Anda di halaman 1dari 18

AKADEMI TEKNIK ELEKTROMEDIK

ANDAKARA JAKARTA

PROPOSAL JUDUL TUGAS AKHIR

BESERTA GARIS BESAR PEMBAHASANNYA

Di ajukan oleh :

NAMA MAHASISWA : WAHYUDI


NOMOR INDUK : 15202047
JUDUL TUGAS AKHIR : RANCANG BANGUN MONITORING SUHU
PADA PESAWAT INKUBATOR BAYI DENGAN
INTERFACE PERSONAL COMPUTER (PC)

AKADEMI TEKNIK ELEKTROMEDIK ANDAKARA


JAKARTA
2019

1
LEMBAR PERSETUJUAN
PROPOSAL TUGAS AKHIR

Dengan ini menyatakan bahwa :

Nama Mahasiswa : WAHYUDI


Nomor Induk : 15202047
Judul Tugas Akhir : RANCANG BANGUN MONITORING KONDISI
SUHU PADA PESAWAT INKUBATOR BAYI
DENGAN INTERFACE PERSONAL COMPUTER
(PC)

Telah layak dan disetujui untuk selanjutnya dibuat menjadi sebuah Karya Tulis Ilmiah
(KTI) dan Modul sebagai tugas akhir di akademi teknik elektromedik andakara jakarta.

Jakarta, 03 Mei 2019

Menyetujui ,
Editor I Editor II

Sri Nurhayati ST.M.Pd. Iswoko, ST

2
AJUAN JUDUL TUGAS AKHIR
BERIKUT GARIS BESAR BAHASANNYA

NAMA MAHASISWA : WAHYUDI


NOMOR INDUK : 15202047
JUDUL TUGAS AKHIR : RANCANG BANGUN MONITORING KONDISI
SUHU PADA PESAWAT INKUBATOR BAYI
DENGAN INTERFACE PERSONAL
COMPUTER (PC)

Materi yang akan di bahas dalam tugas akhir ini adalah Rancang Bangun Monitoring
Kondisi Suhu Pada Pesawat Inkubator Bayi Dengan Interface Personal Computer (pc).

1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Pemilihan Materi
Perkembangan teknologi kini telah memasuki setiap aspek kehidupan. Semua
ini diharapkan dapat mewujudkan peningkatan kesejahteraan hidup dengan
memanfaatkan perkembangan teknogi tersebut. Perkembangan teknologi bukan
merupakan sesuatu yang dapat memberi pengaruh negatif, namun dapat memberi
dampak positif apabila dimanfaatkan dengan maksimal. Dunia kedokteran sebagai
salah satu disiplin ilmu yang memanfaatkan perkembangan teknologi.
Hal ini dibuktikan dengan hadirnya berbagai macam peralatan kedokteran
diagnostik maupun terapi baik di Rumah Sakit, klinik, laboratorium kesehatan dan
lembaga- lembaga yang membutuhkan peralatan kesehatan. Perkembangan akan
terus berlanjut tanpa ada batas selama manusia terus berusaha.
Di era modernisasi ini ada satu permasalahan kesehatan yang semakin hari
semakin banyak kasusnya yaitu Bayi prematur. Dengan adanya gejala bayi
prematur dapat dikatakan menambah daftar kematian bayi di Indonesia, karena
banyak kasus kematian bayi disebabkan oleh penanganan bayi prematur yang
kurang efisien dan baik. Bayi prematur adalah bayi yang lahir kurang dari 37

1
minggu atau berat badan saat kelahiran dibawah rata-rata bayi normal. Sehingga
diperlukan proses adaptasi lingkungan diluar Rahim dalam kondisi yang terkontrol.
Kondisi yang serba terbatas, baik asupan gizi dan kebutuhan lainnya yang sangat
diperlukan dalam tumbuh kembangnya bayi, perlu adanya perawatan yang intensif.
Oleh karena itu dibuatlah suatu alat untuk mengatasi permasalahan tersebut,
yaitu alat Inkubator bayi. Inkubator bayi / baby incubator adalah sebuah alat
kesehatan dengan wadah tertutup yang kehangatan ruangan cambernya dapat diatur
dengan cara memanaskan udara dengan suhu tertentu yang berfungsi untuk
menghangatkan suhu tubuh bayi. Dalam pengembangan pesawat inkubator bayi /
baby incubator dalam hal monitoring parameternya masih secara manual, untuk
mempermudah dalam hal pendataan seharusnya sudah di buat sistem central
monitoring / computerize sehingga pendataan ataupun pemantauan suhu hanya
tertuju pada central komputer tersebut.
Dengan beberapa alasan diatas penulis akan mengembangkan pesawat Baby
Incubator dengan interface personal pc dengan tujuan untuk memudahkan dalam
memonitoring kondisi parameter pada pesawat.
Hal tersebut diatas yang mendorong penulis membuat karya tulis yang berjudul :

“RANCANG BANGUN MONITORING KONDISI SUHU PADA PESAWAT


INKUBATOR BAYI DENGAN PERSONAL COMPUTER (PC)”

1.2. Pokok Permasalahan


Pokok permasalahan pada penulisan tugas akhir ini adalah bagaimana merancang
dan merealisasikan sebuah alat inkubator bayi yang terhubung dengan pc.

1.3. Batasan Masalah


Pada tugas akhir ini dibatasi pada permasalahan sebagai berikut :
a. Pembuatan alat / modul dalam bentuk rancang bangun.
b. Sensor suhu untuk mengukur suhu tubuh bayi yang digunakan adalah LM35
dengan range 32° C – 37.5°C.
c. Sensor suhu yang digunakan untuk mengontrol inkubator bayi adalah DHT 11
dengan range suhu 32°C – 37.5°C

2
d. Proses interface yang di tampilkan hanya hasil pengukuran temperatur.
e. Pc yang di gunakan berbasis windows sebagai pengoperasiannya.
f. Pembatasan seting mulai dari 29,30,31,32,33,34,35,36, dan 37.

2. Teori Penunjang
Adapun beberapa teori penunjang untuk membuat tugas akhir ini adalah sebagai
berikut :
2.1. Bayi premature
Pengertian bayi premature adalah bayi yang lahir belum pada waktunya. Bayi
yang lahir premature ini biasanya yang lahir dalam waktu 37 minggu atau kurang
dari pada waktunya sehingga bayi premature itu akan mengakibatkan antara lain:
berat bayi kurang dari semestinya, kulit akan tampak keriput dan berwarna merah,
daya hisap masih lemah sehingga belum bisa menghisap asi, kuku belum melewati
ujung jari dan pernafasan lemah, otot-otot lunak. Hal-ha ini yang menyebabkan
angka kematian bayi yang lahir premature cukup tinggi. Sedangkan bayi yang
lahir normal atau tepat pada waktunya berkisar antara 40 minggu dan biasanya
dikatakan bayi itu sehat. Dan berat badan bayi sehat berkisar antara 2.500 gram
sampai 4.000 gram.
Menurut Evelyn C dalam buku anatomi dan fisiologi untuk paramedis penyebab
bayi yang lahir premature ini, secara garis besar disebabkan oleh 2 faktor, yaitu :

a. Faktor ibu
a) Adanya penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan yang
diderita oleh sang ibu.
b) Usia dari sang ibu yang relatif lebih muda, angka kelahiran premature
yang tinggi yang dialami oleh sang ibu yang berumur dibawah 20 tahun.
c) Keadaaan sosial ekonomi yang lemah sangat berperan terhadap kelahiran
premature.

b. Faktor janin
Kelahiran multiple (kembar) umurnya mengakibatkan lahirnya dengan berat
badan yang rendah. Agar bayi premature tersebut dapat terus hidup seperti

3
bayi bayi normal lainnya, maka perlu diberikan perawatan khusus dengan
memasukannya kedalam incubator serta memberikan suhu ruang yang
normal dan stabil serta mengisolasi bayi agar terhindar dari berbagai macam
penyakit karena bayi premature sangat rentan terhadap penyakit.

2.2. Tinjauan Elektronika


Berkaitan dengan perancangan modul, komponen komponen elektronika yang di
butuhkan meliputi komponen komponen dasar hingga komponen diskrit berbentuk
ic ataupun mikrokontroler.
 Mikrokontroller Arduino
Untuk merancang modul yang akan dibuat. Penulis akan menggunakan
arduino untuk memasukkan programnya. Arduino adalah pengendali mikro
single-board yang bersifat opensource, diturunkan dari Wiring platform,
dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.
Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa
pemrograman sendiri. Saat ini Arduino sangat populer di seluruh dunia. Banyak
pemula yang belajar mengenal robotika dan elektronika lewat Arduino karena
mudah dipelajari. Tapi tidak hanya pemula, para hobbyist atau profesional pun
ikut senang mengembangkan aplikasi elektronik menggunakan Arduino. Bahasa
yang dipakai dalam Arduino bukan assembler yang relatif sulit, tetapi bahasa C
yang disederhanakan dengan bantuan pustaka-pustaka (libraries) Arduino.
Kelebihan Arduino :
 Tidak perlu perangkat chip programmer karena di dalamnya sudah ada
bootloader yang akan menangani upload program dari komputer.
 Sudah memiliki sarana komunikasi USB, sehingga pengguna Laptop yang
tidak memiliki port serial/RS323 bisa menggunakan nya.
 Bahasa pemrograman relatif mudah karena software Arduino dilengkapi
dengan kumpulan library yang cukup lengkap.
 Memiliki modul siap pakai (shield) yang bisa ditancapkan pada board
Arduino. Misalnya shield GPS, Ethernet, SD Card, dll.

4
Gambar 1 : Arduino Uno

 Display lcd 20 x 4
Display merupakan komponen pendukung dalam penggunaan mikrokontroller
dalam hal penampilan karakter ataupun penampilan data dari hasil pengambilan
oleh sensor. Dalam pembuatan modul kali ini menggunakan display 20 x 4 yang
artinya lcd tersebut memiliki 4 baris dan setiap barisnya memiliki 20 karakter
yang bisa di isi.

 Komponen elektronika penunjang lainnya


Komponen elektronika penunjang lain mulai dari resistor, kapasitor, komponen
pendukung pembuatan modul power supply dan lain lain.

2.3. Sensor Penunjang


 Sensor suhu (LM35)
IC LM 35 adalah rangkaian sensor suhu dalam derajat celcius (ºC). LM 35
merupakan sebuah komponen yang digunakan untuk merubah besaran suhu
menjadi besaran listrik. Dimana 1ºC ini mampu mendeteksi keadaan suhu
disekitarnya dengan perubahan kenaikan 1ºC akan menaikkan tegangan yang
linier yaitu keluaran sebesar 10mV/ºC. Keunggulan lain dari IC LM 35 adalah
dapat digunakan dengan catu daya tunggal atau tegangan catu daya ganda.
Dengan konsumsi arus yang sangat kecil (60µA) menyebabkan panas yang
dihasilkan rendah (±0,1ºC). kecermatan LM 35 adalah lumrahnya 0,4ºC pada
suhu 25ºC. Dengan jangkauan suhu antara -55ºC sampai +150ºC.

5
Gambar 2 : sensor LM35

 Sensor suhu dan kelembapan (DHT 11)


DHT11 adalah sensor digital yang dapat mengukur suhu dan kelembaban udara
di sekitarnya. Sensor ini sangat mudah digunakan bersama dengan Arduino.
Memiliki tingkat stabilitas yang sangat baik serta fitur kalibrasi yang sangat
akurat.DHT11 termasuk sensor yang memiliki kualitas terbaik, dinilai dari
respon, pembacaan data yang cepat, dan kemampuan anti-interference.
Ukurannya yang kecil, dan dengan transmisi sinyal hingga 20 meter, membuat
produk ini cocok digunakan untuk banyak aplikasi-aplikasi pengukuran suhu
dan kelembaban.

Gambar 3 : sensor DHT 11

DHT11 adalah sebuah single chip sensor suhu dan kelembaban relatif dengan
multi modul sensor yang outputnya telah dikalibrasi secara digital. Dibagian
dalamnya terdapat kapasitas polimer sebagai eleman untuk sensor kelembaban
relatif dan sebuah pita regangan yang digunakan sebagai sensor temperatur.

6
Output kedua sensor digabungkan dan dihubungkan pada ADC 14 bit dan
sebuah interface serial pada satu chip yang sama. Sensor ini mengahasilkan
sinyal keluaran yang baik dengan waktu respon yang cepat. DHT11 ini
dikalibrasi 16 pada ruangan dengan kelembaban yang teliti menggunakan
hygrometer sebagai referensinya.

 Buzzer (alarm)
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk merubah
getaran listrik menjadi getaran suara. Buzzer terdiri dari kumparan yang
terpasang pada diafragma dam kemudian kumparan tersebut dialiri arus
sehingga menjadi electromagnet, kumparan tadi akan ditarik kedalam atau
keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan
dipasang pada diafragma secara bolak balik sehingga membuat udara bergetar
yang akan menghasilkan suara. Buzzer digunakan sebagai indicator bahwa
proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat ( alarm ).

Gambar 4 : Buzzer

Fungsi dari Buzzer adalah sama seperti speaker, yaitu untuk menghasilkan suara
namun buzzer mampu untuk menghasilkan suara berfrekwensi tinggi, sedangkan
speaker mampu untuk menghasilkan suara dalam frekwensi tinggi dan rendah.

7
3. Metode Pendekatan

Adapun metodologi pendekatan yang digunakan pada tugas akhir ini adalah :

3.1.Metode Kepustakaan

Melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan penulisan tugas akhir ini

dengan cara membaca buku, literatur, dan tulisan – tulisan lain serta jurnal-jurnal

penelitian dari layanan internet.

3.2.Metode Wawancara

Melakukan tanya jawab langsung dengan dosen pembimbing dan dosen

pengajar.

3.3.Metode Perancangan dan Simulasi

Melakukan perancangan dengan menggunakan software, kemudian melakukan

simulasi dari perancangan tersebut, dan melihat komponen komponen yang di

perlukan (rangkaian dan kerja rangkaian) dari hasil simulasi.

3.4.Metode Pembuatan dan Pengujian

Membuat dan merancang modul baby incubator sesuai dengan rancangan yang

telah dibuat sebelumnya, kemudian melakukan pengujian kinerja alat.

8
4. Konsep Umum Perancangan
4.1. Perencanaan Blok Diagram dan Cara Kerja
Dalam merancang baby incubator dengan interface personal computer di

perlukan sebuah blok diagram sebagai penunjang pembuatan modul tersebut.

Adapun blok diagram dalam pembuatan modul tersebut adalah sebagai berikut :

Sumber PLN

Power supply

Display

Buzzer Seting/keypad

Mikro
Sensor suhu kontroler

Sensor USB
kelembapan konektor pc PC
dan unit

Gambar 5 : Blok diagram

Catatan : Jelaskan secara benar dan terstruktur mengenai blok diagram yang dibuat.

9
4.2. Perancangan Bentuk Alat

Keterangan :
1
1. port penghubung unit
Display 5
2 dengan pc

2. port pengisian batrai


3 6
/charger (Power supply)
7 3. tompol seting start dan reset
4 4. buzzer

5. display

6. port skin sensor


Gambar 6 : Perancangan Bentuk Alat 7. port sensor humidi dan
temperatur

4.3. Perancangan desain tampilan pada pc

penampilan pada pc (software) saat interface menampilkan grafik yang di hasilkan

sensor suhu dan termometer sebagai pembanging dari grafik tersebut.

Grapik penunjukan kondisi suhu

Gambar 7 : Desain tampilan interface pc

Catatan : Untuk perancangan desain baik secara rancang bangun, simulator, sistem
display dan perangkat pendukung lain dibuat sesuai dengan bentuk alat. Tidak harus
seperti yang di contohkan.

10
4.4. Perangkat Lunak

LabVIEW (singkatan dari Laboratory Virtual Instrumentation Engineering

Workbench) adalah perangkat lunak komputer untuk pemrosesan dan

visualisasi data dalambidang akuisisi data, kendali instrumentasi serta

automasi industri yang pertama kali dikembangkan oleh perusahaan National

Instruments pada tahun 1986. Perangkat lunak ini dapat dijalankan pada sistem

operasiLinux, Unix, Mac OS X dan Windows.

Catatan : untuk pembahasan materi penunjang atau teori penunjang di


sesuaikan dengan kebutuhan dasar judul, dan apabila memang perlu di
tampilkan data berupa gambar, grafik, tabel atau file lainnya dapat
dimasukkan kedalam proposal sebagai acuan pertimbangan tambahan.

11
4.5.Perancangan Flowchart

start

inisialisasi

Sw. Up Tampilkan
suhu di NAIKAN SETING +1 di display
tekan

Sw. Tampilkan
down TURUNKAN SETING -1
di Display
suhu di
tekan

Baca data ADC


Tampilkan di
Display dan
Sw. start
pc
di tekan Bandingkan data
ADC dengan
sensor

Seting
suhu > Heater On
sensor

A B C
12
A B C

Seting
Heater
suhu =
mati
sensor

Seting
Heater
suhu <
mati
sensor

Seting
Heater Buzzer ON
suhu <
mati
37,5oC

SW Heater
reset di mati
tekan

Kembali membaca data Selesai


pada sensor di ADC
yang akan di tmpilkan
di display dan PC 13
5. Sistematika Penulisan
Pembahasan tugas akhir ini terdiri dari 5 (lima) bab, setiap bab membahas masalah
masing – masing.
Bab 1 Pendahuluan
Bagian ini terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, pokok permasalahan,
batasan masalah, metode penulisan dan sistematika penulisan.
Bab 2 Dasar Teori
Bagian ini berisi tentang teori dasar yang berkaitan dengan alat inkubator bayi
beserta tinjauan pendukungnya yaitu Tinjauan biologi, Medik dan Elektronik
( Komponen Dasar dan Rangkaian Dasar ).
Bab 3 Perancangan
Bagian ini berisi tentang penjelasan perancangan alat mulai dari blok diagram
sampai dengan perancangan rangkaian alat.
Bab 4 Pengukuran, Pendataan dan Analisis Alat
Bagian ini berisi hasil pengukuran pada modul untuk selanjutnya dilakukan
pendataan hasil dan dilakuka analisa data dari hasil yang didapatkan.
Bab 5 Kesimpulan
Bagian ini berisi tentang kesimpulan dari keseluruhan isi tugas akhir ini.

6. Hasil Yang Di Harapkan


Alat berfungsi dengan baik dengan tingkat keakurasian 100 %.
Akurasi alat dengan software baik pada pemrograman maupun pada pc dapat berjalan
dengan lancar.
Memperkenalkan system monitoring. Dan mempermudah user dalam hal
memonitoring temperatur.

14
7. Rencana Kerja
Berikut penulis lampirkan rencana kerja dari pengajuan judul sampai dengan penyelesaian karya tulis ilmiah dan modul.

MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS


Kegiatan
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Studi Kepustakaan
Pengajuan dan Seminar
Rroposal
Proses Pembimbingan
Metode Perancangan
Pembuatan dan Pengujian

Catatan : Untuk pembuatan rencana pengerjaan disesuaika dengan ketentuan estimasi waktu yang telah ditentuka

15
8. Kepustakaan

 Aswan, rinaldi. 2017 Rancang Bangun Sistem Pengontrolan Suhu Inkubator


Bayi Dan Sistim Monitoring Bagi Bayi Di Dalam Inkubator Berbasis Mini
Pc. Politeknik negeri padang. Padang
 Munadi, 2009 rancang bangun inkubator bayi berbasis mikrokontroller
AT89S51, Jakarta

Catatan : Diupayakan untuk literatur didapatkan dari sumber yang dapat


dipertanggungjawabkan.

16

Anda mungkin juga menyukai