PENDAHULUAN
II.
Ruang Lingkup
Proyek akhir ini diberikan batasan ruang lingkup dalam penulisannya,
dikarenakan luasnya masalah yang ada dan terbatasnya waktu dan data dalam
penyusunan. Berikut batasan ruang lingkup sistem yang akan dibuat :
1.
Sistem ini dapat memantau kadar gas LPG, suhu, dan kadar asap di dalam rumah.
2.
3.
Sistem ini dapat memberikan peringatan kebakaran melalui SMS dan alarm kebakaran
apabila mendeteksi suhu dan kadar asap di atas kondisi normal di dalam rumah.
4.
Sistem ini dibuat menggunakan pemograman web PHP, pemrograman desktop VB .Net,
dan pemrograman microcontroller BASCOM-AVR.
5.
6.
Menggunakan gammu sebagai aplikasi SMS yang merupakan fitur dari sistem ini.
7.
MANFAAT
Dengan dibuatnya sistem ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat
sebagai berikut :
2
1.
Memudahkan pemilik rumah dalam memantau keadaan rumah meskipun sedang berada
di luar rumah.
2.
Memberikan rasa tenang kepada pemilik rumah selama meninggalkan rumah karena
rumah dapat dipantau.
3.
4.
Mengurangi resiko kebakaran yang diakibatkan oleh kebocoran tabung gas LPG.
IV.
3
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Kontrol
4.2.1
pengarahan suatu kecerdasan sebuah piranti untuk melakukan suatu aksi tertentu. Pada
umumnya, rangkaian elektronika menghasilkan kecerdasan, dan komponen-komponen
elektromekanik, seperti sensor dan motor, yang bertindak sebagai interface (antarmuka)
dengan dunia fisik. Contohnya saja mobil modern. Berbagai sensor yang terdapat pada
mobil tersebut dapat memberikan informasi tentang kondisi mesin kepada komputer yang
terpasang di mobil (on-board computer). Dengan adanya sistem tersebut, komputer dapat
menghitung jumlah bahan bakar yang tepat untuk di-injeksikan ke dalam mesin dan
menyesuaikan waktu pengapian (iginition timing). Bagian-bagian mekanik dari sistem
termasuk mesin, transimisi, roda, dan berbagai komponen lainnya yang terdapat pada
mobil modern tersebut. Untuk merancang, mendiagnosis, atau memperbaiki sistem yang
canggih ini diperlukan suatu keahlian khusus di bidang pengontrollan (Sistem kontrol).
(Arif, 2003, hal. 1).
Suatu sistem kontrol pada awalnya dipahami sebagai proses yang dapat
mengontrol suatu sistem baik dengan rangkaian elektronika analog, maupun dengan
rangkaian yang memakai saklar (switch), relay, dan timer. Pengertian tersebut dipahami
pada zaman yang masih belum terdapat teknologi canggih. Di zaman serba teknologi
canggih ini, seiring dengan kemajuan mikroprosesor, pengimplementasian sistem kontrol
terhadap dunia nyata semakin meluas. Dengan adanya mikroprosesor, sistem kontrol
dapat dilakukan dengan cepat, tepat, dan canggih, serta terdapatnya fitur-fitur yang baru.
Sistem kontrol dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
1. Sistem kontrol secara manual (Open Loop Controls)
2. Sistem kontrol otomatis (Closed Loop Controls)
4.2.2
dilakukan secara manual oleh operator dengan mengamati keluaran secara visual,
kemudian dilakukan koreksi variabel-variabel kontrolnya untuk mempertahankan hasil
keluarannya. Sistem kontrol itu sendiri bekerja secara open loop, artinya sistem kontrol
tidak dapat melakukan koreksi variabel untuk mempertahankan hasil keluarannya.
Perubahan ini dilakukan secara manual oleh operator setelah mengamati hasil
keluarannya melalui alat ukur atau indikator.
secara otomatis, karena pada sistem ini terdapat untai tertutup (Closed Loop) sebagai
umpan balik (feedback) dari hasil keluaran menuju ke masukan setelah dikurangkan
dengan nilai setpoinnya. Pengaturan secara untai tertutup ini, tidak memerlukan operator
untuk melakukan koreksi variabel-variabel kontrolnya karena dilakukan secara otomatis
dalam sistem kontrol itu sendiri. Dengan demikian, keluaran akan selalu dipertahankan
berada pada kondisi stabil sesuai dengan setpoin yang ditentukan. Contoh dalam rumah
tangga adalah kulkas, seterika automatik, pompa automatik, dan sebagainya.
Sejarah PHP
PHP (akronim dari PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman
yang berfungsi untuk membuat website dinamis maupun aplikasi web. PHP ditulis
(diciptakan) oleh Rasmus Lerdorf, seorang software engineer asal Greenland sekitar
tahun 1995. Pada awalnya PHP digunakan Rasmus hanya sebagai pencatat jumlah
pengunjung pada website pribadi beliau. Karena itu bahasa tersebut dinamakan Personal
Home Page (PHP) Tools. Tetapi karena perkembangannya yang cukup disukai oleh
komunitasnya, maka beliau pun merilis bahasa PHP tersebut ke publik dengan lisensi
open-source. Saat ini, PHP adalah server-side scripting yang paling banyak digunakan di
website-website di seluruh dunia, dengan versi sudah mencapai versi 5 dan statistiknya
terus bertambah. (Yuliano, 2007, hal. 1 sampai hal. 2).
4.3.2
Kelebihan PHP
6
2.
PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda dan dalam sistem operasi yang
berbeda pula. PHP dapat berjalan di sistem operasi UNIX, Windows 98 ke atas, Windows
NT dan Machintosh.
3.
4.
PHP juga dapat berjalan pada web server Microsoft Personal Web Server, Apache, IIS,
Xitarni, dan sebagainya.
5.
PHP adalah termasuk bahasa yang embedded (bisa ditempel atau dilettakkan dalam tag
HTML).
6.
MySQL
4.4.1
Sejarah MySQL
MySQL merupakan hasil buah pikiran dari Michael Monty Widenius, David
Axmark, dan Allan Larson dimulai tahun 1995. Mereka bertiga kemudian mendirikan
perusahaan bernama MySQL AB di Swedia. Tujuan awal ditulisnya program MySQL
adalah untuk mengembangkan aplikasi web yang akan digunakan oleh salah satu klien
MySQL AB. Pada saat itu MySQL AB adalah sebuah perusahaan konsultan database dan
pengembang software .
MySQL versi 1.0 dirilis pada Mei 1996 dan penggunaanya terbatas dikalangan
intern saja. Pada bulan Oktober 1996, MySQL versi 3.11.0 dirilis kemasyarakat luas
dibawah lisensi Terbuka tapi Terbatas.
Barulah pada bulan Juni 2000, MySQL AB mengumumkan bahwa mulai MySQL
versi 3.23.19 diterapkan sebagai General Public License (GPL). Dengan lisensi in maka
siapapun boleh melihat
dengan cuma-cuma. Dan bila ada yang memodifikasi pada program aslinya, maka
program modifikasi tersebut harus dilepas dibawah lisensi GPL juga. MySQL versi ini
masih digunakan hingga sekarang dan MySQL AB masih memberikan layanan technical
support kepada pengguna MySQL. (Hidayat, 2007, hal. 1).
4.4.2
Kelebihan MySQL
MySQL mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya :
1. Portabilitas.
MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows,
Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.
7
2. Open Source.
MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL
sehingga
bersamaan
menangani query
sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan
waktu.
5. Jenis Kolom.
MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed / unsigned
integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.
6. Perintah dan Fungsi.
MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah
Select dan Where dalam perintah (query).
7. Keamanan. MySQL
memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin
akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.
8. Skalabilitas dan Pembatasan.
MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman
(records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas
indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
9. Konektivitas.
MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP,
Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).
10. Lokalisasi.
MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan
lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum
termasuk di dalamnya.
11. Antar Muka.
MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa
pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming
Interface).
12. Klien dan Peralatan.
8
4.5.1
Symbolic Instruction Code) pada tahun 1964, sebuah bahasa yang mudah dipelajari dan
digunakan bagi programmer pemula. Bahasa ini digunakan selama sekitar 15 tahun, oleh
berbagai macam orang dan perusahaan untuk membuat kompiler dan interpreter untuk
BASIC.
Pada tahun 1975, ketika Microsoft merupakan perusahaan baru, versi bahasa
BASIC adalah produk mereka yang pertama, dan produk tersebut banyak digemari.
Microsoft BASIC dan produk yang sukses mereka Quick BASIC (atau biasa disebut
QBASIC) menjadi versi BASIC yang banyak digunakan dalam PC. Sampai saat ini, masih
ada yang menggunakannya. Quick BASIC bisa digunakan dalam Windows ketika
diluncurkan, tetapi masih diperlukan usaha tambahan untuk membuat kode dalam gaya
interface Windows. Jadi, tidak semudah menulis kode dalam lingkungan yang baru.
Microsoft datang dengan produk terbaru, sebuah produk yang mengkombinasikan
bahasa BASIC yang populer dan mudah dipelajari dengan lingkungan yang
memungkinkan programmer secara grafis membuat interface bagi sebuah program.
Produk tersebut adalah Visual Basic 1.0. Ini bukanlah program yang pertama kali muncul
dengan model seperti itu, tapi program ini menyediakan lingkungan yang cepat untuk
membangun interface pengguna grafis (GUI).
Visual Basic sangat cepat berkembang menjadi populer. Setiap versi Visual Basic
selalu ada fitur-fitur baru yang membuatnya menjadi fasilitas handal dalam membuat
program. Salah satu perubahan penting adalah bagaimana Visual Basic dijalankan.
Sebelum versi 5 yang diterbitkan pada tahun 1997, Visual Basic adalah bahasa
interpreter yang tampilannya tidak terlalu bagus dibandingkan Visual C++, Delphi, atau
bahasa kompile lain. Visual Basic 5.0 mempunyai kemampuan membuat semacam
interpreter atau kompile, dan performanya menjadi lebih baik.
Banyak tambahan fitur-ftur baru ke dalam Visual Basic, tapi semua dibangun
pada dasar-dasar yang sudah ada. Ini bukan hal yang tidak biasa dilakukan, sebagian
besar pengembangan dengan cara ini menimbulkan efek penumpukan sampah. Versi baru
dari sebuah tool dicoba untuk tetap kompatibel dengan versi pendahulunya. Untuk
menulis bahasa baru yang terlepas dari bahasa sebelumnya hampir tidak terpikirkan
karena pekerjaannya sangat banyak dan tidak populer. Kelebihan dari bahasa baru adalah
benar-benar terhindar dari kelemahan bahasa program yang lalu. Ini yang dilakukan oleh
Microsoft pada waktu berpindah dari Visual Basic 6.0 ke Visual Basic .NET. Bahasa ini
ditulis ulang untuk membuat versi yang benar-benar bersih atau handal. (Mackenzie dan
Ken Sharkey, 2004, hal 17 sampai hal. 20).
4.5.2
.NET Framework
Secara sekilas, tampaknya .NET hanya sebuah konsep marketing, suatu siasat
agar Visual Basic masih ada kelanjutannya. Akan tetapi sebenarnya tidak demikian. .NET
mewakili suatu area teknologi dan konsep yang membuat platform yang bisa digunakan
untuk mengembangkan suatu aplikasi.
Dalam pengembangan Visual Basic .NET, ada banyak perubahan radikal. Salah
satunya adalah pengembangan dasar bagi semua alat-alat pengembangan .NET. Dasar ini
disebut .NET Framework yang menyediakan dua hal penting, yaitu lingkungan dasar
runtime dan class dasar. Lingkungan runtime mirip dengan sistem operasi, menyediakan
lapisan antara program dengan kompleksitas dari sistem, penampilan pelayanan dari
aplikasi, dan penyederhanaan akses pada fungsi lapisan yang lebih bawah. Class dasar
menyediakan satu set besar fungsi wrapping dan abstraksi seperti teknologi internet
protocol, akses sistem file, manipulasi XML dan lain-lain. (Mackenzie dan Ken Sharkey,
2004, hal. 22).
4.3
Gammu
Gammu adalah nama dari projek yang dikenal baik dengan nama Command Line
Utility, yang bisa anda gunakan untuk mengontrol ponsel anda. Gammu ditulis dalam
bahasa C dan dibangun diatas libGammu. (http://wammu.eu/gammu/).
Di dalam penggunaanya Gammu membutuhkan database MySQL sebagai
tempat penyimpanan pesan yang akan dikirim (outbox) dan pesan yang diterima (inbox).
Kelebihan dari Gammu adalah merupakan software opensource yang tersedia
dalam bentuk source code dan binary. Jadi, tidak ada masalah dengan lisensi. Selain itu,
Gammu juga tersedia untuk sistem operasi Microsoft Windows dan Linux.
10
4.6.1
Konfigurasi Gammu
Untuk menggunakan Gammu, harus dilakukan beberapa konfigurasi terlebih
2.
4.6.2
Apabila Gammu bisa mengenali modem yang digunakan dengan baik, maka akan
muncul tampilan seperti pada gambar 4.3.
4.4 BASCOM-AVR
11
12
13
4.5
keluarga AVR. AVR merupakan seri mikrokontroler CMOS 8-bit buatan Atmel, berbasis
arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer). Hampir semua instruksi dieksekusi
dalam satu siklus clock. AVR mempunyai 32 register general-purpose, timer / counter
fleksibel dengan mode compare, interrupt internal dan eksternal, serial UART,
programmable Watchdog Timer, dan mode power saving, ADC, dan PWM internal. AVR
juga mempunyai In-System Programmable Flash on-chip yang mengijinkan memori
program untuk diprogram ulang dalam system menggunakan hubungan Serial Peripheral
Interface (SPI). (Wardhana, 2006, hal. 1).
4.8.1
gambar 4.8.
14
Saluran I/O sebanyak 32 jalur, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D yang masingmasing terdiri 8 bit.
10
11
12
15
Port A (PA0PA7) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan ADC.
Port B (PB0PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu
timer/counter, comparator analog dan SPI.
Port C (PC0PC7) berfungsi sebagai pin I/O dua arah dan pin fungsi khsusus yaitu
TWI/I2C, komparator analog dan timer oscillator.
Port D (PD0PD7) berfungsi sebagai port I/O dua arah dan pin fungsi khusus yaitu
komparator analog, interupsi eksternal dan komunikai serial.
XTAL1 dan XTAL2 adalah pin masukan clock eksternal atau untuk pemasangan crystal
oscillator.
10
program yang terpisah. Peta memori data dapat ditunjukkan pada gambar 4.10.
16
17
18
ADPS[2..0] merupakan bit pengatur clock ADC. Skema dari sistem clock ADC
diperlihatkan pada gambar 4.16.
4.9
19
=
=
=
Parity
Stop
Idle
=
=
=
mulai dari LSB (least signifikan Bit) sampai MSB (most signifikan bit).
Digunakan untuk mengetahui data yang dikirim benar atau salah.
Stop bit (berlogika 1)
Tidak ada pengiriman data (logika 1)
4.9.1
Untuk komunikasi serial dengan menggunakan kabel yang panjang masalah data
loss lebih aman jika dibandingkan dengan paralel. Port serial mentransmisikan
1 pada level tegangan -3 sampai -25 volt dan 0 pada level tegangan +3 sampai
+25 volt. Sedangkan port paralel mentransmisikan 0 pada level tegangan 0 volt
2.
3.
mikrokontroler
sudah
di
lengkapi
dengan
SCI
(serial
communication interface). Hanya dibutuhkan dua pin utama TxD dan RxD
(diluar acuan ground).
4.10
multi modul sensor yang output-nya telah dikalibrasi secara digital. Dibagian dalamnya
terdapat kapasitif polimer sebagai elemen untuk sensor kelembaban relative dan sebuah
pita regangan yang digunakan sebagai sensor temperatur. Output kedua sensor
digabungkan dan dihubungkan pada ADC 14 bit dan sebuah serial interface pada satu
chip yang sama. Konfigurasi pin SHT11 dapat dilihat pada gambar 4.19.
20
selama rentang waktu tersebut. SCK digunakan untuk proses sinkronisasi komunikasi
antara mikrokontroler dengan SHT11. Sedangkan pin data digunakan untuk transfer data
masukan dan keluaran dari sensor. Rangkaian aplikasi SHT11 dapat dilihat pada gambar
4.21.
terhadap gas Hidrogen, Metana, Propana, dan Butana. Sensor ini cocok digunakan untuk
mendeteksi gas LPG. Sensor ini mempunyai respon kerja yang cukup cepat ( 15 detik)
dan sangat linear.
22
Sensor ini terbagi menjadi 2 elemen, yaitu elemen D yang sensitif terhadap gas
LPG dan elemen C yang tidak sensitif terhadap gas. Kedua elemen ini dirangkai ke dalam
rangkaian Wheatstone Bridge seperti pada Gambar 4.23. Bila elemen D mendeteksi
adanya gas tersebut, maka akan ada beda tegangan pada rangkaian, sebesar vout. Nilai
R1 = 1k ohm, R2 = 1k ohm, dan VR 200 ohm. (Figaro, 2006, hal. 1 sampai hal. 2).
23
AF30 adalah mendeteksi keberadaan gas-gas yang dianggap mewakili asap rokok, yaitu
gas hidrogen dan ehanol. Sensor AF30 mempunyai tingkat senstifitas yang tinggi
terhadap dua jenis gas tersebut. Gambar 4.26 menunjukkan grafik tingkat sensitifitas
sensor AF30 terhadap kedua jenis gas tersebut.
24
25
Sensitivitas =
Rgas
Rair
(4.3)
Dari hasil pengukuran tegangan output sensor (Vout), maka dapat dihitung nilai
resistansi sensor AF30 (Rs) dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
Rs =
4.13
VccVout
RL (4.4)
Vout
protokol TCP / IP. Hal ini memungkinkan kontrol perangkat melalui jaringan berbasis
pada Ethernet dan TCP / IP dengan menghubungkan ke peralatan yang ada dengan RS232 serial interface. (WIZNET, 2007, hal. 5).
Bentuk fisik dari modul Ethernet WIZ110SR dapat dilihat pada gambar 4.29.
4.13.2 Spesifikasi
Berikut adalah spesifikasi dari modul Ethernet WIZ110SR :
26
27
1.
2.
3.
4.
5.
a.
a.2
b.
Serial
Untuk mengkonfigurasi modul terkait dengan bagaimana modul dapat
berkomunikasi dengan mikrocontroler melalui UART (Universal Asyncronus
Receiver Transmitter) seperti Baud Rate (Speed), Jumlah Bit data setiap paket
(DataBit), Parity, Stop Bit, dan Flow Control.Setelah semua konfigurasi telah
sesuaikan dengan kebutuhan (Network & Serial) tekan tombol Setting untuk
mengirimkan konfigurasi ke modul WIZ110SR.
V.
METODOLOGI
Metodologi adalah panduan yang penulis gunakan dalam menyusun proyek akhir
ini mulai dari penyusunan proposal, pembuatan sistem dan aplikasi serta penyusunan
laporan proyek akhir. Pada bagian metodologi ada beberapa sub-bagian yang akan
membahas metodologi yang digunakan dalam studi literatur, perancangan, realisasi dan
terakhir adalah prototype.
28
5.1
Studi Literatur
Studi literatur yang dilakukan dalam Proyek akhir ini meliputi pencarian bahan-
bahan / teori pendukung dalam bentuk buku, jurnal, sharing ilmu serta membuka situssitus (website) dan yang mendukung penyelesaian proyek akhir ini.
5.2
Perancangan
Secara umum sistem ini terdiri dari 3 blok besar yaitu blok Logger and Control,
blok Server, dan blok Client seperti pada gambar 5.1. Selanjutnya, perancangan secara
rinci akan mengikuti blok-blok yang ada.
sensor dan kontrol terhadap peralatan rumah tangga. Sistem pada blok ini dibangun dari
Microcontroller AVR ATMega8535, sensor gas LPG TGS6812, sensor suhu SHT11,
sensor asap AF30, dan sistem kontrol berupa relay.
5.2.1.2 Rangkaian Single Chip Microcontroller AVR ATMega8535
Untuk dapat menggunakan IC AVR ATMega8535, perlu ditambahkan beberapa
komponen pendukung dan dirangkai sehingga tampak seperti pada gambar 5.2.
29
30
Ke PORTA.1
(PA.1)
31
32
5.2.2
Blok Client
Blok ini menjelaskan bahwa pengguna sistem (pemilik rumah) dapat mengakses
sistem kontrol rumah secara online melalui internet ataupun lokal melalui local area
33
network. Pemilik rumah dapat mengakses sistem kontrol rumah melalui komputer
ataupun melalui ponsel yang mendukung web. Pemilik rumah dapat memantau kadar gas
LPG, kadar asap, dan suhu di dalam rumah melalui grafik yang akan ditampilkan dalam
web tersebut.
Apabila terjadi kebakaran, peringatan akan dikirimkan ke ponsel pemilik rumah
yang telah didaftarkan pada server.
5.2.2.1 Use Case Diagram Web
Secara umum blok server ini dapat digambarkan dalam model Use Case
Diagram seperti pada gambar 5.10 berikut
34
Blok Server
Blok server merupakan blok sistem yang melakukan pooling data dari blok
logger and control, dan menyediakan antarmuka antara pemilik rumah dengan sistem
kontrol rumah serta menyediakan fasilitas pemberian peringatan kebakaran melalui SMS.
Sistem pada blok ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman desktop VB .NET,
bahasa pemrograman web PHP dan database server MySQL, serta aplikasi SMS
gateway Gammu.
5.2.3.1 Rancangan Program Pooling Data (VB .NET)
Program pooling digunakan untuk menerima data dari mikrokontroler secara
terus menerus dalam interval tertentu lalu memasukkan data-data tersebut ke dalam
database, sehingga dapat diakses oleh pengguna melalui web. Selain itu, program pooling
ini juga digunakan untuk membaca daftar perintah dari database dan mengirimkannya ke
mikrokontroler. Flowchart dan prototype program pooling dapat diihat pada gambar 5.11
dan gambar 5.12.
35
36
merupakan relasi many to many, maka dalam pembuatan tabel, ditambahkan satu tabel
baru hasil relasi tersebut dengan nama Log_Perintah. Berikut adalah perancangan tabel
berdasarkan ERD yang telah ditampilkan di atas.
Tabel 5.1 Tabel Pengguna
Nama Field
nama_user
sandi
nama_lengkap
no_hp
Tipe Data
Varchar
Varchar
Varchar
Varchar
Ukuran
10
10
30
20
Keterangan
Primary Key
-
Tipe Data
Varchar
Varchar
Varchar
Ukuran
10
10
160
Keterangan
Primary Key
-
Tipe Data
Varchar
Varchar
Date
Varchar
Ukuran
10
10
10
Keterangan
-
Tipe Data
Date and Time
Varchar
Varchar
Varchar
Varchar
Integer
Integer
Integer
Ukuran
3
3
3
3
-
Keterangan
-
Realisasi
Agar dapat merealisasikan proyek akhir ini sesuai dengan yang telah
direncanakan, terlebih dahulu perlu dilakukan pencarian data dan pemahaman terhadap
kasus yang dihadapi kemudian proses pengumpulan data-data yang diperlukan untuk
dalam mendukung sistem nantinya. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa
pemrograman desktop VB .NET, bahasa pemrograman web PHP dengan MySQL sebagai
38
Pengujian
Pada tahap pengujian ini, proyek akhir akan diperiksa sehingga dapat diketahui
jika ada hal-hal yang tidak sesuai. Adapun proses pengujian yang akan dilakukan adalah
memastikan bahwa data hasil pemantauan dapat ditampilkan pada web dengan benar
serta memastikan bahwa perintah yang dimasukkan oleh pengguna (pemilik rumah)
melalui web bisa sampai pada sistem kontrol (mikrokontroler) dengan baik. Berikut
merupakan tahapan proses pengujian yang akan dilakukan pada sistem kontrol yang akan
dibangun :
1. Pengujian rangkaian mikrokontroler.
Untuk melihat performance rangkaian mikrokontroler apabila sistem dihidupkan
terus menerus. Dalam pengujian ini akan dilakukan selama 7 hari.
2. Pengujian proses pengiriman perintah melalui web.
Untuk melihat kesuksesan pengiriman perintah dari web ke sistem pada blok
Logger and Control. Adapun perintah yang akan dikirimkan yaitu perintah
mematikan lampu1, menghidupkan lampu1, mematikan lampu2, menghidupkan
lampu2, mematikan lampu3, mematikan lampu3, mematikan pompa air, dan
menghidupkan pompa air.
3. Pengujian penerimaan data hasil pemantauan melalui web.
Untuk melihat kesuksesan penerimaan data dari sistem pada blok Logger and
Control yang kemudian ditampilkan pada antarmuka web. Adapun data-data
yang akan diterima yaitu berupa data yang telah dipaketkan dalam satu String
yang berisi data suhu ruangan, kadar gas LPG, kadar asap, serta keadaan / state
lampu1, lampu2, lampu3, dan pompa air.
4. Pengujian pengiriman pesan peringatan kebakaran.
Pengujian ini bertujuan untuk melihat apakah sistem akan mengirimkan pesan
peringatan kebakaran apabila mendeteksi kebakaran. Dalam pengujian ini sensor
suhu akan didekatkan dengan api dan sensor asap akan diberi asap.
5. Pengujian pengaksesan melalui mobile client.
Untuk melihat apakah sistem dapat berjalan dengan baik apabila diakses melalui
piranti mobile.
5.5
39
Adapun analisa yang akan dilakukan terhadap sistem yang akan dibangun adalah
analisa kesesuaian sistem kontrol dan logger terhadap web (interface) yang terdapat pada
komputer dan kendala-kendala yang terjadi selama proses pembuatan sistem pemantauan
kondisi dan pengontrolan peralatan rumah berbasis internet protocol dengan web sebagai
antarmuka.
5.6
penyelesaian proyek akhir ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan. Setelah proses
penyempurnaan, maka proyek akhir ini siap untuk diimplementasikan.
VI.
JADWAL PELAKSANAAN
Dalam pembuatan Proyek Akhir ini, penulis membuat jadwal pengerjaannya agar
waktu yang digunakan dalam pembuatan proyek akhir ini dapat berjalan efektif dan
sesuai dengan metodologi yang digunakan. Adapun jadwal pengerjaannya dapat dilihat
pada Tabel berikut.
Tabel 6.1 Jadwal Pelaksanaan Proyek Akhir
VII.
BIAYA
Pada perancangan proyek akhir ini, dibutuhkan beberapa piranti elektronik.
Adapun anggaran biaya yang yang dibutuhkan dalam menyelesaikan Proyek Akhir ini
adalah sebagai berikut.
Tabel 7.1 Perkiraan Biaya Proyek Akhir
No
Nama barang
Harga / Unit
40
Jumlah
Jumlah total
Kebutuhan umum
1
PCB polos
Rp.
3.500,-
10
Rp.
35.000,-
Pelarut PCB
RP. 5.000,-
Rp.
10.000,-
Rp.
10
Rp.
10.000,-
1.000,-
IC Mikrokontroler ATMega8535
Rp. 40.000,-
Rp. 80.000,-
Crytal 12MHz
Rp.
5.000,-
Rp. 10.000,-
Socket IC 40 pin
Rp.
2.000,-
Rp.
4.000,-
Capacitor 22 Pf
Rp.
100,-
Rp.
400,-
Capacitor 10 nf
Rp.
100,-
Rp.
200,-
Header 8 pin
Rp.
4.000,-
Rp. 32.000,-
10
Header 6 pin
Rp.
3.000,-
Rp.
6.000, -
11
Header 2 pin
Rp.
1.000,-
Rp.
2.000,-
12
Push button
Rp.
500,-
Rp.
1.000,-
13
Resistor 10 K Ohm
Rp.
100,-
Rp.
200,-
14
V regulator 7805
Rp.
1.500,-
Rp.
3.000,-
15
Rp. 400.000,-
Rp. 400.000,-
16
Rp. 150.000,-
Rp. 150.000,-
17
Rp. 200.000,-
Rp. 200.000,-
18
Rp. 410.000,-
Rp. 410.000,-
Total
Rp.1. 353.800,-
41
VIII.
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Agus. (2004). Teknologi Kontrol Modern. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada
Budiharto, Widodo dan Togu Jefri. (2007). 12 Proyek Sistem Akuisisi Data. Jakarta: Elex
Media Komputindo
Firdaus. (2007). 7 Jam Belajar Interaktif PHP & MySQL dengan Dreamweaver.
Palembang: Maxikom
Hakim, Lukmanul. (2008). Membongkar Trik Rahasia Para Master php. Yogyakarta:
Lokomedia
Hidayat, Rahmat. (2007). Belajar Database MySQL. Jakarta: IlmuKomputer.Com
Mackenzie, Duncan dan Kent Sharkey. (2004). Belajar Sendiri dalam 21 Hari Visual
Basic .NET, (Diterjemahkan oleh: Bayu Probo). Yogyakarta: Andi
Wardhana, Lingga. (2006). Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR Seri ATMega8535.
Yogyakarta: Andi
WIZnet Co., Ltd. (2007). WIZ110SR Users Manual. Seongnam Gyeonggi : WIZnet Co.,
Ltd.
Yuliano, Triswansyah. (2007). Pengenalan PHP. Jakarta: IlmuKomputer.Com
[GW]ammu. (t.t). Gammu. Diambil 1 Desember 2010 dari http://wammu.eu/gammu/
(terjemahan)
Figaro. (2006). TGS6812 Datasheet. Diambil 25 November 2010
http://www.figaro.co.jp/en/data/pdf/20091110165940_74.pdf (terjemahan)
dari
42