Anda di halaman 1dari 14

TUGAS AKHIR

MONITORING KELEMBABAN DAN SUHU PADA INKUBATOR

Disusun Oleh :

Daniel Christoper Agustinus (191313059)

Oktavianus Tadeus Billy Koda Kahe (191313064)

PROGRAM STUDI D3 TEKNOLOGI ELEKTROMEDIS

FAKULTAS VOKASI SANATA DHARMA

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat-Nya yang
berlimpah dalam pembuatan laporan dengan judul “MONITORING

KELEMBABAN DAN SUHU PADA INKUBATOR”. Ini adalah suatu


persyaratan wajib dalam menyelesaikan mata kuliah PEMOGRAMAN ALAT
MEDIS.

Menjadi sebuah kebanggaan tersendiri ketika Tugas Akhir ini diselesaikan


dengan hasil yang baik. Dengan keterbatasan kami dalam pencarian, ada beberapa
kendala yang kami temui selama menyelesaikan Tugas ini dan akhirnya laporan ini
dapat diselesaikan dengan baik, ini tentunya karena bantuan dan dukungan dari
banyak pihak.

Penulis berterima kasih kepada semua orang yang telah membantu. Di antaranya :

1. Bapak Prayadi sebagai dosen mata kuliah.


2. Orang tua yang selalu memberikan semangat dalam berbagai bentuk
dukungan.
3. Teman seperjuangan dan pihak lain yang turut memerikan informai seputar
Tugas Akhir ini.

Saya sebagai penulis mengakui bahwa ada banyak kekurangan pada Tugas
Akhir ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari seluruh pihak senantiasa kami
harapkan demi kesempurnaan Tugas kami. Semoga Tugas Akhir ini dapat membawa
pemahaman dan pengetahuan bagi kita semua tentang MONITORING

KELEMBABAN DAN SUHU PADA INKUBATOR.

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 1

1.3 Tujuan Akhir 2

1.4 Manfaat 2

BAB II DASAR TEORI 3

2.1 Komponen dan fungsinya 3

BAB III IMPLEMENTASI 6

3.1 Program 6
A. Program Arduino 6
B. Program Visual Basic 7
C. Interface Kirim Data dari PC local (VB) ke database (EXCEL) 8
D. Hasil Saat Menjalankan Program 8
3.2 Gabungan Gambar Rangkaian 9
A. Gambar Rangkaian 9
B. Gambar Rangkaian Saat di jalankan 9

KESIMPULAN 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Inkubator adalah alat yang dipanasi dengan aliran listrik pada suhu tertentu
yang dipakai untuk memerami telur, mikrob dan menghangatkan bayi yang lahir
prematur. Alat ini dilengkapi dengan tombol pengatur suhu waktu untuk
memudahkan pengaturan suhu yang dikehendaki. Saat menggunakan inkubator untuk
pengeraman mikrob sebaiknya tidak terlalu penuh atau overload karena hal itu dapat
memperbesar risiko kontaminan. Hal pertama yang perlu dilakukan sebelum
menggunakan inkubator adalah mengatur alat dan bahan dan memasukkannya ke
dalam inkubator dengan susunan tertentu supaya efektif dan tidak terjadi
kontaminasi. Inkubator Bayi adalah sebuah tempat tertutup yang suhu lingkungannya
dapat diatur pada suhu tertentu untuk menghangatkan bayi. Inkubator Bayi juga
membutuhkan kelembaban yang stabil sehingga kondisi di dalamnya tetap terjaga
sesuai dengan yang diinginkan. Menurut data statisitik tentang pengukuran dan
kalibrasi yang dilakukan oleh BPFK Surabaya pada tahun 2006 hingga 2007, terjadi
kecenderungan masalah pada kelembaban dan overheat pada matras. Supaya masalah
tersebut teratasi maka perlu dirancang sebuah alat inkubator yang terdapat
pengendalian temperature dan kelembaban secara on-off.

1.2 Rumusan Masalah

A. Bagaimana cara kerja sensor suhu DHT 11


B. Bagaimana cara memonitoring suhu dan kelembaban menggunakan visual basic

1
2

1.3 Tujuan Project Akhir

Membuat sistem monitoring inkubator bayi berbasis mikrokontroler dan


komunikasi serial to visual basic supaya perawat bayi dapat memantau secara real
time sehingga efisien waktu dapat ditingkatkan.

1.4 Manfaat

Supaya masalah tersebut teratasi maka perlu dirancang sebuah alat inkubator
yang terdapat pengendalian temperature dan kelembaban secara on-off.
3
BAB II

DASAR TEORI

2.1. Pengertian dan fungsi masing-masing komponen

1 . RESISTOR

Resistor atau hambatan adalah salah satu komponen elektronika yang


memiliki nilai hambatan tertentu, dimana hambatan ini akan menghambat
arus listrik yang mengalir melaluinya. Sebuah resistor biasanya terbuat dari bahan
campuran Carbon. Namun tidak sedikit juga resistor yang terbuat dari kawat nikrom,
sebuah kawat yang memiliki resistansi yang cukup tinggi dan tahan pada arus kuat.
Contoh lain penggunaan kawat nikrom dapat dilihat pada elemen pemanas setrika.
Jika elemen pemanas tersebut dibuka, maka terdapat seutas kawat spiral yang biasa
disebut dengan kawat nikrom. Satuan Resistor adalah Ohm (simbol: Ω) yang
merupakan satuan SI untuk resistansi listrik. Dalam sejarah, kata ohm itu diambil
dari nama salah seorang fisikawan hebat asal German bernama George Simon Ohm.
Beliau juga yang mencetuskan keberadaan hukum ohm yang masih berlaku hingga
sekarang. Resistor berfungsi sebagai penghambat arus listrik.

4
5

2. ARDUINO UNO R3

Arduino uno merupakan papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis


chip ATmega328P. Arduino Uno board memilki 14 pin digital input/output, 6 analog
input, sebuah resonator keramik 16MHz, koneksi USB, colokan power input, ICSP
header, dan sebuah tombol reset.

3. DHT 11

Sensor DHT11 adalah module sensor yang berfungsi untuk mensensing objek


suhu dan kelembaban yang memiliki output tegangan analog yang dapat diolah lebih
lanjut menggunakan mikrokontroler.
6

4. JUMPER

Pengertian kabel jumper adalah


kabel elektrik yang memiliki pin konektor di setiap ujungnya dan memungkinkanmu
untuk menghubungkan dua komponen yang melibatkan Arduino tanpa memerlukan
solder. Intinya kegunaan kabel jumper ini adalah sebagai konduktor listrik untuk
menyambungkan rangkaian listrik.

5. LED

LED (Light Emitting Diode)adalah sebuah komponen elektronika yang


memiliki kemampuan dapat memancarkan cahaya monokromatik melalui tegangan
maju. Komponen yang satu ini masuk dalam keluarga dioda karena menggunakan
bahan semi konduktor.
BAB III

IMPLEMENTASI

3.1. PROGRAM

A. Program Arduino
B. Program VB

7
8

C. Interface Kirim Data dari PC local (VB) ke database (EXCEL)


9

D. Hasil saat menjalankan program

3.2. Gabungan gambar rangkaian

A. Gambar Rangkaian

B. Gambar Rangkaian pada saat dijalankan


10
KESIMPULAN

Pembuatan program aplikasi menggunakan Visual basic dilakukan dengan membuat


tampilan aplikasi pada form, kemudian diberi script program di dalam komponen-
komponen yang diperlukan. Form disusun oleh komponen-komponen yang berada di
Toolbox, dan setiap komponen yang dipakai harus diatur propertinya lewat jendela
Property dan Interface Kirim Data dari PC local (VB) ke database (EXCEL).

Pembuatan dan perancangan sistem monitoring kelembaban dan suhu pada inkubator
berbasis visual basic dan arduino menghasilkan kesimpulan yang dapat menjawab
perumusan masalah yang ada dalam tugas akhir ini, yaitu sistem monitoring yang
penulis buat, telah memenuhi rancangan yang direncanakan. Dimana, sistem
monitoring dapat memonitor kondisi line secara real-time dan dapat membaca suhu
dan kelembaban secara akurat agar tidak terjadi kesalahan saat bayi sedang dalam
inkubator

11

Anda mungkin juga menyukai