ABSTRAK
ABSTRACT
The development of electronic technology has created an ease in doing work especially those that
require a long time as an example is the chicken egg incubator technology. If carried out manually,
the chicken farmer must manually transfer the eggs, monitor the temperature set by the hour or set
the expected temperature by experimenting many times. By using an automatic temperature
controller, the farmer only needs one time to put the egg and put the sensor in the egg incubator.
This study will discuss hardware and software which includes how to design a control device on a
manually-controlled egg incubator for automatic control which consists of Arduino uno, a lamp as
a heat source, a heat sensor, an LCD screen as an actual temperature sensor reader and fan as a
room temperature stabilizer. From the results of testing the tool can function properly, ie the
temperature is set to 38oC, if it exceeds the heat> 38oC, the fan will turn on to stabilize the
temperature to 38oC.
Cara Mengutip : Nusyirwan, D., Fahrudin, M. Perdana, P., (2019). Perancangan Purwarupa Pengatur Suhu
Otomatis pada Inkubator Penetasan Telur Ayam Menggunakan Arduino Uno dan Sensor Suhu IC LM 35. JAST :
Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi, 3 (1), 60-72. http://dx.doi.org/10.33366/jast.v3i1.1315
60
JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi, 3 (1), 2019, page 60-72
61
JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi, 3 (1), 2019, page 60-72
62
JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi, 3 (1), 2019, page 60-72
konsep Proses Desain rekayasa. Lihat Desain dan pemasaran adalah dua
Gambar 1. bagian penting dalam proses penelitian
untuk melakukan pengembangan produk
dan menghasilkan inovasi berbasis
teknologi. Kedua bidang tersebut dapat
saling melengkapi namun memiliki fokus
yang berbeda. Peneliti untuk bidang
desain sangat ingin tahu apa yang benar-
benar dibutuhkan oleh calon pengguna
dan bagaimana sebenarnya pengguna akan
menggunakan produk yang sedang
dipersiapkan. Sedangkan untuk peneliti di
bidang pemasaran ingin tahu apa yang
akan dibeli pengguna, termasuk
Gambar 1. Tahapan pada Proses Desain mempelajari bagaimana pengguna
Rekayasa [8] membuat keputusan pembelian. Oleh
sebab itu, dengan tujuan yang berbeda ini
Proses Desain Rekayasa adalah
akan mengarahkan kedua kelompok
merupakan sebuah proses didalam
tersebut untuk mengembangkan metode
mendesain dengan berpusat kepada
penyelidikan yang berbeda pula. Desainer
pengguna. Dimulai dengan etnografi
cenderung menggunakan metode
hingga menghasilkan sebuah purwarupa
observasi kualitatif yang dengannya
yang merupakan sebuah konsep solusi
mereka dapat mempelajari orang secara
yang sesuai dengan kebutuhan di
mendalam, memahami bagaimana mereka
masyarakat.
melakukan kegiatan mereka dan faktor
Proses ini memiliki 4 tahapan, pada
lingkungan yang ikut berperan [9].
tahapan awal dimulai dengan observasi
Metode ini sangat memakan waktu,
secara luas di masyarakat untuk mendapat
sehingga didalam penelitian ini hanya
permasalahan, tahapan kedua adalah
memeriksa sejumlah kecil orang.. Adapun
proses pengerucutan dengan melakukan
metode observasi yang dipergunakan
pemilihan permasalahan utama, tahapan
adalah metode observasi peneliti sebagai
ketiga adalah mengembangkan ide-ide
peserta (observer as participant), yaitu
sebagai solusi terhadap permasalahan
kelompok yang sedang diteliti mengetahui
utama dan tahapan terahir adalah
tentang keberadaan peneliti, namun
menetukan solusi utama untuk dapat
peneliti tidak ikut serta melakukan
dilanjutkan ke tahapan pembuatan
kegiatan dan aktifitas di dalam kelompok
purwarupa dan pengujian terhadap
yang sedang diteliti.
pengguna. Dalam tahapan pengujian
Lokasi penelitian dilakukan di
terhadap pengguna akan terdapat proses
Masyarakat di Tanjung Siambang Pulau
iterasi untuk mendapatkan masukan untuk
Dompak, Kota Tanjung pinang,
perbaikan inovasi nantinya.
Kepulauan Riau, lihat Gambar 2.
63
JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi, 3 (1), 2019, page 60-72
3. KARYA UTAMA
64
JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi, 3 (1), 2019, page 60-72
65
JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi, 3 (1), 2019, page 60-72
4. ULASAN KARYA
66
JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi, 3 (1), 2019, page 60-72
67
JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi, 3 (1), 2019, page 60-72
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
int reading = 0;
int sensorPin = A0;
int relay =7;
68
JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi, 3 (1), 2019, page 60-72
Void setup kita setting untuk LCD nya lampu tidak akan menyala. Begitulah cara
yaitu LCD begin dan pada pinmode nya kerja dari program ini.
relay sebagai output
5. DAMPAK DAN MANFAAT
void setup() {
KEGIATAN
lcd.begin();
pinMode(relay,OUTPUT);
} Pengujian kegunaan adalah proses
evaluasi terhadap inovasi yang dirancang
Gambar 20. Program yang dijalankan sekali dengan berbasis pengguna. Pada tahapan
ketika program penetas telor.
ini pengguna akan berpartisipasi dan
Selanjutnya pada Gambar 21 berinteraksi secara langsung dengan
menampilkan program yang akan purwarupa sederhana yang dihasilkan dari
dijalankan berulang, dimulai dengan proses sebelumnya. Pengguna akan
perintah loop. diminta untuk melakukan tugas tertentu
atau hanya menjelajahinya secara bebas,
void loop() { sementara perilaku pengguna diamati dan
reading = analogRead(sensorPin);
int celsius = reading/2; dicatat untuk mengidentifikasi kelemahan
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("Temperature: ");
desain yang menyebabkan kesalahan atau
lcd.setCursor(0,1); kesulitan pengguna. Selama pengamatan
lcd.print(celsius, DEC);
lcd.print((char)223); ini, Setelah kelemahan desain telah
lcd.print("C"); diidentifikasi, rekomendasi desain
if (celsius >30) {
digitalWrite(7,HIGH); diusulkan untuk meningkatkan kualitas
} else { ergonomis produk [15].
digitalWrite(7,LOW);
} Pengalaman pengguna akan
delay(500); memperluas pandangan tentang interaksi
lcd.clear();
} produk dengan pengguna dari aspek
emosional. Adapun motivasi dari proses
Gambar 21. Program yang akan mengalami
pengalaman pengguna adalah untuk
pengulangan
mengembangkan pengalaman dan emosi
Pada void loop kita atur fungsi perulangan positif. Oleh karena itu, produk harus
dan disini semuanya dibaca berulang kali memenuhi kebutuhan psikologis dan motif
terus-menerus, disini juga kita tampilkan pelanggan [16].
text monitornya pada set cursor bagian Kesuksesan hasil inovasi tidak hanya
atas yaitu “temperature” dan bagian dilihat dari manfaat dari produk yang akan
bawahnya “celcius” . dalam void loop dihasilkan namun juga perlu
juga menggunakan permisalan IF/ELSE. memperhatikan faktor pengalaman
IF(jika suhu lebih dari 30derajat celcius pengguna, sehingga pengembangan
maka relay akan HIGH dan inovasi teknologi tidak lagi hanya tentang
menghidupkan lampu, karna beban pada mengimplementasikan fitur dan menguji
relay ini adalah lampu. ELSE (maka jika kegunaannya, tetapi juga tentang
suhu tidak lebih dari 30 derajat celcius mendesain produk yang menyenangkan
maka relay tidak akan HIGH dan beban dan mendukung kebutuhan dan nilai-nilai
69
JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi, 3 (1), 2019, page 60-72
6. KESIMPULAN
70
JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi, 3 (1), 2019, page 60-72
peternakan penetasan telur ayam dengan [4] Zulkarnain, (2013), Aplikasi sistem
melakukan pengontrolan suhu secara kendali temperatur otomatis pada
otomatis mesin penetas telus ayam
Perancangan inkubator telah menggunakan sistem fuzzy logic,
mempergunakan teknologi yang relative Skripsi, Universitas Islam Negeri
murah dan sederhana. Maulana Malik Ibrahim Malang.
Peternak dapat melakukan [5] Mido, A. R., (2018), Perancangan
pengontrolan secara visual dengan mesin otomatis penetas telur
memperhatikan LCD yang disediakan berbasis Node MCU dan android,
untuk dapat lebih memastikan bahwa suhu Skripsi, Universitas Teknologi
telah bekerja sesuai ketentuan. Yogyakarta
Adapun untuk kedepannya dapat
disarankan untuk lebih dilakukan [6] Kastner, S and Knight, R. T, (2017),
pengembagan dari segi fungsi dengan Bringing Kids into the Scientific
memanfaatkan teknologi nirkabel untuk Review Process. Neuron , Vol. 93,
pemantauan suhu di inkubator. Sedangkan Edisi 1, page 12-14, Elsevier Inc
secara umum, masih diperlukan sosialisasi [7] Irbīte, A., and Strode, A.,(2016),
pemanfaatan teknologi kepada para Design thinking models in design
peternak ayam. research and education, Proceedings
of the International Scientific
7. DAFTAR PUSTAKA Conference. Vol. IV, page 488-500
[1] Ratag, C.C., (2013), Simulasi sistem [8] The Double Diamond Model of
pengontrol suhu pada mesin pentas Product Definition and Design
telur berbasis mikrokontroller [Daring], Tersedia pada
AT59C52, Jurnal Teknologi https://www.peterme.com/2013/09/2
Informasi, Vol. 19, No.2, p.148–158 6/the-double-diamond-model-of-
product-definition-and-design/
[2] Laksono, A. B., Bachri, A., and
[Diakses : 31 Mei 2019].
Sukin, (2016) Rancang bangun
otomatisasi mesin penetas telur [9] Stanford University [Daring],
sistem turning berbasis Tersedia pada : Error! Hyperlink
mikrokontroler ATMEGA 328, reference not valid., [Diakses : 31 Mei
Jurnal Program Studi Teknik 2019 ]
Elektro JE-Unisla, Vol 1, No 2. [10] Google Map [Daring], Tersedia
[3] Karsid, Ramadhan, W. W., and pada :https://www.google.com/maps
Aziz, R., (2018), Perbandingan /place/Jl.+Tj.+Siambang/@0.87153
kinerja mesin penetas telur otomatis [ Diakses : 31 Mei 2019 ].
dengan menggunakan kontrol On- [11] Wagner, C., Kawulich, B., and
Off dan kontrol PWM, Jurnal Garner, M., (2012), Collecting Data
Matrix, Vol. 8, No. 1, page 1-5 Through Observation, Doing Social
71
JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi, 3 (1), 2019, page 60-72
72