Untuk diagram blok sistem adalah jenis diagram yang digunakan untuk menggambarkan
struktur dan fungsi dari suatu sistem yang kompleks, dengan cara merepresentasikan sistem
sebagai kumpulan blok dan hubungan antara blok tersebut. Diagram ini umumnya digunakan
dalam bidang teknik dan teknologi untuk merancang dan menganalisis sistem kompleks.
Pada diagram sistem ini menjelaskan bahwa, perangkat sebagai alat untuk memberikan
notifikasi LED dan informasi yang diambil oleh sensor. Lanjut informasi itu akan disampaikan
ke pengguna melalui aplikasi pada perangkat seluler. Sensor akan memperoleh data sehingga
12
pengguna dapat memperoleh data informasi secara real-time melalui aplikasi. Sensor akan
memberikan notifikasi kepada perangkat yang akan disampaikan kepada pengguna di setiap
batas pH dan suhu air yang ditentukan melebihi batas yang sudah ditentukan. Dengan sistem
ini pengguna dapat memantau dan mendapatkan notifikasi informasi dengan fleksibel.
Dalam memahami cara kerja sistem, penting untuk memahami bagaimana komponen-
komponen tersebut saling terkait dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan sistem yang
diinginkan. Sistem yang dirancang dengan baik akan mampu bekerja dengan efektif dan efisien
dalam memproses masukan menjadi keluaran yang diinginkan.
13
Gambar 3.2 Diagram Cara Kerja Sistem
Sistem kerja sesuai pada gambar 3.2 dimana alat akan memulai dapat melakukan
monitoring pada kadar pH dan suhu pada pengairan. Pada sensor pH terdapat dua mode
tanaman yaitu tanaman sawi dan selada. Pengguna dapat memilih salah satu untuk di pilih
untuk mendapatkan informasi mengenai kadar pH sesuai mode tanaman yang ditanam. Sistem
akan memberikan peringatan LED menyala pada alat dan memberikan notifikasi pada aplikasi
Blynk yang telah disediakan. LED akan menyala terus selama kondisi kadar pH atau suhu air
masih belum di kondisi baik dan LED akan mati secara otomatis ketika kondisi kadar pH dan
suhu air sudah normal. Notifikasi pada aplikasi Blynk akan diinformasikan secara berkala pada
saat kondisi kadar pH dan suhu air tidak stabil.
3.1.2 Analisis
3.1.2.1 Kriteria
Kriteria teknis:
1. Kadar pH
2. Suhu Air
14
Kriteria Non Teknis:
1. Jumlah Alat
Pada sistem ini memiliki beberapa alat yang bisa membantu dalam berjalannya
sistem. Sensor pH juga akan terpasang pada PCB sesuai dengan pin yang
tersedia pada nodeMCU. Sensor akan membantu berjalannya sistem sebagai
pengambilan informasi pH air yang digunakan di tanaman hidroponik dan akan
menampilkan data secara real-time yang akan dapat dilihat di bagian LCD
display. Sensor suhu juga akan terpasang pada PCB sesuai dengan pin yang
tersedia pada nodeMCU. Sensor akan membantu berjalannya sistem dengan
melihat hasil baca sensor yang memberi informasi suhu air yang di pakai di
tanaman hidroponik dan akan menampilkan data suhu air secara real-time.
3.1.3 Analisis
Sistem monitoring multi tanaman hidroponik berbasis Internet of Things (IoT) adalah
sistem yang digunakan untuk melakukan monitoring kondisi lingkungan tanaman-tanaman
hidroponik secara otomatis dengan menggunakan teknologi Internet of Things (IoT).
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan sistem ini antara lain:
15
1. Kontrol kondisi suhu dan pH tanaman dengan sensor yang tertanam pada sistem yang
berguna untuk pertimbangan pengambilan tindakan untuk menjaga kondisi lingkungan
dan tanaman yang optimal untuk tanaman-tanaman hidroponik.
3. Efisiensi waktu dan tenaga, sistem ini berjalan secara otomatis sehingga tidak
memerlukan pengawasan secara terus-menerus dan memungkinkan pengguna untuk
menghemat waktu dan tenaga.
4. Sistem ini dapat meningkatkan hasil produksi, dengan kondisi lingkungan yang optimal
maka sistem ini dapat meningkatkan hasil produksi tanaman-tanaman hidroponik.
Pada konsep sistem alat yang dipilih berdasarkan dari kebutuhan, kriteria, kelebihan dan
kekurangan dari konsep sistem alat tersebut. Pada Sistem Monitoring Pengairan Multi
Tanaman Hidroponik Berbasis Internet of Things (IoT) dengan skala rumahan ini memiliki
kebutuhan utama yaitu memantau kadar pH dan suhu pada pengairan yang dipakai pada
tanaman hidroponik dalam sistem ini dibutuhkan alat yang dirancang untuk dapat memantau
secara real-time dengan aplikasi Blynk yang dapat memberikan informasi ketika pH dan suhu
pada pengairan pada tanaman kurang baik. Sistem dapat diimplementasikan dengan dua
tanaman yaitu sawi dan selada, pada sistem dapat memperoleh data pH dan suhu air dengan
menggunakan dua tanaman yang berbeda yaitu tanaman sawi dan selada pengujian dilakukan
karena dua tanaman tersebut memiliki batasan kadar pH dan suhu air yang berbeda untuk
kebutuhan hidup tanaman.
Dalam desain rancangan kali ini akan membahas kepada Sistem Monitoring Pengairan
Multi Tanaman Hidroponik Berbasis Internet of Things (IoT).
16
2. PCB 5X7
3. Sensor Suhu DS18B20
4. Sensor pH Meter Module pH-4502C
5. Resistor 100, 200, 4,7k, 220 Ohm
6. LCD Display 16x2
7. Kabel Jumper Male to Male
8. Kabel Jumper Male to Female
9. Switch Toggle
10. LED
11. Box 12cm x 8cm x 5cm
12. Kabel micro usb
Dalam pengujian komponen atau kalibrasi alat, terdapat dua jenis pengujian komponen
utama, yakni Pengujian Sensor Suhu dan Pengujian Sensor pH. Tujuan dari proses ini adalah
untuk memverifikasi bahwa sensor suhu dan sensor pH memberikan pembacaan yang akurat
dan sesuai dengan nilai suhu dan pH sebenarnya.
17
Dalam pengujian sensor suhu DS18B20 yang tercantum pada tabel 3.1, terlihat bahwa
sensor masih menghasilkan error bila dibandingkan dengan perangkat pengukur
termometer.
Perhitungan rata-rata error pada saat melakukan uji coba sensor suhu DS18B20.
18
Gambar 3.3 Grafik Regresi Linear
Pada gambar 3.2 nilai ADC diperoleh saat melakukan kalibrasi pH pada masing-masing
pH buffer. Hasil kalibrasi menghasilkan rumus y = -27,449x + 883,45. Namun, rumus
kalibrasi yang diperoleh berbeda dengan yang akan diimplementasikan dalam source
code. Hal ini disebabkan karena rumus ini hanya berlaku untuk ESP32, sementara pada
ESP8266, rumusnya diubah menjadi pH = (883,45 - nilaiSensor) / 27,449. Sehingga
didapatkan hasil pada sensor PH-4502C dapat dilihat pada tabel 3.2.
Cairan 4.01
4 4.0 4.0 0 0
5 4.0 4.0 0 0
19
Tabel 3.3 Kalibrasi Sensor pH-4502C Cairan 6.86
Cairan 6.86
4 6.8 6.8 0 0
5 6.8 6.8 0 0
Cairan 9.18
4 9.1 9.1 0 0
5 9.1 9.1 0 0
Dalam pengujian sensor suhu pH-4502C yang tercantum pada tabel 3.1, sensor pH-
4502C memiliki selisih yang tidak terlalu signifikan bila dibandingkan dengan
perangkat pengukur pH meter. Perhitungan persentase error sebagai berikut :
20
2) Perhitungan rata-rata error pada saat melakukan uji coba sensor
PH4520C di pH 6.8 sebagai berikut:
21
3.4 Jadwal Pengerjaan
Sistem berbasis Internet of Things (IoT) belakangan ini sudah sangat sering digunakan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat contohnya dalam bidang pertanian hidroponik.
Penggunaan sistem berbasis Internet of Things (IoT) ini sudah mulai banyak masyarakat yang
memanfaatkan Internet of Things (IoT) sebagai sistem monitoring pada tanaman hidroponik.
Sistem ini terdiri dari perangkat sensor yang dipasang pada tanaman hidroponik untuk
22
mengukur suhu dan pH, dalam air. Data yang dikumpulkan oleh sensor diteruskan ke perangkat
kontrol yang terhubung dengan internet, yang kemudian dapat diakses melalui aplikasi atau
web untuk melihat kondisi tanaman dan membuat ajustasi jika diperlukan. Sistem ini
memungkinkan para petani atau penanam untuk mengoptimalkan kondisi tanaman secara
efisien dan efektif.
23