Anda di halaman 1dari 10

Seminar Nasional Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi (SENAFTI)

Jakarta – Indonesia, 06 September 2022

SISTEM MONITORING DAN PEMBERIAN PAKAN IKAN OTOMATIS


MENGGUNAKAN ESP32CAM BERBASIS WEB
Rifki Alfarez Riantama1*, Titin Fatimah2
1,2Fakultas Teknologi Informasi, Teknik Informatika, Universitas Budi Luhur, Jakarta, Indonesia

Email: 1*rifkiriantama@gmail.com, 2titin.fatimah@budiluhur.ac.id


(* : corresponding author)

Abstrak-Pemberian pakan ikan merupakan kegiatan rutin yang sering terlewatkan oleh pembudidaya ikan karena lupa atau
adanya kesibukan lainnya yang sulit ditinggalkan maka untuk mengatasi masalah ini dibuatlah sebuah alat pemberi pakan
ikan otomatis. Pemberikan pakan dilakukan secara otomatis berdasarkan waktu yang telah ditentukan atau disetting
sebelumnya. Maka dirancanglah sebuah sistem monitoring dan pemberian pakan ikan otomatis menggunakan esp32cam
berbasis web. Alat ini menggunakan mikrokontroller nodeMCU sebagai alat pengendali untuk menggerakan sistem secara
keseluruhan dan menggunakan sensor turbudity untuk mendeteksi tingkat kekeruhan air. Sensor suhu ds18b20 mendeteksi
suhu air, motor servo untuk membuka mekanik pemberi pakan ikan (feeder) dan alat ini juga menggunakan relay yang
berfungsi untuk mematikan dan menghidupkan kipas (fan) yang berfungsi untuk menurunkan suhu air. Semua data yang
masuk ke NodeMCU akan dikirim ke database mysql dan ditampilkan di aplikasi berbasis web. Pemberian pakan dilakukan
berdasarkan waktu yang telah ditentukan di awal. Pada sistem monitoring kekeruhan pada kolam, jika tingkat kekeruhan
(NTU) lebih dari lebih dari 70 NTU maka ditentukan air sudah keruh, maka buzzer akan berbunyi dan status air di web
menjadi keruh. Jika suhu air lebih dari 35 derajat celcius maka ditentukan status air “panas” dan relay akan menyalakan
kipas untuk menurunkan suhu air. Penelitian ini menggunakan motodelogi prototipe pada kegiatan perancangannya. Hasil
dari penelitian ini adalah dapat melakukan monitoring kekeruhan dan suhu air serta proses pemberian pakan ikan secara
otomatis.

Kata Kunci: pakan ikan otomatis, turbidity, sensor suhu ds18b20, nodemcu, aplikasi berbasis web

AUTOMATIC FISH MONITORING AND FEEDING SYSTEM USING


WEB-BASED ESP32CAM
Abstract-Feeding fish is a routine activity that is often overlooked by fish cultivators due to forgetfulness or other activities
that cannot be abandoned to overcome these problems, so an automatic fish feeder is made. Feeding is done automatically
based on a predetermined or pre-set time. So a monitoring system and automatic fish feeding was designed using a web-
based esp32cam. This tool uses the nodeMCU microcontroller as a controller to drive the system as a whole. This tool uses a
turbudity sensor to detect the level of turbidity in the water, the ds18b20 temperature sensor detects the water temperature, a
servo motor to open the mechanical fish feeder (feeder) and this tool also uses a relay that functions to turn off and turn on
the fan which functions to reduce water temperature. All data entered into NodeMCU will be sent to mysql database and
displayed in web-based application. Feeding is done based on a predetermined time at the beginning. In the turbidity
monitoring system in the pond, if the turbidity level (NTU) is more than 70 NTU, it is determined that the water is cloudy, the
buzzer will sound and the status of the water on the web becomes cloudy. If the water temperature is more than 35 degrees
Celsius, the water status is "hot" and the relay will turn on the fan to lower the water temperature. This study uses a
prototype methodology in its design activities. The results of this study are able to monitor turbidity and water temperature
as well as the process of feeding fish automatically.
Keywords: automatic fish feed, turbidity, ds18b20 temperature sensor, nodemcu, web based application

1. PENDAHULUAN
Budidaya daya ikan hias merupakan kegiatan yang dapat dijadikan suatu pekerjaan tidak hanya sekedar
hoby kegiatan ini sudah menjadi pekerjaan yang sangat menjanjikan dari mulai dijual secara lokal sampai dijual
keluar negeri atau mancanegara. Sehingga kegiatan budidaya ikan hias ini dijadikan pekerjaan yang dilakukan
dengan serius, sehingga pembudidaya meperhatikan makanan yang baik dan bergizi bagi ikan dan
memperhatikan lingkungan tempat hidupnya ikan yaitu akuarium. Peyediaan pakan ikan secara terjadwal serta
pengawasan terhadap kondusifitas akuarium bagi ikan hias.
Pemberian pakan ikan merupakan kegiatan rutin yang harus dilakukan oleh pengusaha atau pembudidaya
ikan hias. Kegiatan rutin ini bisa saja terlewat, dikarenakan lupa atau adanya kesibukan pengusaha ikan hias

Rifki Alfarez Riantama | https://senafti.budiluhur.ac.id/index.php/senafti/index | Page 724


Seminar Nasional Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi (SENAFTI)
Jakarta – Indonesia, 06 September 2022

tersebut yang tidak dapat ditinggalkan. Sistem kendali sering digunakan untuk mengontrol sebuah alat yang akan
melakukan kegiatan tertentu. Biasanya kegiatan tersebut bersifat rutin, seperti pada alat pemberi pakan ikan
otomatis yang akan dirancang. Dimana pemberian pakan dilakukan secara otomatis berdasarkan waktu yang
telah ditentukan atau disetting sebelumnya.
Selain pemberikan pakan, pengecekan kejernihan dan suhu air juga harus dilakukan secara rutin dan berkala.
Hal ini juga menjadi kegiatan rutin bagi pengusaha atau pembudidaya ikan hias. Pengecekan kejernihan dan
suhu air juga dapat dilakukan secara otomatis dengan membuat sistem monitoring terhadap kondisi air di
akuarium. Kejernihan air pada kolam ikan hias memengaruhi kelangsungan hidup serta pertumbuhan ikan hias.
[1].
Kekeruhan air dipengaruhi oleh zat padat yang terlarut yaitu anorganik maupun organik. Zat anorganik
umumnya berasal dari logam dan lapukan batu variari yang terdapat pada akuarium, sedangkan zat organik dari
sisa makanan ikan, lumut dan kotoran hewan. Penggunaan sensor turbidity pada Smart Aquarium dapat
mendeteksi kekeruhan air pada akuarium dimana merupakan alat penguji untuk mengetahui tingkat nilai
kekeruhan air. [2].
Berdasarkan latar belakang di atas, diperlukan suatu sistem kendali pemberi pakan ikan otomatis dan sistem
monitoring pada sebuah akuarium. Sistem ini bekerja berdasarkan input dari sensor turbidity, sensor suhu dan
menggunakan kamera ESP 32CAM yang kemudian diproses oleh mikrokontroler untuk mendapatkan ouput pada
web dan mengaktifkan kipas untuk menurunkan suhu air. Sistem Monitoring akan ditampilkan pada komponen
output yaitu LCD dan sebuah sistem web yang ditempatkan pada server lokal (localhost).
Dalam membangun alat ini, terdiri dari beberapa komponen yakni :
a. NodeMCU
NodeMCU adalah sebuah papan induk yang berfungsi untuk mengintegrasikan seluruh komponen
yangdigunakan supaya bisa saling terhubung satu dan lainnya. Dimensi dari nodemcu ini memiliki panjang 4,8
cm, lebar 2,5 cm, serta bobot 7 gram. Fitur lain adalah papan induk ini bisa di koneksikan dengan WiFi 2,4GHz
serta mendukung keamanan jaringan WPA/ WPA2 [3]

Gambar 1. NodeMCU
b. ESP32
ESP32 merupakan mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet). Memiliki 14 pin input dari output
digital, han hanya 6 pin output yang dapat di pergunakan untuk output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz
osilator kristal, adanya koneksi USB, dan juga jack power, ICSP header, serta tombol reset. ESP32 dapat
memuat banyak hal yang dibutuhkan untuk menunjang penggunaan mikrokontroler, sehingga sangat mudah
dihubungkan pada sebuah komputer dengan kabel USB atau juga bisa dengan cara memberinya energi dengan
sebuah adaptor AC ke DC (Direct Current) bisa juga menggunakan baterai sebagai permulaanya [4].
Modul ESP32-Cam adalah mikrokontroler ESP32 yang dilengkapi oleh modul kamera dan media
komunikasi nirkabel seperti wifi dan bluetooth, camera ini memiliki harga yang terjangkau sehingga banyak
aplikasi iot yang menggunakan kamera ini, seperti rumah pintar,sistem keamanan dan aplikasi Iot lainnya.

Gambar 2. ESP32Cam

Rifki Alfarez Riantama | https://senafti.budiluhur.ac.id/index.php/senafti/index | Page 725


Seminar Nasional Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi (SENAFTI)
Jakarta – Indonesia, 06 September 2022

c. Sensor Kekeruhan (Turbidity Sensor)


Sensor kekeruhan (turbidity) adalah sensor yang berfungsi untuk mendeteksi kualitas air dengan mengukur
tingkat kekeruhan atau opaqueness. Prinsip kerja sensor ini menggunakan cahaya untuk mendeteksi partikel
tersuspensi dalam air dengan mengukur transmisi cahaya dan tingkat hamburanyang berubah dengan jumlah
Total Suspended Solids (TSS) dalam air. Dengan meningkatnya TTS, menandakan tingkat kekeruhan cairan
meningkat. [5].
Sensor kekeruhan dapat digunakan untuk mengukur nilai kekeruhan air sungai, pengukuran air limbah, dan
air lainya. Sensor ini digunakan sebagai instrumen kontrol untuk air kolam, penelitian transportasi sedimen, dan
pengukuran laboratorium. Sensor air ini menyediakan mode keluaran sinyal analog dan digital. Nilai ambang
dapat disesuaikan saat dalam mode sinyal digital. Satuan kekeruhan diukur dalam NTU (Nephelometric
Turbidity Units) yang merupakan standar global. Semakin besar nilai kekeruhannya, semakin keruh sampel
tersebut. Sensor kekeruhan ini terhubung ke mikrokontroler melalui konverter analog ke digital melalui
konverter A ke D ini.

Gambar 3. Sensor Kekeruhan

d. Motor Servo
Motor servo adalah aktuator putar atau aktuator linier yang memungkinkan kontrol presisi pada posisi sudut
atau linier, kecepatan, dan akselerasi. Sehingga motor servo ini cocok digabungkan ke sensor untuk umpan balik
posisi. Hal ini juga membutuhkan pengontrol yang relatif canggih, sehingga sering kali modul dirancang khusus
menggunakan motor servo. Motor servo bukanlah hal spesifik dari kelas motor tertentu, meskipun istilah motor
servo sering digunakan untuk merujuk padamotor yang cocok untuk digunakan dalam sistem kontrol loop
tertutup [6]

Gambar 4. Motor Servo

e. Buzzer
Buzzer adalah komponen elektronik yang berfungsi untuk mengubah tegangan listrik menjadi output suara
[7]. Buzzer terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus
sehingga menjadi elektromagnet, setelah itu kumparan tersebut akan tertarik kedalam atau keluar tergantung dari
arah arus dan polaritas magnetnya. Komponen ini dapat digunakan sebagai pemberi informasi ketika terjadi
kesalahan pada sebuah alat dengan menampilkan output sebuah suara.

Gambar 5. Buzzer

Rifki Alfarez Riantama | https://senafti.budiluhur.ac.id/index.php/senafti/index | Page 726


Seminar Nasional Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi (SENAFTI)
Jakarta – Indonesia, 06 September 2022

f. LCD 16x2
LCD adalah media output yang dibuat dengan teknologi logika CMOS yang mampu memantulkan cahaya
yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit. Sehingga LCD dapat
menampilkan hasil output berupa nilai dari sensor yang digunakan. Sebagai suatu komponen elektronika, LCD
dapat menampilkan data baik karakter, huruf, maupun grafik. [8]

Gambar 6. LCD 16x2

g. Sensor Suhu DS18B20


Sensor DS18B20 waterproof merupakan sensor pengukur temperatur atau suhu yang dapat
dihubungkan dengan mikrokontroler. Sensor ini memiliki keluaran digital sehingga tidak membutuhkan
rangkaian ADC, tingkat keakurasian serta kecepatan dalam mengukur suhu memiliki kestabilan yang lebih baik
dari sensor suhu lainnya [9] . Berikut ini merupakan spesifikasi dari sensor DS18B20 :
1. Dapat digunakan dengan power 3.0V sampai 5.5V.
2. Tingkat keakurasian 0.5 ̊C dari -10 ̊C sampai +85 C ̊ .
3. Jarak temperatur : -55 sampai 125 ̊C.

Gambar 7. Kabel Jumper

h. Real Time Clock (RTC)


Real Time Clock (RTC) merupakan chip dengan fungsi sebagai penunjuk waktu sesuai pada saat waktu
tersebut. Chip ini biasanya ditemukan berpasangan dengan sebuah baterai. Sehingga, jika sebuah sistem yang
menggunakan chip ini dimatikan atau mengalami power down, maka RTC dapat tetap berfungsi sehingga ketika
sistem dihidupkan kembali, waktu yang ditampilkan tetap sesuai dengan waktu aslinya dan bukan melanjutkan
waktu ketika sistem tersebut dimatikan. [10]

Gambar 8. Real Time Clock (RTC)

i. Adaptor
Adaptor berfungsi sebagai menyuplai arus tegangan ke mikrokontroler dan komponen lainnya, atau
rangkaian untuk mengubah arus bolak – balik (arus AC menjadi arus searah DC). Dan output dari adaptor bisa di
atur sesuai kebutuhan misalnya 3V, 4,5V, 5,V, 9V, 12V, dan seterusnya

Rifki Alfarez Riantama | https://senafti.budiluhur.ac.id/index.php/senafti/index | Page 727


Seminar Nasional Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi (SENAFTI)
Jakarta – Indonesia, 06 September 2022

Gambar 9. Adaptor

2. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan adalah metode prototipe. Metode prototipe adalah suatu metode yang memerlukan
proses pembentukan sistem yang memiliki beberapa langkah yang perlu disusun dan selesaikan selama
pembuatan.
2.1 Tahap Pengumpulan Data
Pada tahap ini, penulis melakukan pengumpulan data dari jurnal,buku dan penelitian mengenai pembuatan
alat ini.
2.2 Tahap Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan merupakan analisis kebutuhan komponen yang digunakan untuk merancan sistem
ini yang memilik fungsi masing-masiang seperti memberikan sumber tegangan DC yang dibutuhkan komponen
lainnya, membaca input dari luar (sensor), memproses data untuk menghasilkan ouput yang dikirimkan ke
output (aktuator). Berikut adalah komponen-komponen yang dibutuhkan dalam perancangan prototype ini yang
ditunjukkan pada Tabel 1 di bawah ini.
a. Komponen Elektronik Yang Dibutuhkan
Tabel 1. Komponen Elektronik yang dibutuhkan
No Nama Komponen Penjelasan
1. Mikrokontroler Komponen ini berfungsi untuk mengintegrasi antara satu komponen dengan
NodeMCU ESP 8266 komponen yang lain terhubung
2. ESP32Cam Komponen ini berfungsi sebagai pusat kendali kedua dan merupakansensor
untuk menangkap (capture) gambar

3. Sensor Suhu ds 18b20 Komponen ini berfungsi untuk mengukur suhu air pada akuarium
4. Sensor Turbidity Komponen ini berfungsi untuk mengukur atau mendeteksi kekeruhan air pada
akuarium
5. Buzzer Komponen ini berfungsi sebagai penghasil suara atau output suara
6. Relay Komponen ini berfungsi untuk memutus dan menyambungkan rangkaian ke
kipas
7. LCD 16x2 Komponen ini berfungsi sebagai keluaran tampilan suhu yang dideteksi
8. Kabel Jumper Komponen ini berfungsi untuk penghubung antar komponen
9. Adaptor Power Komponen ini berfungsi sebagai pengalir arus listrik dari saklar listrik menuju
mikrokontroler
10. Kipas (fan) 5 VDc Sebagai aktuator untuk menghasilkan angin yang berguna mendinginkan air
akuarium
11. Real Time Clock (RTC Berfungsi sebagai modul waktu untuk mencacah waktu secara realtime guna
DS1302) menentukan waktu pemberian pakan sesuai jadwal.
12. Servo Berfungsi sebagai pengerak keluarnya pakan ikan

b. Komponen Mekanis Yang Dibutuhkan


Tabel 2. Komponen Mekanis Yang Dibutuhkan
No Nama Komponen Penjelasan
1. Botol Komponen ini berfungsi untuk menampung pakan ikan
2. Akrilik Komponen ini berfungsi sebagai wadah untuk komponen-komponen yang ada
4. Lem Komponen ini berfungsi untuk media perekat alat dan wadah
5. Bracket Komponen ini berfungsi sebagai penguat antara sensor dengan wadah
6. Baut dan Mur Komponen ini berfungsi untuk penguat antara komponen dengan wadah

Rifki Alfarez Riantama | https://senafti.budiluhur.ac.id/index.php/senafti/index | Page 728


Seminar Nasional Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi (SENAFTI)
Jakarta – Indonesia, 06 September 2022

No Nama Komponen Penjelasan


7. Engsel Komponen ini berfungsi untuk penghubung wadah yang satu dengan yang lainnya
agar bisa dibuka tutup
8. akuarium Komponen ini berfungsi sebagai wadah ikan hias

c. Komponen Perangkat Lunak Yang Dibutuhkan


Tabel 3. Perangkat Lunak Yang Dibutuhkan
No Nama Perangkat Lunak Penjelasan
1. Arduino IDE Perangkat Lunak ini berfungsi sebagai media pemograman atau coding pada
board alat yang digunakan
2. MySQL Perangkat Lunak ini berfungsi untuk menyimpan database
3 HTML Perangkat Lunak ini berfungsi mengelola serangkaian data untuk
ditampilkan pada website
4 PHP Perangkat Lunak ini berfungsi untuk menghubungkan halaman statis dengan
server dan database
5. CSS Perangkat Lunak ini berfungsi untuk merubah tampilan website

2.3 Tahap Perancangan Sistem


Pada tahap ini penulis membuat suatu perancangan sistem yang akan mempermudah pembuatan
perancangan prototype. Pada gambar 10 merupakan gambar dari tahap perancangan sistem.

Gambar 10. Rancangan Sistem


Keterangan :
1) Pengguna terlebih dahulu men-setting jadwal pemberian pakan di dalam program arduino kemudian
diupload ke mikrokontroler (NodeMCU).
2) Real Time Clock (RTC) akan mencacah waktu secara realtime kemudian mikrokontroler akan
memberikan perintah ke motor servo sesuai dengan jadwal yang di setting.
3) Setelah motor servo berputar NodeMCU mengirim data ke esp32cam untuk men-trigger esp32cam
mengambil gambar.
4) Esp32cam mengirim data gambar ke sistem database dan gambar ke web server melelui jaringan wifi
menggunakan protokol http.
5) Mikrokontroler (NodeMCU) membaca input dari sensor kekeruhan (turbidity) dan sensor suhu ds18b20.
6) Jika nilai kekeruhan > 70 maka mikrokntroler akan memberikan perintah ke buzzer untuk ON (berbunyi).
7) Jika suhu air > 35 maka mikrokontroler akan memberikan perintah ke relay untuk tersambung (ON) dan
kipas pun akan berputar.
8) Mikrokontroler memberikan perintah ke LCD untuk menampilkan informasi data sensor dan keterangan
lainnya.
9) Mikrokontroler mengirim data sensor ke web server melalui jaringan wifi menggunakan protokol http.

2.4 Tahap Perancangan Hardware


Pada Perancangan ini merupakan modul-modul yang dihubungkan dengan NodeMCU. Pada gambar 11
adalah gambar tahapan perancangan hardware.

Rifki Alfarez Riantama | https://senafti.budiluhur.ac.id/index.php/senafti/index | Page 729


Seminar Nasional Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi (SENAFTI)
Jakarta – Indonesia, 06 September 2022

Gambar 11. Rancangan Hardware

2.5 Tahap Pengujian Sistem


Pada tahap ini, dilakukan pengujian adalah dengan cara membuat prototipe yang terhubung dengan web.
Sehingga hal ini bertujuan untuk memonitoring melalui web.
a. Membuat prototipe untuk dilakukan pengujian
b. Dilakukannya perbandingan nilai kekeruhan pada air akuarium jernih dan keruh.
c. Dilakukan pengujian terhadap sensor suhu pada air akuarium dengan suhu tinggi dan suhu normal.
d. Dilakukannya pengujian terhadap sensor kamera yang sudah terhubung dengan web.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada tahap ini akan diuraikan mengenai alat sistem monitoring dan pemberian pakan ikan otomatis
diimplementasikan dan juga hasil pengujiannya.

3.1 Blok Diagram

Gambar 12. Blok Diagram

Blok diagram menggambarkan blok sistem yang terdiri dari 4 blok, yaitu blok sumber tegangan, blok input,
process dan output. Pada blok sumber tegangan ini adalah blok yang memberikan sumber listrik kepada blok
input dan proses. Mikrokontroler Node MCU membagikan tegangan secara merata dibagikan sebesar 3,3 – 5
volt. Tegangan ini berfungsi untuk mengaktifkan perangkat-perangkat atau modul lainnya.
Blok kedua dan sistem ini adalah blok input yang terdiri dari komponen atau modul yang berfungsi
sebagai input seperti sensor dan modul RTC (Real Time Clock), komponen-komponen ini berfungsi untuk
membaca atau menerima kondisi tertentu untuk dikirimkan ke mikrokontroler dan diproses oleh mikrokontroler.
Dalam blok input terdapat sensor suhu ds18b20, sensor kekeruhan (turbidity), modul
Pada blok proses pada perancangan ini menggunakan mikrokontroler NodeMcu Esp8266 dan
ESP32Cam. NodeMcu Esp8266 digunakan sebagai pusat kendali (controller), memproses data yang diterima
dari sensor untuk kemudian dikirimkan ke output (aktuator) untuk dapat menghasilkan gerakan atau ouput

Rifki Alfarez Riantama | https://senafti.budiluhur.ac.id/index.php/senafti/index | Page 730


Seminar Nasional Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi (SENAFTI)
Jakarta – Indonesia, 06 September 2022

lainnya. Esp32cam berfungsi memproses data serial yang dikirim oleh nodemcu untuk kemudian esp32cam
mengambil (capture) untuk kemudian dikirim ke web server.
Pada blok output, perangkat yang menaghasilkan output adalah motor servo, buzzer, LCD dan Relay.
Motor servo berfungsi sebagai pengerak media pemberi pakan yang sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh
sensor waktu Real Time Clock (RTC). Sedangkan Relay berfungsi sebagai megaktifkan dan mematikan kipas
dari data yang telah diterima dari sensor Suhu ds18b20.LCD untuk menampilkan informasi dalam bentuk tulisan
atau karakter lainnya, buzzer untuk mengeluarkan suara sebagai alarm atau peringatan.

3.2 Implementasi
Hasil Rancangan alat ini sudah terhubung dengan semua komponen dan sudah disesuaikan dengan wadah.
Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar dibawah merupakan rancangan bagian dalam yang terdiri dari komponen NodeMCU, relay, RTC dan
kabel jumper.

Gambar 10. Hasil Rancangan Bagian Dalam

Gambar dibawah merupakan rancangan bagian luar yang terdiri dari komponen ESP32cam, LCD, buzzer, servo
dan adaptor.

Gambar 11. Hasil Rancangan Bagian Luar

3.3 Hasil Pengujian Pemberi Pakan (Feeder)


Pengujian yang di lakukan adalah pengujian terhadap motor servo pakan yang berfungsi sebagai keluarnya
makan ikan sesuai dengan waktu yang di tentukan. Berikut adalah hasil pengujian:
Tabel 1. Hasil Pengujian Pemberi Pakan (feeder)

No. Tanggal Pukul Status Foto


1 24/06/2022 08.00 WIB Sudah Terkirim ke server
2 24/06/2022 12.00 WIB Sudah Terkirim ke server
3 24/06/2022 17.00 WIB Sudah Terkirim ke server

Rifki Alfarez Riantama | https://senafti.budiluhur.ac.id/index.php/senafti/index | Page 731


Seminar Nasional Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi (SENAFTI)
Jakarta – Indonesia, 06 September 2022

3.4 Hasil Pengujian Sensor kekeruhan, LCD dan buzzer


Berdasarkan pengujian pada sensor kekeruhan ini apabila nilai NTU melebihi 70 maka buzzer akan
berbunyi:

Tabel 4. Hasil Pengujian Sensor kekeruhan, LCD dan buzzer

No. Sensor kekeruhan Buzzer Status


1 65 Tidak berbunyi Air Bening
2 80 Berbunyi Air Keruh

3.5 Hasil Pengujian Sensor Suhu, Relay dan Kipas


Pada pengujian sensor suhu bertujuan untuk mendeteksi suhu air, jika suhu air diatas 35 maka kipas akan
menyala untuk menurunkan suhu air, Berikut tabel hasil pengujiannya:

Tabel 5. Hasil Pengujian Sensor Suhu, Relay dan Kipas


No. Sensor kekeruhan Buzzer Status
1 65 Tidak berbunyi Air Bening
2 80 Berbunyi Air Keruh

3.6 Hasil Hasil Pengujian Komponen dan Sistem


Pengujian ini dilakukan agar mengetahui prototype alat sistem monitoring dan pemberian pakan ikan
otomatis berjalan sesuai perancangan yang telah dibuat. Berikut tabel hasil pengujiannya:

Tabel 6. Hasil Pengujian komponen dan sistem


Hasil
No Perangkat Ekspetasi
Bisa/ Tidak Keterangan
Terkoneksi dengan wifi Bisa Berhasil
Terkoneksi dengan komputer Bisa berhasil
Terkoneksi dengan serial port Bisa Berhasil
Terkoneksi dengan sensor Sensor
Bisa Berhasil
suhu
NodeMCU
Terkoneksi dengan
1 Bisa Berhasil
sensorkekeruhan
Terkoneksi ke relay Bisa Berhasil
Terkoneksi dengan RTC DS1302 Bisa Berhasil
Terkoneksi dengan Xampp Server Bisa Berhasil
Menampilkan Data Proses
Bisa Berhasil
Program di Serial Monitor
Sensor Mengirim data untuk di Proses
2 Bisa Berhasil
kekeruhan pada NodeMCU
Mengirimkan data dan di Proses
3 Sensor Suhu Bisa Berhasil
pada NodeMCU
Terkoneksi dengan NodeMCU Bisa Berhasil
Terkoneksi dengankipas Bisa Berhasil
4 Relay
Menyala ketika sensor suhu
Bisa Berhasil
mendeteksi suhu diatas 35.
Terkoneksi dengan program
Bisa Berhasil
aplikasi web
6 Xampp Server Dapat melakukan penyimpanan
Bisa Berhasil
data
Dapat menampilkan data Bisa Berhasil
Terkoneksi dengan database Bisa Berhasil
7 Esp32cam
Dapat mengirimkan gambar foto Bisa Berhasil

Rifki Alfarez Riantama | https://senafti.budiluhur.ac.id/index.php/senafti/index | Page 732


Seminar Nasional Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi (SENAFTI)
Jakarta – Indonesia, 06 September 2022

4. KESIMPULAN
Setelah melakukan perancangan alat, dilakukan percobaan pada prototype Sistem Monitoring dan
Pemberian Pakan Ikan Otomatis menggunakan ESP32Cam berbasis web, dapat diambil kesimpulan bahwa
sistem pemberikan pakan otomatis dapat berjalan dengan baik sesuai dengan jadwal yang diatur sebelumnya.
Sensor turbidity berfungsi dengan bak dengan mendeteksi tingkat kekeruhan pada air akuarium apa bila nilai
NTU melebihi 70 maka buzzer akan berbunyi dan untuk laporan kekeruhan juga ditampilkan pada website.
Sistem monitoring pada alat adalah website yang menampilkan tingkat kekeruhan,suhu air dan menampilkan
gambar kondisi akuarium serta menampilkan laporan tiap detik.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Ali Basrah Pulungan, "Sistem Kendali Kekeruhan Dan pH Air Kolam Budidaya Ikan Nila," ELKHA , vol. 12, no. 2,
pp. 99-104, 2020.
[2] I. B. Prasetiyo, A. A. Riadi and A. A. Chamid, "Perancangan Smart Aquarium Menggunakan Sensor Turbidity Dan
Sensor Ultrasonik Pada Akuarium Ikan Air Tawar Berbasis Arduino Uno," Jurnal Teknologi , vol. 13, vo. 2, 2021.
[3] Muhammad Aulia Baihaqy, "Perancangan Sistem Absensi Siswa Berbasisradio Frequency Identification (RFID)
Dengan Menggunakan Nodemcu V2 Di PT. Cazh Teknologi Inovasi," Institut Teknologi Telkom Purwokerto, vol. 4,
no. 2, 2020.
[4] E. A. Prastyo "Turbidity Sensor (Kekeruhan Air) SEN0189," 2020. [Online] Available at:
https://www.edukasielektronika.com/2020/11/turbidity-sensor-kekeruhan-air-sen0189.html?m=1 [Accessed 12 Jun.
2022].
[5] E. A. Prastyo, "www.edukasielektronika.com," 2020. [Online]. https://www.edukasielektronika.com/2020/11/turbidity-
sensor-kekeruhan-air-sen0189.html
[6] Supriadi and S. A. Putra, "Perancangan Sistem Penjadwalan dan Monitoring Pemberi Pakan Ikan Otomatis Berbasis
Internet of Thing," Jurnal Aplikasi dan Inovasi IPTEKS, vol. 2, no. 1, pp. 33-40, 2019.
[7] A. Mubarok, et al, "Sistem Keamanan Rumah Menggunakan RFID, Sensor PIR dan Modul GSM Berbasis
Mikrokontroler," Jurnal Informatika, vol. 5, no. 1, pp. 137-144, 2018.
[8] L. A. Subagyo, "Sistem Monitoring Arus Tidak Seimbang 3 Fasa Berbasis Arduino Uno," Jurnal Teknik Elektro, vol.
6, no. 3, pp. 213-221, 2017.
[9] R. Effendi, L. Syafa'ah and I. Pakaya, "Rancang Bangun Alat Monitoring Suhu, Kelembapan Tanah Dan Ph Tanah
Pada Lahan Pertanian Tanaman Padi Berbasis Android," AITEL: Artikel Ilmiah Teknik Elektro, vol. 1, no. 1, pp. 40-
45, 2019.
[10] M. N. Ghifari, "Perancangan Dan Implementasi Jam Waktu Salat Berbasis Arduino," elibary unikom, Program Studi
Sistem Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia, 2019.

Rifki Alfarez Riantama | https://senafti.budiluhur.ac.id/index.php/senafti/index | Page 733

Anda mungkin juga menyukai