Anda di halaman 1dari 69

BAB I

Besaran, Satuan, Pengukuran


(Quantity, Unit, Measurement)
Peralatan, bahan, metode yang membuat hidup
lebih nyaman: apakah semua ini datang dengan
sendirinya?
Apa yang dilakukan orang sampai mencapai ini?
Masalah / Fenomena Fisis

Pengukuran

Eksperimen / Riset

Kehidupan yang lebih baik

Penyelesaian Masalah

Metode, Teknik,
Teknologi, Peralatan,
Bahan

Pengetahuan / Hukum
Fisikanya
Latihan 1:
Fisika:
Ilmu yang menjelaskan
(mendeskripsikan) fenomena alam
yang menjadi objek pengamatan.

Bayangkan anda adalah


seorang penjual HP.
Coba promosikan HP anda
ke teman anda (pembeli).
Fisika:
Ilmu yang menjelaskan (mendeskripsikan) fenomena alam yang menjadi objek
pengamatan.

Bagaimana Cara Mendeskripsikan suatu


Objek ?
Coba deskripsikan
gajah ini !!
Besaran Non-Fisis
Emosinya Labil ; Minumnya Kasar;
(Tak Terukur)

Deskripsi Kuantitatif Deskripsi Kualitatif

Besaran Fisis Tinggi : 2,5 meter


Massa : 4 Ton Gadingnya : Panjang
---> BESARAN Gajah lebih tinggi daripada orang
Panjang : 5 meter Tenaga gajah lebih kuat

Besaran: sesuatu yang digunakan untuk mendeskripsikan objek.


Tinggi : 2,5 meter
Massa : 4 ton
Panjang : 5 meter
Bagaimana cara
mendapatkan angka-
angka ini?
Untuk mendeskripsikan objek
secara fisis (kuantitatif)
diperlukan pengukuran.

Apa yang dimaksud dengan pengukuran?


Bagaimana cara mengukur?
Apa yang digunakan untuk mengukur?
Latihan 2:

Anda adalah tim ekspedisi yang sedang terdampar di sebuah pulau


tanpa peralatan apapun selain tali, pisau, dan persediaan makanan. Di
sana Anda menemukan sebuah peti kuno dan setumpuk batubata.

1. Anda ditugaskan oleh ketua tim untuk mengetahui panjang, lebar,


dan massa peti serta lama tim Anda terdampar.
2. Bagaimana caranya? Bagaimana cara melaporkannya?
• Hal apa saja dari peti yang ingin diketahui ketua tim?
• Bahan atau alat apa saja yang anda gunakan?
• Jelaskan bagaimana cara memperoleh angka (nilai) yang Anda tulis!
Mengukur ( to measure) ???

Menentukan ukuran atau kapasitas suatu


besaran dengan cara membandingkannya
dengan besaran lain yang sejenis yang
digunakan sebagai alat ukur/satuan.
Panjang
Defenisi:
Jarak dari titik paling kiri ke
titik paling kanan pada tali

Berapa panjang tali ? Bagaimana cara mengukurnya?

Dibandingkan dengan jengkal (berapa kalinya).

Hasilnya:
Panjang tali sama dengan 2 kali panjang jengkal.
Panjang tali = 2 jengkal.
Mengukur Massa
Berapa massa kelinci?
Bagaiman cara mengukurnya?

Massa kelinci dibandingkan


dengan massa silinder (berapa
buah silinder diperlukan)
sehingga timbangan
setimbang.

Hasilnya:
Massa kelinci = 9 massa silinder
Mengukur Waktu

Yang dapat dijadikan alat ukur waktu adalah segala sesuatu yang berulang
secara periodik,
contoh: rotasi bumi, revolusi bumi, putaran jarum jam, ayunan bandul

Waktu Anda berjalan menempuh jarak tertentu = 20 ayunan bantul.


Nilai suatu besaran fisis dinyatakan dengan

Massa (kelinci) = 9 silinder


SATUAN
Panjang (tali) = 2 jengkal

Satuan panjang yang lain: Spidol, Jengkal, Kaki

AKIBATNYA: SEHARUSNYA :
- Satuan menjadi terlalu banyak - Defenisi Yang Sama
- Bermanfaat
- Banyak versi - Diterima Semua Orang
- Tidak Bermanfaat
- Menimbulkan Kekacauan KESEPAKATAN
- Perlu Ditetapkan STANDAR (Disepakati NAMA Dan DEFENISI)
- Tidak Semua Besaran Perlu Standar ( Karena Jumlah Besaran
Sangat Banyak )
- Hanya Besaran Dasar Saja Yang Perlu Dibuat Standarnya

Siapa yang menetapkan standar & Satuan?

- Bureau International des Poids et Mesures (BIPM) -


- Internasional Buerau of Weight and Measures -
- Biro Berat dan Ukuruan Internasional -
di Sevres Perancis
Besaran dan Satuan Standar yang digunakan telah
berevolusi selama bertahun-tahun.

1791 : French Academy of Sceine menetapakan

1 METER :
satu per sepuluh juta jarak dari kutub utara ke khatulistiwa.

1 SATUAN WAKTU:
waktu yang diperlukan oleh suatu pendulum dengan panjang 1
meter untuk berayun dari satu sisi ke sisi yang lain.

Satuan-satuan ini SULIT DIDUPLIKASI (diperbanyak), kemudian


dilakukan perubahan-perubahan dengan defenisi yang lebih baik
dan mudah diduplikasi.
Besaran Waktu Alat Ukur Waktu
Waktu adalah selang antara Segala sesuatu yang berulang
dua kejadian atau dua secara periodik
peristiwa contoh: rotasi bumi, revolusi
bumi
Misalnya
Waktu Siang
= sejak matahari terbit hingga
matahari tenggelam
Waktu Belajar
= 2 kali putaran jarum pendek
jam

Jam Atom (Atomic Clock):


1 detik ≡ waktu yang diperlukan untuk
mencapai 9.192.631.770 kali periode
osilasi dari atom cesium)
Evolusi Satuan Panjang
1960:
1 meter ≡ jarak antara dua garis pada batang yang terbuat dari
campuran platinum-irridium yang disimpan pada kondisi tertentu
di BIPM

1 meter ≡ 1.650.763,73 kali panjang cahaya orange-red yang


dipancarkan dari lampu krypton-86 (86Kr)

Sejak 1983
1 meter ≡ jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa dalam
waktu 1 / 299 792 458 detik.

Dengan defenisi terakhir ini maka kecepatan cahaya di ruang hampa


ditetapkan menjadi 299, 792 458 m/s
Evolusi Satuan Massa

1 kg =
Massa suatu silinder yang terbuat dari campuran
platinum-iridium yang disimpan di kantor BIPM di kota
Sevres, dekat Paris, Perancis.
Sistem satuan yang dugunakan ilmuwan diseluruh
dunia disebut “The Metric System”.

Pada tahun 1971 ditetapkan 7 Besaran Dasar yang


dikenal secara resmi sebagai “International System”
atau SI (Le Systéme Internasional d’Unites).
Besaran dan satuan yang digunakan dalam SI *

International System (SI) Sistem Internasional (SI)


Quantities Units Symbol Besaran Satuan
mass kilogram kg massa kilogram (kg)
length meter m panjang meter (m)
time second s waktu detik / sekon (s)
Electric Current ampere A Arus Listrik Ampere (A)
Temperature kelvn K Temperatur Kelvin (K)
Amount of substance mole mol Jumlah Zat mol (mol)
Light Intensity candela Cd Intensitas Candela (cd)
Cahaya

* Berdasar Konferensi Umum mengenai Berat dan Ukuran ke-14 tahun 1971
Gaussian System (cgs) Sistem Gaussian
Quantities Units Besaran Satuan
mass gram (g) massa gram
length centimeter (cm) panjang sentimeter
time second (s) waktu detik / sekon

British Engineering System Sistem Inggris


Quantities Units Besaran Satuan
mass slug massa slug
length foot (ft) panjang kaki
time second (s) waktu detik
Ada besaran yang dapat didefenisikan hanya dengan
menggambarkan bagaimana cara mengukurnya.
Massa emas = 5 kali massa anak timbangan
Panjang Meja = 2 kali panjang jengkal

 Besaran Fundamental (Besaran Dasar/Pokok)

Ada besaran yang dapat didefenisikan dengan cara


menggambarkan bagaimana menghitungnya dari
besaran-besaran lain yang dapat diukur.
Jarak tempuh / waktu tempuh = kelajuan rata-rata

 Besaran Turunan
Menulis Satuan
Satuan ditulis atau disingkat dengan huruf kecil, kecuali untuk
satuan yang berasal dari nama orang, ditulis dengan huruf awal
besar dan disingkat dengan huruf besar.
Besaran Satuan Singakatan
Satuan
massa kilogram (kg) kg
panjang meter (m) m
waktu sekon (s) s
Arus Listrik Ampere A Ampere adalah nama orang
Temperatur Kelvin K Kelvin adalah nama orang
Gaya Newton N Newton adalah nama orang
Konversi Satuan
Mengapa
diperlukan?
Ada beberapa sistem berbeda yang
dipakai di dunia
Misalnya: SI  British

mil <-------> km

Dimensi objek jauh lebih besar daripada dimensi alat ukur


(kurang praktis)
Misalnya: mengukur panjang jalan dengan satuan cm
cm ----> km
Suatu objek atau sistem dapat dideskripsikan dalam banyak
sudut pandang.

Yang menjadi perhatian:


bisa posisi dan kecepatan mobil/roket;
bisa juga temperatur dan proses pembakarannya;
bisa juga aspek lainnya
Deskripsi yang berhubungan dengan gerak

Kecepatan
Posisi Gerak / Mekanika
Percepatan

Temperatur
Volume Termodinamika
Tekanan

Bidang / Ilmu Besaran
Mekanika Posisi, jarak, perpindahan, kecepatan, …
Termodinamika Volume, tekanan, temperatur, …
Muatan, arus, beda potensial, resistansi,
Kelistrikan
daya, …
Simpangan, panjang gelombang, cepat
Gelombang
rambat, …
Massa jenis, viskositas, kecepatan,
Fluida
tekanan, …
Elektromagnet …

Dimensi
Besaran Dimensi
Panjang [L]  Length
Massa [M]  Mass
Waktu [T]  Time

Apa dimensi dari kelajuan (v)?

Jarak
Kelajuan 
Waktu

v
 L
T
Operasi pada Besaran
1. Besaran-besaran yang dapat dijumlahkan atau dikurangkan
hanya jika besaran-besaran tersebut mempunyai dimensi
(satuan) yang sama atau besaran sejenis.
2. Antara beberapa besaran tertentu yang tak-sejenis dapat
dikalikan atau dibagi dan membentuk suatu besaran yang lain.
3. Besaran-besaran pada kedua sisi persamaan harus memiliki
dimensi (satuan) yang sama.
4. Semua suku dalam suatu persamaan juga harus memiliki
dimensi (satuan) yang sama.

massa + massa : 2 kg + 5 kg = 7 kg √

massa + panjang : 2 kg + 5 m = ? X
Gaya*jarak : 2 N* 5 m = 10 J √
1 Catatan:
x  vo t  at 2 Walaupun analisis dimensi
2
sangat berguna tetapi mempunyai
m m 2 batasan, yaitu tidak dapat
m s 2
(s) menjelaskan konstanta numerik
s s
yang ada dalam persamaan.
m m 2 Persamaan yang benar secara
m s (s)
s s 2 analisis dimensi belum tentu
benar secara fisis.

m m m Contoh:
Persamaan berikut benar secara
Karena kedua sisi persamaan dimensi (satuan), tetapi tidak
mempunyai dimensi (satuan) benar secara fisis.
yang sama maka persaamaan
ini benar secara dimensi x  2vo t  5at 2
Dalam persamaan-persamaan berikut, jarak (x) dinyatakan dalam
meter, waktu (t) dalam sekon. Tentukan satuan untuk C1, C2, C3, C4?

x  C1  C2t

x  C1  C2t  C3 cos C4t 


Fisika dan Pengukuran
"By a comparison of the results of accurate measurements with the numerical
predictions of the theory, we can gain considerable confidence that the theory is
correct, and we can determine in what respects it needs to be modified. It is often
possible to explain a phenomenon in several rough qualitative ways, and if we are
content with that, it may be impossible to decide which theory is correct. But if a
theory can be given which predicts correctly the results of measurements to four
or five (or even two or three) significant figures, the theory can hardly be very far
wrong. Rough agreement might be a coincidence, but close agreement is unlikely
to be. Furthermore, there have been many cases in the history of science when
small but significant discrepancies between theory and accurate measurements
have led to the development of new and more far-reaching theories. such slight
discrepancies would not even have been detected if we had been content with a
merely qualitative explanation of the phenomena." - Keith R. Symon, Mechanics,
Second Edition, 1964
Pemegang kekuasaan tertinggi dalam ilmu pengetahuan alam
adalah eksperimen – bukan “apa yang ada dalam buku”.
Dalam eksperimen kita harus melakukan pengukuran, karena itu
pengukuran sangat penting dalam fisika.
Melaporkan Hasil Pengukuran

Massa Orang = 52,4 kg


Panjang Meja = 146,3 cm

Besaran

Objek yang Satuan


diukur
Nilai
Nilai
Nilai adalah besar dari besaran yang dinyatakan dalam satuan
tertentu.

Satuan
Pengukuran memerlukan suatu sistem satuan agar hasil eksperimen
yang telah dilakukan di suatu tempat dapat diuji secara langsung oleh
peneliti di tempat lain dengan titik tolak penggunaan perangkat
satuan yang sama.
Nilai Skala Terkecil (NST)

NST Beberapa Alat Ukur

1. Mistar (Rule)

0 1 2 3 cm
NST mistar = 1 mm

logam
2. Jangka Sorong (Vernier Caliper)

1. Rahang-luar (outside jaws): digunakan untuk mengukur panjang bagian luar (external lengths).
2. Rahang-dalam (inside jaws): digunakan untuk mengukur panjang bagian dalam.
3. Depth probe: digunakan untuk mengukur kedalaman.
4. Skala utama (main scale) (dengan satuan cm)
5. Skala utama (main scale) (dengan satuan inch)
6. Vernier (cm)
7. Vernier (inch)
8. Retainer: digunakan untuk memblok bagian yang dapat bergerak agar pengukuran dapat dengan
mudah dilakukan.
9 skala utama dibagi menjadi 10 skala nonius.
1 skala nonius = 9/10 mm

a b

Ujung kiri skala nonius menunjukkan hasil pengukuran: c d


2,3 + ac
Hitung momor garis skala nonius yang berimpit dengan
skala utama, yaitu 4 sehingga menjadi 2,34 cm.

Pembuktian
ab = 4 mm
cd = 4*(9/10 mm) = 3,6 mm
ac = ab – cd = 4 – 3,6 = 0,4 mm

NST jangka sorong = 0,1 mm


3. Mikrometer Sekrup (Vernier Micrometer)

1 skala utama = 1mm


2 putaran skala nonius  skala utama 1 skala utama maju 1 mm
1 putaran skala nonius terdiri atas 50 skala (garis).
sehingga
1 skala nonius = 0,01 mm -- NST mikrometer sekrup
Berapa NST dari alat-alat ukur ini ?
Angka Penting

Berapa panjang logam ini ?


2,7 cm ?

0 1 2 3 cm 2,8 cm ?
2,75 cm 
logam
2,74 cm 
2,753 cm ?
2,7536443 cm ?
Berapa panjang logam ini ?

2,75 cm ?? X
Dari mana datangnya angka 5? Sedangkan angka 7 saja sudah
merupakan angka perkiraan!

2,7 cm 

2,8 cm 
0 1 2 3 cm

logam

Panjang logam adalah 2,75 cm

Angka pastinya adalah 2,7 cm, dan kelebihannya bisa ditaksir kira-
kira 0,05 cm (atau 0,5 mm), yaitu di sekitar pertengahan logam,
sehingga panjang logam itu dapat ditulis sebagai 2,75 cm.

Apakah panjang logam pasti 2,75 cm?


0 1 2 3 cm
2,75 cm
logam

2,7 cm
Angka 2,75 cm disebut Nilai Terukur?

Nilai terukur (the measured value) pada pengukuran


dapat berbeda dengan nilai ‘sesungguhnya’ (the ‘true’
value)—kadangkala disebut juga nilai ‘pastinya’ (the
‘exact’ value) atau nilai yang diharapkan. Selisih
(discrepancy) antara nilai terukur dan nilai sesungguhnya
ini didefinisikan sebagai kesalahan (error) yang pada
dasarnya menyatakan ketakpastian pengukuran
(measurement uncertainties) itu.

Setiap Pengukuran Selalu Disertai oleh Ketidakpastian


Sumber Ketidakpastian Pengukuran

1. Ketidakpastian Skala Alat (Scale


Uncertainty) 2. Kesalahan Nol

 Sebelum digunakan, penunjukkan


alat tidak pada skala nol.
 Sebagian besar alat sudah
dilengkapi dengan sekrup
pengatur.

Ketidakpastian skala adalah batas


ketelitian pengukuran yang
dibatasi oleh alat ukur.
3. Ketidakpastian Aproksimasi (Approximation Uncertainties)

Panjang Pendulum = jarak garis dari penahan ke


pusat massa.
Dimana persisnya posisi pusat massa? Seberapa
teliti bisa ditentukan?
Panjang juga akan berbeda bila diukur pada
keadaan vertikal dengan keadaan horizontal.

4. Masalah Defenisi

Apa yang dimaksud oleh suatu pengukuran?


Ukur “panjang papan” di samping!!
Dimana harus diukur ? Disisi kiri, kanan, tengah
atau di mana?
5. Ketidakpastian Random (Random Uncertainties)

Ketidakpastian yang berasal dari pengaruh yang tidak dapat


diprediksi dan dikontrol. Seperti: fluktuasi pada besaran listrik,
getaran landasan, radiasi latar belakang, gerak acak molekul udara.

A B C

6. Ketidakpastian Pengamatan
Ketidakpastian pengamatan merupakan
ketidakpastian pengukuran yang
bersumber dari kekurangterampilan 0 1 2 3
manusia saat melakukan kegiatan
obyek
pengukuran. Misalnya: metode
pembacaan skala tidak tegak lurus atau
paralaks.
Posisi A dan C menimbulkan kesalahan paralaks. Posisi B adalah posisi
yang benar. Sumber kesalahan pengamatan lain adalah salah dalam
membaca skala dan pengesetan alat ukur yang kurang tepat.
Melaporkan Hasil Pengukuran

Cara penulisan hasil pengukuran:


Nilai ± Ketidakpastian [Satuan]
Menyatakan Ketidakpastian Pengukuran
Ketidakpastian Pengukuran Tuggal
Ketidakpastian pengukuran tuggal dinyatakan dengan setengan nilai
skala terkecil (NST)

Mengukur panjang logam dengan 0 1 2 3 cm

penggaris:
logam

Angka pasti: 2,7 cm


Angka pasti + 1 satu angka tebakan: 2,75 cm
NST alat ukur: 1 mm = 0,1 cm
½ NST alat ukur: 0,5 mm atau 0,05 cm.

Hasil pengukuran dinyatakan sebagai : 2,75 ± 0,05 cm


Pengukuran Berulang

Berapa panjang batang?

27,5 cm

27,5 cm bukan nilai mutlak dari panjang batang

Setiap pengukuran selalu disertai ketidakpastian


Bagaimana cara supaya hasil pengukuran lebih dipercaya.
---> Lakukan pengukuran berulang
Langkah-langkah melaporkan hasil pengukuran berulang:

i n
1. Hitung nilai terukur diperoleh dari
rata-rata data pengukuran:
x i
x i 1

n
2. Hitung range data
Range = Nilai terbesar – Nilai terkecil

3. Hitung ketakpastian dalam nilai rata-ratanya.

range
Ketakpastian dalam rata-rata =
jumlah pengukuran
4. Nyatakan nilai rata-rata dan ketakpastian itu ke jumlah angka
yang sesuai.

5. Cantumkan satuan besaran tersebut.


Tinjau suatu pengukuran berulang yang dilakukan untuk
menentukan laju bunyi di udara (pada 20oC). Data yang tercatat
diperlihatkan pada Tabel.

Laju bunyi 341,5 342,4 342,2 345,5 341,1 338,5 340,5 342,7
(m/s)

Nilai rata-rata data = 341,775 m/s

Range = 345,5 - 338,5 = 7

Ketakpastian = 7/8 = 0,875

Laju bunyi (pada 20oC) = (341,775 ± 0,875) m/s ??


Ketakpastian berfungsi untuk menguantisasi range yang mungkin
bagi terdapatnya nilai suatu besaran berdasarkan alat ukur yang
digunakan. Dari Tabel tampak bahwa nilai-nilai yang tercatat itu
memiliki satu angka di belakang koma. Itu berarti, tingkat ketelitian
alat ukur yang digunakan adalah hingga “satu angka di belakang
koma”.
Tidak masuk akal bila hasil akhirnya ditulis dalam bentuk “lebih dari
satu angka di belakang koma”. Di sinilah pentingnya dipahami
pengertian angka penting (significant figure). Kalau begitu, nilai
rata-rata dan ketakpastiannya harus dinyatakan dalam bentuk “satu
angka di belakang koma”. Nilai 341,775 ditulis mejadi 341,8 dan
0,875 menjadi 0,9. Jadi, penulisan hasil akhir yang benar adalah:

Laju bunyi = (341,8 ± 0,9) m/s


0 1 2 3 cm

Angka Penting
logam

Perhatikan Gambar. Panjang logam tersebut pasti melebihi 2,7 cm


dan kurang dari 2,8 cm. Kalau kita mengikuti aturan penulisan hasil
pengukuran hingga setengah skala terkecil, panjang logam dapat
dituliskan 2,75 cm. Angka terakhir (angka 5) merupakan angka
taksiran, karena terbacanya angka tersebut hanyalah dari hasil
menaksir atau memperkirakan saja. Berarti hasil pengukuran 2,75
cm terdiri dari dua angka pasti, yaitu angka 2 dan 7, dan satu angka
taksiran yaitu angka 5.

Angka-angka hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti dan


angka taksiran disebut angka penting.

Bila logam di atas diukur dengan jangka sorong atau mikrometer sekrup, jumlah
angka penting yang diperoleh makin banyak atau makin sedikit? Mengapa?.
0 1 2 3 cm
Panjang logam dapat dituliskan 2,75 cm
logam

Seandainya tepi logam berada tepat


pada garis 2,7 cm, bagaimana hasil
pengukuran harus ditulis?

Hasil pengukuran harus ditulis 2,70 cm, dan bukan 2,7 cm.
Penulisan angka nol pada 2,70 cm menunjukkan bahwa,
• hasil pengukurannya tidak kurang dan tidak lebih dari 2,7 cm dan
• angka 7 masih merupakan angka pasti.
Bila hanya ditulis 2,7 cm, maka angka 7 merupakan angka taksiran.
Karena memberikan informasi atau makna tertentu, maka angka nol
pada 2,70 termasuk angka penting.
Untuk mengidentifikasi apakah suatu angka tertentu termasuk angka
penting atau bukan, dapat diikuti beberapa aturan berikut:
a. Semua angka bukan nol termasuk angka penting
Contoh: 2,45 memiliki 3 angka penting.
b. Semua angka nol yang tertulis setelah titik desimal termasuk angka
penting
Contoh: 2,50 memiliki 3 angka penting
16,00 memiliki 4 angka penting.
c. Angka nol yang tertulis di antara angka-angka penting (angka-angka
bukan nol), juga termasuk angka penting, contoh:
207 memiliki 3 angka penting
10,50 memiliki 4 angka penting
d. Angka nol yang tertulis sebelum angka bukan nol dan hanya
berfungsi sebagai penunjuk titik desimal, tidak termasuk angka
penting, contoh: 0,5 memiliki 1 angka penting
0,0860 memiliki 3 angka penting
Berapa angka penting hasil pengukuran 186.000 meter?
Tergantung ketelitian alat yang digunakan!

Bila angka 6 adalah angka taksiran dan tiga angka nol di


belakangnya menunjukkan titik desimal, maka ada tiga angka
penting.
Tetapi semua angka tersebut (6 angka penting) dapat merupakan
angka penting hasil pengukuran.

Cara untuk menghindari masalah di atas:


Pertama: titik desimal diubah menjadi satuan, diperoleh 186 km
(terdiri dari 3 angka penting) atau 186,000 km (terdiri dari 6 angka
penting).
Kedua: ditulis dalam bentuk notasi ilmiah, yaitu 1,86 x 105 m (terdiri
dari 3 angka penting) atau 1,86000 x 105 m (terdiri 6 angka penting).
Berapa angka penting hasil pengukuran 186.000 meter?
Tergantung ketelitian alat yang digunakan!

Bila angka 6 adalah angka taksiran dan tiga angka nol di


belakangnya menunjukkan titik desimal, maka ada tiga angka
penting.
Tetapi semua angka tersebut (6 angka penting) dapat merupakan
angka penting hasil pengukuran.

Cara untuk menghindari masalah di atas:


Pertama: titik desimal diubah menjadi satuan, diperoleh 186 km
(terdiri dari 3 angka penting) atau 186,000 km (terdiri dari 6 angka
penting).
Kedua: ditulis dalam bentuk notasi ilmiah, yaitu 1,86 x 105 m (terdiri
dari 3 angka penting) atau 1,86000 x 105 m (terdiri 6 angka penting).
km 187
186
Panjang jalan = 186,0 km

Dalam bentuk notasi ilmiah:


1,860 x 102 km (4 angka penting)
1,860 x 105 m (4 angka penting)

m 186000 186001
Panjang jalan = 186000,0 m

Dalam bentuk notasi ilmiah:


1,860000 x 105 m (7 angka penting)
Operasi Angka Penting b. Perkalian dan Pembagian

a. Penjumlahan dan Pengurangan


Bila beberapa hasil pengukuran yang
Bila angka-angka penting jumlah angka pentingnya tidak sama
dijumlahkan atau dikurangkan, maka dibagi atau dikalikan, maka ketelitian
hasil penjumlahan atau pengurangan
hasil operasi perkalian atau pembagian
tersebut memiliki ketelitian sama
mengikuti ketelitian data yang paling
dengan ketelitian angka yang
dijumlahkan atau dikurangkan, yang tidak teliti.
paling tidak teliti.

4,671 m 4,6 m 3,22 cm x 2,1 cm = 6,762 cm2


2,4 m 2,4 m
3,25 m + 5,3 m +
3,22 cm x 2,1 cm = 6,762 cm2 ditulis
10,321 m 12,3 m
6,8 cm2

ditulis: 10,3 m
Jumlah angka penting dalam penulisan hasil pengukuran dapat
dijadikan indikator tingkat ketelitian pengukuran yang dilakukan.
Semakin banyak angka penting yang dituliskan, berarti pengukuran
yang dilakukan semakin teliti. Berikut beberapa contoh penulisan
hasil pengukuran dengan memperhatikan angka penting:

a. Satu angka penting : 2; 0,1; 0,003; 0,01 x 10-2


b. Dua angka penting : 1,6; 1,0; 0,010; 0,10 x 102
c. Tiga angka penting : 101; 1,25; 0,0623; 3,02 x 104
d. Empat angka penting : 1,000; 0,1020; 1,001 x 108
Presisi dan Akurasi Ke- Panjang (cm)
1 25,45
Presisi / Ketelitian (Precision) 2 25,40
3 25,50
Panjang kertas = 25,45 cm 4 25,42
Seberapa yakin Anda dengan hasil 5 25,38
pengukuran ini ??
Bagaimana supaya yakin?? ---> Pengukuran diulang!!

 Ketelitian menyatakan tingkat keyakinan A B C

terhadap hasil pengukuran.


 Diperiksa dengan pengukuran berulang.
 Pengukuran “presisi tinggi” ---> hasil 0 1 2 3
pengukuran berulang berada dalam rentang
nilai yang sempit. obyek

 Ketelitian yang rendah berasal dari teknik


pengukuran yang tidak baik.
Akurasi / Ketepatan (Accuracy)
Pengukuran mana yang lebih
akurat?

Panjang = 3,4 cm Panjang = 3,42 cm

 Akurasi menyatakan seberapa dekat hasil pengukuran dengan


nilai benar (accepted value)-nya.
 Diperiksa dengan metode/alat yang berbeda.
 Akurasi yang rendah berasal dari kesalahan prosedur atau alat.
4 Kelompok Hasil Pengukuran

Akurasi rendah presisi tinggi Akurasi tinggi presisi rendah

Akurasi rendah presisi rendah Akurasi tinggi presisi tinggi

Anda mungkin juga menyukai