Anda di halaman 1dari 22

TUGAS MATA KULIAH

Requirement Engineering

Software Requierement Specification (SRS) Sistem Monitoring dan


Controlling Suhu Berbasis IoT Pada Budidaya Jamur

Oleh :

Nanda Fatimatuzzahrah 172410102002

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS JEMBER

2020
1. PENDAHULUAN
Jamur Tiram merupakan salah satu komoditas holtikultura yang cukup digemari
belakangan ini. Dalam proses pembudidayaannya, jamur membutuhkan lingkungan bersuhu
rendah dan kelembapan 80%-90% agar dapat tumbuh dengan baik. Pada penelitian sebelumnya
menurut Daryani (1999) disebutkan bahwa hasil panen pada suhu 17 OC sebesar 391 gram lebih
tinggi dibandingkan dengan suhu 19OC sebesar 379.69 gram dan 21OC sebesar 362 gram. Hal
ini menunjukkan betapa vital pengaruh aspek lingkungan terhadap pertumbuhan jamur.
Pada penelitiannya, Daryani menggunakan mesin pendingin sehingga suhu yang diatur
dapat stabil, namun penggunaan mesin pendingin memerlukan biaya dan energi yang besar
dimana hal ini hanya dapat dilakukan oleh industri-industri besar. Adapun pelaku usaha
budidaya jamur yang tergolong ke dalam kategori industri kecil biasanya menjaga stabilitas
suhu pada kumbung dengan mengandalkan kemampuan perkiraan dan menyemprotkan air
dimana hal ini berdampak pada hasil panen yang tidak optimal.
Oleh karena itu, berdasarkan kondisi yang dipaparkan sebelumnya, penulis berinisiatif
untuk mengembangkan Sistem Monitoring dan Controlling Suhu Berbasis IoT pada budidaya
jamur yang dirancang untuk membantu dan memudahkan pelaku usaha budidaya jamur berskala
kecil dalam menjaga suhu pada kumbung jamur agar tetap stabil.

1.1. TUJUAN
Pembuatan dokumen proyek ini bertujuan umtuk memudahkan pengembang dalam
mengembangkan Sistem Monitoring dan Controlling Suhu Berbasis IoT pada budidaya jamur
serta dapat memberikan gambaran lebih jelas tentang proyek yang akan dikembangkan kepada
pembudidaya jamur. Proyek ini bertujuan untuk membantu pembudidaya jamur dalam hal
menjaga suhu dan kelembaban yang ada di dalam kumbung jamur.
Sistem monitoring suhu ini di harapkan dapat di capau dengan dilaksanakan proyek ini
yaitu :
 Dapat mempermudah pembudidaya jamur dalam mengontrol suhu kelembaban
kumbung jamur.
Berikut ini adalah business goal dan project goal pengembangan Sistem Monitoring
dan Controlling Suhu Berbasis IoT pada budidaya jamur yang diharapkan dapat tercapai dengan
dilaksanakannya proyek ini :
BUSINESS GOAL PROJECT GOAL
1. Dapat mempermudah pembudidaya 1. Dapat mempersingkat waktu
jamur dalam mengontrol suhu pengontrolan kelembaban kumbung
kelembaban kumbung jamur jamur.

1.2. RUANG LINGKUP


Dokumen ini menyediakan acuan untuk mengendalikan pengembangan Sistem
Monitoring dan Controlling Suhu Berbasis IoT pada budidaya jamur. Adapun ruang lingkup
sistem ini adalah :
1) Pengaktifan sistem yang dilakukan oleh pembudidaya
2) Pengontrolan suhu yang dapat dilakukan oleh pembudidaya
3) Mengecek laporan pendinginan dan penhangatan suhu kumbung sesuai dengan data
yang telah diinputkan

1.3. REFERENSI
Data-data yang digunakan dalam pengembangan perangkat Sistem Monitoring dan
Controlling Suhu Berbasis IoT pada budidaya jamur adalah data-data dari hasil wawancara
dengan salah seorang pembudidaya jamur yang menjadi client dalam pengembangan sistem ini.

1.4. SISTEMATIKA
Dokumen SRS ini dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu :
1. Pendahuluan yang berisi penjelasan tentang dokumen SRS yang mencakup tujuan pembuatan
perangkat lunak, lingkup masalah yang dipengaruhi oleh perangkat lunak yang
dikembangkan, definisi, referensi dan sistematika.
2. Deskripsi Umum yang berisi penjelasan secara umum mengenai perangkat lunak yang akan
dikembangkan, meliputi kegunaan dari perangkat lunak, karakteristik pengguna, batasan dan
asumsi yang diambil dalam pengembangan perangkat lunak.
3. Spesifikasi kebutuhan yang berisi uraian kebutuhan perangkat lunak secara lebih rinci.

2. DESKRISPSI UMUM
Di tengah era modern ini kebutuhan akan teknologi semakin pesat. Kecanggihan
teknologi tidak dapat di ragukan lagi. Selain dapat mempermudah setiap pekerjaan namun,
teknologi dapat memberikan beberapa keuntungan lain salah satunya adalah meningkatkan
pendapatan pembudidaya dan petani.
Ketika membahas mengenai kecanggihan teknologi yang dapat sangat membantu
para pelaku usaha dan petani pengembangan Sistem Monitoring dan Controlling Suhu Berbasis
IoT memiliki tujuan yang mengarah kepada aspek itu.

2.1. PRESPEKTIF PRODUK


Sistem yang dibuat adalah sebuah sistem berbasis IoT yang dapat membantu dan
mempersingkat waktu pembudidaya jamur dalam hal pengontrolan suhu kumbung jamur,
sehingga suhu yang ada akan selalu terjaga meskipun pembudidaya tidak ada di kumbung jamur
sehingga hasil yang didapatkan bisa maksimal.
Kegiatan yang dapat di tangani oleh sistem ini adalah dapat mengaktifkan dan
mematikan sistem melalui website, sensor suhu, penghangatan menggunakan lampu dan
penyiraman jamur secara otomatis.

2.2. MANFAAT PRODUK


Manfaat dari sistem ini adalah untuk mempermudah pembudidaya jamur dalam
pengontrolan suhu dan penyiraman jamur. Kegiatan tersebut meliputi mengaktifkan, mematikan
sistem, pengecekan suhu kumbung. Dengan adanya sistem ini tentunya akan menhemat waktu
pembudidaya karena pembudidaya dapat mengontrol kumbung hanya melalui sistem saja.

2.3. KARAKTERISTIK PENGGUNA


Pengguna sistem ini adalah pembudidaya jamur yang menggunakan sistem ini.
Kategori Pengguna Tugas Hak Akses ke aplikasi
Pembudidaya Jamur Mengaktifkan dan Mengakses semua fitur yang ada pada
mematikan sistem, serta
Kategori Pengguna Tugas Hak Akses ke aplikasi
mengecek suhu didalam sistem yang ada pada sistem yaitu :
kumbung. Button aktif dan matikan sistem
Melihat suhu sekarang
Cek report warming dan cooling

2.4. BATASAN-BATASAN
Adapun batasan dari sistem ini adalah :
1. Sistem tidak dapat mati secara otomatis.
2. Sistem memerukan aliran listrik dalam pengoperasiannya.
3. Pengembang tidak akan menghapus riwayat warming dan cooling kecuali pembudidaya
telah melakukan panen.
4. Pengubahan batas maksimal dan minimal suhu hanya dapat di ubah oleh pengembang.
5. Pengembangan sistem hanya memerlukan waktu yang singkat memungkinkan masih adanya
kekurangan sistem.
6. Sistem ini berbasis website yang memerlukan jaringan internet untuk pengaksesannya.
7. Sistem masih menggunakan hostinger gratis yang menyebabkan sering terjadinya server
down dalam pengaksesannya.

2.5. ASUMSI DAN KETERGANTUNGAN

1. Alat telah di aktifkan oleh pembudidaya jamur


2. sensor akan mendeteksi suhu sekarang
3. Jika suhu kurang dari 16OC maka harus melakukan penghangatan terhadap kumbung.
4. Jika suhu lebih dari 24OC maka harus melakukan pendinginan terhadap kumbung.

3. SPESIFIKASI KEBUTUHAN
3.1. KEBUTUHAN FUNGSIONAL
Sistem monitoring suhu ini terdiri dari sebuah perangkat berupa detektor suhu dan
kelembapan serta sistem informasi berupa website yang dihubungkan melalui internet. Adapun
kebutuhan fungsional dari sistem ini ialah dirinci sebagai berikut:
a. Sistem dapat memberikan informasi suhu secara real time.

b. Sistem dapat melakukan penyiraman otomatis berdasarkan kondisi suhu ruangan.


c. Sistem dapat menghidupkan lampu secara otomatis berdasarkan kondisi suhu
ruangan.
d. Sistem dapat memberikan informasi penyiraman dan aktivasi lampu yang
dilakukan oleh sistem dalam jangka waktu tertentu.

3.2. KEBUTUHAN NON FUNGSIONAL


Dalam sistem monitoring ini, kebutuhan yang mendukung kelancaran fungsi-fungsi
utama adalah sebagai berikut :
a. Platform yang digunakan dalam menyajikan data pemantauan suhu ialah berbasis
website.
b. Sistem melakukan deteksi suhu ruangan menggunakan sensor DHT11.

3.3. KEBUTUHAN ANTARMUKA


Kebutuhan antarmuka dalam sistem ini adalah antara lain :
1. NodeMcu ESP8266

Komponen ini merupakan sebuah platform IoT yang dalam pengembangan sistem
ini berfungsi sebagai kontroller dalam proses pemantauan kondisi ruangan, pengiriman
data serta aktivasi sensor dan sprinkle.
2. Sensor DHT11

Sensor DHT11 merupakan modul sensor yang berfungsi untuk mensensing obyek
suhu pada kumbung jamur.
3. Modul Relay 2 Chanel
Relay merupakan sebuah saklar yang dioperasikan secara elektrik. Dalam
pengembangan Sistem Monitoring dan Controlling Suhu Berbasis IoT ini, relay
difungsikan untuk menyalakan pompa air apabila suhu ruangan lebih dari 24OC.
4. Sprinkle Air dan Pompa mini

Alat ini difungsikan untuk menyemprotkan air ketika suhu ruangan lebih dari
24oC.
5. Lampu

Komponen ini difungsikan untuk menghangatkan ruangan apabila suhu ruangan


kurang dari standar yang telah ditentukan oleh sistem.
6. Project Board

Project Board merupakan dasar konstruksi sebuah sirkuit elektronik yang


digunakan dalam pengembangan sistem ini.
7. Kabel Jumper

Kabel Jumper dalam pengembangan sistem ini digunakan untuk menghubungkan


antar komponen yang telah disebutkan sebelumnya.
8. PC/Smartphone
PC/Smartphone disini di gunakan untuk mengakses website yang telah di buat.
Fungsi dari web ini adalah untuk pengontrolan oleh pembudidaya.

3.4. LINGKUNGAN OPERASIONAL


Jenis/kegunaan Perangkat Lunak Yang digunakan
Sistem Operasi Microsoft Windowa 10
DataBase Management System (DBMS) SQL Server
Pengolah Kata Microsoft Word 10
Bahasa Pemrograman PHP
Presentasi Microsoft Power Point 10
3.5. BATASAN RANCANGAN
Batasan dari sistem ini adalah sistem dirancang dengan berbasiskan IoT yang
terhubung dengan applikasi website yamg dapat berjalan pada sistem atau platform yang
mendukung.

I. WORKFLOW
II. WIRING DIAGRAM
A. NodeMcu Relay dan Sensor DHT11

B. NodeMcu dan Relay


III. BISNIS PROSES

IV. FASE DETEKSI SUHU

1. Usecase
2. Activity Diagram
3. Skenario
a. Sensor membaca suhu ruangan
Nama: Sensor membaca suhu ruangan
Aktor: Sensor DHT11
Trigger: -
Pre-Condition: Mikrokontroller menyala
Post-Condition: Data suhu tersimpan di database
Aktor Sistem
1. Membaca suhu ruangan
2. Mengirim data suhu ke
mikrokontroller

3. Menyimpan data suhu ke database

b. Petani melihat data suhu


Nama: Petani melihat data suhu
Aktor: Petani
Trigger: -
Pre-Condition: Petani membuka laman website
Post-Condition: Petani mengetahui suhu ruangan terkini
Aktor Sistem
1. Klik menu home
2. Menampilkan data suhu terbaru
4. Sequence Diagram
5. Desain UI
V. PENYIRAMAN DAN AKIFASI LAMPU
OTOMATIS

1. Usecase
2. Activity Diagram

3. Skenario

Nama: Penyiraman dan Aktivasi Lampu Otomatis


Aktor: Sensor DHT11, Pompa mini, dan Lampu
Trigger: -
Pre-Condition: Mikrokontroller menyala.
Post-Condition: Penyiraman atau aktivasi dilakukan sesuai kondisi ruangan dan data
suhu ditampilkan di database.

Aktor Sistem
1. Sensor membaca suhu ruangan
2. Sensor mengirim data suhu ke
mikrokontroller

3. Memeriksa besara suhu. Jika lebih


dari 24oC, maka lanjut ke proses
4. Jika suhu kurang dari 16oC,
maka lanjut ke proses 5.

4. Pompa melakukan penyiraman


5. Lampu aktif
6. Menyimpan data suhu ke
database

7. Menampilkan data suhu


4. Sequence
VI. LAPORAN
1. Use Case

2. Activity Diagram
3. Skenario
Nama: Petani melihat melihat laporan penyiraman
Aktor: Petani
Trigger: -
Pre-Condition: Petani membuka laman website
Post-Condition: Petani mengetahui jumlah penyiraman yang dilakukan dalam sehari
Aktor Sistem
1. Klik menu report
2. Menampilkan data laporan

4. Sequence
5. Desain UI

Anda mungkin juga menyukai