Anda di halaman 1dari 6

MONITORING GREENHOUSE TEMPERATURE AND HUMIDITY

USING BLYNK APPLICATION

Hanif Abdillah
D3-Teknik Informatika, Politeknik Negeri Semarang, abdillahhanif7@gmail.com

Jihan Luthfia
D3-Teknik Informatika, Politeknik Negeri Semarang, jihanluthfiiaa@gmail.com

Abstrak
Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan sistem irigasi rumah kaca adalah suhu dan
kelembaban rumah kaca. Idealnya suhu untuk sebagian besar tanaman dan sayuran adalah 27°C dan
tanaman akan tumbuh sehat pada suhu ini. Untuk kelembapan, semakin tinggi suhunya maka kelembaban
udara sedang rendah akan berpengaruh pada tingginya tingkat kelembapan. Jadi secara umum, untuk suhu
yang baik berkisar 24°C - 32°C. Bila suhu melebihi batas normal suhu rumah kaca, maka tanaman akan
cepat mati, dan bila suhu rumah kaca kurang dari suhu normal, maka akan menghambat pertumbuhan
tanaman. Oleh karena itu, program ini bertujuan untuk merealisasikan control suhu dan kelembaban
rumah kaca dengan monitoring aplikasi Blynk. Fitur yang diberikan yaitu dapat memantau jarak jauh
perubahanm suhu dan kelembaban pada rumah kaca dan keunikan dalam caranya mentransmisikan data
yang dikumpulkan secara online, membuatnya mencapai hasil yang lebih baik daripada solusi yang
tersedia saat ini dalam berbagai cara. Metode yang digunakan selama proses pembuatan terdiri dari (1)
identifikasi masalah (2) analisis kebutuhan (3) tahapan perancangan yang mencangkup perancangan
sistem, hardware, software dan prototype (4) pengujian alat (5) kesimpulan dan saran.
Kata kunci : rumah kaca, suhu, kelembapan

PENDAHULUAN
Perubahan cuaca yang tidak stabil menjadi
salah satu penyebab rendahnya produktivitas Sistem kontrol yang diterapkan dalam
dalam bidang pertanian baik tanaman pangan greenhouse mampu memantau parameter secara
maupun hortikultura. Kondisi cuaca yang tidak realtime dan mengontrol faktor lingkungan yang
menentu sering kali menyebabkan kesulitan dalam memengaruhi pertumbuhan tanaman sesuai
menentukan waktu tanam dan panen. Perubahan kebutuhan.
iklim juga berdampak pada mundurnya musim
hujan dan majunya musim kemarau di Indonesia. METODE
Rumah kaca atau greenhouse merupakan Penelitian ini dilakukan dengan beberapa
suatu struktur bangunan dimana tanaman dapat tahapan diantaranya :
tumbuh dan berkembang di bawah lingkungan dan (1) Identifikasi masalah, menganalisa
kondisi terkendali yaitu suhu ruangan, suhu tanah, kebutuhan sistem greenhouse tentang
kelembaban udara, pengairan, intensitas cahaya, suhu dan kelembapan yang dibutuhkan
dan pergerakan sirkulasi udara. tanaman.
Pada projek ini dibuat suatu program (2) Analisis kebutuhan, segela kebutuhan
monitoring didalam greenhouse agar faktor penelitian dari jurnal, alat dan bahan
lingkungan didalam greenhouse tersebut dapat hingga literatur lainnya.
dikondisikan. Greenhouse dengan sistem kendali (3) Membuat alat menggunakan NodeMCU
otomatis menggunakan aplikasi Blynk merupakan ESP8266 dan sensor DHT11.
salah satu inovasi teknologi terapan dalam bidang (4) Pembuatan coding menggunakan
pertanian yang dapat direalisasikan untuk software Arduino IDE dan monitoring
mewujudkan iklim yang stabil dalam greenhouse. dengan aplikasi Blynk.
(5) Melakukan pengujian alat.
(6) Kesimpulan dan saran.

1
IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5
ISSN: 1978-1520

TABEL SPESIFIKASI
Tabel 1. Spesifikasi Perangkat Keras

Nama perangkat keras Monitoring suhu dan kelembapan rumah kaca berbasis IoT
Teknik Informatika
Bidang mata kuliah
Teknik Elektro
Jenis perangkat keras Sistem Terbenam dan Internet of Thing
Biaya perangkat keras Rp 113.300,00
Repositori akses https://github.com/etziv/GreenHouse
Alamat e-mail : abdillahhanif7@gmail.com

Tabel 2. File Desain


Nama File Jenis Berkas Alamat File
Kode program ino repositori akses
Rangkaian jpg repositori akses
Flowchart png repositori akses
Diagram png repositori akses

Tabel 3. Biaya Perangkat Keras


Nama Perangkat Biaya Jumlah
NodeMCU ESP8266 Rp 30.000,00 1
Breadboard Rp 10.000,00 1
Kabel jumper Rp 500,00 13
Sensor DHT11 Rp 19.000,00 1
LED Rp 1.000,00 3
LCD Rp 40.000,00 1
Resistor Rp 100,00 3
Buzzer Rp 4.500,00 1
TOTAL Rp 113.300,00

PEMBANGUNAN PERANGKAT KERAS


Semua file desain ada pada Tabel 2 yang (Pulse Width Modulation), IIC, 1-Wire dan ADC
menjelaskan semua komponen yang diperlukan (Analog to Digital Converter) semua dalam satu
untuk membangun proyek ini. Tabel 3 board GPIO NodeMCU ESP8266 seperti Gambar
menjelaskan tentang biaya komponen individual 1.
bersama dengan total biaya untuk membangun
proyek ini, yang akan menunjukkan bagaimana
perangkat lengkap beroperasi sebagai satu
kesatuan.

Node MCU ESP8266


NodeMCU merupakan sebuah open
source platform IoT dan pengembangan kit yang
menggunakan bahasa pemrograman Lua untuk
membantu dalam membuat prototype produk IoT
atau bisa dengan memakai sketch dengan arduino
IDE. Pengembangan kit ini didasarkan pada modul
ESP8266, yang mengintegrasikan GPIO, PWM Gambar 1. GPIO NodeMCU ESP266

2
Sensor DHT11 4. Tombol Open, untuk membuka program
Sensor DHT11 merupakan sensor dengan yang ada di file sistem.
kalibrasi sinyal digital yang mampu memberikan 5. Tombol Save, untuk menyimpan program
informasi suhu dan kelembaban. Sensor ini yang dikerjakan.
tergolong komponen yang memiliki tingkat 6. Tombol Stop, untuk menghentikan serial
stabilitas yang sangat baik, apalagi digandeng monitor yang sedang dijalankan.
dengan kemampuan mikrokontroler ATmega8.
Produk dengan kualitas terbaik, respon pembacaan Blynk Application
yang cepat, dan kemampan anti-interference, Blynk adalah aplikasi untuk iOS dan OS
dengan harga yang terjangkau. Android untuk mengontrol Arduino, NodeMCU,
Ukurannya yang kecil, dengan transmisi Raspberry Pi dan sejenisnya melalui Internet.
sinyal hingga 20 meter, membuat produk ini cocok Aplikasi ini dapat digunakan untuk mengendalikan
digunakan untuk banyak aplikasi-aplikasi perangkat hardware,menampilkan data sensor,
pengukuran suhu dan kelembaban. Untuk bentuk menyimpan data,visualisasi, dan lain-lain.
dan kaki-kaki DHT11 dapat di lihat Gambar 2. Aplikasi Blynk memiliki 3 komponen
utama yaitu Aplikasi, Server, dan Libraries. Blynk
server berfungsi untuk menangani semua
komunikasi diantara smartphone dan hardware.
Widget yang tersedia pada Blynk
diantaranya adalah Button, Value Display, History
Graph, Twitter, dan Email. Blynk tidak terikat
dengan beberapa jenis microcontroller namun
harus didukung hardware yang dipilih. NodeMCU
dikontrol dengan internet melalui WiFi, chip
ESP8266, Blynk akan dibuat online dan siap untuk
Gambar 2. Sensor DHT11 Internet of Things.

PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK


Pada sistem ini, perangkat lunak yang
digunakan adalah Arduino IDE dan Blynk Apps.
Arduino IDE merupakan software yang digunakan
untuk memrogram NodeMCU agar dapat
membaca suhu dan kelembapan dari sensor
DHT11 serta menghubungkan NodeMCU dengan
aplikasi Blynk melalui jaringan WiFi yang sama.
Tersedianya pustaka Blynk (Blynk Libraries) di
sketch Arduino IDE memungkinkan kemampuan
untuk menangani beberapa hardware pada saat
yang bersamaan sehingga semakin memudahkan
bagi para pengembang IoT.

Arduino IDE
IDE (Integrated Development
Environment) yang diperuntukan untuk membuat
perintah atau source code, melakukan pengecekan
kesalahan, kompilasi, upload program, dan
menguji hasil kerja adruino melalui serial monitor.
Adruino IDE memiliki toolbars IDE yang
memberikan akses instan ke fungsi-fungsi yang
penting yaitu :
1. Tombol Verify, untuk mengkompilasi
program yang saat ini dikerjakan.
2. Tombol Upload, untuk mengkompilasi
program dan mengupload ke papan adruino
atau di NodeMCU.
3. Tombol News, menciptakan lembar kerja Gambar 3. Aplikasi Blynk pada Smartphone
baru.

3
RANCANGAN & HASIL YANG DIPEROLEH dapat dilihat melalui notifikasi aplikasi dan
Untuk rangkaian alat dapat disambungkan notifikasi e-mail yang diterima.
ke laptop menggunakan kabel konektor type-B
atau kabel micro. Kemudian, setelah arduino
berinteraksi menggunakan modul sensor, maka
hasil data gerakan akan ditampilkan pada aplikasi
Blynk di smartphone dan website. Dan setelah
perangkat berhasil dikembangkan menjadi
prototipe rakitan dalam bentuk, perlu untuk
menguji perangkat seperti Gambar 4.

Gambar 4. Hasil Akhir Rangkaian yang Diperoleh

Gambar 6. Hasil Monitoring Suhu 27°C-40°C

Gambar 5. Diagram Blok dari Sistem

INSTRUKSI PENGOPERASIAN
Pertama, letakkan alat di dalam ruang
rumah kaca. Kemudian pasang alat dan jalankan
hingga sensor bekerja. Saat sensor bekerja maka
diperoleh data suhu dan temperatur ruangan, bila
suhu ruangan dibawah 23°C-27°C maka LED pada
alat akan menyala berwarna hijau. Bila suhu
ruangan berkisar antara 27°C-40°C maka LED
menyala berwarna kuning dan yang terakhir bila
suhu ruangan melebihi 40°C maka menyala LED
berwarna merah dan akan terdapat peringatan
alarm buzzer yang menyala.
Selain dapat dilihat melalui nyala lampu
LED, data suhu yang ditampilkan dapat dilihat
pada layar LCD dan tampilan serial monitor yang
ada pada aplikasi Blynk, sehingga kita dapat Gambar 7. Hasil Monitoring Suhu Melebihi 40°C
memantau suhu serta temperatur rumah kaca dari
jarak jauh sekalipun. Notifikasi yang dimunculkan

4
FLOWCHART

Gambar 8. Hasil Notifikasi pada Aplikasi Blynk

Gambar 10. Diagram Alir Instruksi Pengoperasian

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terimakasih kami tujukan kepada
dosen mata kuliah Sistem Terbenam dan IoT atas
materi dan bimbingan yang diberikan sehingga
kami dapat menyusun jurnal ini.

KESIMPULAN
Sistem Alat Monitoring Greenhouse
Gambar 9. Hasil Notifikasi pada E-mail Berbasis Internet Of Things dibuat dengan sensor
DHT11 memiliki fungsi untuk membaca
VALIDASI DAN KARAKTERISTIK kelembanan dan suhu ruangan pada greenhouse,
ESP8266 sebagai platform IoT yang bertugas
Desain sensor deteksi dengan alarm ini mengirimkan data yang dibaca sensor dan akan
dibuat dengan minimalis yang memiliki fitur ditampilkan pada aplikasi blynk secara real time.
untuk melihat data di Smartphone yang terhubung
dengan internet. Alat yang berbasis IoT ini
bekerja dengan baik untuk deteksi suhu dan REFERENSI
kelembaban disertai alarm sebagai pemberitahuan 1. Hidayatullah, S. (2012). Pedoman Penulisan
bila suhu ruangan dan kelembaban sangat jauh Artikel E-Journal Unesa.
dari suhu normal. Kemudian dapat menampilkan https://www.academia.edu/10916367/Templa
data gerakan pada aplikasi Smartphone. te_E_Journal_UNESA
2. Adiptya, M. & Wibawanto, H. (2013).
DEKLARASI KEPENTINGAN BERSAING Sistem Pengamatan Suhu dan Kelembaban
Kami menyatakan bahwa tidak memiliki Pada Rumah Berbasis Mikrokontroller
kepentingan keuangan yang bersaing atau ATmega8. Jurnal Teknik Elektro 5(1), 15-17.
pekerjaan yang dilaporkan dalam jurnal ini. https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jte/a
rticle/viewFile/3548/3351

5
3. Mardhiyya1, A. dkk. (2020). Perancangan
Sistem Notifikasi Serta Kendali Suhu Dan
Kelembapan Menggunakan Aplikasi BLYNK
Untuk Budidaya Jamur Tiram. Jurnal
Infotekmesin 11(01). 24-30.
https://www.researchgate.net/publication/339
049621_Perancangan_Sistem_Notifikasi_Ser
ta_Kendali_Suhu_dan_Kelembapan_Menggu
nakan_Aplikasi_BLYNK_Untuk_Budidaya_J
amur_Tiram

Anda mungkin juga menyukai