Anda di halaman 1dari 9

SMART SCHOOL MENGGUNAKAN IoT

Sebagai guru TIK professional anda diminta untuk merancang layanan SMART
SCHOOLdisekolah anda menggunakan konsep Internet of Things (IoT). Anda identifikasikan
layanan apa saja yang bisa dikategorikan sebagai layanan SMART SCHOOL misalkansmart
park, smart smoke detection (untuk mengetahui siswa yang merokok secara sembunyi-
sembunyi) dll. Selanjutnya anda diskusikan penggunaan IoT untuk mewujudkan layanan
tersebut.
Diskusi anda mencakup:
1. Komunikasi Pada IoT
Smart Park :
Salah satu permasalahan di lingkungan sekolah adalah masalah areal parkir yang selalu
penuh karena kurang diatur atau parkir sembarangan sehingga areal parkir yang kecil
menjadi sempit dan tidak beraturan. Salah satu solusi perpakiran di sekolah adalah dengan
menggunakan sistem smart park berbasis IOT untuk memudahkan pengendara yang parkir
terutama guru-guru atau tamu yang datang ke sekolah. Rancangan dan perencanaan
sistem IOT untuk areal parkir dibutuhkan seluruh perangkat keras dan perangkat lunak
menjadi suatu kesatuan yang disebut dengan otomatisasi dan diterapkan pada proses
membuka dan menutupnya portal masuk dan keluar, tutup/buka pintu garasi (autonomous
monitoring robot), pemberitahuan otomatis kepada pemilik kendaraan,alarm dan lampu
indikator sebagai keluaran.

Sedangkan perangkat lunak yang dibutuhkan dalam perancangan smart parking


systemyaitu:
a. Arduino IDE
b. Python
c. MIT App Inventor
d. Fritzing
e. Cayenne
Implementation and Unit System
Desain program diterjemahkan kedalam kode-kode pemrograman yang sudah ditentukan
yaitu bahasa C untuk arduino dan bahasa python untuk raspberry pi, sehingga membentuk
unit-unit program.
Perancangan ini dibagi menjadi 2 (dua) yaitu perancangan perangkat lunak untuk
metode Automatic Number Plate Recognition (ANPR) dengan pemrograman python,
perancangan perangkat lunak pada arduino uno r3 (program pengendali), dan
perancangan perangkat lunak pada smartphone android (aplikasi smart parking system).
Program untuk arduino dibuat dengan menggunakan bahasa berdasarkan library arduino
IDE pada software IDE (Integrated Development Environment).Pada
proses Uploadermengubah bahasa pemrograman dan dicompile oleh avr-gcc (avr-
gcc compiler) yang hasilnya akan disimpan kedalam papan arduino.Dengan adanya avr-
gcc compiler, maka akan membuat bahasa pemrogaman dapat dimengerti oleh
mikrokontroler.

Integration and System Testing


Penggabungan unit-unit program menjadi kesatuan sistem yaitu smart parking systemyang
dapat diuji secara menyeluruh.

2. Komponen IoT
 Platform Hardware,

Platform Hardware Desain Modular, beberapa pabrikan memiliki hardware yang


bersifat modular dan bisa dibangun berdasarkan kebutuhan.

Perangkat hardware modular ini terdiri dari sebuah papan micro-controller yang bisa
dilengkapi dengan berbagai modul pilihan : modul sensor, wireless, dan konektor
industri.
Desain Langsung Pakai, Libelium juga membuat perangkat hardware langsung pakai,
sehingga pengembang tidak perlu merakit lagi. Perangkat langsung pakai ini sudah
dibuat kedap air dan dilengkapi dengan beberapa soket untuk sensor, panel surya,
antena, dan kabel USB untuk keperluan pemrograman.

 Gateway,
Gateway menghubungkan seluruh sensor ke layanan Internet atau infrastruktur IT
(misalnya database internal atau di cloud untuk analisa Business Intelligence dsb).
Gateway bisa terhubung melalui wireless (misalnya WiFi 2.4GHz, WiFi 5GHz, 3G/GPRS,
Bluetooth dan ZigBee). Gateway juga bisa terintegrasi dengan modul GPS untuk aplikasi
mobile di kendaraan, juga bisa diberi daya batere atau melalui sel surya. Perangkat ini
bersifat anti air dan bisa diletakkan di luar.

 Software (berjalan di papan micro-controller),


Software berjaan yang digunakan pada papan micro-controller adalah Mikrokontroler
Platform Arduino.
Arduino merupakan platform elektronik open source yang berbasis pada kemudahan
penggunaan hardware dan software. Arduino pada dasarnya mengkombinasikan
mikrokontroler keluarga Atmel dengan hardware standar ke dalam papan
pengembangan dengan bootloader di dalamnya untuk
pemrograman embedded secaraplug and play.
Dengan kemudahan di dalamnya, Arduino telah menarik hati banyak nonperekayasa
(non-engineer). Hal ini diterlihat dari data dari Google Trends [6] tentang penelurusan
dengan kata kunci arduino, x86, atmega, raspberry pi yang termasuk dalam kategori
embedded system. Gambar 2 memperlihatkan Arduino menjadi platform populer dalam
embedded system, yang disusul oleh Raspberry Pi. Platform x86 semakin menurut,
demikian juga dengan atmega yang sebenarnya menjadi mikrokontroler di dalam papan
Arduino.
Arduino IDE merupakan lingkungan pengembangan yang dibuat dengan bahasa Java
dan berasal dari Processing IDE. Program atau kode yang ditulis untuk papan Arduino
dinamakan sketch.

Arduino IDE sudah dilengkapi file pustaka tambahan yang berisi fungsi/method seperti
menghubungkan ke jaringan dengan Wifi/Ethernet, membuat server sederhana,
mengendalikan motor stepper, komunikasi data seri, dan sebagainya.

 Layanan Cloud (berjalan di cloud untuk keperluan pengumpulan data dan analisa).
Ada dua jenis analisa dalam BigData ditinjau dari pendekatan machine learning yaitu:
a. Analisa penggambaran data yang tersimpan di Big Data dan menampilkandata tanpa
memerlukan algoritma Artificial Intelegence.
b. Analisa dalam pencarian informasi yang tersembunyi dari data yang tersimpan diBig Data.
Pada analisa ini, tidak hanya menampilkan data yang lama namun menampilkan data yang
baru yang dihasilkan dari proses analisa Big Data, dimana sudah menggunakan Artificial
Intelegence atau MachineLearning. Sifat umumnya biasanya diikuti adanya
proses training untuk meningkatkan keakurasian data.

Big Data menawarkan berbagai solusi yang biasa dikategorikan sebagai berikut:
1. Social data analysis yang dikembangkan dalam pemrosesan data dari sosial media, yang bisa
dikembangkan untuk sentiment analisis.
2. Historical data analysis, misalkan pemrosesan analisa pada masa lalu sehingga bisa
memberikan gambaran di masa lalu.
3. Prediktif analysis, penggabungan data historical analysis dengan kombinasiArtificial
Intelegence dalam memprediksi kejadian yang akan datang sehingga tindakan antisipasi
dapat dilakukan.

3. Modul-Modul Pada IoT


Mencakup modul sensor, modul wireless dan modul koneksi Industri
Modul Sensor
Modul-modul sensor yang akan dihubungkan ke papan micro-controller (melalui soket atau
wireless). Ada berbagai modul sensor yang bisa dipilih berdasarkan kebutuhan :
 Sensor gas yang bisa mendeteksi berbagai jenis gas, suhu, kelembaban, tekanan udara
(atmosfir), dan bisa dipergunakan untuk mendeteksi polusi, emisi gas dari peternakan, pabrik
kimia, industri, dan kebakaran hutan
 Sensor kejadian yang bisa mendeteksi tekanan/berat, kelengkungan, getaran, tabrakan,
kemiringan, suhu, kelembaban, kebocoran air, ketinggian air/cairan, tingkat keredupan
cahaya, kehadiran (manusia/hewan), rentangan, dsb. Sensor jenis ini bisa digunakan untuk
berbagai aplikasi keamanan, darurat, atau logistik
 Sensor air yang bisa mendeteksi tingkat asam/basa, tingkat oksidasi, tingkat oksigen,
konduktivitas, ion, temperatur, kelembaban, dsb. Bisa dipergunakan untuk mendeteksi
apakah air bisa diminum, kebocoran bahan kimia di air (sungai misalnya), pengukuran tingkat
asam basa di kolam renang, tingkat polusi di laut, dsb.
 Sensor lingkungan kota bisa mendeteksi tingkat keberisikan, keretakan (gedung/jalan
layang/dsb), propagasi keretakan, pergeseran, debu, ultrasonic (untuk mengukur jarak),
temperatur, kelembaban, perpendaran cahaya, dsb. Bisa diterapkan untuk memonitor tingkat
keberisikan di jalan raya, tingkat kerusakan bangunan/infrastruktur jalan dan kecepatan
perambatan kerusakan, kualitas udara, dan manajemen sampah
 Sensor parkir bisa mendeteksi medan magnit, dan bisa dipergunakan untuk mendeteksi
keberadaan mobil dan mengalokasi tempat parkir di dalam maupun di luar gedung, dan
mengontrol tempat parkir (paralel ataupun serial)
 Sensor pertanian bisa mendeteksi suhu udara, kelembaban, suhu tanah & kelembabannya,
kelembaban dauh, tekanan udara, radiasi matahari, radiasi ultraviolet, diameter batang
pohon, diameter cabang pohon, diameter buah, anemometer, kecepatan dan arah aliran
udara, pantulan cahaya, dan sebagainya. Bisa dipergunakan untuk aplikasi pertanian, irigasi,
rumah kaca, stasiun cuaca.
 Sensor arus, bisa mendeksi arus listrik, dan bisa dipergunakan untuk berbagai aplikasi seperti
sensor, instrumentasi, transduser, pemantauan proses, transmisi data di industri, dsb
 Sensor kamera video, dengan kamera, detektor tingkat pantulan cahaya, infra merah, dan
kehadiran (PIR), bisa dipergunakan untuk berbagai aplikasi keamanan
 Sensor radiasi, bisa mendeteksi radiasi beta dan gama, dan bisa dipergunakan untuk
mendeteksi tingkat radiasi secara wireless tanpa membahayakan manusia, mencegah dan
mengontrol radiasi, dan mengontrol radiasi di suatu daerah secara mandiri (tanpa perlu
bantuan manusia)
 Sensor metering, mengukur arus listrik, arus air, tingkat ketinggian cairan, tekanan,
ultrasonik, kelembaban, tingkat pantulan cahaya. Sensor metering ini bisa digunakan untuk
berbagai aplikasi pengukuran energi, tingkat penggunaan air, deteksi kebocoran pipa,
manajemen penyimpanan cairan, otomasi industri, irigasi pertanian, dsb
 Sensor prototip yang bisa dipergunakan untuk menghubungkan berbagai jenis sensor untuk
keperluan prototip

Modul Wireless
Modul Wireless diperlukan jika ingin saling terhubung menggunakan wireless. Modul-modul
ini mendukung berbagai protokol wireless seperti :
· 802.15.4/ZigBee, jarak antara 7km (2.4GHz) s/d 12 km (868 MHz)
· Bluetooth low energy (BLE), jarak 100m
· WiFi
· 6LoWPAN/IPv6 Radio
· 3G + GPS
· GSM/GPRS
· Bluetooth PRO
· RFID/NFC
· Expansion Radio Board
· Gateway
Modul Koneksi Industri
Modul Interkoneksi Industri mendukung berbagai konektor dengan standar industri, seperti
RS-485, RS-232, Modbus, CAN Bus, dsb

Konsep Big Data

Big Data dapat diasumsikan sebagai sebuah media penyimpanan data yang menawarkan
ruang tak terbatas, serta kemampuan untuk mengakomodasi dan memproses berbagai jenis
data dengan sangat cepat.
Di sektor bisnis Big Data, Google bisa dikatakan sebagai pelopor. Perusahaan yang berbasis di
Mountain View, California itu di tahun 2006 sempat memperkenalkan Google Bigtable.
Bigtable merupakan sistem database berskala besar dan cepat yang digunakan Google untuk
mengolah berbagai jenis data dari berbagai layanan, termasuk data dari layanan mesin
pencari berbasis internet. Setelah Google, jejaring sosial milik Mar Zuckerberg, Facebook, pun
menerapkan sistem database sejenis untuk menangani melonjaknya pengguna layanan
mereka. Dengan teknologi Big Data, Facebook tak pernah kesulitan untuk menangani
peredaran data yang melonjak drastis dalam enam tahun terakhir yang berasal dari 1 miliar
pengguna jejaring sosial mereka.

Big Data dapat diasumsikan sebagai sebuah media penyimpanan data yang menawarkan
ruang tak terbatas, serta kemampuan untuk mengakomodasi dan memproses berbagai jenis
data dengan sangat cepat.

Di sektor bisnis Big Data, Google bisa dikatakan sebagai pelopor. Perusahaan yang berbasis di
Mountain View, California itu di tahun 2006 sempat memperkenalkan Google Bigtable.
Bigtable merupakan sistem database berskala besar dan cepat yang digunakan Google untuk
mengolah berbagai jenis data dari berbagai layanan, termasuk data dari layanan mesin
pencari berbasis internet. Setelah Google, jejaring sosial milik Mar Zuckerberg, Facebook, pun
menerapkan sistem database sejenis untuk menangani melonjaknya pengguna layanan
mereka. Dengan teknologi Big Data, Facebook tak pernah kesulitan untuk menangani
peredaran data yang melonjak drastis dalam enam tahun terakhir yang berasal dari 1 miliar
pengguna jejaring sosial mereka.

Tantangan IoT dan BIG DATA


Teknologi Internet of Things (IoT) menjadi salah satu faktor dalam transformasi digital yang
terus terjadi saat ini. IoT bukan lagi menjadi hal yang asing bagi sebagian masyarakat. Istilah
ini ditemukan pertama kali pada tahun 80-an. Dan dengan banyaknya perangkat yang bisa
saling terhubung, membuat perubahan dalam hidup kita dengan banyak cara. Berikut adalah
tren dalam teknologi IoT:
1. Hands Free
Pada umumnya, untuk dapat berinteraksi dengan perangkat IoT dan elektronik, adalah
dengan cara disentuh. Namun, kemampuan suara menjadi hal yang ramai dalam
perkembangannya. Suara akan membuat dampak yang signifikan dan menjadi lebih menonjol
seiring perkembangan. Perangkat yang sudah hadir dengan kemampuan suara seperti Alexa,
Siri, Cortana, dan juga Assistant sudah dapat digunakan diluar smartphone
2. Big Data dan Machine Learning
Pada intinya, IoT dan Big Data merupakan 2 hal yang saling membutuhkan. Tren tersebut
dapat membentuk kembali cara konsumen dan bisnis bisa beroperasi. Tetapi, nilai IoT bagi
perusahaan teknologi besar, tidak hanya terdapat pada perangkat keras saja. Namun, terletak
pada sejumlah besar data yang juga diproduksi oleh perangkat.
Meskipun pertumbuhannya cukup pesat, dalam mngintegrasiikan internet of things dalam
kehidupan sehari-hari tidaklah mudah. Berikut ini adalah tantangan yang terjadi dalam
mengadapi IoT:
1. Safety & Security
Pengaruh dari banyaknya perangkat yang saling terhubung dan merupakan elemen paling
besar untuk ditangani dalam membuat IoT menjadi sukses adalah keamanan. Riset
menyebutkan bahwa di tahun 2017 ini akan ada 8,4 miliar perangkat yang terhubung dan di
tahun 2020 perangkat yang terhubung mencapai 20 miliar. Jadi keamanan perangkat yang
harus dilindungi dari serangan juga tidaklah sedikit.
2. Multiple Device
Dengan pertumbuhan eksponensial dari IoT mengakibatkan semakin banyak perangkat yang
terhubung dengan jaringan. Hal tersebut akan menimbulkan ketegangan yang cukup dahsyat
pada jaringan. Jika jaringan mengalami gangguan, maka layanan bisnis yang dijalankan juga
akan menurun. Hal itulah yang menjadi tantangan juga dalam mengimplementasikan IoT.

Anda mungkin juga menyukai