Anda di halaman 1dari 13

JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi, 3 (1), 2019, page 60-72

Tersedia online di https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/jast


JAST
ISSN 2548-7981 (Online) U N I T R I

Perancangan Purwarupa Pengatur Suhu Otomatis pada Inkubator


Penetasan Telur Ayam Menggunakan Arduino Uno
dan Sensor Suhu IC LM 35

Deny Nusyirwan1, Muhammad Farudin2 , Prasetya Perwira Putra Perdana 3


1,2,3
Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Elektro, Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)
1,2,3
Jl. Politeknik Senggarang, Tanjungpinang 29100
Email: denynusyirwan@umrah.ac.id, 2 muhammadfahrudin1210@gmail.com,3pras.perwira@gmail.com
1

ABSTRAK

Perkembangan teknologi elektronika telah menciptakan suatu kemudahan dalam melakukan


pekerjaan terutama yang membutuhkan waktu yang lama sebagai contoh adalah teknologi penetas
telur ayam. Jika dilaksanakan secara manual maka peternak ayam harus melakukan pemindahan
telur secara manual, memantau keadaan suhu yang ditetapkan per jam atau mengatur suhu yang
diharapkan dengan melakukan percobaan berkali-kali. Dengan menggunakan alat pengatur suhu
otomatis maka peternak hanya memerlukan waktu sekali saja yaitu meletakkan telur dan
meletakkan sensor dalam inkubator telur. Penelitian ini akan membahas tentang perangkat keras
dan perangkat lunak yang meliputi Bagaimana merancang alat kontrol pada inkubator penetas telur
yang terbuat secara manual kontrolnya menjadi kontrol otomatis yang terdiri dari Arduino uno,
lampu sebagai sumber panas, sensor panas, layar LCD sebagai pembaca sensor suhu aktual dan
kipas sebagai penstabil suhu ruangan. Dari hasil pengujian alat dapat berfungsi dengan baik yaitu
suhu dibuat set point 38oC, jika melebihi panasnya > 38oC maka kipas akan hidup untuk
menstabilkan suhu menjadi 38oC.

Kata Kunci : perancangan; sensor suhu; arduino; penetas telur ayam

ABSTRACT

The development of electronic technology has created an ease in doing work especially those that
require a long time as an example is the chicken egg incubator technology. If carried out manually,
the chicken farmer must manually transfer the eggs, monitor the temperature set by the hour or set
the expected temperature by experimenting many times. By using an automatic temperature
controller, the farmer only needs one time to put the egg and put the sensor in the egg incubator.
This study will discuss hardware and software which includes how to design a control device on a
manually-controlled egg incubator for automatic control which consists of Arduino uno, a lamp as
a heat source, a heat sensor, an LCD screen as an actual temperature sensor reader and fan as a
room temperature stabilizer. From the results of testing the tool can function properly, ie the
temperature is set to 38oC, if it exceeds the heat> 38oC, the fan will turn on to stabilize the
temperature to 38oC.

Keywords : design; temperatur sensor; arduino; chicken egg hatcher

Cara Mengutip : Nusyirwan, D., Fahrudin, M. Perdana, P., (2019). Perancangan Purwarupa Pengatur Suhu
Otomatis pada Inkubator Penetasan Telur Ayam Menggunakan Arduino Uno dan Sensor Suhu IC LM 35. JAST :
Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi, 3 (1), 60-72. http://dx.doi.org/10.33366/jast.v3i1.1315
60
JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi, 3 (1), 2019, page 60-72

1. PENDAHULUAN terdapat komponen utama yaitu sebuah


chip mikrokontroler dari perusahaan
Pada peternak ayam umumnya Atmel serta software pemrograman yang
mempergunakan sebuah inkubator untuk berlisensi open source Saat ini Arduino
menetaskan telur ayam. Dalam inkubator sangat popular di seluruh dunia. Banyak
tersebut terdapat lampu yang di pakai pemula yang belajar mengenal robotika
untuk menghangatkan telur sehingga telur dan elektronika lewat Arduino karena
dapat menetas dengan kualitas baik mudah dipelajari. Tapi tidak hanya
dengan mempergunakan lampu pijar. pemula, para professional pun ikut senang
Namun pada umumnya dalam proses mengembangkan elektronik menggunakan
penetasan telur tersebut sering terjadi Arduino. Bahasa yang dipakai dalam
beberapa hambatan, diantaranya adalah Arduino bukan assembler yang relatif
inkubator hanya mempergunakan lampu sulit, tetapi Bahasa C yang
pijar saja tanpa ada alat notifikasi bahwa disederhanakan dengan bantuan pustaka-
telur ayam telah menetas maupun pustaka Arduino. Disamping itu, salah
pemberitahuan bahwa lampu pijar mati, satu tools untuk mengatur program
tidak adanya deteksi suhu pada inkubator Arduino adalah aplikasi Arduino versi
tersebut dan kurangnya perhatian secara 1.6.10. Aplikasi ini yang digunakan untuk
serius dalam pengembangan ternak telur membuat program yang dikhususkan
ayam. Sering terjadinya lupa memisahkan untuk Arduino Uno. Mikrokontroler
hasil ayam yang telah menetas yang adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai
mengakibatkan penumpukan ayam di pengontrol rangkaian elektronik dan
inkubator. Biasanya peternak umumnya dapat menyimpan program di
menggunakan inkubator dengan harga dalamnya. Inkubator adalah alat yang
yang relatif mahal dengan spesifikasi dipanasi dengan aliran listrik pada suhu
inkubator hanya lampu pijar dan alas tertentu yang dipakai untuk mengerami
inkubator saja yang mengakibatkan telur, mikroba dan menghangatkan bayi
peternak mengurangi biaya modal ternak yang lahir prematur. Saat menggunakan
telur ayam serta tidak mendapatkan inkubator untuk pengeraman mikroba
informasi yang terdapat di inkubator sebaiknya tidak terlalu penuh atau
tersebut. Dengan berkembangnya kelebihan kapasitas karena hal itu dapat
teknologi saat ini yang semakin canggih memperbesar risiko kontaminan. Hal
dan sejalan dengan revolusi industry 4.0, pertama yang perlu dilakukan sebelum
penggunaan teknologi semakin menggunakan inkubator adalah mengatur
meningkat, maka dirancang sebuah alat dan bahan dan memasukkannya ke
purwarupa pengatur suhu otomatis pada dalam inkubator dengan susunan efektif.
incubator penetasan telur ayam pada
Arduino Uno dan sensor suhu IC LM35. Penelitian terdahulu
Salah satunya perangkat kontrol Pada penelitian yang berjudul
adalah mikrokontroler Arduino Simulasi sistem pengontrol suhu pada
merupakan kit elektronik atau papan mesin pentas telur berbasis
rangkaian elektronik yang di dalamnya mikrokontroller AT59C52 adalah sebuah

61
JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi, 3 (1), 2019, page 60-72

penelitian untuk menjaga suhu didalam Adapun penelitian dengan judul


mesin penetas telur tetap stabil sesuai Aplikasi sistem kendali temperatur
dengan temperatur yang dibutuhkan pada otomatis pada mesin penetas telus ayam
proses penetasan. Mengunakan bahasa menggunakan sistem fuzzy logic, sistem
pemograman C dan mempergunakan ini menggunakan mikrokontroler
sensor suhu yang akan mendeteksi suhu ATMeg16 yang akan mengatur lampu
didalam inkubator. Apabila suhu pijar dan kipas, selain itu juga
0
mencapai suhu dibawah 38,3 C, maka menggunakan saklar on-off untuk
mikrokontroller akan menerikan perintah menghindari apabila terjadi gangguan.
kepada mesin pengerak, dan begitu juga Adapun sensor suhu yang dipergunakan
sebaliknya apabila suhu berada diatas adalah SHT11 [4].
suhu maksimal 40.50C [1]. Pada penelitian dengan dengan judul
Sedangkan pada penelitian dengan Perancangan mesin otomatis penetas telur
judul Rancang bangun otomatisasi mesin berbasis NodeMCU dan android
penetas telur sistem turning berbasis menggunakan sistem pamantauan suhu
mikrokontroler ATMEGA 328 dan kelembaban nirkabel. Dengan
menjelaskan sebuah aplikasi sistem menggunakan sensor suhu DHT11 maka
pengendalian suhu dengan sistem putar suhu pada ikubator akan didapatkan,
(turning) pada mesin penetas telur selanjutnya mikrokontroller akan
sehingga telur dapat menetas secara mengirimkan data melalui wifi ke android.
bersamaan. Sistem putar ini bertujuan Selain itu juga menggunakan lampu pijar
untuk menghindari embrio yang dan kipas untuk membantu pengontrolan
menempel pada kulit telur. suhu didalam inkubator [5]
Mikrokontroller akan mendeteksi suhu
untuk mengatur kerja dari lampu pijar 2. METODE KEGIATAN
sebagai penghasil panas dan kipas untuk
Peranan penting bagi ilmuwan pada
mengeluarkan panas apabila sudah diatas
abad ke-21 adalah berperan serta dalam
suhu maksimal. [2]
mendidik masyarakat tentang metode dan
Penelitian dengan judul Perbandingan
hasil proses ilmiah [6], oleh sebab itu
kinerja mesin penetas telur otomatis
diperlukan proses desain rekayasa untuk
dengan menggunakan kontrol On-Off dan
mampu menghasilkan inovasi berbasiskan
kontrol PWM menjelaskan mengenai
teknologi yang semakin berkembang dan
pentingnya menjaga suhu pada mesin
memiliki fungsi yang tepat dan mudah
penetas telur seara akurat dengan
untuk digunakan. Jika di masa lalu
menggunakan kontrol PWM dengan
desainer dievaluasi hanya berdasarkan
interval suhu 0.3 detik dan arduino nano.
pada keterampilan teknis mereka, di masa
Dari hasil perbandingan dengan
depan akan lebih banyak lagi kebutuhan
menggunakan kontrol On-Off, maka
untuk desainer yang bersedia bekerja
didapatkan bahwa pengontrolan dengan
dengan pendekatan yang lebih sistemik
PWM dapat meningkatkan hasil penetasan
dan strategis dalam skala yang lebih besar
[3].
[7]. Adapun penelitian ini menggunakan

62
JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi, 3 (1), 2019, page 60-72

konsep Proses Desain rekayasa. Lihat Desain dan pemasaran adalah dua
Gambar 1. bagian penting dalam proses penelitian
untuk melakukan pengembangan produk
dan menghasilkan inovasi berbasis
teknologi. Kedua bidang tersebut dapat
saling melengkapi namun memiliki fokus
yang berbeda. Peneliti untuk bidang
desain sangat ingin tahu apa yang benar-
benar dibutuhkan oleh calon pengguna
dan bagaimana sebenarnya pengguna akan
menggunakan produk yang sedang
dipersiapkan. Sedangkan untuk peneliti di
bidang pemasaran ingin tahu apa yang
akan dibeli pengguna, termasuk
Gambar 1. Tahapan pada Proses Desain mempelajari bagaimana pengguna
Rekayasa [8] membuat keputusan pembelian. Oleh
sebab itu, dengan tujuan yang berbeda ini
Proses Desain Rekayasa adalah
akan mengarahkan kedua kelompok
merupakan sebuah proses didalam
tersebut untuk mengembangkan metode
mendesain dengan berpusat kepada
penyelidikan yang berbeda pula. Desainer
pengguna. Dimulai dengan etnografi
cenderung menggunakan metode
hingga menghasilkan sebuah purwarupa
observasi kualitatif yang dengannya
yang merupakan sebuah konsep solusi
mereka dapat mempelajari orang secara
yang sesuai dengan kebutuhan di
mendalam, memahami bagaimana mereka
masyarakat.
melakukan kegiatan mereka dan faktor
Proses ini memiliki 4 tahapan, pada
lingkungan yang ikut berperan [9].
tahapan awal dimulai dengan observasi
Metode ini sangat memakan waktu,
secara luas di masyarakat untuk mendapat
sehingga didalam penelitian ini hanya
permasalahan, tahapan kedua adalah
memeriksa sejumlah kecil orang.. Adapun
proses pengerucutan dengan melakukan
metode observasi yang dipergunakan
pemilihan permasalahan utama, tahapan
adalah metode observasi peneliti sebagai
ketiga adalah mengembangkan ide-ide
peserta (observer as participant), yaitu
sebagai solusi terhadap permasalahan
kelompok yang sedang diteliti mengetahui
utama dan tahapan terahir adalah
tentang keberadaan peneliti, namun
menetukan solusi utama untuk dapat
peneliti tidak ikut serta melakukan
dilanjutkan ke tahapan pembuatan
kegiatan dan aktifitas di dalam kelompok
purwarupa dan pengujian terhadap
yang sedang diteliti.
pengguna. Dalam tahapan pengujian
Lokasi penelitian dilakukan di
terhadap pengguna akan terdapat proses
Masyarakat di Tanjung Siambang Pulau
iterasi untuk mendapatkan masukan untuk
Dompak, Kota Tanjung pinang,
perbaikan inovasi nantinya.
Kepulauan Riau, lihat Gambar 2.

63
JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi, 3 (1), 2019, page 60-72

Gambar 2. Lokasi Tanjung Siambang [10]

Metode etnografi yang diterapkan pada


penelitian ini adalah peneliti sebagai Gambar 4. Rangkaian elektronika sistem
peserta, dimana kelompok yang sedang penetas telur otomatis menggunakan Arduino
diteliti mengetahui tentang keberadaan Uno dan Sensor suhu IC LM35
peneliti, namun peneliti tidak ikut serta
melakukan kegiatan dan aktifitas didalam Komponen purwarupa
kelompok yang sedang diteliti [11]. Pada Adapun komponen yang diperlukan
Gambar 3 memperlihatkan peneliti untuk pembuatan purwarupa adalah
melakukan proses pengumpulan informasi sebagai berikut :
terhadap permasalah yang ada di
masyarakat. 3.1. Arduino UNO R3
Arduino Uno R3 adalah merupakan
sebuah mikrokontroller, dimana
ikrokontroler tersebut akan memproses
input yang diberikan melalui bahasa
pemograman open source sehingga akan
menghasilkan output. Cukup hubungkan
Arduino dengan kabel USB ke PC atau
Mac/Linux anda, jalankan software
Arduino sudah bisa untuk memprogram
chip ATmega328. Sila lihat Gambar 5.
Gambar 3. Mengumpulkan informasi
mengenai permasalahan yang terdapat di
masyarakat

3. KARYA UTAMA

Sistem kerja dari Penetas telur


otomatis menggunakan Arduino Uno,
Sensor suhu IC LM35, relay AC yang
akan mengatur kerja dari lampu pijar dan
kipas angin serta penyedia daya mandiri
Gambar 5. Arduino Uno
untuk Arduino berupa baterai. Sila lihat
Gambar 4.

64
JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi, 3 (1), 2019, page 60-72

3.2. Breadboard energi listrik ke dalam baterai yang dapat


Breadboard adalah dasar konstruksi diisi ulang. Adapun cara menggunakan
sebuah sirkuit elektronik dan merupakan bank daya adalah dengan menghubungkan
purwarupa dari suatu rangkaian kabel penghubung perangkat dengan bank
elektronik. Breadboard banyak digunakan daya. Bank daya dapat di isi ulang dengan
untuk merangkai komponen, karena menghubungkan ke outlet listrik. Sila
dengan menggunakan breadboard, lihat Gambar 8.
pembuatan purwarupa tidak memerlukan
proses menyolder (langsung tancap).
Karena sifatnya yang solderless alias tidak
memerlukan solder sehingga dapat
digunakan kembali dan dengan demikian
sangat cocok digunakan pada tahapan
proses pembuatan purwarupa serta
membantu dalam berkreasi dalam desain
Gambar 8. Bank daya

3.5. Light Emitting Diode (LED)


LED adalah sebuah komponen
elektronika yang akan menampilkan
cahaya apabila diberikan tegangan.
Adapun bentuk LED mirip dengan sebuah
bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat
dipasangkan dengan mudah ke dalam
sirkuit elektronika, sila lihat Gambar 6.
berbagai perangkat elektronika. Berbeda
Gambar 6. BreadBoard
dengan Lampu Pijar, LED tidak
3.3. Kabel jumper memerlukan pembakaran filamen
Kabel jumper adalah kabel yang di sehingga tidak menimbulkan panas dalam
pergunakan untuk menghubungkan satu menghasilkan cahaya. Oleh karena itu,
komponen dengan komponen lain ataupun LED dengan bentuk yang kecil telah
menghubungkan jalur rangkaian yang banyak dipergunakan sebagai lampu
terputus pada breadboard, sila lihat penerang untuk mengganti lampu tabung.
Gambar 7. Sila lihat Gambar 9.

Gambar 7. Kabel Jumper

3.4. Bank daya


Bank daya adalah sebuah perangkat Gambar 9. LED
yang dipergunakan untuk menyimpan

65
JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi, 3 (1), 2019, page 60-72

3.6. Relay AC arus listrik dalam suatu rangkaian


Relay adalah sebuah peralatan Elektronika. Fungsi Resistor di dalam
elektronika yang mengatur hidup dan mati rangkaian elektronika memiliki fungsi
dengan menggunakan elektromagrnetik. pembatas dan pengatur arus listrik, serta
Prinsip kerjanya sama dengan sakkar pembagi dan penurun tegangan listrik.
manual yang akan menghubungkan dan Sila lihat Gambar 12.
memutuskan aliran listrik. Sila lihat
Gambar 10.

Gambar 12. Resistor

4. ULASAN KARYA

Tahapan selanjutnya adalah curahan


gagasan permasalahan yang ditemukan di
Gambar 10. Relay AC sekolah dari hasil observasi, dimana
semua permasalahan yang ditemukan akan
3.7. Sensor suhu LM35 di dokumentasikan. Proses ini adalah
Sensor suhu LM35 adalah komponen merupakan tahapan yang penting, karena
elektronika yang memiliki fungsi untuk sangat diharapkan bahwa solusi yang akan
mengubah besaran suhu menjadi besaran dihasilkan adalah merupakan solusi yang
listrik dalam bentuk tegangan. Sila lihat dibutuhkan, bukan solusi yang diminta
Gambar 11. oleh calon pengguna. Pola penyampaian
gagasan secara bebas akan sangat
diperlukan untuk memotivasi peneliti
untuk mampu berpikir inovatif dan kreatif.
Curahan gagasan yang bersifat luas
adalah merupakan pondasi bagi
rekayasawan untuk mampu menghasilkan
sebuah inovasi yang berbasiskan
teknologi. Hal ini sering dipahami dengan
T concept, dimaksudkan bahwa inovasi
Gambar 11. Sensor suhu LM35 yang dihasilkan memiliki pengaruh yang
luas dan mendalam. Pada Gambar 13
3.8. Resistor dapat dilihat proses pengumpulan
Resistor adalah komponen masalah-masalah yang sangat berkaitan
Elektronika Pasif yang memiliki nilai dengan kejadian di tanjung siambang
resistansi atau hambatan tertentu yang selama melakukan observasi dan
berfungsi untuk membatasi dan mengatur wawancara.

66
JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi, 3 (1), 2019, page 60-72

Tahapan curahan gagasan solusi dari


masalah utama dilakukan setelah
mendapatkan permasalahan utama. Dalam
tahapan ini akan disampaikan beberapa
konsep solusi bersama anggota peneliti
lainnya. Dengan mempergunakan alat
tulis yang dituangkan kedalam
sketsa.Pada Gambar 15 menampilkan
konsep solusi utama.

Gambar 13. Proses pengumpulan masalah

Permasalahan utama adalah satu


permasalahan yang akan dijadikan
landasan untuk langkah penentuan solusi,
dalam tahapan ini akan dilakukan proses
Gambar 15. Konsep solusi utama
pengerucutan masalah, dimulai dengan
pengelompokan masalah dan selanjutnya 4.1. Purwarupa
di pilih satu masalah saja, lihat Gambar
Desainer menggunakan model virtual
14. Proses diskusi bersama sesama
anggota kelompok dengan saling untuk menggantikan purwarupa nyata dan
menganalisisnya menggunakan berbagai
memberikan penjelasan terhadap masalah
jenis simulasi yang bertujuan untuk
yang akan dijadikan masalah utama
diperlukan untuk mendapatkan informasi- menciptakan kembali kondisi kehidupan
nyata di mana produk perlu beroperasi.
informasi yang belum dapat disampaikan
Proses ini dibantu oleh program komputer
pada tahapan sebelumnya. Adapun
permasalahan utama dari penelitian ini modern, yang dibuat untuk membantu
para rekayasawan modern dalam
adalah kesulitan peternak ayam untuk
pekerjaan mereka. Model virtual dibuat
menetaskan telor di incubator.
akan mencerminkan gambar nyata, atau
sedekat mungkin dengan nyata [12].
Keuntungan utama dari purwarupa
virtual adalah pembuatan purwarupa dari
konsep inovasi untuk pengujian awal tidak
diperlukan karena setiap penyesuaian akan
dilakukan secara langsung dalam realitas
virtual dengan mempergunakan simulasi.
Purwarupa dapat di explorasi secara
virtual dan interaktif, selanjutnya dapat
dipelajari dan disimulasikan sebelum
Gambar 14. Proses pengerucutan masalah implementasi di dunia nyata [13].
untuk mendapatkan masalah utama

67
JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi, 3 (1), 2019, page 60-72

Purwarupa dalam tahapan ini lebih


dikenal dengan istilah low resolution
prototype [14]. Dapat dilihat pada
Gambar 17 adalah sebuah purwarupa
sederhana dari penetas telor otomatis.

4.2. Program pada Arduino


Di bawah ini adalah program yang
Gambar 16. Purwarupa Penetas telor ditulis pada Arduino untuk dapat
otomatis menghasilkan luaran sesuai yang di
inginkan pada penetas telor otomatis.
Dalam tahapan ini, telah dimulai
Penjelasan tentang program :
menggambar menggunakan komputer Pada Gambar 18 menampilkan tahapan
untuk mendapatkan tampilan detil awal
awal didalam pemograman, dengan
secara virtual 3 dimensi. Beberapa
melakukan inisialisasi program dan
perubahan dapat dikerjakan secara
memasukkan library yang dibutuhkan.
langsung. Pada Gambar 16 menunjukkan
Include liquidcrystal_I2C adalah library
proses transformasi dari sketsa yang
yang kita gunakan dan komponen yang
digambar di atas kertas ke komputer. digunakan LCD I2C, sensor LM35, relay
chanel. Di dalam program ini sensor
LM35 di letakan di pin A0, relay di pin 7.

#include <LiquidCrystal_I2C.h>
int reading = 0;
int sensorPin = A0;
int relay =7;

Gambar 18. Inisialisasi program dan


memasukkan library yang dibutuhkan

Jika kita menggunakan LCD dengan I2C


sebagai serial interface nya maka kita
harus mencantumkan alamat dari I2C nya
Gambar 17. Purwarupa Sederhana agar dapat menampilkan text monitor. Sila
lihat Gambar 19.
Tahapan yang sudah mulai
memerlukan pembiayaan adalah tahapan LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 16, 2);

pembuatan purwarupa. Oleh sebab itu


Gambar 19. Inisialisasi program apabila
pada Proses Desain Rekayasa ini, menggunakan LCDI2C
menekankan untuk mampu menghasilkan
purwarupa sederhana yang ekonomis dan Sedangkan pada Gambar 20
fleksible, dengan maksud bahwa menampilkan program yang akan
perubahan rancangan dapat dilakukan dijalankan sekali ketika program penetas
dengan mudah dan tidak akan otomatis dimulai.
memerlukan pembiayaan yang besar.

68
JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi, 3 (1), 2019, page 60-72

Void setup kita setting untuk LCD nya lampu tidak akan menyala. Begitulah cara
yaitu LCD begin dan pada pinmode nya kerja dari program ini.
relay sebagai output
5. DAMPAK DAN MANFAAT
void setup() {
KEGIATAN
lcd.begin();
pinMode(relay,OUTPUT);
} Pengujian kegunaan adalah proses
evaluasi terhadap inovasi yang dirancang
Gambar 20. Program yang dijalankan sekali dengan berbasis pengguna. Pada tahapan
ketika program penetas telor.
ini pengguna akan berpartisipasi dan
Selanjutnya pada Gambar 21 berinteraksi secara langsung dengan
menampilkan program yang akan purwarupa sederhana yang dihasilkan dari
dijalankan berulang, dimulai dengan proses sebelumnya. Pengguna akan
perintah loop. diminta untuk melakukan tugas tertentu
atau hanya menjelajahinya secara bebas,
void loop() { sementara perilaku pengguna diamati dan
reading = analogRead(sensorPin);
int celsius = reading/2; dicatat untuk mengidentifikasi kelemahan
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("Temperature: ");
desain yang menyebabkan kesalahan atau
lcd.setCursor(0,1); kesulitan pengguna. Selama pengamatan
lcd.print(celsius, DEC);
lcd.print((char)223); ini, Setelah kelemahan desain telah
lcd.print("C"); diidentifikasi, rekomendasi desain
if (celsius >30) {
digitalWrite(7,HIGH); diusulkan untuk meningkatkan kualitas
} else { ergonomis produk [15].
digitalWrite(7,LOW);
} Pengalaman pengguna akan
delay(500); memperluas pandangan tentang interaksi
lcd.clear();
} produk dengan pengguna dari aspek
emosional. Adapun motivasi dari proses
Gambar 21. Program yang akan mengalami
pengalaman pengguna adalah untuk
pengulangan
mengembangkan pengalaman dan emosi
Pada void loop kita atur fungsi perulangan positif. Oleh karena itu, produk harus
dan disini semuanya dibaca berulang kali memenuhi kebutuhan psikologis dan motif
terus-menerus, disini juga kita tampilkan pelanggan [16].
text monitornya pada set cursor bagian Kesuksesan hasil inovasi tidak hanya
atas yaitu “temperature” dan bagian dilihat dari manfaat dari produk yang akan
bawahnya “celcius” . dalam void loop dihasilkan namun juga perlu
juga menggunakan permisalan IF/ELSE. memperhatikan faktor pengalaman
IF(jika suhu lebih dari 30derajat celcius pengguna, sehingga pengembangan
maka relay akan HIGH dan inovasi teknologi tidak lagi hanya tentang
menghidupkan lampu, karna beban pada mengimplementasikan fitur dan menguji
relay ini adalah lampu. ELSE (maka jika kegunaannya, tetapi juga tentang
suhu tidak lebih dari 30 derajat celcius mendesain produk yang menyenangkan
maka relay tidak akan HIGH dan beban dan mendukung kebutuhan dan nilai-nilai

69
JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi, 3 (1), 2019, page 60-72

dasar manusia. Dengan demikian, Tabel 2. Estimasi anggaran (RAFTECH


pengalaman pengguna dalam tahapan Bandung/ Bukalapak, diakses 31 Mei 2019)
Proses Desain Rekayasa harus menjadi
perhatian utama pengembangan produk
[17].
Pada Gambar 22 menampilkan
pengujian kegunaan purwarupa bersama
masyarakat calon pengguna.

Teknologi pemantauan suhu inkubator


secara otomatis mempergunakan
mikrokontroler yang dapat diterapkan
kepada peternak ayam, diharapkan akan
dapat membantu peternak untuk
meningkatkan jumlah produksi anak ayam
dengan meningkatkan jumlah telor yang
menetas. Sedangkan teknologi
berbasiskan Arduino Uno yang masih
tergolong murah dan komponen
elektronika yang mudah didapat, tidak
memerlukan perlakuan secara khusus
Gambar 22. Pengujian kepada calon sehingga telah dapat menarik minat
pengguna peternak untuk mendorong sosialisasi
terkait pemanfaatan teknologi kepada
Pada Tabel 1 menunjukkan hasil peternak. Selain itu, kedepannya
pengujian kegunaan bersama seoarang diharapkan diperlukannya teknologi
calon pengguna. nirkabel pemantau suhu di inkubator
untuk dapat lebih meningkatkan efektifitas
Tabel 1. Hasil pengujian kegunaan peternak dibandingkan dengan
pemantauan secara manual, dimana pada
saat ini peternak mengunjungi inkubator
satu per satu.

6. KESIMPULAN

Inovasi berbasis teknologi ini adalah


merupakan solusi untuk meningkatkan
efektifitas dan produktifitas peternak
ayam. Berdasarkan hasil pengujian maka
Sedangkan pada Tabel 2 menampilkan dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:
biaya yang diperlukan untuk pembuatan  Perancangan inkubator ini telah dapat
purwarupa. memudahkan peternak dalam mengelola

70
JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi, 3 (1), 2019, page 60-72

peternakan penetasan telur ayam dengan [4] Zulkarnain, (2013), Aplikasi sistem
melakukan pengontrolan suhu secara kendali temperatur otomatis pada
otomatis mesin penetas telus ayam
 Perancangan inkubator telah menggunakan sistem fuzzy logic,
mempergunakan teknologi yang relative Skripsi, Universitas Islam Negeri
murah dan sederhana. Maulana Malik Ibrahim Malang.
 Peternak dapat melakukan [5] Mido, A. R., (2018), Perancangan
pengontrolan secara visual dengan mesin otomatis penetas telur
memperhatikan LCD yang disediakan berbasis Node MCU dan android,
untuk dapat lebih memastikan bahwa suhu Skripsi, Universitas Teknologi
telah bekerja sesuai ketentuan. Yogyakarta
Adapun untuk kedepannya dapat
disarankan untuk lebih dilakukan [6] Kastner, S and Knight, R. T, (2017),
pengembagan dari segi fungsi dengan Bringing Kids into the Scientific
memanfaatkan teknologi nirkabel untuk Review Process. Neuron , Vol. 93,
pemantauan suhu di inkubator. Sedangkan Edisi 1, page 12-14, Elsevier Inc
secara umum, masih diperlukan sosialisasi [7] Irbīte, A., and Strode, A.,(2016),
pemanfaatan teknologi kepada para Design thinking models in design
peternak ayam. research and education, Proceedings
of the International Scientific
7. DAFTAR PUSTAKA Conference. Vol. IV, page 488-500

[1] Ratag, C.C., (2013), Simulasi sistem [8] The Double Diamond Model of
pengontrol suhu pada mesin pentas Product Definition and Design
telur berbasis mikrokontroller [Daring], Tersedia pada
AT59C52, Jurnal Teknologi https://www.peterme.com/2013/09/2
Informasi, Vol. 19, No.2, p.148–158 6/the-double-diamond-model-of-
product-definition-and-design/
[2] Laksono, A. B., Bachri, A., and
[Diakses : 31 Mei 2019].
Sukin, (2016) Rancang bangun
otomatisasi mesin penetas telur [9] Stanford University [Daring],
sistem turning berbasis Tersedia pada : Error! Hyperlink
mikrokontroler ATMEGA 328, reference not valid., [Diakses : 31 Mei
Jurnal Program Studi Teknik 2019 ]
Elektro JE-Unisla, Vol 1, No 2. [10] Google Map [Daring], Tersedia
[3] Karsid, Ramadhan, W. W., and pada :https://www.google.com/maps
Aziz, R., (2018), Perbandingan /place/Jl.+Tj.+Siambang/@0.87153
kinerja mesin penetas telur otomatis [ Diakses : 31 Mei 2019 ].
dengan menggunakan kontrol On- [11] Wagner, C., Kawulich, B., and
Off dan kontrol PWM, Jurnal Garner, M., (2012), Collecting Data
Matrix, Vol. 8, No. 1, page 1-5 Through Observation, Doing Social

71
JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi, 3 (1), 2019, page 60-72

Research: A global context, Ergonomics, Volume 20, Edisi 4, p.


McGraw Hill 255-260, Elsevier Ltd
[12] Łukaszewicz, K., (2017), Use of
CAD Software in the Process of
Virtual Prototyping of Machinery,
7th International Conference on
Engineering, Project, and
Production Management, Procedia
Engineering 182, page 425 – 433,
Elsevier Ltd
[13] Wang, Z., (2011), Interactive virtual
prototyping of a mechanical system
considering the environment effect.
Part 2: Simulation quality, Comptes
Rendus Mécanique, Vol. 339, Edisi
9, p. 605-615, Elsevier Masson SAS
[14] Nusyirwan, D., (2017) Engineering
Design Process Engineering Student
Centered Experience Learning
(ESCEL) di Jurusan Teknik Elektro
Universitas Maritim Raja Ali Haji
(UMRAH). Jurnal Sustainable Vol.
06, No. 01, page. 24-35
[15] Bastien, J.M. C., (2010) Usability
testing: a review of some
methodological and technical
aspects of the method”,
International Journal of Medical
Informatics, Vol. 79, Edisi 4, page
e18-e23, Elsevier Ireland Ltd
[16] von Saucken, C., Lachner, F., and
Lindemann, U., (2014), Principles
for User Experience What We Can
Learn from Bad Examples,
International Conference on Kansei
Engineering & Emotion Research
[17] Johnson, G. I., Clegg, C. W., and
Ravden, S. J (1989), Towards
Practical User Experience
Evaluation Methods, Applied

72

Anda mungkin juga menyukai