Anda di halaman 1dari 21

RANCANG BANGUN ALAT KALIBRASI BABY INCUBATOR

DENGAN PRINTER THERMAL DAN WEBSITE

Disusun Oleh:

FIRDAUS JUNIOR

NIM:16222016

DRAFT PROPOSAL

AKADEMI TEKNIK ELEKTROMEDIK ANDAKARA

JAKARTA 2018

Page 1
DAFTAR PUSTAKA

Ardhi Dzikri Bustomi, 2017, Rancang Bangun Monitoring Suhu Tubuh Bayi Berbasis
Atmega 328, Karya Tulis Ilmiah, Akademi Teknik Elektromedik Andakara, Jakarta.

Fauziah Rahmadani, 2017, Simulasi Alat Kalibrator Incubator Berbasis Arduino, Karya Tulis
Ilmiah, Akademi Teknik Elektromedik Andakara, Jakarta.

Fikramuddin Nur, 2015, Rancang Bangun Alat Kalibrasi NICU Berbasis Mikrokontroller
Atmega 8535, Karya Tulis Ilmiah, Akademi Teknik Elektromedik Andakara, Jakarta.

Mohamad Sofie, 2015, Sudahkah Alat Inkubator Bayi di Rumah Sakit Anda sudah
dikalibrasi?, http://mohamadsofie.blogspot.com
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 363/Menkes/PER/IV/1998 tentang Pengujian dan
Kalibrasi Alat Kesehatan

Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.


Undang Undang Nomor.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
http://dialogsimponi.blogspot.com/2014/11/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html

Page 2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Alat kalibrasi untuk baby inkubator (Incubator Analyzer) sangat dibutuhkan untuk
menjamin tercapainya kondisi baby incubator yang layak pakai secara mutu, keamanan dan
kemanfaatan fungsi. Incubator analyzer merupakan alat yang dipergunakan untuk mengukur
tingkat kebenaran nilai yang ditunjukkan oleh baby incubator, yaitu nilai atas data suhu,
kelembaban, kebisingan dan air flow.
Data suhu, kelembaban, kebisingan dan air flow pada incubator analyzer ditampilkan
dalam sebuah layar monitor kecil yang menyatu dengan alat (LCD 1602). Tampilan monitor
data yang kecil dan menyatu dengan alat merupakan kelaziman sebuah incubator analyzer
saat ini. Namun untuk memenuhi dinamika kebutuhan maka dirasa perlu adanya tampilan
data yang mobile, bisa direkam, diolah dan dibagi ke pengguna lainnya.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan perancangan alat
kalibrasi untuk baby incubator dengan tampilan data pada server dan hasil dapat di cetak.
Untuk memudahkan kalibrator melakukan kalibrasi dan memudahkan pengecekan melalui
server dari kantor pusat. Server memiliki keunggulan dalam penyimpanan data secara real
time dan memudahkan pemantauan oleh kantor pusat maupun seorang kalibrator itu sendiri..

1.2 Rumusan Masalah


Perumusan masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana membuat dan merancang alat incubator analyzer berbasis arduino Uno.
2. Suhu yang terbaca dan menjadi referensi alat baby incubator dapat dinyatakan layak
pakai atau tidak.
3. Menganalisan dan menguji alat dengan membandingkan hasil pengukuran dari alat
yang dibuat dengan alat baby incubator sesungguhnya berdasarkan parameter yang
diukur didalam incubator sehingga alat dapat mengukur besaran suhu, kebisingan,
aliran udara, kelembapan pada baby incubator tersebut.
4. Membuat hasil pengukuran dapat ditampilkan pada server secara real time.
5. Membuat hasil pengukuran dapat dicetak dengan printer thermal.

Page 3
1.3 Batasan Masalah

Dalam perencanaan dan penyususnan serta penyajian karya tulis ini. Penulis membatasi
pokok pembahasan yang berkaitan dengan rangkaian alat yang dibuat. Adapun demilian
spesifikasi dari alat yang penulis buat adalah:

1. Parameter yang diukur adalah suhu, kelemabapan, kebisingan, aliran udara.


2. Penggunaan printer thermal dengan program arduino uno
3. Pengunaan server menggunaan enthernet shield dengan program arduino uno

Page 4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Sebelumnyq

Ardhi Dzikri Bustomi (2017) dengan judul, Rancang Bangun Monitoring Suhu Tubuh
Bayi Berbasis Atmega 328, Karya Tulis Ilmiah, Akademi Teknik Elektromedik Andakara,
Jakarta. Paragraf ini dilanjutkan dengan ringkasan bab 3-5 KTI tersebut di atas.

Fauziah Rahmadani (2017) dengan judul Simulasi Alat Kalibrator Incubator Berbasis
Arduino, Karya Tulis Ilmiah, Akademi Teknik Elektromedik Andakara, Jakarta. Paragraf ini
dilanjutkan dengan ringkasan bab 3-5 KTI tersebut di atas

2.2 Alat Kalibrasi Baby Incubator (INCU analyzer)

Kalibrasi adalah kegiatan peneraan untuk menentukan kebenaran nilai penunjukan


alat ukur dan bahan ukur. (Permenkes No. 54 tahun 2015). Kalibrasi mencakup kegiatan
pengukuran (measurement), membandingkan (comparation) dan adjustment. Kalibrasi akan
bermanfaat untuk menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan
spesifikasinya. Output kalibrasi adalah berupa nilai objek ukur, nilai penyimpangan, nilai
ketidakpastian pengukuran, dan sifat metrologi lain

INCU analyzer merupakan alat yang dipergunakan untuk mengukur tingkat kebenaran
nilai yang ditunjukan oleh baby incubator, yang mencakup nilai suhu, kelembaban,
kebisingan dan air flow.

INCU analyzer mampu mengukur suhu di 3 ( tiga ) titik sekaligus, yaitu 2 titik disisi
kanan dan kiri secara diagonal, 1 titik di tengah. Pengambilan data suhu dilakukan di 6 titik,
dimana 5 titik untuk data suhu ruangan incubator dan 1 titik data suhu pada matras. Biasanya
pengambilan data pada suhu dimulai 330C, 350C dan 370C. Pengambilan suhu di matras pada
saat suhu incubator bayi di seting 370C. Pendataan suhu tersebut untuk mengukur tingkat
kestabilan suhu ruangan inkubator dengan tingkat toleransi suhu ± 10C dan suhu matras 400C.

Page 5
Pengukuran kelembaban berkisar antara 19-99% dengan tingkat toleransi kelembapan ± 10%,
air flow normal 0.35 m/s, dan kebiisingan normal 60dB. Pengukuran aliran udara ini
dilakukan karena dalam ruangan incubator harus ada sirkulasi udara. Sumber udara dapat
berasal dari fan/kipas yang terdapat dalam mesin incubator. Selain berguna untuk silkulasi
udara juga berfungsi untuk mempercepat penyebaran suhu yang dihasilkan pemanas (heat).

Baby inkubator adalah alat kesehatan pengontrol lingkungan bayi dengan fungsi
sebagai berikut:

 Perlindungan dari udara dingin, infeksi, kebisingan. Peralatan kontrol suhu dirancang
untuk menjaga bayi tetap hangat dan membatasi eksposur bayi terhadap kuman.
 Oksigenasi. Bayi dengan sindrom gangguan pernafasan adalah penyebab utama
kematian bayi prematur. Hal tersebut dapat diminimalisasi oleh fungsi dari CPAP
(Continuous Positive Airway Pressure).
 Observasi. Fungsi ini meliputi pengukuran suhu, respirasi, fungsi jantung, oksigenasi
dan aktivitas otak.
 Penyedia gizi melalui sebuah intravena kateter atau NG tube.
 Administrasi obat.
 Mempertahankan keseimbangan cairan dengan menyediakan cairan dan menjaga
kelembaban udara, baik dari kulit maupun dari pernafasan bayi.

2.3 Elektronik

2.3.1 Ethernet Shield

Ethernet Shield adalah modul  yang digunakan untuk mengkoneksikan Arduino


dengan internet menggunakan kabel (Wired). Arduino Ethernet Shield dibuat berdasarkan
pada Wiznet W5100 ethernet chip. Wiznet W5100 menyediakan IP untuk TCP dan UDP, yang
mendukung hingga 4 socket secara simultan. Untuk menggunakanya dibutuhkan library
Ethernet dan SPI. Dan Ethernet Shield ini menggunakan kabel RJ-45 untuk
mengkoneksikanya ke Internet, dengan integrated line transformer dan juga Power over
Ethernet.

Ethernet Shield bekerja dengan cara memberikan layanan IP pada arduino dan pc agar
dapat terhubung ke internet. Cara menggunakan cukup mudah yaitu  hanya dengan

Page 6
menghubungkan Arduino Ethernet Shield dengan board Arduino lalu akan disambungkan ke
jaringan internet. Cukup memasukkan  module ini ke board Arduino, lalu
menghubungkannya ke jaringan ineternet dengan kabel RJ-45, maka Arduino akan terkoneksi
langsung ke internet. Dan untuk menggunakanya, tentu saja kita harus menyetting IP pada
module dan pc internet agar dapat terhubung satu sama lain.

Selain itu module ini juga terdapat sebuah onboard micro-SD slot, yang dapat
digunakan untuk menyimpan file dan data. Module Ethernet Shield bisa digunakan dengan
board Arduino Uno dan Mega. Dan dapat bekerja dengan baik pada kedua Arduino tersebut.
Untuk menggunakan akses microSD card reader onboard ini dapat dengan menggunakan
library SD card. Saat menggunakan library ini, SS ditempatkan pada Pin 4. Module Ethernet
juga terdapat pula reset controller, untuk memastikan bahwa module W5100 Ethernet dapat
reset on power-up.

Agar board Arduino dapat berkomunikasi baik dengan module W5100 dan SD card
menggunakan SPI bus melalui ICSP header, yang ada pada board Arduino Uno di pin digital
10, 11, 12, dan 13, sedangkan pada board Arduino Mega pada pin digital 50, 51, dan 52. Di
kedua board Arduino tersebut, pin digital 10 digunakan untuk memilih mode W5100 dan pin
digital 4 untuk SD card, dimana pin tersebut tidak dapat digunakan untuk pin I/O biasa.
Dalam board Arduino Mega, pin digital 53 (SS) tidak digunakan sama sekali, baik untuk
memilih antara module W5100 atau SD card, namun harus tetap ditetapkan sebagai output
agar interface SPI dapat bekerja dengan baik.

Page 7
2.3.2 Liquid Crystal Display (LCD)

Display elektronik adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai
tampilan suatu data baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD (Liquid Crystal Display) adalah
salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja
dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya
terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD berfungsi sebagai
penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik.
LCD adalah lapisan dari campuran organic antara lapisan kaca bening dengan
elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan
elektroda pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik (tegangan),
molekul organic yang panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen.
Lapisan sandwich memiliki polarizer cahaya vertical depan dan polarizer cahaya horizontal

belakang yang diikuti dengan lapisan reflector. Cahaya yang dipantulkan tidak dapat
melewati molekul-molekul yang telah menyesuaikan diri dan segmen yang diaktifkan terlihat
menjadi gelap dan membentuk karakter data yang ingin ditampilkan.
LCD dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian depan panel LCD yang terdiri dari
banyak dot atau titik LCD dan mikrokontroler yang menempel pada bagian belakang panel
LCD yang berfungsi untuk mengatur titik-titik LCD sehingga dapat menampilkan huruf,
angka, dan symbol khusus yang dapat terbaca. LCD yang penulis gunakan adalah M16 x
2.LCD tipe ini hanya membutuhkan daya yang sangat kecil yaitu +5 VDC.
Modul LCD berukuran 16 karakter x 2 baris dengan fasilitas bachlighting memiliki 16
pin yang terdiri dari 8 jalur data, 3 jalur kontrol dan jalur-jalur catu daya, dengan fasilitas pin
yang tersedia maka LCD 16 x 2 dapat digunakan dengan maksimal untuk menampilkan data
yang dikeluarkan oleh mikrokontroller, fungsi pin-pin pada LCD adalah :

Page 8
1. Vss sebagai GND.
2. Vdd sebagai inputan positif 5V.
3. DB0-DB7 adalah jalur data (data bus) yang berfungsi sebagai jalur komunikasi untuk
mengirimkan dan menerima data atau instruksi dari mikrokontroler ke modul LCD.
4. RS adalah pin yang berfungsi sebagai selector register (register select) yaitu dengan
memberikan logika low (0) sebagai register perintah dan logika high (1) sebagai
register data.
5. R /W adalah pin yang berfungsi untuk menentukan mode baca atau tulisan dari data
yang terdapat pada DB0 – DB7, yaitu dengan memberikan logika low ( 0 ) untuk
fungsi read dan logika high ( 1 ) untuk mode write.
6. Enable ( E ) berfungsi sebagai enable clock LCD, logika 1 setiap kali pengiriman atau
pembacaan.

2.3.3 Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran
listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud
speaker, buzzer terdriri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kumparan tersebut
dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tersebut akan tertarik kedalam atau
keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karna kumparan dipasang pada
diagframa secara bolak – balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan
suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi
sebuah kesalahan pada sebuah alat (alarm).

2.3.4 Arduino UNO

Page 9
Arduino adalah merupakan sebuah board minimum system mikrokontroler yang
bersifat open source. Didalam rangkaian board arduino terdapat mikrokontroler AVR seri
ATMega 328 yang merupakan produk dari Atmel.
Arduino memiliki kelebihan tersendiri disbanding board mikrokontroler yang lain
selain bersifat open source, arduino juga mempunyai bahasa pemrogramanya sendiri yang
berupa bahasa C. Selain itu dalam board arduino sendiri sudah terdapat loader yang berupa
USB sehingga memudahkan kita ketika kita memprogram mikrokontroler didalam arduino.
Sedangkan pada kebanyakan board mikrokontroler yang lain yang masih membutuhkan
rangkaian loader terpisah untuk memasukkan program ketika kita memprogram
mikrokontroler. Port USB tersebut selain untuk loader ketika memprogram, bisa juga
difungsikan sebagai port komunikasi serial.
Arduino menyediakan 20 pin I/O, yang terdiri dari 6 pin input analog dan 14 pin
digital input/output. Untuk 6 pin analog sendiri bisa juga difungsikan sebagai output digital
jika diperlukan output digital tambahan selain 14 pin yang sudah tersedia. Untuk mengubah
pin analog menjadi digital cukup mengubah konfigurasi pin pada program. Dalam board kita
bisa lihat pin digital diberi keterangan 0-13, jadi untuk menggunakan pin analog menjadi
output digital, pin analog yang pada keterangan board 0-5 kita ubah menjadi pin 14-19.
dengan kata lain pin analog 0-5 berfungsi juga sebagi pin output digital 14-16.
Sifat open source arduino juga banyak memberikan keuntungan tersendiri untuk kita
dalam menggunakan board ini, karena dengan sifat open source komponen yang kita pakai
tidak hanya tergantung pada satu merek, namun memungkinkan kita bisa memakai semua
komponen yang ada dipasaran.
Bahasa pemrograman arduino merupakan bahasa C yang sudah disederhanakan
syntax bahasa pemrogramannya sehingga mempermudah kita dalam mempelajari dan
mendalami mikrokontroller.
Deskripsi Arduio UNO:

a. Power
Arduio dapat diberikan power melalui koneksi USB atau power supply. Powernya
diselek secara otomatis. Power supplu dapat menggunakan adaptor DC atau baterai.
Adaptor dapat dikoneksikan dengan mencolok jack adaptor pada koneksi port input

Page 10
supply. Board arduino dioperasikan menggunakan supply dari luar sebesar 6-20 volt.
Jika supply kurang dari 7 v, kadangkala pin 5v akan menyuplai kurang dari 5 volt dan
board bisa menjadi tidak stabil. Jika menggunakan lebih dari 12 v, tegangan di
regulator bisa menjadi sangat panas dan menyebabkan kerusakna pada board.
Rekomendasi tegangan ada pada 7-12 volt.
Penjelasan pada pin power adalah sebagai berikut :
 Vin
Tegangan input ke board arduino ketika menggunakan tegangan dari luar(seperti
yang disebutkan 5 volt dari koneksi USB atau tegangan yang diregulasikan).
Penggunaan dapat memberikan tegangan melalui pin ini. Atau jika tegangan supply
menggunakan power jack aksesnya menggunakan pin ini.
 5v
Regulasi power supplt digunakan untuk power mikrokontroller dan komponen lainnya
pada board. 5 v dapat melalui bin menggunakan regulator pada board atau supply oleh
USB atau supply regulasi 5 v lainnya.
 3 v3
Supply 3.3 volt didaptkan ole FTDI chip yang ada diboard. Arus maximumnya adalah
50 mA
 Pin ground
Berfungsi sebagai jalur ground pada arduino
 Memori
Atmega 328 memiliki 32 kb flash memori untuk menyimpan kode, juga 2 kb yang
digunakan untuk bootloader. Atmega 328 memiliki 2 kb untuk sram dan 1 kb untuk
EEPROM.
b. Input & Output
Setiap 14 pin digital pada arduino dapat digunakan sebagai input atau output,
menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Input/output
dioperasikan pada 5 volt. Setiap pin dapat menghasilkan atau menerima maximum 40
mA dan memiliki internal pull-up resistor (disconnected oleh default) 20-50K Ohm.
Beberapa pin memiliki fungsi sebagai berikut :
 Serial: 0(RX) dan 1(TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirim(TX) TTL
data serial. Pin ini terhubung pada pin yang koresponding dari USB ke TTL chip
serial.
 Interupt eksternal: 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasikan untuk trigger sebuah interap
pada low value, rising atau falling edge, atau perubahan nilai.
 PWM: 3,,5,6,9,10, dan 11. Mendukung 8-bit output PWM dengan fungsi
analogWrite().
 SPI: 10(SS), 11(MOSI), 12(MISO), 13(SCK). Pin ini mensupport komunikasi SPI
yang mana masih mendukung hardware, yang tidak termasuk pada bahasa arduino.
 LED: 13. Ini adalah dibuat untuk koneksi LED ke digital pin 13. Ketika pin bernilai
HIGH, LED hidup, ketika pin LOW, LED mati.
c. Komunikasi
Arduino uno memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan komputer,
arduino lain atau mikrokontroler lain. Atmega 328 ini menyediakan UART TTL(5V)
komunikasi serial, yang tersedia pada pin digital 0(RX) dan 1(TX). Firmware arduino
menggunakan USB driver standar COM, dan tidak ada driver eksternal yang
dibutuhkan. Namun pada Windows, file. Ini diperlukan. Perangkat lunak Arduino
termasuk monitor serial yanag memunngkinkan data sederhana yang akan dikirim ke

Page 11
board arduino. RX dan TX LED di board akan berkedip ketika data sedang dikirim
melaluii chip USB to serial dan koneksi USB ke komputer.

2.3.5 Sensor Suhu (LM35)


Sensor suhu IC LM35 merupakan chip IC produksi national Semiconductor yang
berfungsi untuk mengetahui temperatur suatu objek atau ruangan dalam bentuk besaran
elektrik, atau dapat juga didefinisikan sebagai komponen elektronik yang berfungsi untuk
mengubah perubahan temperatur yang diterima dalam perubahan besaran elektrik. Senror
suhu LM35 dapat mengubah perubahan temperatur menjadi perubahan tegangan pada bagian
outputnya. Sensor suhu IC LM35 membutuhkan sumber tegangan DC +5 volt dan konsumsi
arus DC sebesar 60µA dalam beroperasi.

Gambar di atas menunjukan bentuk dari IC LM35 tampak depan dan tampak bawah. 3 pin
LM35 menunjukan fungsi masing – masing pin diantaranya, pin 1 berfungsi sebagai sumber
tegangan kerja dari LM35, pin 2 digunakan sebagai tegangan keluaran atau Vout dengan
jangkauan kerja dari 0 volt sampai 1,5 volt dengan tegangan operasi sensor LM35 yang dapat
digunakan batasan antara 4 volt sampai 30 Volt. Keluaran sensor ini akan anik sebesar 10mV
setiap derajad celsius sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut :

VLM35 = Suhu X 10 mV

0 0
NO C MV C*10MV
1 34 10 340
2 35 10 350
3 36.5 10 365
4 37 10 370

Page 12
Secara prinsip sensor akan melakukan penghitungan pada saat perubahan suhu setiap suhu
10C akan menunjukan tegangan sebesar 10mV dan karakteristik sensur IC LM35 adalah :

1. Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10
mV / 0C, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
2. Memiliki ketepatan atau operasi suhu antara 0,5 0C sampai 25 0C.
3. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 0C sampai +150 0C.
4. Berkerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
5. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60µA.
6. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah ( low heating) yaitu kurang dari 0,10C pada
udara diam.
7. Memiliki ipendansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
8. Memiliki ketidak linieran hanya sekitar ±1/.40C .

Cara kerja sensor LM35, pada IC LM35 terdapat tiga buah pin kaki yaitu Vs, Vout
dan ground. Dalam pengoperasiannya pin Vs dihubungkan dengan tegangan sumber antara 4
volt sampai 30 volt sementara pin ground dihubungkan dengan gound dan pin Vout
merupakan keluaran yang akan mengalirkan tegangan yang besarannya akan sesuai dengan
suhu yang diterima dari sekitar.

Prinsip kerja alat pengukur suhu ini adalah sensor suhu difungsikan untuk mengubah
besaran suhu menjadi tegangan , dengan kata lain panas yang ditangkap oleh IC LM35
sebagai sensor suhu akan diubah menjadi tegangan. Sedangkan proses berubahnya panas
menjadi tegangan dikarenakan didalam IC LM35 tedapat termistor berjenis PTC ( Positive
temperature Coefisient ), yang mana termistor inilah yang menangkap adanya perubahan
panas. Prinsip kerja dari PTC adalah nilai resistansinyaakan meningkatkan seiring dengan
meningkatnya temperatur suhu. Resistansiyang semakin besar tersebut akan menyebabkan
tegangan output yang dihasilkan semakin besar.

2.5.6 Sensor Kelembaban (DHT11)

Page 13
DHT11 adalah sensor digital yang dapat mengukur suhu dan kelembapan udara
disekitarnya. Sensor ini sangat mudah digunakan bersamaan dengan arduino, memiliki
tingkat stabilitas yang sangat baik serta fitur kalibrasi yang sangat akurat. Koefisien kalibrasi
disimpan dalam OTP program memory, sehingga ketika internal sensor mendeteksisesuatu,
maka modul menyertakan koefisien tersebut dalam kalkulasinya.
DHT11 termasuk sensor yang memiliki kualitas terbaik , dinilai dari respon
pembacaan data yang cepat dan kemampuan anti – inteference, ukuran yang sangat kecil dan
dengan tranmisi sinyal sehingga 20 meter, membuat produk ini cocok digunakan untuk
banyak aplikasi – aplikasi pengukuran suhu dan kelembapan. Spesifikasi sensor DHT11 :
 Supply Voltage : +5V.
 Temperature range : 0 – 50 ⁰C error of ± 2 ⁰C.
 Humidity : 20 – 90% RH ± 5% RH error interfece : Digital.
 Kabel konektor 3 pin.

2.3.7 Sensor kebisingan (mic kondensor)


Sensor suara berkerja berdasarkan besar / kecilnya kekuatan gelombang suara yang
mengenai membran sensor yang menyebabkan bergeraknya membran sensor yang juga
terdapat sebuah kumparan kecil dibalik membran tadi naik dan turun. Oleh karena
kumparan tersebut sebenarnya adalah ibarat sebuah pisau berlubang – lubang, maka pada
saat ia bergerak naik turun, ia juga telah membuat gelombang magnet yang mengalir
melewatinya terpotong – potong. Kecepatan gerak kumparan menentukan kuat lemahnya
gelombang listrik yang dihasilkannya.

Page 14
Sensor suara adalah sensor yang cara kerjanya merubah besaran suara menjadi
besaran listrik. Komponen yang termasuk dalam sensor suara yaitu electric condenser
microphone atau mic kondenser. Microphon ( disingkat mic ) merupakan elektronik yang
mendeteksi sinyal suara yang proposional terhadap suara. Condenser berarti kapasitor,
komponen elektronika yang menyimpan energi dalam bentuk medan elektrostatik . jadi
microphone condenser adalah sensor suara yang sistem listriknya berdasarkan perubahan
kapasitansi internalnya.

2.3.8 Baterai

Baterai (battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpan
menjadi energi listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat elektronik. Sebuah baterai
dibentuk oleh sejumlah sel listrik yang disambungkan satu sama lainnya. Sel-sel ini
umumnya disambungkan sedemikian rupa sehingga dapat hasil tegangan output yang lebih
besar.

Setiap baterai terdiri terminal Positif (katoda) dan Terminal Negatif (anoda) serta
elektrolit yang berfungsi sebagai penghantar. Output Arus Listrik dari baterai adlah arus
searah atau disebut juga dengan Arus DC (direct Current). Pada umumnya, baterai terdiri dari
2 jenis utama yakni baterai primer yang ganya dapat sekali pakai (single use battery) dan
baterai sekunder yang dapat diisi ulang (rechargeable battery).

 Baterai Primer (Baterai sekali pakai/single use). Baterai primer atau batrai sekali
pakai ini merupakan baterai yang paling seirng ditemukan dipasaran, hampir semua
toko dan supermarket menjualnya. Hal ini dikarenakan penggunaannya yang luas

Page 15
dengan harga yang lebih terjangkau. Baterai ini pada umumnya memberikan tegangan
1,5 Volt dan terdiri dari berbagai jenis ukuran seperti AAA ( sangat kecil), AA ( kecil )
dan C (medium) dan D (besar). Disamping itu terdapat juga baterai primer (sekali
pakai) yang bentukny kotak dengan tegangan 6 volt ataupun 9 volt.
 Baterai sekunder (baterai isi ulang /rechargeable). Baterai sekunder adalah jenis
baterai yang dapat diisi ulang, padaprinsipnya cara baterai sekunder menghasilkan
arus listrik adlah sama dengan baterai primer. Hanya saja, reaksi kimia lada baterai
sekunder ini dapat baebalik (Reversible). Pada saat baterai digunakan dengan
menghubungkan beban pada terminal baterai (discharge), Elektron akan mengalir dari
Positif ke negatif sehingga terjadi pengisian muatan pada baterai. jenis – jenis baterai
yang dapat di isi ulang yang sering kita temukan antara lain seperti Baterai Ni-cd
(Nickel–cadmium), Ni-MH (Nickel-Metal Hydride) dan Li-Ion (Lithium-Ion).

2.3.9 Printer thermal

Printer yang memiliki sistem kerja dengan cara memanaskan kertas khusus yang
dinamakan dengan kertas thermal atau thermochromic paper melalui jarum( thermal
printer head) yang dipanasi dan didekatkan di atas kertas thermal ini sehingga permukaan
kertas ini akan menghitam yang selanjutnya terbentuklah suatu obyek seperti tulisan atau
gambar.

Walaupun harganya lebih mahal jika dibandingkan dengan printer dot-matrix, printer
thermal relatif efisien karena kemampuan cetaknya yang lebih cepat dan tidak berisik,
serta tersedia dalam beberapa ukuran sesuai kebutuhan pencetakan yang berbeda.
Banyaknya orang sering merasakan atau menggunakan hasol cetak dari printer thermal ini
tapi tidak menyadarinya.

Page 16
BAB III

PERENCANAAN

3.1 Diagram Blok

PLN POWER
SUPPLAY BATERAI

SENSOR SUHU ( T1 )

SENSOR SUHU ( T2 )

BUZZER
SENSOR SUHU ( T3 )

SENSOR SUHU ( T4 )
DISPLAY
SENSOR SUHU ( T5 )
ARDUINO
PRINTER
SENSOR KELEMBABAN THERMAL

SENSOR KEBISINGAN
SERVER

SENSOR OKSIGEN

Page 17
3.2 Diagram Alur

start

inisialisasi

NO

REA DISPLAY
D T1 T1

NO

REA DISPLAY
D T2 T2

NO

REA DISPLAY
D T3 T3

NO

REA DISPLAY
D T4 T4

Page 18
NO

READ
DISPLAY
KELEMBAPAN
DHT11

NO

READ
MIC DISPLAY
CONDENS KEBISINGAN
OR

NO

READ
DISPLAY
AIR ALIRAN
FLOW UDARA

DISPLAY
RESULT
SERVER PRINT?

MEASURMEN
T PRINT

FINISH

Page 19
3.3 Diagram Mekanis Sistem

3.4 Prinsip Kerja


Alat simulasi INCU analyzer ini akan mengukur suhu di 3 titik sekaligus yang diletakan
secara diagonal dengan 1 titik di tengah dengan toleransi suhu ± 1 0C dan matras 400C.
Pengukuran kelembaban berkisar antara 19-99% dengan tingkat toleransi kelembapan ±
10%, air flow normal 0.35 m/s, dan kebisingan normal 60dB. Pengukuran aliran udara
dilakukan karena dalam ruang incubator harus ada sirkulasi udara agar suhu dam
kelembapan dalam ruangan dapat terjaga. Simulasi alat INCU analyzer ini akan
mengukur parameter dan batas toleransi sesuai yang tertera diatas dengan hasil
pengukuran dapat di cetak untuk memudahkan kalibrator dalam melakukan kalibrasi, dan
selain itu alat ini dapat juga menampilkan data pengukuran pada server untuk
memudahkan instansi kalibrasi dalam melihat riwayat data pengukuran yang sudah
dilakukan alat tersebut.

3.5 Bahan dan Spesifikasi

Page 20
Page 21

Anda mungkin juga menyukai