Anda di halaman 1dari 12

BAB 3

DESAIN RANCANGAN SOLUSI


3.1 Konsep Sistem

Untuk diagram blok sistem adalah jenis diagram yang digunakan untuk menggambarkan
struktur dan fungsi dari suatu sistem yang kompleks, dengan cara merepresentasikan sistem
sebagai kumpulan blok dan hubungan antara blok tersebut. Diagram ini umumnya digunakan
dalam bidang teknik dan teknologi untuk merancang dan menganalisis sistem kompleks.

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

Pada diagram sistem ini menjelaskan bahwa, perangkat sebagai alat untuk memberikan
notifikasi LED dan informasi yang diambil oleh sensor. Lanjut informasi itu akan disampaikan
ke pengguna melalui aplikasi pada perangkat seluler. Sensor akan memperoleh data sehingga

12
pengguna dapat memperoleh data informasi secara real-time melalui aplikasi. Sensor akan
memberikan notifikasi kepada perangkat yang akan disampaikan kepada pengguna di setiap
batas pH dan suhu air yang ditentukan melebihi batas yang sudah ditentukan. Dengan sistem
ini pengguna dapat memantau dan mendapatkan notifikasi informasi dengan fleksibel.

3.1.1 Cara Kerja Sistem

Dalam memahami cara kerja sistem, penting untuk memahami bagaimana komponen-
komponen tersebut saling terkait dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan sistem yang
diinginkan. Sistem yang dirancang dengan baik akan mampu bekerja dengan efektif dan efisien
dalam memproses masukan menjadi keluaran yang diinginkan.

13
Gambar 3.2 Diagram Cara Kerja Sistem

Sistem kerja sesuai pada gambar 3.2 dimana alat akan memulai dapat melakukan
monitoring pada kadar pH dan suhu pada pengairan. Pada sensor pH terdapat dua mode
tanaman yaitu tanaman sawi dan selada. Pengguna dapat memilih salah satu untuk di pilih
untuk mendapatkan informasi mengenai kadar pH sesuai mode tanaman yang ditanam. Sistem
akan memberikan peringatan LED menyala pada alat dan memberikan notifikasi pada aplikasi
Blynk yang telah disediakan. LED akan menyala terus selama kondisi kadar pH atau suhu air
masih belum di kondisi baik dan LED akan mati secara otomatis ketika kondisi kadar pH dan
suhu air sudah normal. Notifikasi pada aplikasi Blynk akan diinformasikan secara berkala pada
saat kondisi kadar pH dan suhu air tidak stabil.

3.1.2 Analisis

3.1.2.1 Kriteria

Kriteria teknis:

1. Kadar pH

Sistem dapat melakukan pemantauan pH air pada pengairan tanaman


hidroponik, pada tanaman hidroponik memerlukan kadar pH air yang stabil
karena dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Kadar pH standar
untuk tanaman sawi itu memerlukan 5.5-6.5 dan standar kadar pH untuk
tanaman selada yaitu 6.0-7.0.

2. Suhu Air

Sistem dapat melakukan pemantauan suhu air pada pengairan tanaman


hidroponik, tanaman hidroponik ini sangat sensitif dengan suhu air karena dapat
menyebabkan menghambat proses fotosintesis dan menjadi layu karena di
negara tropis seperti di Indonesia, mungkin faktor penyebab suhu air menjadi
terlalu dingin sangat jarang terjadi. Dengan itu sangat memungkinkan sekali
suhu pada pengairan menjadi panas, temperatur air yang sesuai untuk tanaman
pada hidroponik adalah pada kisaran 25°C - 27°C.

14
Kriteria Non Teknis:

1. Jumlah Alat

Pada sistem ini memiliki beberapa alat yang bisa membantu dalam berjalannya
sistem. Sensor pH juga akan terpasang pada PCB sesuai dengan pin yang
tersedia pada nodeMCU. Sensor akan membantu berjalannya sistem sebagai
pengambilan informasi pH air yang digunakan di tanaman hidroponik dan akan
menampilkan data secara real-time yang akan dapat dilihat di bagian LCD
display. Sensor suhu juga akan terpasang pada PCB sesuai dengan pin yang
tersedia pada nodeMCU. Sensor akan membantu berjalannya sistem dengan
melihat hasil baca sensor yang memberi informasi suhu air yang di pakai di
tanaman hidroponik dan akan menampilkan data suhu air secara real-time.

2. Bahan dan alat- alat

NodeMCU berfungsi sebagai mikrokontroler yang sudah dilengkapi dengan


modul WIFI ESP8266 didalamnya ini berfungsi untuk menghubungkan sistem
dengan internet via Wifi. Sensor suhu akan terpasang pada PCB sesuai dengan
pin yang tersedia pada nodeMCU. Sensor akan membantu berjalannya sistem
sebagai pengambilan informasi suhu air yang sedang digunakan di tanaman
hidroponik. Sensor pH juga akan terpasang pada PCB sesuai dengan pin yang
tersedia pada nodeMCU. Sensor akan membantu berjalannya sistem dengan
melihat hasil baca sensor yang memberi informasi pH air yang digunakan di
tanaman hidroponik dan akan menampilkan data pH air secara real-time. LCD
ini juga akan menampilkan informasi yang akan didapatkan oleh sensor suhu
dan pH air. LCD akan terpasang pada PCB menggunakan kabel dengan pin
yang tersedia di bagian samping nodeMCU. LCD ini juga akan membantu
berjalannya sistem karena LCD ini akan menampilkan informasi suhu dan pH
air secara real-time selama sistem ini berjalan. LED berfungsi sebagai pemberi
tanda atau notifikasi ketika ada sesuatu hal atau batas pada suatu kondisi.

3.1.3 Analisis

Sistem monitoring multi tanaman hidroponik berbasis Internet of Things (IoT) adalah
sistem yang digunakan untuk melakukan monitoring kondisi lingkungan tanaman-tanaman
hidroponik secara otomatis dengan menggunakan teknologi Internet of Things (IoT).

Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan sistem ini antara lain:
15
1. Kontrol kondisi suhu dan pH tanaman dengan sensor yang tertanam pada sistem yang
berguna untuk pertimbangan pengambilan tindakan untuk menjaga kondisi lingkungan
dan tanaman yang optimal untuk tanaman-tanaman hidroponik.

2. Monitoring jarak jauh menggunakan Internet of Things (IoT), dapat menghubungkan


semua komponen sistem ke dalam internet sehingga data dapat dikirimkan dan diterima
dari jarak jauh.

3. Efisiensi waktu dan tenaga, sistem ini berjalan secara otomatis sehingga tidak
memerlukan pengawasan secara terus-menerus dan memungkinkan pengguna untuk
menghemat waktu dan tenaga.

4. Sistem ini dapat meningkatkan hasil produksi, dengan kondisi lingkungan yang optimal
maka sistem ini dapat meningkatkan hasil produksi tanaman-tanaman hidroponik.

3.1.4 Sistem yang akan Dikembangkan

Pada konsep sistem alat yang dipilih berdasarkan dari kebutuhan, kriteria, kelebihan dan
kekurangan dari konsep sistem alat tersebut. Pada Sistem Monitoring Pengairan Multi
Tanaman Hidroponik Berbasis Internet of Things (IoT) dengan skala rumahan ini memiliki
kebutuhan utama yaitu memantau kadar pH dan suhu pada pengairan yang dipakai pada
tanaman hidroponik dalam sistem ini dibutuhkan alat yang dirancang untuk dapat memantau
secara real-time dengan aplikasi Blynk yang dapat memberikan informasi ketika pH dan suhu
pada pengairan pada tanaman kurang baik. Sistem dapat diimplementasikan dengan dua
tanaman yaitu sawi dan selada, pada sistem dapat memperoleh data pH dan suhu air dengan
menggunakan dua tanaman yang berbeda yaitu tanaman sawi dan selada pengujian dilakukan
karena dua tanaman tersebut memiliki batasan kadar pH dan suhu air yang berbeda untuk
kebutuhan hidup tanaman.

3.2 Rencana Desain Sistem

A. Desain Rancangan Solusi

Dalam desain rancangan kali ini akan membahas kepada Sistem Monitoring Pengairan
Multi Tanaman Hidroponik Berbasis Internet of Things (IoT).

B. Alat - alat yang digunakan


1. NodeMCU ESP8266

16
2. PCB 5X7
3. Sensor Suhu DS18B20
4. Sensor pH Meter Module pH-4502C
5. Resistor 100, 200, 4,7k, 220 Ohm
6. LCD Display 16x2
7. Kabel Jumper Male to Male
8. Kabel Jumper Male to Female
9. Switch Toggle
10. LED
11. Box 12cm x 8cm x 5cm
12. Kabel micro usb

3.3 Pengujian Komponen (Kalibrasi)

Dalam pengujian komponen atau kalibrasi alat, terdapat dua jenis pengujian komponen
utama, yakni Pengujian Sensor Suhu dan Pengujian Sensor pH. Tujuan dari proses ini adalah
untuk memverifikasi bahwa sensor suhu dan sensor pH memberikan pembacaan yang akurat
dan sesuai dengan nilai suhu dan pH sebenarnya.

1. Sensor Suhu DS18B20

Dengan memanfaatkan termometer referensi, kalibrasi sensor suhu DS18B20


dilakukan untuk memastikan akurasi dan kesesuaian pembacaan suhu dengan nilai
sebenarnya.

Tabel 3.1 Kalibrasi Sensor Suhu DS18B20

No Sensor DS18B20 (°C) Termometer (°C) Selisih Error(%)

1 23.14 23 0,14 0,060

2 23.25 23 0,25 0,108

3 23.16 23 0,16 0,069

4 23.15 23 0,15 0,065

5 23.15 23 0,15 0,065

Rata-rata error 0,734

17
Dalam pengujian sensor suhu DS18B20 yang tercantum pada tabel 3.1, terlihat bahwa
sensor masih menghasilkan error bila dibandingkan dengan perangkat pengukur
termometer.

Perhitungan rata-rata error pada saat melakukan uji coba sensor suhu DS18B20.

2. Sensor pH Meter Module pH-4502C

Pengujian sensor pH dengan pH meter dilakukan untuk memastikan akurasi


pembacaan tingkat keasaman pH oleh sensor tersebut sesuai dengan nilai pH
sebenarnya. Pengujian sensor pH dilaksanakan menggunakan tiga larutan (pH buffer)
dengan nilai pH berbeda yaitu, 4.01, 6.86, dan 9.18. Melalui analisis hasil pembacaan
sensor pH, dapat dievaluasi kesesuaian pembacaan dengan nilai pH yang diharapkan
dari masing-masing larutan (pH buffer).

Pengujian sensor pH menggunakan rumus regresi linear untuk mendapatkan


nilai yang akurat. Dalam pengujian ini, digunakan grafik rumus regresi linear yang
mencakup nilai pH buffer dan nilai ADC (Analog to Digital Converter) untuk
mendapatkan grafik serta nilai rumus regresi linear. Dapat dilihat pada gambar 3.2.

18
Gambar 3.3 Grafik Regresi Linear

Pada gambar 3.2 nilai ADC diperoleh saat melakukan kalibrasi pH pada masing-masing
pH buffer. Hasil kalibrasi menghasilkan rumus y = -27,449x + 883,45. Namun, rumus
kalibrasi yang diperoleh berbeda dengan yang akan diimplementasikan dalam source
code. Hal ini disebabkan karena rumus ini hanya berlaku untuk ESP32, sementara pada
ESP8266, rumusnya diubah menjadi pH = (883,45 - nilaiSensor) / 27,449. Sehingga
didapatkan hasil pada sensor PH-4502C dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Kalibrasi Sensor pH-4502C Cairan 4.01

Cairan 4.01

No Sensor PH-4502C PH Meter Selisih Error(%)

1 3.89 4.0 0,11 0.027

2 3.93 4.0 0,07 0.017

3 3.97 4.0 0,03 0.007

4 4.0 4.0 0 0

5 4.0 4.0 0 0

Rata-rata error 0.01

19
Tabel 3.3 Kalibrasi Sensor pH-4502C Cairan 6.86

Cairan 6.86

No Sensor PH-4502C PH Meter Selisih Error(%)

1 6.67 6.8 0,13 0.019

2 6.73 6.8 0,07 0.010

3 6.77 6.8 0,03 0.004

4 6.8 6.8 0 0

5 6.8 6.8 0 0

Rata-rata error 0.006

Tabel 3.4 Kalibrasi Sensor pH-4502C Cairan 9.18

Cairan 9.18

No Sensor PH-4502C PH Meter Selisih Error(%)

1 8.97 9.1 0,13 0.014

2 9.03 9.1 0,07 0.007

3 9.09 9.1 0,01 0.001

4 9.1 9.1 0 0

5 9.1 9.1 0 0

Rata-rata error 0.004

Dalam pengujian sensor suhu pH-4502C yang tercantum pada tabel 3.1, sensor pH-
4502C memiliki selisih yang tidak terlalu signifikan bila dibandingkan dengan
perangkat pengukur pH meter. Perhitungan persentase error sebagai berikut :

1) Perhitungan rata-rata error pada saat melakukan uji coba sensor


PH4520C di pH 4.0 sebagai berikut:

20
2) Perhitungan rata-rata error pada saat melakukan uji coba sensor
PH4520C di pH 6.8 sebagai berikut:

3) Perhitungan rata-rata error pada saat melakukan uji coba sensor


PH4520C di pH 9.1 sebagai berikut:

21
3.4 Jadwal Pengerjaan

Tabel 3.1 Jadwal Pengerjaan

Bulan 1 2 3 4 5 6 Penanggung Jawab

Pembuatan dokumen dan Muhammad alif subhan


sistem

Pembelian dan perakitan Yusuf Rikza Nugraha


bahan dan alat

Membuat program di Wahyu Fikri Pratama


arduino IDE

Membuat ui pada aplikasi Muhammad alif subhan


Blynk

Finishing alat dan


Melakukan Pengujian alat
Wahyu Fikri Pratama,
dan sistem

Evaluasi hasil pengujian Yusuf Rikza Nugraha

Presentasikan hasil Muhammad alif subhan


kepada pembimbing

3.5 Kesimpulan dan Ringkasan CD-3

Sistem berbasis Internet of Things (IoT) belakangan ini sudah sangat sering digunakan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat contohnya dalam bidang pertanian hidroponik.
Penggunaan sistem berbasis Internet of Things (IoT) ini sudah mulai banyak masyarakat yang
memanfaatkan Internet of Things (IoT) sebagai sistem monitoring pada tanaman hidroponik.
Sistem ini terdiri dari perangkat sensor yang dipasang pada tanaman hidroponik untuk

22
mengukur suhu dan pH, dalam air. Data yang dikumpulkan oleh sensor diteruskan ke perangkat
kontrol yang terhubung dengan internet, yang kemudian dapat diakses melalui aplikasi atau
web untuk melihat kondisi tanaman dan membuat ajustasi jika diperlukan. Sistem ini
memungkinkan para petani atau penanam untuk mengoptimalkan kondisi tanaman secara
efisien dan efektif.

23

Anda mungkin juga menyukai