Anda di halaman 1dari 10

RANCANG BANGUN SISTEM PENGONTROL CAHAYA KELEMBABAN

DAN SUHU PADA RUANG BUDIDAYA JAMUR BERBASIS APLIKASI


ANDROID VIA WIFI MENGGUNAKAN NODE MCU 1
Khalida Maulvi1, Bisman Perangin-angin2
Fisika FMIPA Universitas Sumatera Utara
Jalan Bioteknologi no. 1, Kampus USU, Medan 20155
Email :1khalida.maulvi12@gmail.com
2
Bip@yahoo.co.id

ABSTRAK

Telah dirancang suatu alat pengontrolan cahaya kelembapan dan suhu pada ruang budidaya
jamur berbasis aplikasi android via wifi menggunakan NODE MCU 1 sebagai pusat pengontrol.
Alat ini terdiri dari sensor suhu DS18B20 yang berfungsi sebagai pendeteksi suhu dalam
ruangan , ssensor kelembapan DHT-11 berfungsi sebagai pendeteksi kelembapan pada ruangan,
dan sensor cahaya LDR berfungsi sebagai pendeteksi cahaya pada ruangan. Mist maker
berfungsi sebagai aktuator yang mengeluarkan uap air sebagai penyeimbang kelembaban, LED
berfungdi untuk membantu pencahayaan pada ruangan dan kipas berfungsi untuk menstabilkan
suhu ruangan. Prinsip kerja alat ini adalah Ketiga sensor akan melakukan pengukuran terhadap
besaran fisis pada suhu, kelembaban dan cahaya yang terdapat dalam ruang budidaya jamur.
Kemudian hasil pengukurannya akan diterima oleh mikrokontroler Node MCU 1 (ESP8266)
untuk diproses dan dikirim ke android pengguna via Wifi untuk ditampilkan hasil dari
pengukuran.Pada metode pengontrolan ini, apabila suhu , kelembaban dan cahaya tidak sesuai
dengan set point yang telah ditentukan maka pengguna akan mendapatkan informasi melalui
aplikasi yang terinstal pada android pengguna, sehingga pengguna dapat melakukan kontrol
secara real time melalui aplikasi tersebut.

Kata kunci : Node MCU 1, mist maker, ds18b20, dht-11,ldr.

ABSTRAK

A humidity and temperature control device has been designed in the mushroom cultivation room
based on android applications via wifi using NODE MCU 1 as a control center. This tool
consists of a DS18B20 temperature sensor that functions as a temperature detector in the room,
the DHT-11 humidity sensor functions as a humidity detector in the room, and the LDR light
sensor functions as a light detector in the room. Mist maker functions as an actuator that emits
water vapor as a counterweight to humidity, LED works to help lighting in the room and the fan
functions to stabilize the temperature of the room. The working principle of this tool is that all
three sensors will measure physical quantities at temperature, humidity and light contained in
the mushroom cultivation room. Then the measurement results will be received by the MCU
Node 1 microcontroller (ESP8266) to be processed and sent to the user's android via Wifi to
display the results of the measurement. In this control method, if the temperature, humidity and
light do not match the specified set point, the user will get information through the application
installed on the user's android, so that the user can control in real time through the application.

Keywords: MCU 1 node, mist maker, ds18b20, dht-11, ldr.

PENDAHULUAN
Persiapan dan pengontrolan ruang budidaya jamur harus benar-benar memperhatikan beberapa
unsur seperti Suhu, Kelembaban dan Pencahayaannya, sebab hal-hal ini lah yang sangat
mempengaruhi pertumbuhan jamur.Seiring berjalannya waktu para pelaku budidaya jamur
memiliki hambatan dalam melakukan pengendalian terhadap unsur-unsur penting tersebut.
Upaya yang mereka lakukan biasanya hanya dengan cara manual menggunakan sprayer yang
disemprotkan pada jamur saat pagi dan sore setiap harinya.
Selain kurang praktis, ada kelemahan lain yang terjadi dengan metode yang seperti itu,
yaitu jika kondisi suhu dan kelembaban berfluktuasi sepanjang hari seperti yang biasa terjadi
pada pergantian musim saat ini, maka tidak cukup hanya disemprot dengan sprayer tiap pagi dan
sore hari.Oleh sebab itu, penulis tertarik melakukan inovasi dan pembuatan alat untuk membantu
dan mempermudah para pelaku budidaya tanaman dalam mengontrol unsur-unsur penting yang
mempengaruhi budidaya jamur agar dapat menghasilkan jamur dengan kualitas yang
memuaskan. Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan penelitian terhadap control ruang
budidaya jamur.

TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman Jamur Tiram
Ciri-ciri jamur tiram adalah berbahan buah dengan tudung (pileus) berwarna putih,
merah muda, merah pucat, dan orange. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) adalah jamur
kayu yang tumbuh berderet menyamping pada batang kayu lapuk. Jamur ini memiliki tubuh
buah yang tumbuh menyerupai kulit kerang (tiram). Tubuh buah jamur ini memiliki tudung
(pileus) dan tangkai (stipe/ stalk).Pileus berbentuk mirip cangkang tiram berukuran 5-15 cm dan
bagian jamur tiram putih bergelombang.Dalam pertumbuhannya jamur tiram tidak memerlukan
cahaya matahari yang cukup banyak. Jamur tiram dapat tumbuh dengan baik diantara suhu 10°C
sampai dengan 32°C. Pertumbuhan optimum jamur tiram adalah pada suhu 25°C sampai
dengan 26°C. Dan jamur tiram dapat tumbuh optimal dalam kelembaban ruang sebesar 90%
sampai dengan 96% dengan kandungan gas oksigen (O 2) relatif lebih tinggi tetapi kebutuhan gas
karbondioksida (CO2) relatif lebih rendah. Pada proses tumbuh kembang jamur tiram hubungan
suhu dan kelembaban sangatlah erat. Dimana pada suhu 20°C dan kelembaban 90% bila suhu
turun menjadi 19°C, maka kelembaban akan naik menjadi 100% dan sebaliknya.[1]
Dalam pertumbuhannya jamur tiram tidak memerlukan cahaya matahari yang cukup banyak.
Jamur tiram dapat tumbuh dengan baik diantara suhu 10°C sampai dengan 32°C. Pertumbuhan
optimum jamur tiram adalah pada suhu 25°C sampai dengan 26°C. Dan jamur tiram dapat
tumbuh optimal dalam kelembaban ruang sebesar 90% sampai dengan 96% dengan kandungan
gas oksigen (O2) relatif lebih tinggi tetapi kebutuhan gas karbondioksida (CO 2) relatif lebih
rendah. Pada proses tumbuh kembang jamur tiram hubungan suhu dan kelembaban sangatlah
erat. Dimana pada suhu 20°C dan kelembaban 90% bila suhu turun menjadi 19°C, maka
kelembaban akan naik menjadi 100% dan sebaliknya.[2]

Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar pada suatu sistem komputer yang
dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut single chip micro computer sehingga
bentuk yang kecil. Mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar sederhana dan
menghasilkan output spesifik berdasarkan inputan yang diterima dan program yang dikerjakan.
Mikrokontroler mengerjakan instruksi-instruksi yang diberikan kepadanya. Bagian terpenting
dan utama dari suatu sistem mikrokontroler adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang
programmer. Program ini menginstruksikan untuk melakukan perintah dari aksi-aksi sederhana
untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer. [3]

Node MCU 1 (ESP8266)


Node MCU merupakan sebuah opensource platform IoT dan pengembangan Kit yang
menggunakan bahasa pemrograman scripting Lua untuk membantu programmer dalam
membuat prototype produk IoT atau bisa dengan memakai sketch dengan arduino IDE.
Pengembangan Kit ini didasarkan pada modul ESP8266, yang mengintegrasikan GPIO, PWM
(Pulse Width Modulation), IIC , 1-Wire dan ADC (Analog to Digital Converter) semua dalam
satu board. Keunikan dari Node MCU ini sendiri yaitu Boardnya yang berukuran sangat kecil
yaitu panjang 4.83cm, lebar 2.54cm, dan dengan berat 7 gram. Tapi walaupun ukurannya yang
kecil, board ini sudah dilengkapi dengan fitur wifi dan firmwarenya yang bersifat opensource.
Internetofthings adalah sebuah teknologi yang memungkinkan kita untuk menghubungkan
mesin, peralatan dan benda fisik lainnya dengan sensor jaringan untuk memperoleh data
danmengelola kinerjanya sendiri, sehingga memungkinkan mesin untuk berkolaborasi dan
bahkan bertindak bedasarkan informasi baru yang diperoleh secara independen. Modul WiFi
yang digunakan adalah ESP-12, modul WiFi ini berfungsi untuk mengirimkan data yang telah di
proses oleh mikrokontroler ke webserver. pada kali ini Node MCU digunakan sebagai
pengontrol dan pemroses dari sistem, sistem yang akan dibuat ini hanya membutuhkan sedikit
memori sebagai pemroses.[4]

Sensor DHT-11
DHT-11 adalah chip tunggal kelembaban  relatif dan multi sensor suhu yang terdiri dari
modul yang dikalibrasi keluaran digital. Pada pengukuran kelembaban data yang dihasilkan 12
bit. Keluaran   dari   DHT-11   adalah   digital   sehingga   untuk   mengaksesnya diperlukan 
pemrograman  dan  tidak  diperlukan  pengkondisi  sinyal  atau  ADC.Sistem sensor ini
mempunyai 1 jalur data yang digunakan untuk perintah pengalamatan dan pembacaan data.
Pengambilan data untuk masing-masing pengukuran dilakukan dengan memberikan perintah
pengalamatan oleh mikrokontroler .[5]

Sensor intensitas cahaya/LDR


Light Dependent Resistor adalah salah satu komponen elektronika yang masih bisa di
bilang sebagai resistor yang besar resistansi nilai tahanannya bergantung pada intensitas cahaya
yang menutupi permukaan, itu sebabnya makin kuat intensitas cahaya maka makin kecil nilai
tahanannya dan makin lemah intensitas cahaya maka makin besar nilai tahanannya komponen
LDR di buat dari Cadmium Sulphide (CdS).[6]

Sensor Suhu DS18B20


DS18B20 adalah sensor suhu digital seri. Sensor ini mampu membaca suhu dengan
ketelitian 9 hingga 12-bit, rentang -55°C hingga 125°C dengan ketelitian (+/-0.5°C ). Setiap
sensor yang diproduksi memiliki kode unik sebesar 64-Bit yang disematkan pada masing-
masing chip, sehingga memungkinkan penggunaan sensor dalam jumlah besar hanya melalui
satu kabel saja (single wire data bus/1-wire protocol). Ini merupakan komponen yang luar biasa,
dan merupakan batu patokan dari banyak proyek-proyek data logging dan kontrol berbasis
temperatur di luar sana.[7]

WIFI
Wifi adalah teknologi untuk saling bertukar data menggunakan gelombang radio (secara
nirkabel) dengan memanfaatkan berbagai peralatan elektronik. Pada umumnya, untuk bisa
terhubung dengan sebuah perangkat elektronik, Wifi menggunakan frekuensi gelombang radio
dalam rentang 2,4GHz s/d 5GHz. Wifi bekerja dengan memafaatkan gelombang radio. Berbagai
data yang diminta atau dikirimkan pengguna melesat diudara menggunakan gelombang
radio. Agar dapat menerjemahkan data atau dokumen yang dikirim melalui gelombang radio ini,
sebuah komputer harus memiliki adaptor wireless sehingga terhubung dengan Wifi. [8]

Power Supply (Catu Daya)


Power supply adalah sebuah perangkat yang memasok energi listrik untuk satu atau
lebih beban listrik atau alat atau sistem yang berfungsi untuk menyalurkan energi listrik atau
bentuk energi jenis apapun yang sering digunakan untuk menyalurkan energi listrik.Sebuah catu
daya diatur menjadi salah satu alat yang digunakan untuk mengontrol tegangan output yang
diberikan oleh sumber energi catu daya. Power supply dapat menghasilkan output yang bersih,
dengan tegangan output yang konstan terjaga dengan tingkat toleransi dari tegangan input, beban
daya, juga suhu kerja, dengan tingkat konversi efisiensi 100%. [12]

Mist Maker
Mist Maker adalah alat yang dapat merubah air biasa menjadi awan kabut seperti
dinginnya es yang biasa terlihat pada biang es. Alat ini bekerja menggunakan proses ultrasonic
atomization yang mengubah air menjadi kabut. Mengubah air menjadi kabut dengan
memberikan gelombang ultrasonik. Mist maker biasanya digunakan untuk membuat kabut
sebagai pengatur kelembaban. Mist maker memiliki adaptor AC eksternal untuk catu daya.[9]
LCD (Liquid Crystal Display)
LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat
dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi
memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya
dari back-lit. LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk
karakter, huruf, angka ataupun grafik.
Sebuah panel LCD akan terhubung pada mikrokontroller untuk mengatur titik-titik
untuk mengatur karakter huruf atau angka, data akan dikirim dalam bentuk kode ASCII, kode ini
akan diterima dan diolah sehingga terbentuk matrik matrik yang dapat terbaca secara visual.[10]

Relay
Relay adalah sebuah saklar yang dikendalikan oleh arus. Relay memiliki sebuah
kumparan tegangan-rendah yang dililitkan pada sebuah inti. Relay dibutuhkan dalam rangkaian
elektronika sebagai eksekutor sekaligus interface antara beban dan sistem kendali elektronik
yang berbeda sistem power supplynya.Relay sebagai kontrol ON/OF beban dengan sumber
tegang berbeda. Relay sebagai selektor atau pemilih hubungan. Relay sebagai eksekutor
rangkaian delay (tunda) Relay sebagai protektor atau pemutus arus pada kondisi tertentu. [11]

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM


Diagram Blok Rangkaian
Adapun diagram blok dari sistem yang dirancang adalah seperti yang diperlihatkan pada
gambar dibawah ini.
Fungsi Tiap Blok Dari Diagram Blok
1. PSA : Berfungsi sebagai sumber tegangan
2. Sensor LDR : Mengukur intensitas cahaya dalam ruang budidayajamur
3. Sensor Suhu DS18B20 : Mengukur suhu dalam ruang budidaya jamur 
4. Sensor Suhu DHT-11 :Mengukur kelembaban dalam ruang budidaya jamur 
5. Node MCU 1 : Memproses program, menerima dan mengirim data
6. Kipas : Aktuator untuk mengontrol penurunan suhu
7. Mist Maker : Aktuator untuk mengontrol kelembapan
8. Relay : Saklar untuk aktuator
9. Lampu 3v :Aktuator untuk mengontrol penaikan suhu dan pencahayaan
10. HP : Menampilkan hasil monitoring dan pengendalian.
11. Ruang Budidaya Tanaman : Prototype ruang budidaya tanaman

Rancangan rangkaian Power Supply


Rangkaian power supplay dapat ditunjukkan pada gambar diatas. Rangkaian ini
berfungsi untuk mensupplay tegangan ke seluruh rangkaian yang ada. Rangkaian PSA
yang dibuat terdiri dari dua keluaran, yaitu 5 volt dan 12 volt, keluaran 5 volt digunakan
untuk mensupplay tegangan sistem sedangkan keluaran 12 volt untuk Radio Frekuensi
Transmitter.

Gambar 2. Gambar Rangkaian PSA

Rancangan rangkaian output


Dalam prototipe yang dibuat, alat ini memiliki output berupa lampu LED, Kipas , Mist
Maker yang berfungsi untuk menyeimbangkan cahaya, suhu, dan kelembaban pada saat
tertentu ketika kita inginkan dan dapat kita kontrol melalui aplikasi yang kita miliki.
Pengendalian kelembaban dan suhu dilakukan dengan mengatur kadar uap air yang ada
dalam. Jika nilai kelembaban dan suhu yang dideteksi oleh sensor berada di bawah nilai
kelembaban setpointnya, maka uap air ditambahkan oleh perangkat yang disebut dengan
mistmaker (mesin kabut) dan kipas akan dinyalakan. Apabila cahaya tidak sesuai
dengan setpoint maka LED akan dinyalakan untuk meningkatkan intensitas cahaya
dalam ruangan tersebut.
Rancangan rangkaian lengkap
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, maka dibuat
rangkaian lengkap dari peralatan dan komponen. Adapun rangkaian lengkap dari
perancangan sistem ini dapat dilihat pada gambar berikut ini:

ESPP8266

Gambar 4. Rangkaian Lengkap


Diagram Alir (Flowchart)
Dalam membuat suatu alat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu bagaimana
cara merancang sistem yang akan diimplementasikan pada alat. Dalam perancangan
sistem perlu dibuat flowchart dari sistem tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengujian Sensor LDR
Pengujian sensor cahaya dilakukan dengan merangkai sensor cahaya dengan Node MCU
1 dengan menghubungkan pin Vcc dan Gnd pada Node MCU ke Vcc dan Gnd pada
sensor, kemudian pin data pada sensor dihubungkan pada pin analog Node MCU.
Setelah dilakukan perangkaian maka Node MCU diprogram untuk mengetahui nilai
output pada sensor cahaya dengan program seperti gambar 5.

Gambar 5. Source Code Pembacaannilai sensor


Ketika dilakukan pengubahan Intensitas cahaya pada sensor cahaya maka nilai sensor
akan berubah sesuai dengan kondisi cahaya. adapun data yang didapat pada pengukuran
cahaya ditampilkan pada tabel berikut :
Tabel 1 Data Hasil Pengukuran Sensor LDR
Kondisi Nilai
Cahaya Sensor
Gelap 40 Cd
Redup 432 Cd
Terang 780 Cd

Hasil Pengujian Sensor DHT11


Pengujian sensor DHT11 dilakukan dengan Node MCU diprogram dengan mengunakan
source code pengujian sensor DHT11 seperti pada Gambar 6.

Gambar 6. Source Code Pengujian Sensor DHT11


Data yang dihasilkan dari pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai yang
terukur oleh sensor dengan nilai yang terukur oleh humidity and temperature meter TES
1360. Perbandingan hasil dari data yang diterima sensor dengan data humidity and
temperature meter TES 1360 dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Data Pengujian Sensor DHT11
Sensor DHT 11 TES 1360
PENGUJIAN
KELEMBABAN KELEMBABAN
1 57 RH 58 RH
2 73 RH 73 RH
3 80 RH 78 RH
4 58 RH 60 RH
5 65 RH 64 RH

Hasil Pengujian DS18b20


Pengujian sensor DS18B20 dilakukan milkukan pemrograman pada Node MCU dengan
source code pada Gambar 7.

Gambar 7. Source code Sensor Suhu DS18B20

Data yang dihasilkan dari pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai


yang terukur oleh sensor dengan nilai yang terukur oleh Thermometer air raksa.
Perbandingan hasil dari data sensor dengan data thermometer air raksa dapat dilihat pada
Tabel 3.
Tabel 3. Data Pengujian Sensor DS18B20
NO SENSOR DS18B20 TermometerRaksa
1 27 0C  28 0C 
2 35 0C  35 0C 
0
3 25 C  25 0C 

Hasil Pengujian Sistem Keseluruhan


Pengujian keseluruhan sistem dilakukan dengan memonitoring nilai prototype ruangan
budidaya jamur melalui aplikasi android. Kemudian melakukan pengukuran suhu
kelembaban pada ruangan kalibrasi dengan alat ukur humidity and temperature meter TES
1360 yang berfungsi sebagai data pembanding. Data dari hasil pengukuran dapat dilihat pada
tabel 7.

Tabel 7. PengujianKeseluruhanSistem
AlatPengontrolSuhu Yang TES 1360
Dibuat dan
Pengujia
TermometerRaksa
n
SUHU KELEMBABAN SUHU (0C ) KELEMBABAN
(0C ) (RH) (RH)
1 25 77 26 78
2 26 73 26 73
3 28 80 27 78
4 25 75 25 76
5 23 65 24 64

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada bab IV, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Alat kontrol ini menggunakan sensor DHT-11, DS18B20, dan sensor LDR sebagai
detektor yang digunakan dalam ruang budidaya tanaman jamur. dan digunakan sebagai
acuan data. Node MCU 1 (ESP8266) digunakan untuk mengontrol dan membaca
data serta mengirim data ke server yang terhubung dengan akses via wifi.
2. Untuk lebih efektif dan efesien alat ini didesain dengan sistem kontrol via android
agar memudahkan para pengguna mengaplikasikan alat ini.
3. Penggunaan alat ini harus terhubung dengan konektivitas internet (wifi) yang
terhubung antara Node MCU 1 dengan android pengguna yang memiliki aplikasi
yang telah ditentukan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] E. Maulana Sy, Panen Jamur Tiap Musim, Edisi 1. Yogyakarta: Lily Publisher, 2012.
[2] N.Redi&Rosani.O, Budi Daya Jamur Tiram, Januari 20. Jakarta Pusat: CV Karya
Mandiri Pratama, 2007.
[3] I. Setiawan, Aplikasi Mikrokontroller. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2008.
[4] F. Wicaksono, M, “Implementasi Modul Wifi Nodemcu Esp8266 Untuk Smart
Home,” J. Tek. Komput. Unikom, vol. 6, no. 1, pp. 1–6, 2017.
[5] D.-R. UK, “DHT11 Humidity & Temperature Sensor,” 2019.
[6] O. Bishop, Dasar – dasar Elektronika. Jakarta: Erlangga, 2002.
[7] Http://kl801.ilearning.me/2017/02/26/pelajari-tentang-sensor-suhu-ds18b20-dan-
bagaimana-penyambungan-alat-tersebut-sebagai-input-pada-perangkat-raspberry-pi-
sebagai-sensor-suhu-sebuah-ruangan/, “sensor suhu ds18b20,” 2017.
[8] Https://www.nesabamedia.com/pengertian-wifi-beserta-fungsi-dan-cara-kerja-wifi/,
“pengertian wifi,” 2019.
[9] https://learnstream.weebly.com/home/ultrasonic-mist-maker, “mist maker.” 2019.
[10] Michael Tooley. 2002. Rangkaian Elektronik : Prinsip dan Aplikasi. Erlanga. Jakarta
[11] Andrianto, “Aplikasi pengontrol jarak jauh pada lampu rumah berbasis android,” J.
Tek. Univ. Muria Kudus Gondangmanis, vol. 2, pp. 413–420, 2015.
[12] Amalia Putri, “Rancang Bangun Sistem Monitoring Suhu Dan Kelembapan Serta
Pembasmi Hama Pada Tanaman Dengan Metode Pengkabutan Di Rumah Kaca
Berbasis ATMEGA 8,”.J.Univ.Sumatera Utara,2018.

Anda mungkin juga menyukai