Anda di halaman 1dari 10

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/344520778

PERANCANGAN SISTEM TELEMETRI WIRELESS UNTUK MENGUKUR SUHU DAN


KELEMBABAN BERBASIS ARDUINO UNO R3 ATMEGA328P DAN XBEE PRO

Article in Jurnal Sustainable Jurnal Hasil Penelitian dan Industri Terapan · May 2013

CITATIONS READS

22 2,161

3 authors, including:

Rozeff Pramana
Universitas Maritim Raja Ali Haji
30 PUBLICATIONS 154 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Rozeff Pramana on 07 October 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Sustainable: Jurnal Hasil Penenlitian & Industri Terapan, Vol 4, No 1, Mei 2013, ISSN 2087-5347

PERANCANGAN SISTEM TELEMETRI WIRELESS UNTUK MENGUKUR


SUHU DAN KELEMBABAN BERBASIS ARDUINO UNO R3 ATMEGA328P DAN
XBEE PRO
Heri Susanto, Rozeff Pramana, Muhammad Mujahidin
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Maritim Raja Ali Haji
Tanjung Pinang, Kepulauan Riau
Email: rozeff_p@yahoo.co.id

ABSTRAK
Telemetri adalah proses pengukuran parameter suatu obyek (benda, ruang, kondisi alam) yang
hasil pengukurannya di kirimkan ke tempat lain melalui proses pengiriman data baik dengan
menggunakan kabel maupun tanpa menggunakan kabel (wireless). Diharapkan dapat memberi
kemudahan dalam pengukuran, pemantauan dan mengurangi hambatan untuk mendapatkan
informasi. Dengan menggunakan sistem telemetri wireless pengukuran suhu dan kelembaban
bisa dilakukan dari tempat berbeda. Tujuan penelitian ini merancang sistem telemetri wireless
yang dapat mengukur suhu dan kelembaban dengan desain portable yang dilengkapi perekam
data dan hasil pengukuran dapat ditampilkan melalui LCD. Sistem telemetri wireless ini
terbagi unit pengirim (transmitter) dan unit penerima (receiver). Unit pengirim terdiri dari
sensor DHT11, I/O expansion, Arduino Uno R3, mikrokontroler ATmega328P, modul Xbee
Pro dan baterai. Unit penerima terdiri dari Modul Xbee Pro, I/O expansion, Arduino Uno R3,
mikrokontroller ATmega328P, LCD, Modul SD Card dan baterai. Hasil penelitian alat ukur
dapat bekerja dengan baik pada pengujian outdoor dan indoor baik dengan ada halangan
maupun tanpa halangan. Proses pengujian dilakukan pada kondisi alat statis dan pengiriman
data secara garis lurus. Sensor DHT 11 mendeteksi suhu dan kelembaban dengan baik dan
sensitif terhadap aliran udara. Untuk penyimpanan data digunakan Data Logger dengan
memori 4 GB yang mampu menyimpan data hasil ukur selama 432 hari.
Kata Kunci : Telemetri, Wireless, Arduino Uno R3, mikrokontoller ATmega328P, Xbee Pro,
Sensor DHT11.
1. PENDAHULUAN Wastharini, 2010). Penelitian yang pernah
dilakukan berkaitan pengembangan sistem
Seiring dengan perkembangan zaman dan
telemetri wireless diantaranya yang
teknologi kebutuhan informasi yang cepat
dilakukan oleh Azam Muzakhim (2011)
sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang,
yaitu Telemetri dan Telekontrol Antara
baik pertanian, perindustrian, maupun stasiun
Mikrokontroller Menggunakan Xbee Pro
meteorologi sehingga bisa menunjang kinerja
Wireless. Pada Penelitian ini sistem
bidang tersebut. Salah satunya adalah
Telemetri suhu dan kelembaban
informasi suhu dan kelembaban. Namun
menggunakan Xbee Pro Mencapai jarak 110
dalam pemantauan dan pengukuran tidak
meter dan belum mempunyai data logger
semua kondisi memungkinkan dilakukan
Penelitian Hendrit (2011) menggunakan
secara langsung dikarenakan faktor geografis
modul Xbee Pro untuk komunikasi data
dan jarak, hal itu dapat menghambat
antara mikrokontroller dengan personal
memperoleh informasi tersebut. Kendala
komputer untuk monitoring suhu dan
pengukuran pada lokasi yang sulit terjangkau
kelembaban. Dengan demikian dibutuhkan
dapat diatasi dengan menggunakan metode
sebuah sistem yang dapat melakukan
pengukuran jarak jauh (telemetri).
pengukuran dan pemantauan suhu dan
Secara umum sistem telemetri terdiri atas kelembaban dari lokasi yang berjauhan
enam bagian pendukung yaitu objek ukur, dengan cara wireless. Sehingga diharapkan
sensor, pemancar, saluran transmisi,
penerima dan tampilan/display ( Manik Alit
Jurnal Sustainable: Jurnal Hasil Penenlitian & Industri Terapan, Vol 4, No 1, Mei 2013, ISSN 2087-5347

dapat mengurangi hambatan untuk programmable flash dengan kemampuan


mendapatkan data/informasi. read while write, 1 KB EEPROM, 2 KB
SRAM, 8 Kb system programmable flash
2. KAJIAN LITERATUR
dengan kemampuan read while write, 23
2.1 Mikrokontroller ATmega328P general purpose I/O, 32 register serba guna,
Mikrokontroller adalah sebuah sistem 3 buah timer/counter, Interrupt internal
mikroprosesor yang bagiannya terdiri dari maupun eksternal, serial untuk pemograman
CPU, Read Only Memory (ROM), Random dengan menggunakan USART, peripheral
Accsess Memory (RAM), Input-Output, interface (SPI), two wire interface (I2C), 6
timer, interrupt, Clock dan peralatan internal port PWM (Pulse Width Modulation), 6 port
lainnya yang saling terhubung dan 10 bit ADC dan Watchdog Timer dengan
terorganisasi dengan baik dalam satu chip. osilator internal (alldatasheet.com).
Setiap mikrokontroller dapat dikendalikan
2.2 Arduino Uno R3
dengan program yang bisa ditulis dan
dihapus dengan cara khusus sesuai aturan Physical computing adalah membuat sebuah
oleh pabrik yang membuatnya (Ardi Winoto, sistem atau perangkat fisik dengan
2010). menggunakan software dan hardware yang
sifatnya interaktif yaitu dapat menerima
Sebuah mikrokontroller dapat bekerja bila
rangsangan dari lingkungan dan merespon
didalamnya terdapat sebuah program yang
balik. Pada prakteknya konsep ini
berisikan instruksi-instruksi yang akan
diaplikasikan dalam desain-desain alat atau
digunakan untuk menjalankan sistem
project-project yang menggunakan sensor
mikrokontroller tersebut. Program pada
dan mikrokontroller untuk menerjemahkan
mikrokontroller tersebut dijalankan secara
input analog ke dalam sistem software untuk
bertahap. Pada program terebut terdapat
mengontrol gerakan alat-alat elektro-mekanik
beberapa set instruksi yang mana tiap
seperti lampu, motor dan sebagainya (Feri
instruksi tersebut dijalankan secara bertahap
Djuandi, 2011).
atau berurutan (Hendawan Soebhakti, 2007).
Arduino merupakan pengembangan
Penelitian ini menggunakan mikrokontroller
prototype berbasis mikrokontroller yang
ATmega328P. Mikrokontroller jenis ini
sering digunakan dalam physical computing.
memiliki kemudahan program dengan
Arduino dikatakan sebagai sebuah platform
menggunakan pemograman bahasa C dan
dari physical computing yang bersifat open
proses download program yang cepat antar
source. Arduino tidak hanya sekedar sebuah
PC terhadap mikrokontroller. Memiliki 28
alat pengembangan, tetapi kombinasi dari
pin dan merupakan mikrokontroller yang
hardware, bahasa pemrograman dan
sudah terintegrasi dengan Arduino Uno R3.
Integrated Development Enviromen (IDE)
(Muhammad Iqbal, 2012). IDE adalah
Sebuah perangkat lunak (software) yang
berperan menulis program, meng-compile
program menjadi kode biner dan meng-
upload kedalam memori mikrokontroller.

Gambar 1. Struktur Pin Mikrokontroller


ATmega328P
Mikrokontroller ATmega328P memberikan
beberapa fitur diantaranya 8 Kb system Gambar 2. Arduino Uno R3
Jurnal Sustainable: Jurnal Hasil Penenlitian & Industri Terapan, Vol 4, No 1, Mei 2013, ISSN 2087-5347

Arduino Uno R3 adalah board sistem 2.4 GHz, 900 MHz dan 868 MHz. XBee Pro
minimum berbasis mikrokontroller dapat digunakan sebagai pengganti kabel
ATmega328P jenis AVR. Arduino Uno R3 serial (Khamdan Amin Biysri, 2012). Xbee
memiliki 14 digital input/output (6 Pro bisa menjadi konektivitas berdaya
diantaranya dapat digunakan untuk PWM rendah dengan sumber baterai yang bisa
output), 6 analog input, 16 MHz osilator digunakan selama beberapa bulan sampai
kristal, USB connection, power jack, ICSP beberapa tahun dan tidak memerlukan
header dan tombol reset. kecepatan transfer data tinggi (Khamdan
Amin Biysri, 2012). Komunikasi wireless
2.3 Sensor DHT 11 dengan Xbee Pro dapat mencapai jangkauan
Sensor DHT 11 merupakan sensor dengan hingga 100 meter untuk indoor dan 1500
kalibrasi sinyal digital yang dapat mengukur meter outdoor.
suhu dan kelembaban. Sensor ini termasuk
elemen resistif dan perangkat pengukur suhu
NTC yang memiliki tingkat kualitas dan
stabilitas sangat baik, respon cepat dan harga
yang terjangkau. DHT11 memiliki fitur
kalibrasi yang sangat akurat. Koefisien
kalibrasi ini disimpan dalam OTP program Gambar 4. Modul Xbee Pro
memory, sehingga ketika internal sensor Modul Xbee Pro dikoneksikan melalui
mendeteksi sesuatu, maka module ini asynchronous serial port. Melalui serial port
membaca koefisien sensor tersebut. produk ini, modul dapat berkomunikasi dengan logic
ini cocok digunakan untuk banyak aplikasi- dan voltage kompatibel Universal
aplikasi pengukuran suhu dan kelembaban. Asynchronous Receiver-Transmitter (UART)
Besaran yang sering digunakan untuk atau melalui level translator ke semua serial
menyatakan kelembaban udara adalah device contohnya pada RS-232 atau USB
kelembaban (Humidity) relatif (RH), dan interface board. UART adalah bagian
skala suhu yang biasa digunakan adalah skala perangkat keras komputer yang
celsius (°C) atau fahreinheit (°F). menerjemahkan bit-bit paralel data dan bit-
bit serial. Tegangan Supplynya 2.8 – 3.3
VDC dan memiliki 20 pin.

2.5 Data Logger


Didalam mendesain suatu sistem yang dapat
menyimpan data, proses penyimpanan dan
Gambar 3. Sensor DHT 11 ukuran data yang dapat disimpan perlu
Spesifikasi perangkat: diperhatikan. Semakin banyak data yang
Supply Voltage = 5 VDC ingin diambil akan semakin besar media
Temperature Range = 0-50 ˚C error ±2 ˚C penyimpanan yang dibutuhkan. Untuk
Humidity = 20-90% RH ±5% menyimpan data dapat digunakan beberapa
RH error media, diantaranya flashdisk, memory card,
Interface = Digital hardisk dan lain sebagainya. Untuk
penyimpana data memory card lebih sesuai
2.4 Xbee Pro karena memiliki ukuran fisik yang kecil
sehingga tidak memerlukan tempat yang
Xbee Pro merupakan modul yang besar ( Ade Yurianto, 2011).
memungkinkan Arduino Uno R3 untuk
berkomunikasi secara wireless mengunakan Dalam sistem telemetri ini terdapat
protocol ZigBee. ZigBee beroperasi pada fitur data logger, yaitu fitur yang berfungsi
spesifikasi IEEE 802.15.4 dengan frekuensi sebagai penyimpanan semua data-data
Jurnal Sustainable: Jurnal Hasil Penenlitian & Industri Terapan, Vol 4, No 1, Mei 2013, ISSN 2087-5347

kondisi dari suhu dan kelembaban yang 3. METODOLOGI PERANCANGAN


diukur. Kemudian Data ini nantinya akan
Perangkat yang dirancang secara umum
tersimpan didalam media penyimpanan yaitu
terdiri dari dua bagian utama yaitu unit
memory card. Pada perancangan ini jenis
pengirim (Tx) dan unit penerima (Rx).
memory card yang akan digunakan adalah
micro SD (Secure Digital) dengan kapasitas Pada unit pengirim terdiri dari board
4 GB. Untuk menhubungkan micro SD dan Arduino Uno R3 dan mikrokontroller
board arduino uno, digunakan modul SD ATmega328P, I/O expansion, modul Xbee
Card. pro, sensor suhu dan kelembaban (DHT 11)
dan baterai. Sedangkan pada unit penerima
terdiri dari board Arduino Uno R3 dan
mikrokontroller ATmega328P, I/O
expansion, modul Xbee Pro, LCD untuk
menampilkan data, modul SD Card (slot
memory card) sebagai data logger.

Gambar 5. Micro SD dan modul


Mode komunikasi pada SD card
menggunakan SPI (Serial Peripheral
Interface) mode. Mode komunikasi ini
Gambar 7. Blok Diagram
mudah diterapkan (Acta Withaman, 2009).
Serial Peripheral Interface (SPI) merupakan
Sensor DHT 11 berfungsi mendeteksi suhu
jalur data serial synchronous dan bisa
dan kelembaban. Data dari DHT 11 masuk
mengirim data hingga kecepatan 3Mhz. SPI
ke I/O expansion sebagai penghubung antara
terdiri dari 4 pin utama yaitu master input
Arduino Uno R3 dan mikrokontroller
slave output (MISO), Master ouput slave
ATmega328P. Data dikirim secara wireless
input (MOSI), Serial Clock (SCK) dan Slave
oleh pengirim (Tx) melalui modul Xbee pro.
Select (SS) (Acta Withaman, 2009).
Data tersebut akan diterima oleh bagian
penerima (Rx) melalui modul Xbee pro. Data
yang telah diterima masuk ke I/O expansion
sebagai penghubung antara Arduino Uno R3
dan mikrokontroller ATmega328P untuk
Gambar 6. Skema Antar Muka komunikasi diproses, hasil pengukuran suhu dan
SPI kelembaban ditampilkan pada LCD. Data
hasil pengukuran tersebut disimpan pada
2.6 Software memory card. Untuk penghubung antara
Software yang digunakan untuk menunjang memory card dengan board Arduino Uno R3
penelitian ini adalan Arduino-1.0.1 dan X- digunakan modul SD Card.
CTU. Software Arduino-1.0.1 digunakan
untuk penulisan kode, sedangkan software X- 3.1 Perancangan Chasing
CTU digunakan untuk koneksi antara Chasing yang dirancang berfungsi sebagai
transmiter-receiver dan receiver-transmiter tempat untuk meletakan seluruh perangkat
pada perangkat. keras sehingga dapat diaplikasikan. Chasing
ini terbuat dari bahan plastik hitam dan
ditutup dengan acrylic bening yang
Jurnal Sustainable: Jurnal Hasil Penenlitian & Industri Terapan, Vol 4, No 1, Mei 2013, ISSN 2087-5347

berjumlah 2 unit yaitu untuk unit pengirim serial ke USB dengan menggunakan
(Tx) dan unit penerima (Rx). mikrokontroller ATmega16U2. Sehingga
lebih memudahkan pemasangan modul Xbee
pro ke pin-pin yang ada di board Arduino
Uno R3. Berikut ini adalah hubungan antar
pin Arduino dengan Xbee Pro.

3.3 Perancangan Unit Penerima (Rx)


Unit penerima dirancang untuk menerima
data pengukuran suhu dan kelembaban dari
unit pengirim. Data ditampilkan di LCD
Gambar 8. Chasing Unit pengirim Dan Unit untuk monitoring. Power yang digunakan
Penerima Pada LCD ini adalah 5 VDC. Pin 16
tersambung resistor 220Ω untuk mengurangi
3.2 Perancangan Unit Pengirim (Tx) pencahayaan yang berlebih dan led layar agar
Unit pengirim dirancang sebagai perangkat tidak cepat panas.
yang mampu mengukur besaran parameter
suhu dan kelembaban menggunakan sensor
DHT11. Hasil pengukuran diterima oleh
modul Xbee Pro kemudian dikirim secara
wireless ke unit penerima untuk diproses.

Gambar 10. Rangkaian Skematik LCD


Unit pengirim dilengkapi dengan SD card
yaitu slot memory card yang berfungsi
sebagai data logger. Modul SD card
Gambar 9. Rangkaian Skematik DHT 11 Dan mengunakan tegangan 5 VDC. Komunikasi
Xbee Pro yang dilakukan board Arduino Uno R3
Pada rangkaian sensor digunakan untuk dengan modul SD Card menggunakan
pembacaan suhu dan kelembaban. DHT11 komunikasi serial peripheral interface (SPI).
sudah dikalibrasi dari pabrik, sehingga tidak
membutuhkan rangkaian yang rumit dalam
penggunaannya. Power yang digunakan pada
alat ini adalah 5 VDC yang dihasilkan oleh
rangkaian regulator yang menghasilkan
tegangan stabil 5 VDC. Pin VCC dari
DHT11 dihubungkan dengan catu daya pada
pin power 5 VDC yang terdapat pada
Arduino Uno R3. Pin GND dihubungkan ke
Pin GND pada Arduino Uno R3 dan pin S
(Data) yang dihubungkan ke pin A0 Analog
Input pada Arduino Uno R3. Gambar 11. Rangakaian Skematik Modul SD
Board Arduino Uno R3 sudah mendukung Card dan Xbee Pro
komunikasi untuk mengkonversi komunikasi
Jurnal Sustainable: Jurnal Hasil Penenlitian & Industri Terapan, Vol 4, No 1, Mei 2013, ISSN 2087-5347

3.4 Perancangan Software 4.1 Pengujian Indoor


Software di program untuk mengoperasikan Pengujian indoor dilakukan dengan
perangkat pengirim (Tx) dan perangkat memberikan halangan berupa “dinding”
penerima (Rx). Pada awal program antara perangkat pengirim (Tx) dengan
dilakukan proses inisialisasi seluruh bagian perangkat penerima (Rx). Berikut hasil
dari sistem. Pada unit pengirim data yang pengukuran yang ditampilkan pada layar
diperoleh dari input sensor DHT11 diproses
LCD perangkat.
oleh mikrokontroller. Waktu pendeteksian
perubahan suhu dan kelembaban adalah Tabel 1. Pengujian Indoor dengan halangan
1000ms. Kemudian data dikirim melalui Data Tampilan
Xbee Pro dengan komunikasi serial. Pada Jarak
LCD Unit
Waktu Keterang
unit penerima data yang diterima diproses Penerima
(m) (Detik) an
Suhu Kelemba
oleh mikrokontoller dan disimpan oleh
(˚C) ban (%)
memory card. 5 31 61 10,31 Terkirim
Bila nama file belum dibuat atau nama file 10 32 59 10,37 Terkirim
tidak sesuai dengan program, maka data tidak 20 32 58 10,32 Terkirim
30 32 59 22.9 Terkirim
tersimpan. Data suhu dan kelembaban 40 31 60 44,77 Terkirim
ditampilkan pada LCD. Berikut flowchart 50 30 61 50,32 Terkirim
program tersebut. - Tidak
60 - -
Terkirim
- Tidak
70 - -
Terkirim
Dari data diatas, perangakat yang dihalangi
oleh objek tersebut dapat mengukur dan
mengirimkan hasil ukurnya maksimal sampai
jarak 50 m. Pada jarak tersebut data dapat di
transfer ke perangkat penerima (Rx) dengan
lama waktu 50,32 detik. Semakin pendek
jarak antara perangkat pengirim dengan
perangkat penerimanya, maka waktu transfer
akan semakin singkat.

Gambar 12. Flowchart Program (a) Unit


Pengirim Tx Dan (b) Unit Penerima Rx

4. PENGUJIAN DAN HASIL


Pengujian dilakukan untuk mendapatkan data Grafik 1. Jarak terhadap Waktu Pengujian
– data hasil pengujian alat dan untuk Indoor dengan halangan
mengetahui apakah alat bekerja sesuai
dengan rancangan. Pengujian dilakukan 4.2 Pengujian Outdoor
dengan mengirimkan data dari unit pengirim Pengujian outdoor dilakukan dengan dua
ke unit penerima dan diberi jarak yang kondisi, yaitu dengan ada halangan dan tanpa
berbeda - beda antara kedua unit tersebut. ada halangan. Pengujian dilakukan di jalan
Pengujian perangkat dilakukan indoor dan raya yang dilintasi oleh kendaraan.
outdoor.
Jurnal Sustainable: Jurnal Hasil Penenlitian & Industri Terapan, Vol 4, No 1, Mei 2013, ISSN 2087-5347

Tabel 2. Pengujian Outdoor Kondisi Ada Semakin jauh jarak antara perangkat
Kendaraan Melintas pemancar dan penerimanya maka semakin
lama waktu transfer datanya.
Data Tampilan
LCD Unit Tabel 3. Pengujian Outdoor Kondisi Tidak
Jarak Waktu Keteran
(m)
Penerima
(Detik) gan Ada Kendaraan Melintas
Suhu Kelemba
(˚C) ban (%) Data Tampilan
50 31 62 60.39 Terkirim Jarak LCD Unit Penerima Waktu Ketera
100 32 62 122.03 Terkirim (m) Suhu Kelembaban (Detik) ngan
150 31 66 170.56 Terkirim (˚C) (%)
200 30 64 155.10 Terkirim 50 31 65 10.51 Terkirim
250 32 61 190.65 Terkirim 100 32 61 10.15 Terkirim
300 32 61 300.77 Terkirim 150 32 61 10.87 Terkirim
Tidak 200 31 61 10.15 Terkirim
350 250 31 61 10.13 Terkirim
Terkirim
Tidak 300 29 65 10.55 Terkirim
400 350 30 68 12.91 Terkirim
Terkirim
400 31 68 10.55 Terkirim
Pada pengujian outdoor dengan 450 31 68 11.33 Terkirim
memperhitungkan halangan yang ada 500 29 68 12.70 Terkirim
550 29 70 15.43 Terkirim
(kendaraan melintas), dapat dianalisa - Tidak
perangkat masih bisa mengukur dan 600 - -
Terkirim
mengirimkan hasil ukurnya sampai jarak 300 - Tidak
650 - -
Terkirim
m, dengan respon waktu yang berbeda-beda
bergantung pada jarak. Pada jarak 50 m
waktu transfer data dari perangkat pengirim
(Tx) ke perangkat penerima (Rx) adalah
60,39 detik dan pada jarak 300 m
membutuhkan waktu 300,77 detik.

Grafik 3. Jarak Terhadap Waktu Outdoor


Kondisi Tidak Ada Kendaraan Melintas

5. KESIMPULAN
Perangkat yang dirancang pada penelitian ini
Grafik 2. Jarak Terhadap Waktu Pengujian bekerja dengan semestinya. Sistem sudah
Outdoor Kondisi Ada Kendaraan Melintas berhasil mengirimkan hasil pengukuran
indoor secara wireless dengan kondisi ada
Pada pengujian outdoor dengan penghalang dengan jarak maksimal 50 m.
memperhitungkan tidak ada halangan Sedangkan untuk pengukuran Outdoor
(kendaraan yang melintas), dapat dianalisa dengan kondisi ada penghalang jarak
perangkat masih bisa mengukur dan maksimal yang dapat diukur adalah 300 m
mengirimkan hasil ukurnya sampai jarak 550 dan kondisi tidak ada penghalang jarak
m, dengan respon waktu yang berbeda-beda maksimal 550 m. Adanya perbedaan jarak
bergantung pada jarak. Pada jarak terjauh ukur dipengaruhi oleh penghalang yang ada
dimana data masih bisa dikirimkan ke di sekitar perangkat, semakin banyak
perangkat penerima (Rx) yaitu 550 m, penghalang semakin pendek jarak jangkauan
dibutuhkan waktu transfer 15,43 detik. perangkat.
Jurnal Sustainable: Jurnal Hasil Penenlitian & Industri Terapan, Vol 4, No 1, Mei 2013, ISSN 2087-5347

6. DAFTAR PUSTAKA Menggunakan Xbee Pro Wireless. Jurnal


E\LTEK, Volume 09 Nomor 02.
Arifianto, Deni., (2011). Kamus Komponen
Elektronika. Kawan Pustaka. Jakarta R.Sumiharto., (2010). Logger Suhu dan
Selatan. Kelembaban Udara Mengguanakan
Multi Media Card (MMC) Sebagai
Cooper, William David., (1999).,
Media Penyimpanan. Universitas Gaja
Instrumentasi Elektronik dan Teknik
Mada. Yogyakarta.
Pengukuran. Terjemahan oleh Ir. Sahat
Pakpahan. Erlangga. Jakarta Soebhakti, Hendarawan., (2007). Basic AVR
Mikrokontroller Tutorial. Politeknik
Djuandi, Feri., (2011). Pengenalan Arduino.
Batam. Batam.
Faludi, Robert., (2011). Building Wireless
Withaman, Acta.,(2009). Rancang Bangun
Sensor Networks. O’Reilly Media,Inc.
Rekam Data Kelembaban Relatif dan
Garaudry, Hendrit., (2011). Perancangan Suhu Udara Berbasis Mikrokontroler.
Sistem Monitoring Kelembaban dan Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Suhu Menggunakan Komunikasi ZigBee
Winoto Ardi., (2008). Mikrokontroller AVR
2,4 GHz. Universitas Diponegoro.
Atmega8/32/16/8535 dan
Semarang.
pemogramannya dengan bahasa C pada
Iqbal, Muhammad., (2012). Pembuatan win AVR.Informatika. Cirebon.
Sistem Pendeteksi Wajah mengunakan
Yurianto, Ade., (2012). Perancangan Sistem
Sensor Kamera Face detector berbasis
Otomasi dan Data Logger Terintegrasi
Arduino ATMEGA328P. Universitas
Untuk BTS Pada Remote Area.
Pendidikan Indonesia.
Universitas Indonesia. Depok.
Iskandar, A., dan Pramana, Rozeff., (2012).
www.alldatasheet.com.
Mini boat Dengan Sistem Kontrol
www.arduino.cc.
Berbasis ATMEGA dan Zig Bee Pro.
Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Kepulauan Riau. Biography
Kalinsky, David., dan Roee. Kalinsky., Rozeff Pramana, Penulis meraih gelar
(2002). Introduction to Serial Sarjana Teknik Elektro (S.T) di Institut Sains
Peripheral. dan Teknologi Nasional-Jakarta pada tahun
2003, kemudian melanjutkan ke pascasarjana
Khamdan, Amin ,Biysri., (2012). Rancang
dan meraih Magister Teknik (M.T) di
Bangun Komunikasi Data Wireless
Universitas Trisakti-Jakarta pada tahun 2009
Mikrokontroler Menggunakan Modul
dengan jurusan yang sama. Sudah mulai
XBEE ZIGBEE (IEEE 802.15.4).
bekerja sejak duduk di bangku kuliah dan
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
mulai berkecimpung didunia industri dari
Limantoro, Djoko (2005). Alat Ukur tahun 2000 hingga 2009 pada beberapa
Kelembaban Berbasis AVR perusahaan yang berpusat di Jakarta.
Menggunakan Sensor RHK1AN. Pekerjaan utama saat ini adalah sebagai
Universitas Kristen Petra. Surabaya. dosen tetap Teknik Elektro di Fakultas
Manik, Alit, Wastharini., (2010). Teknik Universitas Maritim Raja Ali Haji-
Perancangan dan Implementasi Sistem Tanjungpinang sejak tahun 2009 dengan
Telemetri Suhu Ruangan Berbasis jabatan fungsional Asisten Ahli dan telah
Mikrokontroler.Institut Teknologi meraih Sertifikasi Dosen nasional pada tahun
Telkom. Bandung. 2012. Penelitian yang dilakukan oleh penulis
difokuskan pada teknologi kemaritiman.
Muzakim, Azam., (2011). Telemetri dan
Telekontrol Antar Mikrokontroller
View publication stats

Jurnal Sustainable: Jurnal Hasil Penenlitian & Industri Terapan, Vol 4, No 1, Mei 2013, ISSN 2087-5347

Anda mungkin juga menyukai