Anda di halaman 1dari 9

1.

Tujuan
Menentukan Konstanta Planck
Menentukan harga fungsi kerja (work function) logam katoda

2. Pendahuluan

Mengacu pada teori cahaya sebagai photon (teori quantum cahaya), KEmax dari
photoelectron hanya bergantung pada frekuensi cahaya datang, tidak bergantung
terhadap intensitasnya. Frekuensi yang lebih tinggi, menghasilkan energi yang lebih
besar.
Berbeda dengan model klasik dari model gelombang cahaya, bahwa KE max akan
bergantung pada intensitas cahaya. Dengan kata lain, semakin terang cahaya, semakin
besar energinya.
Percobaan ini mengamati kedua kondisi yang terjadi. Pada bagian A dipilih dua garis
spectrum dari sumber lampu merkuri dan di investigasi energi maksimum dari
photoelectron sebagai fungsi intensitas. Pada bagian B dipilih garis spectrum yang
berbeda dan di investigasi energi maksimum dari photoelectron sebagai fungsi frekuensi
dari cahaya. Dengan percobaan yang teliti, konstanta pembanding, konstanta Planck
juga dapat ditentukan.

3. Teori
Pada tahun 1901 Plack mempublikasikan hukumnya tentang radiasi. Pada publikasi
tersebut, dia menyatakan bahwa sebuah osilator, atau system fisis lainya, memiliki
sederetan nilai atau tingkat energi diskrit yang mungkin; energi diantara nilai tersebut
tidak muncul. Planck melanjutkan pernyataanya bahwa pancaran dan serapan radiasi
berhubungan dengan perpindahan atau lompatan antar dua tingkat energi. Energi yang
hilang atau terisi oleh osilator dipancarkan atau diserap sebagai paket (quantum) energi
radiasi, yang besarnya adalah

E = hυ (1)

1
dengan E sebanding dengan energi pancaran,  adalah frekuensi radiasi, dan h sebagai
konstanta fundamental dari alam. Konstanta ini, h, kemudian dikenal dengan konstanta
Planck.
Konstantan Planck telah ditemukan untuk dapat menjelaskan hubungan antara frekuensi
dan energi dari cahaya, dan kemudian menjadi batu loncatan pada bidang mekanika
quantum untuk dapat melihat dunia subatom. Pada tahun 1918, Planck memperoleh
penghargaan Nobel untuk memperkenalkan teori quantum cahaya.

Teori ini kemudian diaplikasikan oleh Einstein untuk menjelaskan efek fotolistrik secara
teori quantum cahaya melalui persamaanya yang terkenal dan mendapatkan Nobel
ditahun 1921. Jika suatu sumber cahaya dengan frekwensi mengenai permukaan
logam, maka electron didalam logam tersebut akan terbebas dan tereksitasi dengan
energi Ek.
E = hυ = KEmax + WO (2)

dengan W 0 adalah Energi yanng diperlukan elekteron untuk bergerak dari dalam logam
kepermukaan (energi yang membebaskan elektron dari ikatannya) dan KEmax
merupakan Energi kinetik electron maksimum dipancarkan pada peristiwa
photoelektron.

Pada alat (h/e) cahaya yang masuk celah langsung mengenai elektron pada katoda
dalam tabung vakum. Elektron tersebut akan mengunakan energi cahaya yang datang
ini, pertama untuk membebaskan nya keluar dari katoda, dan sisanya digunakan
sebagai energi geraknya (energi kinetik). Biasanya anoda dan katoda diberikan beda
tegangan yang gunanya untuk menghentikan elektron supaya jangan keluar dari katoda,
sehingga tidak ada arus elektron dari katoda ke anoda. Energi kinetik elektron dapat
ditentukan dengan mengukur beda tegangan yang diberikan, dan tegangan ini di sebut
juga dengan potensial penghenti (stopping potensial). Pada saat elektron dapat
dihentikan atau tetap pada permukaan katoda,, arus elektron tidak ada (sama dengan
nol). Sehingga :
eV = Ek (3)

Dengan mensubstitusikan harga Ek dalam persamaan diatas ke dalam persamaan (2)


maka didapatkan:
eV = h - W0
V = (h/e) - (W0/e)
Atau

V = -a +bυ
2
Dimana:
a = (W0/e)
b = (h/e) = ( V / υ )
jadi dapat ditentukan harga konstanta Planck adalah:
h = e ( V / υ) (4)

Grafik hubungan antara stopping potensial dengan frekuensi cahaya yang datang pada
katoda dapat dilihat pada gambar:
Stopping
Potensial (V)

Gradian (h/e)

Frekuensi (

Grafik Hubungan anttara stpping Potensial dengan Frekuensi.

Titik potong grafik ini dengan sumbu frekuensi disebut dengan frekuensi cahaya paling
kecil untuk bisa membebaskan elektron dan disimbolkan dengan υ0, dan besar
energinya di simbolkan dengan W 0.

4. Eksperimen

4.1 Peralatan
 1 set Volt meter digital (SE 9286) atau yang lain yang mempunyai ketelitian 0.01
V.
 1 Set alat (h/e) 9368 terdidri dari foto dioda beserta sumbernyan (batere 18 V DC),
celah tempat filter dan standar.
 Lampu mecury (OS 9286) dalam kotak dilengkapi dengan penutup di bagian
belakang, tangkai tempat lensa dan kisi.
 Lensa dan kisi (bersatu) dan pasangannya.
 Satu set filter (kuning, hijau, ……dan filter transmisi)

3
4.2 Prosedur Kerja

4.2.1. Set up
1. Alat disusun sesuai dengan gambar.
2. Alat (h/e) dilengkapi dengan sumber daya 2 buah batere di dalamnya, sebelum
melakukan percobaan ukur beda tegangan sumber ini dengan Volt meter, ujung-
ujung kontak sumber ini terletak pada bagian atas kotak alat (h/e), jika tegangan
sumber ini kurang dari 8 Volt, maka batere harus di ganti.

Gambar 1. Susunan peralatan efek Photoelektrik


3. Hidupkan lampu mercury dan tutup bagian belakang kotak lampu dengan lempeng
warna hitam persegi empat, dan kemudian tunggu kira-kira 5 menit.
4. Pasang lensa dan kisi (bersatu) pada lampu mercury dan atur sedemikian rupa
sehingga sinar yang diuraikan kisi dapat dilihat dengan jelas.
5. Atur alat (h/e) agar sinar yang diuraikan kisi bisa tepat masuk ke dalam kotak (h/e).
6. Tekan On pada alat (h/e), dan usahakan salah satu jenis warna sinar masuk ke
dalam celah dan pasang filter sesuai warna sinar yang akan diukur.

Cahaya sebagai Gelombang


1. Posisikan filter transmisi variabel di depan selubung pemantul putih (jika
menggunakan filter, letakkan di depan filter) sehingga cahaya yang dilewatkan
sesuai dengan persentase filter.

2. Hubungkan voltmeter ke kotak alat (h/e), kemudian tekan tombol “PUSH TO


ZERO” sampai tegangan pada voltmeter mendekati angka nol dan lepaskan.

3. Saat melepaskan tombolnya, hidupkan stopwatch dan ukur stopping potensial


dengan melihat angka yang tertera pada voltmeter digital ketika tegangan
berhenti sejenak dan catat Approx. charge Time.
4. Ulangi langkah 1, 2 & 3 untuk filter transmisi yang lain (80 %, 60%, 40%, 20%).
5. Ulangi langkah 1, 2 & 3 untuk warna yang lain.
4
4.3 Hasil Pengukuran
Tabel 4.3.1 Cahaya Kuning Sebagai Gelombang
% Transmission Stopping Potential Approx. Charge Time
100
80
60
40
20

Tabel 4.3.2 Cahaya Hijau Sebagai Gelombang


% Transmission Stopping Potential Approx. Charge Time
100
80
60
40
20

Tabel 4.3.3 Cahaya Sebagai Photon dan Konstanta Planck


No Jenis Sinar Frekuensi Stopping Potensial Approx Time (s)
1 Kuning 5.18672 x 1014
2 Hijau 5.48996 x 1014

5
4.4 Pengolahan Data

4.4.1 Cahaya sebagai gelombang

Diketahui :
E=hʋ
hʋ = Ek + ωo
Ek = ev

a. Warna Kuning
λ= nm
c= m/s
e= C
ʋ = c/λ = Hz

Transmisson 80%
Ek = e.V
= .....

Transmisson 60%
Ek = e.V
= .....
.
.
.
Dst

b. Warna Hijau
λ= nm
c= m/s
e= C
ʋ = c/λ = Hz

Transmisson 80%
Ek = e.V
= .....

Transmisson 60%
Ek = e.V
= .....
.
.
.
Dst

6
4.4.2 Cahaya sebagai Photon dan konstanta Planck

e.∆v
h0 = = ...... Js
∆ʋ

e. ∆v
h1 = = ...... Js
∆ʋ

ℏ=

% Error = |hpraktikum-hliteratur/hliteratur| X 100%

Tabel 4.4.1 % Error


No h (Js) ħ (Js) (h-ħ)(Js) (h-ħ)2 (Js2)
1
2
∑=

✓∑(h-ħ)2
RM =
n-1
RM
RN = x 100%
ħ

4.4.3 Panjang gelombang pada jenis sinar

• Kuning
c
λ = = ........ nm
ʋ

• Hijau

c
λ = =........ nm
ʋ

7
4.4.4 Energi kinetik maksimum cahaya sebagai photon dan konstanta Planck.

Ekmaks = e.V
Ekmaks (Kuning) = e.Vkuning = ...... Joule
Ekmaks (Hijau) = e.VHijau =....... Joule
Ekmaks (Biru) = e.VBiru =....... Joule

4.5 Hasil

Tabel 4.5.1 Cahaya kuning sebagai gelombang


No %Transmission Stopping Approx Time ʋ (Hz) Ek (Js)
Potential (V) (s)
1 100
2 80
3 60
4 40
5 20

Tabel 4.5.2 Cahaya hijau sebagai gelombang


No %Transmission Stopping Approx Time ʋ (Hz) Ek (Js)
Potential (V) (s)
1 100
2 80
3 60
4 40
5 20

Tabel 4.5.3 Cahaya sebagai photon dan konstanta Planck


No Jenis ʋ (Hz) Stopping Approx h (Js) λ (nm) Ekmaks (J)
Sinar Potential Time (s)
(V)
1
2

5. Analisa
1. Hubungan antara stopping potential vs approx time (warna kuning dan hijau)
2. Analisis hubungan antara frekuensi dengan energi maksimum
3. Analisis hubungan % transmission Vs stopping potential Vs approx time
4. Nilai error h pada praktikum vs literatur
5. Analisis Hubungan h dan λ

8
6. Tugas Pendahuluan

1. Jelaskan perbedaan Efek Fotolistrik dengan Efek Compton dan gambarkan


prosesnya?
2. Jelaskan mengenai cahaya memiliki sifat dualisme yaitu gelombang-partikel?
3. Sebutkan dan jelaskan penerapan efek foto listrik dalam kehidupan sehari-hari?
4. Kenapa elektron bisa terlepas dari logam saat dikenai foton?

Anda mungkin juga menyukai