Anda di halaman 1dari 7

ISBN 978-602-8692-34-2

Rancang Bangun Sistem Kontrol Otomatis Pada


Kolam Ikan Kerapu Berdasarkan Parameter Suhu
Berbasis Real Time
Sapta Nugraha Rozeff Pramana Eko Prayetno
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Maritim Raja Ali Haji Universitas Maritim Raja Ali Haji Universitas Maritim Raja Ali Haji
Kota Tanjungpinang, Indonesia Kota Tanjungpinang, Indonesia Kota Tanjungpinang, Indonesia
saptanugraha@umrah.ac.id rozeff@umrah.ac.id ekoprayetno@umrah.ac.id

Abstrak—Salah satu parameter kualitas air dalam budidaya tersebut. Dalam penelitian [2], melakukan pengukuran suhu
ikan Kerapu yaitu suhu air. Suhu air yang tinggi di siang hari pada akuarium air tawar menggunakan Arduino dan hasil
dan sangat rendah di malam hari menjadi permasalahan dalam pengukuran akan ditampilkan pada LCD (Liquid Crystal
budidaya ikan Kerapu. Pada penelitian ini, akan dirancang Display) dan data disimpan ke web secara real time.
bangun sistem kontrol suhu otomatis pada kolam ikan Kerapu
menggunakan mikrokontroler dan perangkat lunak LabVIEW. Penelitian selanjutnya [3], membuat perancangan sistem
Parameter suhu air ikan Kerapu berkisar 240C sampai 310C. pengendalian suhu secara otomatis menggunakan kontroler
Tujuan penelitian ini untuk mempertahankan suhu air kolam elektronik. Mode pengendalian menggunakan sistem tertutup
sesuai dengan parameter suhu ikan Kerapu secara otomatis yang tidak hanya memberikan nilai setpoint saja tetapi juga
menggunakan metode sistem kontrol loop tertutup. Parameter
suhu dijadikan sebagai nilai setpoint pada mikrokontroler
dengan umpan balik sehingga dapat mengontrol atau
dalam mempertahankan suhu air yang hasilnya diumpan mengendalikan sistem dengan baik. Sistem pengendalian ini
balikkan ke Arduino untuk mengendalikan relay yang menggunakan kontrol PID untuk proses refluks/distilasi
terhubung dengan peltier dan heater. Hasil penelitian yang sehingga terjadi kestabilan suhu yang terjaga.
didapatkan bahwa perangkat penelitian dapat
mempertahankan suhu air kolam sesuai parameter. Hal ini
Pada penelitian [4], bertujuan merancang dan membuat
didapatkan ketika sensor DS18B20 membaca nilai suhu <250C, suatu instrumen autonomous untuk mengukur parameter fisik
maka perangkat heater bekerja dan ketika suhu >300C, maka laut. Pengukuran parameter fisik laut dilakukan dengan alat
perangkat peltier bekerja. Hasil pembacaan sensor 250C < suhu ukur berbasis mikrokontroler Arduino Yun ATMega32 versi
< 300C, maka perangkat peltier dan heater tidak bekerja. Selain surface mounting device (SMD) yang dilengkapi sensor suhu
itu, perangkat penelitian dapat mengontrol suhu pada 100 liter (DS18B20), pH meter, dan konduktivitas (electrical
air secara otomatis dengan menaikan suhu air sekitar 70C dan conductivity meter) kemudian disimpan ke dalam data
menurunkan suhu air sekitar 2,10C selama 1 jam. Hasil logger.
keseluruhan ditampilkan dalam bentuk tampilan visual dan
grafik pada perangkat lunak LabVIEW dan data pengukuran Pada penelitian [5], melakukan perancangan prototype
disimpan secara real time. untuk memantau suhu dan pH air menggunakan Arduino Uno
R3 dan modul ethernet shield sebagai pengirim ke IoT Cloud.
Kata Kunci—Kualitas Suhu Air, Mikrokontroler, LabVIEW, Penelitian ini menghasilkan parameter yang dipantau
Sistem Kontrol, Sensor DS18B20
meliputi suhu menggunakan sensor DS18B20, kadar pH air
I. PENDAHULUAN menggunakan sensor pH Meter dan proses otomatisasi
pemberian pakan menggunakan motor servo. Hasil
Salah satu parameter kualitas air yang penting dalam
pemantauan sistem ditampilkan pada website IoT Cloud
proses perkembangbiakan ikan Kerapu adalah suhu. Suhu air
dalam (°C) untuk suhu, dan (pH) untuk kadar pH air.
yang tidak sesuai dengan parameternya dapat menghambat
perkembangbiakan ikan kerapu. Perubahan suhu pada air Pada penelitian yang lainnya [6], membuat otomatisasi
yang sangat drastis di siang hari dan juga di malam hari monitoring kadar pH dan suhu dengan menggunakan
menjadi masalah yang sering dihadapi oleh pembudidaya Electrode Eutech Instrument pH Meter Kit sebagai sensor pH,
ikan Kerapu. LM35 sebagai sensor suhu serta pengontrolan ketinggan air
menggunakan sensor ultrasound HCSR-04. Output
Perubahan suhu pada kolam ikan akan mempengaruhi pengukuran pH dan suhu air ditampilkan pada layar LCD dan
kecepatan metabolisme ikan. Suhu yang terus meningkat akan pada monitor dalam bentuk grafik sehingga memudahkan
menyebabkan penyerapan oksigen meningkat sehingga akan pembudidaya ikan lele me-monitoring kondisi air kolam ikan.
mempengaruhi kebutuhan oksigen dalam air [1]. Kualitas
suhu air yang optimal untuk kehidupan ikan Kerapu adalah Berdasasrkan permasalahan tersebut, maka akan
berkisar 240C hingga 310. Tidak sedikit pembudidaya ikan dilakukan penelitian dengan judul rancang bangun sistem
Kerapu yang harus kehilangan ikan akibat suhu air yang kontrol suhu air otomatis pada kolam ikan Kerapu
panas. menggunakan Mikrokontroler dan perangkat lunak LabVIEW.
Perangkat lunak LabVIEW digunakan untuk menampilkan
Pengendalian parameter suhu air menjadi masalah yang seluruh proses kerja dari mikrokontroler dalam bentuk
sering dijumpai pada proses pembudidayaan ikan, sehingga tampilan visual dan grafik pada layar monitor. Pada perangkat
telah banyak juga penelitian melakukan pembahasan masalah lunak LabVIEW, seluruh hasil pengukuran disimpan secara
271
ISBN 978-602-8692-34-2
real time sehingga dengan sistem ini pembudidaya dapat me- PC dengan format file excel. Hasil ini yang akan digunakan
monitoring suhu air setiap saat. sebagai analisis dan pembahasan lebih lanjut.
II. METODOLOGI PENELITIAN
A. Perancangan Sistem
Penelitian ini menggunakan perancangan sistem kontrol
loop tertutup. Sistem kontrol loop tertutup digunakan untuk
mengontrol kualitas air agar bekerja dengan otomatis perlu
adanya nilai umpan balik dari sensor (input/output) agar
sesuai dengan nilai parameter air yang diinginkan. Pada
umumnya, perancangan sistem terdiri dari 3 (tiga) bagian
utama, yaitu bagian input, proses, dan keluaran. Pada
penelitian ini yang termasuk bagian input, yaitu sensor suhu
DS18B20. Untuk bagian proses, yaitu menggunakan
mikrokontroler Arduino Uno R3. Dan untuk bagian keluaran,
yaitu terdiri dari relay, peltier, heater, LCD, dan tampilan
LabVIEW. Blok diagram perancangan penelitian ditunjukkan
pada gambar 1.

Gambar 2. Diagram Alir Cara Kerja Sistem Perangkat

C. Perancangan Perangkat
Perancangan perangkat yang dimaksud adalah
perancangan yang terdiri dari 4 tahapan, antara lain:
perancangan sensor suhu, perancangan perangkat pendingin,
Gambar 1. Blok Diagram Perancangan Perangkat perancangan perangkat pemanas, dan perancangan program
perangkat lunak LabVIEW.
B. Cara Kerja Perangkat
a) Perancangan Sensor Suhu : Sensor suhu merupakan
Cara kerja perangkat penelitian ini diawali dengan sebuah komponen elektronik yang dapat mengubah suhu
menginisialisasi port oleh antarmuka Arduino Uno R3 dan panas menjadi besaran listrik. Indikator tiap perubahan panas
perangkat lunak LabVIEW. Arduino akan memulai tersebut kedalam sebuah data maupun besaran listrik.
melakukan proses pengukuran suhu air melalui pembacaan Perancangan sensor suhu berfungsi untuk mengetahui nilai
sensor DS18B20 yang terhubung pada arduino. Arduino pengukuran suhu pada kolam ikan. Sensor yang digunakan
sebagai otak dari sistem control melakukan proses untuk pengukuran suhu air pada penelitian ini adalah sensor
pembacaan data sensor yang ada selama perangkat digunakan suhu DS18B20 seperti yang ditunjukkan gambar 3. Sensor
dan hasil pembacaan sensor akan ditampilkan pada LCD dan DS18B20 merupakan sensor digital yang memiliki resolusi
perangkat lunak LabVIEW dalam bentuk tampilan visual. ADC mulai dari 8-bit hingga 12-bit. Spesifikasi tersebut
Hasil pembacaan dari sensor digunakan untuk mengontrol membuat sensor ini sangat presisi dibandingkan dengan jenis
beberapa keluaran sistem, yaitu relay 1 (perangkat heater) sensor suhu lainnya.
dan relay 2 (perangkat peltier). Hal ini dilakukan untuk
mempertahankan parameter suhu air yang sesuai dengan ikan
Kerapu. Diagram alir cara kerja sistem perangkat penelitian
ditunjukkan pada gambar 2.
Pada gambar 2 menunjukkan parameter suhu air ikan
Kerapu akan dijadikan sebagai nilai setpoint pada program
Arduino. Pengukuran suhu menggunakan sensor DS18B20
dilakukan secara real time. Pada saat sensor membaca suhu
<250C, maka perangkat heater akan bekerja sampai suhu Gambar 3. Jalur Koneksi Perancangan Sensor Suhu
sesuai dengan nilai setpoint. Jika sensor membaca suhu
>300C, maka perangkat peltier akan bekerja sampai nilai b) Perancangan Perangkat Pendingin: Perangkat
pembacaan sensor sesuai dengan nilai setpoint. Selama pendingin berfungsi untuk menurunkan suhu pada kolam
perangkat sistem bekerja, maka pengukuran suhu terus ikan. Perancangan perangkat pendingin terdiri dari beberapa
dilakukan dan ditampilkan pada LCD dan perangkat lunak bagian komponen, yaitu peltier, heatsink, kipas pendingin,
LabVIEW secara real time. Hasil dari pengukuran yang water block, submersible water pump, relay dan power
dilakukan akan di simpan dalam bentuk datalogger di dalam supply 12V DC seperti yang ditunjukkan gambar 4. Elemen

272
ISBN 978-602-8692-34-2
peltier yang digunakan adalah Thermo Electric Cooler
dengan tegangan kerja sebesar 12V – 15V DC dan arus kerja
maksimum sebesar 6A.

Gambar 6. Perancangan Program LabVIEW

Gambar 4. Jalur Koneksi Perancangan Sistem Pendingin

Pada perancangan perangkat pendingin, kedua sisi elemen


peltier memiliki perbedaan suhu yang berlawanan. Satu sisi
akan mengeluarkan suhu panas sedangkan sisi lainnya akan
mengeluarkan suhu dingin. Oleh sebab itu, maka sisi panas
yang dihasilkan peltier akan ditempelkan ke heatsink dan sisi
dingin ditempelkan ke water block. Sisi dingin peltier akan
dimanfaatkan untuk menurunkan suhu air pada kolam ikan.
Pada saat air masuk ke dalam elemen water block, air akan
terkontaminasi dengan suhu dingin, sehingga air yang Gambar 7. Perancangan Display Monitor LabVIEW
melewati elemen water block dapat menurunkan suhu air.
III. PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS
c) Perancangan Perangkat Pemanas: Perangkat
pemanas berfungsi untuk menaikkan suhu air pada kolam A. Pengujian Sistem
ikan. Bila suhu air lebih rendah dari nilai setpoint yang a) Pengujian Sensor Suhu: Nilai pembacaan sensor
dibuat, maka perangkat pemanas akan bekerja seperti yang ditampilkan pada LCD dan serial monitor. Untuk mengetahui
ditunjukkan gambar 5. Elemen pemanas (heater) yang ketepatan pembacaan suhu, maka nilai dari pembacaan sensor
digunakan adalah sebuah komponen water heater yang suhu DS18B20 dibandingkan dengan nilai pembacaan
secara langsung digunakan di dalam kolam ikan. Panas yang thermometer digital dalam rentang waktu yang sama seperti
dihasilkan oleh heater akan menyebar di dalam air, sehingga yang ditunjukkan tabel 1. Pengambilan data pengukuran
dapat menaikan suhu air. dilakukan pada kolam ikan yang berisi air laut sebanyak 100
liter dan diambil setiap 10 menit selama 100 menit. Air pada
kolam ikan dikondisikan agar sesuai dengan sampel
pengujian.

TABLE I. HASIL PENGUJIAN AKURASI SENSOR SUHU


DS18B20
Pengukuran Suhu (0C)
Menit Selisih (0C)
Thermometer Sensor DS18B20
0 24,2 24,09 0,11
10 25,3 24,56 0,74
20 26,8 26,12 0,68
30 28,3 27,50 0,8
Gambar 5. Jalur Koneksi Perancangan Sistem Pemanas
40 28,3 27,62 0,68
50 32,9 32,31 0,59
d) Perancangan Program Perangkat Lunak LabVIEW: 60 33,7 33,36 0,34
Perangkat lunak LabVIEW digunakan untuk menampilkan 70 34,9 34,12 0,78
hasil pembacaan sensor suhu dalam tampilan visual dan 80 35,2 34,75 0,45
grafik. Perangkat lunak LabVIEW juga digunakan untuk 90 36,3 35,42 0,88
100 36,8 36,29 0,51
menyimpan data hasil pengukuran secara real time ke dalam
format (.xls). Perancangan perangkat lunak LabVIEW terdiri
dari perancangan program pada jendela kerja blok diagram Berdasarkan data pada Tabel 1, selisih pembacaan sensor
pada gambar 6 dan perancangan visual jendela kerja front suhu ini cukup kecil. Jika dirata-ratakan, selisih hanya sekitar
panel pada gambar 7. 0,590C. Pengujian ini membuktikan bahwa sensor suhu
bekerja dengan baik. Keluaran yang dihasilkan sensor suhu
DS18B20 berupa sinyal pulsa digital yang mengindikasikan
nilai dari suatu suhu tertentu ditunjukkan gambar 8. Sinyal
pulsa tersebut berupa sinyal digital, berupa angka biner 0 dan
1. Perubahan nilai suhu dikonversikan ke dalam bilangan
biner dan akan dikonversikan kembali menjadi bilangan
desimal yang diterima oleh mikrokontroler Arduino Uno R3

273
ISBN 978-602-8692-34-2
melalui pin input digital Arduino. Pengujian dilakukan
dengan membaca keluaran sensor melalui komunikasi serial. 40
33.433.9
30 26.92727.227.52829.529.930.731.33232.8

Suhu (0C)
20
10
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60

Menit

Gambar 11. Hasil Pengujian Sistem Pemanas


Gambar 8. Pembacaan dari Keluaran Sensor DS18B20
Pada gambar 11, hasil pengujian sistem pemanas
b) Pengujian Arduino Uno: Pengujian dilakukan untuk dilakukan selama 60 menit. Sistem pemanas dapat
mengetahui apakah Arduino Uno R3 dapat dioperasikan dan menaikkan suhu air pada kolam dengan kenaikan rata-rata
pin-pin yang digunakan dapat bekerja dengan baik. Pada sebesar 0,530C setiap 5 menit. Pada Gambar 11, grafik
tahap ini dilakukan pengujian pada pin D2, D3, D4, dan 5V. kenaikan suhu air terjadi secara linier dan dalam waktu 60
Pin-pin yang diuji disesuaikan dengan pin yang digunakan menit suhu meningkat sebesar 70C.
pada penelitian. Pin input dan output yang diuji diberikan d) Pengujian Perangkat Pendingin: Pengujian dilakukan
logika HIGH dan LOW kemudian dilakukan pengukuran untuk mengetahui seberapa baik sistem dalam melakukan
pada pin untuk mengukur tegangan yang dihasilkan. LED pendinginan air. Pengujian dilakukan pada dua kondisi, yaitu
dijadikan sebagai indikator HIGH dan LOW seperti yang pengujian perubahan suhu pada water block dan pengujian
ditunjukkan pada gambar 9. Pada saat logika HIGH, maka perubahan suhu pada kolam ikan. Pengujian pada water
LED ON. Jika diberi logika LOW, maka LED OFF. Hasil block dilakukan selama 10 menit dan pengambilan data
pengujian pada pin Arduino Uno R3 ditunjukkan pada tabel dilakukan tiap satu menit. Pengujian pada kolam ikan
2. dilakukan pada 100 liter air selama satu jam dan pengambilan
data hasil pengukuran suhu dilakukan tiap 5 menit. Hasil
TABLE II. HASIL PENGUJIAN PIN I/O ARDUINO UNO R3
pengukuran suhu pada water block ditunjukkan pada gambar
Pin Indikator Hasil Pengukuran Tegangan Ideal 12 dan gambar 13.
Arduino LED (V DC) (V DC)
5V Hidup 4,96 5,00
D2 Hidup 4,96 5,00
D3 Hidup 4,96 5,00
D4 Hidup 4,96 5,00
D2 Padam 0,00 0,00
D3 Padam 0,00 0,00
D4 Padam 0,00 0,00

Gambar 12. Pengujian Pada Perangkat Peltier

ON OFF 50
Suhu (0C)

27.3
19.212.8
9.6 8.6 8.1 8 8 7.8 7.8 7.7
Gambar 9. Arduino dalam Kondisi HIGH dan LOW 0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
c) Pengujian Prangkat Pemanas: Pengujian pada
perangkat sistem pemanas dilakukan untuk mengetahui Menit
seberapa baik proses pemanasan dan seberapa besar kenaikan
suhu pada kolam ikan. Pengujian dilakukan selama satu jam Gambar 13. Hasil Pengujian Perubahan Suhu pada Water Block
pada 100 liter air dan pengambilan data hasil pengukuran
suhu dilakukan tiap 5 menit. Hasil pengujian sistem pemanas Gambar 13 menunjukkan bahwa dalam waktu 10 menit
pada kolam ikan ditunjukkan pada gambar 10 dan gambar 11. perangkat peltier dapat menurunkan suhu sebesar 19,60C.
Suhu menurun secara cepat terjadi dari menit ke 1 sampai ke
4 sekitar 18,70C dan pada menit ke 4 sampai ke 10 perubahan
suhu semakin melambat. Hal ini disebabkan karena peltier
memiliki dua buah sisi dengan suhu berlawanan. Pada menit
ke-1 hingga ke-4, komponen heatsink dalam keadaan dingin
dan mampu menyerap panas yang dikeluarkan sisi panas
peltier. Pada menit ke-5 dan seterusnya, terjadi proses
Gambar 10. Pengujian Sistem Pemanas Pada Palka Ikan pembuangan energi panas yang diserap pada komponen
heatsink. Semakin lambat energi panas pada sisi peltier

274
ISBN 978-602-8692-34-2
dibuang akan memperlambat perubahan suhu di sisi dingin
peltier.
Hasil pengujian sistem pendingin pada kolam ikan 30,990C OFF ON
ditunjukkan gambar 14 dan gambar 15. Pada gambar 15,
perangkat peltier mampu menurunkan suhu air pada kolam
ikan sekitar 2,10C dalam rentang waktu selama 60 menit.
Hasil dari pengujian yang telah dilakukan didapatkan rata-
rata suhu turun sebesar 0,160C tiap 5 menit. Jika dilihat dari
data grafik tersebut dari menit ke 50 dan seterusnya, 25,990C ON OFF
perubahan suhu lebih cepat dibandingkan menit sebelumnya.
Hal ini terjadi karena pada menit tersebut suhu air di dalam
kolam tidak lagi sama dengan suhu awal.

f) Pengujian Keseluruhan Sistem: Pada pengujian


keseluruhan perangkat ini, seluruh perangkat yang sudah
dirancang dari tiap bagian perancangan digabungkan menjadi
sebuah perangkat sistem. Adapun penempatan perangkat dan
tiap komponennya ditunjukkan pada gambar 16.

Gambar 14. Pengujian Sistem Pendingin Pada Palka


Ikan

31
30.330.230.230.130.1
30 30 29.9
Suhu (0C)

29.729.629.5
29.3
29
28.428.2
28

27
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60

Menit

Gambar 16. Perancangan Sistem Secara


Gambar 15. Grafik Hasil Pengujian Sistem Keseluruhan
Pendingin
Berdasarkan hasil pengujian keseluruhan sistem, maka
e) Pengujian Sistem Kontrol: Pengujian sistem kontrol
didapatkan hasil bahwa sistem dapat berjalan dengan baik.
dilakukan dengan mengondisikan suhu air bernilai di luar
Pembacaan suhu dari sensor DS18B20 dapat bekerja dengan
rentang parameter yang telah ditetapkan, supaya sistem
baik, begitu juga proses pengolah data yang dilakukan
kontrol otomatis dapat dilihat apakah berjalan dengan baik
mikrokontroler Arduino Uno R3. Data pembacaan dapat
atau tidak. Pengujian ini hanya sampai pada pengendalian
ditampilkan pada LCD dan perangkat lunak LabVIEW.
relay yang sudah dirangkai terlebih dahulu pada perancangan
Proses penampilan data pada LCD tidak mengalami masalah.
perangkat. Relay diibaratkan sebagai sistem pendingin dan
Namun, pada saat Arduino mengirim nilai yang didapat dari
sistem pemanas pada perangkat penelitian. Hasil pengujian
sensor suhu ke LCD hanya mengalami delay (waktu tunda)
sistem kontrol otomatis ditunjukkan pada tabel 3.
sekitar 1 detik. Sedangkan proses penampilan data ke
TABLE III. HASIL PENGUJIAN SISTEM KONTROL
perangkat lunak LabVIEW mengalami delay lebih lama dari
pada proses penampilan ke LCD, yaitu sekitar 4 detik. Hal ini
Sistem Kontrol terjadi karena komunikasi serial dari Arduino ke LabVIEW
Suhu Relay 1 Relay 2 Hasil
(Pemanasan) (Pendinginan) Pengujian
hanya mampu mengirim data sebesar 8 bit, sedangkat nilai
yang didapat dari hasil pembacaan sensor suhu sebesar 10 bit.
Oleh karena itu, data 10 bit akan dibagi 2 dan dikirimkan
secara terpisah ke perangkat lunak LabVIEW. Kemudian,
27,000C OFF OFF program LabVIEW akan menggabungkan data yang diterima
menjadi satu dan ditampilkan ke dalam bentuk tampilan
visual. Hasil tampilan LCD pada proses pengujian ini
ditunjukkan pada gambar 17 dan pengujian tampilan
LabVIEW ditunjukkan pada gambar 18.

275
ISBN 978-602-8692-34-2
Pada proses penampilan pembacaan sensor suhu ke
perangkat lunak LabVIEW mengalami sedikit keterlambatan
jika dibandingkan dengan proses penampilan pada LCD
20x4. Hal ini disebabkan oleh proses transfer data melalui
komunikasi serial yang hanya mampu mengirimkan data
sebesar 8 bit, sedangkan data pengukuran yang didapatkan
dari sensor sebesar 10 bit. Namun, sistem perangkat masih
dapat berjalan dengan baik, begitu juga dengan penyimpanan
hasil pembacaan berjalan dengan baik pula.
Gambar 17. Pengujian Tampilan LCD
Hasil pengujian yang telah dilakukan pada sistem
pemanas selama 1 jam didapatkan bahwa sistem pemanas
mampu menaikkan suhu pada 100 liter air sebesar 70C.
Kemudian dari pengujian yang dilakukan pada sistem
pendingin selama 1 jam, sistem pendingin mampu
menurunkan suhu pada 100 liter air sebesar 2,10C.
IV. KESIMPULAN
Hasil penelitian didapatkan bahwa perangkat
pengontrolan suhu air kolam ikan Kerapu dapat dirancang
dengan menggunakan Arduino dan LabVIEW. Perangkat
dapat digunakan untuk membaca suhu air dengan baik dan
Gambar 18. Pengujian Tampilan LabVIEW menampilkan hasil pembacaan pada tampilan LCD dan
perangkat lunak LabVIEW. Perangkat dapat digunakan untuk
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, proses menyimpan data hasil pengukuran suhu secara real time
sistem kontrol dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan dengan baik. Pada penelitian ini, Arduino Uno R3 dapat
hasil perancangan yang dilakukan. Pada proses digunakan sebagai sistem pengolah data untuk mengontrol
penyimpanan, perangkat lunak LabVIEW melakukan suhu secara otomatis. Hasil pengujian didapatkan bahwa
penyimpanan data setiap adanya data yang diterima dari perangkat dapat menaikkan suhu pada 100 liter air sebesar
komunikasi serial dan berjalan selama perangkat sistem 60C, dan dapat menurunkan suhu air sebesar 2,10C selama 1
dalam keadaan aktif. Hasil penyimpanan pada perangkat jam. Pada saat nilai keluaran sensor suhu yang terbaca <250C,
lunak LabVIEW dari hasil pengujian ditunjukkan pada maka mikrokontroler Arduino Uno R3 mengendalikan relay
gambar 19. dan perangkat pemanas aktif bekerja. Perangkat pendingin
bekerja selama nilai yang terbaca >310C. Hal ini berarti
bahwa perangkat penelitian dapat mempertahankan suhu
pada kolam ikan secara otomatis sesuai dengan parameter
suhu ikan kerapu.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kepada Lembaga Penelitian, Pengabdian
Kepada Masyarakat dan Penjaminan Mutu (LPPPM)
Universitas Maritim Raja Ali Haji telah membiayai dan
menfasilitasi penelitian ini sehingga penelitian ini dapat
diselesaikan dengan baik.
REFFERENSI
[1] T. E. Chua dan S. K. Teng, “Effects of Feeding requency on the
Growth of Young Estuary Grouper, (Epinephelus tauvina) Forskal, Culture
Gambar 19. Pengujian Penyimpanan Data in Floating Net Cages. Aquaculture,” hlm. 31–47, 1978.
[2] A. Gumelar dan T. Jasalesmana, “Rancang Bangun Alat Ukur
B. Analisis Suhu Air Pada Akuarium Air Tawar Berbasis Arduino Uno Terintegrasi
WEB,” 2013.
Hasil pengujian yang telah dilakukan baik pengujian tiap [3] T. B. Pratomo, A. Dharmawan, A. Syoufian, dan T. Supardi,
bagian maupun pengujian keseluruhan sistem perangkat akan “Purwarupa Sistem Kendali Suhu dengan Pengendali PID pada Sistem
dianalis dan dibahas untuk mengetahui sistem kinerja Pemanas dalam Proses Refluks/Distilasi,” IJEIS, vol. 3, no. 1, 2013.
[4] H. M. Manik, A. Dwinovantyo, H. Santoso, dan S. Steven,
tersebut. Berdasarkan hasil pengujian secara keseluruhan, “Rancang Bangun Instrumen Autonomous Pengukur Parameter Fisik Laut,”
sistem kontrol dinyatakan dapat bekerja sesuai dengan tujuan Pros. SNIKO 2015, hlm. 11, Des 2015.
penelitian ini. Hasil pengujian pada sensor suhu DS18B20, [5] Al Qalit, Fardian, dan Aulia Rahman, “Rancang Bangun
didapatkan hasil pengukuran yang baik dengan rata-rata error Prototipe Pemantauan Kadar pH dan Kontrol Suhu Serta Pemberian Pakan
Otomatis pada Budidaya Ikan Lele Sangkuriang Berbasis IoT,” KITEKTRO
selisih sekitar 0,590C yang dapat dimasukkan dalam kategori J. Online Tek. Elektro, vol. Vol.2 No.3, hlm. 8–15, 2017.
pembacaan yang baik. Sensor suhu akan membaca suhu [6] G. Imaduddin dan A. Saprizal, “Otomatisasi Monitoring Dan
secara real time atau tidak ada batasan selama perangkat Pengaturan Keasaman Larutan Dan Suhu Air Kolam Ikan Pada Pembenihan
sistem kontrol dalam keadaan aktif dan hasilnya akan Ikan Lele,” 2017.
ditampilkan pada LCD 20x4 dan tampilan LabVIEW.
276
ISBN 978-602-8692-34-2

277

Anda mungkin juga menyukai