Anda di halaman 1dari 9

Laporan Pengendalian Proses

Tugas Pertemuan ke-3

Disusun Oleh:

Nama: Evan Adrian Adhi

NRP: 1622006

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

2018
1. Pentingnya Pengendalian Proses

Pengendalian proses diperlukan agar kita dapat mendapat kondisi yang kita inginkan.
Salah satu kesulitan untuk mendapatkan kondisi tersebut adalah karena adanya gangguan
(noise). Gangguan umumnya terdapat dari luar sistem, tapi ada juga beberapa yang
terdapat dari dalam sistem. Pada menara distilasi, contoh gangguannya adalah suhu
ruangan yang tidak menentu, guncangan, adanya kerak air dalam tabung, dan lainnya. [1]
[2]

2. Pengendalian itu Mungkin

Pengendalian hanya dapat dilakukan jika insinyur menyediakan peralatan yang


dibutuhkan selama desain proses. Insinyur harus menganalisa alat yang diperlukan dan
cara untuk mengendalikan alat tersebut. Misalnya dalam pengendalian sebuah tangki
reaktor, cari tahu apa saja yang dapat dikontrol oleh kita seperti valve masuk air, valve
keluar air, dan pemanas. Setelah itu kita menentukan bagaimana cara mengontrol
variabel-variabel tadi. Kita membutuhkan sensor suhu untuk mengontrol pemanas agar
suhu ruangan dapat terjaga pada suhu yang diinginkan. Kita juga membutuhkan sensor
ketinggian agar flow masuk dan keluar air dapat kita atur sesuai dengan set point yang
kita inginkan. [1][2]

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah cara teknisi untuk mengatur/ mengendalikan
sistem. Dalam hal ini dibutuhkan komunikasi dari alat ke manusia. Salah satu caranya
adalah membuat computing and interface for person. Interface ini membantu manusia
untuk melihat, mengawasi, menganalisa, serta mengontrol keadaan dalam alat tersebut.
[2]

3. Tempat Pengendalian Dilakukan

Sebagai perancang, keamanan adalah hal yang paling utama. Ada alat-alat tertentu
yang dapat membahayakan manusia seperti alat bertekanan tinggi atau bersuhu tinggi.
Untuk itu dibuatlah central control room. Control room adalah ruangan dimana
teknisi/insinyur dapat mengontrol alat tanpa harus mendatangani alat secara langsung.
Sebenarnya fasilitas dalam control room sangat bergantung pada teknologi yang
digunakan. Pada teknologi lampau, hanya terdapat panel- panel dan indikator yang
terdapat pada rak besar. Tapi sekarang sudah terdapat interface sehingga kita dapat
melihat keadaan alat tersebut, melihat grafik, bahkan melakukan kalkukasi dalam
komputer itu sendiri. Walau begitu, pada alat masih terdapat local manipulation dan
local display. Salah satu gunanya adalah ketika sistem komunikasi tidak berjalan dan juga
ketika mantenance alat tersebut.[1][2]

4. Dokumentasi Disain Pengendalian

Dalam dunia teknik, disain alat kebanyakan tidak bisa dideskripsikan dengan kata-
kata karena akan sangat panjang dan sulit dimengerti. Untuk itu ada sebuah cara dengan
menggunakan gambar perpipaan dan instrumentasi (P & I Drawing). Selain
mempersingkat penjelasan, disediakan juga simbol-simbol standar agar penggambaran
dapat universal dilakukan dan dibaca. [1][2]

Gambar 3.1 – Contoh P&ID [3]


Pada gambar 3.1 terlihat berbagai bentuk, garus, penamaan, dan lainnya.
Semua itu memiliki arti dan sudah distandarisasi oleh ISA (The Instrumentation,
Systems and Automation Society). Standar simbol yang ditetapkan ISA antara lain:

a. Line Symbol
Line Symbol digunakan untuk menggambarkan hubungan antara unit-unit yang
berbeda dalam sistem yang dikontrol. Tabel berikut di bawah ini merupakan Line
Simbol yang pada umumnya sering digunakan.[3]

Gambar 3.2 – Line Symbol

Dari gambar 3.2, Piping line merupakan proses utama dimana pipa
mengalirkan bahan kimia yang diidentifikasikan dengan menggunakan kode. Simbol
line lainnya menjelaskan bagaimana system terhubung antara satu proses dengan
proses lainnya,serta signal yang digunakan dalam sistem instrumentasi, seperti
electrical signal,pneumatic signal,data, dll. [3]
b. Valves symbol

Gambar 3.3 – Valves Symbol [3]


c. Valves Actuator Symbol

Gambar 3.4 - Valves Actuator Symbol


d. Plant Symbol
Gambar 3.5 – Plant Symbol 1 [3]

Gambar 3.6 – Plant Symbol 2 [3]

5. Jenis Sistem Pengendalian


Pengendalian berdasarkan jenisnya dibedakan menjadi 2, yaitu:
a. Open loop system
Sistem kontrol loop terbuka adalah suatu sistem yang tidak terdapat proses
pengukuran dimana pengontrolannya tidak dipengaruhi oleh output-nya
sehingga sistem tidak mempedulikan apakah output sesuai dengan yang
diinginkan atau tidak. [4]

Gambar 3.7 – Diagram Blok Sistem Loop Terbuka


Kelebihan sistem kontrol loop terbuka adalah:
 Konstruksi yang sederhana.[4]
 Tidak memerlukan banyak komponen, sehingga lebih ekonomis.[4]
 Kestabilan tidak terlalu dipersoalkan, karena diterapkan pada sistem yang
keluarannya dapat terprediksi cukup akurat dan tidak memerlukan presisi
tinggi.[4]
 Cocok untuk keluaran yang sukar diukur/tidak ekonomis (contoh: untuk
mengukur kualitas keluaran pemanggang roti)[1]
Kekurangan sistem kontrol loop terbuka adalah:
 Gangguan akan menimbulkan kesalahan sehingga keluaran mungkin berbeda
dengan yang diinginkan.[4]
 Harus sering melakukan kalibrasi.[4]
b. Closed loop system

Sistem kontrol loop tertutup adalah suatu sistem kontrol yang tindakan
pengendaliannya memperhitungkan output sebelumnya untuk mendapatkan
keluaran yang diinginkan. Diagram blok sistem loop tertutup sederhana ditunjukkan
pada Gambar 3.8. [4]

Gambar 3.8 - Diagram Blok Sistem Kontrol Loop Tertutup

Kelebihan sistem kontrol loop tertutup adalah:


 Dapat mengatasi kelemahan pada sistem kontrol loop terbuka karena bisa
memberikan koreksi bila keluaran tidak sesuai dengan yang diinginkan.[4]
 Dapat mengatasi gangguan.[4]

Kelemahan sistem kontrol loop tertutup adalah:

 Lebih rumit untuk perancangannya.[4]


 Dapat membuat sistem tidak stabil bila terjadi over-correction.[4]
6. Sinyal Transmisi

Ada tiga jenis sinyal yang digunakan pada industri proses saat ini, yaitu:

a. Sinyal pneumatic atau tekanan udara


Tekanan udara yang digunakan untuk mentransmisi sinyal menggunakan
pneumatic adalah 3 – 15 psig. Jarang menggunakan 6 – 30 psig atau 3.0 – 27 psig. [1]
Batas tekanan bawah 3 psig digunakan karena jika 0 psig, tidak bisa dibedakan
dengan ketidakadaan sinyal tersebut. Sedangkan 0<x<3 psig tidak digunakan karena
cukup sulit terbaca dengan tekanan yang cukup kecil. 3 psig sendiri digunakan
karena mudah untuk menyetel tekanan menjadi 3 psig dan tidak membutuhkan
vakum. [5] 15 psig digunakan sebagai batas atas karena kebanyakan alat ukur aman
digunakan untuk tekanan sekitar 20 psig, jadi peralatan tidak akan terkena tekanan
berlebih. [6]
b. Sinyal elektrik (elentric) atau elektronik
Sinyal elektrik normalnya digunakan arus antara 4 dan 20 mA. Jarang
menggunakan 10 – 50 mA atau 1 – 5 V atau 0 – 10 V.[1] Digunakan arus karena jika
menggunakan tegangan dan menarik kabel yang cukup panjang, tegangan akan
turun sehingga bisa salah membaca kode. [2] Menggunakan 4mA sebagai batas
bawah karena 0-3mA digunakan untuk sensor. Lalu 20mA digunakan karena alasan
keamanan, karena jantung manusia bisa menahan arus lewat sekitar 30mA. [7] Lalu
alasan terakhir menggunakan 4-20mA adalah mudah dalam melakukan penskalaan.
[7]
c. Sinyal digital atau diskret (nol dan satu).
Sinyal digital sering juga diperlukan untuk mengubah dari satu sinyal ke sinyal
lainnya. Ini dilakukan oleh transducer. Contohnya dari sinyal listrik ke sinyal
pneumatik. Ini menggunakan transduser arus (I) dan pneumatik (P) atau I/P.[1]
Referensi:
1. Pengantar Pengendalian Proses Departemen Teknik Kimis FTUI – Ir. Abdul Wahid,
MT
2. Rangkuman dan Hasil diskusi pertemuan ke-3
3. Piping and Instrumentation Diagram P&ID (By Adi Fadillah) -
https://adibaduts.wordpress.com/pid/ (Diakses 6 September 2018)
4. Modul II Praktikum Dasar Sistem Kontrol Universitas Kristen Maranatha –
Pengantar Sistem Kontrol
5. Sensorsone. Why use 4-20mA and 3-15 psi rather than 0-20mA & 0-15psi -
https://www.sensorsone.com/why-offset-4-20ma-3-15psi/ (Diakses 7 September
2018)
6. Quora (4 Agustus 2015). Why standard input pneumatic signal is 3-15 psi and
why doesn't it start from 0 - https://www.quora.com/Why-standard-input-
pneumatic-signal-is-3-15-psi-and-why-doesnt-it-start-from-0 (Diakses 7
September 2018)
7. Automation Forum (Agustus 2017). Why 4-20 ma signal is used in Industrial
instrumentation - https://automationforum.in/t/why-4-20-ma-signal-is-used-in-
industrial-instrumentation/2248 (Diakses 7 September 2018)

Anda mungkin juga menyukai