Anda di halaman 1dari 11

Proposal Penelitian

Rancang Bangun Monitoring Suhu dan Kelembaban Secara Otomatis pada Budidaya
Jamur Tiram Berbasis Arduino Uno

Bidang Penelitian:
Matematika, Sains dan Teknologi

Nama Peneliti : 1. Al Fithria Nuraeni


2. Caca Aulia
Asal Madrasah : MAN 4 Tasikmalaya
1.1. LATAR BELAKANG
Jamur tiram yang termasuk kedalam kingdom fungi memiliki banyak manfaat
bagi kesehatan. Jamur tiram memiliki kandungan nutrisi yang cukup baik
meliputi protein, lemak, fosfor, zat besi, thiamine riboflavin dan mengandung 18
macam asam amino yangdibutuhkan tubuh manusia. Jamur tiram menjadi salah
satu makanan favorit bagi vegetarian selain memiliki rasa yang lezat menyerupai
daging ayam, jamur tiram dapat dengan mudah diterima oleh lidah siapapun yang
mencicipinya. Diperlukan perawatan khusus dalam budidaya jamur tiram karena
jamur tiram sangat rentang terhadap penyakit, sehingga pertumbuhan jamur
akan terhambat. Salah satu faktor yang dapat menghambat pertumbuhan jamur
tiram adalah suhu dan kelembaban. Pertumbuhan jamur tiram yang optimal
terjadi saat kondisi suhu 24-270C dan kelembaban 80%-90% . Untuk melakukan
budidaya jamur tiram di daerah dataran rendah yang memiliki suhu ±30℃
diperlukan perlakukan khusus pada kumbung jamur untuk memantau suhu dan
kelembaban agar tetap stabil sesuai dengan suhu dan kelembaban optimal jamur
tiram. Perawatan budidaya Jamur Tiram yang sering dilakukan yaitu dengan
menyirami baglog secara manual menggunakan tenaga manusia.
Perkembangan teknologi di dunia semakin pesat, hal ini dibuktikan dengan
pemasangan otomatisasi di setiap perangkat elektronik. Didalam dunia
elektronika kontrol, sering kita jumpai suatu chip yang dapat menyimpan dan
menjalankan data yang telah diprogram, yang mana sebuah komponen elektro
yang bernama mikrokontroler dapat digunakan untuk mengontrol sebuah alat
Berdasarkan uraian diatas, dibutuhkan adanya sebuah alat untuk
memudahkan perawatan jamur tiram. Dimana alat ini dapat mengontrol dan
melakukan penyiraman sesuai dengan kebutuhan kelembaban yang dibutuhkan
jamur tiram serta menjaga suhu dan kelembaban jamur tiram tetap pada kondisi
stabil dengan cara memantau suhu secara otomatis sehingga akan menghemat
waktu dan tenaga serta memperkecil kegagalan produksi jamur tiram. dapat
bekerja secara otomatis. Dalam pemanfaatan mikrokontroler, penulis akan
membuat rancang bangun alat pengatur suhu dan kelembaban ruangan jamur
tiram menggunakan sensor DHT11, rancang bangun alat pengatur suhu ini akan

1
mempermudah budidaya jamur tiram untuk mengetahui nilai suhu dan
kelembaban didalam ruangan. Nilai suhu ini akan digunakan untuk menyalakan
kipas agar suhu ruangan budidaya jamur tiram tetap stabil. Sedangkan nilai
kelembaban digunakan untuk menyiram jamur tiram secara otomatis dengan
menggunakan pompa air agar dalam pertumbuhan jamur tiram tumbuh dengan
kualitas yang baik.
Perancangan dan pembuatan kontrol dan monitoring suhu secara otomatis ini
dapat dimanfaatkan dalam bidang usaha budidaya guna memonitor kelembaban
ruangan agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Pembuatan alat ini
memanfaatkan Lcd monitor yang terdapat pada bok jamur yang digunakan untuk
menampilkan suhu dan kelembaban pada ruang pembudidayaan

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana merancang sebuah alat yang mampu mengatur suhu dan
kelembaban secara otomatis pada tempat budidaya jamur tiram
2. Bagaimana mengetahui suhu dan kelembaban pada kumbung jamur sudah
sesuai standar.

1.3. TUJUAN PENELITIAN


1. Untuk merancang sebuah alat yang mampu mengatur suhu dan kelembaban
secara otomatis pada tempat budidaya jamur tiram
2. Untuk mengetahui suhu dan kelembaban pada kumbung jamur sudah sesuai
standar.

1.4. MANFAAT PENELITIAN


1. Memudahkan petani dalam melakukan budidaya jamur tiram
2. Membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat terutama di daerah
dataran rendah untuk dapat melakukan budidaya jamur tiram
3. Dapat dijadikan alternatif bercocok tanam bagi petani

2.1 Kajian Teori


2.1.1. Jamur Tiram
Jamur tiram dapat tumbuh dengan baik pada lingkungan dengan rentang
temperatur 16 – 30 °C dan kelembaban 80 – 95% (Daryani, 1999; Oei &
Nieuwenhuijzen, 2005; Widyastuti & Tjokrokusumo, 2008; Ginting dkk., 2013;
Suhardiyanto, 2009). Untuk menjaga agar kondisi temperatur dan kelembaban
lingkungan sesuai untuk budidaya jamur dan tanaman terlindung dari gangguan
luar seperti serangan angin, serangan hama, curah hujan yang tinggi, dan
intesitas sinar yang telalu tinggi, maka umumnya budidaya jamur tiram
dilakukan dalam kumbung jamur (rumah jamur).
2.1.2. Mikrokontroler Arduino Uno

2
Mikrokontroler atau kadang dinamakan pengontrol tertanam (embedded
controller) adalah suatu sistem yang mengandung masukan atau keluaran,
memori, dan prosesor yang digunakan pada produk seperti mesin cuci, pemutar
video, mobil dan telepon. Arduino adalah platform pembuatan prototipe elektronik
yang bersifat open-source hardware yang berdasarkan pada perangkat keras dan
perangkat lunak yang fleksibel dan mudah digunakan. Arduino ditujukan bagi
para seniman, desainer, dan siapapun yang tertarik dalam menciptakan objek
atau lingkungan yang interaktif (Simanjuntak, M.G. 2013). Blok diagram arduino
board yang sudah disederhanakan dapat dilihat pada Gambar 2.1

Gambar 2.1. Arduino Uno


2.1.3. Sensor Suhu dan Kelembaban DHT11
DHT11 adalah sensor Suhu dan Kelembaban, dia memiliki keluaran
sinyal digital yang dikalibrasi dengan sensor suhu dan kelembaban yang
kompleks. Sensor ini termasuk elemen resistif dan perangkat pengukur
suhu NTC. Memiliki kualitas yang sangat baik, respon cepat, kemampuan
antigangguan dan keuntungan biaya tinggi kinerja.Setiap sensor DHT11
memiliki fitur kalibrasi sangat akurat dari kelembaban ruang kalibrasi
(Himawan, F.P, 2017)

Gambar 2.2. Sensor DHT11 (Sumber :http://www.arduino.org)

2.2 Tinjauan Pustaka


Terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan diantaranya adalah
Suharjanto melakukan penelitian mengenai rancang bangun otomatisasi
intensitas cahaya, suhu dan kelembaban untuk budidaya jamur tiram berbasis
mikrokontroler di desa Kendal, Sekaran, Lamongan, dari penelitian tersebut
diperoleh beberapa simpulan yaitu merancang alat otomatisasi intensitas cahaya,
suhu, dan kelembaban menggunakan mikrokontroler dimulai dengan merakit
perangkat keras kemudian merancang perangkat lunak untuk menjalankan
perintah yang di inginkan, yaitu dengan membuat skema rangkaian pada
sostware eagle, kemudian hasil gambar skema rangkaian dirangkai dengan PCB
lubang, komponen disusun sesuai rangkaian yang telah dibuat, komponen yang
dibutuhkan adalah Mikrokontroler ATMega 328, sensor DHT11 , sensor LDR,

3
modul RTC, modul SDCard, LCD 16x2 dan sistem relay dipasang ke PCB
rangkaian. Selanjutnya memasukkan program kedalam arduino sehingga alat
dapat berjalan dengan baik. Dan untuk mengetahui apakah intensitas cahaya,
suhu serta kelembaban pada kumbung jamur sesuai dengan standar adalah
dengan cara melakukan serangkaian pengujian terhadap alat yang direncanakan,
pengujian pertama dilakukan dengan mengukur suhu dan kelembaban pada
miniatur kumbung yang terhubung ke sensor DHT11. Pada pengujian kedua
dilakukan dengan mengukur intensitas cahaya yakni dengan sensor LDR. Tahap
selanjutnya yakni melihat hasil data dari pengujian yang sudah tersimpan pada
Micro-SD.
Sri Waluyo.(2017) tentang pengendalian temperature dan kelembaban dalam
kumbung jamur tiram (Pleurotus sp) secara otomatis berbasis mikrokontroler dan
dari penelitian tersebut diperoleh hasil sistem kendali temperatur dan
kelembaban dalam kumbung jamur tiram dapat bekerja dalam mengendalikan
temperatur dan kelembaban berdasarkan perubahan nilai temperatur dan
kelembaban dalam kumbung jamur. Hal ini dibuktikan dengan data rentang
temperatur dan kelembaban harian tanpa pengendalian yaitu sebesar 24,10 –
35,19 °C dan 64,28 – 99,90%. Sistem kendali juga mampu menjaga kelengasan
tidak turun di bawah 80%. Data rentang temperatur harian dengan pengendalian
yaitu sebesar 25,10 – 30,09 °C dan sistem kendali ampu menjaga kelembaban
tidak turun di bawah 80%.
Tri Puji Astuti. (2017) melakukan penelitian mengenai perancangan dan
pembuatan kontrol monitoring suhu secara otomatis dalam budidaya jamur tiram
berbasis Arduino Uno dan diperoleh hasil Sistem alat pengontrol suhu otomatis
dalam budiaya jamur tiram ini terhubung ke mikrokontroler Aduino uno yang
akan ditampilkan ke LCD untuk menampilakan hasil suhu dan kelembaban nya.
Kemudian alat dapat bekerja secara otomatis dengan bantuan Smartphone
Android yang dapat disetting sesuai keinginan pengguna untuk melakukan
pilihan secara manual atau secara otomatis,dengan mengaktifkan
Bluetooth,kemudian membuka Aplikasi Virtuino untuk memudahkan pekerjaan
pembudidayaan jamur tiram.
Muhamamd Rizki Dkk. (2021) melakukan penelitian mengenai alat penjaga
kestabilan suhu pada tumbuhan jamur tiram putih menggunakan Arduino UNO
R3, dari penelitian tersebut diperoleh beberapa simpulan diantaranya:
1. Sistem alat pengontrol suhu otomatis dalam budidaya jamur tiram ini
terhubung ke mikrokontroler Aduino uno R3 yang akan ditampilkan ke LCD
untuk menampilkan hasil suhu dan kelembaban nya.
2. Keseluruhan sistem yang terdiri dari Arduino Uno, DHT11, relay, pompa air,
nozzel dan penampil LCD 16x2 dapat bekerja dan berintegrasi dengan baik.

4
3. Sistem otomasi suhu dan kelembaban dapat memberikan kemudahan dalam
menjalankan suatu budidaya jamur tiram serta dapat menjadi alternatif dalam
bercocok tanam.

Hipotesis (Jika ada)

3.1 Metode yang Digunakan

3.2 Teknik dan Alat Pengumpulan Data


3.2.1 Analisa Kebutuhan sistem
Alat dan bahan yang akan digunakan untuk menyusun rancang bangun
kontrol monitoring suhu dan kelembaban secara otomatis pada
budidaya jamur tiram berbasis Arduino uno terdiri dari beberapa
komponen yaitu komponen fisik, komponen elektronika, dan tanaman
jamur.

5
3.2.2 Diagram dan flowchart system
Berikut merupakan blok diagram sistem (Gambar3.2) yang
menggambarkan interaksi antar komponen-komponen yang
membangun sistem serta flowchart yang menggambarkan cara
kerja pada komponen-komponen system (Gambar 3.3)

6
Cara kerja system berdasarkan flowchart sistem (Gambar 3.3)
sebagai berikut:

1. Sensor DHT 11 akan melakukan pendeteksian suhu dan


kelembaban pada ruangan di rumah tanaman jamur tiram.

2. Suhu dan kelembaban telah terdeteksi dan hasil akan


dikirimkan ke Arduino uno

3. Apabila sensor DHT 11 mendeteksi ruangan kurang


lembab dan suhu ruangan rendah, maka dengan otomatis
kipas Fan DC akan menyala dan pompa akan menghisap
air untuk melakukan pengkabutan dengan spray nozzle.

4. Apabila sensor DHT 11 mendeteksi ruangan memiliki suhu


dan kelembaban yang normal maka dengan otomatis kipas

7
Fan DC tidak akan menyala dan pompa tidak akan
menghisap air untuk melakukan pengkabutan dengan
spray nozzle.

5. Apabila sensor DHT 11 mendeteksi ruangan memiliki suhu


dingin dan kelembaban yang basah maka dengan otomatis
kipas Fan DC tidak akan menyala dan pompa tidak akan
menghisap air untuk melakukan pengkabutan dengan
spray nozzle.

6. Hasil deteksi suhu dan kelembaban oleh sensor DHT 11 di


kirim ke Arduino Uno akan dikirim lagi ke LCD untuk
menampilkan suhu dan kelembaban yang sedang terjadi.

3.2.3 Desain Arsitektur Sistem


Pada tahapan ini dilakukan desain sistem yang terdiri dari desain
arsitektur secara umum, desain arsitektur rumah jamur dan
desain arsitektur elektronika.

• Desain Arsitektur secara umum

8
• Desain Arsitektur Rumah jamur

• Desain Arsitektur Elektronika

Gambar 3.8 Desain Arsitektur Elaktronika

9
3.2.4. Pembuatan Pemograman
Pada tahapan ini dibuat rancangan program menggunakan
software arduino yang akan di implementasikan dalam dalam
bentuk program. Program yang akan dibuat meliputi program
pengaturan nilai suhu dan kelembaban yang ideal dan yang tidak
ideal pada ruang budidaya jamur tiram.

3.3 Rencana Analisis Data


Pada tahapan ini akan dilakukan pengujian terhadap rangkaian elektronika.
Tahapan pengujian yang akan dilakuakan diatarannya adalah pengujian
pembacaan sensor DHT, pengujian tampilan lcd monitor, pengujian pompa dc 12
volt, pengujian penyemprotan dengan nozzel dan pengujian kipas dc 12 volt
Jadwal Penelitian

Daftar Pustaka

Waluyo, Sri.(2017).Pengendalian Temperatur dan Kelembaban dalam Kumbung


Jamur Tiram (Pleurotus,sp) Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroler.
Agritech (38), 282-288.

Setia Budi, Kebul. (2017). Pengembanagan Sistem Akuisisi Data kelembaban dan
Suhu menggunakan Sensor DHT 11 dan Arduino Berbasi IOT. Prosiding
Seminar Nasional Fisika 2017

Riski, Muhammad. (2021). Alat Penjaga Kestabilan Suhu pada Tumbuhan Jamur
Tiram Putih Menggunakan Arduino UNO R3. Jurnal Teknik dan Sistem
Komputer (2).

Suharjanto. Rancang bangun Otomatisasi Intensitas Cahaya, Suhu dan


Kelembaban Untuk Budidaya Jamur Tiram Berbasis Mikrokontroler di
Desa Kendal, Sekaram, Lamongan. Journal Fakultas Teknik Program
Studi Teknik Elektro.

Puji Astuti, Tri. Perancangan dan Pembuatan Kontrol Monitoring Suhu secara
Otomatis dalam Budidaya Jamur Tiram Berbasis Arduino Uno. Skripsi

10
Sarja Ilmu Komputer Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi:
repositori.usu.ac.id

11

Anda mungkin juga menyukai