14 menjadi low yang ditandai
dengan menyalanya led D147, sehingga akan ada arus yang mengalir dari vcc – R110
– T14A – dan kembali ke T14K. Sedangkan jika clock high,ˉQ low, D low akan
membuat ˉQ menjadi high karena M16 bekerja D = Q dan Q dengan ˉQ harus
berlawanan . dengan demikian M16 pin 11 dan M17 pin 3 menjadi high , diinverter
menjadi low oleh M14 yang ditandai dengan menyalanya led D148 . lownya konektor
J30 pin 4 , arus akan mengalir dari vcc R110 T23A T23K .
Pada saat ccha aktif . M121 bekerja karena ada arus dari vcc R312 D136
R3 . tegangan kolektor low diinverter oleh M29 pin 2 menjadi high, karena KC
tidak aktif dan M118 belum bekerja tegangan kolektornya high yang mengakibatkan
M28 pin 4 high, di inverter M14 pin 14 menjadi low, arus mengalir dari Vcc- R228-
D149 menyala sehingga arus mengalir dari Vcc- R119- SCR2A menuju
SCR2K.dengan demikian SCR2K akan aktif.
Untuk Ready KC akan aktif dan arus akan mengalir dari Vcc- R309- LED- M118
bekerja- menuju B11 yang low. Tegangan kolektor jatuh di inverter oleh M9 pin 4 jadi
high, karena CCHA tidak aktif membuat M121 tidak bekerja dan tegangan kolektor
high diumpankan pada M28 pin 1.
M28 pin 1 dan 2 high keluarannya akan high pula, tetapi diinverter oleh M14
pin 15 menjadi low yang ditandai dengan menyalanya led D150,kemudian akan ada
arus yang mengalir dari VCCR120SCR3Akembali ke SCR3K mengakibatkan
SCR3 bekerja.
GAMBAR 3.9.1
Detektor Arus Tabung
Fungsi rangkaian ini adalah sebagai pendeteksi arus tabung . Arus tabung yang
dihubungkan di antara terminal N1 dengan E dan E dengan N2 berfungsi untuk
mencegah berubah – ubahnya tegangan tinggi ke terminal N1 dan N2 ketika
hubungan N1-E terjadi oleh beberapa perubahan diluar trafo tegangan tinggi.
Selama exposure berlangsung arus tabung mengalir dalam suatu rangkaian
yang ditujukan oleh tanda panah seperti pada gambar 3.9.1
( N1→CN1→C→Anoda→
Katoda→C→CN2→N2→N1 ).
Arus mengalir dari kondensator tegangan tinggi kutub positif terus ke Tabung
sinar x dan ke kondensator tegangan tinggi sisi negatif keterminal CN2 terus ke N2
dan R183 R184 terus ke N3 dan terakhir ke terminal CN1.
Resistor R183 dan R184 merupakan input penguat deferensial yang berfungsi
untuk menghilangkan gangguan (noise) . output A11 diperkuat oleh penguat non
inverting A7 . ouput A7 adalah sebagai input untuk M203 ( pada M25 ) yang
merupakan suatu converter tegangan menjadi frekuensi (V/F) hubungan antara
frekuensi dan tegangan tersebut adalah 1V = 20 Khz . frekuensi M203 dibagi 1/10
oleh M24 kemudian output frekuensi M24 dibagi menjadi ½ oleh M23 sehingga
frekuensi hasil converter totalnya dibagi 20 . output M23 merupakan sinyal TMV
yang bernilai 100mA = 1Khz . jika nilai cek tidak sesuai maka kita atur tegangan
output A7 untuk mencapai 100mA = 1Khz .
Sinyal TMV dikirim ke CPU XSYS 86 untuk dicounter dan apabila telah
mencapai harga pengesetan dari mAs (I soll ), maka sinyal X-ray menjadi off dan
menghentikan penyinaran .
Inverter FET berfengsi untuk mengubah tegangan dari battery utama menjadi
tegangan AC 1kHz. Masukannya ke trafo daya T2 dan memperoleh daya bias
transistor utama dan daya pemanasan filamen tabung sinar x dari output T2.
Jika kita melaksanakan pengisian dengan menekan tombol charge. Sinyal on
diberikan pada konektor J5 pin B7 XSYS-86 board ke papan control dan arus akan
mengalir dari Vcc. D137 optocoupler M119 bekerja dan menuju sinyal dan B7 yang
di berikan. Bekerjanya M119 membuat pada tegangan pada emiter menjadi high yang
merupakan input bagi M8 pin 9 dan pin 13.
M10 adalah IC pembangkit osilasi akibat menglirnya arus diri Vcc terus ke
D209 yang berfungsi untuk mempercepat pengisian kapasitor C24,kemudian terjadi
pembuangan muatan C24 melewati R88 ke pin 7 dari M10 sehingga output pin 3 akan
mengeluarkan pulsa clock untuk mentrigger pin 3 pada M6. M6 adalah IC pembagi
frekuensi menjadi dua frekuensi yang berbeda. Jika yang satu low yang stunya high.
Apabila clock high,Q high, D menjadi high maka keluaran Q akan high dan Q
menjadi low. Dengan demikian M8 pin 10akan beroutput high, di inverter oleh M1
pin 13 menjadi low. Sehingga arua akan mengalir dari Vcc terus ke R69 menuju D181
yang menyala. J33 pin 3, dan ke pin 4 yang berharga low.
Saat berikutnya jika clock high, Q low. D menjadi low maka keluaran Q
menjadi low sedangkan Q berubah menjadi high. Input M8 pin 1 dan 2 high,
outputnya akan high diteruskan oleh M8 pin 11 yang juga high, dan inverter oleh M1
pin 14 menjadi low, sehingga arus akan mengalir dari Vcc, R70, D102 yang menyala,
pin 1 pada J33 menuju ke pin 2 yang berharga low.
Jika J33 pin 4 low dari FE 2K, maka arus akan mengalir dari FE 2A yang high
melewati M7 hingga bekerja dan kembali ke pin 4 FE 2K yang low. Dengan demikian
arus akan mengalir melewati transistor M7 yang bekerja membias Q14, membias
Q13, membias Q12 yang membuat ketiga FET tersebut bekerja kemudian arus
kembali ke battery sisi negative.
Bekerjanya Q12 mengakibatkan arus supplay akan mengalir dari battery sisi
positif menuju konektor J55 pin 2,3,4 FET Q12 konektor J56 26 MB OM
konektor 55 pin 1 dan kembali ke sisi negative battery.
Jika J33 pin 2 low mengakibatkan arus akan mengalir dari J33 pin 1/FE 1A
menuju optocoupler M7 1-2 kembali ke FE 1K yang berharga low. Sehingga arus catu
daya akan mengalir melewati M7 7-8 mentrigger Q10, mentrigger Q9 yang
kesemuanya menjadi aktif dan arus catu daya kembali ke sisi negative bottom.
Sekarang arus supplay akan mengalir dari sisi positif battery menuju konektor
J55 pin 2,3,4 Q11 J56 pin 3-4 26MA OM ke konektor J56 pin 1-
2konektor j55 pin 1 dan kembali ke battery sisi negative.
Dengan demikian transformator T2 akan mendapat tegangan AC dan supplay
battery yang telah diubah.
RANGKAIAN PEMANAS FILAMEN